Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI PERSUASIF SEBAGAI SALAH SATU METODE PROMOSI SEKOLAH

DI SMA IT DARUL HIKMAH PASAMAN BARAT. PENERAPAN PADA SISWA


KELAS 9 SMP IT DARUL HIKMAH PASAMAN BARAT

TESIS

OLEH:

MASNIL MUNAF

NIM 20121125-N

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT TEKNOLOGI & BISNIS ASIA MALANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Komunikasi berasal dari Bahasa Latin, communicatus, yang berarti berbagi atau
menjadi milik bersama - mengacu pada upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan pesan dari komunikator kepada
penerima/komunikan secara langsung atau melalui saluran dalam rangka mengubah atau
memengaruhi perilakunya. Dalam ilmu komunikasi, para ilmuwan komunikasi membagi
konseptualisasi komunikasi menjadi tiga, yaitu komunikasi liner, komunikasi interaksi, dan
komunikasi transaksional. Komunikasi Linier atau satu arah (one way communication)
mengisyaratkan komunikasi sebagai kegiatan yang secara sengaja (intentional act) dilakukan
untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Komunikasi
Interaksi atau two way communication adalah komunikasi sebagai proses sebab akibat atau aksi
reaksi yang arahnya bergantian. Komunikasi Transaksional adalah sebagai transaksi tidak hanya
menafsirkan pesan verbal, tetapi juga perilaku nonverbal yang terjadi spontan dan simultan di
antara mereka yang terlibat dalam komunikasi. Berdasarkan konseptualisasi komunikasi
transaksional ini, beberapa pakar mendefinisikan komunikasi adalah suatu usaha untuk
memperoleh makna (John R Wenburg dan William W Wilmot).

Dalam komunikasi yang efektif, ada beberapa unsur yang terlibat. Pertama komunikator
yaitu individu, lembaga, redaktur, kelompok, dan sebagainya sebagai pihak yang menyampaikan
atau mengirim pesan kepada komunikan. Kedua pesan yang dibagi menjadi dua, yakni verbal
(lisan, tulisan) dan non verbal (isyarat, gambar, simbol, dll). Pesan merupakan seperangkat
lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa gagasan, ide,
keinginan, informasi, curahan hati, gambar, lambang, dan sebagainya. Unsur ketiga adalah
saluran atau channel yaitu melalui apa pesan tersebut disampaikan atau dikomunikasikan. Suatu
pesan dapat disampaikan melalui berbagai media, baik surat menyurat, radio, film, dan
sebagainya. Keempat komunikan adalah individu, lembaga, kelompok, masyarakat, dan
sebagainya sebagai pihak yang menerima pesan. Kelima proses komunikasi yang dibagi menjadi
dua, yakni proses secara primer dan proses secara sekunder. Proses secara primer: adalah proses
penyampaian pesan (informasi, pikiran, gagasan, perasaan, dll) kepada orang lain dengan
menggunakan lambang sebagai media (bahasa, isyarat, warna, gambar dll) Proses secara
sekunder: Proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media kedua seperti :
surat, telepon, surat kabar, radio, televisi, email, film dll. Keenam fungsi dan tujuan komunikasi
secara umum, untuk apa komunikasi dilakukan untuk menyampaikan informasi (to inform),
mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan untuk memengaruhi (to influence). Di
samping itu, komunikasi juga bertujuan membuat komunikan menunjukan perubahan sikap
(attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (berhavior change),
dan perubahan sosial/ partisipasi sosial (social change).

Secara etimologis, istilah persuasi (persuasion) berasal dari Bahasa Latin, peruasio, yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu (Soemirat, 2017). Secara terminologis, Larson (1973)
menyatakan persuasion defined as the co-creation of a state of identification or alignment
between as source and a receiver that results from the use of symbols (persuasi sebagai
penciptaan bersama dari suatu pernyataan identifikasi atau kerja sama di antara sumber pesan
dengan penerima pesan yang diakibatkan oleh penggunaan simbol-simbol). Beberapa ahli
lainnya telah mengemukakan definisi persuasi, namun kita dapat mengambil makna dari
persuasi, yaitu melakukan upaya untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang
melalui cara-cara yang luwes, manusiawi dan halus, dengan akibat munculnya kesadaran,
kerelaan, dan perasaan senang serta adanya keinginan untuk bertindak sesuai dengan yang
dikatakan persuader/komunikator (Soemirat, 2017). Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa
hal utama dari komunikasi persuasi adalah mempengaruhi pendapat dan sikap penerima pesan.
Dalam prosesnya, persuasi dapat dilakukan baik secara rasional maupun emosional. Dengan cara
rasional, komponen kognitif pada diri seorang dapat dipengaruhi. Aspek-aspek yang dipengaruhi
dapat berupa ide ataupun konsep, sehingga pada orang tadi terbentuk keyakinan (belief) (Mar’at,
1982). Secara skematik, proses secara rasional digambarkan pada Gambar 2.1.

Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan


  a 
Sumber: Mar’at 1982

Gambar 2.1 Skema Rasional Proses Persuasi

Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi, yaitu hal
yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara ini, aspek simpati dam
empati seseorang digugah, sehingga muncul proses senang pada diri orang yang dipersuasi (the
liking process) (Mar’at, 1982). Proses persuasi secara emosional dapat ditunjukkan pada Gambar
2.2.

Perhatian Empati Menerima Minat


  
Sumber: Mar’at 1982
Gambar 2.2 Skema Rasional Proses Emosional

Tujuan dari komunikasi persuasif adalah mengubah sikap, perilaku, dan pendapat
seseorang. Pendapat berkaitan dengan aspek kognitif, yakni hal-hal yang berkaitan dengan
kepercayaan, ide dan konsep. Sikap dan perilaku adalah hal yang berkaitan dengan aspek afektif,
yaitu hal yang mencakup emosional komunikan. Dengan ini, tujuan dari komunikasi persuasif
adalah menggerakkan hati, menimbulkan perasaan tertentu, menyenangi, dan menyetujui
terhadap ide yang disampaikan.n Menurut Simons (1976) tujuan komunikasi persuasif adalah
untuk mempengaruhi sikap, nilai-nilai, pendapat, dan perilaku seseorang. Dengan demikian,
kunci utama dari komunikasi persuasif adalah mempengaruhi seseorang sesuai dengan tujuan
dari komunikator atau persuader.
Promosi menurut Tjiptono dalam Selang (2013:73) adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Menurut Daryanto (2011:94), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara
pembeli dan penjual. Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat
penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli dimana
keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena
itu, pembeli adalah raja. Para produsen berlomba dengan berbagai cara melalui promosi untuk
merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli produk yang dijualnya.

Dari awal berdirinya SMA IT Darul Hikmah Pasaman Barat, telah banyak upaya yang
dilakukan sebagai agenda promosi dalam PPDB sekolah untuk menjaring siswa/i SMP negeri
atau swasta agar bisa mendaftar sebagai siswa di sekolah ini. Tetapi upaya yang telah dilakukan
beberapa tahun sampai sejauh ini belum menunjukkan hasil yang optimal sesuai dengan target
yang diharapkan sekolah. Di samping itu, harus diakui sebagai sebuah sekolah swasta yang
lokasinya berdiri jauh di daerah, mulai banyak bermunculan sekolah unggulan dan berprestasi
yang sejenis atau bukan, baik local maupun regional, yang menyebabkan persaingan
memperebutkan siswa baru menjadi semakin ketat.

Dengan memperhatikan dan mempelajari situasi internal dan eksternal sekolah, serta
belajar dari pengalaman sebelumnya di dalam membuat agenda promosi sekolah, serta dengan
mencermati secara objektif beberapa alasan atau argument yang banyak disodorkan baik oleh
para guru atau personel yang terlibat langsung dalam memprogres promosi PPDB atau pun
menyimak alasan yang disampaikan para siswa kelas 9 (SMP IT Darul Hikmah Pasaman Barat),
maka perlu terobosan untuk merespon masalah minimnya para siswa ini menjatuhkan pilihannya
untuk mendaftar. Ini memunculkan ide alternatif agar promosi sekolah selain tetap dengan
agenda promosi yang selama ini telah dijalankan, maka promosi sekolah perlu dilakukan secara
persuasi atau dengan pendekatan komunikasi persuasif. Karena dengan pola pendekatan
komunikasi persuasif, semua hal yang ingin disampaikan kepada siswa objek promosi dan semua
alasan yang mungkin menghalangi mereka untuk memahami, menerima dan meyakini informasi
yang disampaikan dapat dibuka atau dibongkar dan kemudian dimasukkan informasi baru
langsung ke dalam pikiran bawah sadar dan dengan ini maka diharapkan agar mereka melakukan
perubahan pilihan terhadap sekolah yang akan dimasuki nanti sesuai dengan apa yang
diharapkan para komunikator. Dan akhirnya dengan cara ini diharapkan target pendafataran
siswa baru SMA IT Darul Hikmah Pasaman Barat dapat tercapai.

Berdasarkan fenomena dan latar belakang pemikiran ini maka dibuatlah agenda dan
program agar promosi sekolah dengan metode komunikasi persuasive dapat dilaksanakan dengan
baik berdasarkan kerangka kerja yang terencana dengan baik, sistematis, terstruktur, terukur dan
terpola. Dan dengan demikian juga sekaligus untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan
ilmiah dari kerangka pemikiran komunikasi persuasif dan bagaimana implementasi dan hasilnya
di lapanagan maka dilakukan penelitian tentang KOMUNIKASI PERSUASIF SEBAGAI
SALAH SATU METODE PROMOSI SEKOLAH DI SMA IT DARUL HIKMAH PASAMAN
BARAT. PENERAPAN PADA SISWA KELAS 9 SMP IT DARUL HIKMAH PASAMAN
BARAT.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah dalam
penelitian ini, “Bagaimana Komunikasi Persuasif sebagai salah satu metode promosi sekolah di
SMA IT Darul Hikmah Pasaman Barat dalam upaya meningkatkan jumlah siswa yang
mendaftar. Selanjutnya pertanyaan besar dalam rumusan permasalahan ini diuraikan dalam
pokok-pokok sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk Komunikasi Persuasif yang diakukan tim PPDB SMA IT Darul Hikmah
Pasaman Barat dalam upaya meningkatkan jumlah siswa yang mendaftar.

2. Apa faktor yang memudahkan dan faktor yang menghambat dan solusi dalam komunikasi
persuasif dalam promosi PPDB Bagaimana Komunikasi Persuasif sebagai salah satu
metode promosi sekolah di SMA IT Darul Hikmah Pasaman Barat.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk/teknik Komunikasi Persuasif yang diakukan tim PPDB SMA IT
Darul Hikmah Pasaman Barat dalam upaya meningkatkan jumlah siswa yang mendaftar.

2. Untuk mengetahui faktor yang memudahkan dan faktor yang menghambat dan solusi
dalam komunikasi persuasif dalam promosi PPDB di SMA IT Darul Hikmah Pasaman
Barat.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menetapkan strategi promosi
PPDB di SMA IT Darul Hikmah Pasaman Barat.

Penelitian ini juga bisa menjadi bahan kajian bagi Akademisi dalam pengembangan pendidikan
dan lembaga pendidikan khususnya dalam meningkatkan minat dan ketertarikan siswa untuk
mendaftar di suatu sekolah dan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, peneliti ini dapat menjadi tambahan referensi dan informasi mengenai
pengembangan bidang promosi dan komunikasi dan sebagai pembanding bagi kepustakaan.
Khususnya memberi informasi mengenai strategi komunikasi persuasif sebagai metode promosi
PPDB di SMA IT Darul Hikmah Pasaman Barat.

E. Batasan dan Ruang Lingkup :

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Objek penelitian ini adalah siswa SMP IT Darul Hikmah Pasaman Barat Kelas 9 thn
2021/2022
2. Aspek waktu penelitian dibatasi hanya pada semester 2 TA 2021/2022.
3. Pengambilan Data dilakukan dengan pembagian Questioner dan Pengolahan Data
dilakukan dengan software…
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Produktivitas Kerja

2. Lingkungan Kerja

3. Motivasi Kerja

4. Kompetensi

5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil

1 (Purnomo & Fatimah, 2021)


The Effect of Work Motivation and The Work Environment on Work Productivity in The
Polytechnic of LP3I Jakarta Kampus Kramat Raya Motivasi kerja dan lingkungan kerja terbukti
secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja

2 (Fitriasari & Wulansari, 2020)

The Effect of Competence and Work Discipline on Work Productivity of Employee


Kompetensi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pegawai
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.

3 (Sudarso, et al., 2020)

The Effect of Competency on Employee Performance at PT. Steelforce Indonesia in Jakarta


Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

4 (Sutrisno & Sunarsi, 2019)

The Effect of Work Motivation and Discipline on Employee Productivity at PT. Anugerah
Agung in Jakarta Motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan

5 (Duru & Shimawua, 2019)

The Effect of Work Environment on Employee Productivity: A Case Study of Edo City
Transport Services Benin City, Edo State Nigeria Lingkungan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan

6 (Valianti & Hamzah, 2022)

Conflict Analysis and Work Environment on Employee Productivity at the PP-PA Office of
South Sumatera Province Pencegahan maupun penanganan konflik kerja dan perbaikan
lingkungan kerja akan meningkatkan produktivitas karyawan

7 (Razak, 2021)
The Effect of Training, Competence and Work Motivation on Employee Performance
Variabel pelatihan, kompetensi, dan motivasi kerja berpengaruh baik dan substansial
terhadap kinerja pegawai

8 (Tambunan, et al., 2021)

The Effect of Competency of Organizational Commitment and Workload on Employee


Productivity of PT. Karya Sukses Kreasi (Kasuka) Medan Kompetensi dan beban kerja
berpengaruh terhadap produkktivitas karyawan, namun komitimen karyawan tidak berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka konseptual yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan Pustaka dan kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
H1 : Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

H2 : Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

H3 : Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

H4 : Lingkungan kerja, motivasi kerja dan kompetesi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja

Anda mungkin juga menyukai