PENYUSUN
PEMBAHAS
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR 2023
KATA PENGANTAR
PETA KEDUDUKAN MODUL
SASARAN BELAJAR
MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI, EVALUASI DAN PENGEMASAN
MODUL_8, 9, 10, 11
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN, SUSPENSI,
EMULSI DAN SEMI SOLID
PANDUAN
PANDUAN
MAHASISWA
DOSEN MODUL_4
SEDIAAN SALEP
SETARA
MODUL_2 MODUL_3
FENOMENA TERMODINAMIKA
ANTARMUKA & EMULSI & SEDIAAN
SEDIAAN SUSPENSI EMULSI
BERJENJANG
MODUL_1
PENDAHULUAN &
SEDIAAN LARUTAN
Daftar Isi
Halaman Judul _
Kata Pengantar _
Peta Kedudukan Modul _
Daftar Isi _
Tugas dan Peran Tutor_
Deskripsi Mata Kuliah _
MODUL -1 SEDIAAN LARUTAN
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -2 FENOMENA ANTAR MUKA DAN SEDIAAN SUSPENSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -3 TERMODINAMIKA EMULSI DAN SEDIAAN EMULSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -4 SEDIAAN SALEP
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -V SEDIAAN GEL
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -6 SEDIAAN KRIM
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -7 SEDIAAN PASTA
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -8 FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -9 FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
Pustaka
MODUL -10 FORMULASI SEDIAAN EMULSI
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -11 FORMULASI SEDIAAN KRIM
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PEMBELAJAR (MAHASISWA)
Peran dan tanggung jawab mahasiswa pada setiap materi perkuliahan tergantung pada
model pembelajaran yang diterapkan pada materi perkuliahan tersebut. Sebagai layaknya
seseorang yang ingin mencapai tujuan tertentu, mahasiswa juga harus menyiapkan dirinya
untuk mencapai kompetensi alumni seperti yang ditawarkan program studi dengan kemampuan
yang tidak hanya sebatas memahami dan mengerti, tetapi sampai kepada kemampuan
memecahkan permasalahan dengan berada pada berbagai peran.
Oleh karenanya, berikut antara lain peran dan tanggung jawab mahasiswa sebagai
pembelajar:
a. Sebelum memulai kegiatan belajar pada semester I, mahasiswa wajib mengetahui dan
memahami kompetensi yang harus dimilikinya kelak setelah melewati seluruh proses
akademik di Universitas.
b. Mahasiswa wajib mengetahui dan memahami kompetensi yang harus dimilikinya
sebelum memulai pembelajaran pada satu matakuliah, bahkan pada satu topik
perkuliahan.
c. Mahasiswa hendaknya mampu mengaitkan kompetensi matakuliah satu dengan
lainnya, tidak memahaminya secara parsial, sehingga memungkinkan pembelajaran
berlangsung efektif.
d. Mahasiswa menerapkan sistem kredit semester (SKS) yang sesungguhnya dengan
menyiapkan diri sebelum memasuki materi perkuliahan, berperan dalam diskusi materi
pada tatap muka perkuliahan, dan membangun pemahaman, analisis masalah, dan
kemampuan problem solving sebagai hasil pembelajaran.
e. Mahasiswa dapat menelusuri sumber-sumber pustaka, baik yang telah ditetapkan
dalam modul matakuliah, maupun referensi penunjang lainnya.
Peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan pedoman perkuliahan ini adalah:
a. Mahasiswa menyiapkan diri untuk menghadapi tatapmuka perkuliahan dengan
memahami deskripsi mata kuliah hingga evaluasi pembelajaran
b. Mahasiswa membaca, menelusuri pustaka, dan memahami Modul tiap materi (topik inti)
mulai bagian I (pendahuluan) hingga bagian II (materi pembelajaran)
c. Pada bagian II (materi pembelajaran), mahasiswa harus membangun pemahaman awal
terhadap seluruh poin materi yang bersumber dari pemahaman pelajaran terdahulu dan
pustaka yang telah ditentukan.
d. Mahasiswa menegakkan pemahaman materi dengan membawa pemahaman yang telah
dibangun sebelumnya ke dalam tatapmuka perkulian, baik dalam proses diskusi,
maupun saat dosen menerapkan metode ceramah.
e. Mahasiswa membangun capaian kompetensi dengan menggambarkan capaian
pemahaman, kemampuan analisis hingga penyelesaian masalah dengan mengerjakan
bagian III (Tugas Modul).
f. Mahasiswa mengetahui tingkatan capaian kompetensi matakuliah pada setiap
materi/topik inti dengan melihat hasil evaluasi capaian per modul dan rekapitulasi
penilaian (nilai akhir).
g. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi kelemahan pemahaman dan meminta
dosen/tutor untuk membantu menguatkannya.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah Teknologi Sediaan Farmasi Liquid dan Semi Solid merupakan Matakuliah ini berisi
materi tentang konsep teori farmasi fisika terkait termodinamika stabil (larutan-gel), Fenomena Antar
Muka (suspensi, emulsi, pasta, krim) dan kaitannya dalam formulasi sediaan likuid dan semisolid;
studi preformulasi dan formulasi, produksi, pemastian mutu dan pengemasan sediaan larutan, suspensi,
emulsi, salep, gel, pasta dan krim.
Materi Pembelajaran:
No. Topik Inti Bentuk pembelajaran Dosen/Tutor
Deskripsi Mata kuliah dan kontrak
1 Pendahuluan Tim
kuliah
2 Sediaan Larutan Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
Fenomena antarmuka dan Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi
3 Tim
Sediaan Suspensi
Termodinamika emulsi dan Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi
4 Tim
Sediaan Emulsi
5 Sediaan Salep Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
6 Sediaan Gel Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
7 Sediaan Krim Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
8 Sediaan Pasta Diskusi, Ceramah,Tugas & Evaluasi Tim
9 Formulasi Sediaan Larutan PBL Tim
Formulasi Sediaan PBL Tim
10
Suspensi
11 Formulasi Sediaan Emulsi PBL Tim
12 Formulasi Sediaan Krim PBL Tim
13 Ujian Ujian Tengah dan Ujian Akhir Semester Tim
14 Ujian perbaikan Tulisan/Lisan Tim
Pustaka :
Utam,a
1. Farmakope Indonesia ed VI
2. Ansel, Howard C, 2010. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi 9. EGC. Jakarta.
3. Sean C. Sweetman, 2013, Martindale The Complete Drug Reference, 38th,
Pharmaceutical Press.
4. Françoise et.al (2010), Pharmaceutical Emulsions and Suspensions
5. Mark Gibson. (2009) Pharmaceutical preformulation and formulation: A practical guide
from candidate drug selection to commercial dosage form, 2nd ed.
6. Ismail, Isriany, (2011), Desain Bentuk Sediaan Farmasi; Larutan, Suspensi dan Emulsi,
Alauddin University Press, Makassar.
1. 7.Connors, Kenneth A. (2010), Thermodynamics of pharmaceutical systems : an
introduction to theory and applications, 2nd ed
Pendukung
1. Rowe, Pharmaceutical excipient
2. Gennaro A.R. 1995. Remington: Science and Practice of Pharmacy, 19th Ed., Mack
Publ. Co. New York.
3. Grassi, Mario, et.al..(2007)Understanding Drug Release and Absorption Mechanisms,
Taylor & Francis Group, London,53-633.
4. Kulshreshtha,A.K, Singh, O.N., Wall, G.M.,(2010), Pharmaceutical Suspentions,
Springer New York.
5. Marshall, (2007), Pharmaceutical manufacturing encyclopedia, William Andrew
Publishing, Eaton Avenue, Norwich, NY
6. Myers, Drew, (2006), Surfactan Science and Tecnology, 3rd ed, John Wiley& Sons, Inc,
Hoboken, New Jersey
7. Rowe, Raymond C, et.al., (2006), Pharmaceutical Excipients,electronic version,
Pharmaceutical Press and the American Pharmacists Association London, UK.
8. Walters,Kenneth A.(2002), Dermatological and Transdermal Formulation, Marcel
Dekker,Inc. 9. Yushioka, Sumie and Stella, Valentino, J.,(2002), Stability of Drugs and
Dosage Form, Kluwer Academic Publisher, New York
9. Positif List MUI
MATRIKS STILES RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN
MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI LIKUID DAN SEMI SOLID
Perm
a. Capaian Pembelajaran Lulusan
A. Indikator Kompetensi
1. Mampu mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi farmasi secara umum dan konsep
teoritis khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan larutan,
suspensi, emulsi, secara mendalam (P.2.N) C3_lct
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan larutan, suspensi, emulsi
(KU.2.N) C2_lct
3. Mampu mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi farmasi secara umum dan konsep
teoritis khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan salep.
gel,pasta, krim secara mendalam (P.2.N) C3_lct
4. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan salep. gel,pasta, krim (KU.2.N)
C2_lct
5. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan keilmuan dan
kemampuan kerja bidang teknologi farmasi sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim
(KU.10.PT)_ pbl.psl.
6. Mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural dalam perancangan sediaan larutan, suspensi,
emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P.2.N)_ pbl. psl.
7. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang teknologi
farmasi sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim berdasarkan hasil analisis informasi
dan data; (KU.5.N)_pbl.
8. Mampu menjelaskan peraturan perundang-undangan dan artinya untuk praktik kefarmasian, urutan
farmasetikal, dan kesehatan masyarakat, khususnya mengatur penyiapan sediaan farmasi dan produk
terkait sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim (KK.8.F)_pbl.
9. Mampu menggunakan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dalam perancangan sediaan farmasi larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim
(KU.1.N);psl.
10. Mampu menggunakan konsep farmasi fisika dalam penyelesaian masalah formulasi sediaan larutan,
suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P1.N)_psl
11. Mampu menyesuaikan situasi yang dihadapi terkait perancangan produk farmasi sediaan larutan, suspensi,
emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P1.N)_psl
12. Mampu mengambil keputusan yang tepat dalam bentuk petunjuk dalam pilihan alternatif berdasarkan
analisis informasi dan data, dalam perancangan sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim
(P.3.N)_ psl.pbl.
13. Mampu menggunakan metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika, farmakologi) dalam
perancangan sediaan larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim (P.17.F)_ psl.produksi.
14. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berdasarkan analisis informasi dan data,
menggunakan pendekatan data, menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam perancangan,
pembuatan/penyiapan, evaluasi sediaan farmasi larutan, suspensi, emulsi, salep, gel, pasta dan krim untuk
mengoptimalkan keberhasilan terapi (KK.1.F)_ 12 psl.
Pertemua MATERI Sub Materi Bobot Kriteria dan Teknik Sumber
Nomor Kompetensi MK STILeS Unit Tugas Mahasiswa Indikator Penilaian
n ke- PEMBELAJARAN Pembelajaran Nilai penilaian Pustaka
1 Deskripsi Mata Kuliah dan 1. Deskripsi Matakuliah Memahami persiapan sebelum kuliah
Modul
Kontrak Perkuliahan 2. Proses pembelajaran - Ceramah tatap muka serta kewajiban laporan hasil - - -
STILeS
3. Evaluasi Pembelajaran kuliah tatap muka
Sediaan Larutan 1. Larutan dan Indikator Capaian 1 Tugas Terstruktur 1. ketepatan dalam 1. Kuis dari tugas Utama
kelarutanTermodinamika 1. Baca Modul dan pustaka yang mengaitkan konsep terstruktur (tugas baca
sd 2 2,5,6,7
larutan disarankan. teoritis bidang farmasi pustaka)
2. rheologi 2. Presentasi dan Diskusi hasil belajar fisika dan teknologi 2. lisan (diskusi teori)
3. kosolvensi farmasi secara umum 3. Tulisan (a. Resume Pendukung
4. jenis-jenis sediaan larutan Tugas Mandiri dan konsep teoritis pra &post kuliah) 1,2, 7, 9
5. persyaratan bahan obat dan 1. Jawab dan pahami soal-soal dalam khusus bagian terkait ,
2-3 Sediaan suspensi Tegangan antarmuka Indikator Capaian 1 Tugas Terstruktur 1. Kuis dari tugas Utama
1. tegangan permukaan dan 1. Baca Modul dan pustaka yang terstruktur (tugas baca
sd 2 2,4,5,6,7
tegangan antar muka disarankan. pustaka)
2. surfaktan dan penurunan 2. Presentasi dan Diskusi hasil belajar 40% 2. lisan (diskusi teori)
tegangan antar muka 3. Tulisan (a. Resume Pendukung
Tugas Mandiri pra &post kuliah) 1,2, 7, 9
3. pembentukan muatan 1. Jawab dan pahami soal-soal dalam
permukaan modul 1. ketepatan dalam
4. interaksi listrik, potensial mengaitkan konsep
zeta, aggregasi dan model teoritis bidang farmasi
Ceramah, Cooperative Learning,
sedimentasi fisika dan teknologi
5. pertumbuhan kristal dan farmasi secara umum
pembentukan jembatan dan konsep teoritis
kristal . khusus bagian terkait
Sediaan Suspensi farmasi fisika serta
1. sifat bahan obat tidak larut teknologi farmasi
dan pertimbangan produk bahan obat dalam
sediaan cair sediaan suspensi
2. wetting, surfaktan dan secara mendalam
deflokulasi 2. ketepatan
3. elektrolit-flokulan, zeta menunjukkan kinerja
potensial dan pembentukan mandiri, bermutu, dan
flokulat terukur terkait sediaan
4. ikatan hidrogen-koloid suspensi
pelindung dan kemampuan
redispersi
5. hukum stokes dan viskositas
6. pertimbangan formulasi
suspensi
7. evaluasi dan pemastian mutu
suspensi
B. Rekapitulasi Penilaian (RP)
15
MODUL -1
SEDIAAN LARUTAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuis
Mengukur pemahaman awal mahasiswa link soal kuis ……………..
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang tentunya dibangun dari pemahaman awal
mahasiswa yang kemudian dikuatkan melalui diskusi pada proses pembelajaran dan
menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bersungguh-sungguh mempelajari materi ini
mengingat keterkaitannya dengan materi dan matakuliah lainnya dan pencapaian
kompetensi almuni farmasi.
Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat pada bagian II modul ini
(materi pembelajaran).
16
B. Ruang Lingkup Isi
Isi dari Modul-1 ini secara garis besar meliputi pembahasan tentang Larutan dan
kelarutan, Termodinamika larutan, rheologi, kosolvensi, jenis-jenis sediaan larutan, persyaratan
bahan obat dan bahan tambahan, pertimbangan formulasi sediaan larutan
evaluasi mutu produksi sediaan larutan
Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan kontrak perkuliahan, mahasiswa memahami tentang
persiapan sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan tugas modul serta
kewajiban laporan hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi
mahasiswa terkait forrmulasi sediaan larutan yang indikatornya adalah
kemampuannya dalam hal:
a. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan
teknologi farmasi secara umum dan konsep teoritis khusus bagian
terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam sediaan
larutan secara mendalam
b. ketepatan menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait
sediaan larutan
MINGGU KE-1
1. Pemahaman tentang peraturan perkuliahan dan materi perkuliahan 1 semester.
Menjelaskan tentang deskripsi mata kuliah, kompetensi yang akan dicapai, matriks
perkuliahan, cara memahami modul dan mekanisme pengukuran/evaluasi pembelajaran.
2. Pemahaman tentang Sediaan Larutan
a. Larutan dan kelarutan,
Larutan adalah sediaan cair yang terdiri dari satu atau lebih zat terlarut yang larut
dalam pelarut yang sesuai
1) Sediaan cair yang mgd suatu bahan kimia yang terlarut. Kec. Dinyatakan
lain,sebagai pelarut digunakan air suling (FI III)
2) Campuran 2 atau lebih zat yang homogen membentuk larutan yang jernih
(Lachman)
3) Secara fisika kimia merupakan suatu campuran homogen antara 2 atau lebih
zat (Parrot)
4) Suatu proses termodinamika stabil yang terdiri dari 2 atau banyak komponen
(cair, padat, gas); terbagi rata dalam bentuk molekul atau ion (Martin)
5) Proses transformasi dari suatu fase ke fase lain
b. Termodinamika larutan,
……………………..
c. rheologi,
17
……………………………
d. kosolvensi,
……………………………..
e. jenis-jenis sediaan larutan,
……………………..
f. persyaratan bahan obat dan bahan tambahan, dan aspek kehalalan
………………………………
g. pertimbangan formulasi sediaan larutan
……………………………..
h. Pertimbangan formulasi
Preformulasi: sifat bahan aktif, rute pemberian
Pertimbangan Penderita
Pertimbangan Dosis
18
Pengulangan pemakaian obat sangat berkaitan dengan waktu paruh
eliminasi obat dan kadar efektif obat dalam plasma. Obat-obat dengan waktu
paruh singkat, diberikan dalam beberapa kali pengulangan untuk
mempertahankan konsentrasi terapeutik dan lama kerja obat. Rancangan
bentuk sediaan dengan kadar obat yang diperbesar justru akan meningkatkan
resiko terjadinya reaksi toksik atau bahkan penurunan bioavailabilitas obat.
Peningkatan dosis obat dalam sediaan dengan pelepasan segera tidak serta
merta meningkatkan jumlah total obat yang diabsorbsi. Residu obat yang
tertinggal dalam saluran cerna justru akan menyebabkan iritasi lokal atau
efek samping.
Pertimbangan Terapeutik
Laju absorpsi obat dapat mempengaruhi intensitas respon obat dan produk
obat harus dirancang untuk mengoptimasi laju absorbsi yang memberi respon
terapeutik terbaik. Senyawa obat yang diformulasi dalam bentuk base atau
garamnya, terkadang mempengaruhi laju absorpsinya. Absorbsi yang cepat
dapat mengakibatkan loncatan respon melebihi efek terapautik yang
diinginkan, bahkan mengarah kepada timbulnya efek samping. “Ledakan”
absorpsi yang tiba-tiba dari bahan obat dapat diartikan sebagai “ledakan”
respon yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh penderita. Laju absorbsi
yang cepat dari suatu obat simpatomimetik bronkodilator perlu menjadi
pertimbangan dalam formulasi sediaan anti asmatik, sehingga absorbsi obat
terjadi bertahap dan tidak menyebabkan kenaikan denyut jantung yang
berlebihan.
19
selanjutnya menuju sisi aksi, menimbulkan efek, mengalami penyimpanan
dan metabolisme.
TOKSISITAS
..............dst
TAHAPAN :
1. Dosen membagi kelas menjadi 3 kelompok kecil dengan anggota
kelompok dengan tingkat kemampuan yang tinggi, sedang dan
rendah.
2. Tiap kelompok memilih ketua (bertugas mengarahkan dan
membagi peran) dan sekretaris kelompok (mencatat hasil diskusi
dan peta pemahaman kompetensi anggota kelompok)
3. Tiap kelompok bekerja secara kooperatif untuk membahas poin-
poin tiap materi dan dan bertukar pemahaman dengan anggota
kelompok hingga mencapai pemahaman yang sama dalam
kelompok terhadap materi.
4. Wakil tiap kelompok kemudian mempresentasikan pemahaman
terhadap materi.
5. Diskusi antar kelompok kecil dan membangun pemahaman yang
sama dalam kelas.
6. Menyusun laporan/resume diskusi yang mengarah kepada
capaian kompetensi.
a. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Ansel, Howard C, 2010. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi 9. EGC. Jakarta.
2. Ismail, Isriany, (2011), Desain Bentuk Sediaan Farmasi; Larutan, Suspensi dan Emulsi,
Alauddin University Press, Makassar.
3. Mark Gibson, editor, (2009), Pharmaceutical preformulation and formulation: A practical guide
from candidate drug, Informa Healthcare USA,
4. Rowe, Raymond C, et.al.,(2006), Pharmaceutical Excipients,electronic version, Pharmaceutical
Press and the American Pharmacists Association London, UK.
