Anda di halaman 1dari 3

KISAH NYONYA MENEER, SALAH SATU WIRAUSAHA JAMU YANG MELEGENDA

HINGGA AKHIRNYA MENGALAMI KEBANGKRUTAN

Faktor Kritis Memulai Usaha Baru – Faktor Personal


Poin :
“Berawal dari keingininan untuk menyembuhkan suami hingga niat untuk menolong
sesama, Nyonya Meneer mendirikan perusahaan "Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya
Mener" pada tahun 1919.”

Penjelasan :
Nyonya Meneer merupakan wanita kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1895, pada
awalnya beliau meracik jamu untuk obat suaminya yang mengalami sakit perut parah. Ketika itu
sejumlah dokter datang untuk mengobati, tetapi tak ada satu pun yang berhasil menyembuhkan
penyakit suaminya. Beliau pantang menyerah, dengan pengetahuan dan kreativitasnya, beliau
berhasil membuat ramuan dan menyembuhkan penyakit suaminya.
Sehingga, itu membuat beliau lebih bersemangat untuk melatih kemampuannya dalam meramu
obat tradisional. Beliau juga membantu menyembuhkan sejumlah penyakit yang diderita warga
sekitar.
Berawal dari niat menolong sesama, Nyonya Meneer mengubahnya menjadi bisnis. Nyonya
Meneer mendirikan perusahaan di Semarang bernama "Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya
Mener" pada tahun 1919. Bisnisnya pun semakin berkembang ke berbagai kota di Indonesia,
serta menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia.
Kreativitas Sebagai Modal Penting Wirausaha

Poin :
“Mencantumkan foto dirinya pada kemasan jamu buatannya”

Penjelasan :
Semakin banyak yang merasakan khasiat jamu racikan Nyonya Meneer, maka semakin banyak
pula permintaan kepadanya untuk mengantarkan sendiri jamu buatannya tersebut, dikarenakan
adanya kepercayaan dari konsumen, apabila jamu tersebut diantar langsung oleh Nyonya
Meneer, maka khasiatnya akan lebih bagus.
Namun, kesibukan Nyonya Meneer di dapur tidak memungkinkan untuk memenuhi permintaan
tersebut. Sehingga beliau mulai memikirkan suatu ide bagaimana agar pelanggan tetap percaya
dengan khasiat jamunya tanpa harus diantar sendiri. Akhirnya dengan pemikirian kreatifnya,
beliau mendapat ide untuk mencantumkan foto potret dirinya pada kemasan jamu buatannya.
Pada zaman tersebut, masih sangat jarang ada pelaku usaha yang mencantumkan foto dirinya di
kemasan produk buatannya. Sehingga bisa dibilang ide Nyonya Meneer merupakan ide yang
sangat cemerlang dan dan merupakan terobosan terbaru dalam dunia marketing. Beliau juga
terus berinovasi dan menciptakan semakin banyak produk. Sehingga pada tahun 1970an bisnis
Jamu Nyonya Meneer semakin maju dan tercatat memiliki 254 produk, meliputi produk untuk
kesehatan, obat untuk penyembuhan penyakit, produk perawatan tubuh dan kecantikan.
Hambatan Berpikir Kreatif - Tidak Berpikir Proaktif & Selalu Merasionalisasi Keadaan

Poin :

“Jatuhnya Perusahaan Jamu Nyonya Meneer”

Penjelasan :

Nyonya Meneer meninggal dunia pada tahun 1978, di usianya yang ke 83 tahun. Namun tidak
ada anak-anak beliau yang mau melanjutkan bisnis jamu tersebut, sehingga yang mengelola
perusahaan tersebut adalah cucu-cucunya, namun kelima cucunya tersebut tidak akur, dengan
demikian konflik internal pun mulai bermunculan, sehingga mengganggu stabilitas perusahaan.
Memasuki tahun 1985, konflik dalam keluarga mereka mulai membesar, kelima cucu tersebut
masih terus berseteru, sehingga akhirnya pada tahun 1995, perseteruan tersebut berujung pada
kesepakatan bahwa kelima cucu Nyonya Meneer memutuskan untuk pisah. Perusahaan jamu ini
pun hanya dikelola oleh satu cucunya yang bernama Charles Saerang.

Pada tahun 2013, terjadi masalah operasional yaitu ratusan bahkan ribuan karyawan perusahaan
Jamu Nyonya Meneer ini serentak melakukan aksi demo, karena gaji mereka belum dibayar.
Para pekerja melakukan aksi demo mogok kerja.

Pada tahun 2016, kejadian ini juga terulang kembali, ratusan pekerja memblokade jalan menuju
perusahaan, dikarenakan gaji dan uang makan mereka belum dibayar selama 4 bulan. Ditambah
dengan iuran BPJS yang belum dibayar dari tahun 2012.

Kemudian pada tahun 2017, Perusahaan Nyonya Meneer tercatat memiliki hutang sebesar 39
milliar rupiah, namun perusahaan tidak mampu membayar, sehingga pada tanggal 3 Agustus
2017, Pengadilan Negeri Semarang menyatakan bahwa Perusahaan Nyonya Meneer resmi
mengalami kebangkrutan.

Anda mungkin juga menyukai