Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum
Memahami Ketentuan Umum PBJ Pemerintah
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang PBJ Pemerintah
Tujuan Khusus
• Memahami Pengertian PBJ Pemerintah
• Memahami Ruang Lingkup PBJP
• Memahami Jenis Pengadaan (B/PK/JL/JK)
• Memahami Cara Pelaksanaan PBJ Pemerintah
2
⃝ Pengertian PBJ Pemerintah
⃝ Ruang Lingkup PBJP
4
Struktur Perpres No 16/2018
15 bab
94 Pasal
Pengertian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 1 angka 1 6
Garis Besar Proses PBJ
Perencanaan Persiapan Pelaksanaan
Identifikasi Kebutuhan Persiapan Swakelola
(Mulai) Pelaksanaan Swakelola
Penetapan sasaran
Pelaksanaan Swakelola
Penetapan Barang/Jasa Tipe (I, II, III, IV)
Penyelenggara Swakelola
Rencana Kegiatan
Cara Pengadaan Pembayaran Swakelola
Jadwal Pelaksanaan
Pengawasan dan
Jadwal Pengadaan Penyusunan RAB Pertanggungjawaban Swakelola
8
Ruang Lingkup PBJP
Pemberlakuan Perpres No 16/2018
• Kementerian • APBN/APBD
• Lembaga • Pinjaman DN dan/atau
• Perangkat Daerah hibah DN yang diterima
Pemerintah/Pemda
• Pinjaman LN atau hibah LN
Pasal 2
9
10
Jenis Pengadaan
Pekerjaan
Barang Konstruksi
Pasal 3 Ayat 1 11
Jenis Pengadaan
Barang
• setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang
dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
Pekerjaan Konstruksi
• keseluruhan / sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan
Pasal 1 angka
29 & 30 12
Jenis Pengadaan
Jasa Konsultansi
• jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir
Jasa Lainnya
• jasa non-Konsultansi/jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/atau
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang
telah dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
Pasal 1 angka
31 & 32 13
PBJ Terintegrasi
Pasal 3 ayat 2 14
Pekerjaan Terintegrasi
15
16
Cara Pelaksanaan PBJ
Cara memperoleh barang/jasa yang
dikerjakan sendiri oleh Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah, Kementerian /
Lembaga/ Perangkat Daerah lain, organisasi
Swakelola kemasyarakatan, atau kelompok masyarakat
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum
Memahami Tujuan, Kebijakan, Prinsip, Etika PBJ
Tujuan Khusus
• Memahami tujuan PBJ
• Memahami kebijakan PBJ
o Memahami usaha kecil dan peranannya
o Memahami penggunaan produk dalam negeri
o Memahami pengadaan berkelanjutan
• Memahami prinsip PBJ
• Memahami etika pengadaan pada PBJ
2
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Apa Tujuan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ?
4
Menghasilkan B/J yang tepat*
untuk setiap uang yang dibelanjakan
*kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.
Pasal 4 5
6
Apa Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ?
Kebijakan PBJ
2) Melaksanakan PBJ yang
1) Meningkatkan Kualitas
Lebih Transparan, Terbuka dan
Perencanaan PBJ
Kompetitif
5) Menggunakan Teknologi
6) Mendorong penggunaan b/j
Informasi dan Komunikasi serta
dalam negeri & SNI
Transaksi Elektronik
9) Melaksanakan Pengadaan
Berkelanjutan
Pasal 5 8
Kebijakan PBJ
1) Meningkatkan Kualitas Perencanaan PBJ
Kebijakan PBJ
2) Melaksanakan PBJ Yang Lebih
Transparan, Terbuka dan Kompetitif
antara lain :
SPSE SiRUP
E-katalog SiKaP
10
Kebijakan PBJ
3) Memperkuat Kelembagaan dan SDM
UKPBJ
• Membentuk Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa (UKPBJ) berbentuk struktural
• SDM yang profesional dengan adanya
Pengelola PBJ
• SDM PBJ wajib memiliki sertifikat
kompetensi dibidang PBJ
Kebijakan PBJ
4) Mengembangkan E Marketplace PBJ
Katalog Elektronik
Toko Daring
(Nasional, Sektoral &
(Online Shop)
Lokal)
Pemilihan Penyedia
(e-tender/e-selection)
Pasal 70 ayat 2 12
Kebijakan PBJ
5) Menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi serta Transaksi Elektronik
Pasal 73 ayat 1 13
Kebijakan PBJ
6) Mendorong Penggunaan Barang/Jasa
Dalam Negeri dan SNI
Pasal 66 & 67 14
Kebijakan PBJ
6) Mendorong Penggunaan Barang/Jasa
Dalam Negeri dan SNI
Pasal 66 15
Kebijakan PBJ
6) Mendorong Penggunaan Barang/Jasa
Dalam Negeri dan SNI
Pasal 66 16
Kebijakan PBJ
6) Mendorong Penggunaan Barang/Jasa
Dalam Negeri dan SNI
Preferensi Harga
insentif bagi produk dalam
negeri pada pemilihan PBJ bernilai paling sedikit di
Penyedia berupa kelebihan atas Rp 1 M
harga yang dapat diterima
Pasal 67 17
Kebijakan PBJ
6) Mendorong Penggunaan Barang/Jasa
Dalam Negeri dan SNI
Rumus Perhitungan HEA
HEA = (1−KP) × HP
KP = Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) x Preferensi tertinggi
HP = Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik
HEA adalah Harga Evaluasi Akhir, KP adalah Koefisien Preferensi
Pasal 67 18
Kebijakan PBJ
7) Kesempatan kepada UMKM (1/6)
Pasal 65 19
Kebijakan PBJ
7) Kesempatan kepada UMKM (2/6)
Peran Serta Usaha Kecil
Usaha
Mikro
usaha
kecil
Usaha
Kecil
Pasal 65 20
Kebijakan PBJ
7) Kesempatan kepada UMKM (3/6)
• usaha produktif
• orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan
• memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
Pasal 1 angka 45 21
Kebijakan PBJ
7) Kesempatan kepada UMKM (4/6)
Pengertian Usaha Kecil
• Usaha ekonomi produktif
• Berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang
perorangan atau badan Usaha
• bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar
• Memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
Pasal 1 angka 46
22
Kebijakan PBJ
