KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
IV - 1
Pengantar Kewirausahaan
IV - 2
Pengantar Kewirausahaan
Kesuksesan Kalbe tak membuat Dr. Boen cepat berpuas diri. Kali ini ia kembali
membuat gebrakan lewat langkah merger internal. Tiga perusahaan publik,
Kalbe Farma, Dankos Laboratories, dan perusahaan distribusinya, PT Enseval
Putera Megatrading, dilebur menjadi satu. Boleh jadi ini merupakan aksi
merger internal terbesar yang pernah terjadi di bursa.
Boen tampak cukup cerdik meneropong perkembangan pasar. Merger ini akan
memperkuat posisi Grup Kalbe di industri farmasi nasional. Mereka juga
menciptakan sinergi yang kokoh antar-unit usaha untuk memperbesar pasar, di
samping tentunya menghasilkan efisiensi dalam proses kegiatan usaha.
Di luar itu, Kalbe juga melakukan sejumlah langkah strategis. Mereka
mendirikan PT Innogene Kabiotect Pte. Ltd., sebuah perusahaan riset dan
pengembangan. Kalbe juga menjalin kerja sama strategis dengan Morinaga
untuk mendirikan pabrik susu dengan investasi sekitar Rp 500 miliar. Dengan
sejumlah terobosan inilah maka pantas jika Dr. Boen menjadi tokoh bisnis
tahun ini.
Ada ungkapan klasik. Nabi tidak dikenal di kampungnya sendiri. Tahun lalu.
Mooryati meraih penghargaan dari The Asian Institute of Management (AIM) di
Manila. Philipina. Mooryati terpilih selaku seorang wanita pengusaha. Asia yang
berhasil menerapkan prinsip manajemen modern (meski produknya tradisonal)
dalam bisnis. Penghargaan ini membuktikan, sebagai wanita pengusaha, lewat
penilaian para ahli manajemen Asia, Mooryati terbukti telah berada di jalur
yang benar.”
Mooryati sekarang ini paling tidak tercatat sebagai direktur utama dari empat
perusahaan raksasa. Bisnis utamanya, produsen jamu dan kosmetika tradional,
tetap menjadi andalan. Alumni jurusan bahasa Inggris. Universitas Saraswati
Solo dan pemilik ijazah tingkat V Aliance Francaise ini, pada kenyataannya juga
memimpin perusahaan yang bergerak dalam bidang gedung perkantoran serta
IV - 3
Pengantar Kewirausahaan
hotel berbintang. Malahan bulan lalu, di tengah kinerja berbagai bank merosot,
Mooryati malahan menguasai sebuah bank papan atas. “Ah…tapi bank tersebut
tidak saya beli sendirian. Saya tetap hanya dodol jamu, berjualan jamu saja,”
katanya berkilah.
Roma memang tidak dibangun dalam sehari. Demikian pula kerajaan bisnis
Mooryati tidak tercipta dalam sekejap. Segala macam sukses pada hari ini,
bertolak belakang dengan suasana ketika pertengahan tahun 1973 Mooryati
dengan modal Rp. 25.000,- merintis bisnis dengan meramu sendiri minuman
beras kencur di garasi rumah, bersama dua orang pembantunya. “Saya sengaja
membikin beras kencur, karena paling gampang. Bisa dikerjakan malam hari,
paginya langsung saya bawa ke arisan atau ditawarkan dari rumah ke rumah…”.
Untuk menjamin mutu, bahan bakunya dibeli dari Solo, Jawa Tengah. Masa itu
Mooryati harus pulang balik Jakarta-Solo sekali seminggu naik bis malam,
karena modal terbatas. Dia juga harus membawa uang kontan, karena para
penjual bahan (jamu) belum mengenalnya. “Semuanya saya jalani dengan
ikhlas…”.
Lahir di Solo pada tanggal 5 Januari 1928, usianya yang sudah mulai senja sama
sekali tidak pernah menyurutkan langkahnya. Mooryati masih selalu tangkas,
setangkas tokoh wayang Srikandi idamannya. Apa resepnya meraih
keberhasilan?
Matanya langsung bersinar. Cepat sekali jawaban Mooryati, “Singkat saja, tekun
dan sabar. Kalau itu bisa dihayati, semua impian akhirnya pasti terwujudkan…”.
’’Iklim bisnis kadang up and down, ini akan menjadi challenge dimana kita
harus bisa survive dan melakukan inovasi yang lebih baik,’’ papar doktor Ilmu
Manajemen Strategik.
IV - 4
Pengantar Kewirausahaan
Karakteristik wirausaha
Ada anggapan yang salah mengenai
seorang wirausahawan. Seringkali
wirausaha dipersepsikan menjadi
monopoli etnis atau suku tertentu. Di
Indonesia misalnya dikuasai oleh etnis
Bugis, Padang atau Tionghoa saja.
Seolah-olah seorang wirausahawan
sukses hanya milik dari suku tersebut.
Atau ada persepsi lain bahwa
wirausahawan sukses hanya lahir dari
orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi atau gagal dalam
bidang akademik.
IV - 5
Pengantar Kewirausahaan
IV - 6
Pengantar Kewirausahaan
IV - 7
Pengantar Kewirausahaan
2. Komitmen tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat
oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki komitmen yang jelas, terarah dan berorientasi pada
kemajuan. Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat
dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan, dan target-target
yang direncanakan dalam hidupnya. Modifikasi terhadap tujuan
dan cita-cita bisa saja terjadi tetapi tujuan utama masih
dipertahankan. Sedangkan komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
IV - 8
Pengantar Kewirausahaan
3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan
oleh seorang wirausahawan. Kejujuran mengenai karakteristik
produk yang ditawarkan, kejujuran dalam promosi, kejujuran
layanan purna jual yang dijanjikan, dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang
dilakukan oleh wirausahawan.
5. Mandiri
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Seseorang dikatakan mandiri apabila orang
tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya
ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa
adanya ketergantungan dengan pihak lain. Pada prinsipnya
IV - 9
Pengantar Kewirausahaan
6. Realistis
Seseorang dikatakan realistis apabila orang tersebut mampu
menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang
rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan
atau perbuatannya. Banyak calon wirausahawan yang berpotensi
tinggi, namun akhirnya mengalami kegagalan hanya karena tidak
bersikap realistis, tidak objektif, dan tidak rasional dalam
pengambilan keputusan bisnisnya.
8. Fleksibel
Wirausahawan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan. Mau menerima perubahan dan memiliki kemampuan
untuk meyesuaikan kembali tujuan dan kegiatan berdasarkan atas
informasi ataupun kenyataan baru. Kepribadian yang kaku dan
konservatif bukanlah ciri seorang wirausahawan yang sukses.
9. Berani
Wirausahawan sukses seringkali berhenti dari pekerjaan mereka
untuk memulai sebuah bisnis baru. Memutuskan atas suatu resiko
yang belum diketahui dengan mengorbankan jaminan gaji teratur
dan fasilitas seperti asuransi kesehatan, rencana pensiun, liburan,
IV - 10
Pengantar Kewirausahaan
IV - 11
Pengantar Kewirausahaan
Entrepreneur’s CREDO
I will never cower before any master, nor bend to any threat.
Referensi
Gray, Douglas A. 1996. Anda siap sebagai wiraswasta?. Alih bahasa, Maria
C. Phan Ju Lan. Arcan. Jakarta.
IV - 12