Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA SAMA

Antara
ADE CHOLIS MARWAN Dengan DEDE SUARDIMAN

Pada hari ........, tanggal ……. Maret 2024 di Cirebon, dibuat Perjanjian Kerja Sama
selanjutnya disebut ”Perjanjian” yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Pihak Pertama
Nama : Ade cholis marwan
NIK :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama kelompok usaha bersama “Maju Jaya” di
desa Matangaji, kec. Sumber Kab. Cirebon, sebagai pengelola teknis dalam proses
budidaya peternakan sapi yang dikerjasamakan para pihak, selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.

2. Pihak Kedua
Nama : Dede suardiman
NIK :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, sebagai pemodal pada pengelolaan
budidaya peternakan sapi yang dikerjasamakan para pihak, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA
PIHAK sepakat untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
BENTUK KERJASAMA
PARA PIHAK dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas bersepakat untuk
mengadakan kerjasama dalam melakukan pengembangan dibidang dan peternakan. Adapun
bentuk kerjasama yang dibangun adalah kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah
PIHAK.

Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Ruang Lingkup kerjasama meliputi :

Page 1
1. Jual beli sapi
2. Penggemukan sapi betina
3. Pembesaran sapi jantan
4. Budidaya sapi

Pasal 3
MEKANISME PELAKSANAAN KERJA SAMA
Mekanisme usaha meliputi :
1. Pihak pertama : menyampaikan RAB
2. Pihak kedua : menanamkan modal
3. Pembagian keuntungan dibagikan pada akhir budidaya dengan menghitung hasil
keuangan budidaya dikurangi modal dan biaya oprasional menjadi keuntungan dibagi
dua kepada para pihak
4. Apabila terdapat sapi sakit atau mati maka:
A. Apabila terjadi sapi sakit/mati, PIHAK PERTAMA harus memberitahukan kepada
PIHAK KEDUA secara lisan atau tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga)
hari sejak terjadinya keadaan tersebut.
B. Atas pemberitahuan PIHAK PERTAMA sebagai pengelola budidaya sapi , maka
PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu
atas pemberitahuan mengenai adanya keadaan tersebut dalam jangka waktu 3 (tiga)
hari sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut.
C. Setelah PIHAK KEDUA melaksanakan pemeriksaan tersebut, PIHAK KEDUA
yang melakukan pemeriksaan mempunyai waktu 3 (tiga) hari untuk memberikan
jawaban menyetujui atau menolak keadaan tersebut dan apabila PIHAK KEDUA
yang melakukan pemeriksaan belum atau tidak memberikan jawaban dalam jangka
waktu tersebut, maka PIHAK yang melakukan pemeriksaan dianggap menyetujui
adanya keadaan tersebut.
D. Sebagai akibat adanya keadaan tersebut diatas, Perjanjian ini diputuskan berdasarkan
persetujuan PARA PIHAK, maka kerugian yang timbul sebagai akibat adanya
keadaan tersebut ditanggung oleh PARA PIHAK, dan masing-masing pihak tidak
dapat menuntut ganti rugi apapun terhadap pihak lainnya.

Pasal 4
JANGKA WAKTU
Masa berlaku Perjanjian ini adalah selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal
Perjanjian ini ditandatangani sebagaimana tercantum pada badan Perjanjian ini dan akan
diperpanjang secara otomatis pada setiap akhir periode, sesuai kesepakatan PARA
PIHAK.

Pasal 5
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Bagi hasil yang dilakukan berupa pembagian hasil keutungan dan kewajiban dilakukan
secara bagi hasil 50 : 50 setelah dikurangi biaya modal dan biaya operasional.

Page 2
Pasal 6
FORCE MAJEUR
1. Yang termasuk dalam keadaan memaksa (force majeure) adalah peristiwa-peristiwa yang
terjadi di luar kekuasaan PARA PIHAK, antara lain sebagai berikut:
a. Bencana alam termasuk, akan tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, tanah longsor,
banjir, guntur dan kebakaran.
b. Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemi yang secara keseluruhan
ada hubungan langsung kepada PARA PIHAK, sehingga menjadi tidak mungkin
untuk dapat memenuhi kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.
c. Sebagai akibat adanya keadaan memaksa (force majeure), Perjanjian ini diputuskan
berdasarkan persetujuan PARA PIHAK, maka kerugian yang timbul sebagai akibat
adanya keadaan memaksa (force majeure) tersebut ditanggung oleh masing-masing
pihak, dan masing-masing pihak tidak dapat menuntut ganti rugi apapun terhadap
pihak lainnya.

Pasal 7
LAIN-LAIN
1. Segala perubahan, penambahan, dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum
cukup diatur perjanjian ini akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan
hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang ditandatangani oleh PARA
PIHAK yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.
2. Perjanjian ini dapat ditandatangani dalam sejumlah salinan dan apabila PARA PIHAK
menandatanganinya dalam salinan-salinan terpisah, maka masing-masing salinan yang
ditandatangani memiliki kekuatan hukum yang sama dan semua salinan secara bersama-
sama merupakan satu perjanjian yang sama.
3. Perjanjian ini telah dibaca, dimengerti dan disetujui oleh PARA PIHAK tanpa ada
paksaan dari pihak manapun. Dalam hal terjadi sengketa maupun perselisihan terkait
dengan penafsiran maupun pelaksanaan perjanjian ini, maka PARA PIHAK akan
menyelesaikan sengketa atau perselisihan tersebut dengan musyawarah. Dalam hal
penyelesaian melalui musyawarah tidak dapat mencapai kesepakatan dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sejak timbulnya sengketa atau perselisihan tersebut, maka PARA
PIHAK sepakat untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau perselisihan tersebut
kepada Pengadilan Negeri Cirebon.

Page 3
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani bersama-sama oleh PARA PIHAK dalam
rangkap 2 (dua) serta dibubuhi materai secukupnya, dan masing-masingnya mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat bagi PARA PIHAK yang sama untuk ditindaklanjuti
sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

SAKSI – SAKSI :

ADE CHOLIS MARWAN DEDE SUARDIMAN

Page 4

Anda mungkin juga menyukai