Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RUMAH SAKIT CHARIS

MEDIKA BATAM
DENGAN .................................................
TENTANG PELAYANAN PENERJEMAH BAHASA PADA PASIEN

Pada hari ini ......., tanggal ..., bulan ..., tahun ....., kami yang bertandatangan di bawah ini:
dr.Acholder TP Sirait SPOG, M.Kes selaku direktur Rumah Sakit Charis Medika Batam
berkedudukan dan berkantor di Komplek Muka Kuning Paradise II Jl. R . Soeprapto Blok D
1-9 Batu Aji Batam, yang dalam hal ini bertindak dalam jabatanya untuk atas nama Rumah
Sakit Charis Medika Batam, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

............................, dalam hal ini selaku kepala .................................. bertindak untuk dan atas
nama ............................... yang beralamat ........................................ yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK
dan secara sendiri disebut PIHAK, dengan terlebih dahulu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Rumah Sakit Charis Medika Batam dengan status kelas
c yang memberikan layanan kesehatan tingkat lanjut .
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah .....................................................................................
3. Bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama layanan pasien yang
memerlukan layanan rujukan dari Rumah Sakit Charis Medika Batam sebagai perujuk
pasien dengan tujuan .........................................................................................................

Selanjutnya berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat dan
menandatangi Perjanjian Kerjasama tentang Pelayanan Rujukan Pasien, selanjutnya disebut
“Perjanjian” dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Ketentuan umum
Pelayanan Penerjemah Bahasa asing di Rumah Sakit Charis Medika Batam
1. PIHAK PERTAMA Memohon disedikan tenaga Penerjemah bahasa asing dalam rangka
memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Charis Medika Batam.
2. PIHAK KEDUA menyedikan pelayanan penerjemah bahasa asing untuk menjadi petugas
penerjemah bahasa asing dalam rangka memberikan pelayanan kepada pasien Rumah
Sakit Charis Medika Batam.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan petugas penerjemah bahasa asing yang di
sediakan kepada PIHAK KEDUA
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban melaksanakan pembayaran kepada PIHAK KEDUA
untuk honor petugas penerjemah bahasa asing dengan tarif yang sudah disepakati oleh
PARA PIHAK yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjanjian kerjasama untuk
menjaga nama baik PARA PIHAK.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan petugas penerjemah bahasa asing untuk
PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berhak menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA atas pembayaran
petugas penerjemah bahasa asing yang telah di berikan kepada pasien.
3. Menjaga nama baik PARA PIHAK.

Pasal 4
PROSEDUR PELAYANAN
PIHAK PERTAMA menghubungi PIHAK KEDUA untuk menyediakan petugas penerjemah
bahasa melalui telefon ....................... atau langsung mealui contac person petugas
penerjemah bahasa asing yang terlampir di dalam lampiran perjanjian kerjasama ini sesuai
dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA.

Pasal 5
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian berlaku efektif untuk janka waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai
tanggal .................... sampai dengan ........................
2. Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian, PARA
PIHAK sepakat untuk saling memberitahukan maksudnya apabila hendak mengakhiri
perjanjian ini.
3. Apabila selambat-lambatnya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya jangka
waktu perjanjian tidak ada surat pemberitahuan PIHAK PERTAMA untuk
memperpanjang waktu perjanjian, maka perjanjian ini berakhir sdengan sendirinya.
4. Selama masa berlakunya perjanjian ini, apabila ada pasal-pasal yang perlu di tambahkan
dan / atau dikurangi, maka PARA PIHAK sepakat untuk memasukkan dalam addendum,
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian ini.
5. Berakhirnya perjanian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini tidak
mengurangi kewajiban masing-masing pihak yang sedang berjalan.
6. PARA PIHAK dapat membatalkan kontrak kerjasama berdasarkan pertimbangan dan
kebutuhan PARA PIHAK tanpa mengurangi kewajiban PARA PIHAK yang sedang
berjalan.
Pasal 6
FORSE MAJEURE
1. Force majeure yang dimaksud dengan keaddaan memaksa (selanjutnya disebut “force
majeure”) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan, kesalahan atau
kekuasaan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan yang menyebabkan salah satu
pihak yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan
kewajibannya dalam perjanjian ini. Force majeure tersebut meliputi bencana alam seperti
banjir, pemogokan umum, kebakaran dan kebijakan pemerintah yang berpengaruh secara
langsung terhadap pelaksanaan perjanjian ini.
2. Dalam hal ini terjadi peristiwa force majeure, maka pihak yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibanya tidak dapat dituntut oleh pihak lainya. Pihak yang terkena
force majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa force majeure tersebut kepada
pihak lainya secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadi
peristiwa force majeure, yang dikuatkan surat keterangan dari pejabat yang berewenang
yang menerangkan adanya peristiwa.

Pasal 7
PEMINDAHTANGANAN PERJANJIAN
1. Selama pelaksanaan perjanjian ini berlangsung para pihak di larang untuk
memindahtangankan baik sebagian atau seluruh isi dan kondisi perjanjian ini kepada pihak
ketiga atau pihak lainya.
2. Ketentuan pada ayat 1 (satu) pasal ini tidak berlaku apabila terjadi keadaan diluar
kekuasaan dan kemampuan PIHAK PERTAMA untuk mengendalikan atau mengatasinya.

Pasal 8
PEMUTUSAN/PEMBATALAN PERJANJIAN
Perjanjian ini menjadi batal demi hukum Tu dapat diputuskan setiap saat sebelum waktunya,
dengan terlebih dahulu menyampaikan surat pemn=beritahuan atau peringatan apabila terjadi
hal-hal seperti berikut ini:
1. Dalam hal PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajibanya dan / atau melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadinya force maejure sebagaimana dimaksud dalam pasal 6.
3. PARA PIHAK berhak mengakhiri perjanjian ini sebelum waktunya apabila dalam
pelaksanaan perjanjian salah satu atau kedua belah pihak tidak mampu memenuhi
ketentuan yang telah di atur dalam perjanjian ini atau pada saat proses pembuatan atau
selama ini pada saat perjanjian berlangsung memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
4. Hal ini dilakukan secara tertulis oleh masing-masing pihak 30 (tiga puluh) hari sebelum
perjanjian ini dinyatakan diakhiri.
5. Sehubungan dengan batal/putusnya perjanjian ini sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) pasl
ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mengatur tentang batalnya perjanjian.
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI
1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan
perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musywarah dan mufakat oleh
PARA PIHAK.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal
ini tidak berhasil mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan
perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri yang berkedudukan di Batam.

Pasal 10
PEMBERITAHUAN
1. Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau pernyataan-pernyataan
atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu di lakukan oleh salah satu pihak kepada
pihak lainya dalam pelaksanaan perjanjian lainya harus dilakukan secara tertulis dan
disampaikan secara langsung atau melalui faximile dan dialamatkan kepada:
PIHAK PERTAMA : RS CHARIS MEDIKA BATAM
Komplek Muka Kuning Paradise II Jl. R . Soeprapto Blok D 1-9
Batu Aji Batam
UP : DIREKTUR
Telp/fax :
Email :
PIHAK KEDUA :
Up :
Telp/fax :
Email :

2. Pemberitahuan yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari
penyerahan dengan bukti tanda tanan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku tanda
diterima kode jawabanya (answerback) pada pengiriman telex dan konfirmasi faxmile
pada pengiriman faksimile.

Pasal 11
LAIN-LAIN
1. Keterpisahan
Jika ada slah satu atau lebih ketentuan dalam perjanjian ini ternyata tidak sah, tidak
berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau keputusan yang berlaku,
maka PARA PIHAK dengan ini setuju dan menyatakan bahwa keabsahan dapat
berlakunya dan dapat dilaksanakanya ketentuan lainya dalam perjanjian ini tidak akan
terpengaruh olehnya.
2. Perubahan
Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan suatu perjanjian
perubahan atau tambahan (addendum / amandemen) yang ditandatangani oleh PARA
PIHAK dan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
3. Batasan tanggung jawab
PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas dan pelayanan
kesehatan PIHAK KEDUA kepada peserta yang dilakukan secara tidak sah atau
melanggar syarat atau ketentuan dalam perjanjian ini terhadap kerugian maupun tuntutan
yang diajukan oleh peserta kepada PIHAK KEDUA yang disebabkan oleh kesalahan atau
pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam menjalankan tanggung jawab
profesinya seperti, termasuk tetapi tidak terbatas pada, kesalahan dalam melakukan
pemeriksaan dan pengobatam, kesalahan dalam memberikan indikasi medis, atau
kesalahan dalam memberikan tindakan medis.
4. Hukum yang berlaku
Interpretasi dan pelaksanaan dari isyarat dan ketentuan dalam perjanjian ini adlah menurut
Hukum Republik Indonesia.

Pasal 12
PENUTUP
Demikian perjanjian ini di buat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing sama
bunyinya, diatas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama
setelah ditanda tangani oleh PARA PIHAK.

PENYELESAIAN PERSETUJUAN
1. Apabila terjadi perselisihan dalam penafsiran dan atu pelaksanaan ketentuan dari
perjanjian kerjasama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu
menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila musyawarah tersebut tidak berhasil maka kedua belah pihak sepakat untuk
membawa permasalahn tersebut ke Pengadilan Tinggi Negeri Batam

LAIN-LAIN
1. Segala ketentuan dan syarat-ayarat dalam perjanjian ini berlaku serta mengikat bagi kedua
belah pihak yang menandatanganiatau penggantinya yang di tunjuk oleh kedua belah
pihak.
2. Hal-hal yang belum di atur dalam perjanjian ini akan si selesaikan bersama dengan
kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang dituangkan secara
tertulis dan ditanda tangani PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan perjanjian ini.
3. Perjanjian ini di buat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah di tanda tangani serta di bubuhi materai secukupnya dan di cap oleh
kedua belah pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(dr Acholder TP Sirait SpOG, Mkes) ( )

Anda mungkin juga menyukai