Anda di halaman 1dari 13

PIMPINAN RANTING

GERAKAN PEMUDA ANSOR


DESA SARWADADI KEC-KAWUNGANTEN - CILACAP
Sekretariat : Dusun Bendagede Desa Sarwadadi Kec. Kawunganten
Kab. Cilacap Telp 0813 9236 2353 Kode Pos. 53253

Nomor : 001/PR-26-03/III/2019 Kawunganten, 10 Maret 2019


Lamp : 1 Bandel
Hal : PERMOHONAN DANA

Kepada Yth.
KEPALA DESA SARWADADI
di –
tempat

Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh


Salam silaturrohim kami sampaikan, teriring doa semoga kita semua senantiasa mendapat
rahmat, taufiq dan hidayah Alloh Subhanahu Wata’ala dalam menjalankan setiap aktivitas
kita. Aamiin.
Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda ANSOR (GP ANSOR) Desa Sarwadadi
Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap bermaksud untuk Mengajukan Proposal
Permohonan Dana Kegiatan Tahun 2019 yang rencananya akan Menghabiskan dana Rp.
19.100.000 (Sembilan Belas Juta Seratus Ribu Rupiah) :
Untuk menyukseskan Program Kerja tersebut kami mohon keikhlasan Bapak Kepala Desa
Sarwadadi untuk mengalokasikan Dana dari Pemerintah Desa guna mensukseskan program
kerja PR GP Ansor Ranting Desa Sarwadadi yang telah direncanakan..
Demikian permohonan ini kami buat, atas bantuan yang diberikan kami ucapkan terima
kasih.
Wallohulmuwafiq ila aqwamith thariq
Wassalamu’alaikumwarohmatullohi Wabarokatuh.

Pengurus Ranting GP Ansor Desa Sarwadadi


Ketua Panitia Sekertaris

AGUS ‘ATIQ MURTADLO, S.Hum MAHDUM, S.Pd.I


Mengetahui,
Ketua Tanfidz Ranting NU Desa Sarwadadi
K. Husnul Mujib
PROPOSALPROGRAM KERJA
PENGURUS RANTING GP ANSOR DESA SARWADADI
TAHUN 2019

I. Pendahuluan

Gerakan Pemuda Ansor (selanjutnya disebut GP Ansor) merupakan ormas kepemudaan (OKP) Islam
terbesar di Indonesia. Namun demikian, sebagai badan atonom (Banom) dari sebuah organsasi induk,
keberadaan GP Ansor menjadi bagian integral dari Nahdlatul Ulama (NU) yang gerakannya bertujuan
untuk mengorganisir para pemuda Indonesia yang beragama Islam menjadi kader NU yang handal.
Dengan posisi yang unik (uniqueness) itu, di satu sisi sebagai ormas kepemudaan, GP Ansor
mempunyai kemandirian dan keleluasaan dalam mengaktualisasikan visi, misi, program, dan
kegiatannya. Akan tetapi di sisi lain sebagai salah satu Banom NU, GP Ansor memiliki keterikatan
batin, kultural, dan kewajiban moral untuk tunduk pada ketentuan organisasi NU.
Karena itu, dengan posisi yang begitu unik tersebut, GP Ansor tidak saja dituntut selalu peka dan
cermat dalam membaca situasi internal NU, akan tetapi juga dapat merespon situasi eksternal. Ini
berarti sikap, program, dan kebijakan yang diambil GP Ansor tidak hanya dapat berdampak bagi dirinya
dalam mendukung pencapaian cita-cita yang dikehendaki Nahdlatul Ulama, akan tetapi juga
berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengkhidmatan yang telah dijalankan GP Ansor tersebut telah membawa hasil yang menggembirakan.
Sekalipun kemudian di sana sini masih dijumpai beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya.
Memang, seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan kian cepatnya perubahan
kehidupan yang terjadi dewasa ini, GP Ansor tentu saja juga turut menjaga perubahan itu agar dapat
berjalan dinamis dan konstruktif melalui aksi-aksi dan pengayaan wacana yang tidak terperangkap ke
dalam anarkhisme dan ekstremitas di luar gerakan Ansor.
Dalam proses perubahan yang cepat itu, GP Ansor berada dalam posisi untuk menjaga keseimbangan
antara kekuatan-kekuatan pemuda yang sangat penting artinya bagi proses pertumbuhan demokrasi.
Karena tanpa sikap yang berimbang, sulit ditemukan kejernihan dan kearifan dalam menyikapi suatu
perubahan. Di sinilah pentingnya visi demokratisasi itu sendiri di tengah perubahan transisionalnya,
agar wahana-wahana kebebasan yang diberikan oleh demokrasi tidak menjadi lahan liar yang tidak
terkontrol. Demokrasi bagaimana pun tetap membutuhkan aturan publik yang disepakati bersama
sebagai produk hukum. Bagi GP Ansor, perubahan dinamis dalam sistem demokrasi yang menjadi
tuntutan global di negeri ini harus mengalami akulturasi dengan nilai-nilai kebudayaan nasional.
Untuk mengakhiri krisis kronis multidimensi, serta untuk membangun negeri yang demokratis, adil dan
beradab, tidak ada pilihan lain kecuali kita seluruh warga bangsa untuk bersatu padu mengulurkan
tangan, menganyam potensi-potensi kecil yang kita miliki agar menjadi kekuatan sinergi kolektif yang
mampu mengusir prahara bangsa dan menanggulangi bencana. Kebersatupaduan berbagai unsur
kekuatan masyarakat, baik dari golongan, etnis, partai politik, dan agama merupakan syarat mutlak
bagi upaya pemulihan krisis multidimensi serta ikhtiar membangun negara Indonesia yang demokratis,
makmur, adil, dan beradab.
Dalam konteks pemikiran di atas, maka dipandang perlu bagi GP Ansor untuk menyusun dan
menetapkan PROGRAM KERJA PR GP ANSOR DESA SARWADADI, Tahun 2019 untuk mewujudkan
tujuan kami selama 1 tahun ke depan dengan slogan membangkitkan jam'iyah membangun kaderisasi.
II. Landasan dan Asas Program
A. Landasan Program
Dalam menjalankan pengkhidmatan organisasi, GP Ansor mempunyai landasan yang
mensintesiskan antara ciri keislaman dan keindonesiaan, yaitu :
1. Landasan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah
2. Landasan kenegaraan
a. Pancasila
b. UUD 1945 & Amandemen UUD 1945
3. Landasan Keorganisasian
a. Khittah Nahdlatul Ulama 1926
b. Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga GP Ansor
c. Peraturan Organisasi GP Ansor
d. Keputusan Konggres XIV GP Ansor di Surabaya Tahun 2011
Landasan Program tersebut kemudian diwujudkan dalam Dasar-Dasar Paham Keagamaan,
Sikap Kebangsaan dan Kenegaraan, dan Kemasyarakatan.
1. Dasar-Dasar Keagamaan
a. Mendasarkan paham keagamaan kepada sumber ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan As-
Sunnah, Al Ijma dan Al Qiyas.
b. Berikhtiar memahami dan mengamalkan ajaran Al-Quran dan As-Sunnah, dengan mengikuti
salah satu manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah, yakni mazhab Syafii, Hanbali, Maliki, dan
Hanafi.
c. Meyakini bahwa Islam adalah ajaran yang seusai dengan nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi,
HAM, dan menjadi rahmat bagi semua makhluk, (rahmatan lil alamin), yang sifatnya
menyempurnakan segala apa yang telah dimiliki umat manusia serta terus berikhtiar
merumuskan hal-hal baru yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, dan
martabat umat manusia.
2. Sikap Kebangsaan dan Kenegaraan
a. Kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi konsekuensi logis bagi terwujudnya cita-cita
kehidupan Indonesia yang konstitusional dan demokratis.
b. Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara ditempuh ikhtiar-ikhtiar kolektif
hasil permusyawaratan dan kesepakatan segenap elemen bangsa yang mencerminkan nilai-
nilai keadilan, kebenaran, kemashlahatan, kejujuran, solidaritas, dan tenggang rasa, serta
berlandaskan konstitusi, hukum, dan perundang-undangan.
c. Kehidupan berbangsa dan bernegara mencerminkan sebuah upaya mengakomodasi,
melindungi, dan memperjuangkan aspirasi dan HAM kelompok-kelompok masyarakat dalam
tatanan kehidupan yang sinergis dan harmonis.
3. Sikap Kemasyarakatan
a. Sikap Tawasuth
Prinsip hidup untuk bersikap dan berlaku adil dan lurus dalam menjalankan tugas; kewajiban
dan tanggung jawab baik pribadi maupun warga negara.
b. Sikap Tasamuh
Mampu bersikap toleran terhadap munculnya perbedaan pandangan baik dalam pemahaman
ajaran agama yang bersifat furuiyah maupun khilafiah dalam masalah kemasyarakatan dan
kebangsaan.
c. Sikap Tawazun
Sikap untuk simbang dalam menjalankan pengabdian. Di mana harus mampu
menyeimbangkan pengkhidmatan kepada Allah Swt., kepada sesama umat manusia, dan
alam semesta. Demikian pula harus mampu menjalin pengalaman masa lalu, keadaan masa
kini, dan harapan di masa mendatang.
d. Sikap I’tidal
Mampu mengambil sikap moderat dalam merumuskan pemikiran, dan perbuatan. Sikap ini
menghindarkan diri dari hal-hal yang bersifat ekstrim dan destruktif dari sebuah kutub
pendapat, pemikiran, dan perbuatan.
e. Sikap Amar Ma‘ruf Nahi Munkar
Sikap berani menegakkan kebenaran dan kebaikan serta menolak kebatilan dengan cara-
cara yang penuh hikmah, istiqomah, dan berdasarkan hukum.

B. Asas Program
1. Asas Manfaat
Segala hasil pelaksanaan program harus dapat dimanfaatkan oleh warga dan masyarakat
sekaligus mampu meningkatkan kemajuan dan kualitas hidup warga dan masyarakat.
2. Asas Kemandirian
Berbagai program yang dijalankan hendaknya dapat membentuk kemandirian baik di tingkat
perseorangan, warga, kelompok, organisasi, maupun masyarakat.
3. Asas kemitraan
Sebagian pelaksanaan program kerja hendaknya mampu membangun kerjasama dengan
berbagai pihak, baik dengan departemen/instansi pemerintah, kalangan dunia usaha, ormas,
maupun LSM, selama tidak ada ikatan maupun persyaratan yang merugikan organisasi. Hal ini
untuk meringankan sekaligus melancarkan pelaksanaan program kerja tersebut.
4. Asas Kepeloporan
Sebagai ormas kepemudaan, hendaknya berbagai program kerja yang dijalankan mencerminkan
ciri kepeloporan. Dalam asas ini kuatnya inovasi, kreasi, dan perintisan program dinilai sangat
penting.

III. Fungsi dan Tujuan program


A. Fungsi Program
Sebagai pedoman, petunjuk, panduan, dan pemberi arah bagi GP Ansor di setiap jenjang
kepengurusan dalam menetapkan kebijakan dan program kerja untuk melaksanakan amanat
Kongges secara sistematis dan terpadu.
B. Tujuan Program
1. Terwujudnya tujuan GP Ansor sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar GP Ansor
2. Memantapkan proses kaderisasi, regenerasi kepemimpinan, dan struktur organisasi, serta
perangkatnya.
3. Meningkatkan partisipasi GP Ansor dalam mewujudkan konsolidasi demokrasi dan penegakan
HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Mengintegrasikan GP Ansor sebagai ormas kepemudaan bekerjasama dengan komponen
bangsa lainnya dalam mengatasi berbagai masalah nasional.

IV. Arah dan Strategi Pencapaian Program


A. Arah Program
1. Peningkatan kualitas wawasan, sikap mental, dan pemahaman kader dan warga GP Ansor
sebagai makhluk, warga masyarakat, warga-bangsa, dan warga negara, serta warga-
masyarakat dunia.
2. Pemantapan keberadaan dan partisipasi GP Ansor sebagai salah satu komponen bangsa
dalam menunaikan tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam rangka mewujudkan
kualitas kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Peneguhan pemahaman, pengetahuan, dan ketrampilan kader dan warga GP Ansor dalam
menjalankan organisasi untuk diabdikan bagi kemajuan masyarakat dan bangsa.
4. Perluasan kemandirian organisasi, kader, dan warga GP Ansor di bidang ekonomi, politik,
sosial budaya, dan lain-lain, sehingga menjadi bagian masyarakat mutamaddin (civil
society) yang mampunyai kemampuan aktif untuk mendorong proses konsolidasi demokrasi
dan penegakan HAM dalam segenap aspek kehidupan berbangsa sekaligus berperan
konstruktif dan kritis terhadap berbagai kebijakan negara.
B. Strategi Pencapaian Program
1. Sistematis
Program GP Ansor merupakan bagian dari konsep pengkhidmatan organisasi yang
dirumuskan dalam bentuk susunan, metode, dan rincian yang mencerminkan pemikiran
komprehensif dan berurutan.
2. Berkesinambungan
Berbagai program GP Ansor mempunyai dimensi yang berkelanjutan (sustainibilily), sehingga
dijalankan secara terus menerus dan saling berkaitan.
3. Dinamis
Program GP Ansor yang akan dilaksanakan memiliki tingkat kepekaan yang tinggi akan
perubahan internal dan eksternal, sehingga dapat dilaksanakan fleksibel, sesuai dengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya.
4. Akomodatif
Perumusan dan pelaksanaan program GP Ansor merupakan hasil dari kristalisasi beragam
aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan warga GP Ansor khususnya, dan masyarakat umumnya.
5. Terpadu dan Terarah
Perumusan dan pelaksanaan program GP Ansor merupakan kesatupaduan yang diarahkan
demi terwujudnya tujuan GP Ansor sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar GP Ansor.
6. Simpel dan Realistik
Perumusan dan pelaksanaan program GP Ansor ditetapkan sesederhana mungkin dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi di mana program itu dijalankan, serta melihat
kemampuan yang dimiliki GP Ansor.

V. Wawasan Pengkhidmatan
A. Wawasan Keislaman
Dalam menjalankan pengkhidmatannya, GP Ansor senantiasa tidak melepaskan diri dari
keberadaannya sebagai makhluk Allah SWT. yang bertugas mengabdi dan beribadah kepada-
Nya Karena itu berbagai sikap, kebijakan, dan kegiatan GP Ansor diniatkan sebagai ibadah,
dilakukan seusai aqidah, syari’ah, dan akhlaqul karimah guna mencapai keridhaan Allah SWT.
B. Wawasan Kebangsaan
Pengkhidmatan GP Ansor senantiasa berupaya memperteguh dan memperkokoh semangat dan
jiwa kebangsaan, sebagai anak bangsa yang lahir dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang mempunyai kemajemukan asal usul dan latar belakang sosial.
C. Wawasan Kepemudaan
GP Ansor dalam manjalankan pengkhidmatannya senantiasa menyadari jati dirinya sebagai
pemuda Indonesia yang harus bersikap kreatif, dinamis, inovatif, dan kritis, serta siap memelopori
berbagai agenda perubahan dan berani mengarahkan masa depan bangsa selama tidak melanggar
ketentuan hukum, etika, dan moralitas.
D. Wawasan Kepemimpinan
Pengkhidmatan GP Ansor tidak lepas dan ikhtiar kolektif untuk membentuk dan meningkatkan jiwa,
semangat, dan kemampuan warga masyarakat dalam rangka menjadi pemimpin bagi dirinya,
keluarga, dan lingkungan sosialnya. Dengan demikian warga masyarakat mempunyai peluang
untuk berperan aktif dalam proses penetapan berbagai kebijakan publik yang langsung menyangkut
kepentingan dan hajat hidup masyarakat.
E. Wawasan Kesejahteraan
GP Ansor dalam pengkhidmatannya berusaha meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat baik
dalam bentuk usaha kecil, menengah maupun koperasi. Hal itu dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan kesempatan berusaha, ikut serta mengelola sumberdaya ekonomi dan aset
nasional demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan ekonomi bagi segenap warga masyarakat.
F. Wawasan Keterbukaan
Dalam menunaikan pengkhidmatan GP Ansor membuka diri untuk menjalin hubungan baik dan
bekerjasama dengan berbagai komponen bangsa tanpa memandang perbedaan golongan, agama,
ras, dan suku. Langkah itu merupakan kesadaran GP Ansor yang hidup dalam wadah bangsa
Indonesia yang majemuk dan berbhineka.
VI. Visi - Missi dan Standar Keaktifan PAC dan Ranting
A. Visi GP Ansor
Kongres XIV GP Ansor di Surabaya yang dihelat tanggal 13-17 Januari 2011 merumuskan visi dan
missi GP Ansor sebagai berikut, 3 (tiga) visi besar GP Ansor :
1. Revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai tradisi Islam ahlus sunnah wal jama’ah;
2. Memperkuat sistem kaderisasi;
3. Pemberdayaan dan pengembangan potensi warga yang diorientasikan pada bidang pendidikan
dan ekonomi.
B. Missi GP Ansor
1. Internalisasi nilai aswaja dalam GP Ansor dan masyarakat
2. Merebut otoritas kehidupan keagamaan dan religiusitas di lingkungan masing-masing.
3. Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan NU, masyarakat dan bangsa.
4. Menjadi sentrum lalu lintas informasi, dan peluang usaha antar kader dan dengan stakeholders.
5. Memberdayakan potensi ekonomi, kemampuan dan nalar intelektualitas, sesuai dengan basis
kompetensi, profesi, sumber daya dan lingkungan
C. Standar Keaktifan PAC dan Ranting GP Ansor
Konferensi Besar GP Ansor Tahun 2012 melalui Keputusan Konbes XVIII GP Ansor Thn 2012
Nomor : 15/KONBES-XVIII/VI/2012 tentang PERATURAN ORGANISASI GP ANSOR TENTANG
AKREDITASI ORGANISASI GP. ANSOR Pasal 11 menyebutkan bahwa Kewajiban dan tanggung
jawab PAC dan PR adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh Majelis Dzikir dan Sholawat
Rijalul Ansor sebanyak 1 kali dalam sebulan
2. Membentuk dan mengembangkan 1 LKP
3. Merekrut dan membina anggota Ansor - Banser melalui mekanisme PKD dan Diklatsar
4. Membentuk Kepengurusan di tingkat Anak Ranting.

VII. Analisis SWOT


Analisis SWOT perlu dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang
dihadapi PR GP Ansor Desa Sarwadadi. Dengan melakukan analisis SWOT maka dalam merumuskan
program kerja diharapkan lebih tepat sasaran dan realistis dengan mengingat daya dukung segenap
komponen PR GP Ansor Desa Sarwadadi.
Hasil analisis SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
No Aspek Kondisi
Ø Wilayah Desa Sarwadadi merupakan wilayah yeng berada di
Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap - Jateng.
Ø Dukungan penuh dari sesepuh dan stake holders Nahdliyin.
Ø Telah terbangun jaringan kader Organisasi sampai di tingkat
anak ranting
Ø Munculnya kader-kader baru yang memiliki antusiasme dan
1. Strength bersemangat untuk mengelola organisasi.
(Kekuatan) Ø Muncul kesadaran dan komitmen aktifis muda NU untuk aktif
menggerakkan Ansor.
Ø Beberapa Kader memiliki kemandirian profesi dan ekonomi
yang dapat mendukung organisasi.
Ø Personel kepengurusan masih ada yang kurang aktif, atau
meluntur komitmennya.
Ø Belum memiliki kemandirian dalam operasional organisasi
hanya mengandalkan iuran dan sumbangan.
Ø Belum dilakukan pemetaan anak ranting ke dalam tingkatan
zona atau cluster.
Ø Belum memiliki badan usaha ekonomi yang dapat menopang
operasional organisasi.
2.
Ø Belum ada pendataan potensi kader untuk kepentingan
Weakness pemberdayaan kader
(Kelemahan) Ø Program Pemberdayaan potensi kader seperti pelatihan life
skill, kewirausahaan belum berjalan
Ø Kecuali Banser dalam hal pengamanan. Peran Ansor Ranting
Desa Sarwadadi belum begitu tampak dalam kerja-kerja sosial,
advokasi dan gerakan penyadaran hukum dan politik
masyarakat.
Ø Belum ada pengurus dimasing-masing Dusun, yang bisa
dijadikan koordinator.
Ø Tidak ada keberlanjutan generasi/kader. Alumni IPNU tidak
otomatis mau aktif di Ansor
Ø Pengkaderan dalam rangka mempersiapkan kepemimpinan
Ansor, NU dan masyarakat belum dijalankan secara terprogram
dan terencana.
Ø Penguatan faham Ahlus sunnah wal jama’ah perlu mendapat
perhatian serius untuk membentengi kader.
Ø Perekrutan dan pembinaan kader Ansor dan Banser belum
berjalan secara terprogram dan tidak sistematis.
Ø Harapan yang besar dari segenap sesepuh, kader dan
nahdliyin yang mendambakan Ansor maju dan mengambil peran
lebih berarti.
Ø Potensi anggota dan pengurus jika digarap dengan baik akan
menjadi trigger berjalannya roda organisasi
Ø Kerja-kerja sosial dan berorientasi pada pemberdayaan
anggota dan masyarakat jika dioptimalkan akan menjadi daya
tarik, serta saham dan kontribusi yang berarti bagi ansor dalam
3. Opportunity
masyarakat.
(Peluang)

Ø Maraknya gerakan radikalisme islam.


