Anda di halaman 1dari 30

WIRAUSAHA PENGOLAHAN PRODUK KESEHATAN KHAS DAERAH

Disusun Oleh

Nama : Adrie Putra Torzo N., Jessica


Ariella, Levin Chandra A.,
Raffael Ezra I., Rena Natania H.,
Kelas : XII IPA
Absen : 3, 21, 24, 27, 29

Sekolah Kristen Kalam Kudus

Kota Bandung

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makala tentang “ Wirausaha Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah “

Tidak lupa juga kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi
dalam pembuatan makala ini. Tentu bila tidak ada bantuan dari berbagai pihak, makala ini tidak
bisa selesai dengan maksimal.

Kami juga sadar bahwa makala yang kami buat ini masihbada kekurangan baik dari bahan yang
kami cantumkan ataupun tata bahasa yang kami gunakan. Dengan kerendahan hati kami
menerima saran dan kritikan bila ada kekurangan pada makala kami.

Kami berharap dari makala yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat
bagi siapapun yang membaca nya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

ABSTRAK ................................................................................................................................ 1

BAB I – PENDAHULUAN ...................................................................................................... 2

BAB II – ISI .............................................................................................................................. 5

1.1 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 5

1.2 Proses Pembuatan .................................................................................................... 9

1.3 Pengemasan ........................................................................................................... 16

1.4 Keuangan ............................................................................................................... 20

1.5 Promosi dan Pemasaran ......................................................................................... 21

BAB III – PENUTUP .............................................................................................................. 24

ii
ABSTRAK

Jamu adalah obat herbal asli Indonesia yang diracik menggunakan bahan-bahan alami untuk
menjaga kesehatan dan juga menyembuhkan penyakit. Kali ini kami akan membahas Jamu
Nyonya Meneer. Tujuan kami meneliti jamu ini adalah untuk mengetahui apa saja alat yang
digunakan Nyonya Meneer untuk membuat jamu Nyonya Meneer, bahanapa yang digunakan
Nyonya Meneer untuk membuat jamu Nyonya Meneer, dalam bentuk apa saja Jamu Nyonya
Meneer dikemas, dan siapa target penjualan Jamu Nyonya Meneer ini. Untuk alat pembuatan,
Nyonya Meneer menggunaka Lumpun dan Alu, kemudian ada Gandik dan Pipisan, dan terakhir
ada Bothekan. Sedangkan untuk bahan yang digunakan Nyonya Meneer untuk membuat Jamu
Nyonya Meneer tergantung oleh jamu apa yang akan dibuat, bahan bahan untuk membuat jamu
tersebut disimpan dalam bentuk simplisia. Untuk kemasan yamg dijual, Jamu Nyonya Meneer
ini dijual dalam 3 macam kemasan yaitu kemasan botol, kemasan blister, dan kemasan sachet.
Jamu Nyonya Meneer ini memilih target pemasaran penjualannya sebagian besar kepada
kamum wanita yang membutuhkan kasiat dalam Jamu Nyonya Meneer ini.

1
BAB I – PENDAHULUAN

Jamu Cap Potret Nyonya Meneer atau PT Nyonya Meneer adalah perusahaan yang
memproduksi jamu tradisional Jawa yang dipelopori oleh Nyonya Meneer. Ia menggunakan
keahliannya mengobati berbagai penyakit dengan keahliannya meracik jamu tradisional Jawa.
Produknya ini kemudian dijual dan dipasarkan.

Sayangnya, perusahaan ini resmi mengakhiri operasinya seiring dengan putusan Pengadilan
Negeri Semarang yang menyatakan bahwa PT Nyonya Meneer pailit dikarenakan tidak mampu
membayar hutang sebesar Rp. 252 miliar pada tanggal 4 Agustus 2017. Sebagian asetnya
(termasuk Taman Djamoe Indonesia di Kabupaten Semarang) kini telah diambil alih oleh Sido
Muncul.

Pada tahun 2020, PT Bhumi Empon Mustiko, sebuah perusahaan yang dibentuk dari usaha
patungan antara keturunan Nyonya Meneer dan Ahabe Group, telah mengakuisisi sejumlah
merek dagang Nyonya Meneer.

Pada masa pendudukan Belanda tahun 1900an, pada masa-masa penuh keprihatinan dan sulit
itu suaminya sakit keras dan berbagai upaya penyembuhan sia-sia. Ibu Meneer mencoba meramu
jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya dan suaminya sembuh. Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih
giat lagi meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga, tetangga, kerabat maupun masyarakat
sekitar yang membutuhkan. Ia mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu yang ia
buat dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas.
Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota
sekitar.

Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer yang
kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia. Selain mendirikan
pabrik Ny Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92, Semarang. Perusahaan keluarga
ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai besar. Lalu Pada tahun 1940
Nyonya Meneer bersama putrinya,, Nonnie ( Ong Djian Nio ) mendirikan cabang toko Nyonya

2
Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta.

Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang pesat.

Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, sedangkan putra Nyonya Meneer yaitu Hans
Ramana (Ong Han Hauw ) meninggal dua tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1976. Operasional
perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni kelima cucu Nyonya Meneer.

Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan perebutan kekuasaan menjadi sengketa
berkelanjutan selama 1984-2000 dan sempat dibawa ke meja hijau. Begitu sengitnya pertikaian
di tubuh PT Nyonya Meneer, Menaker Cosmas Batubara saat itu ikut turun tangan. Sebab,
pertikaian antar keluarga sampai melibatkan ribuan pekerja perusahaan itu. Akhirnya saudara-
saudara tersebut menjatuhkan pilihan untuk berpisah dan menjual bagian mereka kepada Charles
Ong Saerang.

Media mencatat beberapa kali masalah-masalah pekerja dan pemogokan buruh terjadi pada
tahun 2000 - 2001 di perusahaan jamu ini. Di antara lain: penuntutan pembayaran THR,
demonstrasi, pemogokan, hak asasi manusia. Namun sejak perbaikan manajemen dibawah
kepemimpinan Charles Saerang, tidak tercatat lagi masalah kepegawaian di perusahaan ini.

Kini perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya Meneer yaitu Dr.
Charles Saerang.

Pabrik PT Nyonya Meneer berdiri di atas areal seluas 9.980 m2 dan dilengkapi laboratorium,
sejak 1977. Kantornya sendiri berada di Jalan Raden Patah, Semarang. Di lantai dua bangunan
utama pabrik itu, didirikan museum jamu.

Pada siaran persnya CIMB Bank Niaga yang melakukan Kerjasama Pembiayaan Distributor
dengan Nyonya Meneer mencatat bahwa pasar dalam negeri dikuasai Jamu Nyonya Meneer
dengan dukungan 2000 agen melalui 28,665 outlet yang tersebar di 19 provinsi. Sedangkan
ekspor terus dilakukan untuk negara-negara tujuan, seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Arab

3
Saudi, Australia, Taiwan dan Amerika Serikat, dengan hasil ekspor yang mencapai Rp 31 miliar
pada tahun 2007. Nyonya Meneer pun merencanakan jamu sebagai metode pengobatan di
institusi kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit yang khusus menggunakan jamu dan obat
farmasi secara berdampingan.

4
BAB II – ISI

1.1 Alat dan Bahan


Alat – alat yang digunakan oleh Nyonya Meneer adalah alat – alat tradisonal yang sudah jarang
terlihat di zaman sekarang. Adapun alat – alat tersebut adalah :
• Lumpang dan Alu

Lumpang batu memiliki fungsi sebagai tempat menumbuk. Dalam kehidupan


sehari-hari, lumpang digunakan untuk menumbuk padi, kopi ataupun bahan
makanan yang perlu ditumbuk lainnya. Nama alat yang digunakan untuk
menumbuk disebut dengan Alu.

Lumpang dan Alu juga dapat digunakan untuk menumbuk tanaman – tanaman
yang akan digunakan untuk pembuatan jamu. Pada umumnya, alu terbuat dari
kayu, sedangkan lumpang terbuat dari kayu, batu atau besi. Lumpang yang
terbuat dari kayu atau batu berpasangan dengan alu yang terbuat dari kayu.
Sementara lumpang besi, biasanya alunya juga terbuat dari besi. Hanya saja
lumpang-alu dari besi ukurannya lebih kecil.

Masyarakat Jawa kuno yang hidup di abad VIII Masehi atau pada zaman
Mataram Hindu, telah mengenal dan menggunakan alat dapur ini untuk
keperluan dalam bidang pertanian dan rumah tangga. Hal itu diketahui dari
catatan dalam beberapa naskah kuno seperti Sutasoma, Sumanasantaka, dan
Tantu Panggelaran. Dengan demikian, alat dapur ini tetap digunakan oleh

5
masyarakat Jawa sejak ratusan tahun lalu. Pada zaman dahulu masyarakat Jawa
menganggap lumpang dan alu juga sebagai simbol kesuburan. Lumpang-alu
diibaratkan sebagai lingga yoni dalam istilah arkeologi. Lingga yoni yang
bertemu akan menghasilkan kesuburan. Monumen Nasional (Monas) di Jakarta
juga tidak terlepas dari simbol lumpang dan alu. Bangunan lumpang disimbolkan
di bagian bawah yang melebar, sementara alu disimbolkan dengan bangunan
menjulang tinggi ke atas.

• Gandik dan Pipisan

Pipisan (batu landasan) dan gandik (batu penggiling) biasanya ditemukan


dalam satu konteks. Dalam naskah Jawa Kuna Sumanasantaka, terdapat cuplikan
yang berbunyi: “huwus asaji pari rwang sanggar pat saha pipisan” yang dapat
diartikan sebagai berikut: “selesai sudah dikerjakan padi selumbung dengan
empat pipisan”.

Dalam pembuatan jamu, tentu terdapat peralatan khusus yang digunakan, yakni
pipisan dan gandik. Pipisan dan gandik merupakan sepasang alat yang digunakan
masyarakat Jawa zaman dahulu untuk menumbuk kulit kayu, biji-bijian,
dedaunan atau rempah yang akan diolah menjadi jamu, kosmetik, perawatan
tubuh, serta bumbu masak.

Biasanya, hasil tumbukan akan diperas untuk diambil sarinya. Sepasang artefak
tersebut terbuat dari batu andesit atau batu sungai yang memiliki tekstur batuan
yang keras. Museum Sonobudoyo yang mengoleksi ribuan benda bersejarah,

6
juga menyimpan pipisan dan gandik. Koleksi tersebut merupakan hibah dari Java
Institut pada tahun 1935.

• Bothekan

Bothekan adalah sebuah alat yang terbuat dari kayu dan bentuknya menyerupai
meja atau almari yang di dalamnya banyak terdapat laci. Laci-laci ini digunakan
untuk menyimpan berbagai jenis rimpang, batang, biji, kulit kayu, akar-akaran,
dedaunan, bunga, dan sebagainya yang dimanfaatkan untuk jamu atau
pengobatan.

Hal ini biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa pada masa lampau. Dengan alat
seperti ini pula maka akan dapat dengan mudah ditemukan berbagai keperluan
bahan untuk tujuan pengobatan.

7
Dan, bahan yang digunakan oleh Nyonya Meneer tergantung dengan produk yang akan
dibuat. Bahan – bahan tersebut disimpan dalam bentuk simplisia.

Simplisia merupakan bahan alami yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal/tradisional


yang belum mengalami pengolahan apapun. Obat tradisional salah satunya jamu adalah obat
yang diolah secara tradisional, dan dengan mengacu dari warisan resep nenek moyang secara
turun temurun, keyakinan dan kebiasaan masyarakat lokal.

Simplisia adalah bahan alami yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal/tradisional yang
belum diolah dengan segala macam cara, kecuali berupa bahan yang melalui proses
pengeringan. Simplisia dapat dibagi atas 3 golongan yakni :

• Simplisia nabati.
Berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan, eksudat
tumbuhan atau gabungan antara ketiganya.
Eksudat tumbuhan sendiri merupakan isi sel dari
tanaman yang keluar secara spontan atau dengan
suatu cara sengaja dilepaskan dari sel.

Simplisia nabati biasa dikenal masyarakat awam


dengan tanaman obat. Tanaman obat sendiri
adalah tanaman yang memiliki khasiat
menyembuhkan maupun pencegahan penyakit. Contoh simplisia nabati adalah
kulit kayu manis
8
• Simplisia Hewani

Simplisia hewani merupakan hewan utuh atau zat bermanfaat yang


diproduksinya dan masih berupa bahan kimia campuran. Contohnya adalah
minyak ikan dan madu.

• Simplisia Pelikan atau Mineral.


Merupakan bahan mineral atau pelikan yang belum mengalami proses
pengolahan atau yang telah mengalami proses pengolahan sederhan dan masih
berupa bahan kimia campuran. Contohnya adalah serbung seng dan tembaga.

1.2 Proses Pembuatan


1. Pengumpulan Bahan Baku
Untuk mengumpulkan bahan – bahan baku saat pembuatan simplisia, kita harus
memperhatikan kadar senyawa aktif dalam bahan baku tersebut. Kadar senyawa aktif dalarn
suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada :

9
• Bagian tanaman yang digunakan
• Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
• Waktu panen
• Lingkungan tempat tumbuh.

Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam
bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman
tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang tersebar. Senyawa aktif
terbentuk secara maksimal di dalam bagian tanaman pada umur tertentu.

Contoh, tanaman Mentha piperita muda mengandung mentol banyak dalam daunnya.
Kadar rninyak atsiri dan mentol tertinggi pada daun tanaman ini dicapai pada saat
tanaman tepat akan berbunga.

Penentuan bagian tanaman yang dikumpulkan dan waktu pengumpulan secara tepat
memerlukan penelitian. Di samping waktu panen yang dikaitkan dengan umur, perlu
diperhatikan pula saat panen dalam sehari. Contoh : simplisia yang mengandung minyak
atsiri lebih baik dipanen pada pagi hari. Dengan demikian untuk menentu kan waktu
panen dalam sehari perlu dipertimbangkan stabilitas kimiawi dan fisik senyawa aktif
dalam simplisia terhadap panas sinar matahari.

Cara pengumpulan bagian tanaman untuk simplisia juga berbeda – beda. Berikut ini
adalah tabel dari bagian tanaman dan cara pengumpulannya, sertia kadar air
simplisianya.

10
2. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-
bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran
lainnya harus dibuang. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba dalam jurnlah yang
tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari tanah yang terikut dapat mengurangi jumlah
mikroba awal.
3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang melekat pada
bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur
atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah rnikroba awal simplisia.
Misalnya jika air yang digunakan untuk pencucian kotor, maka jumlah mikroba pada
11
permukaan bahan simplisia dapat bertambah dan air yang terdapat pada permukaan bahan
tersebut dapat mempercepat pertumbuhan mikroba. Akar, batang atau buah dapat pula
dilakukan pengupasan kulit luarnya untuk mengurangi jumlah mikroba awal karena
sebagianbesar jumlah mikroba biasanya terdapat pada permukaanbahan simplisia.

4. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisa perlu mengalami
proses perajangan, proses ini dilakukan untuk
mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
penggilingan.
Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan
alat mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan
tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki.
Sebagai contoh suatu alat yang disebut RASINGKO
(perajang singkong) yang dapat digunakan untuk
merajang singkong atau bahan lainnya sampai
ketebalan 3 mm atau lebih. Alat ini juga dapat
digunakan untuk merajang bahan simplisia yang berasal dari akar, umbi, rimpang dan lain -lain.

5. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan
reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.

Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya. Enzim tertentu dalam sel, masih dapat bekerja,
menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia ters ebut masih
mengandung kadar air tertentu.

Pada tumbuhan yang masih hidup pertumbuhan kapang dan reaksi enzimatik yang merusak
itu tidak terjadi karena adanya keseimbangan antara proses-proses metabolisme yakni proses

12
sintesis, transformasi dan penggunaan isi sel. Keseirnbangan ini hilang segera setelah sel
tumbuhan mati.

Pengeringan simplisia dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau menggunakan


suatu alat pengering. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pengeringan adalah suhu
pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, waktu pengeringan dan luas permukaan bahan.

Pada pengeringan bahan simplisia tidak dianjurkan rnenggunakan alat dari plastik. Selama
proses pengeringan bahan simplisia, faktor-faktor tersebut harus diperhatikan sehingga
diperoleh simplisia kering yang tidak mudah mengalami kerusakan selama penyimpanan.
Suhu pengeringan tergantung kepada bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan
simplisia dapat dikeringkan pada suhu 30" sampai 90°C, tetapi suhu yang terbaik adalah tid ak
melebihi 60°C.

Bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah menguap
harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 30° sampai 45° C, atau dengan cara
pengeringan vakum yaitu dengan mengurangi tekanan udara di dalam ruang atau lemari
pengeringan, sehingga tekanan kira-kira 5 mm Hg.

6. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan
sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada sirnplisia
kering.

Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian disimpan. Seperti halnya
pada sortasi awal, sortasi disini dapat dilakukan dengan atau secara niekanik. Pada simplisia
bentuk rimpang sering jurnlah akar yang rnelekat pada rimpang terlampau besar dan harus
dibuang. Demikian pula adanya partikel-partikel pasir, besi dan benda-benda tanah lain yang
masih tertinggal harus dibuang sebelum silmplisia dibungkus/ dikemas.

13
7. Pengepakan
Cara pengemasan simplisia tergantung pada jenis dan tujuan penggunaan pengemasan. Wadah
harus bersifat tidak beracun dan tidak bereaksi (inert) dengan isinya sehingga tidak
menyebabkan terjadinya reaksi serta penyimpangan warna, bau, rasa dan sebagainya pada
simplisia.

Selama penyimpanan ada kemungkinan terjadi kerusakan pada simplisia. Kerusakan tersebut
dapat mengakibat kan kemunduran mutu, sehingga simplisia bersangkutan tidak lagi memenuhi
syarat yang diperlukan atau yang ditentukan. Oleh karena itu pada penyimpanan simplisia perlu
diperhatikan beberapa hal yang dapat rnengakibatkan kerusakan simplisia, yaitu cara
pengepakan, pembungkusan dan pewadahan, persyaratan gudang simplisia, cara sortasi dan
pemeriksaan mutu, serta cara pengawetannya.

8. Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau pembeliannya dari
pengumpul atau pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupa simplisia murni dan
memenuhi persyaratan umum untuk simplisia seperti yang disebutkan dalam Buku Farmakope
Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia ataupun Materia Medika Indonesia Edisi terakhir. Pada
pemeriksaan mutu simplisia pemeriksaan dilakukan dengan cara organoleptik, makroskopik,
cara mikroskopik dan atau cara kimia.

Setelah menjadi simplisia, bahan baku akan berubah menjadi serbuk – serbuk. Serbuk
simplisia tumbuhan merupakan bentuk serbuk dari simplisia tumbuhan yang memiliki ukuran
derajat kehalusan yang ditentukan. Jenis derajat kehalusan simplisia berupa : serbuk sangat
kasar, kasar, agak kasar, halus dan sangat halus.

