Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Muhammad Raihan

NIM : 8111421733

Mata Kuliah : Hukum Dagang

Tugas Koperasi

SOAL

UU Koperasi diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 dan di tahun 2012 dicabut dengan adanya
UU Nomor 17. Namun pada tanggal 28 Mei 2013 Mahkamah Konstitusi membatalkan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dengan Putusan Nomor:
28/PUU-XI/2013. Hal tersebut karena dianggap bertentangan dengan UUD 1945, sehingga
Undang- Undang ini dianggap tidak mempunyai kekuatan hukum tetap.

Dengan adanya UU Cipta Kerja maka koperasi juga mengalami beberapa pasal yang mengalami
perubahan, apa sajakah yang diubah ?

Buat matriks perubahannya sehingga terlihat apa saja yang diubah dalam UU 25/1992 dengan
UU Cipta Kerja.

JAWABAN

Pembentukan UU tentang Koperasi di Indonesia sangat dibutuhkan. Namun seperti banyak UU


di Indonesia, pada sewaktu saat akan butuh diperbaharui dengan perkembangan zaman yang
cepat. Sempat diubahnya UU No.25 Tahun 1992 menjadi UU No.17 Tahun 2012 dikarenakan
sudah tertinggalnya UU No.25 dengan perkembangan zaman sekarang. Namun karena UU No.17
Tahun 2012 tersebut dibatalkan karena dianggap bertentangan dengan UUD 1945. Tercatat telah
5 kali adanya perubahan UU mengenai Koperasi di Indonesia dan dengan ditambah adanya
Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja maka peraturan mengenai Koperasi sudah 6 kali
melewati fase perubahan. Adanya Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja ini, telah merubah
beberapa ketentuan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Berikut
yang telah diubah dalam UU No.25/1992, yaitu:
1. Sebelumnya dalam UU No.25 Pasal 6 Tahun 1992 Koperasi Primer dibentuk sekurang-
kurangnya oleh 20 orang dan Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3
Koperasi. Namun dalam UU Cipta Kerja diubah menjadi Koperasi Primer dibentuk
paling dikit 3 orang dan Koperasi Sekunder tetap dibentuk oleh paling sedikit 3 koperasi.
dengan dipermudahnya pendirian koperasi diharapkan dapat melahirkan koperasi-
koperasi baru untuk menggerakan ekonomi dan membuka lapang kerja baru yang lebih
banyak.
2. Penegasan mengenai sistem perwakilan dalam rapat Anggota Koperasi. Pada dasarnya
dalam sistem perwakilan dalam rapat Anggota Koperasi telah diatur dalam Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.19/PER/M.KUKM/IX/2015
tentang penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi. Namun hal tersebut dipertegas dalam
UU Cipta Kerja yang menyebutkan bahwa Pasal 22 berisi rapat anggota merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, rapat dapat dihadiri oleh anggota yang
dimana dalam pasal 2 dimaksud dalam anggota adalah sebagai perwakilan dan ketetntuan
mengenai rapat anggota dasar diatur dalam Anggaran Dasar/Rumah Tangga. Dalam
Omnibus Law diatur mengenai sistem perwakilan dalam Rapat anggota Tahunan. Hal
tersebut dilakukan agar koperasi kental dengan prinsip demokrasi dan diharapkan kualitas
pengawasan dalam internal koperasi meningkat.
3. Dalam UU No.25 Pasal 43 Tahun 1992 berisikan: (1) Usaha Koperasi adalah usaha yang
berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan anggota. (2) Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota Koperasi. (3) Koperasi
menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala bidang kehidupan ekonomi
rakyat. Pasal tersebut kemudian diubah dalam UU Cipta Kerja Pasal 43 yang berisikan:
(1) Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota
untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. (21 Usaha Koperasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara tunggal usaha atau serba usaha. (3)
Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang bukan anggota Koperasi dalam rangka menarik masyarakat menjadi
anggota Koperasi. (4) Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala
bidang kehidupan ekonomi ralryat. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan usaha
Koperasi diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pengaturan mengenai koperasi dalam UU
Cipta Kerja menjadi tanda masih diperlukannya upaya untuk mendorong mengenai
berKoperasi kepada masyarakat untuk lebih memahaminya lagi.

Anda mungkin juga menyukai