Anda di halaman 1dari 100

MATRA 2

Modul 3:

PANDUAN & FORMAT


TIM PROFESI AHLI (TPA)
untuk memberi informasi bagi Pengkaji Teknis
yang juga bertugas sebagai TPA
PANDUAN & FORMAT : TIM PRO F E S I AHLI ( T P A )
Pedoman Pengkaji Teknis yang juga bertugas sebagai TPA
PP 16 / 2021: Peraturan Pelaksanaan UU 28/ 2002 : Bangunan Gedung

MATERI BAHASAN

1. Regulasi & Standar Teknis BG

2. SNI BG Umum + SNI BG Fungsi Khusus

3. Pemenuhan Standar Teknis & Penyataan TPA

4. Daftar Simak Bersama Tenaga Ahli + TPA ( Tenaga Ahli lebih senior )

5. SLF : Bila BG Dilaksanakan Sesuai PBG Yang Memenuhi Standar Teknis

Manado, 28 Februari 2024


Ir. Widyanto, IAI Hp. 082125560808
2. REGULASI TERKAIT PENYELENGGARAAN BG
1. TAPMPRIII /MPR/2000 : Sumber Hukum &Tata Urutan Peraturan Per UUan :
1. UUD1945
2. UU ( Undang-Undang )
3. Perpu
4. Kepres / Perpres
5. Perda
6. UU13 /2022 : Perubahan Kedua Pembentukan Peraturan PerUUan
7. Pemahaman Umum: 1. Peraturan Yang Lebih Khusus mengalahkan Yang lebih Umum
2. Peraturan Yang Lebih Tinggi mengalahkan Yang lebih Rendah
3. Peraturan Yang Lebih Akhir Lebih Kuat dibanding peraturan yang lebih lama
4. Peraturan Tidak Boleh Berlaku Surut, Kecuali Extra Ordinary

Undang2 : 1. UU11 / 2020 : Cipta Kerja Dimana letak Peraturan Menteri ?


2. UU 1 / 2011 : Perumahan&KawasanPermukiman Permen ada bila diperintahkan aturan per UU an
3. UU26 / 2007 : Penataan Ruang
( dedegation leges lation ) yang lebih tinggi UU& PP
4. UU20 / 2011 : RumahSusun
5. UU11 / 2011 : Cagar Budaya Permen bersifat PENGATURAN ( Regeling )
6. UU28 / 2002 : BangunanGedung Tetapi masih ada Permen yang konsideran nya belum
7. UU 6 / 2017 :Arsitek
8. UU 2 / 2017 : Jasa Konstruksi menyebut pasal dari UU atau PPseperti :
9. UU 11/2014 : Keinsinyuran Permen PU 26/PRT/M/2008 : Sistem Proteksi Kebakaran
10. UU1 / 2009 : Penerbangan Bangunan Gedung
3. REGULASI TERKAIT PENYELENGGARAAN BG
Peraturan Pelaksanaan( PP) :
1. PP26/2007: RTRWNasional
2. PP16/2021: Peraturan Pelaksanaan UU28/2002 : BG
3. PP 5 /2021 : Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
4. PP 6 /2021 : Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
5. PP21/2021: Penyelenggaraan Penataan Ruang
6. PP22/2021: Penyelenggaraan Perlindungan & Pengelolaan LH
7. PP25/2021: Penyelenggaraan Bidang ESDM
8. PP28/2021: Penyelenggaraan Bidang Perindustrian
9. PP47/2021: Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
10.PP42 /2020 : Aksesibilitas Terhadap Permukiman, Pelayanan Publik & Perlindungan Dari Bencana Bagai Penyandang Disabilitas

Permen PUPR : 1. 26 / PRT / M/2008 : Persyaratan Teknis Sistem Proteksi KebakaranPada BG&L
2. 16 / PRT/ M/ 2010 : Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung
3. 10 / 2021 : Pedoman Teknis Sistem Manajemen K3
4. 21 / 2021 : Penilaian BGH ( Bangunan Gedung Hijau )
5. 19 / 2021 : Pedoman Teknis Penyelenggaraan BGCBYang Dilestarikan
6. 24 / 2008 : Pedoman PemeliharaanBangunan Gedung
7. 20 / 2021 : BG Fungsi Khusus
Permenkes 40 / 2022 : Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana &Peralatan Kes. RS
Permen ESDM10 / 2021 : Keselamatan Ketenagalistrikan
Permen LHK 4 / 2021 : Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan YangWajib MemilikiAMDAL, UKL-UPLAtau SPKKP& PLH
5 / 20021 : Cara PenerbitanPertek &Surat Kelayakan Operasional Bid. Pengendalian Pencemaran Lingkungan

SNI ( Standar Nasional Indonesia ) Bidang : Arsitektur, Struktur, Mekanikal, Elektrikal & Lingkungan
Akan diselipkan di tiap slide
4. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR
CEK KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG (KKPR) doeloe : IZIN LOKASI ( UNTUK CEK FUNGSI LAHAN )
diurus melalui OSS atau DPM PTSP
5. Keterangan Rencana Kota / Kabupaten (KRK) yad dalam PP 16/2021 :
Harus DIGITAL

 Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = (LL- D/ LL) x 100%


 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = (LL-D + LL-1 + …LL-5) / LL
 Koefisien Dasar Hijau (KDH) = [(LL– LL-D) / LL] x 100%
 Jarak Garis Sempadan Bangunan (GSB)
 diukur dari bangunan gedung terluar ke batas DMJ (Penjelasan PP36 / 2005 Psl. 21 ayat 3)
 merupakan garis yang membatasi jarak bebas min. dari bidang terluar suatu massa bangun-
an gedung terhadap batas as jalan, tepi sungai, tepi danau, tepi pantai, as jalan, kereta api,
dan/atau as jaringan listrik tegangan tinggi (Penjelasan PP16 / 2012 Psl. 23 ayat (1) huruf a )

 Pengertian batas as jalan bukan berarti diukur dari as jalan (tengah-tengah jalan), melainkan dari
batas ruang milik jalan (Penjelasan Pasal 33 PPnomor 34 tahun 2006 tentang Jalan).
6. GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)
7. J A R A K BEBAS ANTAR BANGUNAN

A Masif B

0,5 (Y + Y )
Sumber: PP no. 16, 2021 A B
8. KE S E S UAIAN DENGAN STANDAR KEANDALAN BG
9. KESESUAIAN TERHADAP STANDAR KESELAMATAN
Permen PU 26/PRT/M/2008

Volume bangunan
No Keterangan
gedung [m3]
1 > 7.100 Minimal 1/6 keliling bangunan gedung
2 >28.000 Minimal ¼ keliling bangunan gedung.
3 > 56.800 Minimal ½ keliling bangunan gedung.
4 > 85.200 Minimal ¾ keliling bangunan gedung
5 > 113.600 Harus sekeliling bangunan gedung.

PERLU HARD STANDING (HS) 6 X 15 M

PERLU HARD STANDING (HS) 10 X 18 M


Sumber: Suryabrata, 2021
10. KE S E S UAIAN TERHADAP STANDAR KESELAMATAN

Sumber: PP no. 16, 2021 Sumber: Suryabrata, 2021


11. JA R A K TANGGA KEBAKARAN MAIN OF EGRESS

Akses Eksit

LOKASI TANGGA DARURAT, LORONG BUNTU, PENGENDALIAN ASAP Sumber: PP no. 16, 2021
12. J E N I S TANGGA KEBAKARAN

Tangga sirkulasi bisa Disyaratkan saf kebakaran TKA


digunakan sebagai tangga dua Jam, tanpa pressurized fa
darurat dan tanpa lift kebakaran
Minimal dua buah untuk Minimal dua buah untuk
Tangga dengan Shaft Kebakaran setiap lantai setiap lantai
(untuk bangunan H > 20 meter) Jarak layanan tangga Jarak layanan tangga radius
Sumber: PP no. 16, 2021 radius 38 m 38 m
13. STANDAR TANGGA KEBAKARAN & RAMBU

Sumber: PP no. 16, 2021


14. STANDAR S A F & TANGGA KEBAKARAN

Sumber: Suryabrata, 2021 Sumber: PP no. 16, 2021


15. KETENTUAN LORONG BUNTU

Luas Lantai < 900 m2, disyaratkan 1 saf kebakaran dengan lift, dan 1 saf kebakaran tanpa lift
TKA 2 jam

Max 15m

TKA 1 jam

Sumber: Suryabrata, 2021

Lorong buntu max 15m jika dengan springkler otomatis dan 12 m tanpa sprinkler
Batas

16. STANDAR TERKAIT KORIDOR


Batas ujung buntu Batas jarak tempuh
lintas
bersama
Tanpa Ber Tanpa Ber Tanpa Ber
sprinkle sprinkle sprinkle sprinkle sprinkle sprinkle
r (m) r (m) r (m) r (m) r (m) r (m)
Hunian Pertemuan:
Baru 6,1/23 a) 6,1/23 a) 6,1 b) 6,1 b) 61 c) 76 d)
Yang sudah ada 6,1/23 a) 6,1/23 a) 6,1 b) 6,1 b) 61 c) 76 d)
Hunian Pendidikan:
Baru 23 30 6,1 15 45 d) 61 d)
Yang sudah ada 23 30 6,1 15 45 d) 62 d)
Hunian Perawatan:
Harian 23 30 6,1 15 45 d) 61 d)
Baru 23 30 6,1 15 45 d) 61 d)
Yang sudah ada
Perawatan
Kesehatan: Baru TS TS 9,1 9,1 TT 61 d)
Yang sudah ada TS TS TS TS 45 d) 61 d)
Perawatan Ambulatori:
Baru 23 e) 30 e) 6,1 15 45 d) 61 d)
Yang sudah ada 23 g) 30 f) 1,5 15 45 d) 61 d)
Hunian Rumah
Tahanan dan
Lembaga
Pemasyarakatan:
Baru-memakai 15 30 15 15 45 d) 61 d)
kondisi II,III, IV
Baru memakai kondisi V 15 30 6,1 6,1 45 d) 61 d)
Yang sudah
adamemakai 15 f) 30Sf)um berT:SSury abrTaSta, 204251d) 61 d)
kondisi II,III,IV,V
Keterangan : Hunian Tempat Tinggal:
TS = tidak disyaratkan. Rumah tinggal satu atau TS TS TS TS TS TS
TT = tidak diterapkan. dua keluarga.

a) = untuk lintasan bersama melayani > 50 orang, 6,1 m; untuk lintasan bersama melayani Wisma TS TS TS TS TS TS
50 orang 23 m.
b) = ujung buntu di koridor diizinkan 6,1 m, ujung buntu di gang diizinkan 6,1 m. Hotel dan asrama:
Baru 10,7 g.h) 15 g.h) 10,7 15 53 d.a) 99 d.a)
c) = pada hunian pertemuan, pertimbangan khusus untuk tempat duduk di arena atau Yang sudah ada 10,7 g) 15 15 15 53 d.h) 99 d.b)
stadion yang diproteksi terhadap asap.
Apartemen:
d) = dimensi ini untuk jarak tempuh total, dianggap bagian yang menanjak mempunyai Baru 10,7 g) 15 g) 10,7 15 53 d.a) 99 d.a)
utilitas penuh untuk maksimum yang diizinkan; untuk jarak tempuh di dalam ruangan, Yang sudah ada 10,7 g) 15 g) 15 15 53 d.b) 99 d.b)
dan dari pintu akses eksit ruangan ke ekSsumitbleihr:aPetrmkoennPdUisnioh26/nu20ia08n yang sesuai.
17. PENGENDALIAN ASAP

120 cm

60 cm

Sumber: Suryabrata, 2021


18. KOMPARTEMEN PENGENDALIAN API & ASAP

Luasan ruang lebih dari 5000 m2, harus dibagi dalam kompartemen
tahan api dengan automatic fire shutter dengan TKA 2 jam

Sumber: Suryabrata, 2021


19. ALTERNATIF J A L U R EVAKUASI KEBAKARAN

Catatan:
A – pada di bawah lantai 3, 5, 7, 15, 17, 19, dan 21
B – pada di bawah lantai Lobby Utama, 1, 9, 11, 13, 22, dan 24
C – pada di bawah lantai podium
D - pada di bawah lantai Lobby Atas, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, fire check, 23 dan atap

Sumber: PP no. 16, 2021


20. ALTERNATIF PENGATURAN LETAK BUKAAN LIFT

LIFT BERDAMPINGAN  RESCUE LIFT

LIFT DENGAN AKSES KE RUANG TOILET


21. TITIK KUMPUL

 Jarak minimum titik berkumpul dari bangunan


gedung adalah 20 m
 Titik berkumpul dapat berupa jalan atau ruang
terbuka.
 Lokasi titik berkumpul tidak boleh menghalangi
akses dan manuver mobil pemadam kebakaran.
 Memiliki akses menuju ke tempat yang lebih aman,
tidak menghalangi dan mudah dijangkau oleh
kendaraan atau tim medis.

Sumber: Suryabrata, 2021


22. TATA LETAK TOILET
23. TOILET PUBLIK
24. TOILET DIFABEL
25. PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT
26. POLA TATA LETAK PARKIR
MOBIL PENUMPANG

SEPEDA MOTOR
SEPEDA
27. RAM & STAIR LIFT

Sumber: PP no. 16, 2021


28 FASILITAS DIFABEL

GUIDING BLOCK

TOILET DIFABEL Sumber: PP no. 16, 2021 PARKIR DIFABEL


29. TATA RUANG LUAR

JALUR PEJALAN KAKI


a. lebar mínimum adalah 1,50 m untuk daerah perumahan dan
2,00 untuk daerah publik/komersial;
b. kemiringan arah memanjang maksimal 5º atau 1/12, dengan
daerah datar sepanjang minimal 1,50 m, setiap 9 m;
c. kemiringan arah melintang maksimal 1/25;
d. tersedia blok pemandu (guiding block);
e. pembatas dengan jalur kendaraan; dan
f. ada pohon pelindung. JALAN LINGKUNGAN
30. PERKERASAN & R O O F GARDEN

LAPANGAN RUMPUT

PAVING BLOCK UNTUK


DENGAN
POT
TANAMAN

GRASS BLOCK ROOF GARDEN


31. DRAINASE
SNI 8456:2017 : Sumurdan parit resapan air hujan
32. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 1 )
33. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 2 )
34. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 3 )
35. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 4 )
36. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 5 )
37. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 6 )
38. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 7 )
39. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 8 )
40. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 9 )
41. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 10 )
42. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 11 )
43. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR ( 12 )
44. FORMAT K E R J A BIDANG ARSITEKTUR (13 )
REGULASI TERKAIT PENYELENGGARAAN BG
Undang-Undang Peraturan Menteri PUPR
- UU no. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja -Permen PUPR no. 19/PRT/M/2017
- UU no. 26/2007 tentang Penataan Ruang tentang Standar Remunerasi Minimal
- UU no. 1/2011 tentang Perumahan & Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Ahli
SLF-n untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi
Kawasan Permukiman PENDATAAN / PENDAFTARAN TIDAK
- UU no. 20/2011 tentang Rumah Susun - Permen PUPR no. 22/PRT/M/2018
- UU no. 28/2022 tentang Bangunan Gedung YA PERUBAHAN tentang Pembangunan Gedung Negara
FUNGSI/BENTUK -Permen PUPR no 6/2021 tentang Standar
- UU no. 11/2010 tentang Cagar Budaya
- UU no. 12/2008 tentang Ketertiban Umum YA/ Kegiatan Usaha dan Produk pada
- UU no. 11/2014 tentang Keinsinyuran SLF-1
YA LULUS Penyelenggara Perizinan Berusaha
- UU no. 1/2009 tentang Penerbangan Berbasis Resiko Sektor PUPR
LAPORAN
- UU no. 6/2017 tentang Arsitek PBG PEMERIKSAAN
TIDAK KAJIAN TIDAK RTB - Permen PUPR no. 8/2021 tentang Penilai
TEKNIS
- UU no. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi BERKALA Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian
Kegagalan Bangunan
Peraturan Pemerintah -Permen PUPR no. 9/2021 tentang
-PP no. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi
Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERAWATAN
PEMERIKSAAN Berkelanjutan
BERKALA
tentang Bangunan Gedung PEMBONGKARAN - Permen PUPR no. 10 Tahun 2021 tentang
- PP no. 5/2021 tentang Penyelenggaraan PEMANFAATAN
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
PEMBANGUNAN
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Konstruksi (SMKK)
- PP no. 6/2021 tentang Penyelenggaraan - Permen PUPR no. 18/2021 tentang
Perizinan Berusaha di Daerah Standar Pembongkaran BGN
-PP no. 14/2021 tentang Perubahan atas PP -Permen PUPR no. 19/2021 tentang
TIDAK KAJIAN
No 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan IDENTIFIKASI
Pedoman Teknis Penyelenggaraan BGCB
UU No 2/2017 tentang Jasa Konstruksi. yang Dilestarikan.
- PP no. 42/2020 tentang Aksesibilitas - Permen PUPR no. 20/2021 tentang BGFK
Terhadap Permukiman, Pelayanan Publik, YA - Permen PUPR no. 21/2021 tentang
Dan Pelindungan dari Bencana Bagi Penilaian BGH
Penyandang Disabilitas -Permen PUPR no. 22/2021 tentang
- PP no. 22/2020 tentang Peraturan PELESTARIAN Pendataan BG
Pelaksanaan UU no. 2/2017 tentang Jasa PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
-Permen PU No. 11/2014 tentang
Konstruksi Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan
- PP no. 26/2007 tentang Rencana Tata Gedung & Persilnya
Ruang Wilayah Nasional DIDUKUNG OLEH TIM PROFESI AHLI (TPA) & PENYEDIA JASA (KONSULTAN & KONSTRAKTOR) -Permen PU No. 16/2010 tentang
- PP no. 4/1988 tentang Rumah Susun Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala
Bangunan Gedung
Peraturan Presiden - Permen PU No. 18/2010 tentang
- Perpres RI no. 73/2011 tentang mengenai Pedoman Revitalisasi Kawasan
Pembangunan Gedung Negara -Permen PU No. 29/2006 tentang Panduan - Permen PU No. 24/2008 tentang -Peraturan Menteri PU Nomor 20 Tahun
-Perpres RI no. 12/2021 tentang Perubahan Teknis Persyaratan Bangunan Gedung Pedoman Pemeliharaan Bangunan Gedung 2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen
Perpres 16/2018 tentang Pengadaan - Permen PU No. 29/2006 tentang Panduan -Permen PU No. 26/2008 tentang
Teknis Fasilitas & Aksesibilitas pada Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Bangunan Gedung & Lingkungan Kebakaran pada Bangunan Gedung &
-Permen PU No. 05/2007 tentang Pedoman Lingkungan
- Permen PU No. 26/2007 tentang
Teknis Pembangunan Rumah Susun
Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung
Sederhana Bertingkat Tinggi
SNI TERKAIT PENYELENGGARAAN BG
SNI ARSITEKTUR SNI MEP
- SNI 02 -1733 - 2004 – Tata Cara PENDATAAN / PENDAFTARAN TIDAK
SLF-n - SNI 0225 Tahun 2020 tentang Persyaratan
Perencanaan Lingkungan Perumahan di Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020
Perkotaan YA
- SNI 0225 Tahun 2011 tentang Persyaratan
PERUBAHAN
FUNGSI/BENTUK Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
SNI STRUKTUR -SNI 6390 Tahun 2020 tentang Konservasi
YA/
-SNI 1726 Tahun 2019 tentang Tata Cara YA LULUS
Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
SLF-1 Gedung
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, LAPORAN TIDAK TIDAK
- SNI 6389 Tahun 2020 tentang Konservasi
KAJIAN RTB
- SNI 1727 Tahun 2020 tentang Beban PBG PEMERIKSAAN
TEKNIS Energi Selubung Bangunan pada Bangunan
BERKALA
Desain Minimum dan Kriteria terkait untuk Gedung
Bangunan Gedung dan Struktur Lain, - SNI 6197 Tahun 2020 tentang Konservasi
- SNI 1729 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Energi pada Sistem Pencahayaan
untuk Bangunan Gedung Baja Struktural - SNI 8153 Tahun 2015 tentang Sistem
PEMERIKSAAN
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERAWATAN Plambing pada Bangunan Gedung
BERKALA
- SNI 8900 Tahun 2020 tentang Panduan PEMBONGKARAN
Desain Sederhana untuk Banguna Gedung - SNI 04-0227 Tahun 2003 tentang Tegangan
-SNI 7860 Tahun 2020 tentang Ketentuan PEMBANGUNAN PEMANFAATAN Standar
-SNI 03-1746 Tahun 2000 tentang Tata cara
Seismik untuk Bangunan Gedung Baja
Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan
Struktural
Keluar untuk Penyelamatan terhadap Bahaya
- SNI 2847 Tahun 2019 tentang Persyaratan
kebakaran pada Bangunan Gedung.
Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, TIDAK KAJIAN
IDENTIFIKASI - SNI 03-6573 Tahun 2001 tentang Tata cara
- SNI 2052 Tahun 2017 tentang Baja
perancangan Sistem Transportasi Vertikal dalam
Tulangan Beton
Gedung (lif)
- SNI 8046 Tahun 2016 tentang Stabilitas YA
-SNI 05-7052 Tahun 2004 tentang Syarat-syarat
Lereng
Umum Konstruksi Lift Penumpang yang
-SNI 03-1734 Tahun 1989 tentang Tata Cara
Dijalankan dengan Motor Traksi Tanpa Kamar
Perencanaan Beton & Struktur Dinding PELESTARIAN Mesin
Bertulang untuk Rumah & Gedung
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG -SNI 03 – 3987 – 1995 – Tata Cara
- SNI 03-3976 Tahun 1995 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pemasangan Pemadam Api
Pengadukan dan Pengecoran Beton Ringan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
-SNI 03-2834 Tahun 2000 tentang Tata Cara DIDUKUNG OLEHTIMPROFESIAHLI (TPA) & PENYEDIA JASA (KONSULTAN & KONSTRAKTOR) pada Bangunan Rumah & Gedung
Pembuatan Rencana Campuran Beton -SNI 03 – 1745 – 2000 – Tata Cara
Normal Perencanaan & Pemasangan Sistem Pipa
-SNI 03-3449 Tahun 2002 tentang Tata Cara Tegak & Slang untuk Pencegahan Bahaya
rencana Pembuatan campuran Beton Ringan -SNI 03-2459 Tahun 2002 tentang - SNI 03 – 6169 -2000 – Prosedur Audit
Energi pada Bangunan Gedung kebakaran pada Bangunan Gdung
dengan Agregat Ringan Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk
-SNI – 03 – 7017.2 – 2004 – Lift Traksi - SNI 03 – 3985 – 2000 – Tata Cara
- SNI 03 – 2847 – 2002 – Jumlah Benda Uji Lahan Pekarangan
Listrik pada Bangunan Gedung – Bagian 2: Perencanaan,Pemasangan dan Pengujian
- SNI 03 – 4803 – 1998 – Uji Pantul Beton - SNI 03-6481 Tahun 2000 tentang Sistem
Sistem Deteksi & Alarm Kebakaran untuk
Plambing 2000 Pemeriksaan & Pengujian Berkala
-SNI 03 – 1973 – 1980 – Metode Pengujian Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
-SNI 04-7018 Tahun 2004 tentang Sistem -SNI 03-6575 Tahun 2001 tentang Tata
Berat Isi Beton Bangunan Gedung
- SNI 03-4330- 1997 – Metode Pengujian Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga Cara Perancangan Sistem Pencahayaan
-SNI 03 – 3989 – 2000 – Tata Cara
Elemen Struktur Beton dengan alat palu - SNI 04-7019 Tahun 2004 tentang Sistem Buatan pada Bangunan Gedung
-SNI 03-2453 Tahun 2002 tentang Tata Perencanaan dan Pemasangan Sistem
beton. Pasokan Daya Listrik Darurat Menggunakan
Cara Perencanaan Perancangan Sumur Springkler Otomatik untuk Pencegahan Bahaya
Energi Tersimpan
Resapan Air Hujan untuk Lahan Kebakaran pada Bangunan Gedung
-SNI 03-6572 Tahun 2001 tentang Tata Cara
Pekarangan -SNI 03-6571 Tahun 2001 tentang Sistem
Perancangan Sistem Ventilasi dan
-SNI 03-2396 Tahun 2001 tentang Tata Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan
Pengkondisian Udara pada Bangunan
Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Gedung
Gedung
Alami pada Bangunan Gedung -SNI 03 – 0712 – 2004 – Sistem Manajemen
Asap dalam Mal, Atrium, dan Ruangan
Bervolume Besar
KESESUAIAN DENGAN STANDAR KEANDALAN BG
KESESUAIAN TERHADAP STANDAR KESELAMATAN
Volume bangunan
No Keterangan
gedung [m3]
1 > 7.100 Minimal 1/6 keliling bangunan gedung
2 >28.000 Minimal ¼ keliling bangunan gedung.
3 > 56.800 Minimal ½ keliling bangunan gedung.
4 > 85.200 Minimal ¾ keliling bangunan gedung
5 > 113.600 Harus sekeliling bangunan gedung.