Ø Munculnya gerakan mengkritisi amaliyah nahdliyah
Threat Ø Tumbuh suburnya organisasi sosial keislaman dengan faham
lain yang menjadi kompetitor
4. (Tantangan)

VIII. Program Kerja PR GP Ansor Desa Sarwadadi Tahun 2019.

No Nama Kegiatan Tujuan/Sasaran Anggaran Penanggungjawab

I. PENGURUS HARIAN
Mengenal personalia Agus, Umar,
1. Rakor Pengurus pengurus dan Kader 250.000,- Fudin
Penguatan Idiologi Agus, Umar,
2. Konsolidasi Anggota Organisasi 500,000,- Fudin
Pembenahan
3. Membentuk Koordinator Pengurus Anak
di Masing-masing Dusun Ranting 500.000,- Korranting
Pertanggungjawaban Agus, Umar,
4. Rapat Anggota Tahunan PR 2.000.000,- Fudin

II. LEMBAGA
A. EKONOMI, ADVOKASI
& PEMBERDAYAAN
MASY.
1. Perintisan Usaha Merintis Usaha
Ekonomi Ekonomi 1.000.000,- Ari, Ngato
(Koperasi)
2. Penyuluhan/Advokasi Pemahaman &
Masy Penyadaran 500.000,- Susilo, Kurniadi
Anggota dan
berkaitan isu-isu aktual Masyarakat
B. PENDIDIKAN,
KADERISASI
INFORMASI, IPTEK DAN
KAJIAN STRATEGIS
Meningkatkan
1. Rekrutmen Anggota kapasitas kader 500.000,- Ari, Ngato, Umar
2. Pelatihan Meningkatkan
Kewirausahaan skill/wirausaha 1.000.000,- Ari, Ngato
(Lifeskill)
3. Edukasi & Training Mewujudkan kader
Teknologi melek TIK 1.000.000,- Ari, Ngato
Informasi &
Telekomunikasi
Meningkatkan
4. Kajian Tematik aktual intelektualitas 5.000.000,- Ari, Ngato

C. AGAMA DAN
IDEOLOGI
1. Rijalul Ansor Menguatkan Aswaja 200.000,- Ngato, Umar
2. PHBI Menjaga tradisi NU 3.000.000,- Agus, Agus Nur
3. Training & Pendataan Merekrut da'i muda Agus, Agus Nur,
Da'i Muda potensial 1.000.000,- Ngato
4.Pengajian Rutin daerah Menguatkan dan
minus membentengi akqidah 1.000.000,- Agus Nur, Ngato
Jaringan alumni Pesantren faham aswaja
Agus, Agus Nur,
5. Ziaroh Menjaga tradisi NU 500.000,- Ngato
D. OLAHRAGA,
KEBUDAYAAN
DAN LINGKUNGAN
HIDUP
Menggalang
1. Bakti Sosial kepedulian sosial 1.500.000,- Agus, Ari
komunikasi &
2. Invitasi Olahraga kebersamaan 500.000,- Aziz, Rizal
mengapresiasi seni
3. Apresiasi Seni Islami islami 1.000.000,- Aziz, Rizal
E. BANSER
Pembenahan
2. Revitalisasi Satkorpok Satkorpok 500.000,- Agus, Umar
3. Penyusunan Database memperoleh database 100.000,- Agus, Agus Nur
membina &
meningkatkan
3. Latihan Berkala kapasitas 1.000.000,- Agus Nur, Ngato
4. Peningkatan Skill ke
arah meningkatkan skill 500.000,- Agus Nur, Ngato
Spesialisasi
5. Pembentukan Unit Meningkatkan
Khusus kapasitas 500.000,- Agus, Umar

Jumlah Total 19.100.000,-


Sembilan Belas Juta Seratus Ribu Rupiah

IX. Penutup
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga Tim PR GP Ansor Desa Sarwadadi dapat menyelesaikan Rancangan Program
Kerja PR GP Ansor Desa Sarwadadi Tahun 2019. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah berkontribusi terselesaikannya Draft ini dari awal hingga akhir yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu, semoga Allah SWT selalu membalas kebaikan mereka semua
dengan balasan yang berlipat ganda.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Rancangan Proker ini jauh dari sempurna dan terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu saran , masukan, dan kritik membangun kami nantikan dengan tangan
terbuka. Semoga Rancangan ini bermanfaat sebagai panduan dalam rapat kerja nanti. Amin.
PENGURUS RANTING GP ANSOR
DESA SARWADADI PERIODE 2017/2019
Ketua Sekretaris

Agus Atiq Murtadlo Agus Nur


Mengetahui,
Ketua Tanfidz NU Ranting Sarwadadi

K. Husnul Mujib
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai