Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGARUH KEBIASAAN BURUK


MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP
BENCANA BANJIR

Guru Pengampu: Dra. Rima Rahayu Utama


Disusun Oleh:
Kelompok
1. Gustiatta Al Ghazali (08)
2. Laura Putri Ningrum (14)
3. M. Guntur Prasetyo (17)
4. Najwa Aabidah H. (19)
5. Ririn Dwi Cahyani (24)
6. Rudi Febriyanto (26)

KELAS IX G
SMP NEGERI 1 JOMBANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelancaran dalam proses penulisan makalah ini hingga penulisan ini selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam proses
penulisan makalah ini. Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih ada banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, dengan berbesar hati, kami
menerima saran dan kritik dari pembaca demi makalah-makalah yang lebih baik lagi ke
depannya. Kami juga berharap semoga makalah yang kami tulis ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.

Jombang, 20 April 2024,

Penulis.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Banjir merupakan masalah alam yang sudah sangat sering terjadi di Indonesia. Banjir
dapat terjadi akibat faktor-faktor alam seperti naiknya permukaan air karena curah hujan
yang melebihi batas normal, perubahan suhu maupun cuaca ekstrim, tanggul/ bendungan
yang bobol, terhambatnya aliran air dan masih banyak lagi. Namun, tidak dipungkiri
bahwa penyebab-penyebab dari banjir ini dapat didorong oleh perilaku-perilaku buruk dari
masyarakat Indonesia. Mungkin badan-badan pemerintah dapat menangani terjadinya
bencana banjir yang sedang terjadi. Akan tetapi sampai saat ini, masih sedikit upaya
pemerintah yang berhasil dalam mencegah kasus-kasus banjir yang sudah menjadi seperti
asupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Upaya pencegahan yang dilakukan juga
terbilang sia-sia. Hal ini bukan berarti bahwa upaya yang dilakukan badan pemerintahan
kurang bagus maupun efektif. Tapi, hal ini juga juga dapat terjadi karena pola pikir dari
masyarakat Indonesia yang kurang bagus dan kebiasaan yang sulit untuk menghentikan
kebiasaan buruknya walaupun sudah mengetahui bahwa kebiasannya buruk.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah kami tulis di atas, rumusan masalahnya dapat
kami tuliskan sebagai berikut:
1. Mengapa perlu mengubah kebiasaan buruk masyarakat Indonesia untuk mencegah
terjadinya banjir yang berkelanjutan?
2. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan buruk masyaraktat
Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Memapaparkan pendapat kami yang mungkin dapat membantu proses penanganan
maupun pencegahan banjir yang ada di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam artikel ini kami akan membahas tentang pengaruh kebiasaan buruk masyarakat
Indonesia pada bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini serta membahas tentang upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Walaupun
tidak dipungkiri bahwa faktor lingkungan juga mempengaruhi bencana banjir, perilaku
manusia juga memiliki peran besar dalam mendorong faktor-faktor penyebab banjir bisa
terjadi.

Kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang paling sering adalah membuang sampah
di sungai yang menjadi salah satu faktor utama untuk mendorong faktor-faktor banjir
lainnya. Sampah-sampah yang dibuang di sungai tidak akan mudah diurai kecuali sampah-
sampah abiotik. Tentunya sampah-sampah yang sulit terurai itu akan menumpuk seiring
kebiasaan buruk masyarakat Indonesia itu terus dilakukan. Maka dari itu, saat musim
penghujan, air deras yang turun seharusnya dapat mengalir tapi karena sampah yang
menumpuk, air yang seharusnya mengalir akan meluap karena aliran sungai yang
tersumbat.

Perilaku buruk masyarakat Indonesia lainnya adalah menebang hutan secara liar.
Penebangan hutan seara liar ini dapat diartikan sebagai penebangan yang tidak melakukan
reboisasi (penanaman kembali) dan pemilihan pada pohon-pohon yang akan ditebang.
Pemilihan pohon dalam penebangan sangat penting untuk terus menjaga kelestarian
ekosistem sekitar. Namun hal ini sering dihiraukan oleh masyarakat Indonesia
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Selain itu, mengapa hal ini dapat menyebabkan
banjir? Hal ini dikarenakan pohon-pohon yang ditebang sembarang tanpa melakukan
penanaman kembali akan menimbulkan tidak adanya peresapan air.

Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan buruk masyarakat Indonesia
yang sulit dihindarkan ini harus segera dihentikan. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak
cara. Mungkin penyuluhan akan terlalu umum dan tidak akan terlalu efektif karena akan
terlalu sulit untuk mengubah pola pikir masyarakat. Cara lebih efektif yang mungkin dapat
dilakukan oleh badan pemerintahan adalah dengan lebih menginformasikan tentang
peraturan-peraturan tentang membuang sampah di sungai sembarangan, penebangan
pohon secara liar dan kebiasaan-kebiasaan lain yang mungkin dapat menyebabkan banjir.
Setelah itu, dilanjutkan dengan penegakkan keadilan yang lebih ditingkatkan kepada
siapa-siapa saja yang melanggar. Untuk membuat para pelanggar lebih merasa jera,
hukuman bisa lebih ditingkatkan sehingga dapat mengurangi jumlah pelanggaran yang
ada.

BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan yang telah kami tulis pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kebiasaan buruk akan selalu berakibat buruk. Maka dari itu, kebiasaan-
kebiasaan buruk itu harus dihentikan agar dapat membantu mencegah faktor-faktor
datangnya banjir terjadi. Pola pikir yang dimiliki masyarakat juga perlu dibenahi. Karena
jika pola pikir yang dimiliki bagus dan sehat, kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan
tidak mungkin akan dilanjutkan. Hal ini dapat dibenahi dengan menanamkan serta
meningkatkan kesadaran diri masing-masing.

Dengan kesadaran diri yang tinggi, masyarakat akan merasa bahwa perilaku-perilaku
tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan dan dirinya sendiri. Demikian, faktor-
faktor penyebab banjir dapat ditekan dengan kebiasaan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai