Makalah IMUNISASI
Makalah IMUNISASI
KEPERAWATAN ANAK
Di susun oleh
HILDA FA ( KHGC21136 )
RESA FG ( KHGC 21145 )
RIZAL MS ( KHGC 21146 )
YANTI Y ( KHGC 21128 )
TRESNA SUCI ( KHGC 21151 )
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini
terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka
kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi
menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di
Indonesia (Depkes RI/2009).
Apabila Imunisasi dasar belum pernah diberikan pada usia yang seharusnya
tetapi belum mencapai usia 8 tahun, perlu diberikan 4 dosis DPT (1-3 berselang 1-2
bulan dan yang ke-4 diberikan enam bulan kemudian). Apabila umur anak sudah
menginjak lebih dari 8 tahun, dapat diberikan Td (ADT=adult),
vaksin difteri untuk dewasa), sebagai pengganti DT yang diberikan 3 dosis
intrval 1-2 bulan dengan booster TD maupun TT sepuluh tahun kemudian (Ranuh,
2001).
Pemerintah juga berencana melakukan tiga tahap kampanye imunisasi campak
dan polio selama tahun 2009-2011. Kampanye polio dan campak tahap pertama
dilaksanakan tanggal 6-24 Oktober di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera
Utara dan Maluku Utara. "Untuk tahap pertama di tiga provinsi, nanti semua akan
dapat. Penetapan prioritas ini dilakukan berdasar cakupan imunisasi dan hasil
surveilans. Tahun 2010, kampanye serupa tahap kedua akan dilakukan di Maluku,
Papua Barat, Sumatra Barat, Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa
Tenggara Timur dan Banten. Kampanye tahap ketiga akan dilakukan di semua
provinsi yang ada di pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Selama masa kampanye, masyarakat yang memiliki anak berusia di bawah
lima tahun diminta membawa anak-anak mereka ke pos-pos pelayanan imunisasi
yang ada di puskesmas, posyandu dan sarana kesehatan lain untuk mendapatkan
vaksinasi polio oral dan suntikan vaksin campak. Kegiatan itu diharapkan dapat
mencegah munculnya kasus baru penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
hingga saat ini kejadian penyakit tersebut masih ditemui dan bahkan menimbulkan
kejadian luar biasa di beberapa daerah (http://m.antaranews.com).
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung
rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian.
Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara
langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi
terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat
seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat
berakhir dengan kematian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Imunisasi
2.1.1 Defenisi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. (blog-indonesia, 2008).
2.1.2 Kekebalan
Dalam tubuh bayi atau anak ada 2 (dua) jenis kekebalan yang bekerja
yaitu:
BCG
a) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC).
Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan
menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.
b) Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
c) Kontra indikasi :
- Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan.
- Anak yang telah menderita penyakit TBC.
d) Efek samping
- Reaksi normal
(1) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan kecil
berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan diameter 10 mm.
(2) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada luka
tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain kasa kering dan
bersih.
(3) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar)
dengan diametr 5-7 mm.
- Reaksi berat
(1) Kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang lebih
luas.
(2) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.
c) Kontra indikasi :
d) Efek samping :
- Reaksi lokal
(1) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam
(2) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas akan
- Reaksi Umum
Hepatitis B
Polio
c) Kontra indikasi:
d) Efek samping :
- Reaksi yang timbul bisaanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak
ringan.
- Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada anggota
c) Kontra indikasi :
d) Efek samping :
- Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini
jarang terjadi.
Tabel 2.3
No Jenis Jadwal
1 BCG diberikan 1 kali (pada usia 1 bulan)
2 DPT diberikan 3 kali (pada usia 2,3,dan 4 bulan)
3 Polio diberikan 4 kali (pada usia 1,2,3, dan 4 bulan)
4 Campak diberikan 1 kali (pada usia 9 bulan)
5 Hepatitis B diberikan 1 kali (pada usia 0-7 hari)
2.3 Faktor yang Berkaitan Dengan Pengetahuan Ibu Terhadap Imunisasi Dasar
Lengkap
2.3.1 Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. semakin bertambah usia ibu maka tingkat
2.3.2 Pendidikan
perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi semakin tinggi
2.3.3 Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah di lahirkan baik lahir hidup
maupun lahir mati. Paritas wanita akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan
wanita, karena semakin tinggi paritas ibu maka akan semakin meningkat pengetahuan
ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rhineka CIpta,
Jakarta.
_________, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rhineka Cipta,
Jakarta.
Dinkes, 2002, Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta.
Hidayat, 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Huliana, A. Md.Keb, 2003, Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa Swara, Jakarta.
Kurniasih, dkk, 2006, Panduan Imunisasi, PT. Gramedia, Jakarta.
Di susun oleh
HILDA FA ( KHGC21136 )
RESA FG ( KHGC 21145 )
RIZAL MS ( KHGC 21146 )
YANTI Y ( KHGC 21128 )
TRESNA SUCI ( KHGC 21151 )
1. Pertanyaan PICO/PICOT
P : Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak umur
T : 2 Bulan.
Anaknya Di Desa Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya” berada pada level 1A, karena
b. Metode
c. Manfaat
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kerentanan,
keseriusan, manfaat dan hambatan yang dirasakan ibu terhadap perilaku ibu
mengimunisasi anaknya.
1. Ada hubungan antara persepsi kerentanan yang dirasakan dengan perilaku ibu
Kubu Raya.
2. Ada hubungan antara persepsi keseriusan yang dirasakan dengan perilaku ibu
Kubu Raya.
3. Ada hubungan antara persepsi manfaat yang dirasakan dengan perilaku ibu
Kubu Raya.
4. Ada hubungan antara persepsi hambatan yang dirasakan dengan perilaku ibu
Kubu Raya.