5. Yushioka, Sumie and Stella, Valentino, J.,(2002), Stability of Drugs and Dosage Form,
Kluwer Academic Publisher, New York
Simpulkan :
1) Prinsip preformulasi dan formulasi sediaan larutan
2) Komponen yang membentuk formula larutan
20
3) Perbedaan tiap jenis sediaan larutan
4) Metode pembuatan sediaan larutan farmaseutik
5) Cara evaluasi dan pemastian mutu sediaan larutan farmaseutik
b. INDIKATOR PENILAIAN
Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi secara umum dan
b. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam
sediaan larutan secara mendalam
c. ketepatan menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan larutan
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni ketepatan
“penjelasan konsep formulasi sediaan larutan” yang diberikan dengan bobot nilai
maksimum sebesar 100 dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat
penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri mahasiswa baik yang dibuat
perorangan, maupun kelompok.
c. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran
baik dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil
pengabdian masyarakat serta kearifan lokal wilayah dan UIN Alauddin terkait Prinsip
Formulasi Sediaan Larutan maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.
21
Rubrik Penilaian Kelompok (Sikap)
22
Rubrik Penilaian Keaktivan (Pengetahuan)
Menguasai
PENGUASAAN konsep teoritis
1
KONSEP materi yang
dibawakan
Metode
penjelasan atas
pertanyaan atau
2 LOGIS
aplikasi yang
disampaikan
sangat logis
Menunjukkan
pemikiran kritis
3 KRITIS dalam
menjawab atau
bertanya
Menunjukkan
kemampuan
inovatif dalam
4 INOVATIF
memberi
contoh/penjelas
an
Menunjukkan
sumber
PENGUASAN
5 kepustakaan
LITERASI
dalam memberi
penjelasan
23
MODUL -4
PREFORMULASI SEDIAAN ELIKSIR
III. PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Kuis
Mengukur pengetahuan konsep sediaan Larutan link soal kuis ……………..
Melakukan diskusi awal untuk menggali kembali pemahaman mahasiswa tentang konsep
sediaan larutan. Jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang tentunya dibangun dari
pemahaman awal mahasiswa yang kemudian dikuatkan melalui diskusi pada proses
pembelajaran dan menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bersungguh-sungguh
mempelajari materi ini mengingat keterkaitannya dengan materi dan matakuliah lainnya
dan pencapaian kompetensi almuni farmasi.
Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat pada bagian II modul ini
(materi pembelajaran).
24
E. Ruang Lingkup Isi
Isi dari Modul-4 ini secara garis besar meliputi pembahasan tentang ……………..
Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan modul perkuliahan, mahasiswa memahami tentang
persiapan sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan tugas modul serta
kewajiban laporan hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi
mahasiswa terkait forrmulasi sediaan larutan yang indikatornya adalah
kemampuannya dalam hal:
a……………..
MINGGU KE-6
Kajian Literatur Preformulasi Sediaan Eliksir
Studi Preformulasi:
1. Zat Aktif
1. Studi Farmakologi
- Efek terapi
- Dosis
2. Studi Farmakokinetik
- Onset
- Durasi
- T1/2
- Metabolisme
- Ikatan Protein
- Eliminasi
3. Studi Sifat Fisikakimia
- Bentuk
- Kelarutan
- Log P
- Kelarutan sepanjang GI
25
- pKa
-
2. Alasan Pemilihan Zat Aktif (dosis dan pengulangan dosis)
3. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
4. Bahan Tambahan
a. Fungsi dan Alasan Pemilihan Bahan (jenis, takaran, fungsi utama terkait
sediaan/bahan aktif, cth bahan)
b. Uraian masing-masing Bahan
5. Perhitungan Bahan dalam formula
6. Cara Kerja
7. Evaluasi Sediaan dan Persyaratan Lulus Uji
8. Wadah
9. Brosur
10. Etiket
11. Foto Pustaka (bagian yang dikaji)
12. Daftar Pustaka
TAHAPAN:
1. Memberi skenario dengan tema utama bahan obat dengan sifat agak sukar larut
untuk diformulasi dalam bentuk sediaan larutan (LIHAT PADA BAGIAN TUGAS
MODUL DI BAWAH)
2. Melakukan pentahapan pembelajaran sesuai dengan metode Problem Based
Leraning, yaitu:
a. Mengklarifikasi istilah asing
b. Merumuskan masalah, dari bahan obat, bahan-bahan tambahan yang
diperlukan untuk jenis bentuk sediaan yang dipilih,
c. Menganalisis masalah terkait komponen formula
d. Merumuskan suatu rancangan formula, terkait uraian bahan,
kompatibilitas antar bahan, kehalalan dan prediksi absorpsi di tempat
penggunaan
e. Mengumpulkan data terkait komponen formula, interaksi antar bahan,
kesesuaian formula dengan usia dan tujuan penggunaan.
f. Menguji kesesuaian formula, terkait terkait komponen formula,
interaksi antar bahan, kesesuaian formula dengan usia dan tujuan
penggunaan.
g. Merumuskan suatu master formula, uraian jurnal, metode
pembuatan
h. ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, terkait prosedur
pembuatan dan pengujian formula (karakteristik dan farmakokinetik)
V. TUGAS MODUL
ANALISIS KASUS
1. Penyakit flu mewabah di wilayah Indonesia Bagian Timur. Orang tua, remaja,
anak-anak dan balita banyak yang menderita demam. Produsen obat dihimbau
untuk menyiapkan lebih banyak obat antipiretik. Pabrik “FAR UINAM” mendapat
jatah memproduksi antipiretik parasetamol untuk anak-anak dan balita. Apa yang
harus kita lakukan?
Pertanyaan:
a. Tuliskan definisi dari berbagai gejala penyakit flu
26
b. Obat apa yang diperlukan untuk meredakan demam bagi anak-anak dan balita?
(periksa penggunaannya pada lingkungan tempat tinggal anda); bentuk sediaan
apa yang paling memungkinkan?
2. Formulasi sediaan antipiretik bagi anak-anak dan balita yang berkualitas
V. INDIKATOR PENILAIAN
Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
d. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi secara umum dan
e. ketepatan dalam mengaitkan konsep teoritis bidang farmasi fisika dan teknologi
farmasi khusus bagian terkait farmasi fisika serta teknologi farmasi bahan obat dalam
sediaan larutan secara mendalam
f. ketepatan menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur terkait sediaan larutan
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni ketepatan
“penjelasan konsep preformulasi sediaan eliksir” yang diberikan dengan bobot nilai
maksimum sebesar 100 dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat
penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri mahasiswa baik yang dibuat
perorangan, maupun kelompok.
VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran
baik dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil
pengabdian masyarakat serta kearifan lokal wilayah dan UIN Alauddin terkait Prinsip
Formulasi Sediaan Larutan maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.
27
Rubrik Penilaian Kelompok (Sikap)
28
Rubrik Penilaian Keaktivan (Pengetahuan)
Menguasai
PENGUASAAN konsep teoritis
1
KONSEP materi yang
dibawakan
Metode
penjelasan atas
pertanyaan atau
2 LOGIS
aplikasi yang
disampaikan
sangat logis
Menunjukkan
pemikiran kritis
3 KRITIS dalam
menjawab atau
bertanya
Menunjukkan
kemampuan
inovatif dalam
4 INOVATIF
memberi
contoh/penjelas
an
Menunjukkan
sumber
PENGUASAN
5 kepustakaan
LITERASI
dalam memberi
penjelasan
29
30
Rubrik Penilaian Laporan
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN (PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN)
Ketepat
1 Studi Farmakologi an
Kajian
Ketepat
Studi Farmakokinetik
2 an
Kajian
Ketepat
Studi Sifat Fisikakimia
3 an
Kajian
Ketepat
an
Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
5 penentu
an
solusi
31
Ketepat
an
menent
ukan
Bahan Tambahan alasan
6
pemilih
an
bahan
tambah
an
Ketepat
Perhitungan Bahan dalam formula an
7
perhitu
ngan
Ketepat
an
dalam
Cara Kerja
8 menyus
un
prosedu
r kerja
Ketepat
an
Evaluasi Sediaan dan Persyaratan dalam
9 Lulus Uji penentu
an
paramet
er Mutu
32
Ketepat
an
dalam
1 Wadah, Brosur, Etiket meletak
0 kan
informa
si pada
wadah
33