Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

SEMESTER GENAP TAHUN


PELAJARAN 2013/2014
SMK TEUKU UMAR SEMARANG





DI SUSUN OLEH:NOR IDA SEVIANA
NIS:201310-3117
KELAS:X RPL




DAFTAR ISI LAPORAN

KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
1.SUARA MERDEKA
a.SLOGAN
2.SEJARAH NYONYA MENEER
a.SEJARAH AWAL BERDIRINYA
PERUSAHAAN JAMU
b.SEJARAH PERUSAHAAN
c.MUSEUM JAMU
d.PRODUK
e.BIOGRAFI NYONYA MENEER
3.MUSEUM RONGGOWARSITO
a.MASA TERBENTUKNYA TATA SURYA
b.MASA PURBA
c.MASA KERAJAAN HINDU DAN BUDHA DI
TANDAI DENGAN CANDI PRASASTI
d.MASA ISLAM
e.MASA KEMERDEKAAN
f.MASA REVOLUSI
g.MASA INDONESIA BARU ATAU
KONTEMPORER
4.KEBUN BINATANG MANGKANG
PENUTUP





KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.









PENDAHULUAN



Pendahuluan Laporan Kunjugan IndustriI.Begitu banyaknya makalah yang biasa disusun oleh
pelajar terkadang membuat bingung, khususnya saat kita menyusunLaporan Kunjungan
Industri.Sebenarnya tidak ada alasan untuk bingung dalam menyusun pendahuluan Laporan
Kunjungan Industri
karena masing-masing Laporan Kunjungan IndustriI tentunya akan berbeda dalam menyusun
pendahuluannya.Untuk memberi sedikit gambaran mengenai pendahuluan Laporan
Kunjungan Industri maka saya pada kesempatan ini akan mengulas sedikit menganai hal
itu.Silahkan disimak langsung uraian berikut.u)
Untuk menulis pendahuluan sebuah makalah Laporan Kunjungan Industri pertama-tama kita
harus menentukan topik-topil atau materi yang ada pada pendahuluan tersebut. Jika kita tidak
mengerti materi atau topik apa yang seharusnya ada pada pendahuluan ini maka kita akan
mengalami sedikit kesulitan dalam menyusunnya dan bahkan jika kita tidak mencari tahu
tentang hal ini maka pendahuluan Laporan Kunjungan Industriyang kita susun mungkin saja
akan menjadi pendahuluan yang kurang lengkap atau bagus.












1.SEJARAH SUARA MERDEKA
1000 exp 35 Kabupaten Jawa Tengah,35 daerah kabupaten Jawa Tengah mengirim berita ke
Suara Merdeka.proses pembuatan Koran Suara Merdeka pada pukul 00.00 WIB,setiap pagi
diadakan rapat untuk merencenakan berita apa yang ingin di buat besok pagi.di tata sekitar
jam 18.00 WIB,hasil yang paling bagus di cetak di depan atau halaman pertama.jam 09.00
edisi-edisi daerah melayani wilayah Semarang.
SUARA MERDEKA:berada di daerah Semarang,jam 00.00 WIB di cetak.
SUARA MURIA:Kudus,Pati, Jepara, Rembang, Blora dan Grobogan.
SPIRIT:Olah Raga dan Hiburan,jam 21.00 WIb di cetak.
SUARA KEDU :Yogyakarta,Magelang dan Temanggung dan sekitarnya.
SUARA SOLO :Solo dan Tegal.
SUARA PANTURA :Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang.
SUARA BANYUMAS:Banyumas
Berita di peroleh dari wartawan,11 Februari 1950 Suara Merdeka lahir dan di dirikan oleh
Mahaputra Utami H.HETAMI, oleh tiga wartawan, yaitu HR. Wahjoedi, Soelaiman, dan
Retno Koestiyah. Pertama kali diterbitkan di kota solo, koran ini mencetak 5000 ekslempar
yang pada masa itu merupakan jumlah yang cukup besar untuk surat kabar lokal. Pada
awalnya, harian Suara Merdeka belum memiliki percetakan sendiri sehingga mereka
menumpang pada De Locomotief, koran bahasa Belanda yang dimiliki Percetakan NV
Handelsdrukkerij di Jalan Kepondang, Semarang. Sejak tahun 1956, harian Suara Merdeka
yang biasanya terbit pada sore hari menjadi terbit pada pagi hari setelah H. Hetami
mendapatkan mesin percetakan sendiri. Harian ini pun memiliki kantor sendiri di bekas
kantor surat kabar Het Noorden yang telah diambil alih pemerintah Indonesia pada Maret
1963.
Pada 11 Februari 1982, Hetami menyerahkan kepemimpinan Suara Merdeka ke menantunya
yang bernama Budi Santoso bersamaan dengan peresmian kantor baru dan percetakan
Mascom Graphy di Semarang. Seajak tahun 2010, harian Suara Merdeka dipimpin oleh
Kukrit Suryo Wicaksono, anak sulung dari Budi Santoso.terdiri dari grup yaitu Suara
Merdeka,Wawasan dan TV KU.
Layout menggunakan program Forx Express,Gambar,Kartun,Grafis berbeda lagi.
Target berada di daerah Jawa Tengah,Suara Merdeka memiliki berbagai macam kantor yang
pertama:
1.Kantor Merak
2.Kantor Kaligawe
3.Kantor Pandanaran berada di sebelah menara Suara Merdeka.
Web Suara Merdeka:www.suara merdeka.com
A.Slogan
Pada awalnya, slogan harian Suara Merdeka adalah "Harian Umum untuk Mempertinggi
Ketahanan Revolusi Indonesia". Slogan tersebut kemudian diubah menjadi "Independen,
Objektif, tanpa Prasangka" yang berarti berita yang ingin disajikan oleh surat kabar ini dibuat
berdasarkan kepentingan umum, seimbang dan tidak pamrih, serta bebas dari opini pribadi
wartawan penulisnya. Slogan tersebut kemudian diubah menjadi "Perekat Komunitas Jawa
Tengah" yang mencerminkan posisi pemasaran surat kabar tersebut.

2.SEJARAH NYONYA MENEER
A.Sejarah awal berdirinya perusahaan jamu
Ibu Meneer merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menikah dengan pria asal
Surabaya, dan kemudian pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1900an,
di masa-masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit keras dan berbagai upaya
penyembuhan sia-sia.Ibu Meneer mencoba meramu jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya
dan suaminya sembuh.Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk
menolong keluarga, tetangga, kerabat maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan.Ia
mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud
membina hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan
dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota sekitar
.

Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer yang
kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia.Selain
mendirikan pabrik Ny Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92,
Semarang.Perusahaan keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang
mulai besar.
Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang hijrah ke Jakarta, berdirilah cabang
toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda,Pasar Baru, Jakarta.
Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang pesat.
Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans Ramana,
yang juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu pada tahun 1976.
Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni ke lima cucu
Nyonya Meneer.
Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan menjatuhkan pilihan untuk berpisah. Kini
perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya Meneer yaitu Charles
Saerang.Sedangkan ke empat orang saudaranya dan setelah menerima bagian masing-masing,
memilih untuk berpisah.
B.Sejarah perusahaan
Ibu Meneer (Lau Ping Nio) merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menikah dengan
pria asal Surabaya, dan kemudian pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda
tahun 1900an, di masa-masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit keras dan
berbagai upaya penyembuhan sia-sia.Ibu Meneer mencoba meramu jamu Jawa yang
diajarkan orang tuanya dan suaminya sembuh.Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih giat lagi
meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga, tetangga, kerabat maupun masyarakat sekitar
yang membutuhkan.Ia mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu yang ia buat
dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas.
Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota
sekitar.
Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer yang
kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia.Selain
mendirikan pabrik Ny Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92,
Semarang.Perusahaan keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang
mulai besar.
Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang hijrah ke Jakarta, berdirilah cabang
toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta.
Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang pesat.
Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans Ramana,
yang juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu pada
tahun1976.Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni kelima
cucu Nyonya Meneer.
Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan perebutan kekuasaan menjadi sengketa
berkelanjutan selama 1984-2000 dan sempat dibawa ke meja hijau. Begitu sengitnya
pertikaian di tubuh PT Nyonya Meneer, Menaker Cosmas Batubara saat itu ikut turun
tangan.Sebab, pertikaian antar keluarga sampai melibatkan ribuan pekerja perusahaan
itu.Akhirnya saudara-saudara tersebut menjatuhkan pilihan untuk berpisah dan menjual
bagian mereka kepada Charles Ong Saerang.
Media mencatat beberapa kali masalah-masalah pekerja dan pemogokan buruh terjadi pada
tahun 2000 - 2001 di perusahaan jamu ini. Di antara lain: penuntutan pembayaran THR,
demonstrasi, pemogokan, hak asasi manusia. Namun sejak perbaikan manajemen dibawah
kepemimpinan Charles Saerang, tidak tercatat lagi masalah kepegawaian di perusahaan ini.
Kini perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya Meneer yaitu
Dr. Charles Saerang.
Pabrik PT Nyonya Meneer berdiri di atas areal seluas 9.980 m2 dan dilengkapi laboratorium,
sejak 1977.Kantornya sendiri berada di Jalan Raden Patah, Semarang.Di lantai dua bangunan
utama pabrik itu, didirikan museum jamu.
Pada siaran persnya CIMB Bank Niaga yang melakukan Kerjasama Pembiayaan Distributor
dengan Nyonya Meneer mencatat bahwa pasar dalam negeri dikuasai Jamu Nyonya Meneer
dengan dukungan 2000 agen melalui 28,665 outlet yang tersebar di 19 propinsi. Sedangkan
ekspor terus dilakukan untuk negara-negara tujuan, seperti Malaysia, Singapura, Belanda,
Arab Saudi, Australia, Taiwan dan Amerika Serikat, dengan hasil ekspor yang mencapai
Rp31 miliar pada tahun 2007. Nyonya Meneer pun merencanakan jamu sebagai metode
pengobatan di
institusi kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit yang khusus menggunakan jamu dan
obat farmasi secara berdampingan.
C.Museum jamu
Pada tanggal 18 Januari 1984 didirikan Museum jamu Nyonya Meneer di Semarang dan
menjadi museum jamu pertama di Indonesia. Museum ini didirikan dengan tujuan menjadi
cagar budaya untuk pelestarian warisan leluhur dan menjadi sarana pendidikan dan rekreasi
generasi muda.
Museum ini dibagi menjadi dua bagian dimana bagian pertama adalah pameran barang
koleksi pribadi Nyonya Meneer, dan bagian kedua memamerkan produksi jamu secara
tradisional.
D.Produk
Pada tahun 2000, Nyonya Meneer membuat terobosan dengan mengeluarkan
produk fitofarmaka bermerek Rheumaneer untuk mengobati penyakit
rematik. Fitofarmaka adalah obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan dan lulus uji klinis. Di
Indonesia hanya ada lima perusahaan yang mengeluarkan fitofarmaka, dan Nyonya Meneer
satu-satunya perusahaan jamu sementara sisanya adalah perusahaan farmasi. Rheumaneer
adalah jawaban Charles menanggapi dunia kedokteran terhadap khasiat jamu.Biaya untuk
riset hingga menghasilkan produk menghabiskan 3 miliar rupiah dan memakan waktu
delapan tahun, namun menjadi bukti bagaimana jamu dapat sejajar dengan obat-obatan kimia.
Produk PT Nyonya Meneer sebagian besar merupakan produk untuk kepentingan wanita (80
persen). Terdapat 254 merek meliputi 120 macam produk berbentuk pil, kapsul, serbuk, dan
cairan dan terbagi dalam tiga jenis, untuk perawatan tubuh, kecantikan, dan penyembuhan.
Produk ini meliputi minuman kesehatan temulawak, awet ayu, jamu habis bersalin, buste
cream, amurat, dan rheumeneer yang sudah uji klinis.
E.Biografi Nyonya Meneer

Nyonya Meneer, perempuan keturunan Tionghoa kelahiran Sidoarjo tahun 1895 ini terlahir
sebagai Lauw Ping Nio. Nama Meneer yang disandangnya bukan karena ia adalah istri
seorang meneer Belanda, melainkan berasal dari nama beras menir, yaitu sisa butir halus
penumbukan padi. Saat masih berada dalam kandungan, ibunya mengidam dan memakan
beras ini sehingga anak ketiga dari lima bersaudara ini kemudian diberi nama Menir. Karena
pengaruh bahasa Belanda, kata menir akhirnya ditulis menjadi "Meneer".
Meneer kemudian menikah dengan seorang pria asal Surabaya bernama Ong Bian Wan.
Setelah menikah, ia diboyong sang suami pindah ke Semarang, Jawa Tengah. Di awal abad-
20, rakyat Indonesia berada di masa-masa yang amat memprihatinkan akibat perlakuan kejam
pemerintah kolonial Belanda. Suami Nyonya Meneer pun tak luput menjadi korbannya, ia
jatuh sakit dan sulit sembuh. Namun justru ketika berada di tengah keterbatasan dan
keprihatinan itulah, Nyonya Meneer membuktikan bakat dan kepiawaiannya meracik
jamu.Ternyata ramuan itu mujarab padahal berbagai pengobatan tidak mampu memulihkan
kondisi suami tercinta.
Setelah suaminya berhasil sembuh, ia semakin bersemangat untuk mengasah dan
mempraktikan ilmu dan pengetahuan meracik jamu yang merupakan warisan dari orang
tuanya. Nyonya Meneer yang ringan tangan dan sangat peduli pada orang-orang di sekitarnya
ini dengan senang hati meracik jamu untuk keluarga, tetangga, kerabat maupun masyarakat
sekitar yang demam, sakit kepala, masuk angin dan berbagai penyakit ringan
lainnya.Sebagian besar dari mereka mengaku puas setelah merasakan khasiat jamu buatan
Nyonya Meneer.
Seiring berjalannya waktu, Meneer semakin percaya diri meramu rempah-rempah dan
tanaman berkhasiat lainnya.Perlahan namun pasti, jamu racikannya mulai merambah ke kota-
kota lain di sekitar Semarang.Semakin banyak pula permintaan yang datang padanya untuk
mengantarkan sendiri jamu racikannya itu.Kesibukan Nyonya Meneer di dapur tidak
memungkinkan untuk memenuhi permintaan itu. Dengan berat hati ia minta maaf dan sebagai
gantinya, ia mencantumkan fotonya pada kemasan jamu buatannya. Tak ada yang keberatan,
tak ada pula yang menduga bahwa di kemudian hari, jamu dengan potret seorang
wanita ini begitu melegenda dan masih dipertahankan hingga kini sebagai simbol perusahaan.
Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas daerah penjualan.
Hingga akhirnya, pada tahun 1919, demi mendukung kemampuan mengagumkan ibu empat
anak ini dalam menolong orang lain dengan racikan jamunya yang berkhasiat tersebut, suami
dan keluarganya mendukung pendirian sebuah usaha yang dinamai "Jamu Cap Potret Nyonya
Meneer" di Semarang.
Untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggannya, Meneer juga membuka toko di
Jalan Pedamaran 92, Semarang.Dengan bantuan anak-anaknya, perusahaan itu terus
berkembang pesat. Jamu Nyonya Meneer tercatat mulai merambah pasar Jakarta saat putrinya
yang bernama Nonnie pada tahun 1940 memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan membuka
gerai Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, yang merupakan salah satu pusat kegiatan
ekonomi. Jamu yang tadinya muncul dari keterbatasan dan keprihatinan ini pun masuk ke
ibukota dan meluas hingga ke seluruh penjuru negeri.
Pada tahun 1967, Nyonya Meneer duduk sebagai
Direktur Utama, meskipun secara formal perusahaan dipercayakan kepada salah satu
putranya, Hans Ramana. Sedangkan tiga anak lainnya yakni Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan
Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan. Sementara itu, untuk
model manajemen masih mengikuti model yang diajarkan sang pendiri yang berorientasi
pada keuntungan besar. Perusahaan juga masih menggunakan sistem pengelolaan yang
sederhana dan tradisional.
Memasuki dekade 1970-an, persaingan di industri jamu mulai ketat.Banyak pesaing Nyonya
Meneer yang bermunculan di pasar.Pertarungan sengit antar produsen jamu dari segi harga,
peluncuran jenis produk yang serupa, hingga pertarungan untuk memperebutkan pangsa pasar
terlihat sangat kentara pada masa itu.Dua perusahaan yang merupakan pesaing agresif bagi
jamu Cap Nyonya Meneer adalah PT Sido Muncul dan PT Air Mancur.
Oleh sebab itu, perusahaan Jamu Cap Nyonya Meneer yang awalnya hanya mengandalkan
produk minuman jamu seperti temulawak, awet ayu, dan jamu habis bersalin, lambat laun
mulai melakukan diversifikasi produk agar tidak tergilas roda
persaingan usaha. Untuk memperkaya varian yang sudah ada, diciptakanlah beberapa jenis
produk yang lain seperti minyak pijat, pengharum badan, scrubb untuk mandi, bedak wajah,
param, hingga buste cream. Produk perusahaan Nyonya Meneer sebagian besar merupakan
produk untuk kepentingan
wanita. Terdapat 254 merek meliputi 120 macam produk berbentuk pil, kapsul, serbuk, dan
cairan dan terbagi dalam tiga jenis, untuk perawatan tubuh, kecantikan, dan penyembuhan.
Semua produk itu dipasarkan ke daerah-daerah di seluruh penjuru Tanah Air.Di tangan ibu
dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana, perusahaan jamu ini berkembang pesat.
Nyonya Meneer meninggal dunia di tahun 1978, menyusul kepergian putranya Hans yang
meninggal terlebih dahulu pada tahun 1976. Operasional perusahaan kemudian diteruskan
oleh generasi ketiga yakni kelima cucu Nyonya Meneer.Keperkasaan dan kecemerlangan
prestasi perusahaan yang mencapai usaha hampir 1 abad ini juga sempat diwarnai kisah
perseteruan internal yang khas terjadi dalam sebuah perusahaan keluarga.
Konflik keluarga itu berawal di tahun 1985, saat terjadi perseteruan di antara kelima orang
cucu pewaris tahta perusahaan yang belakangan berubah nama menjadi PT. Nyonya Meneer
itu. Imbasnya, ratusan karyawan kurang diperhatikan. Bahkan Cosmas Batubara,
Menteri Tenaga Kerja saat itu ikut turun tangan menjadi penengah.Konflik kedua terjadi
sejak tahun 1989 hingga 1994, yang berujung pelepasan saham anggota keluarga pada
1995.Kini perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya Meneer yaitu
Charles Saerang.Sedangkan keempat orang saudaranya memilih untuk berpisah setelah
menerima bagian masing-masing.
Kasus perusahaan keluarga Nyonya Meneer itu kemudian dibukukan sebagai studi kasus,
versi bahasa Inggrisnya dipublikasikan Equinox dan dipergunakan sebagai studi kasus ilmu
pemasaran dan manajemen di sejumlah universitas di Amerika. Buku yang berjudul"bisnis
Keluarga: Studi Kasus Nyonya Meneer, Sebagai Salah Satu Perusahaan Obat Tradisional di
Indonesia yang Tersukses" (Family Business: A Case Study of Nyonya Meneer, One of
Indonesia's Most Successful Traditional Medicine Companies) diluncurkan di Puri Agung,
Hotel Sahid Jaya Jakarta bertepatan dengan perayaan 88 tahun berdirinya Perusahaan Nyonya
Meneer.
Penerbitan buku yang menceritakan PT Nyonya Meneer dari usaha minoritas menjadi
mayoritas dan konflik yang terjadi di perusahaan keluarga ini kabarnya sempat ditentang oleh
keturunan Meneer karena secara jelas menceritakan strategi pemasaran produk jamu
tradisional itu hingga merambah ke berbagai belahan dunia.
Pada 18 Januari 1984 didirikan Museum jamu Nyonya Meneer di Semarang yang sekaligus
menjadi museum jamu pertama di Indonesia. Pendirian museum ini selain ditujukan sebagai
cagar budaya, juga merupakan pusat informasi, pendidikan, promosi, serta sebagai media
untuk melestarikan warisan budaya tradisional, tentang jamu yang berkhasiat dimana semua
bahannya didapat dari Tanah Air.

Museum yang menempati lahan seluas 150 m ini menyimpan berbagai koleksi benda budaya
tentang jamu serta koleksi pribadi Nyonya Meneer berupa foto-foto dan sejarah cara
pembuatan jamu dengan menggunakan alat-alat tradisional, seperti lumpang dan alu,
pepesan, cuwo, panel dan bothekan yakni tempat menyimpan resep asli ramuan jamu.
Pengunjung juga dapat menyaksikan pemutaran slide tentang tata cara proses pembuatan
jamu serta dapat mencoba Jamu Nyonya Meneer. Untuk mengunjungi museum yang dibagi
menjadi dua bagian ini, pengunjung tidak dipungut biaya.
PT. Nyonya Meneer telah dianggap sebagai ikon industri nasional jamu dan kosmetik
tradisional terbesar dan tertua di Tanah Air. Pemasaran pun mulai dilakukan secara modern
disesuaikan dengan perkembangan zaman.Salah satunya dengan mendirikan Meneer Cafe di
Jalan Hasanuddin, Solo, yang saat ini sudah mulai bertebaran di beberapa pusat
perbelanjaan.Perusahaan tersebut juga telah melebarkan sayapnya ke pasar internasional
dengan berusaha memenuhi permintaan ekspor ke sejumlah negara. Pada tahun 2006, PT
Nyonya Meneer berhasil memperluas pemasaran ke Taiwan sebagai bagian ekspansi
perusahaan ke pasar luar negeri
setelah sebelumnya berhasil memasuki Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Australia,
Belanda, Arab Saudi dan Amerika Serikat.







3.MUSEUM RONGGOWASITO
A.MASA TERBENTUKNYA TATA SURYA
1. Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan
Chandarasekhar]


Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu.Alam semesta saat ini juga terdapat
gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa.Selama kurang lebih 5.000 juta tahun
yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan
tersebut partikel-partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan
mulai berpilin.
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram.Partikel-pertikel di
bagian tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi
pijar (matahari).Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah menjadi
gumpalan-gumpalan kecil.Gumpalan kecil ini berpilin juga dan mengalami pembekuan dan
menjadi planet serta satelit.
2. Teori Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]

Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan
pengerjaan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam
keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini akan
terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi
benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan
Jeffreys.
3. Teori Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]


Pada mulanya telah terdapat matahari asal.Pada suatu ketika matahari asal ini didekati oleh
sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.Oleh
tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka terjadilah peledakan-peledakan yang
hebat.Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan
membeku sebagai benda-benda yang padat dan disebut planetesimal.Benda padat yang
disebut planetesimal ini dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah
satunya adalah bumi kita.Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.

4. Teori Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]

Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula).Gaya
tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar
semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Bagian inti kabut tetap
berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini.
5. Teori Bintang Kembar [Hoyle, 1956]

Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori
bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet )
terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet
dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah
penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh
karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya
bintang kembar. Adapun raian dari teori tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan
kembarannya. Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari
tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika kemudian kembaran dari
maahari tersebut benar bena meledak menjadi serpihan serpihan kecil dan debu debu.
Serpihan dan debu tersebut kemudian terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak
tersedot masuk. Kemudian debu debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga
membentuk planet dan serpihan serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang
memisahkan planet dalam dan luar.
6. Teori Ledakan Dahsyat [The Big Bang]

Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat
jenis yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka massa tersebut meledak dengan hebatnya
(big bang). Bagian yang berserakan dengan cepat menjauhi pusat ledakan.Setelah berjuta-juta
tahun, bagian-bagian yang berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat
jenis yang lebih rendah.Kelompok-kelompok tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.








B.MASA PURBA
A. Zaman Paleolitikum
Zaman Palaeolitikum artinya zaman batu tua.Zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas yang
bentuknya sangat sederhana dan primitif. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini, yaitu hidup
berkelompok; tinggal di sekitar aliran sungai, gua, atau di atas pohon; dan mengandalkan makanan
dari alam dengan cara mengumpulkan (food gathering) serta berburu. Maka dari itu, manusia purba
selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain (nomaden).
Di Indonesia, manusia purba yang hidup pada masa ini adalah manusia setengah kera yang
disebutPithecanthropus erectus, Pithecanthropus robustus, Meganthropus palaeojavanicus. Juga
selanjutnya hidup beberapa jenis homo (manusia), di antaranya Homo soloensis dan Homo
wajakensis.
B. Zaman Mezolitikum
Zaman Mezolitikum artinya zaman batu madya (mezo) atau pertengahan. Zaman ini disebut pula
zaman mengumpulkan makanan (food gathering) tingkat lanjut, yang dimulai pada akhir zaman es,
sekitar 10.000 tahun yang lampau. Para ahli memperkirakan manusia yang hidup pada zaman ini
adalah bangsa Melanesoide yang merupakan nenek moyang orang Papua, Semang, Aeta, Sakai, dan
Aborigin. Sama dengan zaman Palaeolitikum, manusia zaman Mezolitikum mendapatkan makanan
dengan cara berburu dan menangkap ikan. Mereka tinggal di gua-gua di bawah bukit karang (abris
souche roche), tepi pantai, dan ceruk pegunungan.Gua abris souche roche menyerupai ceruk untuk
dapat melindungi diri dari panas dan hujan.
Hasil peninggalan budaya manusia pada masa itu adalah berupa alat-alat kesenian yang ditemukan di
gua-gua dan coretan (atau lukisan) pada dinding gua, seperti di gua Leang-leang, Sulawesi Selatan,
yang ditemukan oleh Ny. Heeren Palm pada 1950.Van Stein Callenfels menemukan alat-alat tajam
berupa mata panah, flakes, serta batu penggiling di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo, dan
Madiun.
Selain itu, hasil peninggalannya ditemukan di tempat sampah berupa dapur kulit kerang dan siput
setinggi 7 meter di sepanjang pantai timur Sumatera yang disebut kjokkenmoddinger.Peralatan yang
ditemukan di tempat itu adalah kapak genggam Sumatera, pabble culture, dan alat berburu dari tulang
hewan.
C. Zaman Neolitikum
Zaman Neolitikum artinya zaman batu muda. Di Indonesia, zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500
SM. Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan pesat, dari cara food
gathering menjadi food producting, yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak. Pada
masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas.
Manusia pada masa Neolitikum ini pun telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan
persediaan padi dan gabah.Tradisi menyimpan padi di lumbung ini masih bisa dilihat di Lebak,
Banten. Masyarakat Baduy di sana begitu menghargai padi yang dianggap pemberian Nyai Sri Pohaci.
Mereka tak perlu membeli beras dari pihak luar karena menjualbelikan padi dilarang secara hukum
adat.Mereka rupanya telah mempraktikkan swasembada pangan sejak zaman nenek moyang.
Pada zaman ini, manusia purba Indonesia telah mengenal dua jenis peralatan, yakni beliung persegi
dan kapak lonjong.Beliung persegi menyebar di Indonesia bagian Barat, diperkirakan budaya ini
disebarkan dari Yunan di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke Kepulauan
Indonesia. Kapak lonjong tersebar di Indonesia bagian timur yang didatangkan dari Jepang, kemudian
menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku, Irian dan kepulauan Melanesia. Contoh dari
kapak persegi adalah yang ditemukan di Bengkulu, terbuat dari batu kalsedon; berukuran 11,73,9
cm, dan digunakan sebagai benda pelengkap upacara atau bekal kubur. Sedangkan kapak lonjong
yang ditemukan di Klungkung, Bali, terbuat dari batu agats; berukuran 5,52,5 cm; dan digunakan
dalam upacara-upacara terhadap roh leluhur. Selain itu ditemukan pula sebuah kendi yang dibuat dari
tanah liat; berukuran 29,519,5 cm; berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kendi ini digunakan
sebagai bekal kubur.
D. Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum artinya zaman batu besar.Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan
animisme dan dinamisme.Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang (leluhur)
yang mendiami benda-benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung, senjata tajam.Sedangkan
dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang
dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia. Dari hasil
peninggalannya, diperkirakan manusia pada Zaman Megalitikum ini sudah mengenal bentuk
kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan
secara baik sebagai bentuk penghormatan.
Adanya kepercayaan manusia purba terhadap kekuatan alam dan makhluk halus dapat dilihat dari
penemuan bangunan-bangunan kepercayaan primitif. Peninggalan yang bersifat rohaniah pada era
Megalitikum ini ditemukan di Nias, Sumba, Flores, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan
Kalimantan, dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, kuburan batu, punden berundakundak, serta
arca. Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan; dolmen adalah meja batu untuk menaruh
sesaji; sarkopagus adalah bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati; kuburan batu adalah
lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat; punden berundak adalah bangunan bertingkat-
tingkat sebagai tempat pemujaan; sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang
menyerupai manusia atau hewan.



E. Zaman Perunggu
Manusia purba Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu tanpa melalui zaman
tembaga.Kebudayaan Zaman Perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli
Indonesia (Proto Melayu) dengan bangsa Mongoloid yang membentuk ras Deutero Melayu (Melayu
Muda).Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah memiliki kepandaian dalam
melebur perunggu.Di kawasan Asia Tenggara, penggunaan logam dimulai sekitar tahun 3000-2000
SM. Masa penggunaan logam, perunggu, maupun besi dalam kehidupan manusia purba di Indonesia
disebut masa Perundagian.Alat-alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat-alat
keperluan sehari-hari, seperti pisau, sabit, mata kapak, pedang, dan mata tombak.
Pembuatan alat-alat besi memerlukan teknik dan keterampilan khusus yang hanya mungkin dimiliki
oleh sebagian anggota masyarakat, yakni golongan undagi.Di luar Indonesia, berdasarkan bukti-bukti
arkeologis, sebelum manusia menggunakan logam besi mereka telah mengenal logam tembaga dan
perunggu terlebih dahulu.Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk tembaga daripada besi.



C.MASA KERAJAAN HINDU DAN BUDHA DI TANDAI DENGAN
CANDI PRASASTI
Peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia dapat
ditinjau dari beberapa aspek.Sebelum datangnya pengaruh Hindu-Buddha, masyarakat
Indonesia menetapkan penanggalan waktu berdasarkan pada tanda-tanda alam. Sedangkan
ketika pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai mengenal
penanggalan dengan menggunakan tahun Saka. Pengenalan jenis penanggalan tersebut yang
kemudian memudahkan para sejarahwan untuk meneliti peristiwa yang terjadi pada masa
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.Selain itu, dari system kepercayaan pun terjadi
perubahan.Masyarakat Indonesia yang pada awalnya menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme kemudian mengenal ajarah Hindu yang percaya pada dewa-dewa, dan ajaran
agama Buddha tentang samsara dan mokhsa.
Dalam segi bentuk yang riil, peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia dapat dilihat dari banyak ditemukan candi, karya sastra, patung, seni ukir, dan lain
sebagainya.
Candi
Kata Candi bersal dari kata candikagerha yang berarti rumah candika. Sedangkan candika
sendiri merupakan nama lain dari dewi Durga atau dewi kematian/maut. Karena itu dalam
tradisi Hindu candi dibangun untuk memuliakan orang-orang yang sudah mati dari kalangan
keluarga kerajaan dan orang-orang terkemuka. Sedangkan dalam tradisi Buddha, candi
digunakan sebagai tempat untuk memuja sang Buddha.
Candi di Indonesia dikelompokan menjadi tiga jenis, yatu sebagai berikut.
1.Jenis candi yang bercorak Hindu di Jawa Tengah Bagian Utara.
a.Candi Gunung Wukir di dekat kota Magelang yang berhubungan Prasasti Canggal tahun
732 Masehi.
b.Candi Badut dekat kota Malang yang berhubungan dengan prasasti Dinoyo tahun 766
Masehi.
c.Kelompok Candi Gedongsongo tereletak di sekitar lereng Gunung Unggaran.
d.Kelompok Candi Dieng yang terdiri dari Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Gatotkoco,
Candi Semar.
e.Kelompok Candi Lorojongrang di desa Prambanan.
2.Jenis Candi yang bercorak Budha di Jawa Tengah bagian Selatan
a.Candi Borobudur, terletak di Magelang, Jawa Tengah.
b.Candi Kalasan, terletak di Yogyakarta
c.Candi Sari, berdekatan dengan candi Kalasan
d.Candi Mendut, berada di Magelang
e.Kelompok Candi Pelaosan
f.Kelompok Candi Sewu di Desa Prambanan.
3.Jenis candi yang bercorak Hindu-Budha di Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.
a.Kelompok candi Panataran di Blitar.
b.Candi Kidal di Malang
c.Candi Singhosari di Kota Malang
d.Kelompok Candi Muara Takus di Bangkinang
e.Kelompok candi Gunung Tua di Padang.
f.Candi Bentar di Pulau Bali.
Patung
Patung adalah benda yang dibuat dari batu dan dibentuk menyerupai manusia atau
binatang.Patung yang disimpan di dalam candi merupakan sebuah perlambangan bersatunya
raja dengan dewa.
Patung-patung dewa dalam agama Hindu yang merupakan peninggalan sejarah di Indonesia
antara lain:
-Arca Batu Brahma
-Arca Perunggu Siwa Mahadewa
- Arca Batu Wisnu
-Arca-arca di Prambanan, salah satunya Lorojonggrang
-Arca Ganesha, dewa berkepala gajah sebagai dewa ilmu pengetahuan
Karya Sastra
Kesusastraan bercorak Hindu-Buddha dapat dikelompokan ke dalam bagian-bagian berikut
ini
1.Kesusastraan zaman Mataram sekitar abad ke 9 dan 10, seperti
a.Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa.
b.Sang Hyang Kamahayanikan.
2.Kesusastraan zaman Kediri sekitar abad ke 11 dan 12, seperti
a.Hariwangsa dan Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh.
b.Smaradahana karya Mpu Dhamaja.
c.Lubdaka dan Wentasancaya karya Mpu Tanakung.
d.Kresnayana karya Mpu Triguna.
e.Sumanasantaka karya Mpu Monaguna.
3.Kesusastraan zaman Majapahit sekitar abad ke 11 dan 14, seperti
a.Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
b.Sutasoma karya Mpu Tantular
c.Pararaton
Bahasa dan Tulisan
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha di Indonesia telah banyak meninggalkan bukti
sejara tentang eksistensi mereka di Negara ini.Salah satu peninggalannya adalah bahasa dan
tulisan yang digunakan dalam prasasti maupun karya sastra.Peninggalan dalam bentuk tulisan
ini dapat dilihat dari prasasti yang menggunakan huruf pallawa dan berbahasa
sansakerta.Bahkan ada beberapa bahasa sansakerta yang kemudian digunakan dalam bahasa
Indonesia.


D.MASA ISLAM
Kerajaan Demak
Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah
pada tahun 1478.Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari
kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan
Indonesia pada umumnya.Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami
kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan.Pada tahun 1568,
kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka
Tingkir.Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak,
yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang
pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara (dibaca "Bintoro" dalam
bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa.
Pada abad ke-1 hingga ke-7 M, pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa sering
disinggahi pedagang asing, seperti Pelabuhan Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di
Sumatra serta Pelabuhan Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.

Cikal bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada periode abad ke-1 hingga ke-5
H atau abad ke-7 hingga ke-8 M. Pada periode ini, para pedagang dan mubalig membentuk
komunitas Islam.Para mubalig memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada penduduk
setempat tentang Islam. Ajaran-ajaran Islam tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong
menolong.
2. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali
takwanya.
3. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan
Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling
mendengki.
4. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak
menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa
pilih kasih.

Ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk Indonesia.Dengan demikian, dakwah
dan pengaruh Islam makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun bangsawan
atau penguasa.

Proses Islamisasi diperkirakan sudah berlangsung sejak persentuhan itu terjadi. Di Aceh,
kerajaan Islam Samudra Pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M sehingga
perkembangan masyarakat muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu Batutah menceritakan,
Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi oleh ulama dan mubalig
Islam.

Sementara itu di Jawa proses penyebaran Islam sudah berlangsung sejak abad ke-11 M
dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang bertahun 475
H/1082 M.
Pengaruh Islam yang masuk ke Indonesia bagian timur, terutama Maluku, tidak dapat
dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang sepanjang pusat lalu lintas pelayaran
internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku.

Menurut Tome Pires, masyarakat yang masuk Islam di Maluku dimulai kira-kira tahun 1460-
1465 M. Mereka datang dan menyebarkan pembelajaran Islam melalui perdagangan, dakwah,
dan perkawinan.

Sulawesi, terutama bagian selatan, sejak abad 15 M sudah didatangi oleh pedagang-pedagang
muslim yang kemungkinan berasal dari Malaka, Jawa, dan Sumatra. Pada abad ke-16 di
daerah Goa sebuah kerajaan terkenal di daerah itu telah terdapat masyarakat muslim.
E.MASA KEMERDEKAAN
SEJARAH INDONESIA MASA KEMERDEKAAN antara tahun 1945 - 1950an
Peristiwa Rengasdengklok
Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945.Berita tentang kekalahan Jepang ini masih dirahasiakan oleh Jepang.Namun demikian
para pemimpin pergeraakan dan pemuda Indonesia lewat siaran luar negeri telah mengetahui
pada tanggal 15 Agustus 1945.Untuk itu para pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung
Hatta di Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dan meminta agar mau memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia lepas dari pengaruh Jepang. Bung Karno dan Bung Hatta tidak
menyetujui dengan alasan bahwa proklamasi perlu dibicarakan dalam rapat PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sehingga pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945
mengadakan rapat di ruang Laboratorium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur yang dihadiri
oleh Soekarni, Yusuf Kunto, Syodanco Singgih, dan Chaerul Saleh sebagai pemimpinnya.
Hasil rapat disampaikan oleh Darwis dan Wikana yaitu mendesak agar Soekarno-Hatta
memutuskan ikatan dengan Jepang.Muncul suasana tegang sebab Soekarno-Hatta tidak
menyetujuinya.Namun golongan muda tetap mendesak agar tanggal 16 Agustus 1945
diproklamasikan kemerdekaan.Prinsip golongan tua menekankan masih perlunya diadakan
rapat PPKI.
Kemudian dini hari tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda mengadakan rapat di Asrama
Baperpi, Jalan Cikini 71 Jakarta dengan keputusan untuk membawa Bung Karno dan Bung
Hatta keluar kota agar tidak terkena pengaruh Jepang. Pada dini hari tanggal 16 Agustus
1945, Soekarno-Hatta diculik oleh Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih ke
Rangasdengklok. Pada sore harinya, Ahmad Soebarjo memberi jaminan bahwa selambat-
lambantnya esok hari tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta akan memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia, maka Cudanco Subeno (komandan kompi tentara PETA di
Rengasdengklok) memperbolehkan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945, tanggal 17 Agustus 1945
Soekarno dan Moh Hatta memproklamasikan. Kemerdekaan Republik Indonesia.Lalu, pada
sidang hari kedua panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Jawatan Kepolisian
Negara merupakan bagian dari Kementrian Dalam Negri.Ini terjadi pada 29 September 1945.
Pemerintah Rl mengangkat Komisaris Polisi Tk I Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo
yang juga mantan pimpinan Sekolah Polisi Negara di Sukabumi sebagai Kepala Kepolisian
Negara.Sejak itu mulai dilakukan suatu usaha pembentukan Kepolisian Nasional di Negara
Republik Indonesia.Pada masa itu masalah transportasi dan komunikasi sangat sulit
dilakukan.Belum ada sarana dan prasarana yang memadai, untuk mengkoordinasikan wilayah
Republik Indonesia dari Sabang sampai Marauke.Sehingga Jawatan Kepolisian Negara belum
dapat melakukan kegiatan pembinaan maupun konsolidasi Daerah.Akibatnya, dalam
mengembangkan dan meningkatkan organisasinya Kepolisian Daerah hanya berdasarkan
kepada kemampuan, kecakapan, dan keberanian serta kebijaksanaan masing - masing
pimpinan.
F.MASA REVOLUSI
Peristiwa-Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi Kemerdekaan dan Sambutan Rakyat
Indonesia
Dalam rangka menarik simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia untuk tetap mendukung
jepang yang saat itu terdesak oleh sekutu, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Marsekal
Terauchi, Panglima Besar tentara jepang di Asia Tenggara memanggil soekarno, Drs. Moh.
Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam.Ia menyampaikan keputusan
pemerintah jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Seharusnya
pertemuan ini merupakan moment penting ke arah kemerdekaan tetapi malah menjadi
pemicu perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda.
Dengan adanya peristiwa pemboman kota Hiroshima pada 8 agustus 1945 dan kota
Nagasaki pada 9 agustus 1945 dan disusulnya peristiwa penyerahan jepang kepada sekutu
yang meskipun ditutup-tutupi namun terdengar juga oleh pemuda-pemuda melalui siaran
radio, hal ini memicu tekad para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
dan pada tanggal 15 Agustus 1945 di ruang belakang gedung Bakteriologi Jalan Pegangsaan
Timur no.13, jakarta para pemuda mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh Chaerul
Saleh. Hasil rapat memutuskan bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan
oleh bangsa Indonesia sendiri tanpa gangguan bangsa lain sehingga Wikana dan Darwis
diutus untuk menyampaikan hasil rapat tadi kepada Ir.Soekarno dan Moh.Hatta tapi hasil
rapat tersebut ditolak dengan pertimbangan untuk menghindari bentrok senjata dengan
Jepang yang saat itu masih memiliki senjata lengkap dan harus menjaga status quo sebelum
pasukan sekutu datamg ke Indonesia. Selain itu Ir.Soekarno dan Moh.Hatta harus
membicarakan hal ini dengan anggota PPKI lainnya. Hal ini mengecewakan para pemuda
sehingga Syudanco Singgih dan rekan-rekannya dari PETA yang juga didampingi Sukarni dan
Yusuf Kunto diutus untuk mengamankan Ir.Soekarno dan Moh.Hatta ke Rengasdengklok
dimana didaerah itu dilatarbelakangi oleh laut jawa sehingga jika Jepang menyerang,
mereka dapat segera pergi dari laut dan di sekitar daerah itu (Purwakarta, Cilamaya (barat),
Kedung Gedeh (selatan), dan Bekasi (timur)) telah bersipa pasukan PETA untuk menjaga
segala kemungkinan. Sesampai disana, Soekarno-Hatta tetap tidak bersedia untuk
memproklamasikan kemerdekaan sebelum ada surat pernyataan resmi dari Jepang. Namun,
setelah mendengar bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu dari Mr.Ahmad Subardjo,
maka Soekarno-Hatta bersedia melakukannya.
Sekitar pukul 02.00 Soekarno-Hatta tiba dijakarta dan atas usaha Mr.Ahmad Subardjo
diperolehlah sebuah tempat untuk merumuskan teks proklamasi yaitu di rumah Laksamana
Muda Tadashi Maeda, Wakil Komandan Angkatan Laut Jepang di Jakarta yang terletak di
Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat dimana tempat ini dianggap paling aman dari
ancaman pemerintah militer. Setelah selesai dirumuskan, Soekarno membacakannya
dihadapan pemuda yang ada disana dan Moh.Hatta mengusulkan agar semua yang hadir
menandatanganinya seperti pada naskah Declaration of Independence namun usul ini
ditentang oleh kaum pemuda dan Sukarni mengusulkan agar naskah tersebut
ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia dan usul ini diterima oleh
semua pihak dan kemudian naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik dengan berbagai
perbaikan dan kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. Selanjutnya Sukarni
mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Lapangan Ikada namun usul ini
ditolak karena menurut soekarno lokasi tersebut dapat menimbulkan bentrokan antara
rakyat dan pihak militer jepang dan beliau mengusulkan agar pelaksanaannya dilaksanakan
di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dan saran ini diterima oleh semua
pihak. Hari itu hari Jumat menjelang pukul 10.00 WIB tokoh-tokoh telah hadir di tempat
upacara dan tepat pada pukul 10.00 diadakan Upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia yang diawali dengan pembacaan teks proklamasi diikuti pengibaran bendera
merah putih ( oleh S.Suhud dan Syudanco Latief Hendraningrat ) dan sambutan Wali Kota
Jakarta Suwirjo dan Dr.Muwardi. Dengan ini secara de facto berakhirlah penjajahan bangsa
Belanda atas Bangsa Indonesia.
Para pemuda menggunakan semua alat komunikasi untuk menyebarluaskan proklamasi
kemerdekaan Indonesia baik melalui pamflet-pamflet, radio, pengeras suara, pawai mobil,
pers, dan surat selebaran. Berita ini beranting disebarluaskan keluar kota Jakarta. Pada 20
Agustus 1945 pemancar radio disegel oleh Jepang namun para pemuda tidak kehilangan
akal, mereka merakit pemancar baru dengan kode panggilan DJK 1 dari sinilah berita
proklamasi terus disiarkan.selain itu penyebaran berita ke luar pulau jawa juga dilakukan
melalui beberapa gubernur yang menjadi anggota dalam sidang PPKI sedangkan
pemberitaan ke luar negeri dilakukan melalui kantor berita Domei. Para pemuda yang dulu
tergabung dalam Heiho, Peta, dan KNIL bergabung membentuk BKR (Badan Keamanan
Rakyat) dan melucuti senjata pasukan-pasukan Jepang di berbagai daerah.
Berita ini diterima dengan sukacita karena proklamasi ini memiliki arti yang sangat penting
bagi Bangsa Indonesia, dengan proklamasi bangsa Indonesia dihantarkan ke gerbang
kemerdekaan yang berarti mencapai kehidupan baru, kehidupan yang bebas tanpa tekanan
dan ikatan.
G.MASA INDONESIA BARU ATAU KONTEMPORER
Muncul dikalangan Islam adalah bagaimana melihat modernisasi dari kaca mata ajaran
Islam. Dari persoalan ini muncul gagasan-gagasan baru, terutama dari kalangan intelektual
dan pada gilirannya melahirkan Pembaruan dalam Islam atau gerakan modern Islam
merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat Islam pada
masanya.Kemunduran progresif kerajaan Usmani yang merupakan pemangku khilafah Islam,
setelah abad ketujuh belas, telah melahirkan kebangkitan Islam di kalangan warga Arab di
pinggiran imperium itu, yang terpenting puritanis (salafiyyah).Gerakan ini merupakan sarana
yang menyiapkan jembatan ke arah pembaruan Islam abad ke 20 yang lebih bersifat
intelektual.
Katalisator terkenal gerakan pembaruan ini adalah Jamaluddin Al Afghani (1897).Ia
mengajarkan solidaritas PAN Islam dan pertahanan terhadap imperialisme Eropa, dengan
kembali kepada Islam dalam suasana secara ilmiah di modernisasi. Gerakan ini telah
memberikan pengaruh besar kepada gerakan kebangkitan Islam di Indonesia.
Memasuki abad ke -20 dinamika Islam di Indonesia ditandai dengan muncul dan
berkembangnya corak baru wacana dan pemikiran Islam yang biasa disebut banyak ahli
sebagai modernisme Islam. Kemunculan corak baru wacana Islam ini tidak terlepas dari
perkembangan al Afghani, Muhammad Abdul, Rasyid Ridha dan lain-lain.Pemikiran yang
dikembangkan para tokoh-tokoh ini telah memberikan stimulus global bagi kemunculan
gerakan modernisme Islam di berbagai kawasan dunia Islam termasuk Indonesia.
Bermula dari pembaruan pemikiran dan pendidikan Islam di Minang Kabau, yang disusul
oleh pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan
Islam semakin berkembang membentuk organisasi-organisasi sosial keagamaan seperti
serikat dagang Islam (SDI) di Bogor (1909) dan Solo (1911), Perserikatan Ulama di
Majalengka, Jawa Barat dan Solo (1911), Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan
Islam (Persis) di Bandung (1920-an), Nadlatul Ulama (NU) di Surabaya (1926), dan
Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Bandung, Bukittinggi (1930); dan Partai-partai
politik, seperti serikat Islam (SI) yang merupakan kelanjutan dari SDI, persatuan Muslimin
Indonesia (Permi) di
Padang panjang (1932) yang merupakan kelanjutan dan perluasan dari organisasi pendidikan
Thawalib, dan Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.
Sementara itu, hampir pada waktu yang bersamaan, pemerintah penjajah menjalankan politik
etis, politik balas budi.Belanda mendirikan sekolah-sekolah formal bagi bumi putra, terutama
dari kalangan priyayi dan kaum bangsawan. Pendidikan Belanda tersebut membuka mata
kaum terpelajar akan kondisi masyarakat Indonesia. Pengetahuan mereka akan kemiskinan,
kebodohan dan ketertindasan masyarakat Indonesia, pada saatnya mendorong lahirnya
organisasi-organisasi sosial, seperti Budi Utomo, Taman siswa, Jong Java, Jong Sumatera
Bond, Jong Ambon, Jong Selebes, dan lain sebagainya.
Organisasi-organisasi sosial keagamaan Islam dan organisasi-organisasi yang didirikan kaum
terpelajar di atas, menandakan tumbuhnya benih-benih nasionalisme dalam pengertian
modern.Namun, kebanyakan anggota masing-masing saling berhadapan sebagai dua belah
pihak yang-walaupun dalam banyak hal dapat bekerjasama-seringkali bertentangan.
Gerakan-gerakan Islam pada masa ini dapat dilihat sebagai dampak perubahan yang
dilakukan order baru di bidang ekonomi dan sosial politik. Kecenderungan itu terjadi karena
kebangkitan order baru bukan saja ditandai dengan perubahan kritis terhadap struktur politik,
tetapi yang lebih penting adalah perubahan pemikiran di berbagai dimensi kehidupan bangsa.
Kepeloporan dari para kalangan kampus, kaum intelektual dan teknokrat merupakan induksi
kebangkitan order baru yang mencerminkan revolusi kaum menengah kota. Demikian pula di
kalangan Islam hal itu mencerminkan kiprah dan perubahan alam pikiran yang secara dinamis
memberikan ide-ide alternatif dalam merespon orientasi politik orde baru yang terkonsepsi
dalam pembangunan.
Pengembangan ide pokok-pokok pembangunan itu identik dengan isumodernisasi dan
bahkan dalam beberapa segi lebih diasosiasikan sebagai proses westernisasi karena
penekanan kuat pada pola atau model pembangunan negara-negara barat. Ide tersebut pada
gilirannya mempengaruhi perubahan pemikiran keislaman kaum muslimin. Persoalan yang
pula model-model baru gerakan keagamaan sebagai reaksi atas isu-isu pembangunan itu.





4.KEBUN BINATANG MANGKANG
Awalnya kebun binatang ini terletak di Jalan Sriwijaya No 29 Semarang yang sekarang
menjadi lolasi Taman Budaya Raden Saleh, lalu pada tahun 1985 Bonbin Semarang
direlokasi ke daerah Tinjomoyo. Pada tanggal 28 Februari 2007 Bonbin Semarang pindah
lagi menempati areal baru di daerah Mangkang.
Kebun Binatang Semarang atau lebih dikenal dengan nama Bonbin Semarang pertama
berada di tempat yang sekarang menjadi kawasan Taman Budaya Raden Saleh dan Wonderia.
Lalu pada tahun 1985 Bonbin Semarang direlokasi ke daerah Tinjomoyo.Dan pada tanggal
28 Februari 2007 Bonbin Semarang pindah lagi menempati areal baru di daerah Mangkang,
tepatnya di Jl. Walisongo KM 16, seberang Terminal Mangkang. Harga tiket tanda masuk
cukup terjangkau, pada Minggu / hari besar sebesar Rp 7.500,-. Bonbin Semarang ini berada
di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang.Bonbin ini
merupakan Taman Margasatwa, tempat rekreasi, konservasi dan pendidikan.
Bonbin Semarang ini memiliki areal seluas 9 hektar.Ada satwa yang ditempatkan di
kandang, ada juga yang di ruang terbuka sesuai habitatnya. Fasilitas yang dimiliki Bonbin
Mangkang berupa : Naik gajah, kereta mini, becak air dan perahu untuk menyusuri danau
buatan sambil ditemani burung pelikan yang berenang dengan bebas di danau tersebut. Juga
dalam proses pembangunan yaitu arena mainan, museum pesawat, water boom, dan kolam
keceh.
Bila lelah berkeliling melihat koleksi binatang, anak-anak juga bisa mencoba fasilitas Jaring
Laba-Laba, Flying Fox dan lain sebagainya. Bonbin Mangkang paling ramai dikunjungi
pada hari Minggu atau hari libur.Pada akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai 1000
orang per hari.Sedangkan hari biasa pada kisaran 100 orang per hari.
Berikut sebagian dari koleksi satwa Bonbin Semarang:
Burung Cangak Merah Ardea Purpurea:
Nama Inggris: Purple Heron.
Suku: Ardeidea.
Deskripsi: Berukuran besar (80cm), berwarna abu-abu, coklat berangan dan hitam. Topi
hitam dengan jambul menjuntai. Terdapat strip hitam menurun sepanjang leher yang merah
karat khas. Punggung dan penutup sayap abu abu, bulu terbang hitam.Bulu lainnya coklat
kemerahan.
Suara: Uak yang keras.
Penyebaran Global: Afrika, Erasia sampai Filipina, Sulawesi, Sunda Besar, dan Nusa
Tenggara.
Penyebaran lokal dan status: Tersebar di lahan basah di seluruh sunda besar, khususnya pada
habitat air tawar dataran rendah, kadang kadang juga ditemukan di bukit sampai ketinggian
1.500 m.
Kebiasaan: Sering mengunjungi hutan mangrove, sawah, danau dan aliran air. Tidak terbatas
di daerah pesisir seperti cangak abu. Suka mengendap endap sendirian di sepanjang perairan
dangkal yang penuh gulma, dengan kepala merendah ke bawah dan ke samping untuk
menangkap air dan makanan lain. Terbang dengan kepakan sayap berat perlahan.Bersarang
dalam koloni besar.
Pelikan Pelecanus Cospicillatus:
Klasifikasi: Ordo Pelecaniformes.
Familia: Pelecanidae.
Deskripsi: Burung air yang sangat besar dengan berat antara 4 hingga 11 Kg dengan
rentangan sayap 2.75m. Burung pelikan ini berwarna putih atau sebagian besar putih.Sayap
dan ekor sebagian berwarna hitam.Selama masa mengeram warna kulit yang sulah, paruh,
kantung, tengorok, dan kaki menjadi lebih jelas. Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus
yaitu antara lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan kantong
yang besar. Perbedaan morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit
membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina.
Habitat: Pelikan suka hidup berkelompok dan berenang di danau, rawa, sungai, dan lautan.
Tersebar di Australia, Irian kadang kadang sampai indonesia bagian barat.
Komodo Veranus Komodoensis:
Nama Inggris: Komodo Dragon.
Deskripsi: Kadal raksasa ini mempunyai bentuk tubuh yang tidak berbeda dengan kadal yang
kita kenal. Tubuhnya dapat tumbuh hingga ukuran panjang 3m, lebar perut hingga 0,5m
dengan berat 130Kg. Seluruh tubuh tertutup kulit tebal berwarna hitam kecoklatan dan
apabila kena sinar akan berwarna kecoklatan.
Rusa Tutul Axis Axis:
Nama inggris: Axis Deer.
Klasifikasi: Ordo Artiodactyla, Familia Cervidae.
Deskripsi: Rusa tutul berukuran lebih kecil dari pada ukuran tubuh rusa jawa dan nampak
langsing. Panjang tubuh hingga 91cm, panjang ekor 20 30 cm. dengan berat kurang dari
45Kg. yang jantan mempunyai ronggah tiga.Rusa tutul hidup berkelompok, di dalam
kelompoknya terdapat beberapa rusa jantan, rusa betina dan anak anak, kelompok rusa
dipimpin oleh rusa betina yang paling tua.
Rusa Timor Cervus Timorensis:
Nama Inggris: Javan Deer.
Klasifikasi: Ordo Artiodactyla, Familia cervidae.
Deskripsi: Rusa ini berukuran sedang yaitu panjang tubuh 98 sampai 111 cm dengan berat
badan 45 sampai 50 Kg. Rusa jantan mempunyai ronggah bercabang tiga. Satwa ini tubuhnya
tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerahan, dibagian tertentu seperti leher, kaki
bawah dan pantat berwarna agak cerah.
Gajah Sumatera Elephas Maximas Sumatranus:
Klasifikasi: Ordo Proboscidae, familia Elephantidae.
Deskripsi: Gajah Sumatra adalah spesies paling kecil dari gajah asia, dibandingkan gajah asia
lainnya dari India yang lebih besar. Warna kulit gajah Sumatra kelabu sampai hitam
kelam.Perilaku gajah ini hidup berkelompok antara 10 sampai 30 ekor yang dipimpin oleh
gajah betina yang paling tua.Hidup berpindah pindah untuk mendapatkan makanan.
Merak Hijau Pavo Muticus:
Nama Inggris: Green Peafowl.
Deskripsi: Khas, berukuran sangat besar (jantan 210 cm, betina 120 cm) dengan penutup ekor
sangat panjang (jantan saja) dan jambul tegak di atas kepala. Jantan: mantel, leher, dan dada
hijau mengkilap, ekor kipas terdiri dari bulu mengkilap dengan bintik berbentuk mata.
Betina: warna bulu kurang bagus, keputih putihan pada bagian bawahnya. tidak mempunyai
ekor panjang. Iris dan paruh coklat, kaki hitam keabu-abuan.













PENUTUP

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas terselesaikan tugas sekolah
mengenai Laporan Kunjungan Industri.Rasa syukur ini kami panjatkan pula seiring dengan salah satu
tujuan penulisan tugas ini sebagai tugas Akhir Semester Genap tujuan menambah nilai Raport
kenaikan kelas.

Anda mungkin juga menyukai