Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN ANTE MORTEM

Drh. Kuntum Khoirani, M.Si


Bima, 15 September 2021
Pemeriksaan Ante-Post
Mortem

Untuk Kepentingan
Kesejahteraan Hewan
dan Kesehatan
Masyarakat, hewan
masuk ke RPH/dipotong
harus dalam keadaan:
• Bebas dari luka
memar
• Bebas penyakit
• Tidak stress
Pelaksana

• Dokter hewan
• Tenaga keswan-
kesmavet/paramedis
veteriner, keurmaster, juru uji
daging (di bawah pengawasan
dokter hewan)

4
PEMERIKSAAN ANTEMORTEM

5
Pemeriksaan Ante
Mortem
• Pemeriksaan antemortem = pemeriksaan sebelum
pemotongan = pemeriksaan kesehatan hewan sebelum
hewan dipotong

• Tujuan:
– Memperoleh hewan yang berada dalam keadaan cukup
istirahat
– Menghindari pemotongan hewan yang sakit (penyakit
hewan menular, zoonosis)
– Mencegah kemungkinan terjadinya kontaminasi pada
tempat pemotongan, alat dan pegawai/pekerja
– Bahan informasi bagi keperluan pemeriksaan
postmortem
– Mengawasi penyakit-penyakit tertentu yang
harus dilaporkan
Peralatan

• Pemeriksaan dilakukan di
kandang penampungan
hewan
– bersih, kering
– terang (intensitas cahaya min.
540 luks (50 foot candle)
• perlengkapan pemeriksa:
– jas lab/pakaian kerja, sepatu
bot,
– alat tulis, catatan/ formulir
pemeriksaan dan
– stempel/cap/Penanda sapi
telah diperiksa dan
dinyatakan sehat,
• fasilitas cuci tangan
dilengkapi sanitizer
Prosedur Pemeriksaan

• Pemeriksaan antemortem dilakukan maksimum 24 jam


sebelum penyembelihan
• Hewan harus diistirahatkan minimum 12 jam
sebelum penyembelihan
• Prinsip pemeriksaan dengan pengamatan
(inspeksi) dan perabaan (palpasi), terhadap:
– STATUS GIZI & KEAKTIFAN : sikap hewan berdiri dan
bergerak dilihat dari segala arah
– LUBANG KUMLAH: selaput lendir mulut, mata, dan
cermin hidung
– KULIT &KEADAAN BULU: kekusaman dan kebersihan
– LIMFOGLANDULA: lgl. Submaxillaris, prescapularis,
dan inguinalis
– SUHU BADAN memegang pangkal ekor
Ciri Hewan Sehat
• Kepala tegak dan sigap;
• Mata yang bening, hidung yang basah
dan tidak meludah berlebihan;
• Kotoran berkonsistensi normal dan tidak
berdarah;
• Warna kencing berwarna kuning-jerami;
• Tidak menampakkan masalah dalam
bergerak;
• Bernafas normal dan tidak bersuara;
• Berinteraksi dan beraktifitas dengan
lingkungannya;
• Gusi yang merah muda dan sehat dan
mukosa yang sehat pula;
• Tidak bersuara atau berteriak, menggiling
gigi, kejang-kejang atau melengkungkan
punggung;
• Tidak adanya tanda-tanda kesakitan,
abses, luka, memar, patah.
• Tidak adanya tanda-tanda stres panas
maupun dingin.
PEMERIKSAAN

1. Gizi
2. Sikap, jalan, dan pandangan hewan
3. Kulit
4. Organ pencernaan
5. Organ pernafasan
6. Peredaran darah
7. Selaput lendir
8. Ambing
9. Suhu badan
PEMERIKSAAN

• Gizi
– Normal: Gemuk belemak
– Kekurusan
• Kekurusan normal
• Kekurusan patologik

• Sikap, jalan, dan pandangan. Sikap bebas tdk


dipasakan, jalan terkoordinasi, pandangan baik,
gerak telinga lincah, dan awas/memperhatikan
lingkungan

• Kulit
– Hewan sehat, kulit supel, lepas, mudah dilipat dan digeser, lipatan
lipatan cepat hilang
– Licin, mengkilat, dan tidak pucat
PEMERIKSAAN (Lanjutan..)
• Organ pencernaan
– Nafsu makan baik
– Tidak muntah-
muntah
– Defekasi normal
– Perut tidak
menggelembung

• Organ
Sapi pernafasan
Pedet Domba/ Kuda Babi
– Pernafasan teratur Kambing
dan perlahan
10 – 30/menit 10 – 15/menit 10 – 20/menit 8 – 12 menit 10 -20/menit

• Peredaran darah
Sapi Pedet Domba/ Kuda Babi
Kambing
60–70/menit 100/menit 60-90/menit 28-40/menit 60-90/menit
PEMERIKSAAN (Lanjutan..)
• Selaput lendir
– Hewan sehat: merah muda ceria
– Mukosa vagina selama estrus lebih merah
– Mukosa vagina eksudasi karena vaginitis atau metritis
– Mukosa hidung dan mata pucat, perdarahan, anemia

• Ambing
– Normal
– Bengkak

• Suhu badan Normal


Sapi Pedet Domba/ Kuda Babi
Kambing
38-39,5 oC 39,5-40 oC 38-39,5oC 37-38oC 38,5-39,5oC
21
22
23
24
25
26
27
28
Keputusan pemeriksaan
antemortem
Hasil Pemeriksaan Keputusan
• Hewan normal/sehat 1. Diijinkan untuk
• Hewan dengan kelainan terlokalisasi, seperti tumor dipotong
pada mata, pneumonia, dll
• Hewan lumpuh/ambruk karena kecelakaan namun 2. Harus segera
tidak menunjukkan gejala sakit dipotong
• Hewan menderita atau menunjukkan gejala sakit, 3. Dipotong dengan
seperti coryza gangrenousa bovum, haemorhagic pengawasan
septicemia, piroplasmosis, surra, arthritis, hernia, dokter hewan
fraktura, absces, actinobacillosis, mastitis,,
oedema, brucellosis, tuberculosis

• Hewan menunjukkan gejala penyakit akut, seperti 4. Dilarang dipotong


anthrax
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai