Disusun Oleh :
Mutiara Dewi Hafifah
NIRM : 02.12.18.022
Dosen Pengampu :
Drh. Kusuma Sri Handayani, M.Si
b. Sinyalemen
Sinyalemen selalu dimuat di dalam pembuatan surat laksana jalan atau surat jalan
bagi hewan yang akan dibawa dari satu tempat ke tempat lain (pindah provinsi atau
antar pulau atau ke luar negeri) dan menerangkan sebenar-benarnya bahwa hewan
dengan ciri-ciri yang tertuamg dalam dokumen tersebut berasal dari tempat yang
tertuang pada surat jalan hewan[8].
Fungsi lain dari sinyalemen hewan adalah pencantuman status kesehatan hewan
di surat keterangan sehat atau surat status vaksinansi yang telah dijalaninya sesuai
dengan ciri-ciri hewan dimaksud dalam surat tersebut. Fungsi ketiga adalah identitas
diri di dalam rekam medic kerumahsakitan bahwa hewan dengan ciri-ciri yang jelas
pernah dirawat di rumah sakit atau pernah dibawa berkonsultasi ke klinik atau rumah
sakit, sehingga memudahkan petugas administrasi medic membuka kembali dokumen
rekam medik untuk tujuan mempelajari sejarah penyakit hewan sebelumnya[8].
Sinyalemen pada anjing dan kucing terdiri atas[8].:
1) Nama hewan
2) Jenis hewan
3) Bangsa atau ras
4) Jenis kelamin
5) Umur
6) Warna kulit dan rambut
7) Berat badan
8) Ciri-ciri khusus
c. Status Present
Status present atau keadaan umum dari hewan itu sendiri meliputi perawatan,
habitus/tingkah laku, gizi, pertumbuhan badan, sikap berdiri, suhu tubuh, frekuensi nadi
dan frekuensi nafas[8].
Sifat atau watak setiap anjing berbeda.Hal ini tergantung dari pribadi anjing itu
sendiri atau jenisnya. Anjing memiliki sifat pemberani yang membuatnya bertahan
meskipun tanpa dorongan atau pun bantuan dari pihak lain terhadap bahaya baik dalam
kondisi yang sebenarnya atau di rekayasa,seperti menggoda[2].
Anjing juga gigih dalam menjalankan tugas. Anjing yang keras kemauannya bila
dalam suatu keadaan tertentu tidak akan memperhatikan indra lain yang saat itu tidak
dipergunakan. Hal ini tampak ketika anjing sedang melacak jejak. Anjing tidak
memperhatikan apakah ada kendaraan yang mungkin akan menabraknya. Anjing yang
keras kemauannya tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya yang tidak
diinginkan, seperti kaget, rasa sakit, atau luka[2].
Hewan sehat biasanya makan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Ini adalah salah satu pekerjaan ahli gizi untuk memastikan bahwa kebutuhan
nutrisi lain terpenuhi saat hewan berhenti makan karena mereka telah memenuhi
kebutuhan energinya[9].
seperti pendekatan pemberian makan pada hewan produksi, anjing dan kucing
dievaluasi dan diberi makan secara individual.Tujuan utamanya adalah untuk
mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan individu. Pendekatan ini menghasilkan
rekomendasi diet yang akan diberikan pada berbagai faktor yang mencakup sinyal
hewan, bervariasi dari hewan ke hewan, pekerjaan dan lingkungan. Hewan sehat
biasanya makan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan energinya.Ini adalah
salah satu pekerjaan ahli gizi untuk memastikan bahwa semua kebutuhan gizi lainnya
terpenuhi saat hewan berhenti makan karena telah memenuhi kebutuhan
energinya.Tuntutan metabolik terbesar terjadi selama pertumbuhan, gestasi dan
menyusui, dan inilah saat diet paling mungkin menghasilkan masalah nutrisi. Mayoritas
makanan hewan peliharaan komersial adalah untuk memastikan asupan yang memadai
dari semua nutrisi yang dibutuhkan berdasarkan asupan energi asalkan dipertimbangkan
sesuai rekomendasi produsen[9].