7) Kesempatan kepada UMKM (5/6)
Peran Serta Usaha Kecil
Meningkatkan peran serta usaha kecil dilakukan
dengan :
• menetapkan sebanyak-banyaknya paket untuk
usaha kecil tanpa mengabaikan efisiensi,
persaingan usaha yang sehat, kesatuan sistem
dan kualitas kemampuan teknis
Kebijakan PBJ
7) Kesempatan kepada UMKM (6/6)
Peran Serta Usaha Kecil
• Mencantumkan produk barang/jasa
usaha kecil dalam katalog elektonik
• Penyedia non kecil dapat bekerjasama
dengan usaha kecil dalam bentuk
kemitraan, subkontrak, atau kerjasama
lainnya, jika ada usaha kecil yang
memiliki kemampuan di bidang yang
bersangkutan
Pasal 65 24
Kebijakan PBJ
8) Mendorong Penelitian dan Industri Kreatif
Pasal 62 25
Kebijakan PBJ
9. Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan
Pasal 1 angka 50
26
Kebijakan PBJ
9. Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan
Memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup
Aspek Lingkungan
Aspek Ekonomi Aspek Sosial Hidup
Pasal 68 27
Kebijakan PBJ
9. Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan
Pelaksanaan Pengadaan Berkelanjutan
Pokja
Pemilihan/
PP/agen
• Dokumen Pemilihan
pengadaan
Pasal 68 ayat 3
28
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
29
Prinsip Pengadaan
Efisien Efektif
Transparan Terbuka
Bersaing Adil
Akuntabel
Pasal 6 30
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
31
Menghindari Profesional,
penyalah - Mandiri &
gunaan
wewenang
Etika Menjaga
Rahasia
Pengadaan
Mencegah Tidak saling
pemborosan mem-
pengaruhi
Lanjutan….>>
Pasal 7 33
Pasal 7 34
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa
V . 2 0 1 8
35
Versi 2.1
2
Tujuan Khusus
Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan
Peserta Mampu Memahami :
• PA beserta tugas dan kewenangannya
• KPA beserta tugas dan kewenangannya
• PPK beserta tugasnya
• Pejabat Pengadaan beserta tugasnya
• Pokja Pemilihan beserta tugasnya
• Agen Pengadaan beserta tugasnya
• PjPHP/PPHP beserta tugasnya
• Penyelenggara Swakelola beserta tugasnya
• Penyedia beserta syarat dan tanggung jawabnya
4
Pelaku Pengadaan
Pengguna Anggaran (PA)
Pasal 1 angka 7 5
Pelaku Pengadaan
Tugas & Wewenang (PA)
a) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja
b) Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang ditetapkan
Kewenangan (huruf G, H, I) tidak dapat didelegasikan kepada KPA untuk pengelolaan APBD
Pasal 9 7
8
Pelaku Pengadaan
Pasal 1 angka 8, 9 9
Pelaku Pengadaan
Pasal 10 10
Pelaku Pengadaan
Pasal 10 11
12
Pelaku Pengadaan
Pasal 1 angka 10 13
Pelaku Pengadaan
Tugas PPK (1)
a) menyusun perencanaan pengadaan
b) menetapkan spesifikasi teknis/KAK
c) menetapkan rancangan kontrak
d) menetapkan HPS
e) menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan ke Penyedia
f) mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
g) menetapkan tim pendukung
h) menetapkan tim atau tenaga ahli
i) melaksanakan E-Purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp. 200 juta
j) menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
PPK dalam melaksanakan tugas dapat dibantu oleh Pengelola PBJ
Pasal 11 14
Pelaku Pengadaan
k) mengendalikan kontrak
Pasal 11 15
Pelaku Pengadaan
mengadakan dan
menetapkan
PA/KPA melakukan
perjanjian PPK
tindakan yang
dengan pihak
mengakibatkan
lain dalam batas
pengeluaran
anggaran belanja
anggaran belanja
yang telah
ditetapkan.
17
Pelaku Pengadaan
Pejabat administrasi/pejabat
fungsional/personel yang ditetapkan oleh
PA/KPA untuk melaksanakan (persiapan
dan pelaksanaan) Pengadaan Langsung,
Penunjukan Langsung (paling banyak
200jt untuk B/PK/JL atau 100jt untuk JK),
dan E-purchasing (paling banyak 200jt)
19
Pelaku Pengadaan
Pokja Pemilihan
Pokja Pemilihan
Pasal 1 angka 12 20
Pelaku Pengadaan
Pokja Pemilihan
melaksanakan persiapan & pelaksanaan :
Tugas Pokja
Pemilihan • Pemilihan Penyedia
• Pemilihan Penyedia untuk Katalog Elektronik
Menetapkan pemenang pemilihan:
• Tender/Penunjukan Langsung B/PK/JL dgn
nilai Pagu Anggaran paling banyak 100 M
• Seleksi/Penunjukan Langsung JK dgn nilai
Pagu Anggaran paling banyak 10 M
Pasal 13 21
22
Pelaku Pengadaan
Agen Pengadaan
Tugas
24
Pelaku Pengadaan
Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PjPHP)
Pejabat administrasi/pejabat
fungsional/personel yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan PBJ
Tugas
Memeriksa administrasi hasil pekerjaan PBJ
B/PK/JL JK
Paling banyak Rp 200 Juta Paling banyak Rp 100 Juta
Pelaku Pengadaan
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)
Tugas
Memeriksa administrasi hasil pekerjaan PBJ
B/PK/JL JK
Paling sedikit Paling sedikit di atas
di atas Rp 200 Juta Rp 100 Juta
27
Pelaku Pengadaan
Penyelenggara Swakelola
Tim yang menyelenggarakan kegiatan secara Swakelola
Pasal 16 28
⃝ Pengguna Anggaran beserta tugas dan kewenangannya
29
Pelaku Pengadaan
Pe nye d i a
Pasal 1 30
angka 27 ,28
Pelaku Pengadaan
Pe nye d i a
Pasal 17 31
Pelaku Pengadaan
Tanggung Jawab Penyedia
Pelaksanaan Kontrak
Kualitas Barang/Jasa
Pasal 17 32
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa
V . 2 0 1 8
33
V e r s i v .2.1
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum
Memahami PBJP secara elektronik, Sumber Daya
Manusia (SDM) dan kelembagaan, pengawasan internal,
pengaduan oleh masyarakat, sanksi, pelayanan hukum
bagi pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ),
penyelesaian sengketa kontrak.
2
Tujuan Pelatihan
Tujuan Khusus
• Memahami Sistem Informasi Pengadaan (SPSE dan Sistem
Pendukung)
• Memahami PBJ Secara Elektronik melalui E-Marketplace berupa
Katalog Elektronik, Toko Daring dan Pemilihan Penyedia
• Memahami fungsi LPSE
• Memahami SDM Pengadaan, Pengembangan Kompetensi SDM,
Kedudukan SDM PBJ, Pembentukan dan Tugas UKPBJ
• Memahami Pengawasan Internal dan Ruang Lingkup Kerja
Pengawasan PBJ, mekanisme dan proses pengaduan, sanksi
terhadap pelaku pengadaan, dan pelayanan hukum.
4
PBJ Pemerintah Secara Elektronik
Pasal 69 5
Penyedia
K/L/Pemda
PEMILIHAN
PENYEDIA
Pasal 70 6
Pengertian SPSE
SPSE merupakan
aplikasi PBJ secara
elektronik yang
dikembangkan oleh
LKPP untuk diterapkan
pada K/L/Pemda di
seluruh Indonesia
• Perencanaan Pengadaan
• Persiapan Pengadaan
• Pemilihan Penyedia
• Pelaksanaan Kontrak
• Serah Terima Pekerjaan
• Pengelolaan Penyedia
• Katalog Elektronik
Pasal 71 8
Konsep SPSE
PBJ Pemerintah Secara Elektronik
Dalam pengembangan
Pasal 71 ayat 2
10
Sistem Pendukung SPSE
Pengelolaan sumber
Pengelolaan sumber
daya manusia
daya pembelajaran
Pengadaan Barang/Jasa
Pengelolaan advokasi
dan penyelesaian Monitoring dan Evaluasi
permasalahan hukum
Pasal 71 ayat 3 11
Katalog Elektronik
Pengelolaan
Katalog Elektronik
Nasional
Katalog Elektronik
Sektoral Kementerian/ Lembaga
Katalog Elektronik
Lokal Pemerintah Daerah
Pasal 72 ayat 1 12
Katalog elektronik memuat informasi berupa:
• daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk dalam negeri,
produk SNI, produk industri hijau, negara asal, harga,
Penyedia, dan informasi lainnya terkait barang/jasa
• LKPP dan K/L/Pemda memperluas peran serta usaha kecil
dengan mencantumkan barang/jasa produksi usaha kecil
dan produk dalam negeri pada katalog elektronik
Pasal 72
13
e-marketplace
E-Katalog
Pemilihan produk katalog elektronik dilaksanakan oleh
K/L/Pemda atau LKPP dengan metode :
Tender
Negosiasi
Pasal 72
14
e-purchasing
Pasal 50 ayat 5
15
e-purchasing
PPK dengan
Pejabat
PPK penetapan
Pengadaan
penyedia oleh PA
16
Contoh Produk e-Katalog
17
e-marketplace
Toko Daring
18
Trend Bisnis e-Commerce Dunia
Pemilihan Penyedia
Pasal 41 21
Pasal 1 angka 21
Pasal 75 ayat 2 22
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE)
Pasal 73 23
Pelaksanaan Pengembangan
Pengelolaan Sistem registrasi dan sistem informasi
Informasi PBJ & verifikasi pengguna yang dibutuhkan
Infrastrukturnya seluruh sistem oleh pemangku
informasi PBJ kepentingan
Pasal 73 ayat 2 24
Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE)
Contoh : Tampilan Website LPSE
https://lpse.lkpp.go.id
25
26
SDM PBJ
Pasal 74 27
SDM PBJ
Pasal 74 28
Pengembangan Kompetensi SDM PBJ
Standar Kompetensi Kerja PBJ
29
Ketentuan Peralihan
Kewajiban Kompetensi
31 Des 2020
• Pokja Pemilihan /Pejabat Pengadaan wajib dijabat oleh
Pengelola PBJ di lingkungan K/L/Pemda
31 Des 2023
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat oleh
ASN/TNI/Polri wajib memiliki sertifikat kompetensi dibidang PBJ
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat oleh selain
Pengelola PBJP di K/L/Pemda, ASN/TNI/Polri wajib memiliki sertifikat
kompetensi dibidang PBJ
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan wajib memiliki sertifikat
keahlian tingkat dasar dibidang PBJ sepanjang belum memiliki
sertifikat kompetensi dibidang PBJ
Pasal 88 30
Kelembagaan PBJ
Tugas UKPBJ
• menyelenggarakan dukungan PBJ
Fungsi
• Pengelolaan PBJ
Menteri/Kepala • Pengelolaan LPSE
Lembaga/Kepala Daerah • Pembinaan SDM dan kelembagaan PBJ
membentuk UKPBJ (Unit
Kerja PBJ), berbentuk
• Pelaksanaan pendampingan, konsultasi,
struktural bimtek
• Pelaksanaan tugas lain dari
