Anda di halaman 1dari 33

MODUL PEMBELAJARAN STILeS

PEDOMAN BAGI MAHASISWA

Disusun Untuk Bahan Pembelajaran

Matakuliah : Teknologi Sediaan Farmasi Liquid dan Semi Solid


Semester : V
Program Studi : S1 FARMASI

PENYUSUN

ISRIANY ISMAIL, S.SI.,M.SI.,APT

PEMBAHAS

DWI WAHYUNI LEBOE, S.SI., M.SI.


SURYA NINGSI, S.SI., M.SI., APT

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR 2023
KATA PENGANTAR
PETA KEDUDUKAN MODUL

SASARAN BELAJAR

MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI, EVALUASI DAN PENGEMASAN

MODUL_8, 9, 10, 11
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN, SUSPENSI,
EMULSI DAN SEMI SOLID

MODUL_5 MODUL_6 MODUL_7


SEDIAAN GEL SEDIAAN KRIM SEDIAAN PASTA

PANDUAN
PANDUAN
MAHASISWA
DOSEN MODUL_4
SEDIAAN SALEP

SETARA

MODUL_2 MODUL_3
FENOMENA TERMODINAMIKA
ANTARMUKA & EMULSI & SEDIAAN
SEDIAAN SUSPENSI EMULSI

BERJENJANG

MODUL_1
PENDAHULUAN &
SEDIAAN LARUTAN
Daftar Isi
Halaman Judul _
Kata Pengantar _
Peta Kedudukan Modul _
Daftar Isi _
Tugas dan Peran Tutor_
Deskripsi Mata Kuliah _
MODUL -1 SEDIAAN LARUTAN
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -2 FENOMENA ANTAR MUKA DAN SEDIAAN SUSPENSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -3 TERMODINAMIKA EMULSI DAN SEDIAAN EMULSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -4 SEDIAAN SALEP
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -V SEDIAAN GEL
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -6 SEDIAAN KRIM
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -7 SEDIAAN PASTA
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -8 FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -9 FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
Pustaka
MODUL -10 FORMULASI SEDIAAN EMULSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -11 FORMULASI SEDIAAN KRIM
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PEMBELAJAR (MAHASISWA)

Peran dan tanggung jawab mahasiswa pada setiap materi perkuliahan tergantung pada
model pembelajaran yang diterapkan pada materi perkuliahan tersebut. Sebagai layaknya
seseorang yang ingin mencapai tujuan tertentu, mahasiswa juga harus menyiapkan dirinya
untuk mencapai kompetensi alumni seperti yang ditawarkan program studi dengan kemampuan
yang tidak hanya sebatas memahami dan mengerti, tetapi sampai kepada kemampuan
memecahkan permasalahan dengan berada pada berbagai peran.
Oleh karenanya, berikut antara lain peran dan tanggung jawab mahasiswa sebagai
pembelajar:
a. Sebelum memulai kegiatan belajar pada semester I, mahasiswa wajib mengetahui dan
memahami kompetensi yang harus dimilikinya kelak setelah melewati seluruh proses
akademik di Universitas.
b. Mahasiswa wajib mengetahui dan memahami kompetensi yang harus dimilikinya
sebelum memulai pembelajaran pada satu matakuliah, bahkan pada satu topik
perkuliahan.
c. Mahasiswa hendaknya mampu mengaitkan kompetensi matakuliah satu dengan
lainnya, tidak memahaminya secara parsial, sehingga memungkinkan pembelajaran
berlangsung efektif.
d. Mahasiswa menerapkan sistem kredit semester (SKS) yang sesungguhnya dengan
menyiapkan diri sebelum memasuki materi perkuliahan, berperan dalam diskusi materi
pada tatap muka perkuliahan, dan membangun pemahaman, analisis masalah, dan
kemampuan problem solving sebagai hasil pembelajaran.
e. Mahasiswa dapat menelusuri sumber-sumber pustaka, baik yang telah ditetapkan
dalam modul matakuliah, maupun referensi penunjang lainnya.

Peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan pedoman perkuliahan ini adalah:
a. Mahasiswa menyiapkan diri untuk menghadapi tatapmuka perkuliahan dengan
memahami deskripsi mata kuliah hingga evaluasi pembelajaran
b. Mahasiswa membaca, menelusuri pustaka, dan memahami Modul tiap materi (topik inti)
mulai bagian I (pendahuluan) hingga bagian II (materi pembelajaran)
c. Pada bagian II (materi pembelajaran), mahasiswa harus membangun pemahaman awal
terhadap seluruh poin materi yang bersumber dari pemahaman pelajaran terdahulu dan
pustaka yang telah ditentukan.
d. Mahasiswa menegakkan pemahaman materi dengan membawa pemahaman yang telah
dibangun sebelumnya ke dalam tatapmuka perkulian, baik dalam proses diskusi,
maupun saat dosen menerapkan metode ceramah.
e. Mahasiswa membangun capaian kompetensi dengan menggambarkan capaian
pemahaman, kemampuan analisis hingga penyelesaian masalah dengan mengerjakan
bagian III (Tugas Modul).
f. Mahasiswa mengetahui tingkatan capaian kompetensi matakuliah pada setiap
materi/topik inti dengan melihat hasil evaluasi capaian per modul dan rekapitulasi
penilaian (nilai akhir).
g. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi kelemahan pemahaman dan meminta
dosen/tutor untuk membantu menguatkannya.
DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah Teknologi Sediaan Farmasi Liquid dan Semi Solid merupakan Matakuliah ini berisi
materi tentang konsep teori farmasi fisika terkait termodinamika stabil (larutan-gel), Fenomena Antar
Muka (suspensi, emulsi, pasta, krim) dan kaitannya dalam formulasi sediaan likuid dan semisolid;
studi preformulasi dan formulasi, produksi, pemastian mutu dan pengemasan sediaan larutan, suspensi,
emulsi, salep, gel, pasta dan krim.

Waktu Pelaksanaan 1 SKS setar


170 menit
Perkuliahan tatap muka 14 x 185 menit perminggu
Diskusi modul 14 x 15 menit (Permenriste
Praktikum 16 x 170 menit dikti no 3/202

Materi Pembelajaran:
No. Topik Inti Bentuk pembelajaran Dosen/Tutor
Deskripsi Mata kuliah dan kontrak
1 Pendahuluan Tim
kuliah
2 Sediaan Larutan Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
Fenomena antarmuka dan Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi
3 Tim
Sediaan Suspensi
Termodinamika emulsi dan Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi
4 Tim
Sediaan Emulsi
5 Sediaan Salep Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
6 Sediaan Gel Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
7 Sediaan Krim Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
8 Sediaan Pasta Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
9 Formulasi Sediaan Larutan PBL Tim
Formulasi Sediaan PBL Tim
10
Suspensi
11 Formulasi Sediaan Emulsi PBL Tim
12 Formulasi Sediaan Krim PBL Tim
13 Ujian Ujian Tengah dan Ujian Akhir Semester Tim
14 Ujian perbaikan Tulisan/Lisan Tim

Pustaka :
Utam,a
1. Farmakope Indonesia ed VI
2. Ansel, Howard C, 2010. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi 9. EGC. Jakarta.
3. Sean C. Sweetman, 2013, Martindale The Complete Drug Reference, 38th,
Pharmaceutical Press.
4. Françoise et.al (2010), Pharmaceutical Emulsions and Suspensions
5. Mark Gibson. (2009) Pharmaceutical preformulation and formulation: A practical guide
from candidate drug selection to commercial dosage form, 2nd ed.
6. Ismail, Isriany, (2011), Desain Bentuk Sediaan Farmasi; Larutan, Suspensi dan Emulsi,
Alauddin University Press, Makassar.
1. 7.Connors, Kenneth A. (2010), Thermodynamics of pharmaceutical systems : an
introduction to theory and applications, 2nd ed

Pendukung
1. Rowe, Pharmaceutical excipient
2. Gennaro A.R. 1995. Remington: Science and Practice of Pharmacy, 19th Ed., Mack
Publ. Co. New York.
3. Grassi, Mario, et.al..(2007)Understanding Drug Release and Absorption Mechanisms,
Taylor & Francis Group, London,53-633.
4. Kulshreshtha,A.K, Singh, O.N., Wall, G.M.,(2010), Pharmaceutical Suspentions,
Springer New York.
5. Marshall, (2007), Pharmaceutical manufacturing encyclopedia, William Andrew
Publishing, Eaton Avenue, Norwich, NY
6. Myers, Drew, (2006), Surfactan Science and Tecnology, 3rd ed, John Wiley& Sons, Inc,
Hoboken, New Jersey
7. Rowe, Raymond C, et.al., (2006), Pharmaceutical Excipients,electronic version,
Pharmaceutical Press and the American Pharmacists Association London, UK.
8. Walters,Kenneth A.(2002), Dermatological and Transdermal Formulation, Marcel
Dekker,Inc. 9. Yushioka, Sumie and Stella, Valentino, J.,(2002), Stability of Drugs and
Dosage Form, Kluwer Academic Publisher, New York
9. Positif List MUI
MATRIKS STILES RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN
MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI LIKUID DAN SEMI SOLID

Perm
a. Capaian Pembelajaran Lulusan

1. P.1.N Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu


pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;
2. P.2.N Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural;
3. P.3.N Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi
dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
solusi secara mandiri dan kelompok;
4. P.17.F Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi
(farmasetika, kimi farmasi, farmakognosi, farmakologi), konsep dan aplikasi ilmu
biomedik (biologi, anatomi manusia, mikrobiologi, fisiologi, patofisiologi, etik
biomedik, biostatistik), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy
practice, serta prinsip pharmaceutical calculation, epidemiologi, pengobatan
berbasis bukti,dan farmakoekonomi.
5. KU.1.N Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya;
6. KU.2.N Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
7. KU.5.N Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
8. KU.10.PT Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan keilmuan dan kemampuan kerja;
9. KK.1.F Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat
berdasarkan analisis informasi dan data, menggunakan pendekatan data,
menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam perancangan,
pembuatan/penyiapan, pendistribusian, pengelolaan dan/atau pelayanan sediaan
farmasi untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi
10. KK.8.F Memahami peraturan perundang-undangan dan artinya untuk praktik
kefarmasian, urutan farmasetikal, dan kesehatan masyarakat, khususnya mengatur
penyiapan dan penyerahan sediaan farmasi dan produk terkait ("kuasi" obat,
kosmetik, alat kesehatan, dan obat untuk regeneratif)

b. Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)


