Keanekaragaman Bangsa Ini Adalah Rahmat

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

“Keanekaragaman Bangsa Ini adalah Rahmat”

Pertama, marilah kita ucapakan syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmatnya yang
berlimpah ruah, sehinga kita kali ini semua dapat berkumpul di tempat yang penuh barokah ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW, makhluk terbaik
dan termulia.
Pada kesempatan yang baik ini, kami akan menyampaikan pidato ringkas kepada segenap hadirin,
dengan topik: “Keanekaragaman Bangsa Ini adalah Rahmat”.
Allah Swt. Berfirman dalam Alquran, yang artinya:
Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dari ayat ini, Allah SWT telah menjelaskan bahwa penciptaan manusia dengan bangsa-bangsa dan suku-
suku yang beraneka ragam, adalah bertujuan agar mereka saling mengenal satu sama lain. Perbedaan
tersebut membuat kita dapat merasakan warna-warni dan keajaiban ciptaan Allah, sebagaimana kita
merasakan manisnya hidup ini.
Bayangkan kalau semua manusia diciptakan dengan berkulit hitam! Bayangkan, andaikan manusia hanya
berbicara dengan satu bahasa saja! Atau bahkan mempunyai profesi yang sama semua! Betapa kurang
berwarnanya kehidupan! Yang terjadi bukan kebaikan bersama, malah menjadi kebosanan massal.
Kalau kita mau menilik sejarah, pada saat nabi Muhammad masih hidup dan menjadi pemimpin, beliau
sangat menghormati perbedaan dan keanekaragaman kaumya. Beliau memimpin dengan bijaksana
tanpa tebang pilih, sehingga seluruh masyarakat merasa nyaman dengan kepemimpinan beliau. Tentu
kita tahu beliau pada saat itu hidup di tengah masyarakat yang memiliki agama dan kabilah yang
heterogen. Di Madinah al-Munawaaroh tidak hanya hidup orang Islam saja tetapi juga orang beragama
Yahudi dan Nasrani.
Sekarang, mari kita melihat ke negara kita tercinta, NKRI. Di negara kita ini hidup di dalamnya
masyarakat dengan berbagai macam latar belakang. Bangsa, suku, agama yang berbeda-beda. Bukankah
begitu? Di sini hidup suku jawa, suku madura, suku sasak dan lain sebagainya. Disini juga tinggal
penganut agama islam, kristen dan agama-agama yang lain. Serta keanekaragaman lain yang amat
kompleks dalam berbagai aspek.
Tapi apa yang terjadi disini?
Keanekaragaman tersebut kenapa malah menjadi simbol permusuhan. Banyak bermunculan konflik-
konflik yang dipicu adanya perbedaan-perbedaan tersebut, baik soal agama, kesukuan maupun lainnya.
Kenapa terjadi konflik-konflik seperti itu?! Hal tersebut terjadi tidak lain karena kurangnya masyarakat
kita memahami tentang spirit ajaran agamanya. Khususnya kaum muslimin sebagai mayoritas, kurang
mendalami tentang Islamnya. Rosulullah SAW telah bersabda “Perbedaan umatku merupakan suatu
rahmat” (HR. Baihaqi).
Maka dari itu wajib bagi kita (kaum muslimin) untuk mengkuti apa yang telah ditauladankan dan
disabdakan oleh nabi Muhammad SAW, sehingga cara pandang kita terhadap
perbedaan/keanekaragaman tersebut menjadi lebih bijak. Perbedaan atau keanekaragaman tersebut
tidak kita jadikan sebagai isu perpecahan atau saling bermusuhan, tetapi malah kita jadikan sebagai
ajang untuk saling berbagi nikmat dan rahmat.
Demikian yang dapat sampaikan pada kesempatan ini, apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf.
Sampai jumpa di lain kesempatan.
Terima kasih atas perhatiannya, Wallaahul muwaafiq ila aqwamit tariiq.

Anda mungkin juga menyukai