Menteri/Ka.lembaga/Ka.daerah
Pasal 75 31
32
Pengawasan, Pengaduan, Sanksi dan
Pelayanan Hukum
Pelaksanaan
Pengadaan
Persiapan
Pengadaan
Perencanaan
Pengadaan
Pelayanan
Pengawasan Pengaduan Sanksi
Hukum
33
Melalui
Audit, Reviu, Monitoring, Evaluasi & Whistleblowing system
Pasal 76 34
Ruang Lingkup Pengawasan Internal (2/3)
Pengawasan PBJ dilakukan pada :
Serah
Terima
Pekerjaan
Pelaksanaan Kontrak
Pemilihan Penyedia
Persiapan PBJ
Perencanaan PBJ
Proses Pengadaan
Pasal 76 ayat 3 35
Pasal 76 ayat 2
36
Pengaduan
Aparat Penegak Hukum
Masyarakat (Meneruskan Pegaduan Masyarakat)
Menteri/Ka.Lembaga/Kepala Daerah
Pasal 77
37
Sanksi
Sanksi dalam proses PBJ pemerintah dikenakan terhadap
Pasal 78
38
Sanksi
Proses *)Diusulkan *)Ditetap
Pelanggaran Sanksi
Pengadaan Oleh kan Oleh
Pemilihan A Dokumen atau keterangan • Sanksi digugurkan dalam PP / PA/KPA
Penyedia palsu/tidak benar pemilihan, Pokja Pemilihan/
(Peserta • sanksi pencairan jaminan Agen Pengadaan
B Indikasi Persengkongkolan
Pemilhan) penawaran, dan
C Indikasi KKN • sanksi daftar hitam
selama 2 (dua) tahun *)
D Mengundurkan diri, alasan • sanksi pencairan jaminan PP / PA/KPA
yang tidak bisa diterima penawaran , dan Pokja Pemilihan/
• sanksi daftar hitam Agen Pengadaan
selama 1 (satu) tahun *)
Pemilihan Pengunduran diri pemenang • sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Penyedia pemilihan yang telah menerima penawaran , dan
(Peserta Surat Penunjukkan Penyedia • sanksi daftar hitam
Pemilihan ) Barang /Jasa selama 1 (satu) tahun *)
Pelaksanaan A Tidak melaksanakan kontrak, • Sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Kontrak tidak menyelesaikan pekerjaan, pelaksanaan atau
(Penyedia) atau tidak melaksanakan jaminan pemeliharaan,
kewajiban dalam masa dan
pemeliharaan. • sanksi daftar hitam
selama 1 (satu) tahun *)
Lanjutan …. >>
Sanksi
Proses Pelanggaran Sanksi Ditetapkan
Pengadaan oleh
Pelaksanaan B Menyebabkan kegagalan bangunan
Kontrak
(Penyedia) C Menyerahkan jaminan yang tidak sanksi ganti kerugian
dapat dicairkan sebesar nilai kerugian
yang ditimbulkan.
D Melakukan kesalahan dalam
perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit
E Menyerahkan barang/jasa yang
kualitasnya tidak sesuai dengan
kontrak berdasarkan hasil audit
F Terlambat menyelesaikan pekerjaan Sanksi denda PPK dalam
sesuai kontrak. keterlambatan 1 permil kontrak
dari nilai kontrak atau
nilai bagian kontrak untuk
setiap hari keterlambatan
Sanksi
Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan
Pengadaan Oleh
Proses
No Pelanggaran Sanksi Keterangan
Pengadaan
Seluruh 1 Lalai melakukan suatu sanksi dilaksanakan oleh Pejabat
Proses perbuatan yang administratif, Pembina
Pengadaan seharusnya menjadi Kepegawaian/pejabat
kewajibannya yang berwenang sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
2 melanggar pakta sanksi hukuman
integritas berdasarkan disiplin ringan,
putusan KPPU, Peradilan sedang, atau berat
Umum, atau PTUN .
Pasal 82 43
Pasal 83 44
Pelayanan Hukum Bagi Pelaku PBJ
Pasal 84 45
Pasal 85 46
Te r i m a k a s i
h
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum:
Memahami Perencanaan PBJP melalui swakelola dan
melalui penyedia
Tujuan Khusus:
• Memahami Ruang Lingkup Perencanaan PBJP
• Memahami Perencanaan Pengadaan Melalui Swakelola
• Memahami Perencanaan Pengadaan Melalui Penyedia
• Memahami Penyusunan & Pengumuman Rencana
Umum Pengadaan
2
⃝ Ruang Lingkup Perencanaan PBJP
⃝ Perencanaan Pengadaan Melalui Swakelola
Perencanaan Pengadaan
Identifikasi Kebutuhan
Penetapan Barang/Jasa
Cara Pengadaan
Jadwal Pengadaan
Anggaran Pengadaan
Pasal 18 ayat 1 4
Kapan Perencanaan Pengadaan ?
Penentuan
Identifikasi Penetapan Penetapan Penyusunan
Cara
Kebutuhan Barang/Jasa Jadwal Anggaran PBJ
Pengadaan
INPUT
APBN
PAGU
INDIKATIF Renja K/L
APBD
KUA/
PPAS RKA PD
Siklus APBN
6
Siklus APBD
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertanggung- Pemeriksaan
jawaban
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan
RKPD Disusun Sesuai
• Bendahara penerimaan wajib
SAP
Verifikasi menyetor penerimaannya ke
KUA/PPAS rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari
kerja
DPA-SKPD
Nota Laporan Keuangan
Kesepakatan Penatausahaan
Belanja Pemerintah Daerah
Pelaksanaan APBD • LRA Laporan
Pedoman • Penerbitan SPM-UP, • Neraca Keuangan
SPM-GU, SPM-TU dan
Penyusunan Pendapatan SPM-LS oleh Kepala
• Lap. Arus diperiksa
RKA-SKPD SKPD Kas oleh BPK
Belanja • Penerbitan SP2D oleh • CaLK
PPKD
RKA-SKPD
Pembiayaan Penatausahaan
Pembiayaan
RAPBD • Dilakukan oleh PPKD Raperda
Pertanggung-
Kekayaan dan
Evaluasi Laporan Realisasi jawaban APBD
Kewajiban daerah
Raperda APBD Semester Pertama • Kas Umum
oleh Gubernur/ • Piutang
Mendagri • Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
Perubahan APBD • Utang
APBD
Akuntansi
Keuangan Daerah
1. Identifikasi Kebutuhan
• Tujuan Organisasi
• Rencana Kebutuhan Organisasi
• Penyusunan Kebutuhan (Analysis,
Survey dan Riset)
8
2. Penetapan Barang/Jasa
Barang/ Barang/
Barang/ Barang/
Jasa A Jasa B Jasa A Jasa C
(Prioritas Prioritas
1) 2)
Barang/
Jasa C
3. Cara Pengadaan
Swakelola Penyedia
Spesifikasi/KAK
Tipe swakelola
Perkiraan Biaya/RAB
Spesifikasi/KAK Pemaketan
Perkiraan Biaya/ Konsolidasi
RAB
Biaya Pendukung
5. Anggaran Pengadaan
12
⃝ Ruang Lingkup Perencanaan PBJP
13
Perencanaan Pengadaan
Melalui Swakelola
Penyusunan spesifikasi
Penetapan tipe swakelola
teknis/KAK;
Penyusunan perkiraan
biaya / Rencana Anggaran
Biaya (RAB)
Pasal 18 ayat 6
15
16
Perencanaan Pengadaan
Melalui Penyedia
Penyusunan Spesifikasi teknis/KAK
Pasal 18 ayat 7, 8 17
Komponen
Suku Cadang
barang/jasa
Barang/Jasa pada
tender cepat
Pasal 19 ayat 2 19
Penyusunan KAK
Dalam swakelola perlu diperhatikan penyusunan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang detil dengan memperhatikan semua
aspek kebutuhan untuk pencapaian program, antara lain :
a. Latar belakang.
b. Obyektif /Tujuan
c. Ruang Lingkup
d. Batasan-batasan
e. Asumsi-asumsi
f. Kriteria Penerimaan
g. Tugas dan Tanggung jawab
h. Jadwal, Durasi dan Lokasi
i. Berapa Biaya yang dianggarkan
20
2. Penyusunan perkiraan biaya /
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
21
3. Pemaketan Pengadaan
ketersediaan
keluaran / hasil
barang/jasa
volume barang/jasa
Pasal 20 ayat 1 22
Pemaketan Pengadaan (2)
Pasal 20 ayat 2
23
4. Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi
PBJ yang menggabungkan beberapa paket PBJ sejenis
Persiapan
Perencanaan Persiapan Pemilihan
Pengadaan Pengadaan penyedia
melalui
penyedia
Pasal 1 angka 51
& pasal 21 24
Konsolidasi Pengadaan
Manfaat Konsolidasi?
25
26
Rencana Umum Pengadaan
Pasal 1 angka 19
27
Pengumuman RUP
Perangkat
K/L Daerah
Pengumuman RUP Pengumuman RUP
Kementerian/Lembaga Perangkat Daerah dilakukan
dilakukan setelah penetapan setelah rancangan Peraturan
alokasi anggaran (APBN) Daerah tentang APBD
disetujui bersama oleh
Pemda dan DPRD
28
Pengumuman RUP
Aplikasi SiRUP
30
34
Ve rs i 2 . 1
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum:
Memahami tahapan persiapan pengadaan barang/jasa
melalui swakelola dan penyedia
Tujuan Khusus:
1. Memahami Persiapan PBJ melalui Swakelola
• Tahapan
• Ketentuan Umum
2. Memahami Persiapan PBJ melalui Penyedia
• penetapan spesifikasi/KAK, HPS, jenis kontrak
• penentuan uang muka, jaminan penawaran, jaminan
pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, sertifikat garansi dan
penyesuaian harga
• penetapan metode pemilihan, metode evaluasi, metode
penyampaian dokumen penawaran, metode kualifikasi,
jadwal pemilihan, dokumen pemilihan (dokumen kualifikasi
dan dokumen tender)
2
⃝ Persiapan Swakelola
Persiapan Swakelola
Kegiatan persiapan Swakelola meliputi:
1. Penetapan sasaran oleh PA/KPA
2. Penetapan Penyelenggara Swakelola
Tipe Penetapan
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana
Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran
Pimpinan K/L/PD
Tipe II
PA/KPA Pelaksana Swakelola
Penanggung Jawab Anggaran Penanggung Jawab
Tipe III
Organisasi Masyarakat
Tipe IV Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat
Pasal 23 & 24
6
Persiapan Pengadaan
Pasal 25 8
Persiapan PBJ Melalui Penyedia
Spesifikasi Barang/Jasa
Komponen barang/jasa, Suku cadang, Bagian dari satu sistem yang sudah ada,
Barang/jasa dalam katalog elektronik; atau Barang/jasa melalui tender cepat.
Pasal 19 9
Pasal 26
Persiapan PBJ Melalui Penyedia
Kegunaan HPS
80%
HPS
Pasal 26 11
12
Jenis Kontrak
Barang/
Pekerjaan Jasa
PEMBEBANAN
Konstruksi/
CARA Konsultansi
TAHUN
PEMBAYARAN ANGGRAN
Jasa Lain
1. Lumsum
2. Harga satuan
1. Lumsum
3. Gabungan Lumsum
2. Waktu Penugasan
dan Harga Satuan
JENIS 3. Kontrak Payung
4. Terima Jadi (Turnkey)
PEKERJAAN
5. Kontrak Payung
Pasal 27 13
Pasal 27 14
Jenis Kontrak untuk JK
Pasal 27 15
Pekerjaan yang
Penyelesaiannya lebih
> 12 bulan
dari 12 bulan atau lebih
< 12 bulan dari 1 tahun anggaran
Pekerjaan yang
memberikan manfaat
12 bulan 12 bulan 12 bulan
lebih apabila dikontrakan
lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama
3 tahun anggaran
Pasal 27 16
Bentuk Kontrak
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi
Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran
Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta
Pasal 28 17
Uang Muka
Dapat diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan:
Pasal 29 18
Jaminan PBJ
Pasal 1 19
Jaminan PBJ
Pasal 30 20
Jenis Jaminan PBJ
Jaminan Penawaran
Jaminan Pelaksanaan
Jaminan Pemeliharaan
Pasal 30 ayat 1 21
Jaminan Penawaran
Pasal 31
22
Jaminan Sanggah Banding
Pasal 32
23
Jaminan Pelaksanaan
Untuk Kontrak pengadaan B/PK/JL diatas 200 juta
Ketentuan Besaran jaminan Pelaksanaan
Pasal 33
24
Yang tidak memerlukan Jaminan Pelaksanaan
P
e
n
JL • Aset Penyedia sudah
dikuasai oleh Pengguna
g
a
d
B/J • E-Purchasing
a
a
n
JK • Jasa konsultansi
Pasal 30 ayat 5
25
Pasal 34 26
Jaminan Pemeliharaan
Nilainya 5%
dari kontrak
Pekerjaan Jasa Lainnya yang
Konstruksi membutuhkan masa
pemeliharaan
Diberlakukan bila penyedia
menerima uang retensi
Dikembalikan 14 hari pada serah terima
kerja setelah masa
pekerjaan pertama (PHO)
pemeliharaan selesai
Pasal 35 27
Sertifikat Garansi
Pasal 36 28
Ketentuan Penggunaan Jaminan/Garansi
Jenis Jaminan B PK JL JK
Jaminan Uang muka
Jaminan Penawaran n/a n/a n/a
Sertifikat Garansi * * *
Pasal 30 s.d 36 29
Penyesuaian Harga
13 18
Tahun 1 Tahun 2
Dihitung mulai diberlakukan untuk
bulan ke-13 masa pelaksanaan
> 18 bulan
Pasal 37 30
Ketentuan Penyesuaian Harga
Pasal 37 31
Pasal 37 32
Tahap Persiapan Pengadaan Melalui Penyedia
Menetapkan :
Kualifikasi
Jadwal
Pemilihan
Metode
Penyampaian
Metode Dokumen
Metode Evaluasi Penawaran
Pemilihan Penawaran
Pasal 38 - 46 33
Keadaan Tertentu
Penunjukan konferensi mendadak Benih dan Pupuk
Langsung bersifat rahasia Sarpas utk masyarakat
Pertahanan negara tdk mampu
Satu kesatuan konstruksi Hak Paten
Hanya 1 pelaku usaha yg mampu Tender ulang gagal
Pasal 38 34
Metode Pemilihan - Jasa Konsultansi
Pasal 41 35
Metode Evaluasi
Penawaran Penyedia B/PK/JL
Pasal 39 36
Metode Evaluasi Penawaran
Jasa Konsultansi
Kualitas &
Biaya
Kualitas
Pagu Biaya
Anggaran Terendah
Pasal 42 37
Lanjutan … >>
Pasal 42 38
Metode Evaluasi Penawaran
Jasa Konsultansi
Pagu Biaya
Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Terendah
Pasal 42 39
1 File
2 File
2 Tahap
Pasal 40 40
Metode Penyampaian Dokumen Penawaran
Pasal 40 & 43 41
Jadwal Pemilihan
Pasal 45 42
Kualifikasi
Evaluasi kompetensi,
kemampuan usaha dan
pemenuhan persyaratan
sebagai penyedia
Pasal 44 ayat 1 43
Metode Kualifikasi
PRAKUALIFIKASI PASCAKUALIFIKASI
Pasal 44 ayat 2, 4, 6 44
Pelaksanaan Kualifikasi
PRAKUALIFIKASI PASCA-KUALIFIKASI
Tender B/PK/JL
Kompleks Non-Kompleks
Seleksi Jasa Konsultansi
Badan Usaha Perorangan
Penunjukan Langsung
B/PK/JL/JK
Pasal 44 ayat 10 46
Metode Evaluasi Kualifikasi
Pasal 50 49
Pasal 50 50
Pemilihan melalui Tender/Seleksi
Pelaksanaan Pemilihan melalui Tender/Seleksi Pascakualifikasi terdiri dari :
Tahap Pascakualifikasi
1. Pengumuman dan/atau Undangan
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pemilihan
3. Pemberian Penjelasan
4. Penyampaian Dokumen Penawaran
5. Evaluasi Dokumen Penawaran
6. Pembuktian pasca kualifikasi
7. Penetapan dan pengumuman Pemenang
8. Sanggah
9. Sanggah Banding (Khusus Pekerjaan Konstruksi)
Pasal 50 51
52
Contoh Alokasi Waktu Jadwal Pascakualifikasi
No Tahapan Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Pengumuman
2 Pendaftaran dan Pengambilan Dok.
Pemilihan
3 Penjelasan
4 Pemasukan Dok. Penawaran
5 Pembukaan Dokumen Penawaran
6 Evaluasi Dok. Penawaran
7 Penetapan dan pengumuman pemenang
8 Masa sanggah
9 Penerbitan SPPBJ
10 Penandatangan Kontrak
53
Dokumen Pemilihan
Dokumen
Tender/Seleksi/Penunjukan
Dokumen disusun oleh langsung/pengadaan
Kualifikasi Pokja langsung
Pemilihan
Sistem
Gugur (B/PK/JL) /
Metode
Evaluasi
2HargaTahap
Terendah, Nilai, SBSUE
(B/PK/JL)
Pembobotan (JK) Kualitas, Kualitas & Biaya, Pagu
Anggaran, Biaya Terendah (JK)
Pasal 46 54
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa
V . 2 0 1 8
55
Versi 2.1
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum
Memahami pelaksanaan pengadaan barang/jasa
melalui swakelola
Tujuan Khusus
• Memahami tahapan kegiatan dalam pelaksanaan PBJ melalui
swakelola
• Memahami Pelaksanaan Swakelola berdasarkan tipe swakelola
• Memahami Cara Pembayaran dan Penyaluran Dana dalam
pelaksanaan swakelola
• Memahami Pengawasan dan Pertanggungjawaban pada
pelaksanaan swakelola
2
⃝ Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan PBJ melalui
swakelola
⃝ Pelaksanaan Swakelola berdasarkan tipe swakelola
Kegiatan Swakelola
Ta h a p a n Swa ke l o l a
Pengawasan Pertanggung
Perencanaan Persiapan Pelaksanaan
& Pelaporan jawaban
• Penetapan
sasaran • Pelaksanaan • Pegawasan &
• Penetapan • Penyelenggar- Rencana Kerja Pengendalian
tipe aan swakelola • Pengadaan • Penyera-
• Pelaporan han hasil
• Penyusunan • Rencana Bahan, Kemajuan
Spek/KAK Kegiatan Peralatan,Jasa peker-
• Pelaporan jaan
• Penyusunan • Jadwal Lainnya, Realisasi
RAB Pelaksanaan Tenaga Ahli,dll Pekerjaan
• RAB • Pembayaran
4
⃝ Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan PBJ melalui swakelola
Pelaksanaan Swakelola
Berdasarkan Tipe Swakelola
Pasal 47 ayat 1 - 4
6
Penetapan Penyelenggara Swakelola
Tipe Penetapan
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana
Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran
Pimpinan K/L/PD
Tipe II
Pelaksana Swakelola
PA/KPA
Penanggung Jawab Anggaran Penanggung Jawab
Tipe III
Organisasi Masyarakat
Pasal 23 ayat 3
7
PA/KPA
PENYELENGGARA
SWAKELOLA :
- Tim Persiapan PPK UKPBJ/PP
- Tim Pelaksana
- Tim Pengawas
Ditetapkan oleh
PA/KPA
Pasal 47 ayat 1
8
Pelaksanaan Swakelola Tipe II
KESEPAKATAN
PA/KPA KERJASAMA K/L/PD
K/L/PD Penanggung
Pelaksana Swakelola
Jawab Anggaran
KONTRAK
PENYELENGGARA
SWAKELOLA TIM UKPBJ/
SWAKELOLA :
- Tim Persiapan PPK PELAKSANA PP
- Tim Pengawas
Ditetapkan oleh
PA/KPA
Pasal 47 ayat 2
9
KONTRAK
PENYELENGGARA
SWAKELOLA Ormas Pelaksana
SWAKELOLA :
PPK
- Tim Persiapan Swakelola
- Tim Pengawas
Ditetapkan oleh
PA/KPA TIM PELAKSANA
Pasal 47 ayat 3
10
Pelaksanaan Swakelola Tipe IV
PA/KPA
K/L/PD Penanggung
Jawab Anggaran
KONTRAK
SWAKELOLA
PPK Pimpinan Pokmas
Pasal 47 ayat 4
11
Pelaksanaan Swakelola
Pasal 47 ayat 5
12
⃝ Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan PBJ melalui swakelola
13
Pasal 48
14
⃝ Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan PBJ melalui swakelola
15
Pengawasan
16
Pertanggungjawaban (1)
Lanjutan … >>
17
Pertanggungjawaban (2)
18
Skema Pengawasan dan
Pertanggungjawaban
BAST
Tim
PPK
Pelaksana
Pasal 49 19
20
Versi 2.1
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum
Memahami pelaksanaan pengadaan
barang/jasa melalui Penyedia
Tujuan Khusus
• Memahami pelaksanaan pemilihan penyedia
• Memahami tender/seleksi gagal serta tindak
lanjutnya
• Memahami pelaksanaan Kontrak
2
⃝ Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
⃝ Pelaksanaan Kontrak
Pelaksanaan Pemilihan
Penunjukan
Keadaan Tertentu
Langsung
Pasal 38 5
Pengadaan
Langsung ≤ 100 juta
Penunjukan
Keadaan Tertentu
Langsung
Pasal 41 6
Pelaksanaan E-purchasing wajib dilakukan untuk
barang/jasa yang menyangkut pemenuhan kebutuhan
nasional dan/atau strategis yang ditetapkan oleh
menteri, kepala lembaga, atau kepala daerah.
Pasal 50 ayat 5 7
Penunjukan Langsung
Pelaksanaan penunjukan langsung dilaksanakan
dengan mengundang 1 pelaku usaha yang dipilih
dengan disertai negosiasi teknis maupun harga.
B/PK/JL JK
Keg. mendadak (komitmen internasional) 1 pelaku usaha yang mampu
Rahasia (kepentingan Negara) Pemegang hak cipta
Satu kesatuan konstruksi Konsultan hukum yang
Hanya 1 pelaku usaha yg mampu segera dan tidak bisa
Benih dan Pupuk ditunda
Sarpras utk masyarakat tdk mampu Repeat order (maks 2 kali)
Hak Paten
Tender ulang gagal
Pasal 38 ayat 5 8
Pengadaan Langsung
Pasal 50 ayat 7 9
Tender Cepat
Pelaksanaan Tender Cepat :
Tahap Pascakualifikasi
1. Pengumuman dan/atau Undangan
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pemilihan
3. Pemberian Penjelasan
4. Penyampaian Dokumen Penawaran
5. Evaluasi Dokumen Penawaran
6. Pembuktian pasca kualifikasi
7. Penetapan dan pengumuman Pemenang
8. Sanggah
9. Sanggah Banding (Khusus Pekerjaan Konstruksi)
Pasal 50 12
E-Reverse Auction
Pasal 50 ayat 11 13
⃝ Pelaksanaan Kontrak
14
Tender/Seleksi Gagal dan Tindak Lanjutnya
Jika pelaksanaan prakualifikasi gagal, maka tindak lanjutnya oleh
Pokja Pemilihan sebagai berikut :
1 Peserta
Setelah pemberian
waktu perpanjangan,
tidak ada peserta
yang menyampaikan
dokumen kualifikasi
Pasal 51 16
Tender/Seleksi Ulang Gagal dan
Tindak Lanjutnya
Pasal 51 ayat 10 17
⃝ Pelaksanaan Kontrak
18
Pelaksanaan Kontrak
• Penetapan SPPBJ
• Penandatanganan Kontrak;
• Pemberian Uang Muka;
• Pembayaran Prestasi Pekerjaan;
• Perubahan Kontrak;
• Penyesuaian Harga;
• Penghentian Kontrak atau berakhirnya Kontrak
• Pemutusan Kontrak;
• Serah Terima Hasil Pekerjaan; dan/atau
• Penanganan Keadaan Kahar.
Pasal 52 19
Ikatan Perjanjian
Pasal 52 ayat 2 20
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pasal 53 ayat 3 21
Bulanan Termin
Sekaligus setelah
pekerjaan selesai
Pasal 53 ayat 4 22
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pasal 53 ayat 6 24
Perubahan Kontrak
Pasal 54 25
Perubahan Kontrak
Dapat dilakukan
• Semua Jenis Kontrak
Ketentuan
• Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak
• Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan
kondisi lapangan atau
• Mengubah jadwal pelaksanaan
• Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari
nilai kontrak awal
Pasal 54 26
Penyelesaian Kontrak
Pasal 56 27
Pasal 57 28
Serah Terima Hasil Pekerjaan
PPK ke PA/KPA
Pasal 58 29
Keadaan Kahar
Suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak
dalam kontrak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi
Keadaan Kahar
• Pelaksanaan kontrak dapat dihentikan.
• Dalam hal pelaksanaan kontrak dilanjutkan, para pihak
dapat melakukan perubahan kontrak.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian kontrak dapat
melewati Tahun Anggaran.
• Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam
Kontrak.
Pasal 1 angka 52
30
& Pasal 55
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa
V . 2 0 1 8
31
Versi 2.1
Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum:
Memahami Pengadaan Khusus
Tujuan Khusus
• Memahami PBJ dalam rangka penanganan keadaan darurat
• Memahami PBJ di luar negeri
• Memahami Pengecualian dari Ketentuan
Perpres No 16 Th 2018
• Memahami PBJ untuk Pelaksanaan Penelitian
• Memahami Tender/Seleksi Internasional dan
dana pinjaman atau hibah luar negeri
2
⃝ PBJ dalam rangka penanganan
keadaan darurat
⃝ PBJ di luar negeri
⃝ Pengecualian dari Ketentuan
Perpres No 16 Th 2018
⃝ PBJ untuk Pelaksanaan Penelitian
⃝ Tender/Seleksi Internasional dan
dana pinjaman atau hibah luar negeri
Keadaan Darurat
“Suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah
untuk jangka waktu tertentu atas dasar
rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk
menanggulangi bencana”
UU 24/2007 tentang penanggulangan bencana
Pasal 59 ayat 1 4
Keadaan Darurat
Keadaan darurat meliputi :
• Bencana alam, bencana non alam dan/atau bencana sosial
• Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan
• Kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu
pelayanan publik
• Bencana alam, bencana non alam, bencana sosial,
perkembangan situsi politik dan keamanan di luar negeri
dan/atau pemberlakuan kebijakan pemerintah asing yang
memiliki dampak langsung terhadap keselamatan dan
ketertiban WNI di luar negeri, dan/atau
• Pemberian bantuan kemanusiaan kepada negara lain yang
terkena bencana
Pasal 59 ayat 2 5
Keadaan Darurat
Ruang lingkup Keadaan darurat meliputi :
antisipasi
Siaga Darurat
bencana
Penanganan
Tanggap
dampak
Darurat
bencana
Pasal 59 ayat 4 6
Proses PBJ - Penanganan Keadaan Darurat
Pasal 59 ayat 5 - 7 7
8
Pengadaan di Luar Negeri
Perpres 16 Th 2018
Pasal 60 9
10
Pengecualian
Peraturan Presiden 16/2018 dikecualikan untuk PBJ :
Pasal 61 ayat 1
Pengadaan Khusus 11
12
Penelitian
Pasal 1 angka 34 13
Penelitian
dilakukan oleh:
Pasal 62 ayat 1 14
Penelitian
Pasal 62 ayat 2 15
Penelitian
Pasal 62 ayat 3 16
Penelitian
Kompetisi Penugasan
Pasal 62 17
Ketentuan Penelitian
Pasal 62 ayat 8 - 11 18
⃝ PBJ dalam rangka penanganan keadaan darurat
⃝ PBJ di luar negeri
⃝ Pengecualian dari Ketentuan Perpres No 16 Th
2018
⃝ PBJ untuk Pelaksanaan Penelitian
⃝ Tender/Seleksi Internasional dan
dana pinjaman atau hibah luar negeri
19
Pekerjaan
Konstruksi Jasa Konsultansi
> Rp 1 Triliun > Rp 25 Miliar
Pasal 63 ayatKhusus
Pengadaan 3-8 21
PBJ dengan Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri
Ketentuan Umum:
• berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden ini, kecuali diatur lain dalam
perjanjian pinjaman luar negeri atau perjanjian hibah
luar negeri (dapat dikonsultasikan kepada LKPP)
• Dapat dilaksanakan sebelum disepakatinya perjanjian
pinjaman luar negeri (advance procurement).
Pasal 64 23