A. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) Bab 4 terdiri atas keterampilan gerak dan pengetahuan gerak.
1. Elemen Keterampilan Gerak
Pada akhir Fase E peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan
hasil evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional)
secara matang pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata sehari-
hari.
2. Elemen Pengetahuan Gerak
Pada akhir Fase E peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
dalam melakukan evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas
olahraga air (kondisional), aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata sehari-hari.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) Bab 4 meliputi sebagai berikut.
1.1 Memahami sejarah dan pengertian aktivitas atletik.
1.2 Memahami dan mempraktikkan gerak spesifik aktivitas atletik
1.3 Memahami dan mempraktikkan keterampilan gerak pada aktivitas atletik
C. Kata Kunci
● Atletik
● Lari
● Lompat
● Tolak peluru
● finis
● start
PAG Buku PJOK 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 116
● Koordinasi
● Tolakan
● Awalan
D. Kompetensi Awal:
Peserta didik memahami dan mempraktikkan nomor-nomor atletik, seperti nomor lari
jarak pendek, lompat jauh dan tolak peluru.
E. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan pada Fase E adalah mandiri dan gotong
royong yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran atletik.
H. Model Pembelajaran:
● Diskusi
● Demonstrasi
● Resiprokal
● Permainan
● Simulasi
● Inquiri
J. Asesmen
1. Pengetahuan (tertulis, lisan)
2. Keterampilan (praktik, kinerja)
3. Sikap (Profil Pelajar Pancasila mandiri dan gotong royong)
K. Materi Ajar
1. Sejarah dan Pengertian Aktivitas Atletik
2. Gerak Spesifik Permainan Aktivitas Atletik
PAG Buku PJOK 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 117
3. Keterampilan Gerak pada Aktivitas Atletik
PERTEMUAN 1
Topik
Hakikat atletik dan nomor lari jarak pendek
Alokasi Waktu
2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran
1.1 Memahami sejarah dan pengertian olahraga atletik
1.2 Memahami dan mempraktikkan gerak spesifik olahraga atletik, seperti nomor lari jarak
pendek, lompat jauh, serta tolak peluru
1.3 Memahami serta mempraktikkan keterampilan gerak pada olahraga atletik, seperti
nomor lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak peluru
Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mengetahui dan memahami
pengetahuan tentang aktivitas atletik sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Model Pembelajaran
● Diskusi
● Demonstrasi
● Resiprokal
● Permainan
● Simulasi
● Inquiri
Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang Anda ketahui tentang Atletik?
2. Apa saja nomor-nomor yang ada dalam atletik?
A. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yakni athlon yang berarti pertandingan atau
perlombaan. Olahraga ini populer sekitar abad ke-6 Sebelum Masehi. Saat itu, perlombaan
lari menjadi satu-satunya cabang olahraga yang ditandingkan. Kemudian, baru pada 1154
Masehi, olahraga atletik modern ini mulai dikenal dan berkembang hingga sampai ke Inggris.
Pada perkembangannya, olahraga atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade yang diikuti
oleh berbagai negara pada 1896 silam dengan cabang tambahan seperti lompat jauh dan
tolak peluru.
International Amateur Athletic Federation (IAAF) dibentuk pada 1912 dan bertugas untuk
melakukan standarisasi pencatatan waktu, rekor dunia, serta menggelar kompetisi atletik di
seluruh dunia. Namun, pada 2001, IAAF berubah nama menjadi International Association of
Athletics untuk mencerminkan status non-amatir. Olahraga atletik di Indonesia masuk pada
1930 yang disebarluaskan oleh bangsa Belanda. Saat itu, penyebaran atletik masih terbatas
hanya di kota-kota tertentu, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Aktivitas 1
a. Awalan (Start)
Start yang biasa digunakan dalam lari jarak pendek adalah start jongkok. Start jongkok
dibagi menjadi tiga, yaitu bunch start (start pendek) dilakukan dengan cara menempatkan
ujung jari kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan. Medium start (start menengah)
dilakukan dengan cara menempatkan lutut kaki belakang sejajar dengan ujung jari kaki
depan. Adapun, Long start (start panjang) dilakukan dengan cara lutut kaki belakang sejajar
dengan tumit kaki depan.
Pada saat posisi start atau awalan, ada tiga aba-aba yang diberikan oleh starter.
Starter merupakan orang yang bertugas memberikan aba-aba pada pelari yang berdiri di
garis start. Aba-aba yang diberikan sebagai berikut.
1) Aba-aba “bersedia” (on your mark)
Pada aba-aba ini Berjongkok dengan lutut kaki belakang menempel pada tanah. Simpan
kedua tangan dengan jarak selebar bahu di belakang garis start. Rapatkan keempat jari
dengan ibu jari terpisah membentuk huruf V terbalik. Kedua lengan digunakan untuk
menyangga berat badan.
2) Aba-aba “siap” (get set)
Pada aba-aba ini, lutut yang menempel di tanah diangkat bersamaan dengan lutut
depan. Kaki depan membentuk sudut 90 derajat dan kaki belakang membentuk sudut 120
derajat. Posisi panggul lebih tinggi dari bahu. Berat badan sepenuhnya ditopang oleh kedua
lengan. Kepala tetap menunduk dengan leher rileks dan pandangan tetap ke bawah. Fokus
pada aba-aba selanjutnya.
3) Aba-aba “ya” atau bunyi pistol
Pada aba-aba ini, angkat kedua lengan dari tanah, ayunkan lengan yang sejajar dengan
kaki depan ke depan dan lengan lainnya ke belakang. Bersamaan dengan itu, langkahkan
kaki belakang ke depan. Gunakan daya ledak dari tungkai untuk membantu dorongan saat
menolak dari balok start. Badan tetap condong ke depan. Gunakan langkah yang lebih kecil,
namun cepat untuk menjaga keseimbangan.
b. Gerakan Lari
Aktivitas 2
Bentuk latihan aksi-reaksi dilakukan dengan cara langsung bereaksi ketika diberi aba-aba,
bisa berupa hitungan atau meniup peluit. Gerakan latihannya bisa dilakukan seperti
berikut.
a. Buat sebuah garis start dan finis dengan jarak 10-20 meter.
b. Bagi kelas menjadi 2 atau 3 kelompok, dan berbaris ke belakang.
c. Pelari duduk bersila di belakang garis start.
d. Begitu peluit ditiup, bangun kemudian berlari hingga garis finis.
e. Posisi di belakang garis start bisa dimodifikasi dengan posisi lain seperti posisi push
up, berbaring, atau terlentang.
Aktivitas 3
Aktivitas 4
PERTEMUAN 2
Topik
Atletik nomor lompat jauh
Alokasi Waktu
2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran
1.1 Memahami sejarah dan pengertian olahraga atletik
1.2 Memahami dan mempraktikkan gerak spesifik olahraga atletik, seperti nomor lari jarak
pendek, lompat jauh, serta tolak peluru
1.3 Memahami serta mempraktikkan keterampilan gerak pada olahraga atletik, seperti
nomor lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak peluru
Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mengetahui dan memahami
pengetahuan tentang aktivitas atletik sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Model Pembelajaran
● Diskusi
● Demonstrasi
● Resiprokal
● Permainan
● Simulasi
● Inquiri
Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah Anda melakukan lompat jauh?
2. Apa saja gaya yang terdapat dalam lompat jauh?
Lompat jauh sudah dimainkan sejak olimpiade kuno pertama kali diselenggarakan. Saat itu,
pemain melompat sambil membawa beban di tangan. Lompat jauh merupakan salah satu
nomor di atletik. Pelompat akan berlari pada lintasan, melakukan tolakan pada papan tolak
dan melakukan gaya ketika melayang untuk menghasilkan lompatan yang lebih jauh.
Kemudian, mendarat di atas pasir. Ada tiga gaya yang umum dilakukan pada fase melayang,
Gaya-gaya tersebut mempunyai tingkat kesulitan masing-masing. Gaya tersebut yaitu gaya
jongkok (tuck style/sit down in the air), gaya menggantung atau melenting (hang
style/schnepper), dan gaya berjalan di udara (walking in the air/hitch kick style). Bagian
tubuh yang jatuh paling dekat dengan papan lompat merupakan jarak yang akan dihitung
sebagai hasil lompatan.
a. Awalan
Dalam lompat jauh awalan dilakukan dengan berlari untuk mendapatkan kecepatan
maksimal secara horizontal sebelum melakukan tolakan. Panjang lintasan yang disediakan
untuk melakukan awalan yaitu 40–45 meter dan lebar 1,22 meter yang diberi garis warna
putih berukuran 50 mm.
b. Tolakan
Tolakan merupakan fase yang sangat penting sebelum badan melayang di udara. Terjadi
perubahan posisi tubuh dari gerakan horizontal ke vertikal. Gunakan salah satu kaki yang
paling kuat untuk melakukan tolakan pada papan tolak. Tinggi dan jauhnya hasil lompatan
bergantung pada seberapa kuatnya kaki menolak. Papan tolak berbentuk persegi panjang
berukuran 1,22 meter dan lebar 0,002 meter yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya, di
mana sepatu pelompat akan mencengkram papan tersebut dan tidak menyebabkan
pelompat terpeleset.
c. Sikap Melayang di Udara
Bagi pemula, gaya yang paling umum digunakan adalah gaya menggantung. Gaya
menggantung menyerupai gerakan orang yang sedang menggantung atau melenting ke
belakang. Gaya ini sering dilakukan oleh pemula karena pelompat hanya perlu menahan
gaya ini sampai titik tertinggi elevasi sebelum akhirnya badan menurun dan mendarat.
d. Mendarat
Jarak yang kita peroleh dari hasil lompatan juga dipengaruhi oleh cara mendarat. Apabila
setelah kaki mendarat kemudian kita jatuh ke belakang, maka jarak lompatan yang akan
dihitung adalah titik terdekat tubuh mengenai pasir. Gunakan kedua kaki untuk mendarat di
bak pasir demi meminimalisir kerugian. Area mendarat berukuran lebar antara 2,75–3
meter. Permukaan pasir harus sama tinggi dengan papan tolak dan berisikan pasir yang
halus.
Aktivitas 2
Latihan lompat kijang atau disebut juga bounding merupakan latihan untuk meningkatkan
kekuatan tungkai saat melakukan tolakan. Latihan ini membantu meningkatkan kemampuan
kekuatan dan keseimbangan otot sehingga hasil tolakan bisa lebih jauh.
Berikut ini cara melakukan lompat kijang.
1) Berdiri tegak, tekuk kedua lengan di samping badan, lakukan awalan dengan berlari.
2) Tekuk satu kaki di depan setinggi pinggang dan kaki belakang tetap lurus.
3) Tahan gerakan satu detik untuk melayang sebelum mendarat menggunakan telapak kaki
bagian depan.
4) Setelah kaki depan mendarat, segera tarik kaki belakang ke depan untuk melakukan
gerakan yang sama.
5) Lakukan latihan pada jarak 20–30 meter dan lakukan dalam 2–4 repetisi.
Aktivitas 3
Topik
Atletik nomor tolak peluru
Alokasi Waktu
2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran
1.1 Memahami sejarah dan pengertian olahraga atletik
1.2 Memahami dan mempraktikkan gerak spesifik olahraga atletik, seperti nomor lari jarak
pendek, lompat jauh, serta tolak peluru
1.3 Memahami serta mempraktikkan keterampilan gerak pada olahraga atletik, seperti
nomor lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak peluru
Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mengetahui dan memahami
pengetahuan tentang aktivitas atletik sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Model Pembelajaran
● Diskusi
● Demonstrasi
● Resiprokal
● Permainan
● Simulasi
● Inquiri
Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah Anda melakukan aktivitas tolak peluru?
2. Apa saja macam-macam gaya dalam tolak peluru?
Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik, di mana pemain menolakkan
(mendorong) peluru sejauh mungkin dari arah bahu menggunakan salah satu tangan. Untuk
memulai berlatih tolak peluru setidaknya diperlukan dua hal yaitu lapangan dan peluru.
Berikut merupakan gambar dan ukuran sebuah lapangan tolak peluru dan spesifikasi sebuah
peluru.
Aktivitas 1
Aktivitas 2
PERTEMUAN 4
REFLEKSI GURU
Apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
REFLEKSI SISWA
Pada bab ini Anda telah mempelajari materi mengenai aktivitas atletik. Agar pembelajaran
semakin menyenangkan dan bermakna, mari sejenak berefleksi tentang aktivitas
pembelajaran kali ini. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat
mewakili perasaan Anda setelah mempelajari materi ini.
GLOSARIUM
● Lompat jauh: Melompat sejauh-jauhnya dari titik tertentu ke titik lainnya dengan berlari
secepat-cepatnya kemudian melayang dan mendarat
● Schnapper: Gaya menggantung pada lompat jauh
● Long jump: Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang bertujuan
untuk melompat dan mencapai jarak sejauh mungkin
● Shot-put: olahraga atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu
peluru yang terbuat dari logam dan dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk
mencapai jarak sejauh-jauhnya
● Cooling down: Pendinginan
● Shuttle run: teknik latihan yang disusun untuk membangun kekuatan, kontrol, dan
ketepatan gerak tubuh
● Sprint: salah satu olahraga lari dengan jarak tempuh yang pendek atau dalam waktu
singkat
PERTEMUAN 1
Cabang lari jarak pendek merupakan salah satu nomor perlombaan dalam olahraga atletik,
yang umum digelar di berbagai tingkat kejuaraan. Lari jarak pendek, atau dikenal dengan
nama lain sprint, mengharuskan setiap atlet menempuh jarak tempuh pendek dalam waktu
sesingkat mungkin. Kemampuan untuk menempuh jarak sesingkat mungkin atau kecepatan
seorang atlet berasal dari gabungan unsur kebugaran fisik serta teknik saat berlari.
Di luar menjaga kondisi fisik agar tetap bugar, setiap pelari mempunyai kewajiban
menguasai teknik berlari secara benar sehingga dapat tampil cepat di lintasan. Teknik dasar
pada cabang lari jarak pendek menjadi modal awal bagi seorang pelari atau sprinter untuk
dapat memenangi sebuah perlombaan. Bentuk teknik dasar atau gerak spesifik lari jarak
pendek dapat dibagi berdasarkan bagian tubuh yang digunakan atau berpengaruh saat
berlari. Rangkaian berikut ini adalah urutan gerak spesifik lari jarak pendek adalah gerakan
kaki, ayunan lengan, dan posisi badan.
Posisi atau gerak spesifik kaki lari jarak pendek adalah melangkah selebar dan secepat
mungkin, dengan menolakkannya dari tanah serta tertendang lurus. Kemudian bagian lutut
ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan, sementara pastikan pinggul
terdorong ke depan. Rangkaian gerakan kaki ketika berlari kemudian diakhiri pendaratan di
permukaan tanah menggunakan ujung telapak kaki.
Lalu gerak spesifik lari jarak pendek terakhir, merupakan penempatan posisi atau postur
badan ketika berlari di lintasan. Sikap badan yang benar pada waktu melakukan gerakan lari
PAG Buku PJOK 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 137
jarak pendek adalah berada dalam postur rileks ketika berlari di lintasan, dengan posisi
kepala segaris punggung. Kemudian pusatkan seluruh pandangan ke arah depan atau tujuan
lari di lintasan, hingga condongkan badan ke depan ketika mendekati garis finis.
Sumber: https://www.kompas.com/sports/read/2021/06/08/15200038/gerak-spesifik-lari-
jarak-pendek?page=all
Teknik Awalan
Jumper adalah teknik melakukan ancang-ancang dengan sejauh 20-30 meter dari titik garis
lompat, kemudian setelah mendekati garis, maka tingkatkanlah kecepatanya. Namun dalam
teknik jumper kita juga harus dapat mengendalikan kecepatan lari, terutama di 3-5 akhir
sebelum garis lompat. Selanjutnya mempersiapkan untuk melakukan pengalihan dari
kecepatan lari gerak horizontal ke lari gerek vertikal.
Teknik Melayang
Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh melayang, itu akan memudahkan dan
memperluas jarak pendaratan Pins.
Teknik Pendaratan
Pendaratan dilakukan dengan cara menundukan kepala, mengayunkan lengan dan
menggerakan pinggang ke arah depan. Hal ini dilakukan agar ketika proses pendaratan,
Anggota badan lain tidak menyentuh pasir lebih belakang daripada kaki.
Untuk mengasah 4 teknik lompat jauh diatas, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan
dengan betul-betul, diantaranya adalah menentukan jarak ancang-ancang yang tepat,
menentukan irama lari awalan, mengasah dan mencoba beberapa teknik tolakan, melayang,
dan pendaratan.
Gaya Menggantung
Teknik lompat jauh menggantung merupak salah satu teknik yang dimana ketika tubuh
melayang posisi dada dibusungkan ke depan. Dan kedua tangan diangkat keatas sedangkan
PAG Buku PJOK 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 140
untuk kedua kaki ditekuk kebelakang. Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh selama lama
mungkin berada di udara.
Sumber: https://www.pinhome.id/blog/pengertian-lompat-jauh/
PERTEMUAN 3
2. Gaya O’brien
Apabila gaya ortodoks biasa digunakan pemula, maka gaya O’brien merupakan gaya
melempar shot put yang paling sering digunakan atlet profesional. Gaya O’brien sendiri
PAG Buku PJOK 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 141
digunakan pertama kali oleh seorang atlet yang berasal dari negara Amerika Serikat bernama
Parry O’brien. Gaya ini sendiri biasa dikenal juga dengan gaya glide atau meluncur, tetapi
sekarang lebih populer sebagai gaya O’brien. Dalam cabang olahraga shot put, gaya O’Brien
dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan.
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/tolak-peluru/
PERTEMUAN 4
1. Panduan umum
Nama
No Anggota Terla Tidak Tidak Tidak Ket.
Terlak Terlak Terla Tidak Terlak Tidak
Kelompok ksan Terlak Terlak Terlak
sana sana ksana Terlaks sana Terlaks
a sana sana sana
ana ana
1.
2.
3.
dst
1. ASESMEN KETERAMPILAN
Tes kinerja aktivitas gerak spesifik dalam permainan invasi bola basket
a. Butir Tes
Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik dalam permainan basket, seperti
aktivitas.
PAG Buku PJOK 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 143
1) Aktivitas 1 : Pembelajaran sprint 100 m.
2) Aktivitas 2 : Pembelajaran lompat jauh.
3) Aktivitas 3 : Pembelajaran tolak peluru.
b. Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
c. Rubrik Asesmen Keterampilan Gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).
Pedoman penskoran
Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
1.
2.
3.
4.
dst.
2. ASESMEN SIKAP
Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)
1) Isikan identitas peserta didik.
2) Berikan tanda ✓ pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju, jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap
peserta didik.
3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur..
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Buku PJOK 2 untuk SMP/MA Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama. Latihan Bab 1
halaman 14-18
2. Soal-soal berikut.
Pilihan Ganda
1. Nomor yang di pertandingkan untuk lari jarak pendek adalah ….
A. 50 m
B. 100 m
C. 150 m
D. 300 m
E. 350 m
7. Posisi tubuh yang benar ketika mendarat dalam lompat jauh adalah ….
A. telentang
B. berdiri
C. telungkup
D. duduk
E. jongkok
8. Lompatan yang sah dilakukan oleh seorang atlet dalam lompat jauh yaitu tolakan
dilakukan ….
A. dengan kaki depan
B. di belakang papan tolak
C. tepat di papan tolak
D. di depan papan tolak
E. dengan dua kaki
9. Berat peluru yang digunakan untuk atlet putri senior dalam olah raga tolak peluru adalah…
kg.
A. 7
B. 10
C. 2
D. 9
E. 4
Uraian
1. Sebutkan nomor-nomor dalam atletik.
2. Tuliskan cara melakukan gaya o'brien dalam tolak peluru.
3. Tuliskan tiga gaya dalam lompat jauh.
4. Tuliskan cabang dari lomba lari.
5. Tuliskan tiga gaya dalam tolak peluru.
B. Uraian
1. Nomor-nomor dalam atletik.
Nomor jalan, lari, lompat, dan lempar.
2. Cara melakukan gaya gaya o'brien dalam tolak peluru
Gaya O'brien dimulai dengan gerakan membelakangi area sasaran. Tujuannya adalah
mencari ancang-ancang dan memposisikan badan dengan pas sebelum
meluncurkan peluru sekuat tenaga. Kemudian para atlet akan berputar 180 derajat ke
arah depan untuk mendorong pelurunya ke area saaran.
3. Tiga gaya dalam lompat jauh
Gaya jongkok, gaya lenting, dan gaya berjalan diudara.
4. Cabang dari lomba lari
a. Lari jarak pendek (59-400 m)
b. Lari jarak menengah (800-1.500 m)
c. Lari jarak jauh / marathon ( 300 m, 5.000 m dan 10.000 m)
d. Lari sambung / estafet
e. Lari gawang
5. Tiga gaya dalam tolak peluru
Gaya Spin, Gaya O'Brien dan Gaya Ortodoks.
10 100
9 90
8 80
7 70
6 60
5 50
4 40
3 30
2 20
1 10
0 0
B. Uraian
Skor
1 2 3 4
Terisi, namun tidak Terisi benar sekitar Terisi benar sekitar Terisi benar
benar, atau benar sekitar >50%−≤75% >75%−≤90% sekitar >90%
≤50%
Sumber Dokumen
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek
Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022
tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek
Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Permendikbudristek RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Standar Mutu Buku, Standar Proses
dan Kaidah Pemerolehan Naskah, serta Standar Proses dan Kaidah Penerbitan Buku.
Sumber Internet
https://www.beritabawean.com/contoh-soal-penjas-kelas-10-semeseter-1-atletik-dan-
jawabannya/
https://www.elvatya.com/2021/09/soal-tolak-peluru-pilihan-ganda-beserta-
jawabannya.html