Anda di halaman 1dari 2

NAMA : GUNADI

NIM : 21040564277

KELAS :V

MATKUL : KAJIAN PENDIDIKAN DAN GENDER

JAWABAN

1.-Kesetaraan Gender adalah penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan structural baik terhdap laki-
laki dan perempuan dalam hal tertentu yang memang seharusnya diskriminasi dihapus.contoh :
perempuan dianggap makhluk lemah sedangkan laki-laki dianggap kuat.

-Ketidak adilan Gender adalah perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan atau disebut
perbedaan gender yang terjadi di kehidupan sehari-hari tidak menjadi suatu permasalahan sepanjang
perbedaan tersebut tidak mengakibatkan diskriminasi atau ketidak adilan. Contoh : Upah yang sama untuk
pekerja yang sama dan lebih banyak wanita atau perempuan yang akan berada di tempat kerja dan
menjadi pemimpin.

2. Perspektif gender dalam pendidikan dapat dilihat dari tiga parameter

a. Parameter Hak adalah Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi.

b. Parameter Keadilan adalah Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung tinggi norma berdasarkan
ketidak berpihakan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Pada hakekatnya adil berarti
seimbangnya hak dan kewajiban.

c. Parameter Kesetaraan adalah Parameter Kesetaraan Gender dalam Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan adalah alat atau tools untuk mengintegrasikan perspektif kesetaraan gender
dalam pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai dengan jenis dan hierarkhinya dengan cara
melalui analisis gender. Kesetaraan disini mensyaratkan adanya perlakuan yang setara, dimana pada
situasi yang sama harus diberlakukan dengan sama, sesuai bunyi pasal 28D ayat (1) yang menyatakan:
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
3. Tiga isu gender dalam pendidikan :

a. Bahwa perempuan tidak bisa mengikuti jurusan pendidikan yang berorientasi

kepada jurusan laki-laki begitupun sebaliknya.

b. Bahwa perempuan juga berhak menempuh pendidikan yang tinggi layaknya seorang laki-laki, namun
yang terjadi masih banyak anggapan bahwa perempuan tidak layak menempuh pendidikan tinggi karena
ujungnya akan menikah dan menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak.

c. Bahwa perempuan hanya bisa menempuh pendidikan lokal dan tidak bisa pergi jauh untuk
menempuh pendidikanya.

4. Pembelajaran pendekatan perspektif gender terdiri dari :

a. Pembelajaran Bias gender

Bias gender adalah kecenderungan atau prasangka terhadap jenis kelamin tertentu yang mengakibatkan
ketidakadilan gender (Maulana Khusen, 2014:120). Bentuk-bentuk bias gender adalah marginalisasi,
subordinasi, stereotip, kekerasan dan beban kerja (Fakih, 2005:13).

b. Pembelajaran Netral Gender

Gender Netral disebut juga sebagai non-biner. Artinya, istilah ini merujuk pada seseorang yang tidak
mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki maupun perempuan. Perlu diketahui, gender yang dimaksud
dalam hal ini tentu berbeda dengan jenis kelamin. Sebenarnya, gender netral adalah bentuk singkatan
dari netralitas gender. Gender netralsendiri merupakan sebuah gerakan di mana jenis kelamin tidak
mempengaruhi kegiatan, bahasa, profesi sampai jabatan.

c. Pembelajaran Inklusif Gender

Pembelajaran yang mengakui dan mempertimbangkan perbedaan kebutuhan,minat, pengalaman, dan


cara belajar siswa dan siswi disebabkan oleh konstruksi gender pada lingkungannya. Implementasi
pendidikan inklusif pada saat pengajaran di kelas harus mengupayakan sikap tidak diskriminatif,
pengakuan dari semua pihak kepada seluruh peserta belajar, pemberian fasilitas dan lingkungan yang
aman terhadap setiap individu anak

Anda mungkin juga menyukai