PERLU HARD STANDING (HS) 6 X 15 M

PERLU HARD STANDING (HS) 10 X 18 M


Sumber: Suryabrata, 2021
KESESUAIAN TERHADAP STANDAR KESELAMATAN

Sumber: PP no. 16, 2021 Sumber: Suryabrata, 2021


FORMAT KERJA
BIDANG STRUKTUR
KEKUATAN STRUKTUR MENAHAN BEBAN

SISTEM STABILITAS BANGUNAN GEDUNG


JENIS PENGAKU BANGUNAN & PEREDAM GETARAN

DINDING GESER & INTI BANGUNAN


PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
Tingkat Kinerja Rancangan

Immediate Ocupancy

Bangunan Bangunan Bangunan


Beroperasi Tetap Life Safety Hampir
100% Laik Fungsi Runtuh

Sering Terjadi
50% dalam
kurun waktu 500 tahun

Rancangan Gempa
Kadang-kadang Terjadi
20% dalam
kurun waktu 500 tahun

Jarang Terjadi
10% dalam
kurun waktu 500 tahun

Sangat Jarang Terjadi


5% dalam
kurun waktu 500 tahun

Sumber: SNI 1726:2019


HAL-HAL YANG PENTING PADA ANALISIS STRUKTUR
UNTUK KOMBINASI BEBAN (LRFD):
a. 1,4 D UNTUK PERENCANAAN KETAHANAN TERHADAP GEMPA
b. 1,2 D + 1,6 L+ 0,5 (Lr atau R)
c. 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (1,0 L atau 0,5 W)
d. 1,2 D + 1,0 W+ 1,0 L+ 0,5 (Lr atau R)
e. 1,2 D + 1,0 E + 1,9 L
f. 0,9 D + 1,0 W
g. 0,9 D + 1,0 E
UNTUK PERENCANAAN KOMPONEN STRUKTUR KHUSUS
a. struktur rangka: desain kapasitas: strong column
weak beam, kapasitas join;
b. struktur dinding pemikul: desain kapasitas, boundary
element;
c. struktur bracing eksentris dan konsentris khusus;
d. struktur pracetak: stress control; dan
e. struktur prategang: stress control, dan loss of
prestress.
UNTUK PERENCANAAN FONDASI:
a. kondisi muka air tanah;
b. kondisi tanah ekspansi;
c. kondisi kemungkinan terjadinya likuifaksi;
d. penurunan fondasi (settlement); dan
e. kelongsoran (khususnya di daerah lereng). Sumber: Nurjaman, 2021
SUBSTANSI DAFTAR SIMAK STRUKTUR
• Umum
• Struktur Bawah/Geoteknik
• Struktur Atas
DAFTAR SIMAK MANDIRI UNTUK BIDANG
GEOTEKNIK
DAFTAR SIMAK PENILAIAN DIRI (SELF ASSESSMENT )
BAGI PEMOHONPBG SEBELUMKONSULTASI DENGAN TPA BIDANGSTRUKTURBAWAH (GEOTEKNIK)
NO RINCIAN KETERANGAN PENERAPAN

A KELENGKAPAN BERKAS STRUKTUR BAWAH


1 Perhitungan struktur Bawah □ Ada □ Tidak Ada
2 Penyelidikan tanah □ Ada □ Tidak Ada
3 Gambar struktur bawah
a) Gambar denah Pondasi
1. Cekpada kelengkapanberkasapakahdokumensudahada atau tidak ada □ Ada □ Tidak Ada
b) Gambar denah dan metode galian (bila diperlukan) 2. Sesuaikandengan permohonandan tipe struktur untukketersediaan gambar. □ Ada □ Tidak Ada
c) Gambar rencana dewatering (bila diperlukan) □ Ada □ Tidak Ada
d) Gambar detail pondasi □ Ada □ Tidak Ada
4 Perhitungan rencana dewatering (bila diperlukan) □ Ada □ Tidak Ada

B PEMERIKSAAN DOKUMEN PENYELIDIKAN TANAH


1 Persyaratan minimal titik borlog dan sondiryangdilakukan Titik Bor: … titik
Titik Sondir: … titik
□ Sesuai □ Tidak Sesuai
1. Cekborlog yang dilaporkan pada laporan penyelidikan tanah
2 Kedalaman bor log dilakukan kedalaman tiang bor : ... m
2.Persyaratanbor logminimal 3 titiksedalam 30 meter atau sedalam panjang tiang
pondasi ditambah 6 meter.
- Minimal 30m
- Panjang tiang pondasi ditambah 6m
□ Sesuai □ Tidak Sesuai
3 Parameter tes □ Sesuai □ Tidak Sesuai
4 Tipe tanah yang disimpulkan 1. Diisi dengan jenis tanah yangdigunakan sesuai dengan hasil penyelidikan tanah Jawab: ….......................
5 Muka air tanah 2.Diisi sesuai hasil penyelidikan tanah Jawab: …..... m
6 Daya dukung tanah 3.Diisi sesuai hasil penyelidikan tanah Jawab: ….......................
C TES KHUSUS SESUAI KEADAAN RENCANA Jumlah Lantai Atas: ….....
BANGUNAN Jenis Tanah: …....
2 Tes seismik Downhole Untukjenis tanah khusus,reklamasi atau bangunan dengan ketinggian lantailebih □ Disyaratkan □ Tidak Disyaratkan
dari 50 lantai
3 Analisis Site spesific Respons □ Disyaratkan □ Tidak Disyaratkan

D LOADING TEST
1 Angka aman (SF) pondasi Angka kemanan sesuai dengan ketentuan Jawab: ….......................
2 Pelaksanaan Loading Test Tidak dipersyaratkan Loading test jika : □ Disyaratkan □ Tidak Disyaratkan
- SF lebih ≥ 4
- Beban kerja pondasi ≤ 70% daya dukung ijin pondasi
3 Jumlah titik yang harus dilaksanakan JenisPondasi ..............................

