Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBIAYAAN

BARANG JADI PRODUK SABUN NAZIF

Pada hari ini hari Jumat, tanggal Enam Belas, bulan Oktober, tahun Dua Ribu Dua Puluh
yang bertanda tangan dibawah ini :

1. SUNJANA (SIFU ODAS) dalam kedudukannya sebagai PENGAJAR PEMBUATAN


SABUN Badan Hukum Indonesia yang berkedudukan Ciranjang, Desa
Nanggalamekar Kp. Pasir Awitali oleh karenanya berhak bertindak untuk dan atas
nama Sabun Nazif, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. dr. GUSTAFIANZA FACHRESHA PRADANA dalam kedudukannya sebagai


MANAGER RUMAH SEHAT MUNZALAN, Badan Hukum Indonesia yang
berkedudukan di Jl. Sungai Raya Dalam Gang Imaduddin No.4 Kabupaten Kubu Raya
Provinsi Kalimantan Barat, bertindak untuk dan atas nama BAITULMAAL MUNZALAN
INDONESIA untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya bersama-sama
disebut “PARA PIHAK”.

PARA PIHAK sepakat satu sama lain untuk membuat Perjanjian Kerjasama Pembiayaan
untuk memproduksi Sabun Nazif dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut
(untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”)

PASAL 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA

PARA PIHAK menyatakan hal-hal sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA adalah Ilmuan Pembuatan Sabun, dalam perjanjian kerjasama ini
PIHAK PERTAMA memberikan ilmu pembuatan sabun kepada PIHAK KEDUA dengan
akad Murabahah, yaitu akan memberikan keuntungan royalti.

2. PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini menyatakan kesediaannya untuk bekerjasama


dengan PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran royalti atas ilmu Pembuatan Sabun.

3. PARA PIHAK sepakat untuk bekerjasama berdasarkan asas profesionalisme, untuk


meraih keuntungan bersama.

PASAL 2
HAK & KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA berhak mendapat fee dari PIHAK KEDUA sebesar Rp 900/L dari hasil
penjualan sabun, atau maksimal Rp 10.000.000,- jika jumlah penjualan sabun lebih dari
atau sama dengan 11.111 Liter.

2. PIHAK PERTAMA memberikan ilmu yang ada kepada PIHAK KEDUA dalam pembuatan
sabun yang akan dijual oleh PIHAK KEDUA (Jenis Produk sewaktu-waktu dapat berubah sesuai
kesepakatan kedua belah pihak) :
3. PIHAK PERTAMA melakukan pelatihan atau mengupgrade ilmu untuk PIHAK KEDUA
setiap tiap bulan memantau secara online dan 2 bulan sekali datang ke tempat.

4. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menerima pembayaran dari PIHAK KEDUA


setelah tutup buku diakhir bulan.

PASAL 3
HAK & KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berhak membayar royalti kepada PIHAK PERTAMA sebagai mana yang
sudah di sebut di pasal 2 butir 1 tersebut diatas

2. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melatih dan mengupgrade ilmu kepada PIHAK
PERTAMA sebagaimana pasal 2 butir 2 tersebut di atas, yang akan digunakan untuk
produksi barang jadi Sabun Nazif,

3. Pencairan dana dari PIHAK KEDUA akan dilakukan sesuai dengan penjualan barang
jadi Sabun Nazif yang sudah terbit.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PEMBAYARAN

Jangka waktu pembayaran atas ilmu yang telah diberikan adalah setiap bulan nya setelah
perhitungan penjualan telah selesai dan akan dimulai dari 1 bulan setelah perjanjian
kerjasama ini terjadi

PASAL 5
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dapat ditransfer ke rekening
dibawah ini:
Bank : Bank BCA
Nomor Rekening : 4310135947
Atas Nama : SUNJANA

PASAL 6
FORCE MAJURE

1. Yang dimaksud force majeure (keadaan memaksa) dalam Perjanjian Kerjasama ini
adalah peristiwa-peristiwa yang berada diluar kemampuan PARA PIHAK yang dapat
mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan pekerjaan PARA PIHAK yaitu:
a. Bencana alam (gempa,tanah longsor, badai, dan banjir);
b. Perang, revolusi, makar, huru hara, pemberontakan, kerusuhan dan
kekacauan,kebakaran; dan
c. Keadaan memaksa yang dinyatakan oleh pemerintah
2. Apabila terjadi force majeure maka:
a. PIHAK PERTAMA memberitahukan kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya bahwa
telah terjadi keadaan memaksa;
b. PIHAK KEDUA menyatakan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA atau
sebaliknya bahwa telah terjadi keadaan memaksa;
c. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan memaksa PIHAK
PERTAMA tidak membuat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf b, maka
PIHAK KEDUA berhak mengajukan keadaan memaksa kepada PIHAK PERTAMA
untuk mendapatkan persetujuan tertulis;
d. Jika dalam waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak diterimanya
pemberitahuan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tentang keadaan
memaksa tersebut, PIHAK KEDUA tidak memberikan jawaban, maka PIHAK
KEDUA dianggap menyetujui terjadinya keadaan memaksa tersebut; dan
e. Apabila terjadi keterlambatan pengiriman barang dari pihak supplier dikarenakan
halhal diluar kendali PIHAK PERTAMA seperti disebutkan dalam pasal 6 poin 1,
maka PIHAK PERTAMA diberi waktu untuk mengembalikan dana PIHAK KEDUA
maksimal 90 (sembilan puluh ) hari sejak diterima barang.

PASAL 7
PENGAKHIRAN KERJASAMA

Perjanjian Kerjasama ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak sebelum Jangka Waktu
Perjanjian Kerjasama, berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kesepakatan bersama PARA PIHAK secara tertulis untuk mengakhiri Perjanjian
Kerjasama ini;
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan berturut-turut terhitung dari tanggal
ditandatangani Perjanjian Kerjasama ini, tidak atau belum tugas pekerjaannya;
c. Atas permintaan sendiri oleh PIHAK KEDUA dengan pemberitahuan
selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dan wajib menyerahkan pekerjaan
yang selama ini.Telah dilaksanakan;
d. Salah satu pihak tidak memenuhi atau melanggar
Salah satu atau lebih ketentuanya diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini
(wanprestasi) dan\tetap tidak memenuhi atau tidak berusaha untuk memperbaikinya
setelah menerima surat teguran/peringatan minimal 14 (empat belas) hari kalender;
dan
e. Pengakhiran berlaku efektif secara seketika pada tanggal surat pemberitahuan
pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini dari pihak yang dirugikan

PASAL 8
PENYELESAIAN PERSESILISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, maka akan diselesaikan secara
musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai mediator yang
dibentuk dan diangkat oleh PARA PIHAK dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu:
a. 1(satu} orangwakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota;
b. 1 (satu) orang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota;
c. dan 1 {satu) orang diluar PARA PIHAK yang ahli sebagai ketua yang
disetujui oleh PARA PIHAK.
(3) Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat PARA PIHAK dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan ditanggung oleh PARA PIHAK.
(4) Jika keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak atau PARA PIHAK, maka perselisihan akan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri Bandung.

PASAL 9
KERAHASIAAN

PARA PIHAK berjanji untuk menjamin kerahasiaan dari perjanjian kerjasama ini. Tidak
mempublikasikannya kepada khalayak umum untuk tujuan apa pun.

PASAL 10
PERUBAHAN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini atau perubahan
perubahan yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK, akan diatur lebih lanjut dalam
Perjanjian Kerjasama Tambahan (Addendum) dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 11
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai yang cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA pada hari dan tanggal yang telah disebutkan pada halaman pertama diatas.

Ditandatangani Di Pontianak , Tanggal 16 oktober 2020

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

SUNJANA (SIFU ODAS ) dr. GUSTAFIANZA FACHRESHA


PELATIH SABUN PRADANA
MANAGER RUMAH SEHAT
MUNZALAN
SAKSI I, SAKSI II,

USTADZ. LUQMANULHAKIM M. IMAM MUTTAQIN


PENGASUH PONDOK MODERN DIREKTUR BAITULMAAL
ASHABUL YAMIN MUNZALAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai