Tujuan dari pemeriksaan postmortem adalah untuk menjamin daging aman dari
kontaminasi penyakit zoonosis dan layak dikonsumsi, bebas dari cemaran yang
membahayakan kesehatn konsumen. Dengan memperhatikan rekomendasi pemeriksaan
antemortem, maka pemeriksaan postmortem dilakukan segera tanpa ditunda. Pemeriksaan
dilakukan dengan melakukan pengirisan, palpasi kelenjar getah bening, organ atau jaringan
harus dilakukan dengan teliti dan bersih, dengan mencegah cemaran pada daging.
Pemeriksaan postmortem juga bertujuan untuk menentukkan kelayakan daging untuk
dikonsumsi berdasarkan pemeriksaan organ dan kelengkapan informasi secara evaluasi
ilmiah proses adanya perubahan patologi. Hasil temuan pemeriksaan post mortem :
Gambar . Organ hati normal (Kiri), Organ hati yang terinfeksi Fasciola sp (Kanan) (Ester,
2018).
A B
Gambar . Cacing Fasciola sp (A) Empedu normal (kiri) dan empedu yang terinfeksi Fasciola
sp.(kanan) (B) (Ester, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Ester Muki A., Ida Bagus Ngurah S., I Ketut S. 2018. Gambaran Fisik Pemeriksaan Post-
Mortem Organ Jantung, Paru-paru dan Hati Sapi Bali yang Berasal dari Rumah
Pemotongan Hewan Pesanggaran Kota Denpasar. Indonesia Medicus Veterinus
7(2): 106-114.