Axial Loadtest
- …… Cm Titik Loadtest : ................
- …… Cm Titik Loadtest : ................
- dst
tiang bore axialtestdilakukan sebanyak 1/75 tiang danuntuk tiang panjang
1/100tiang Lateral Loadtest
- Jumlah lantai basemen: .........
- daya dukung lateral sistem
pondasi/SF : .....
□ Disyaratkan □ Tidak Disyaratkan
- …… Cm Titik Loadtest : ................
- …… Cm Titik Loadtest : ................
- dst

E PEMILIHAN PONDASI
1 Tipe Pondasi Diisi sesuai dengan pondasi yang digunakan Jawab: ….......................
2 Daya dukung pondasi 1.Diisi sesuai dengan bukuperhitungandandilakukan perbandinganapakahbeban - daya dukung ijin tiang pondasi: …......
rencana masi dapat di tahan pondasi - Beban rencana gaya gravitasi: …......
2. Perhitungan faktorefektifitasgroup pile untukdayadukunkelompoktiang.
□ Memenuhi □ Tidak Memenuhi
3 Metode galian
a) Jenis galian tanah Jenis galianyangdigunakan: open cut, soldier pile,Dwall,dll Jawab: ….......................
b) Angkakeamanandinding penahantanah/stabilitaslereng Jawab: ….......................
1. Cek angkakeamananpada buku perencanaanuntuk perencanaangalian □ Memenuhi □ Tidak Memenuhi
c) Angkur tanah 2.Sesuai kan dengan nilai minimum pada peraturan yang ada. □ Ada □ Tidak Ada
4 Penurunan bangunan pada perencanaan 1. Cek angkapenurunan rencana pada bukuperencanaanuntukperencanaan Jawab: …... Cm
galian batas max: 15 cm
2.Sesuai kan dengan nilai minimum pada peraturan yang ada. □ Memenuhi □ Tidak Memenuhi
DAFTAR SIMAK MANDIRI UNTUK STRUKTUR ATAS
DAFTAR SIMAK PENILAIAN DIRI (SELF ASSESSMENT )
BAGI PEMOHONPBGSEBELUMKONSULTASI DENGAN TPA BIDANG STRUKTUR ATAS
NO RINCIAN KETERANGAN PENILAIAN DIRI PENERAPAN
(SELF ASSESSMENT)

A UMUM
1 Penanggung jawab Perencanaan Struktur Memiliki SertifikatKompetensi Konstruksi Bangunan Jawab: ….....................
2 Perhitungan struktur atas Jawab: ….....................
3 Gambar struktur atas Jawab: ….....................
4 Executive Summary struktur atas Jawab: ….....................
5 Kesesuaian gambar struktur dengan arsitektur yang telah disetujui Jawab: ….....................
6 Standar teknis perencanaan yang digunakan SNI Beton No. 2847:2019
SNI Baja No. 1729-
Jawab: ….....................
2019 SNI Gempa No.
1726:2019 SNI Beban
1727:2020
B TEKNIS
1 a) Jelaskan fungsi bangunan Jawab: ….....................
b) Jelaskan fungsi ruang-ruang Jawab: ….....................
2 T ampilkan gambar potongan:
a) as melintang Jawab: ….....................
b) as memanjang Jawab: ….....................
3 T ampilkan gambar denah arsitektur:
a) lantai tipikal Jawab: ….....................
b) lantai dasar Jawab: ….....................
c) basement (jika ada) Jawab: ….....................
d) lantai yang jauh berbeda (soft story) dengan lantai tipikal (jika ada) Jawab: ….....................
4 Jelaskan garis besar system struktur dan model struktur Jawab: ….....................
5 Apakah digunakan outrigger ? Jawab: ….....................
6 a) Jelaskan system struktur penahan beban vertical dan horizontal yang SNI 1729-2019, T abel 12
Jawab: ….....................
digunakan berikut persyaratannya.
b) Jelaskan juga R, W0 dan Cd terkait. Jawab: ….....................
7 a) Dimana asumsi taraf penjepitan. Jawab: ….....................
Berapa perbandingan kekakuan basement paling atas
terhadap Jawab: ….....................
lantai pertama ?
b) Bagaimana interaksi gaya antara tower dengan tower yang lain Jawab: ….....................
c) Bagaimana dampak terhadap pelat yang menghubungkan Jawab: ….....................
?
d) Adakah dilatasi ? Jawab: ….....................
e) Jelaskan disain dan ukuran (jika ada dilatasi). Jawab: ….....................
8 Jelaskan bahan/material dan software analisis struktur (berikutversi (SNI 1729-2019, 4.2)
Jawab: ….....................
tahunnya) yang digunakan
9 Jelaskan beban parkir yan digunakan dan kombinasi pembebanan (SNI 1729-2019, 5)
Jawab: ….....................
yang digunakan
10 Jelaskan kelas situs bangunan yang digunakan (SNI 1729-2019, 6.4) Jawab: ….....................
11 Jelaskan spektrum respons gempa yang digunakan (SNI 1729-2019, 6.5) Jawab: ….....................
12 Jelaskan kategori disain seismic yang digunakan Jawab: ….....................
13 Jelaskan koefisien gempa yang digunakan, wilayah gempa, jenis (SNI 1729-2019, 7.3.3)
Jawab: ….....................
tanah, factor keutamaan
14 Jelaskan masalah ketidak teraturan yang ada (SNI 1729-2019, 7.3.4) Jawab: ….....................
15 Jelaskan masalah redundansi yang digunakan Jawab: ….....................
16 Jelaskan arah pembebanan gempa untuk bangunan yang tidak
Jawab: ….....................
simetris
18 Berapa tebal dinding geser As … di lantai paling bawah ? Jawab: ….....................
19 a) Baloktegaklurus As.. dinding geser, agardiperiksa penulangan
Jawab: ….....................
pada dinding gesernya .
b) Apakah dinding geser kuat menahan momen yang dipikul balok di
Jawab: ….....................
titik pertemuannya ?
c) Tentukan bagian shear wall yang efektif menahan
momen dari Jawab: ….....................
balok.
d) Tebal shear wall vs diameter tulangan ? Jawab: ….....................
20 Bandingkan Mn/Mu dan Vn/Vupada dasarshearwall As…, mana yang
Jawab: ….....................
lebih besar ?
21 a) Berapa momen balok (akibat gempa) pada ujung As …
yang Jawab: ….....................
menempel pada dinding geser baik yang sebidang dengan
dinding
geser maupun yang tegak lurus (As…).
b) Bandingkan dengan ujung balok yangtidak menumpu dinding
Jawab: ….....................
(ujung berlawanan, opposite side)
22 a) Apakah tangga dan ramp dimodelkan sebagai bagian dari struktur?
Jawab: ….....................

b) Jika tidak, sudahkah diperhitungkan perubahan periode


dan ragam Jawab: ….....................
getar bangunan ?
23 a) Apakah kolom dan/atau balok miring ? Jawab: ….....................
b) jika yabagaimana dampak perhitungannya ? ada momen torsi? Jawab: ….....................
24 a) Jelaskan gayatorsi yangterjadi (akibat balok miring atau SNI 1729-2019, 7.8.4
Jawab: ….....................
eksentrisitas)
b) Jelaskangayaguling yangterjadi (jika ada) SNI 1729-2019, 7.8.5. Jawab: ….....................
25 Jelaskangaya yangterjadi pada diafragma baik yangberfungsi sebagai
Jawab: ….....................
chord maupun sebagai kolektor.
26 Jelaskanwaktu getar, T1, T2, ….. dan arah/ragam getar masing-
Jawab: ….....................
masing
27 Uraikan analisis dinamik: jumlah ragam yangditinjau, persentasi
Jawab: ….....................
kontribusi total, perbandingan antara V1dan hasil analisis ragam.
28 Penyajian hasil analisis stuktur agardibuat secara tabelaris dan mudah
dibaca dengan notasi yangsamadengan yangdi gambar kerja
(denah)
Paling tidak untuk kolom typical tengah, tepi dansudut danuntuk balok
typical arah x dan y. Contoh:
Loading Condition no: BebanMati (tanpa factor beban)

Jawab: ….....................

Loading Condition No:BebanHidup(tanpa factor beban)

Jawab: ….....................

Loading Condition No:Gempa X(tanpa factor beban)

Jawab: ….....................

Loading Condition No:Gempa Y(tanpa factor beban)


Bandingkan gaya tersebut untuk kondisi a) Beban mati dan beban
hidup saja b) beban mati + beban hidup + gempa arah x, dan c) beban
Jawab: ….....................
mati + beban hidup + gempa arah y dengan factor beban dan sebutkan
mana yang paling menentukan.
29 Dari tabel diatas buatlah hal sebagai berikut:
a) Untuk Kolom: jika gaya aksial kolom = P(dari tabel untuk beban
vertikal) hitung Q=P/(nL1L2) di tengah atau untuk di tepi Q=
2P/(nL1Ly) atau Q=2P/(nLxL2) atau untuk di pojok Q= 4P/(nLxLy)
dimana n adalah jumlah lantai di atas kolom. Tanpa factor beban Jawab: ….....................
Lakukan ini untuk kolom pada no 19 saja, minimal untuk lantai paling
bawah.
b) Untuk kolom lantai dasar: Berapa jumlah kolom pada lantai tersebut ?
Berapa V(gaya lintang kolom) akibatbeban gempa ? (cukup merujuk
Jawab: ….....................
pada tabel yang sudah dibuat di atas saja, tabel yang mana).

c) Untuk balok:dari tabel yang disajikan diatas untuk beban vertikal (DL
dan LL) Hitung Q=8{Mlap +½(|Mki| +|Mka|)}/(Lx2L2) untuk ditengah
atau Q=16{Mlap +½(|Mki|+ |Mka|)}/(Lx2L2) untuk balok di tepi
(persamaan ini berlaku untuk momen tumpuan yang negatifdan Jawab: ….....................
momen lapangan positif. Untuk kasus yang berbeda, agar
disesuaikan). Ini untuk balok arah ABC.
d) Untuk balok arah 123 pembaginya adalah L1Ly2.Lakukan untuk balok
Jawab: ….....................
dalam frame utama saja. Tanpa factor beban.
30 Tampilkan satu contoh Perhitungan penulangan balok dan kolom Untuk balok:
minimal untuk balok dan kolom yang dibahas pada butir 19 dan 20
Jawab: ….....................
termasukuntuk geser (dalam bentuk perumusan perumusan, bukan
hanya angka saja) sisanya ditampilkan dalamTabel yangberbentuk
sederhana hanya untuk beban yangpaling menentukan saja (tidak Untuk kolom
untuk semua loading condition, seperti contoh pada pada tabel
Jawab: ….....................
dibawah ini), sebutkan loading condition yang menentukan karena
tidak sama untuk setiap balok and kolom.
Untuk geser balok

Jawab: ….....................

Untuk geser kolom

Jawab: ….....................
31 a) Berilah contoh perhitungan balok prestressed(jika ada).
Jawab: ….....................

b) Apakah pre atau post tension ? Jawab: ….....................


c) Jelaskan pelaksanaannya terkait dengan prestress
loss atau Jawab: ….....................
pengaruh terhadap gaya dalam rangka.
32 Berilah contoh perhitungan balok dan kolom baja (jika ada)dan
sambungannya (las atau baut) baja (jika ada)
Jawab: ….....................

33 Apakahrasio gaya gempa yang dipikul shear wall dipenuhi (Frame


minimal 25%) ? Jawab: ….....................

34 a) Apakah syarat pengikat tulangan kolom selang seling


dipenuhi ? Jawab: ….....................

b) Jika ada penulangan spiral, apakah ketentuannya


dipenuhi ? Jawab: ….....................

35 a) Jelaskan perhitungan strong columnweak beam, apakah


dilakukan? Jawab: ….....................

b) Apakah digunakan factor1,25 terhadap kuat leleh baja tulangan


untuk perhitungan V pada balok ? Jawab: ….....................