Serbuk simplisia tumbuhan tidak boleh mengandung fragmen jaringan dan benda asing lain
yang bukan merupakan komponen asli dari simplisia yang bersangkutan, contohnya: telur
nematoda, bagian tubuh serangga, hama lain ataupun sisa tanah (Depkes RI 2008). Unt uk
mendapatkan serbuk simplisia dengan ukuran partikel yang seragam maka perlu dilakukan

14
pengayakan. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan bantuan pengayak, baik secara
manual maupun otomatis.

Pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan lain yang cocok. Pengayak memiliki penampang
melintang yang sama di seluruh bagian. Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor yang
menunjukkan jumlah lubang tiap cm yang dihitung searah dengan kawat. Derajat halus serbuk
simplisia dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika derajat halus suatu serbuk simplisia
dinyatakan dengan satu nomor, artinya semua serbuk simplisia dapat melalui pengayak dengan
nomor tersebut. Jika derajat halus suatu serbuk simplisia dinyatakan dengan dua nomor, artinya
semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah.

Untuk memperjelas, berikut ini dilampirkan tabel untuk mengklasifikasikan serbuk simplisia
berdasarkan derajat kehalusannya.

15
1.3 Pengemasan
Pembahasan pengemasan akan dimulai dari logo. Logo atau merek adalah merupakan sebuah
identitas yang biasanya dipakai sebagai gambaran citra dan karakter lembaga, organisai,
perusahan dan lainnya. Logo juga digunakan untuk membedakan produk satu dan produk
lainnya agar menjadi mudah untuk dikenali oleh konsumen. Dalam kasus ini, logo yang dimiliki
oleh PT Nyonya Meneer adalah :

Selain logo, aspek typografi juga penting dalam produk. Mari kita ambil contoh salah satu
produk PT Jamu Meneer, yaitu Pil Jamu Sehat Perkasa.

Pada kemasan terdapat nomer kode produk tengah 3 font berwarana hitam dengan ukuran 13
pt . 33 Tulisan Sehat Perkasa terdapat di atas kemasan berada di tengah- tengah layout dengan
ukuran yang besar skitar 18 pt bewarna hitam di bawahnya terdapat tulisan di olah berdasarkan
ramuan tradisional mempunyai ukuran skitar 12 pt font berwarna hitam.

16
Terdapat tulisan berat bersih: 7 gram / bk menggunakan ukuran font 8 yang bewarna hitam
terletak di kanan pojok atas kemasan.Dibawahnya terdapat daftar merk dan pom dengan font
ukuran 6 pt berwarna put hitam. Di tengah bagian bawah terdapat tulisan cap potret dengan
ukuran font 7 pt berwarna putih. Dibawanya terdapat tulisan jamu jawa asli semarang indonesia
sejak 1919 bewarna putih , menggunakan ukuran font 8pt- 12 pt. Dibawahnya juga ada tulisan
batch no: dan exp.Date font hitam putih da berukuran skitar 7 pt.

Untuk produk – produknya, ada beberapa macam jenis kemasan yang digunakan oleh PT
Nyonya Meneer. Berikut ini adalah kemasan – kemasan yang dimaksud :
• Kemasan Botol

Kemasan botol adalah kemasan yang paling cocok untuk produk cair. Baik
minuman seperti kopi, susu, teh, maupun minyak untuk kesehatan, seperti
minyak telon dan minyak kayu putih.
Untuk kelebihannya sendiri, jenis kemasan yang satu ini memiliki banyak
kelebihan. Yang pertama adalah ringan. Jenis botol yang satu ini mudah untuk
dibawa kemana-mana, dengan bobotnya yang ringan. Tidak hanya itu, namun
botol plastik juga tidak mudah rusak saat digunakan, sehingga bisa lebih awet
dan tahan lama.
Kemasan botol juga tersedia dalam berbagai ukuran. Ada yang berukuran kecil,
sedang, atau bahkan ukuran yang besar sekalipun. Penjual bisa menentukan
penggunaan botol tersebut sesuai dengan ukuran minuman yang akan Anda jual
di pasaran.

17
Dan juga, kemasan botol memiliki harga yang relatif terjangkau. Bahan dari
plastik juga menawarkan harga yang hemat di kantong. Dengan demikian,
penjual juga bisa memesan botol plastik dalam jumlah yang banyak, namun tetap
hemat.

• Kemasan Blister

Kemasan blister adalah packaging yang digunakan sebagai kemasan produk


farmasi atau makanan. Dengan blister pack, obat atau makanan bisa lebih tahan
lama dan terhindar dari kontaminasi kotoran.

Bahan utama yang diperlukan dalam pembuatannya adalah thermoformed.


Sementara itu, dalam proses produksinya tentu tidak sembarangan. Mulai dari
pembuatan bentuk, isi, hingga penyegelan, semuanya bekerja sama dengan
perusahaan farmasi yang terpercaya.

Fungsi utamanya adalah melindungi produk dari berbagai faktor eksternal,


seperti kontaminasi bakteri. Selain itu, blister tipe buram dapat melindungi
produk yang sensitif terhadap cahaya sinar UV. Tak hanya itu, kemasan blister
berguna untuk membantu konsumen menentukan ukuran dari dosis obat yang
mereka perlukan. Pasalnya, aturan serta dosis obat sudah tercantum pada
kemasan blister ini.

Mempermudah proses pengiriman serta pengontrolan produk dalam jumlah


partai juga merupakan fungsi lain dari kemasan blister yang tak kalah penting.

18
Terlebih lagi, kemasan memiliki peran amat penting sebagai sarana maupun
media informasi terkait suatu produk.

• Kemasan Sachet

Sachet biasa kamu kenal sebagai salah satu jenis pengemasan paling ekonomis.
Ukuran serta beratnya lebih ringan dan cenderung mudah untuk konsumen bawa
ke mana-mana. Intinya, sachet adalah solusi pengemasan praktis, baik bagi
produsen maupun konsumen.

Ukurannya yang mini menjadikan kemasan sachet cocok untuk kamu


inovasikan menjadi produk terbaru. Misalnya, buat konsep produk travel pack
yang berisi produk-produk sachet untuk mendukung perjalanan.

Produk dengan sachet packaging biasanya memiliki harga jual lebih murah.
Dengan begitu, tingkat permintaan konsumen akan produk jenis ini jelas akan
terus tinggi. Singkatnya, kemasan ini lebih mudah menjangkau banyak
konsumen karena ekonomis.

Dengan menggunakan plastik fleksibel, sachet menjadi lebih mudah ditekuk


dan tidak mudah bocor walau terkena beberapa hentakan atau jatuh sekalipun.
Maka, fungsi proteksi produk dari sebuah kemasan pun dapat terpenuhi. Selama

19
produsen dapat memilih bahan kemasan yang sesuai untuk produk, sachet masih
sangat aman kok. sachet adalah solusi kepraktisan pengemasan bagi konsumen.

Jenis kemasan ini juga amat mudah dibawa dan jelas tidak makan banyak
tempat. Dalam pemasarannya pun dapat berupa bentuk renceng panjang sehingga
lebih mudah dalam distribusinya ke toko atau warung. Ukuran sachet yang
cenderung kecil sekaligus ringan dapat membuat konsumen memasukkan produk
ke kantong.

1.4 Keuangan
Salah satu sinyal dari perusahaan akan terjadinya kebangkrutan didapat dari timbulnya kondisi
kesulitan keuangan atau financial distress. Kondisi seperti inilah yang membuat pemilik
perusahaan, investor, dan kreditur menjadi khawatir jika perusahaan mengalami kerugian
berkelanjutan ataupun mengalami gagal bayar yang dapat mengarah pada kebangrutan. Di
Indonesia sendiri, kasus kebangkrutan yang terkenal adalah kasus perusahaan jamu legendaris,
yaitu PT Nyonya Meneer.

Perusahaan yang telah didirikan sejak 1919 itu pada akhirnya dinyatakan pailit pada 3 Agustus
2017 oleh Pengadilan Negeri Semarang karena tidak mampu lagi melunasi hutangnya kepada
35 krediturnya. PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah kalah gugatan atas perkara kredit
macet yang dilayangkan oleh salah satu krediturnya, yakni Hendrianto Bambang Santoso. PT
Nyonya Meneer terbukti tidak sanggup membayar hutang sebesar 7,4 miliar rupiah. Hendrianto
mengaku hanya menerima 118 juta rupiah dari pihak PT Nyonya Meneer

Dalam amar putusannya pada Kamis, 3 Agustus 2017, Ketua Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Semarang, Nani Indrawati, menyatakan mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya
dan menyatakan PT Nyonya Meneer dalam keadaan pailit. Sebenarnya, perkara hukum antara
PT Nyonya Meneer dengan krediturnya, Hendrianto Bambang Santoso, telah berlangsung
cukup lama. Sidang gugatan kredit macet itu bahkan berlangsung hampir dua tahun terakhir.
Awalnya, PT Nyonya Meneer digugat pailit karena memiliki banyak hutang kepada sejumlah
krediturnya.

20
Pada 8 Juni 2015, majelis hakim Pengadilan Niaga Semarang yang dipimpin Dwiarso Budi
Santiarto menyatakan perjanjian perdamaian antara debitur dan 35 kreditur tentang Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 27 Mei 2015 telah sah. Putusan itu lalu digugat
oleh Hendrianto Bambang Santoso karena tidak puas atas proses pembayaran hutang
sebagaimana diatur dalam perjanjian damai. Dalam waktu yang ditentukan, perusahaan dinilai
tidak menunaikan kewajibannya. Atas dasar itu, ia meminta agar PT Nyonya Meneer dipailitkan
dan akhirnya permohonan tersebut dikabulkan majelis hakim Pengadilan Negeri Semarang pada
3 Agustus 2017. Atas putusan itu, hakim menyatakan dibatalkannya perjanjian tertanggal 27
Mei 2015 lalu, sekaligus mewajibkan PT Nyonya Meneer melunasi semua hutang yang menjadi
tanggungannya.

Dari penelusuran data, diketahui saat perjanjian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) ditandatangani, Nyonya Meneer berutang pada para kreditor dengan jaminan
(separatis) maupun tanpa jaminan (konkuren) sebesar Rp 270 miliar. Jumlah tagihan dari salah
satu kreditor, yaitu PT NMI, sebesar Rp 117 miliar. Kepada Bank Papua, satu-satunya kreditor
separatis, Nyonya Meneer berutang sebesar Rp 68,5 miliar. Perusahaan ini juga memiliki utang
pajak sejak 2009-2012 sebesar Rp 20 miliar. Selain itu ada juga utang pada para pekerja yang
gaji dan pensiunnya belum dibayar, yang mencapai Rp 10 miliar.

1.5 Promosi dan Pemasaran


Sebagai sebuah perusahaan jamu yang telah berusia hampir 150 tahun, PT. Nyonya Meneer
telah menjadi perusahaan keluarga yang melayani kesehatan orang banyak. Dampak dari krisis
ekonomi menyebabkan masyarakat kembali ke pola back to nature salah sebagai salah satu
alternatif untuk menjaga kesehatan.

PT. Nyonya Meneer mempunyai kekuatan yaitu proses produksi yang berpedoman pada
CPOTB, pengawasan mutu yang ketat, riset and development yang maju, jenis produk jamu
yang lengkap, pertumbuhan penjualan yang konsisten, inovasi yang berkesinambungan.

Kelemahannya adalah organisasi perusahaan yang masih labil, SDM yang kurang terlatih,
ketergantungan terhadap bahan baku, adanya distributor yang vakum. Peluang yang ada yaitu

21
perilaku konsumen, peluang pasar domestik dan ekspor, loyalitas pelanggan dan keunggulan
dari jamu.

Sedangkan ancaman yang ada yaitu persaingan usaha jamu yang semakin ketat, masuknya
produk jamu dari luar negeri, perizinan luar negeri yang ketat, dan adanya produk-produk jamu
yang menggunakan bahan kimia. Dalam pengaplikasian strategi pemasaran yang telah
diterapkan sudah baik tetapi jika dilihat dari hasil diagram maka PT. Nyonya Meneer berada
pada kwadran I yaitu strategi pemasaran yang agresif. Dimana PT. Nyonya Meneer harus lebih
gencar dalam berpromosi sehingga produk jamunya akan lebih dikenal luas oleh masyarakat.

Strategi promosi produk yang dimaksud adalah strategi untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga akan memberikan kepuasan bagi
konsumen dan perusahaan mendapatkan keuntungan. Strategi produk yang diteliti meliputi
merek, kemasan, label, layanan pelengkap, jaminan dan lini produk.

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain, warna, gerak atau
kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan
diferensiasi terhadap produk pesaing. Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah atu pembungkus untuk suatu produk. Label merupakan
bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah
label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal)
yang disematkan pada produk. Dalam hal ini, PT Nyonya Meneer telah melakukannya dengan
memberikan logo dalam setiap kemasan jamu yang diproduksi.

Untuk memasarkan produk-produknya, selama ini, strategi pemasaran yang diambil oleh PT.
Nyonya Meneer adalah langsung memasarkannya ke toko-toko dan berusaha memperkuat
jaringan dengan para agen/distributor. Jenis strategi pemasaran yang saat ini digunakan oleh
PT. Nyonya Meneer adalah Maintenance Strategy.

Distributor adalah pihak perantara yang menyalurkan produk dari produsen ke retailer maupun
konsumen. Distributor berperan penting dalam siklus perdagangan. Dengan kata lain,
distributor memiliki peran perantara antara produsen dan pembeli. Sedangkan agen adalah
Pelaku Usaha Distribusi yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama pihak yang

22
menunjuknya berdasarkan perjanjian dengan imbalan Komisi untuk melakukan kegiatan
pemasaran Barang tanpa memiliki dan/atau menguasai Barang yang dipasarkan.

Dari sekitar 254 jenis produk Nyonya Meneer, 60% persen dari produk tersebut untuk
kepentingan wanita. Menurut Charles Saerang, Nyonya Meneer mengklaim bahwa menguasai
pangsa pasar (market share) jamu untuk wanita hingga 34%. Dari penjualan untuk jamu wanita
selama 5 tahun terakhir, tidak adanya peningkatan yang sesuai dengan target peningkatan
penjualan dari perusahaan bahkan cenderung stagnan. Kondisi ini menunjukkan bahwa
penggunaan strategi pemasaran yang saat ini digunakan oleh PT. Nyonya Meneer belum
memberikan hasil yang optimal.

23
BAB III – PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari wirausaha pengolahan produk kesehatan jamu nyonya
meneer ini adalah sebuah perusahaan tradisional jawa yang didapatkan namanya dari pelopor
itu sendiri yang bernama Nyonya Meneer . perusahaan ini sendiri dimulai pada tahun 1919 dan
sayangnya mengalami kebangkrutan karena terlilih hutang dan menutup operasionalnya pada
tanggal 4 agustus 2017 . Pabrik PT Nyonya Meneer berdiri di atas areal seluas 9.980 m2 dan
dilengkapi laboratorium, sejak 1977.

Kantornya sendiri berada di Jalan Raden Patah, Semarang. salah satu produk yang terkenal yaitu
produk pil jamu galian rapet yang diperuntukan bagi para kaum hawa . Ada beberapa alat dan
bahan tradisional yang menjadi pelopor jamu nyonya meneer ini , yaitu seperti lumpang dan alu
yang mempunyai fungsi sebagai tempat menumbuk jamu . ada juga gandik dan pipisan yang
merupakan alat untuk menumbuk kulit kayu , biji bijian , dedaunan atau rempah yang akan
diolah menjadi jamu . kemudian ada bothekan yang merupakan sebuah alat yang terbuat dari
kayu dan bentuknya menyerupai meja . dan terakhir ada tempat untuk menyimpan hasil hasil
jamu nyonya meneer yaitu disebut dengan simplisia .

Jamu nyonya meneeer ini sendiri mempunyai 3 jenis kemasan yang berbeda untuk
mempermudah dan menjadikan produk dari nyonya meneer ini menjadi lebih praktis. 3 jernis
kemasan ini sendiri terbagi menjadi kemasan botol dengan kelebihan ringan dan sangat mudah
dibawa kemana” . kemasan botol kecil ini juga tidak mudah rusak sehingga lebih awet dan tahan
lama . untuk kemasan yang kedua yaitu kemasan blister dimana bahan utamanya yaitu
thermoformed. Kemasan terakhir yaitu kemasan sachet yang dibuat untuk pengemasan secara
ekonmis.

Saran

Kekurangan dari penelitian atau riset yang disusun dalam makalah ini yaitu perusahaan ini
sendiri sudah bangkrut sekitar 6 tahun yang lalu yang membuat cakupan riset kami berkurang
dan hanya mengandalkan sumber sumber terpercaya yang ada di bagian sebelum kebangkrutan
dari perusahaan nyonya meneer ini . hal yang perlu dilakukan di penelitian kedepannya penulis

24
berharap adanya proses riset yang dapat dilakukan secara langsung melalui file perusahaan atau
makalah perusahaan tersebut .

25
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uksw.edu/handle/123456789/8469
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nyonya_Meneer
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220702124900-17-352390/siapa-pemilik-jamu-
tradisional-nyonya-meneer-yang-legendaris
https://havalina.co.id/artikel/post/KemasanBotolPlastik_50.html?page_type=post
https://flexypack.com/news/kemasan-sachet-pengertian#Pengertian_Kemasan_Sachet
https://wira.co.id/blister-pack/
https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6199916/distributor-adalah-apa-itu-peran-contoh-dan-
jenisnya
https://store.sirclo.com/blog/perbedaan-distributor-dan-
agen/#:~:text=Distributor%20memiliki%20kegiatan%20usaha%20dengan,atau%20produsen
%20berdasarkan%20pemberian%20kuasa.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8469/1/T1_522002034_BAB%20I.pdf
https://www.pitutur.web.id/p/bothekan.html
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/pipisan-dan-gandik/
https://www.tosupedia.com/2020/01/lumpang-alat-dapur-tradisional-sebagai-simbol-
kesuburan.html
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/1147/2/38140554%20-%20Nanda%20-%20bab%201.pdf
https://onesearch.id/Record/IOS3613.slims-95
http://repository.unika.ac.id/11530/
https://media.neliti.com/media/publications/91393-ID-none.pdf
https://budaya.blog.unisbank.ac.id/museum-jamu-nyonya-meneer/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-simplisia/13031
https://www.tribunnewswiki.com/2021/09/20/museum-jamu-nyonya-meneer
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/destinasi-wisata/museum-jamu-nyonya-meneer
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8469/4/T1_522002034_BAB%20IV.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/781/jbptunikompp-gdl-haniifmuha-39023-8-unikom_h-
i.pdf

26
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/mengunjungi-museum-jamu-nyonya-meneer-
jamu-legendaris-asli-indonesia/
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170804200723-282-232592/cerita-si-jamu-
legendaris-nyonya-meneer
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/nyonya-meneer-alm-melestarikan-tradisi-jamu/

27

Anda mungkin juga menyukai