Tahun 2024
untuk Pencegahan Stunting
1
Tren status gizi balita Indonesia
2
Prevalensi Balita Stunted (Tinggi Badan Menurut Umur)
Berdasarkan SSGI 2022
40,0
35,0 34,8
35,0 32,7
31,2
30,0
30,0 28,2 27,8 27,7 27,2
26,9 26,1
26,1 25,2
24,6 23,9 23,8
25,0 22,1 22,1 21,6
20,8 20,5 20,2
20,0 19,8 19,2
20,0 18,6 18,5 18,0
17,0 16,4
15,4 15,2 14,6
15,0
10,0 8,0
5,0
0,0
4
Stunting : Tinggi Badan Menurut Umur tidak sesuai. Menunjukkan status
pertumbuhan dan perkembangan anak.
• Otak dibentuk pada 5 tahun pertama kehidupan. Gagal tumbuh (stunting) pada periode ini
tidak hanya terjadi pada tampak fisik (pendek) namun juga pada perkembangan kognitif.
• Perkembangan awal otak memiliki dampak jangka panjang terhadap kemampuan anak
untuk belajar di sekolah maupun dalam kehidupan.
• Intervensi sebelum lahir dan setelah lahir sangat penting.
5
Sebelas intervensi spesifik untuk percepatan penurunan stunting
1 2
Remaja Putri
Sebelum lahir 1 Skrining anemia
Setelah lahir
26,2 2
Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) remaja
putri
Ibu Hamil
20,4 4 Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu hamil
18,5
Pemberian makanan tambahan bagi Ibu
5
Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Balita
8 baduta
Tata laksana balita dengan masalah gizi
9 (T, berat badan kurang, gizi kurang, gizi buruk
dan stunting)
10 Peningkatan cakupan & perluasan imunisasi
Edukasi remaja, ibu hamil, dan keluarga
11 termasuk pemicuan bebas Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Lahir 0-5 bulan 6-11 bulan 12-23 bulan 24-35 bulan 36-47 bulan 48-59 bulan
6
Keterangan: Pemeriksaan atau pengukuran | Intervensi 6
Sumber: SSGI 2022
Pemantauan Pertumbuhan Rutin Bulanan di Posyandu
sebagai Upaya Deteksi Dini Pencegahan Stunting dalam
Tatalaksana Balita Bermasalah Gizi
Gizi Kurang
522.003 balita Puskesmas (mengatasi red flag) +
Posyandu (PMT lokal 4-8 minggu)
Rumah Sakit
Stunting (991.709) Tatalaksana stunting sesuai PNPK
4
Pemberian Makanan Tambahan
Berbahan Pangan Lokal Sasaran:
IBU HAMIL
BERAT BADAN KEK
TIDAK NAIK
Tujuan
• Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK
yang diukur melalui penambahan Berat
Badan yang sesuai dengan usia kehamilan GIZI KURANG
• Meningkatkan Berat Badan Adekuat dan
memperbaiki status gizi balita melalui PMT
lokal sesuai dengan standar yang telah GIZI BURUK
ditetapkan
STUNTING
8
Realisasi Anggaran PMT Lokal Tahun 2023
1. Mengintensifkan
Kab/Kota yang proses pendampingan online
melaksanakan PMT lokal Rp. 222,56 M 2. Asistensi lapangan untuk Rp. 790,943 M
341 Kab/Kota Rp. 1,2 T 388 Kab/Kota Rp. 1,2 T
(semua menu sudah (18%) Kab/kota yang realisasinya (64,09%)
realisasi) rendah
9
Hingga Desember 2023, 95,9% (6,066 dari 6,324) Puskesmas Melaksanakan PMT Lokal
D I YOGYAKARTA 100,0% JAWA TENGAH 84,5%
PAPUA BARAT DAYA 100,0% D I YOGYAKARTA 81,5%
JAWA BARAT 100,0% PAPUA 78,8%
JAWA TENGAH 100,0% PAPUA TENGAH 78,7%
PAPUA 100,0% PAPUA BARAT DAYA 78,6%
JAWA TIMUR 100,0% ACEH 76,3%
SUMATERA SELATAN 100,0% MALUKU UTARA 73,1%
NUSA TENGGARA BARAT 100,0% NUSA TENGGARA BARAT 72,3%
KEP BANGKA BELITUNG 100,0% PAPUA PEGUNUNGAN 72,2%
SULAWESI TENGAH 100,0% JAWA TIMUR 72,1%
MALUKU UTARA 100,0% KALIMANTAN BARAT 70,7%
ACEH 99,7% JAWA BARAT 69,5%
NUSA TENGGARA TIMUR 99,5% NUSA TENGGARA TIMUR 69,0%
KALIMANTAN BARAT 99,5% MALUKU 69,0%
PAPUA TENGAH 99,1% LAMPUNG 66,3%
LAMPUNG 98,9% SULAWESI TENGGARA 66,1%
KALIMANTAN SELATAN 98,5% INDONESIA 64,1%
BALI 98,4% SULAWESI SELATAN 63,8%
PAPUA PEGUNUNGAN 98,3% SUMATERA UTARA 63,4%
SULAWESI SELATAN 97,9% KALIMANTAN SELATAN 60,9%
JAMBI 97,9% SUMATERA SELATAN 59,8%
SULAWESI TENGGARA 97,1% KALIMANTAN TENGAH 57,0%
INDONESIA 95,9% RIAU 56,8%
SUMATERA BARAT 95,3% PAPUA BARAT 56,7%
SULAWESI BARAT 94,9% SULAWESI BARAT 56,1%
KEPULAUAN RIAU 94,4% SULAWESI TENGAH 55,0%
BENGKULU 94,4% KEP BANGKA BELITUNG 51,2%
RIAU 94,4% JAMBI 49,2%
MALUKU 93,2% KALIMANTAN UTARA 46,4%
KALIMANTAN TENGAH 92,9% SUMATERA BARAT 42,5%
SUMATERA UTARA 91,6% KEPULAUAN RIAU 41,3%
PAPUA BARAT 89,5% BENGKULU 40,2%
KALIMANTAN UTARA 89,5% PAPUA SELATAN 31,8%
PAPUA SELATAN 79,6% KALIMANTAN TIMUR 30,0%
KALIMANTAN TIMUR 79,3% SULAWESI UTARA 29,9%
SULAWESI UTARA 78,0% Note: DKI Jakarta dan Banten
BALI 26,6%
GORONTALO 62,4% tidak medapat alokasi PMT Lokal
GORONTALO 18,8%
DKI JAKARTA 0,0% (BOK Puskesmas)
DKI JAKARTA 0,0%
BANTEN 0,0% BANTEN 0,0%
Note: DKI Jakarta dan Banten
% Puskesmas yang melaksanakan PMT Lokal tidak medapat alokasi PMT Lokal % Realisasi anggaran PMT Lokal
Pemenuhan PMT Lokal melalui anggaran DAK Non Fisik
Tahun 2023 dan 2024
506 kabupaten/kota mendapat alokasi DAK Non Fisik Tahun 2024 untuk PMT Lokal
Upaya Tahun 2024:
• Percepatan sosialisasi dan
orientasi di awal tahun
2024
393 = 388 +5
32 506
Kabupaten/Kota
• Percepatan rencana
pelaksanaan pada bulan
Februari 2024
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
• Monitoring dan
pendampingan
implementasi PMT lokal
11
Puskesmas mendapatkan dana Rp. 1,9 T untuk PMT Lokal
pada Tahun 2024 melalui DAK Non Fisik
MENU KEGIATAN RINCIAN MENU KEGIATAN KOMPONEN
BOK PUSKESMAS
1 Pemberian Makanan 1 Persiapan pemberian makanan 1 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian
Tambahan (PMT) tambahan berbasis pangan lokal makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil
berbahan pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kek dan balita bermasalah gizi tingkat kab/kota dan
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
puskesmas
2 Penyediaan bahan makanan 1 Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi kurang
tambahan berbasis pangan lokal (termasuk Balita T dan Berat Badan Kurang)
bagi ibu hamil kek dan balita gizi 2 Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Bumil KEK
kurang
5 Desk Data Catpor PMT lokal ke 514 kab/kota Mengetahui progress pencatatan Per Triwulan • Tim Kerja Surveilans
dan pelaporan kegiatan PMT lokal
Rencana Sinergi Desa Pangan Aman
(BPOM) denganProgram PMT
Berbahan Pangan Lokal (Kemenkes)
14
Sinergi Program PMT Berbahan Pangan Lokal dengan Program Desa Pangan
Desa Pangan Aman:
Program yang diinisiasi BPOM untuk memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam mewujudkan keamanan
pangan dengan melakukan intervensi melalui sisi supply yaitu melalui kegiatan pembinaan UMKM desa/kelurahan
dibidang pangan dan sisi demand yaitu melalui kegiatan pemberdayaan kader dan komunitas masyarakat desa