36 a) Jika ada basement, jelaskan gaya apa saja yang


bekerja pada struktur basement (mulai dari lantai dasar
hingga pondasi) termasuk dinding, kolom, dan balok.
Jawab: ….....................

b) Bagaimana cara perhitungannya dalam memikul beban vertical


dan horizontal untuk mendapatkangaya yangbekerja pada dinding,
kolom, dan balok. Jawab: ….....................

c) Jelaskan factor R dan r. Jawab: ….....................


d) Jelaskan secaraskematis sistem strukturdi bagian ini.
Jawab: ….....................

37 Jelaskan bagaimana gayadari kolom ditransfer kepondasi,


termasuk factor beban yangdigunakan. Apakahdigunakan factor
kuat lebih? R dan r? Jawab: ….....................

38 Jelaskan momen pada dasar kolom dipikul oleh sistem


pondasi atau tie beam ? Jawab: ….....................

39 a) Apakahdifferential settlement diperhitungkan dampaknya


terhadap gaya pada balok dan kolom? Jawab: ….....................

b) Apakah dilakukan koreksi untuk balok dan kolom ? Jawab: ….....................


FORMAT KERJA
BIDANG MEP
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Jaringan Springkler Pipa Kering

. Jaringan Springkler Pipa Basah


TANGKI PENYIMPANAN AIR
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN – HIDRAN & SPRINKLER
Jumlah Hidran Per Luas Lantai Bangunan
Bangunan Kelas A Bangunan Tertutup dengan
Bangunan Tertutup Jumlah
Bangunan yang komponen struktur utamanya Klasifikasi Bangunan
per luas lantai
Ruangan Terpisah
harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya Jumlah per luas lantai
A 1 buah per 800 m 2 2 buah per 800 m 2
tiga jam. B 1 buah per 1000 m 2 2 buah per 800 m 2
C 1 buah per 1000 m 2 2 buah per 1000 m 2
Bangunan Kelas B D Ditentukan sendiri Ditentukan sendiri
Persyaratan Sprinkler
Bangunan yang komponen struktur utamanya
harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya Klasifikasi Bangunan Tinggi/Jumlah Lantai Penggunaan Sprinkler
dua jam. Ketinggian < 8 meter atau
A. Tidak Bertingkat Tidak Diharuskan
satu lantai
B. Bertingkat Rendah Ketinggian < atau dua lantai Tidak Diharuskan
Bangunan Kelas C C. Bertingkat Rendah
Ketinggian < 14 meter atau
Tidak Diharuskan
4 lantai
Bangunan yang komponen struktur utamanya
Ketinggian < 40 meter atau Diharuskan,
harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya D. Bertingkat Tinggi
8 lantai mulai dari lantai satu
setengah jam. E. Bertingkat Tinggi
Ketinggian > 40 Meter atau Diharuskan,
di atas 8 lantai mulai dari lantai satu

Bangunan Kelas D Ketentuan Jarak Kepala Sprinkler


Bangunan yang tidak tercakup dalam kelas A, Jenis Bahaya Kebakaran D maksimum [m] S x D [m2]
B dan C, tidak diatur dalam ketentuan ini,
Ringan 4,60 21,00
tetapi diatur secara khusus, seperti: instalasi
nuklir dan bangunan-bangunan yang Sedang 4,00 12,00
digunakan sebagai bahan-bahan yang mudah
Berat 3,70*) 9,00
meledak.
Catatan: *) kecuali jika persyaratan jenis bahaya sedang diijinkan
Sumber: PP no. 16, 2021
SPRINGKLER & DETEKTOR
FULL ADDRESSABLE FIRE ALARM SYSTEM
Kelebihan dari sistem full
addressable:

 Lebih mudah dalam


mendeteksi titik terjadinya
indikasi kebakaran.
 Dari sisi pemgrograman lebih
fleksibel, karena kita bisa
memilih sounder atau
pemberitahuan suara yang
mana saja yang harus
berbunyi saat kebakaran.
 Meminimalisir adanya false
alarm (alarm palsu).

Kekurangannya:

 Biaya peralatan tinggi

Sumber: Sutowo, 2021


SEMI ADDRESSABLE FIRE ALARM SYSTEM
Kelebihan dari semi addressable:

 Harga dari detektor dan perangkat


konvensional 20-30% lebih murah
dibandingkan dengan system addressable.

Kekurangannya:

 Kita tidak bisa langsung tahu lokasi tepat


dimana terjadi kebakaran, jika dalam satu
zona banyak ruangan.
 Meningkatkan biaya kabel, karena dengan
sistem konvensional yang kabelnya harus
terpasang secara paralel, sehingga kabel
yang digunakan lebih panjang, dan
selanjutnya;
 Meningkatkan biaya pemasangan

Sumber: Sutowo, 2021


PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PBS)

Sumber: Sutowo, 2021


SISTEM KEAMANAN
INTEGRASI SISTEM KEAMANAN & PBS

Sumber: Sutowo, 2021


ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
A. Periksa penempatan APAR
B. Periksa kondisi fisik APAR
C. Periksa kondisi tekanan
D. Lengkapi dengan kartu
pemeriksaan (tag)
E. Lengkapi panduan
penggunaan APAR

DASAR JARAK LINTASAN


JENIS BAHAYA
KEMAMPUAN MAKSIMUM
KEBAKARAN
APAR APAR [M]
RENDAH 5-B 9
10-B 15
SEDANG 10-B 9
20-B 15
BERAT (EKSTRA) 40-B 9
80=B 15

Sumber: PP no. 16, 2021


JARINGAN LISTRIK
BANGUNAN GEDUNG
PERHITUNGAN BEBAN LISTRIK

Sumber: Sutowo, 2021


ACUAN SISTEM PROTEKSI
PETIR & PEMBUMIAN
ACUAN RANCANGAN:
o Keputusan Menteri Tenaga Kerja
nomor 31 tahun 2015 tentang intalasi
penyalur petir
o SNI 03-7015:2004 tentang Sistem
proteksi petir pada bangunan
o SNI IEC 62305-1:2013 tentang
proteksi petir
SISTEM KONVENSIONAL SANGKAR FARADAY
o Dan lain-lain
METODE
BOLA
BERGULIR
SISTEM PROTEKSI PETIR & PEMBUMIAN
SISTEM TATA UDARA
SISTEM PLAMBING
PERSAMPAHAN & DAUR ULANG
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
DAFTAR SIMAK MANDIRI BIDANG MEP
DAFTAR SIMAK MANDIRI (SELF ASSESSMENT)
BAGI PEMOHON PBG SEBELUM KONSULTASI DENGAN TPA BIDANG MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, PLAMBING
NO RINCIAN KETERANGAN PENILAIAN DIRI PENERAPAN
(SELF ASSESSMENT)

A UMUM
1Penanggung jawab Perencanaan MEP Memiliki Sertifikat Kompetensi □ Ada □ Tidak Ada
2Laporan Perancangan □ Ada □ Tidak Ada
3Gambar Rancangan □ Ada □ Tidak Ada

B LAPORAN PERANCANGAN
I Deskripsi Singkat Bangunan Gedung □ Ada □ Tidak Ada
II Gambar Desain Arsitektur □ Ada □ Tidak Ada
III Analisis dan Perhitungan
a.Analisis dan Perhitungan Transportasi 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
Dalam Gedung (TDG) 2. Identifikasi lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dasar □ Sesuai
perencanaannya □ Tdk
3. Identifikasi Jumlah penghuni setiap lantai dan bangunan keseluruhan, Sesuai
4. Jumlah lantai yang akan dilayani elevator
5. Gambar sketsa/denah untuk shaft Elevator
6. Pembagian zona (single zone, multi zone)
7.Penentuan waktu puncak pelayanan (Faktor Keserempakan asumsi
minimal 80%)
8. Tabel jumlah elevator dan Kapasitas angkut dilengkapi dgn dimensi
ruang serta pintu elevator.
9.Traffic Analysis menghitung Handling Capacity Elevator dan Waktu
tunggu (Waiting Time) agar sesuai dengan syarat batas kriteria untuk
bangunan yang dipilih
10.Analisis Faktor Keserempakan sesungguhnya dengan mengambil batas
kriteria min 5mnt HC dan batas kriteria maks Waiting Time dari hasil
perhitungan traffic analysis sebelumnya pada point 8.
11. Daya listrik yang dbutuhkan
b. Analisis dan Perhitungan Tata Udara 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
Gedung (TUG) 2. Kondisi perancangan udara luar □ Sesuai
3. Kondisi perancangan udara dalam ruangan □ Tdk
4. Pemilihan sistem, diagram skematik sistem tata udara dan ventilasi Sesuai
5. Sistem pengendalian asap
6. Diagram sistem pressurized fan dan evakuasi asap (bila diperlukan)
7. Diagram sistem ventilasi ruang parkir basement
8. Perkiraan beban pendingin
9. Perkiraan intensitas konsumsi energi
c. Analisis dan Perhitungan Listrik Arus
Kuat (LAK)
1) Sistem Kelistrikan 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
2. Perhitungan Kebutuhan Daya, Normal, Gangguan, Keadaan Darurat. □ Sesuai
3.Neraca Penggunaan Daya (Kapasitas Trafo Distribusi, Daya yang □ Tdk
dicadangkan, Kapasitas Genset) Sesuai
5. Analisis pemilihan sistem
6. Perhitungan dan asumsi-asumsi yang dipergunakan (Isc 3fasa, Voltage
Drop)
8. Analisis Faktor keamanan dan faktor-faktor lainnya yang dipergunakan
9. Analisis Upaya penerapan penghematan energi
10. Analisis Bahan dan peralatan yang dipergunakan
2) Sistem Proteksi Petir 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
2. Uraian Penjelasan Konsep SPP yang dipilih □ Sesuai
3. Analisis Pemilihan SPP dimaksud □ Tdk
4. Analisis Proteksi Sambaran Langsung (Proteksi Eksternal) Sesuai
5. Analisis Proteksi Sambaran Tidak Langsung (Proteksi Internal)
3) Sistem Pembumian 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
2. Uraian Penjelasan Konsep Sistem Pembumian yang dipilih □ Sesuai
3. Analisis Pemilihan Sistem Pembumian dimaksud □ Tdk
4. Analisis Pembumian Sistem Sesuai
5. Analisis Pembumian Peralatan
6. Analisis Pembumian Pengaman
7. Analisis Pembumian Genset
8. Analisis Pembumian Transformator
d. Analisis dan Perhitungan Listrik Arus 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
Lemah (LAL) 2. Lingkup Perencanaan □ Sesuai
a) Sistem, Instalasi Deteksi dan Alarm Kebakaran □ Tdk
b) Sistem, Instalasi Tata Suara Sesuai
c) Sistem, Instalasi Telepon dan Jaringan
d) Sistem, Instalasi Closed Circuit Television (CCTV) & Electronic Security
e) Sistem, Instalasi Building Automation System (BAS)
f) Sistem, Instalasi Master Antena Television (MATV)
3. Analisis Skematik sistem / Blok Diagram Sistem
4. Tabel estimasi perhitungan setiap sistem.
5.Analisis layout dan besaran ruangan utama LAL yang sudah terkoordinasi
dengan Arsitek (FCC, R.Kontrol, dll).

e. Analisis dan Perhitungan Sanitasi, 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada


Drainase, dan Perpipaan (SDP) 2. Analisis Sumber air baku □ Sesuai
3. Analisis Neraca air □ Tdk
4. Analisis Penyediaan dan distribusi air bersih Sesuai
5. Analisis Pengelolaan air kotor dan kotoran
6. Analisis Pengelolaan air hujan
7. Analisis Penyediaan gas
8. Analisis Daur ulang air (water recycle)
9. Analisis Sistem Vent
10. Analisis Pengelolaan sampah
f. Analisis dan Perhitungan Proteksi 1. Acuan Normatif □ Ada: □ Tidak Ada
Kebakaran (PK) 2. Analisis Kebakaran : □ Sesuai
a) Identifikasi risiko kebakaran (tinggi-rendah) □ Tdk
b) Identifikasi pencegahan penggunaan material dan sistem utilitas dengan Sesuai
risiko kebakaran dan asap yang berbahaya.
c) Identifikasi material bangunan dan risiko kebakarannya.
3. Analisis Penyelamatan Jiwa :
a) Deskripsi strategi penyelamatan penghuni
b)Deskripsi, desain peletakan, jumlah sarana penyelamatan jiwa, dan
pressurisasi tangga kebakaran, untuk menjangkau seluruh bagian gedung.
c)Deskripsi sarana peringatan dini; catu daya darurat; penerangan evakuasi
darurat; sistem komunikasi suara darurat; pengendalian darurat untuk lift.
4. Analisis pencegahan dan pengendalian asap dan api kebakaran pada
bangunan gedung :
a) Deskripsi mengenai kompartemenisasi asap dan api kebakaran
b) Deskripsi sistem pembuangan asap kebakaran
c) Deskripsi pencegahan penyebaran api vertikal dan horizontal
5. Analisis proteksi kebakaran berbasis air dan khusus (clean agent, dsb.) :
a) Deskripsi mengenai proteksi kebakaran berbasis air
b) Peletakan tangka air, ruang pompa, jenis pompa,
6. Analisis penyediaan akses petugas dan sirkulasi kendaraan pemadam
kebakaran dan penyelamatan :
a)Strategi untuk penyediaan akses petugas pemadam kebakaran dan
penyelamatan.
b) Strategi desain sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamatan.
c) Strategi penyediaan Fire Command Centre.
7. Analisis kemudahan kegiatan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan.
a) Deskripsi akses inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sistem keselamatan
dan proteksi kebakaran.

III Konsep Perancangan


III Konsep Perancangan
a. Konsep Transportasi Dalam Gedung (TDG)
1) Lift Penumpang 1. Jumlah penghuni setiap lantai dan bangunan keseluruhan. □ Ada: □ Tidak Ada
2. Jumlah lantai yang dilayani. □ Sesuai
3. Pembagian zona, single zone, multy zone. □ Tdk Sesuai
4. Waktu puncak.
5. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator.
6. Handling Capacity (HC) 5 menit.
7. Waktu tunggu (waiting time) maksimum yang dipilih.
8. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
2) Lift Kebakaran 1. Jumlah pengguna □ Ada: □ Tidak Ada
2. Jumlah lantai yang dilayani. □ Sesuai
3. Pembagian zona □ Tdk Sesuai
4. Waktu puncak
5. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator
6. 5 minutes Handling Capacity
7. Waktu tunggu (waiting time) maksimum yang dipilih
8.Waktu tempuh maksimum dari lantai dasar/lobby utama sampai lantai teratas
maksimum 60 detik.
9. Sistem suplai daya listrik darurat
10. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
3) Lift Barang 1. Jumlah lantai yang dilayani. □ Ada: □ Tidak Ada
2. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator □ Sesuai
□ Tdk Sesuai
4) Lift Pelayanan (Dumwaiter) 1. Beban pelayanan □ Ada: □ Tidak Ada
2. Jumlah lantai yang dilayani. □ Sesuai
3. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator □ Tdk Sesuai
4. Waktu tunggu (waiting time) maksimum yang dipilih
5. Waktu tempuh maksimum
6. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
5) Eskalator (Tangga Berjalan) 1. Jumlah penghuni lantai-lantai yang akan dilayani □ Ada: □ Tidak Ada
2. Pembagian Zona dan luas Zona pelayanan □ Sesuai
3. Kapasitas □ Tdk Sesuai
4. Lebar, tinggi tempuh dan sudut kemiringan tangga
5. Kecepatan
6. Pengaturan gerak (naik dan turun) escalator
7. Sistem pengaman dalam keadaan darurat
6) Travelator (Lantai Berjalan) 1. Jumlah penghuni lantai yang akan dilayani □ Ada: □ Tidak Ada
2. Pembagian zona dan luas zona pelayanan. □ Sesuai
3. Kapasitas dan lebar lantai gerak □ Tdk
4. Kecepatan gerak Sesuai
5. Pengaturan gerak
6. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat

7) Sistem Gondola 1. Tinggi bagian gedung yang dilayani □ Ada: □ Tidak Ada
2. Luas keliling gedung □ Sesuai
3.Luas dan jenis permukaan kulit luar gedung/ bangunan (kaca/ aluminium/ □ Tdk
granit dan lain-lain) yang dilayani Sesuai
4. Sistem operasional (durasi, peralatan dan jumlah operator)
5. Perhitungan rancangan beban gondola
6.Sistem struktur gondola, penggantung dan penyangga, sistem penggerak dan
kesimbangan struktur.
7. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
8. Jumlah dan jenis gondola yang diperlukan untuk membersihkan permukaan
dinding luar bangunan, disesuaikan dengan bentuk atap gedung.
9. Daya listrik yang diperlukan.
10.Analisis waktu yang diperlukan untuk membersihkan permukaan dinding
luar.
11.Analisis keseimbangan gondola terhadap bahaya terguling dan faktor
keselamatannya (safety factor).
12. Analisis kekuatan dan defleksi rel.

8) Pertimbangan kemudahan kegiatan Deskripsi mengenai pentingnya akses untuk memfasilitasi kegiatan inspeksi, □ Ada: □ Tidak Ada
inspeksi, pengujian dan pemeliharaan. pengujian dan pemeliharaan sistem keselamatan Transportasi Dalam Gedung. □ Sesuai
□ Tdk
Sesuai
l b. Konsep Tata Udara Gedung (TUG)
1) Sistem Tata Udara 1. Koefisien Perpindahan Kalor Material □ Ada: □ Tidak Ada
2. Rincian Perhitungan Beban Pendingin □ Sesuai
3. Proses Udara pada Diagram Psikometrik □ Tdk
4. Tabel Resume Beban Pendingin dari AHU/FCU Sesuai
5. Tabel Pemakaian Daya Listrik
6.Rincian Perhitungan Pemipaan Chilled water dan Condenser Water berikut
perhitungan Pompa
7. Rincian Perhitungan Pipa Refrigerant Sistem VRF
8.Rincian Perhitungan Refrigerant Concentration Limit lengkap dengan Tabel
Konsumsi Refrigeran tiap Ruang
2) Sistem Ventilasi Mekanis 1.Rincian Perhitungan Cerobong; supply air, return air dan fresh air, □ Ada: □ Tidak Ada
perhitungan SP dan daya Fan AHU, FCU □ Sesuai
2.Rincian Perhitungan Ventilasi Ruang (toilet, dapur, ruang ME,power house □ Tdk
berikut perhitungan SP dan daya Fan) Sesuai
3. Rincian Perhitungan Ventilasi Ruang Parkir Bawah Tanah (berikut perhitungan
SP dan daya Fan)
3) Material Dan Peralatan Utama 1. Pipa dan Sambungan/Fitting Chilled Water □ Ada: □ Tidak Ada
2. Saluran Udara/Ducting Bahan/Material □ Sesuai
3. Isolasi : □ Tdk
a. Pipa Chilled Water Sesuai
b. Saluran Udara/Ducting
c. Acoustic Ductliner
d. Peralatan Pendukung
e. Metal Cladding
4. Water Cooled Electric Chiller
5. Cooling Tower
6. Pompa Chiller dan Cooling Tower
7. Fan Coil Unit (FCU)
8. Split Unit
9. VRF
10. Fan :
a. AHU
b. Pressurized Fan
c. Extract Fan
d. Impulse Fan
e. Supply and Exhaust Fan lantai Bismen
4) Sistem Ventilasi Tangga Kebakaran & 1. Perhitungan Presurisasi Otomatis Tangga Kebakaran □ Ada: □ Tidak Ada
Pembuangan Asap 2. Perhitungan SP dan daya Fan □ Sesuai
3. Perhitungan Pembuangan Asap (berikut perhitungan SP dan daya extract Fan) □ Tdk Sesuai
4. Perhitungan Presurisasi Lantai Refuge, Lobi Lif, Vestibule

5) Konservasi Energi Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi □ Ada: □ Tidak Ada


□ Sesuai
□ Tdk Sesuai

c. Konsep Listrik Arus Kuat (LAK)


1) Instalasi Sistem Tenaga 1. Sistem Sumber Daya : □ Ada: □ Tidak Ada
a. Sumber Daya Utama □ Sesuai
b. Sumber Daya Cadangan □ Tdk Sesuai
c. Sumber Daya Darurat
d. Sumber Daya Tak terputus (UPS)
2. Karakteristik sumber daya yang disyaratkan :
a. Jenis-jenis beban & prioritas layanannya
b. Konsep peralihan dari Sumber Daya Utama ke Sumber Daya Cadangan
c. Konsep pengendalian Faktor Daya
d. Konsep Pengendalian Harmonisa Arus & Tegangan
3. Rumah genset & trafo (power house) :
a. Layout Power House
b. Penataan & Detail Jalur Kabel TR di Power House
c. Diagram & Layout Sistem Grounding
d. Rancangan &Perhitungan Sistem Ventilasi
e. Rancangan Vibrasi Genset
f. Rancangan Kebisingan Genset
g. Rancangan & Perhitungan Sistem Bahan Bakar
h. Implementasi sistem supervisi/ monitoring
2) Instalasi Sistem Tegangan Menengah 1. Sistem dan jenis Kubikel yang diterapkan : □ Ada: □ Tidak Ada
(PUTM) & Trafo Distribusi a. Jenis Konstruksi yang diipilih □ Sesuai
b. Sistem penghubung antara Pemutus Daya ke unit Transformator □ Tdk
2. Jenis Pemutus Daya yang dipilih : Sesuai
a. Incoming
b. Metering
c. Ke Trafo
d. Outgoing
3. Perhitungan di Instalasi TM :
a. Beban Maksimum Pemutus Daya
b. Pemilihan Setting Koordinasi Proteksi
c. Penentuan KHA & Penetapan Diameter Penghantar
d. Penentuan KHA & Penetapan Dimensi Busbar
e. Perhitungan Arus Hubung Pendek :
- Hubung Pendek 3 Fasa
- Hubung Pendek Fasa – Fasa
- Hubung Pendek Fasa – Netral
4. Trafo Distribusi :
a. Jenis Trafo yang Dipilih
b. Penjelasan Hubungan Antar Belitan
c. Pertimbangan Pemilihan Kapasitas
5. Rumah gardu Instalasi PUTM & Trafo :
a. Layout Ruang PUTM & Trafo
b. Diagram & Layout Sistem Grounding
c. Implementasi sistem supervisi/ monitoring
3) Instalasi Sistem Tegangan Rendah 1. Sistem dan jenis Instalasi yang diterapkan : □ Ada: □ Tidak Ada
a. Jenis Konstruksi Kubikel Yang diipilih □ Sesuai
b. Sistem penghubung antara Trafo Distribusi ke Pemutus Daya di Panel Induk □ Tdk
TR Sesuai
2. Rumah gardu Instalasi Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR) :
a. Layout Ruang PUTR/Ruang Panel
b. Sistem Grounding
c. Sistem Ventilasi
d. Implementasi sistem supervisi/ monitoring
3. Perhitungan di Instalasi TR :
a. Beban Maksimum Pemutus Daya
b. Pemilihan Seting Koordinasi Proteksi
6. Perhitungan Per Komponen Beban :
a. Beban Lampu Penerangan
b. Beban Kotak Kontak Daya
c. Beban Peralatan Khusus
d. Beban Sistem Ventilasi & Tata Udara Gedung
e. Beban Sistem Transportasi Dalam Gedung
f. Beban Pompa Sistem Drainase & Plambing
g. Beban Pompa Pemadam Kebakaran
7. Penentuan Kapasitas Sumber Daya :
a. Sumber Daya Listrik Utama
b. Sumber Daya Listrik Cadangan
c. Sumber Daya Listrik Keadaan Darurat
8. Perhitungan di Instalasi TR :
a. Beban Maksimum Pemutus Daya
b. Pemilihan Seting Koordinasi Proteksi
c. Penentuan KHA & Penetapan penampang Penghantar
d. Penentuan KHA & Penetapan Dimensi Busbar
e. Perhitungan Arus Hubung Pendek
f. Analisis/Perhitungan Faktor Daya
g. Analisis/Perhitungan Harmonisasi Arus & Tegangan

4) Sistem Proteksi Petir 1. Penentuan eksternal dan internal Probabilitas Arus Petir □ Ada: □ Tidak Ada
2. Manajemen Resiko dan Penetapan konsep SPP eksternal dan internal □ Sesuai
3. Perhitungan Arus Gangguan Petir & Penentuan Jumlah Titik Pembumian □ Tdk
4. Penetapan Ukuran & Jenis Penghantar Penyalur Petir Sesuai
5. Proteksi Petir Internal
6. Proteksi Petir eksternal
5. Sistem Pembumian 1. Penentuan Kabel Pembumian □ Ada: □ Tidak Ada
2. Penentuan Jenis dan Dimensi Konduktor Pembumian □ Sesuai
3. Penentuan Jumlah dan Lokasi Titik Pembumian □ Tdk
Sesuai
d. Konsep Listrik Arus Lemah (LAL) 1. Perhitungan setiap Sistem □ Ada: □ Tidak Ada
a. Sistem, Instalasi Deteksi dan Alarm Kebakaran □ Sesuai
b. Sistem, Instalasi Tata Suara □ Tdk
c. Sistem, Instalasi Telepon dan Jaringan Sesuai
d. Sistem, Instalasi Closed Circuit Television (CCTV) & Electronic Security
e. Sistem, Instalasi Building Automation System (BAS)
f. Sistem, Instalasi Master Antena Television (MATV)
2. Uraian Cara Kerja Setiap Sistem
3. Outline Spek Teknis Sistem
4. Lampiran Gambar Skematik Sistem

e. Konsep Sanitasi, Drainase, dan Perpipaan


(SDP)
1) Sistem air bersih 1. skematik sistem air bersih □ Ada: □ Tidak Ada
2. Kebutuhan air bersih □ Sesuai
3. Perencanaan tanki RWT, CWT, elevated/ Middle Tank, Roof Tank □ Tdk
4. Water treatment Sesuai
5. Ukuran pipa
6. Water hammer
7. Perhitungan PRV
8. Perhitungan dan pemilihan pompa-pompa
2) Sistem air kotor dan kotoran 1. skematik sistem air kotor □ Ada: □ Tidak Ada
2. Penetapan volume air kotor dan kotoran □ Sesuai
3. Ukuran pipa □ Tdk
4. Sistem sewage treatment dan perhitungan performa unit-unitnya/ Sesuai
instalasinya
5. Pemanfaatan kembali air daur ulang (recycled water).untuk flushing, siram
taman, make-up water cooling tower
6. Perhitungan dan pemilihan pompa-pompa
3) Sistem air hujan 1. skematik sistem air hujan □ Ada: □ Tidak Ada
2. Jumlah pipa tegak □ Sesuai
3. Ukuran pipa tegak □ Tdk
4. Perencanaan rain harvesting tank, termasuk condensate water sistem AC dan Sesuai
pemanfaatannya
5. Water trap
4) Sistem vent 1. skematik sistem vent □ Ada: □ Tidak Ada
2. Perencanaan vent □ Sesuai
3. Ukuran pipa vent □ Tdk
Sesuai

5) Sistem penyedian gas komersial 1. skematik sistem penyediaan gas □ Ada: □ Tidak Ada
2. Perhitungan kebutuhan gas □ Sesuai
3. Perhitungan pressure drop □ Tdk
Sesuai

6) Sistem air panas 1. Pemilihan sistem penyediaan air panas □ Ada: □ Tidak Ada
2. skematik sistem penyediaan air panas □ Sesuai
3. Penetapan kebutuhan air panas (volume dan temperatur) □ Tdk
4. Perhitungan kebutuhan kalor/enerji. Sesuai

7) Kolam renang 1. Sistem sirkulasi: gambar dan volume sirkulasi □ Ada: □ Tidak Ada
2. Perhitungan dan pemilihan pompa-pompa dan filter □ Sesuai
□ Tdk
Sesuai

8) Sistem penyedian gas medis 1. skematik sistem penyediaan gas □ Ada: □ Tidak Ada
2. Perhitungan kebutuhan gas □ Sesuai
3. Perhitungan pressure drop □ Tdk
Sesuai

9) Sistem penyedian steam (uap) 1. Pemilihan sistem penyediaan steam □ Ada: □ Tidak Ada
2. skematik sistem penyediaan stem (uap) □ Sesuai
3. Penetapan kebutuhan steam dan peralatannya □ Tdk
Sesuai

10) Sistem pengelolaan sampah 1. Data sampah – sumber dan volume timbunan □ Ada: □ Tidak Ada
2. Pengelolaan sampah dalam bangunan □ Sesuai
3. Pengelolaan sampah di luar bangunan □ Tdk
4. Pengelolaan sampah B3 atau infeksius (jika ada) Sesuai
f. Konsep Proteksi Kebakaran (PK)
1) Skenario Kebakaran : 1. Penentuan api rancangan (Design Fires) (MW) □ Ada: □ Tidak Ada
2. Perhitungan pertumbukan kebakaran dan laju pemenuhan asap □ Sesuai
□ Tdk
Sesuai

2) Sarana Penyelamatan Jiwa : 1. Rute evakuasi dan penyelamatan □ Ada: □ Tidak Ada
2. Sarana penyelamatan jiwa □ Sesuai
3. Perhitungan waktu evakuasi □ Tdk
4. Sistem pressurisasi tangga darurat kebakaran Sesuai
5. Sistem deteksi dan alarm kebakaran

3) Sistem Proteksi Kebakaran Pasif 1. Kompartemenisasi □ Ada: □ Tidak Ada


2. Pemilihan material untuk kompartemenisasi □ Sesuai
3. Sistem pembuangan asap kebakaran □ Tdk
4. Sistem pengendalian penyebaran asap dan api kebakaran Sesuai