Suhu tubuh normal pada anjing umunya mendekati suhu 101oF dan102oF tetapi
karena ada beberapa gangguan maka terjadi kelebihan suhu tubuh dari normalnya akan
seperti terjadinya ecamplasia. Anjing yang menderita ecamplasi memiliki suhu tubuh
107oF dan ini menyebabkan terjadinya kerusakan otak yang irreversible. Terjadi pula
kejang otot dan glikogen yang tersedia di hati dan otot akan habis. Salah satu hal yang
dilakukan untuk mencegah kasus tersebut adalah mandi sejuk pada anjing serta
memberikan injeksi intravena dekstrosa kepada pasien ecamplasia[10].
1. Kepala dan Leher
Ekspresi, pertulangan dan posisi kepala
Ada satu bahasa anjing yang penting, yakni ekspresi.Suasana hati anjing bisa
terlihat dariraut mukanya.Ada ekspresi santai.Cemas, waspada, dan marah.Saat santai
ekspresimata menatap sesuatu yang biasa.Namun.ketika cemas, raut mukanya berubah
dengansorot mata yang tajam[11].
Kalau seekor anjing melihat langsung ke mata seseorang maka itu menandakan
adanya hubunganyang baik, rasa aman, dan penuh pengertian. Sebaliknya jika anjing
selalu mencoba menghindari tatapan mata majikannya, diduga bahwa belum
adahubungan yang baik antara anjing dan sang majikan. Seandaìnya tatapan itu selalu
berpìndah-pindah, tandanya anjing merasa takut terhadap pemiliknya.Jika ada seekor
anjing yang memandang dengan pandangan mengancam, jalan terbaik ialah bersikap
diam. Jangan membuat gerakan yang dapat merangsang anjing untuk menggigit.
Umumnya anjing merusak barang dengan cara menggigit sesuatu yang menarik
perhatiannya. Bagi anjing kecil, kebiasaan itu lebih didorong oleh insting melatih
gigi[11].
Gerakan ekor pun menjadi tanda bagi beberapa emosi anjing. Anjing yang merasa
senang akan menggoyang-goyangkan ekornya ke kin dan kanan. Pada beberapa anjing
dan keluarga dachsund, rasa senang itu ditunjukkan dengan menggerakkan ekor dalam
bentuk spiral. Lain lagi dengan anjing betlna yang sedang berahi, ia secara otomatis
akan menggoyangkan ekomya ke kiri dan ke kanan jika disentuh[11].
2. Turgor Kulit
Turgor kulit, disebut pula elastisitas kulitatau kepegasan atau kelenturan kulit
dipengaruhi oleh kandungan air di dalam kulit.Turgor kulit diperiksa dengan cara
menarik kulit ke luar (terangkat) atau mencubit kulit (leher dorsal, punggung atau dada)
keatas sebentar dan setelah itu melepaskannya Turgor kulit pada hewan sehat sangat
baik dalam hitungan detik (kurang lebih 2-3 detik) setelah cubitan kulit telah kembali
ke posisi datar semula. Anjing yang berpostur atletis dapat jelas terlihat dengan sedikit
timbunan lemak dibawah kulitnya seperti Dobermann pincher, Mini pincher, Gembala
jerman, Golden retriever dan lain-lain.Turgor kulit seekor hewan jelek berarti
kandungan air di kulit menurun, lipatan kulit hasil cubitan akan memerlukan waktu
lebih lama untuk kembali mendatar ke posisi semula. Turgor kulit dapat berkurang atau
menurun disebabkan oleh penyakit-penyakit kulit kronis seperti ecsema, scabies atau
iritasi tekanan pada kulit untuk waktu yang lama dan juga pada penyakit-penyakit yang
menyebabkan gangguan umum seperti pada tuberkulosis[10].
3. Mata dan Orbita Mata
Gambar 1. Anatomi Mata[10]
1. Palpebrae
Kelopak mata merupakan suatu bagian yang dapat melipat rapat dan membantu
bola mata bagian depan. Kelopak mata tidak berhubungan langsung dengan
permukaan bola mata karena terdapat suatu lapisan tipis air mata diantara kelopak
mata dan permukaan mata. Tepi dari kelopak mata atas dan kelopak mata bawah
akan bertemu ketika kelopak mata tertutup. Apabila kelopak mata tidak menutup
maka dapat menyebabkan kekeringan pada kornea dan akan menyebabkan iritasi
pada mata. Abnormalitas yang sering ditemukan pada kelopak mata adalah
entropion (melekuknya tepi palpebrae ke arah bola mata), ektropion (melekuknya
tepi palpebrae bawah ke arah luar), trichiasis (penyimpangan abnormal dari silia
sehingga akan bergesekan dengan kornea atau konjunctiva), distichiasis, dan tidak
adanya kelopak mata (coloboma). Entropion kemungkinan dapat disebabkan secara
kongenital atau dapatan selama hidup.Entropion secara kongenital dicirikan oleh
terjadinya entropion secara bilateral tetapi tingkat keparahannya berbeda pada
kedua matanya[7].
Selain itu, apabila anjing mempunyai bulu mata dengan arah yang salah maka
dapat menyebabkan iritasi pada permukaan mata[7].
2. Konjungtiva
penampakan conjunctiva tampak pucat. Membran mukosa tampak anemia
(warna pucat) dan lembek menandakan indikasi anemia. Intensitas warna
conjunctiva dapat menunjukkan kondisi peradangan akut seperti enteritis,
encephalonitis dan kongesti pulmo akut. Cyanosis (warna abu- abu kebiruan)
dikarenakan kekurangan oksigen dalam darah, kasusnya berhubungan dengan
pulmo atau sistem respirasi.Jaundice (warna kuning) karena terdapatnya pigmen
bilirubin yang menandakan terdapatnya gangguan pada hepar. Hiperemi (warna
pink terang) adanya hemoragi petechial menyebabkan hemoragi purpur[7].
Membrane nictitans
Kelopak mata ketiga (juga dikenal sebagai membran nictitating,
membrana nictitans or haw) adalah lipatan konjungtiva yang dimodifikasi
yang ada di cantus medial sebagian besar spesies hewan.Gerakan kelopak
mata ketiga di seberang mata terjadi sebagai respons terhadap pencabutan
bola dunia yang disebabkan oleh aksi bulbi retractor, yang diinervasi oleh
saraf abducens (Cranial Nerve VI). Ini secara pasif menyebabkan kelopak
mata ketiga bergerak dorso lateral (superio-temporal) di mata. Posisi kelopak
mata ketiga juga dipengaruhi oleh nada otot halus orbital, dan ini berada di
bawah pengaruh sistem saraf simpatik[12]. Anjing mempunyai tambahan
struktur pada kelopak mata, yaitu membran nictitan.Membran nictitan pada
anjing secara normal tidak terlihat karena membran nictitan tersembunyi
pada bagian sudut mata. Struktur lain dari kelopak mata anjing adalah Third
eyelid. Struktur ini berfungsi untuk membersihkan dan lubrikasi permukaan
mata sehingga anjing jarang sekali untuk berkedip. Third eyelid juga
membantu melindungi permukaan mata dari luka. Third eyelid akan terlihat
pada anjing yang mempunyai gangguan mata atau gangguan saraf, dan anjing
yang sakit. Selain itu, melalui penutupan kelopak mata atas dan kelopak mata
bawah, serta penonjolan membran nictitan dapat membantu melindungi mata
dari pengaruh benda asing seperti rumput-rumputa[7].
3. Sclera
Sclera terdiri dari jaringanpadat serat kolagen dan elastis serta fibrosit, ini
bervariasi dalam ketebalan, yang terbesar di wilayah ini hanya berada di posterior
persimpangan korneoscleral di mana ia menerima penyisipan otot rektus dan oblik
dan mengandung pleksus vena skleral. Otot siliaris dilekatkan pada ridge kecil
jaringan fibrosa yang membentuk cincin (anulus sclerae) pada permukaan dalam
sklera yang berada di posterior sudut iridokorneal[13].
Jadi luas permukaan skleral rata-rata mata anjing diidentifikasi pada 12,87
(+2.24) cm2. Ketebalan sklera adalah 0,34 (+0.13) mm di dekat khatulistiwa. Hal ini
menjadi lebih tebal lagi pada aspek posterior dimana saraf optik meninggalkan bola
mata, sklera berada pada area yang sama (area cribrosa sclerae) yaitu kolagen,
elastis, dan bundel serat retikuler dari sklera membentuk jaring melalui celah-celah
dimana akson mielin optik lolos. Daerah trabekula cribrosa terus berlanjut seiring
dengan jaringan ikat yang ada di saraf optik. Dura mater yang mengelilingi saraf
optik (vagina externa n. optici) terus menerus dengan lapisan luar sklera di
pinggiran daerah cribrosa, dan dengan periorbita dan dura mater encephali di kanal
optic[13].
4. Cornea
Anjing mempunyai mata yang berukuran besar, hal ini dapat dilihat pada
kornea mata anjing yang merupakan bagian mata terdepan mempunyai ukuran yang
cukup besar[7].
5. Iris
Mata anjing mempunyai warna yang beragam, yang dihasilkan dari pigmen
di iris dan secara genetik terkait dengan warna rambut. Warna iris secara umum
adalah kuning kehijauan. Selain itu, anjing juga mempunyai warna biru, hijau,
emas, atau tembaga pada iris[7]
6. Limbus
Limbus merupakan perantara antara kornea dan sclera.[3] Secara anatomis,
limbus terdiri atas segmen segitiga diantara garis vertikal dari ujung lapisan
bowmann sampai ujung lapisn descement disisi kornea dan garis tegak lurus
terhadap survace di area sclera[10].
7. Pupil dan Refleks
Pupil anjing normal mirip dengan reptil nocturnal bentuknya adalah elips bukan
bulat. Bentuk pupil ini memungkinkan mata untuk membuka dan menutup dengan
cepat. Pembukaan di tengah mata adalah pupil. Pupil ini dikelilingi oleh lingkaran
atau lapisan elips otot berpigmen yang disebut iris. Pupil membesar dan menjadi
bulat, membiarkan lebih banyak cahaya ke dalam mata. Sehingga pupil akan
menyempit secara vertikal, sampai cahaya telah hilang[7].
8. Cillia
Bulu mata selalu terdapat pada kelompak mata bagian atas,tetapi tidak pada
kelopak mata bawah.Ada rambut-rambut kecil di tepi kelopak mata mata bawah[17].
4. Vasa Injection
Hidung dan Sinus-Sinus
Bermacam-macam perubahan dapat terjadi pada kulit sekitar lubang hidung atau
planum nasale.Seperti kebengkakan cermin hidung, abses, adanya bekas-bekas
sekretum atau ekskretum.Pada anjing dalam keadaaan sehat cermin hidung
lembab-basah dan dingin. Dalam keadaan yang tidak sehat , cermin hidungnya
kering dan panas. Sesekali pada anjing yang sehat ditemukan hidung yang kering
dan panas, yakni bila anjing tersebut baru saja menggali-gali tanah menggunakan
moncongnya [10].
Pada hewan sehat cairan hidungnya selalu dan harus serous.Cairan yang keluar
dari hidung disebut ingus atau kotoran hidung atau nasal discharge dapat keluar
dari satu atau kedua sisi lubang.Cairan yang dikeluarkan dapat dalam jumlah
banyak dan dapat pula hanya sedikit. Sama halnya selaput-selaput lendir yang lain,
nasal discharge dapat berupa mukoid/mucous, purulent, ichorous (kemerahan) dan
hemorhagis[10].
7. Sistem Pernapasan
a. Tipe Pernapasan
Tulang rusuk dan ototdada, bersama dengan diafragma, bertindak sebagai embusan
sebuah udara yang bergerak ke dalam dan keluar dariparu-paru[7].
b. Ritme Penapasan dan Intensitas
Pastikan dinding dada hewan peliharaan mengembang dan mengempis, perlahan-lahan
dan mudah. Tanda-tanda gangguan pernapasan termasuk kepala diperpanjang atau leher,
keras atau suara yang tidak biasa saat bernapas, sedikit atau tidak ada pergerakan dinding
thorax saat bernapas, dan frekuensi pernapasan meningkat ( lebih dari 40-50 napas / menit
ketika tidak terengah-engah[15].
c. Suara Penafasan, Suara Ikutan serta suara antara inspirasi dan ekspirasi
Detak jantung normal dibagi menjadi dua suara yang terpisah. Yang pertama adalah
LUB, diikuti oleh sedikit jeda, dan kemudian.Suara lub disebabkan oleh penutupan katup
tricuspid dan mitral (atrioventrikular) yang memungkin-kan aliran darah dari serambi
jantung (atria) ke bilik jantung (ventricle) dan mencegah aliran darah membalik. Suara
dub disebut suara jantung kedua (S2) dan disebabkan oleh penutupan katup semilunar
(aortic dan pulmonary) yang membebaskan darah ke sistem sirkulasi paru-paru dan
sistemik. Ketika suara jantung dapat didengar di seluruh dada, berarti jantung mengalami
perbesaran[7].
9. Sistem Peredaran Darah
Anjing dewasa memiliki denyut nadi normal 140-240 denyut per menit. Denyut nadi
harus kuat, stabil, dan teratur. Sebuah pulsus cepat menunjukkan eksitasi,demam, anemia,
kehilangan darah, dehidrasi, shock, infeksi, stroke panas, atau hati (dan paru-paru)
penyakit. Sebuah pulsus lambat menunjukkan penyakit jantung, tekanan padaotak,
hipotermia, atau kondisi yang tidak wajar canggih yang menyebabkan runtuhnya sirkulasi
Meraba perut mulai gerakan dari tengkorak sampai ekor dan dari arah dorsal ke
ventral. Beberapa hewan tidak merasakan sakit, otot-otot perut tegang dalam menanggapi
pemeriksaan. Gunakan ujung jari untuk merasakan ukuran dan bentuk dari organ atau
untuk mendeteksi massa apapun. Perhatikan setiap distensi abdomen, nyeri jelas, atau
massa. Hati adalah organ yang paling kranial dan biasanya tidak dapat diraba adalah
normal . Ginjal di perut dorsocranial. Ginjal kanan lebih kranial dari kiri; Oleh karena itu,
hanya akhir ekor dapat dirasakan. ginjal anjing yang lebih bebas bergerak daripada anjing.
Pada anjing, setiap ginjal biasanya dapat digenggam dengan lembut dan teraba seluruhnya.
Limpa terletak di sisi kiri perut. Ekornya bisa dirasakan tergeletak di dasar perut[16].
Untuk palpasi usus, palpasi seluruh rongga perut. Awalnya, menggunakan satu tangan
di anjing kecil dan anjing, membawa jari bersama-sama bagian punggung dan lembut
memindahkan mereka bagian perut[16].
11. Alat Urogenital dan Kelamin
Glands Penis
Sistem genitalia jantan terdiri atas sepasang testis berikut epididymis, vesikula
seminalis, prostat, sepasang kelenjar bulbourethralis dan penis.Scrotum anjing terletak
di tengah-tengah di antara region inguinal dan anus. Gland penis pada anjing adalah
bagian silinder distal yang mencakup umbi dan bagian kepala yang panjang, Permukaan
gland penis dan anjing memilki tekstu yang bergerigi[8].
Scrotum
Scrotum anjing terletak di tenga-tengah diantara regio inguinal dan anus.
Pemeriksaan fisik sistem genitalia anjing sebagai salah satu organ dalam ragawi hewan
memiliki arti yang sama besarnya dengan hasil pemeriksaan alat dan sistem ragawi
lainnya. Sistem genitalia ini juga dapat berinteraksi dengan alat dan sistem ragawi
lainya di ragawi hewan[8].
12. Alat gerak
Ketika beristirahat dalam posisi berdiri, extremitas menumpu atau menyangga berat
badan, kepala, leher dan columna vertebralis. Kekuatannya ditentukan oleh suatu bentuk
atau struktur kaki-kaki dan posisi badan. Bentuk kaki-kaki sangat berbeda di antara
spesies dan antar ras dalam spesies yang sama. Dokter hewan harus memahami ada
tidaknya perubahan tentang anatomi kaki-kaki pada setiap spesies dan ras, terutama yang
menyangkut perubahan patologis nantinya, misalkan deformitas pertumbuhan, patah
tulang atau kontraksi otot-otot[8].
Secara umum bentuk belakang anjing hampir sama bentuknya. Perbedaan akan
terlihat bila melihat posisi kaki belakangnya. Ada beberapa istilah bentuk penampakan
bagian belakang anjing. Bentuk barrel hocked hind quarters yaitu dari pinggul hingga kaki
tegak lurus. Sementara bila kedua kaki belakang tertekuk ke arab luar sehingga tampak
lebar mirip kaki belakang sapi disebut cow hocked. Kebalikannya disebut narrow
hindquarters dengan posisi kaki yang menyempit[2].
2.8 lymfonodus
A. Umum
Setelah dilakukan sinyalemen atau registrasi dan anamnesa maka selanjutnya dilakukan
pemeriksaan umum yang meliputi; Inspeksi diantaranya melihat, membau, dan
mendengarkan tanpa alat bantu. Diusahakan agar hewan tenang dan tidak curiga kepada
pemeriksa. Inspeksi dari jauh dan dekat terhadap pasien secara menyeluruh dari segala arah dan
keadaan sekitarnya. Diperhatikan pula ekspresi muka, kondisi tubuh, pernafasan,
keadaan abdomen, posisi berdiri, keadaan lubang alami, aksi dan suara hewan. (Fowler. 2008).
Pulsus, temperatur dan nafas
Pulsus diperiksa pada bagian arteri femoralis yaitu sebelah medial femur (normal: 92-
150/menit). Nafas diperiksa dengan cara menghitung frekuensi dan memperhatikan kualitasnya
dengan cara melihat kembang-kempisnya daerah thoraco-abdominal dan menempelkan
telapak tangan di depan cuping bagian hidung (normal: 26-48/menit). Temperatur diperiksa
pada rectum dengan menggunakan termometer (normal: 37,6-39,4). (Fowler. 2008).
Selaput lendir
Conjunctiva diperiksa dengan cara menekan dan menggeser sedikit saja kelopak mata
bawah. Penampakanconjunctiva pada kucing tampak pucat. Membran mukosa yang
tampak anemia (warna pucat) dan lembek merupakan indikasi anemia. Intensitas
warna conjunctiva dapat menunjukkan kondisi peradangan akut
sepertienteritis, encephalonitis dan kongesti pulmo akut. Cyanosis (warna abu- abu kebiruan)
dikarenakan kekurangan oksigen dalam darah, kasusnya berhubungan dengan pulmo atau
sistem respirasi. Jaundice (warna kuning) karena terdapatnya pigmen bilirubin yang
menandakan terdapatnya gangguan pada hepar. Hiperemi (warna pink terang)
adanya hemoragi petechial menyebabkan hemoragi purpura (Fowler. 2008).
B. Sistemik
Sistem Pencernaan
Pakan atau minum diberikan untuk melihat nafsu makan dan minum. Kemudian dilihat
juga keadaan abdomenantara sebelah kanan dan kiri. Mulut, dubur, kulit sekitar dubur dan kaki
belakang juga diamati, serta cara defekasidan fesesnya. (Fowler. 2008).
1) Mulut, Pharynx, dan Oesophagus
Mulut kucing dibuka dengan menekan bibir kebawah gigi atau ke dalam mulut, dan
dilakukan inspeksi. Bila perlu, tekan lidah dengan spatel agar dapat dilakukan inspeksi dengan
leluasa seperti bau, mulut, selaput lendir mulut, pharynx, lidah, gusi, dan gigi-geligih serta
kemungkinan adanaya lesi, benda asing, perubahan warna, dan anomali
lainnya. Oesophagus dipalpasi dari luar sebelah kiri dan pharynx. (Fowler. 2008).
2) Abdomen
Inspeksi dilakukan pada abdomen bagian kiri dan kanandengan memperhatikan
isi abdomen yang teraba serta dilakukan auskultasi dari sebelah kanan ke kiri untuk
mengetahui peristaltik usus. Lakukan pula eksplorasi dengan jari kelingking, perhatikan
kemungkinan adanya rasa nyeri pada anus atau rektum, adanya benda asing atau feses yang
keras. (Fowler. 2008).
Sistem Pernafasan
Adanya aksi-aksi atau pengeluaran seperti batuk, bersin hick-up, frekuensi dan tipe
nafasnya perlu diperhatikan. (Fowler. 2008).
1) Hidung
Perhatikan keadaan hidung dan leleran yang keluar, rabalah suhu lokal dengan
menempelkan jari tangan pada dinding luar hidung. Serta lakukanlah perkusi pada
daerah sinusfrontalis. (Fowler. 2008).
2) Pharynx,Larinx, Trakea
Dilakukan palpasi dari luar dengan memperhatikan reaksi dan suhunya, perhatikan
pula limfoglandula regional, suhu, konsistensi, dan besarnya, lalu bandingkan
antara limfoglandula kanan dan kiri. (Fowler. 2008).
3) Rongga dada
Perkusi digital dilakukan dengan membaringkan kucing pada alas yang kompak, dan
diperhatikan suara perkusi yang dihasilkan. Palpasi pada intercostae lalu perhatikan adanya
rasa nyeri pada pleura dan edeme subcutis. (Boddie. 1962). (Fowler. 2008).
Sistem Sirkulasi
Diperhatikan adanya kelainan alat peredaran darah
seperti anemia, sianosis, edema atau ascites, pulsus venosus, kelainan pada denyut nadi, dan
sikap atau langkah hewan.Periksa frekuensi, irama dan kualitas pulsus atau nadi, kerjakan
pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi pada daerah jantung (sebelah
kiri). Perhatikan pula adanya pulsasi di daerah vena jugularis dengan memeriksa pada 1/3
bawah leher. (Boddie. 1962).
Sistem Limphatica
Dilakukan inspeksi, untuk mengetahui kemungkinan adanya kebengkakan
padalimfoglandula. Limfoglandulayang dapat dipalpasi pada kucing yaitu; lgl.
submaxillaris, lgl. parotidea, lgl. retropharyngealis, lgl. cervicalis anterior, lgl. cervicalis
medius, lgl. cervicalis caudalis, lgl. prescapularis, lgl. axillaris (dapat teraba jika kaki
diabduksikan), lgl. inguinalis, lgl. superficialis (pada betina disebut lgl. supramammaria), lgl.
poplitea, lgl. mesenterialis. Palpasi dilakukan di daerah limfoglandula, dengan cara
memperhatikan reaksi, panas, besar dan konsistensinya serta simetrinya kanan dan kiri (Boddie.
1962).
Sistem Lokomotor
Perhatikanlah posisi, cara berdiri dan berjalan hewan. Periksalah musculi dengan
membandingkan ekstremitaskanan dan kiri. Serta melakukan palpasi. Perhatikan pula suhu,
kontur, adanya rasa nyeri dan pengerasan. Pemeriksaan tulang seperti musculi diperhatikan
bentuk, panjang dan keadaan. Persendian diperiksa dengan cara inspeksi cara berjalan dan
keadaan persendian, lakukanlah palpasi apakah ada penebalan, cairan (pada
kantongsynovial ataukah pada vagina tendinea) (Boddie. 1962).
Organ Uropoetica
Perhatikanlah sikap pada waktu kencing. Amati air seni (kemih) yang keluar, warnanya,
baunya dan adanya anomali (darah, jonjot, kekeruhan dan lain sebagainya). (Boddie. 1962