1. Mampu mengaplikasikan bidang keahlian farmasi fisika dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, pada bidang farmasi fisika dalam penyelesaian masalah
formulasi sediaan likuid dan semi solid serta mampu beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi terkait produk sediaan farmasi likuid dan semisolid (P.1.N);
2. Mampu menguasai konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi farmasi
secara umum dan konsep teoritis khusus bagian terkait farmasi fisika serta
teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan cair dan semi solid secara mendalam,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural dalam
perancangan produk (P.2.N)
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok kaitannya dengan teknologi farmasi sedian likuid dan semi
solid (P.3.N)
4. Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika,
farmakologi) (P.17.F)
5. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan teknologi
farmasi sediaan likuid dan semisolid (KU.1.N);
6. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur (KU.2.N)
7. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
di bidang teknologi farmasi sediaan likuid dan semi solid, berdasarkan hasil
analisis informasi dan data; (KU.5.N)
8. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan
keilmuan dan kemampuan kerja bidang teknologi farmasi sediaan likuid dan semi
solid (KU.10.PT);
9. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berdasarkan
analisis informasi dan data, menggunakan pendekatan data, menggunakan
pendekatan berbasis bukti dalam perancangan, pembuatan/penyiapan, sediaan
farmasi likuid dan semi solid untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi (KK.1.F)
10. Memahami peraturan perundang-undangan dan artinya untuk praktik
kefarmasian, urutan farmasetikal, dan kesehatan masyarakat, khususnya mengatur
penyiapan sediaan farmasi dan produk terkait sediaan likuid dan semi solid
(KK.8.F)

A. Indikator Kompetensi
1. Mampu mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi farmasi secara umum dan konsep
teoritis khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan larutan,
suspensi, emulsi, secara mendalam (P.2.N) C3_lct
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan larutan, suspensi, emulsi
(KU.2.N) C2_lct
3. Mampu mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi farmasi secara umum dan konsep
teoritis khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan salep.
gel,pasta, krim secara mendalam (P.2.N) C3_lct
4. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan salep. gel,pasta, krim (KU.2.N)
C2_lct
5. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan keilmuan dan
kemampuan kerja bidang teknologi farmasi sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim
(KU.10.PT)_ pbl.psl.
6. Mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural dalam perancangan sediaan larutan, suspensi,
emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P.2.N)_ pbl. psl.
7. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang teknologi
farmasi sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim berdasarkan hasil analisis informasi
dan data; (KU.5.N)_pbl.
8. Mampu menjelaskan peraturan perundang-undangan dan artinya untuk praktik kefarmasian, urutan
farmasetikal, dan kesehatan masyarakat, khususnya mengatur penyiapan sediaan farmasi dan produk
terkait sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim (KK.8.F)_pbl.
9. Mampu menggunakan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dalam perancangan sediaan farmasi larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim
(KU.1.N);psl.
10. Mampu menggunakan konsep farmasi fisika dalam penyelesaian masalah formulasi sediaan larutan,
suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P1.N)_psl
11. Mampu menyesuaikan situasi yang dihadapi terkait perancangan produk farmasi sediaan larutan, suspensi,
emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P1.N)_psl
12. Mampu mengambil keputusan yang tepat dalam bentuk petunjuk dalam pilihan alternatif berdasarkan
analisis informasi dan data, dalam perancangan sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim
(P.3.N)_ psl.pbl.
13. Mampu menggunakan metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika, farmakologi) dalam
perancangan sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P.17.F)_ psl.produksi.
14. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berdasarkan analisis informasi dan data,
menggunakan pendekatan data, menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam perancangan,
pembuatan/penyiapan, evaluasi sediaan farmasi larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim untuk
mengoptimalkan keberhasilan terapi (KK.1.F)_ 12 psl.
Pertemua MATERI Sub Materi Bobot Kriteria dan Teknik Sumber
Nomor Kompetensi MK STILeS Unit Tugas Mahasiswa Indikator Penilaian
n ke- PEMBELAJARAN Pembelajaran Nilai penilaian Pustaka

1 Deskripsi Mata Kuliah dan 1. Deskripsi Matakuliah Memahami persiapan sebelum kuliah
Modul
Kontrak Perkuliahan 2. Proses pembelajaran - Ceramah tatap muka serta kewajiban laporan hasil - - -
STILeS
3. Evaluasi Pembelajaran kuliah tatap muka
Sediaan Larutan 1. Larutan dan Indikator Capaian 1 Tugas Terstruktur 1. ketepatan dalam 1. Kuis dari tugas Utama
kelarutanTermodinamika 1. Baca Modul dan pustaka yang mengaitkan konsep terstruktur (tugas baca
sd 2 2,5,6,7
larutan disarankan. teoritis bidang farmasi pustaka)
2. rheologi 2. Presentasi dan Diskusi hasil belajar fisika dan teknologi 2. lisan (diskusi teori)
3. kosolvensi farmasi secara umum 3. Tulisan (a. Resume Pendukung
4. jenis-jenis sediaan larutan Tugas Mandiri dan konsep teoritis pra &post kuliah) 1,2, 7, 9
5. persyaratan bahan obat dan 1. Jawab dan pahami soal-soal dalam khusus bagian terkait ,

Ceramah, Cooperative Learning


bahan tambahan Dan aspek modul farmasi fisika serta
kehalalan teknologi farmasi
6. pertimbangan formulasi bahan obat dalam
sediaan larutan sediaan larutan secara
7. evaluasi mutu produksi mendalam
sediaan larutan . 2. ketepatan
menunjukkan kinerja
mandiri, bermutu, dan
terukur terkait sediaan
larutan

2-3 Sediaan suspensi Tegangan antarmuka Indikator Capaian 1 Tugas Terstruktur 1. Kuis dari tugas Utama
1. tegangan permukaan dan 1. Baca Modul dan pustaka yang terstruktur (tugas baca
sd 2 2,4,5,6,7
tegangan antar muka disarankan. pustaka)
2. surfaktan dan penurunan 2. Presentasi dan Diskusi hasil belajar 40% 2. lisan (diskusi teori)
tegangan antar muka 3. Tulisan (a. Resume Pendukung
Tugas Mandiri pra &post kuliah) 1,2, 7, 9
3. pembentukan muatan 1. Jawab dan pahami soal-soal dalam
permukaan modul 1. ketepatan dalam
4. interaksi listrik, potensial mengaitkan konsep
zeta, aggregasi dan model teoritis bidang farmasi
Ceramah, Cooperative Learning,
sedimentasi fisika dan teknologi
5. pertumbuhan kristal dan farmasi secara umum
pembentukan jembatan dan konsep teoritis
kristal . khusus bagian terkait
Sediaan Suspensi farmasi fisika serta
1. sifat bahan obat tidak larut teknologi farmasi
dan pertimbangan produk bahan obat dalam
sediaan cair sediaan suspensi
2. wetting, surfaktan dan secara mendalam
deflokulasi 2. ketepatan
3. elektrolit-flokulan, zeta menunjukkan kinerja
potensial dan pembentukan mandiri, bermutu, dan
flokulat terukur terkait sediaan
4. ikatan hidrogen-koloid suspensi
pelindung dan kemampuan
redispersi
5. hukum stokes dan viskositas
6. pertimbangan formulasi
suspensi
7. evaluasi dan pemastian mutu
suspensi
B. Rekapitulasi Penilaian (RP)

Modul Skor Bobot Nilai Perhitungan nilai


Materi Skor
ke- (Xn) (Mn)
1 Pendahuluan & Sediaan Larutan
2 Sediaan Suspensi
3 Sediaan Emulsi
4 Preformulasi Larutan
5 Preformulasi Suspensi {25% (a+b)}
6 Preformulasi Emulsi a,b,c,
d
+ (25%c) 80% X 100 80
7 Sediaan Salep +(30%d)
8 Sediaan Gel
9 Sediaan Krim
10 Sediaan Pasta
11 Preformulasi Krim
UTS 12 10% 10% x 100 10
12
UAS 12 10% 10% x 100 10
Total 100
Catatan:
1. Tugas mandiri = a
2. Tugas terstruktur = b
3. Kuis = c
4. Kehadiran + diskusi =d
5. Nilai tertinggi untuk tiap komponen pada Xn) adalah 100.
6. Setiap Modul terdapat 1 komponen keaktivan, tugas dan karya mandiri, kuis, dan kehadiran.
7. Setiap Modul akan menghasilkan total skor a/b/c/d/dst dihitung berdasarkan cara penghitungan
nilai
8. Nilai dari setiap modul kemudian dihitung kembali sesuai bobot penilaian tiap modul
9. Nilai ujian mid dan final merupakan bagian dari bobot penilaian dalam Rekapitulasi Penilaian
(RP).
10. Jumlah skor maksimal RP adalah 100.
11. Nilai akhir RP berupa huruf dengan komponen konversi(sumber pedoman edukasi UINAM):
A = 4 (90 – 100)
B = 3 (80 – 89)
C = 2 (66 – 79)
D = 1 (46 – 65)
E = 0 (0 – 45)

15
MODUL -1
SEDIAAN LARUTAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama 30 menit pertama, dosen menjelaskan tentang:


1. Deskripsi Mata Kuliah (hal.8) selama 3 menit
2. Proses Pembelajaran selama satu semester (hal.13) selama 7 menit
3. Evaluasi pembelajaran 5 menit
Sesuai dengan yang tercantum di dalam modul (mahasiswa dan dosen) serta
beberapa peraturan tambahan yang telah disepakati.

Selanjutnya memulai modul 1 yang menjadi dasar pemahaman sebelum memasuki


bagian utama pada mata kuliah ini. mahasiswa perlu kembali diingatkan tentang
perlunya membangun pemahaman awal dengan membaca materi untuk sediaan cair
(liquid) dan semi padat (semi solid).

Kuis
Mengukur pemahaman awal mahasiswa link soal kuis ……………..

Jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang tentunya dibangun dari pemahaman awal
mahasiswa yang kemudian dikuatkan melalui diskusi pada proses pembelajaran dan
menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bersungguh-sungguh mempelajari materi ini
mengingat keterkaitannya dengan materi dan matakuliah lainnya dan pencapaian
kompetensi almuni farmasi.

Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat pada bagian II modul ini
(materi pembelajaran).

16
B. Ruang Lingkup Isi

Isi dari Modul-1 ini secara garis besar meliputi pembahasan tentang Larutan dan
kelarutan, Termodinamika larutan, rheologi, kosolvensi, jenis-jenis sediaan larutan, persyaratan
bahan obat dan bahan tambahan, pertimbangan formulasi sediaan larutan
evaluasi mutu produksi sediaan larutan

C. Sasaran Pembelajaran Modul

Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan kontrak perkuliahan, mahasiswa memahami tentang
persiapan sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan tugas modul serta
kewajiban laporan hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi
mahasiswa terkait forrmulasi sediaan larutan yang indikatornya adalah
kemampuannya dalam hal:
a. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan
teknologi farmasi secara umum dan konsep teoritis khusus bagian
terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan
larutan secara mendalam
b. ketepatan menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait
sediaan larutan

II. MATERI PEMBELAJARAN

MINGGU KE-1
1. Pemahaman tentang peraturan perkuliahan dan materi perkuliahan 1 semester.
Menjelaskan tentang deskripsi mata kuliah, kompetensi yang akan dicapai, matriks
perkuliahan, cara memahami modul dan mekanisme pengukuran/evaluasi pembelajaran.
2. Pemahaman tentang Sediaan Larutan
a. Larutan dan kelarutan,
Larutan adalah sediaan cair yang terdiri dari satu atau lebih zat terlarut yang larut
dalam pelarut yang sesuai
1) Sediaan cair yang mgd suatu bahan kimia yang terlarut. Kec. Dinyatakan
lain,sebagai pelarut digunakan air suling (FI III)
2) Campuran 2 atau lebih zat yang homogen membentuk larutan yang jernih
(Lachman)
3) Secara fisika kimia merupakan suatu campuran homogen antara 2 atau lebih
zat (Parrot)
4) Suatu proses termodinamika stabil yang terdiri dari 2 atau banyak komponen
(cair, padat, gas); terbagi rata dalam bentuk molekul atau ion (Martin)
5) Proses transformasi dari suatu fase ke fase lain

b. Termodinamika larutan,
……………………..
c. rheologi,

17
……………………………
d. kosolvensi,
……………………………..
e. jenis-jenis sediaan larutan,
……………………..
f. persyaratan bahan obat dan bahan tambahan, dan aspek kehalalan
………………………………
g. pertimbangan formulasi sediaan larutan
……………………………..
h. Pertimbangan formulasi
Preformulasi: sifat bahan aktif, rute pemberian

Pertimbangan terpenting dalam merancang suatu sediaan adalah keamanan


dan keefektifan. Bahan-bahan aktif dan bahan tambahan yang digunakan
harus aman, tidak menyebabkan instabilitas antar bahan dalam sediaan dan
tidak mengganggu absorbsi bahan aktif. Obat harus dilepas secara efektif ke
sasaran sehingga efek terapi yang diharapkan dapat tercapai. Bentuk sediaan
harus tidak menambah efek samping atau efek yang tidak dikehendaki dari
obat. Dalam menyiapkan sediaan farmasi, seorang farmasis mencoba
memepertimbangkan kebutuhan dokter, penderita dan biaya produksi, yang
disesuaikan dengan sifat fisika,kimia dan biologik obat.

Pertimbangan Penderita

Usia penderita dan kemampuannya menelan obat juga menjadi


pertimbangan dalam merancang bentuk sediaan. Bayi, anak anak dan
penderita usia lanjut biasanya tidak dapat menelan obat dalam bentuk tablet
atau kapsul, sehingga beberapa bentuk sediaan obat disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan obatnya. Bagi penderita yang tidak mampu menelan
obat dalam bentuk padat, formulator menyiapkan bentuk sediaan obat cair
dalam bentuk larutan, suspensi dan emulsi dengan rasa dan aroma yang
menyenangkan.
Kondisi penderita yang tidak memungkinkan pemberian obat melalui
mulut (peroral) seperti keadaan syok, serangan asma, kejang, memerlukan
bentuk sediaan lain yang mempercepat efek terapi seperti injeksi dan
suppositoria.

Pertimbangan Dosis

Beberapa obat mempunyai perbedaan dosis individual yang besar dan


harus tersedia beberapa macam kekuatan dosis sehingga suatu dosis yang
sesuai dapat digunakan dari bentuk sediaan yang tersedia. Perbedaan dosis
individual ini memungkinkan satu senyawa obat dirancang dalam beberapa
kekuatan dosis untuk satu bentuk sediaan yang sama. Demikian pula satu
senyawa obat dapat pula dirancang dalam beberapa bentuk sediaan dengan
kekuatan dosis yang sama atau berbeda. Perdasarkan pertimbangan dosis ini,
suatu senyawa obat dapat memiliki puluhan bentuk sediaan dengan berbagai
kekuatan dosis.

Pertimbangan Frekuensi Pemberian Obat

18
Pengulangan pemakaian obat sangat berkaitan dengan waktu paruh
eliminasi obat dan kadar efektif obat dalam plasma. Obat-obat dengan waktu
paruh singkat, diberikan dalam beberapa kali pengulangan untuk
mempertahankan konsentrasi terapeutik dan lama kerja obat. Rancangan
bentuk sediaan dengan kadar obat yang diperbesar justru akan meningkatkan
resiko terjadinya reaksi toksik atau bahkan penurunan bioavailabilitas obat.
Peningkatan dosis obat dalam sediaan dengan pelepasan segera tidak serta
merta meningkatkan jumlah total obat yang diabsorbsi. Residu obat yang
tertinggal dalam saluran cerna justru akan menyebabkan iritasi lokal atau
efek samping.

Pertimbangan Terapeutik
Laju absorpsi obat dapat mempengaruhi intensitas respon obat dan produk
obat harus dirancang untuk mengoptimasi laju absorbsi yang memberi respon
terapeutik terbaik. Senyawa obat yang diformulasi dalam bentuk base atau
garamnya, terkadang mempengaruhi laju absorpsinya. Absorbsi yang cepat
dapat mengakibatkan loncatan respon melebihi efek terapautik yang
diinginkan, bahkan mengarah kepada timbulnya efek samping. “Ledakan”
absorpsi yang tiba-tiba dari bahan obat dapat diartikan sebagai “ledakan”
respon yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh penderita. Laju absorbsi
yang cepat dari suatu obat simpatomimetik bronkodilator perlu menjadi
pertimbangan dalam formulasi sediaan anti asmatik, sehingga absorbsi obat
terjadi bertahap dan tidak menyebabkan kenaikan denyut jantung yang
berlebihan.

i. Prinsip formulasi: bahan aktif, pelarut, eksipien, metode pembuatan


Sediaan larutan dapat diformulasi dalam beberapa rute pemberian yang
berbeda. Secara umum, sediaan larutan dapat diberikan melalui oral, mulut
dan kerongkongan, dalam rongga /liang tubuh, dan pada permukaan tubuh.
Berkaitan dengan layaknya sediaan farmasi untuk digunakan baik yang
mendukung efek terapeutik ataupun dari sisi estetika, maka beberapa hal
perlu dipertimbangkan dalam memformulasi bentuk sediaan larutan, antara
lain adalah :
STABILITAS
Kestabilan kimia bahan aktif merupakan faktor utama dan perlu
dipertimbangkan dalam formulasi bentuk sediaan farmasi untuk memperkecil
terjadinya reaksi hidrolisis, oksidasi, reduksi, polimerisasi dan perubahan
kimia lainnya dari bahan aktif dalam sediaan.
Kestidakstabilan bahan aktif dalam sediaan larutan ditandai dengan
terjadinya perubahan warna, berkurangnya aroma, terjadinya pengendapan,
pertumbuhan mikroba, penurunan viskositas dan terikatnya bahan aktif pada
wadah.
ASPEK BIOLOGI MOLEKUL OBAT
Aspek biologi diperoleh dari bentuk molekul obat. Obat dapat diberikan
dalam berbagai bentuk sediaan (padat,cair,atau gas), tetapi aksinya pada
tingkat molekuler mencakup interaksi konstituen biologi dengan ion atau
molekul obat itu sendiri. Sesaat setelah pemberian sediaan larutan
farmaseutik, obat akan mengalami proses transport dalam bentuk molekul
dari lumen saluran pencernaan melalui lapisan epitel menuju darah,

19
selanjutnya menuju sisi aksi, menimbulkan efek, mengalami penyimpanan
dan metabolisme.

TOKSISITAS
..............dst

i. evaluasi mutu produksi sediaan larutan

1. Evaluasi dan Uji stabilitas

TAHAPAN :
1. Dosen membagi kelas menjadi 3 kelompok kecil dengan anggota
kelompok dengan tingkat kemampuan yang tinggi, sedang dan
rendah.
2. Tiap kelompok memilih ketua (bertugas mengarahkan dan
membagi peran) dan sekretaris kelompok (mencatat hasil diskusi
dan peta pemahaman kompetensi anggota kelompok)
3. Tiap kelompok bekerja secara kooperatif untuk membahas poin-
poin tiap materi dan dan bertukar pemahaman dengan anggota
kelompok hingga mencapai pemahaman yang sama dalam
kelompok terhadap materi.
4. Wakil tiap kelompok kemudian mempresentasikan pemahaman
terhadap materi.
5. Diskusi antar kelompok kecil dan membangun pemahaman yang
sama dalam kelas.
6. Menyusun laporan/resume diskusi yang mengarah kepada
capaian kompetensi.

a. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Ansel, Howard C, 2010. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi 9. EGC. Jakarta.
2. Ismail, Isriany, (2011), Desain Bentuk Sediaan Farmasi; Larutan, Suspensi dan Emulsi,
Alauddin University Press, Makassar.
3. Mark Gibson, editor, (2009), Pharmaceutical preformulation and formulation: A practical guide
from candidate drug, Informa Healthcare USA,
4. Rowe, Raymond C, et.al.,(2006), Pharmaceutical Excipients,electronic version, Pharmaceutical
Press and the American Pharmacists Association London, UK.
5. Yushioka, Sumie and Stella, Valentino, J.,(2002), Stability of Drugs and Dosage Form,
Kluwer Academic Publisher, New York

IV. TUGAS MODUL

Simpulkan :
1) Prinsip preformulasi dan formulasi sediaan larutan
2) Komponen yang membentuk formula larutan

20
3) Perbedaan tiap jenis sediaan larutan
4) Metode pembuatan sediaan larutan farmaseutik
5) Cara evaluasi dan pemastian mutu sediaan larutan farmaseutik

b. INDIKATOR PENILAIAN

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi secara umum dan
b. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam
sediaan larutan secara mendalam
c. ketepatan menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan larutan

Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni ketepatan
“penjelasan konsep formulasi sediaan larutan” yang diberikan dengan bobot nilai
maksimum sebesar 100 dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat
penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri mahasiswa baik yang dibuat
perorangan, maupun kelompok.

c. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran
baik dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil
pengabdian masyarakat serta kearifan lokal wilayah dan UIN Alauddin terkait Prinsip
Formulasi Sediaan Larutan maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

Nilai Bobot Skor


No Komponen Penilaian Perhitungan Nilai
Rata-Rata (%) (Xn)

1 Tugas dan Karya Mandiri a 25 A X 25/100


2 Kuis b 25 B X 25/100
Kehadiran dan Keaktivan di
3 c 30 C X 30/100
Kelas
Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)

21
Rubrik Penilaian Kelompok (Sikap)

RUBRIK PENILAIAN HOLISTIK


PENILAIAN TEMAN SEBAYA
KELOMPOK PENILAI:
KELOMPOK YANG DINILAI
BERI TANDA √ PADA PENILAIAN YANG SESUAI
NILAI
N 5 4 3 2 1
UNSUR URAIAN
O sangat belum tida
sesuai sesuai cukup sesuai sesu
Bersikap disiplin selama proses
pembelajaran secara konsisten
1 DISIPLIN
(mengikuti siklus penggantian
waktu dengan tepat)
Melakukan pembagian tugas
PENGELOLAA kelompok secara merata (secara
2
N bergantian peran host,sekretaris
dan tamu
semua anggota bekerja sama
KEKOMPAKAN dan melakukan tugas bersama
3
& KERJASAMA tampak dari hasil kelompok
yang Rapih dan Menarik
Materi disampaikan dengan
PENYAMPAIA
4 bahasa indonesia yang baik dan
N
benar
Menghormati teman yang
5 TOLERAN
bertanya dan berbeda pendapat

22
Rubrik Penilaian Keaktivan (Pengetahuan)

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

SEMATKAN KODE NIM MHS PADA PENILAIAN YANG SESUAI


NILAI/KODE NIM
N
UNSUR URAIAN
O 100- 89- 79- 69- 60
90 80 70 60 >

Menguasai
PENGUASAAN konsep teoritis
1
KONSEP materi yang
dibawakan

Metode
penjelasan atas
pertanyaan atau
2 LOGIS
aplikasi yang
disampaikan
sangat logis

Menunjukkan
pemikiran kritis
3 KRITIS dalam
menjawab atau
bertanya

Menunjukkan
kemampuan
inovatif dalam
4 INOVATIF
memberi
contoh/penjelas
an

Menunjukkan
sumber
PENGUASAN
5 kepustakaan
LITERASI
dalam memberi
penjelasan

23
MODUL -4
PREFORMULASI SEDIAAN ELIKSIR

III. PENDAHULUAN

D. Latar Belakang

Selama 15 menit pertama, dosen menjelaskan tentang proses pembelajaran modul 4.

Selanjutnya memulai modul 4 yang menjadi dasar pemahaman sebelum memasuki


bagian utama pada mata kuliah ini. mahasiswa perlu kembali diingatkan kembali tentang
materi untuk sediaan larutan

Kuis
Mengukur pengetahuan konsep sediaan Larutan link soal kuis ……………..

Melakukan diskusi awal untuk menggali kembali pemahaman mahasiswa tentang konsep
sediaan larutan. Jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang tentunya dibangun dari
pemahaman awal mahasiswa yang kemudian dikuatkan melalui diskusi pada proses
pembelajaran dan menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bersungguh-sungguh
mempelajari materi ini mengingat keterkaitannya dengan materi dan matakuliah lainnya
dan pencapaian kompetensi almuni farmasi.

Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat pada bagian II modul ini
(materi pembelajaran).

24
E. Ruang Lingkup Isi

Isi dari Modul-4 ini secara garis besar meliputi pembahasan tentang ……………..

F. Sasaran Pembelajaran Modul

Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan modul perkuliahan, mahasiswa memahami tentang
persiapan sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan tugas modul serta
kewajiban laporan hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi
mahasiswa terkait forrmulasi sediaan larutan yang indikatornya adalah
kemampuannya dalam hal:
a……………..

IV. MATERI PEMBELAJARAN

MINGGU KE-6
Kajian Literatur Preformulasi Sediaan Eliksir

Studi Preformulasi:
1. Zat Aktif
1. Studi Farmakologi
- Efek terapi
- Dosis
2. Studi Farmakokinetik
- Onset
- Durasi
- T1/2
- Metabolisme
- Ikatan Protein
- Eliminasi
3. Studi Sifat Fisikakimia
- Bentuk
- Kelarutan
- Log P
- Kelarutan sepanjang GI

25
- pKa
-
2. Alasan Pemilihan Zat Aktif (dosis dan pengulangan dosis)
3. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
4. Bahan Tambahan
a. Fungsi dan Alasan Pemilihan Bahan (jenis, takaran, fungsi utama terkait
sediaan/bahan aktif, cth bahan)
b. Uraian masing-masing Bahan
5. Perhitungan Bahan dalam formula
6. Cara Kerja
7. Evaluasi Sediaan dan Persyaratan Lulus Uji
8. Wadah
9. Brosur
10. Etiket
11. Foto Pustaka (bagian yang dikaji)
12. Daftar Pustaka

TAHAPAN:
1. Memberi skenario dengan tema utama bahan obat dengan sifat agak sukar larut
untuk diformulasi dalam bentuk sediaan larutan (LIHAT PADA BAGIAN TUGAS
MODUL DI BAWAH)
2. Melakukan pentahapan pembelajaran sesuai dengan metode Problem Based
Leraning, yaitu:
a. Mengklarifikasi istilah asing
b. Merumuskan masalah, dari bahan obat, bahan-bahan tambahan yang
diperlukan untuk jenis bentuk sediaan yang dipilih,
c. Menganalisis masalah terkait komponen formula
d. Merumuskan suatu rancangan formula, terkait uraian bahan,
kompatibilitas antar bahan, kehalalan dan prediksi absorpsi di tempat
penggunaan
e. Mengumpulkan data terkait komponen formula, interaksi antar bahan,
kesesuaian formula dengan usia dan tujuan penggunaan.
f. Menguji kesesuaian formula, terkait terkait komponen formula,
interaksi antar bahan, kesesuaian formula dengan usia dan tujuan
penggunaan.
g. Merumuskan suatu master formula, uraian jurnal, metode
pembuatan
h. ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, terkait prosedur
pembuatan dan pengujian formula (karakteristik dan farmakokinetik)

V. TUGAS MODUL
ANALISIS KASUS
1. Penyakit flu mewabah di wilayah Indonesia Bagian Timur. Orang tua, remaja,
anak-anak dan balita banyak yang menderita demam. Produsen obat dihimbau
untuk menyiapkan lebih banyak obat antipiretik. Pabrik “FAR UINAM” mendapat
jatah memproduksi antipiretik parasetamol untuk anak-anak dan balita. Apa yang
harus kita lakukan?
Pertanyaan:
a. Tuliskan definisi dari berbagai gejala penyakit flu

26
b. Obat apa yang diperlukan untuk meredakan demam bagi anak-anak dan balita?
(periksa penggunaannya pada lingkungan tempat tinggal anda); bentuk sediaan
apa yang paling memungkinkan?
2. Formulasi sediaan antipiretik bagi anak-anak dan balita yang berkualitas

V. INDIKATOR PENILAIAN

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
d. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi secara umum dan
e. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam
sediaan larutan secara mendalam
f. ketepatan menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan larutan

Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni ketepatan
“penjelasan konsep preformulasi sediaan eliksir” yang diberikan dengan bobot nilai
maksimum sebesar 100 dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat
penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri mahasiswa baik yang dibuat
perorangan, maupun kelompok.

VI. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran
baik dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil
pengabdian masyarakat serta kearifan lokal wilayah dan UIN Alauddin terkait Prinsip
Formulasi Sediaan Larutan maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

Nilai Bobot Skor


No Komponen Penilaian Perhitungan Nilai
Rata-Rata (%) (Xn)

1 Tugas dan Karya Mandiri a 25 A X 25/100


2 Kuis b 25 B X 25/100
Kehadiran dan Keaktivan di
3 c 30 C X 30/100
Kelas
Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)

27
Rubrik Penilaian Kelompok (Sikap)

RUBRIK PENILAIAN HOLISTIK


PENILAIAN TEMAN SEBAYA
KELOMPOK PENILAI:
KELOMPOK YANG DINILAI
BERI TANDA √ PADA PENILAIAN YANG SESUAI
NILAI
N 5 4 3 2 1
UNSUR URAIAN
O sangat belum tida
sesuai sesuai cukup sesuai sesu
Bersikap disiplin selama proses
pembelajaran secara konsisten
1 DISIPLIN
(mengikuti siklus penggantian
waktu dengan tepat)
Melakukan pembagian tugas
PENGELOLAA kelompok secara merata (secara
2
N bergantian peran host,sekretaris
dan tamu
semua anggota bekerja sama
KEKOMPAKAN dan melakukan tugas bersama
3
& KERJASAMA tampak dari hasil kelompok
yang Rapih dan Menarik
Materi disampaikan dengan
PENYAMPAIA
4 bahasa indonesia yang baik dan
N
benar
Menghormati teman yang
5 TOLERAN
bertanya dan berbeda pendapat

28
Rubrik Penilaian Keaktivan (Pengetahuan)

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

SEMATKAN KODE NIM MHS PADA PENILAIAN YANG SESUAI


NILAI/KODE NIM
N
UNSUR URAIAN
O 100- 89- 79- 69- 60
90 80 70 60 >

Menguasai
PENGUASAAN konsep teoritis
1
KONSEP materi yang
dibawakan

Metode
penjelasan atas
pertanyaan atau
2 LOGIS
aplikasi yang
disampaikan
sangat logis

Menunjukkan
pemikiran kritis
3 KRITIS dalam
menjawab atau
bertanya

Menunjukkan
kemampuan
inovatif dalam
4 INOVATIF
memberi
contoh/penjelas
an

Menunjukkan
sumber
PENGUASAN
5 kepustakaan
LITERASI
dalam memberi
penjelasan

29
30
Rubrik Penilaian Laporan
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN (PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN)

SEMATKAN KODE NIM MHS PADA PENILAIAN YANG SESUAI


NILAI/KODE NIM
N URAIA
UNSUR
O N 100- 89- 79- 69- 60
90 80 70 60 >

Ketepat
1 Studi Farmakologi an
Kajian

Ketepat
Studi Farmakokinetik
2 an
Kajian

Ketepat
Studi Sifat Fisikakimia
3 an
Kajian

Alasan Pemilihan Zat Aktif (dosis dan Ketepat


4 pengulangan dosis) an
analisis

Ketepat
an
Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
5 penentu
an
solusi

31
Ketepat
an
menent
ukan
Bahan Tambahan alasan
6
pemilih
an
bahan
tambah
an

Ketepat
Perhitungan Bahan dalam formula an
7
perhitu
ngan

Ketepat
an
dalam
Cara Kerja
8 menyus
un
prosedu
r kerja

Ketepat
an
Evaluasi Sediaan dan Persyaratan dalam
9 Lulus Uji penentu
an
paramet
er Mutu

32
Ketepat
an
dalam
1 Wadah, Brosur, Etiket meletak
0 kan
informa
si pada
wadah

33

Anda mungkin juga menyukai