4) Sistem Proteksi Kebakaran Aktif 1. Penjelasan prosedur kerja sistem proteksi kebakaran berbasis air, urutan kerja □ Ada: □ Tidak Ada
Berbasis Air dan sistem kendali □ Sesuai
2. Kriteria Desain sistem (berdasarkan peraturan & standar), (a) debit dan □ Tdk
tekanan hidran, (b) debit dan tekanan sprinkler, (c) tekanan dan kecepatan Sesuai
maksimum dalam pipa, dll
3. Gambar isometri sistem secara detail, termasuk pembagian zona (untuk
sistem zona tunggal, atau zona jamak)
4. Peletakan dan perhitungan kebutuhan tangki air, ruang pompa, pompa dan
pipa tegak; gambar detail - denah dan potongan
5. Perhitungan hidrolik sistem proteksi kebakaran berbasis air, sprinkler, dan
hidrant
6. Perhitungan sistem PRV dan orifis
7. Pemilihan pompa kebakaran dilengkapi dengan kurva pompa dan penandaan
titik-titik kerja pompa sesuai dengan persyaratan yang berlaku
8. sistem dan peralatan hidrant, sprinkler, Siamese connection, dan landing
valve
5) Alat Pemadam Api Portabel (APAP) dan 1. Tabulasi kebutuhan, jenis APAR/APAP dan lokasi peletakan APAR/APAP □ Ada: □ Tidak Ada
Sistem Proteksi Kebakaran khusus 2. Pemilihan jenis, spesifikasi, dan perhitungan desain sistem proteksi kebakaran □ Sesuai
khusus □ Tdk Sesuai
6) Akses petugas dan sirkulasi kendaraan 1. akses petugas pemadam kebakaran (saf pemadam kebakaran dan □ Ada: □ Tidak Ada
pemadam kebakaran dan penyelamatan penyelamatan) □ Sesuai
2.akses kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamatan, serta peletakan □ Tdk Sesuai
hard-standing
3. peletakan, ukuran dan peralatan yang ada di Fire Command Centre
7) Pengendalian lift pada keadaan darurat 1. listrik mati; □ Ada: □ Tidak Ada
2. darurat kebakaran; dan □ Sesuai
C GAMBAR RANCANGAN 3. kegagalan daya dan darurat kebakaran. □ Tdk Sesuai
a.8) Inspeksi,
Gambar pengujian Dalam
Transportasi dan pem eliharaan Deskripsi mengenai pentingnya kegiatan inspeksi, pengujian dan pemelihara an □ Ada: □ Tidak Ada
Gedung (TDG) sistem keselamatan dan proteksi kebakaran □ Sesuai
1) Lift, eskalator, lantai jalan, 1. Daftar gambar lengkap. □ Ada: □ Tdk Sesuai
□ Tidak Ada
dan dumbwaiter 2. Daftar simbol, singkatan dan artinya. □ Sesuai
3. Gambar diagram sistem TDG □ Tdk Sesuai
4.Gambar tapak bangunan yang menunjukan lokasi gedung dengan rencana jalur lalu
lintas dalam keadaan normal maupun darurat kebakaran, khususnya jalur untuk
evakuasi penghuni, petugas dan kendaraan pemadam kebakaran
5.Gambar lantai tipikal, yang menunjukkan lokasi peralatan transportasi dan jalur lalu
lintas penumpang, barang maupun petugas pemadam kebakaran, baik berupa gambar
potongan maupun denah.
6. Gambar ruang mesin, meliputi denah dan potongan ruang mesin yang menunjukkan
tata letak peralatan, beban mesin terhadap struktur bangunan dan ventilasi
7.Gambar sistem transportasi yang menunjukan letak dan detil pintu, sumuran (pit)
pada setiap lift.
8.Gambar potongan ruang luncur (hoistway), yang menunjukan ruang mesin, kereta,
beban pengimbang, sumuran (pit), balok pemisah, jarak antar lantai, travel, overhead
dan ukuran penting lainnya.
9.Gambar detil, meliputi gambar yang dianggap perlu untuk lebih memperjelas sistem
maupun peralatan kontrol, mesin dan gaya reaksi (dari pilihan yang terberat), letak
emergency switch, fire switch, guide rail, hoisting hook, separator beam dan
sebagainya
2) Gondola 1. Gambar denah atap yang menunjukkan posisi dan jalur gondola. □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar Sistem rel dan penambatan. □ Sesuai
3. Gambar Sistem penggantung. □ Tdk
4. Gambar detail gondola, kereta, sistem daya listrik, sistem kontrol dan Sesuai
keselamatan
b. Gambar Tata Udara Gedung (TUG)
1) Sistem Pengkondisian Udara 1. Gambar skematis sistem pengkondisian udara □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah instalasi pengkondisian udara □ Sesuai
3. Gambar detail peralatan/komponen pengkondisian udara □ Tdk
Sesuai
2) Sistem Ventilasi Mekanis 1. Gambar skematis sistem penghawaan mekanis □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah instalasi penghawaan mekanis □ Sesuai
3. Gambar detail peralatan/komponen penghawaan mekanis □ Tdk
Sesuai
3) Sistem Ventilasi Tangga Kebakaran & 1. Gambar skematis sistem presurisasi otomatis □ Ada: □ Tidak Ada
Pembuangan Asap 2. Gambar denah instalasi presurisasi otomatis □ Sesuai
3. Gambar detail peralatan/komponen presurisasi otomatis tangga kebakaran □ Tdk
Sesuai
c. Gambar Listrik Arus Kuat (LAK) 1. Gambar skematis sistem sumber daya □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah instalasi perkabelan dan titik instalasi □ Sesuai
3. Gambar detail rumah genset & trafo (power house) : □ Tdk
4. Gambar detail ruang PUTM & Trafo Sesuai
5. Gambar detail Panel Induk Tegangan Rendah
6. Gambar Sistem Grounding
7.Gambar detail peralatan/komponen peralatan listrik (Penerangan, Kontak
Daya, Peralatan Khusus, Ventilasi & Tata Udara Gedung, Transportasi Dalam
Gedung, Drainase & Plambing, serta Pompa Kebakaran)
1) Sistem Tenaga dan Kelistrikan 1. Diagram Sistem Proteksi Petir □ Ada: □ Tidak Ada
2. Layout Instalasi Aerial Proteksi Petir □ Sesuai
3. Layput Instalasi Pembumian Penyalur Petir □ Tdk
4.Detail Penyalur Petir, Kabel Penghantar (Down Conductor) dan Titik Sesuai
Pembumian
5. Detail Sistem Proteksi Petir Internal
2) Sistem Proteksi Petir 1. Diagram Sistem Pembumian □ Ada: □ Tidak Ada
2. Layout Instalasi Sistem Pembumian □ Sesuai
3. Layout Instalasi Pembumian Penyalur Petir □ Tdk
4. Detail Titik Pembumian Sesuai
3) Sistem Pembumian 1. Diagram Sistem Pembumian □ Ada: □ Tidak Ada
2. Layout Instalasi Sistem Pembumian □ Sesuai
3. Layout Instalasi Pembumian Penyalur Petir □ Tdk
4. Detail Titik Pembumian Sesuai
d. Gambar Listrik Arus Lemah (LAL) 1. Gambar Skematik / Diagram Sistem □ Ada: □ Tidak Ada
a. Sistem, Instalasi Deteksi dan Alarm Kebakaran □ Sesuai
b. Sistem, Instalasi Tata Suara □ Tdk
c. Sistem, Instalasi Telepon dan Jaringan Sesuai
d. Sistem, Instalasi Closed Circuit Television (CCTV) & Electronic Security
e. Sistem, Instalasi Building Automation System (BAS)
f. Sistem, Instalasi Master Antena Television (MATV)
2. Gambar detail ruangan utama LAL (FCC, Ruang Kontrol, Shaft-shaft, dll)
3. Gambar denah lantai tipikal setiap sistem
4. Gambar detail layout ruang utama sistem.
e. Gambar Sanitasi, Drainase dan Plambing
(SDP)
1) Sistem air bersih 1. Gambar skematik sistem air bersih □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan perpipaan sistem air bersih □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan perpipaan sistem air bersih □ Tdk
4. Gambar detail ruang pompa Sesuai
5. Gambar detail peralatan/komponen air bersih
2) Sistem air kotor dan kotoran 1. Gambar skematik sistem air kotor dan kotoran □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan perpipaan sistem air kotor dan kotoran □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan perpipaan sistem air kotor dan kotoran □ Tdk
4. Gambar detail perangkap lemak (grease trap) Sesuai
5. Gambar detail sump pit
6. Gambar detail tangki septik/IPAL
7. Gambar detail peralatan/komponen air kotor dan kotoran
3) Sistem air hujan 1. Gambar skematik sistem air hujan □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan perpipaan air hujan □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan perpipaan air hujan □ Tdk
4. Gambar perletakan dan detail sumur resapan Sesuai
5. Gambar perletakan dan detail kolam resapan
6. Gambar detail peralatan/komponen air hujan
4) Sistem vent 1. Gambar skematik sistem vent □ Ada: □ Tidak Ada
2. Detail vent cup □ Sesuai
3. Gambar detail peralatan/komponen sistem vent □ Tdk
Sesuai

5) Sistem penyedian gas komersial 1. Gambar skematik sistem penyediaan gas □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan penyediaan gas □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan penyediaan gas □ Tdk
4. Gambar detail peralatan/komponen penyediaan gas Sesuai

6) Sistem air panas 1. Gambar skematik system penyediaan air panas □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan penyediaan air panas □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan penyediaan air panas □ Tdk
4. Gambar detail peralatan/komponen penyediaan air panas Sesuai

7) Kolam renang 1. Gambar skematik system kolam renang □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan perpipaan dan listrik kolam renang □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan perpipaan dan listrik kolam renang □ Tdk
4. Gambar detail peralatan/komponen kolam renang Sesuai

8) Sistem penyedian gas medis 1. Gambar skematik sistem penyediaan gas medis □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan penyediaan gas medis □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan penyediaan gas medis □ Tdk
4. Gambar detail peralatan/komponen penyediaan gas medis Sesuai

9) Sistem penyedian steam (uap) 1. Gambar skematik sistem penyediaan stem (uap) □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah jaringan penyediaan stem (uap) □ Sesuai
3. Gambar potongan jaringan penyediaan stem (uap) □ Tdk
4. Gambar detail peralatan/komponen penyediaan stem (uap) Sesuai

10) Sistem pengelolaan sampah 1. Gambar skematik sistem pengelolaan sampah □ Ada: □ Tidak Ada
2. Gambar denah perletakan sarana pengelolaan sampah □ Sesuai
3. Gambar detail peralatan/komponen sarana pengelolaan sampah □ Tdk
Sesuai
f. Gambar Proteksi Kebakaran (PK)
1) Gambar Sarana Penyelamatan Jiwa 1. Gambar rute penyelamatan penghuni di dalam gedung dalam skenario □ Ada: □ Tidak Ada
kebakaran □ Sesuai
2. Gambar detail tangga darurat kebakaran, peletakan, jumlah sarana □ Tdk
penyelamatan jiwa untuk menjangkau seluruh bagian gedung Sesuai
3. Gambar detail desain catu daya darurat; penerangan evakuasi darurat; sistem
komunikasi suara darurat; pengendalian darurat untuk lift
4. Gambar sistem pressurisasi tangga darurat kebakaran sesuai SNI yang berlaku
5. gambar desain sistem deteksi dan alarm kebakaran sesuai dengan jenis
kebakaran

2) Gambar Proteksi Kebakaran Pasif 1. Gambar detail sistem kompartemenisasi asap dan api kebakaran (pada □ Ada: □ Tidak Ada
basement, ruang berukuran besar, lantai tipikal dan atrium), lengkap dengan □ Sesuai
spesifikasi material yang digunakan □ Tdk
2. Gambar dinding kompartemen Tingkat ketahanan api (TKA) Sesuai
3. Detail design sistem pembuangan asap kebakaran untuk lantai basement,
atrium, lantai tipikal, ruang berukuran besar, ruang utilitas: ruang
electric/trafo/capacitor bank, dsb
4. Detail desain pencegahan penyebaran api vertical dan horizontal di dalam
dan di luar bangunan gedung (fire stopping materials)

3) Gambar Proteksi Kebakaran Aktif 1. Gambar isometri sistem secara detail, termasuk pembagian zona (untuk □ Ada: □ Tidak Ada
Berbasis Air sistem zona tunggal, atau zona jamak) □ Sesuai
2. Gambar Peletakan tangki air, ruang pompa, pompa dan pipa tegak; gambar □ Tdk
detail - denah dan potongan Sesuai
3. Gambar hidrolik sistem proteksi kebakaran berbasis air, sprinkler, dan hydrant
4. Gambar detail sistem dan peralatan hidrant, sprinkler, Siamese connection,
dan landing valve

3) Gambar APAP dan Sistem Proteksi 1. Gambar denah perletakan APAR/APAP dan Sistem Proteksi Kebakaran khusus □ Ada: □ Tidak Ada
Kebakaran khusus 2. Gambar denah dan potongan untuk akses petugas pemadam kebakaran (saf □ Sesuai
pemadam kebakaran dan penyelamatan) □ Tdk
3. Gambar denah dan potongan untuk kendaraan pemadam kebakaran dan Sesuai
penyelamatan, serta peletakan hard-standing
4. Gambar denah peletakan, ukuran dan peralatan yang ada di Fire Command
Centre
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai