Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pendahuluan

Pada Tn. J dengan Septoplasty Atas Indikasi Septum Deviasi grade 3


di OK.  !"edah T#T$ %S. Dr. Sai&ul An'ar (alang

)ike %uspitasari
)I(. *+,*-*,,*

K/(/)T/%IA) K/S/#ATA) %/P0"LIK I)DO)/SIA


POLIT/K)IK K/S/#ATA) K/(/)K/S (ALA)1
J0%0SA) K/P/%A2ATA)
P%O1%A( ST0DI DI K/P/%A2ATA) (ALA)1
,*4
A. De&inisi Deviasi Septum
Deviasi septum nasi adalah kelainan bentuk septum nasi akibat trauma dan pertumbuhan tulang
rawan yang tidak seimbang. Bentuk septum nasi yang normal adalah lurus dan berada di tengah
rongga hidung kecuali septum nasi orang dewasa yang tidak lurus sempurna.
Dikatakan septum deviasi jika terdapat penyimpangan dari media spenoidalis oleh adanya
perubahan struktur mukosa tulang rawan.
Septum deviasi dikatakan juga hidung bengkok karena adanya penyimpangan garis tengah
disertai obstruksi Nasi yang idiopatik.
Deviasi septum yang ringan (1 atau 2 mm masih dalam batas normal dan tidak akan
mengganggu! akan tetapi bila deviasi itu cukup berat! akan menyebabkan penyempitan pada salah satu
sisi hidung. "da # bentuk de$ormitas septum nasi! yaitu %
1. Deviasi. Deviasi septum nasi berbentuk huru$ & dan S.
2. Dislokasi. Bagian bawah tulang rawan septum nasi keluar dari krista maksila dan masuk ke
dalam rongga hidung.
'. enonjolan. enonjolan tulang dan kartilago septum nasi berbentuk krista dan spina. Bentuk
krista berupa penonjolan yang memanjang dari depan ke belakang. Bentuk spina berupa
penonjolan yang runcing dan pipih.
#. Sinekia. Sinekia merupakan pertemuan dan perlekatan antara deviasi atau krista septum nasi
dengan konka nasi yang berada di hadapannya sehingga makin memperberat obstruksi nasi
()atih! 2*1*.

". Anatomi
Anatomi

Septum nasi adalah suatu dinding yang memisahkan hidung menjadi dua rongga yang terdiri
dari bagian karilago yang lunak! kartilago +uadrangularis! tulang yang sangat tipis! lamina
perpendicularis os ethmoidalis! dan tulang yang lebih tebal! yakni os vomer! dan bagian,bagian kecil
dari os ma-illa! os palatum! os nasal! dan os sphenoidalis

Septum nasi dilapisi oleh membran mukosa dimana sel,sel epitelnya merupakan jenis sel epitel
pseudostrati$ied kolumna yang bersilia yang dikenal sebagai mukosa respiratorius. apisan ini
berhubungan erat dengan periosteum dan pericondrium. "rea bagian bawah dikenal sebagai regio
respirasi sedangkan bagian atas dikenal sebagai regio ol$aktorius sebab epitelnya mengandung sel,sel
ol$aktorius.

Diantara para ahli ada yang membagi de$ormitas septum nasi menjadi # dan ada yang
membaginya menjadi / (klasi$ikasi 0ladina. embagian menjadi # macam de$ormitas septum nasi
meliputi%

1. Deviasi!berbentuk huru$ & atau S

2. Dislokasi! yaitu bagian bawah kartilago septum keluar dari krista maksilla dan masuk ke
dalam rongga hidung

'. enonjolan tulang atau tulang rawan septum! bila memanjang dari depan ke belakang disebut
krista! dan bila sangat runcing dan pipih disebut spina
#. Bila deviasi atau krista septum bertemu dan melekat dengan konka dihadapannya disebut
sinekia. Bentuk ini akan menambah beratnya obstruksi #.

embagian menjadi / macam de$ormitas septum nasi meliputi%

1. enonjolan unilateral yang tidak mengganggu katup hidung

2. enonjolan unilateral yang mengganggu $ungsi katup hidung

'. Satu penonjolan yang terdapat di bagian atas konka nasalis media

#. Satu penonjolan di bagian atas konka nasalis media dan satu penonjolan lainnya di sisi yang
berlawanan

. Satu jembatan terbentuk di bagian bawah septum

. 3erdapat sulcus di bagian caudo,ventral septum! sedangkan di sisi yang berlawanan terbentuk
jembatan sehingga menambah ketidaksimetrisan rongga hidung

/. ola yang merupakan campuran de$ormitas 1 4 

5. /tiologi Deviasi Septum


3rauma merupakan penyebab terbanyak deviasi septum nasi. 3rauma bisa saja kita alami sesudah
lahir! selama partus dan masa janin intrauterin. 5etidakseimbangan pertumbuhan tulang rawan septum
nasi yang terus tumbuh dapat pula menyebabkan deviasi septum nasi dimana pada saat bersamaan
batas atas dan batas bawah septum nasi telah menetap. Deviasi septum nasi yang ringan tidak
menimbulkan gangguan. 6angguan dapat terjadi pada deviasi septum nasi yang cukup berat. )ungsi
hidung akan terganggu dan lama,kelamaan bisa menyebabkan komplikasi.

D. Pato&isiologi
3rauma yang terus menerus pada tulang rawan hidung secara langsung atau pun tidak langsung
perubahan dan pertumbuhan struktur mukosa tulang rawan

drainage dari sekret terganggu

hidung bebrau dan dirasa buntu

Septoplasty

/. 1e6ala Klinis
7bstruksi pada 8idung
9asa nyeri pada kepala dan disekitar mata
6angguan indra penciuman
7. Pemriksaan Penun6ang
1. 9adiologi
)oto waters adanya kelainan tulang hidung
2. emeriksaan laboratorium
meliputi % Darah lengkap! )aal hemostasis.

1. Penatalaksanaan
enatalaksanaan bervariasi dari tidak melakukan apa,apa bila pada hakekatnya pasien
asimtomatik! pemberian analgesik bila pasien menderita sakit kepala! dekongestan untuk
mengurangi sekret! antibiotik untuk mencegah in$eksi sampai pembedahan septum yang luas.
"spek pentingnya seberapa jauh gejala tersebut mengganggu pasien. 7perasi ini harus
dilakukan oleh ahli yang mengetahui cara pembedahan saluran pernapasan hidung.
embedahan deviasi septum mempunyai indikasi primer obstruksi saluran pernapasan
hidung. :ndikasi,indikasi lain timbul pada pasien yang mengalami epistaksis; pada kasus ini
septum perlu dioperasi untuk membuang de$ormitas dan mencapai lokasi perdarahan 1. Suatu
operasi mungkin diperlukan karena de$ormitas ini merupakan predisposisi bagi rinosinusitis
berulang atau karena abnormalitas bermakna yang tidak hanya mengganggu $ungsi saluran
pernapasan hidung dengan menimbulkan obstruksi hidung tetapi juga menyebabkan gejala,
gejala seperti nyeri kepala dan nyeri wajah. :ndikasi lain bagi operasi septum nasi adalah
untuk mencapai os sphenoidalis bagi lesi,lesi di sinus sphenoidalis! atau untuk mencapai sella
tursika dan kelenjar pituitaria. ebih lanjut! indikasi terpenting pembedahan septum nasi
adalah obstruksi saluran pernapasan hidung sewaktu bernapas.
"da 2 jenis tindakan operati$ yang dapat dilakukan pada pasien dengan keluhan yang
nyata yaitu reseksi submukosa dan septoplasti.
9eseksi subkumukosa (submucous septum resection! S09 merupakan oprasi
mukoperikondrium dan mukoperiosteum kedua sisi dilepaskan dari tulang rawan dan tulang
septum. Bagian tulang atau tulang rawan septum kemudian diangkat! sehingga
mukoperikondrium dan mukoperiosteum sisi kiri dan kanan akan langsung bertemu di garis
tengah. ada umumnya operasi ini telah digantikan oleh rekonstruksi atau reposisi septum
nasi.
Septoplasti atau reposisi septum. ada operasi ini tulang rawan yang bengkok direposisi.
8anya bagian yang berlebihan saja yang dikeluarkan. :nsisi kecil dibuat pada hidung
sehingga tulang dan tulang rawan hidung dapat diinspeksi dengan baik. 3onjolan,tonjolan
tulang yang ada disingkirkan. 3ulang rawan yang menyimpang dikembalikan ke posisinya
yang normal. 3ulang,tulang juga dikembalikan ke tengah untuk menjamin aliran udara yang
normal. Setelah itu sepasang splint<stent intranasal dipasang selama beberapa hari biasanya 
4 / hari! tergantung luas tindakan! dan biasanya pasien menggunakan pembalut hidung luar.
Splint ini memungkinkan pasien dapat bernapas dengan melalui hidung dan memudahkan
untuk menelan makanan.

De&inisi Septoplasty
Septoplasty dide$inisikan sebagai operasi (pembedahan untuk meluruskan septum hidung yang
menyimpang. 5adang,kadang operasi juga dilakukan untuk alasan kosmetik. Dalam beberapa kasus
septoplasty dilakukan bersama dengan rhinoplasty.

Septoplasty dilakukan melalui lubang hidung untuk mengoreksi deviasi septum. Sayatan dibuat
pada membran yang menutupi septum. 0embran ini kemudian dipisahkan dari septum yang
kemudian harus dibentuk kembali. Beberapa bagian dari septum dapat dipotong untuk membuatnya
lurus.

Konsep Dasar Asuhan Kepera'atan


". engkajian
1. &iri 4 &iri =mum (berisi identitas pasien.
2. 9iwayat keperawatan
• 5eluhan =tama
3idak dapat berna$as melalui hidung! ada sesuatu yang mengganjal.
• 9iwayat enyakit sekarang.
"danya keluhan tidak dapat berna$as melalui hidung! hidung terasa nyeri! tidak dapat
makan karena takut tersedak.
• 9iwayat penyakit dahulu
ilek terus menerus! biasanya lebih dari satu tahun dan tidak ada perubahan meskipun
diberi obat.
'. emeriksaan )isik.
8idung% "da luka operasi! terdapat tampon > 1! mm yang tampak dari luar! pernapasan
pindah ke mulut.

B. Diagnosa
1. erubahan ola Na$as berhubungan dengan 3ampon ada 8idung.
2. 6angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka operasi.

&. :ntervensi
1. erubahan pola na$as sehubungan dengan tampon pada hidung.
3ujuan % erubahan pola na$as teratasi dalam 2-2# jam.
5riteria hasil % 3ampon di lepas! 5lien dapat berna$as melalui hidung.

Intervensi %asional
?elaskan tentang perubahan pola 5lien < keluarga mengerti sebab
na$as dan berna$as melalui mulut. akibat perubahan pola na$as.
"njurkan klien untuk tidur @ duduk 0embuat paru mengembang
(semi $owler dan na$as melalui dengan baik
mulut.
Beri tindakan perawatan untuk % 0emberi rasa nyaman dan
7ral hygiene! 9awatlukadengan mencegah in$eksi.
BA& dan 8272 dan -ylocain<"
Nebulier tanpa obat.
5olaborasi dengan dokter untuk )ungsi interdependent untuk
pemberian kalmethason dan mengencerkan sekret dan
bronchodilator. melonggarkan perna$asan.
0onitor vital sign. 0engetahui kelainan dini.

2. 6angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka operasi.


3ujuan % Nyeri berkurang dalam 2 - 2# jam.
5riteriahasil % 5lien bisa tidur! klien merasa tenang! 3D 11*<C* mm8g! ND CC -<menit.

:ntervensi 9asional
5aji $aktor 4 $aktor yang 5etakutan < posisi salah dapat
mempengaruhi nyeri! misal takut < meningkatkan respon nyeri.
posisi yang salah.
5aji tingkat nyeri < lokasi nyeri < 0enentukan tindakan
intensitas nyeri. keperawatan dalam hal untuk
penanganan nyeri
"njurkan klien untuk menggunakan 0engurangi nyeri
teknik %distraksi! relaksasi progresi$!
cutaneus stimulation.
0onitor vital sign. 0engetahui kelainan dini
terhadap respon nyeri
Da$tar ustaka

0angunkusumo! ndang. Niar! N.A. 2**. 5elainan Septum. Dalam% Buku "jar :lmu
3elinga,8idung,3enggorokan! hal.EE. ?akarta % Balai enerbit )5=:.
Broek Den Fan . 2**E. B=5= S"5= :0= 5S8"3"N 3N667975! 8:D=N6!
D"N 3:N6". ?akarta% 6&

Anda mungkin juga menyukai