Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Perusahaan Dan Persaingan
Usaha
Dosen Pengampu : Dr. Rani Sri Agustina, S.H.,M.H.
Disusun Oleh :
Amar Fajar Setiawan (1111180089)
Rina Nur Octavia (1111180099)
Mas Viska Putri Andini (1111180109)
Salwa Fadilla Ananda (1111180119)
M Armand Prasetyanto (1111180129)
Andre Agvarez Simanullang (1111180139)
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
Pembahasan Koperasi
Pasal 21 Pasal 21
(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Daerah menyediakan pembiayaan bagi menyediakan pembiayaan bagi Usaha
Usaha Mikro dan Kecil; Mikro dan Kecil.
(2) Badan Usaha Milik Negara (2) Badan Usaha Milik Negara dapat
menyediakan pembiayaan dari menyediakan pembiayaan dari
penyisihan bagian laba tahunan yang penyisihan bagian laba tahunan yang
dialokasikan kepada Usaha Mikro dan dialokasikan kepada Usaha Mikro dan
Kecil dalam bentuk pemberian Kecil dalam bentuk pemberian
pinjaman, penjaminan, hibah, dan pinjaman, penjaminan, hibah, dan
pembiayaan lainnya. pembiayaan lainnya.
(3) Usaha Besar nasional dan asing (3) Usaha Besar nasional dan asing
menyediakan pembiayaarl yang dapat menyediakan pembiayaan yang
dialokasikan kepada Usaha Mikro dan dialokasikan kepada Usaha Mikro dan
Kecil dalam bentuk pemberian Kecil dalam bentuk pemberian
pinjaman, penjaminan, hibah, dan pinjaman, penjaminan, hibah, dan
pembiayaan lainnya. pembiayaan lainnya.
(4) Pemerintah Pusat, Pemerintah (4) Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Daerah, dan Dunia Usaha memberikan dan Dunia Usaha dapat memberikan
hibah, mengusahakan bantuan luar hibah, mengusahakan bantuan luar
negeri, dan mengusahakan sumber negeri, dan mengusahakan sumber
pembiayaan lain yang sah serta tidak pembiayaan lain yang sah serta tidak
mengikat untuk Usaha Mikro dan mengikat untuk Usaha Mikro dan
Kecil. Kecil.
(5) Pemerintah Pusat dan Pemerintah (5) Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberikan insentif dalam
memberikan insentif dalam bentuk bentuk kemudahan persyaratan
kemudahan persyaratan perizinan, perizinan, keringanan tarif sarana dan
keringanan tarif sarana dan prasarana, prasarana, dan bentuk insentif lainnya
dan bentuk insentif lainnya yang sesuai yang sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan peraturan peraturan perundangundangan kepada
perundangundangan kepada Dunia dunia usaha yang menyediakan
Usaha yang menyediakan pembiayaan pembiayaan bagi Usaha Mikro dan
bagi Usaha Mikro dan Kecil. Kecil.
Pengertian: Pengertian:
Ketentuan Pasal 1 angka 1 diubah Pasal 1:
sehingga berbunyi sebagai berikut: Perseroan Terbatas, yang selanjutnya
Pasal 1: Perseroan Terbatas, yang disebut perseroan, adalah badan hukum
selanjutnya disebut Perseroan, adalah yang merupakan persekutuan modal,
badan hukum yang merupakan didirikan berdasarkan perjanjian,
persekutuan modal, didirikan melakukan kegiatan usaha dengan
berdasarkan perjanjian, melakukan modal dasar yang seluruhnya terbagi
kegiatan usaha dengan modal dasar dalam saham dan memenuhi
yang seluruhnya terbagi dalam saham persyaratan yang ditetapkan dalam
atau Badan Hukum perorangan yang undang-undang ini serta peraturan
memenuhi kriteria Usaha Mikro dan pelaksanaannya.
Kecil sebagaimana diatur dalam
peraturan perundangundangan
mengenai Usaha Mikro dan Kecil.
Pendirian Pendirian
Pasal 7 Pasal 7
(1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua) (1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua)
orang atau lebih dengan akta notaris orang atau lebih dengan akta notaris
yang dibuat dalam Bahasa Indonesia. yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
(2) Setiap pendiri Perseroan wajib (2) Setiap pendiriPerseroan wajib
mengambil bagian saham pada saat mengambil bagian saham pada saat
Perseroan didirikan. Perseroan didirikan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tidak berlaku dalam pada ayat (2) tidak berlaku dalam
rangka Peleburan. rangka Peleburan.
(4) Perseroan memperoleh status badan (4) Perseroan memperoleh status badan
hukum setelah didaftarkan kepada hukum pada tanggal diterbitkannya
Menteri dan mendapatkan bukti keputusan menteri mengenai
pendaftaran. pengesahan badan hukum Perseroan.
(5) Setelah Perseroan memperoleh (5) Setelah Perseroan memperoleh
status badan hukum dan pemegang status badan hukum dan pemegang
saham menjadi kurang dari 2 (dua) saham menjadi kurang dari 2 (dua)
orang, dalam jangka waktu paling lama orang, dalam jangka waktu paling lama
6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan
tersebut, pemegang saham yang tersebut pemegang saham yang
bersangkutan wajib: bersangkutan wajib mengalihkan
a. mengalihkan sebagian sahamnya sebagian sahamnya kepada orang lain
kepada orang lain; atau atau Perseroan mengeluarkansaham
b. Perseroan mengeluarkan saham baru baru kepada orang lain.
kepada orang lain. (6) Dalam hal jangka waktu
(6) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah dilampaui, pemegang saham tetap
telah dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 (dua) orang, pemegang
kurang dari 2 (dua) orang: saham bertanggung jawab secara
a. pemegang saham bertanggung jawab pribadi atas segala perikatan dan
secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas
kerugian Perseroan; dan permohonan pihak yang
b. atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri
berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan
dapat membubarkan Perseroan tersebut.
tersebut. (7) Ketentuan yang mewajibkan
(7) Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang
Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih sebagaimana dimaksud pada
atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ketentuan pada ayat (5),
ayat (1), ayat (5), serta ayat (6) tidak serta ayat (6) tidak berlaku bagi:
berlaku bagi: a. Persero yang seluruh a. Persero yang seluruh sahamnya
sahamnya dimiliki oleh negara; b. dimiliki oleh negara; atau
Badan Usaha Milik Daerah; c. Badan b. Perseroan yang mengelola bursa
Usaha Milik Desa; d. Perseroan yang efek, lembaga kliring dan penjaminan,
mengelola bursa efek, lembaga kliring lembaga penyimpanan dan
dan penjaminan, lembaga penyelesaian, dan lembaga lain
penyimpanan dan penyelesaian, dan sebagaimana diatur dalam
lembaga lain sesuai dengan Undang- undangundang tentang Pasar Modal.
Undang tentang Pasar Modal; atau e.
Perseroan yang memenuhi kriteria
untuk Usaha Mikro dan Kecil.
(8) Usaha Mikro dan Kecil
sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
huruf e merupakan Usaha Mikro dan
Kecil sebagaimana diatur dalam
peraturan perundangundangan
mengenai Usaha Mikro dan Kecil.
Biaya Biaya
Pasal 153 Pasal 153
Ketentuan mengenai biaya Perseroan Ketentuan mengenai biaya untuk:
sebagai badan hukum diatur sesuai a. memperoleh persetujuan pemakaian
dengan ketentuan peraturan nama Perseroan;
perundangundangan di bidang b. memperoleh keputusan pengesahan
penerimaan negara bukan pajak. badan hukum Perseroan;
c. memperoleh keputusan persetujuan
perubahan anggaran dasar;
d. memperoleh informasi tentang data
Perseroan dalam daftar Perseroan;
e. pengumuman yang diwajibkan
dalam undang-undang ini dalam Berita
Negara Republik Indonesia dan
Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia; dan
f. memperoleh salinan keputusan
menteri mengenai pengesahan badan
hukum Perseroan atau persetujuan
perubahan anggaran dasar Perseroan
diatur dengan peraturan pemerintah.
Pembahasan BUMN
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O20 tentang Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2OO3
Cipta Kerja tentang Badan Usaha Milik Negara
Pasal 66 Pasal 66
(1) Pemerintah Pusat dapat memberikan (1) Pemerintah dapat memberikan penugasan
penugasan khusus kepada BUMN untuk khusus kepada BUMN untuk
menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum
serta riset dan inovasi nasional.
(2) Penugasan khusus kepada BUMN dengan tetap memperhatikan maksud dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tujuan kegiatan BUMN.
dilakukan dengan tetap memperhatikan
(2) Setiap penugasan sebagaimana dimaksud
maksud dan tujuan, kegiatan usaha BUMN,
dalam ayat (1) harus terlebih dahulu
serta mempertimbangkan kemampuan
mendapatkan persetujuan RUPS/Menteri.
BUMN.
c. koperasi;
d. BUMN;