Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Peradaban Islam dan Islam Nusantara

Dosen Pengampu : Mahmud Zain ,S.Pd. MA

Disusun Oleh :
Dini Iklillah (222101080014)
Moh. Sholehuddin (222101080026)

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SHIDIQ JEMBER

2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan dan sesuai dengan
harapan.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
kami, bapak Bambang Mahmud Zain,S.Pd.MA, selaku dosen pengampu mata kuliah
Peradaban Islam dan Islam Nusantara. Selain itu, penulis makalah ini juga bertujuan untuk
memperluas pengetahuan pembaca , maupun penulis tentang Peradaban Islam Pada Masa
Khulafaur Rasyidin

Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengaharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami.

Jember , 23 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Khulfaur Rasyidin.................................................................................5
B. Tipe-Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin......................................................9
C. Kontribusi Masa Khulafaur Rasyidin Dalam Peradaban Islam........................10
BAB III....................................................................................................................................13
KESIMPULAN.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah dijanjikan
oleh Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi sesama umat
manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara tidak
langsung telah memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan
permainan budaya sebaik mungkin.

Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya,
sehingga pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di ikuti dan rakyat
membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur kepemimpinan yang mendekati
penjelasan tersebut adalah Rasulullah beserta para sahabatnya (khulafaur Rasyidin).
Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan
persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun sebagai
penerusnya.

Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing kelompok mengajukan


wakilnya untuk dijadikan sebagai penerus serta pengganti Nabi Muhammad untuk
memimpin umat. Akhirnya muncullah kholifah rasyidiyah, yang terdiri dari Abu
bakar, Umar, Ustman, dan Ali yang memimpin secara bergantian. Dalam prosesnya
banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi dan patut dipelajari sebagai landasan
sejarah peradaban islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Khulafaur Rasyidin
2. Bagaimana Pembentukan Khulafaur Rasyidin Dan sistem Pemerintahan nya
3. Bagaimana Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
4. Apa Saja Kontribusi Khulafaur Rasyidin Dalam Peradaban Islam

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pembentukan Dan Sistem Pemerintahan Khulafaur Rasyidin
2. Untuk Mengetahui Kontribusi Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khulafaur Rasyidin


Pasca Nabi Muhammad SAW. wafat, status sebagai Rasulullah tidak dapat
diganti oleh siapapun, akan tetapi kedudukan Rasulullah SAW. sebagai pemimpin
kaum muslimin harus tergantikan, sebagaimana diketahui dalam sejarah bahwa
pengganti tersebut dinamakan “Khulafaur Rasyidin,”yang terdiri dari dua kata, “al-
khulafa’” bentuk jama’ dari “khalifah” yang berarti “pengganti,” dan “ar-Rasyidin”
ialah berarti “benar, halus, arif, pintar, dan bijaksana 1 Jika digabungkan Khulafaur
Rasyidin ialah berarti para (pemimpin) pengganti Rasulullah SAW. yang arif dan
bijaksana

Al-Khulafa ar-Rasyidin bermakna pengganti-pengganti Rasul yang


cendekiawan. Adapun pencetus nama Al-Khulafa ar-Rasyidin adalah dari orang-orang
muslim yang paling dekat dari Rasul setelah meninggalnya beliau. Mengapa
demikian, karena mereka menganggap bahwa 4 tokoh sepeninggal Rasul itu orang
yang selalu mendampingi Rasul ketika beliau menjadi pemimpin dan dalam
menjalankan tugas.2

Adapun yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin adalah para pemimpin


pengganti Rosulullah dalam mengatur kehidupan umat manusia yang adil, bijaksana,
cerdik, selalu melaksanakan tugas dengan benar dan selalu mendapat petunjuk dari
Allah.

1
Muhammad Adnan, Wajah Islam Periode Makkah-Madinah, Vol. 5 (Cendikia: Jurnal Study Keislaman, 2019),
Hlm. 95.
2
Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Jogjakarta: Fajar Media Pres, 2011), Hlm. 26.

5
a. Pembentukan Khulafaur Rasyidin Dan Sistem Nya

1.Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H / 632-634 M)

Namanya ialah Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamini. Di zaman pra islam bernama
Abdullah ibnu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk salah
seorang sahabat yang utama. Julukannya Abu Bakar (bapak Pemagi) karena dari pagi-pagi
betul memeluk agama islam, gelarnya ash-Shiddiq karena ia selalu membenarkan Nabi dalam
berbagai peristiwa, terutama Isra’ Mi’raj. Jadi nabi Muhammad sering kali menunjukkannya
untuk mendampinginya di saat penting atau jika berhalangan, dan Rasul tersebut
mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-tugas keagamaan.3

Masa awal pemerintahan Abu Bakar banyak di guncang oleh pemberontakan orang-
orang murtad yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan enggan membayar zakat, karena hal
inilah khalifah lebih memusatkan perhatiannya memerangi para pemberontak, maka
dikirimlah pasukan untuk memerangi para pemberontak ke yamamah, dalam insiden itu
banyak para khufadhil quran yang mati syahid kemudian karena khawatir hilangnya Al-
Quran sayyidina Umar mengusulkan pada khalifah untuk membukukan al-quran, kemudian
untuk merealisasikan saran tersebut diutuslah Zaid Bin Tsabit untuk mengumpulkan semua
tulisan al-quran, pola pendidikan khalifah Abu Bakar masih seperti Nabi, baik dari segi
materi maupun lembaga pendidikannya.4

Dalam kepemimpinannya, Abu Bakar melaksanakan kekuasaannya sebagaimana pada


masa Rasulullah,bersifat sentral; kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif terpusat di
tangan Khalifah. Meskipun demikian, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun
demikian, seperti juga Nabi Muhammad, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat
besarnya bermusyawarah.5

Abu bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia.
Selain menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam tubuh umat islam, Abu Bakar juga
mengembangkan wilayah ke luar arab.

3
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 51.
4
Hanun Asrohah ,Sejarah Peradapan Islam , Jakarta: Wacana Ilmu, 2001. hal. 36
5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. hal. 36

6
2.Khalifah Umar Ibnu al-Khathab (13-23 H / 634-644 M)

Umar Ibnu al- Khathab Dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw.
Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatmah. Perawakannya tinggi besar dan
tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan
berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan. Beliau dibesarkan di dalam
lingkungan Bani Adi, salahsatu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan khalifah kedua
didalam islam setelah Abu Bakar As Siddiq.6

Khalifah kedua itu dinobatkan sebagai khalifah pertama yang sekaligus memangku
jabatan panglima tertinggi pasukan islam, dengan gelar khusus amir al-mukminin (panglima
orang-orang beriman.7 Umar dikenal seseorang yang pandai dalam menciptakan peraturan,
karena tidak hanya memperbaiki bahkan mengkaji ulang terhadap kebijakan yang telah ada.
Khalifah umar juga telah juga menerapkan prinsip demokratis dalam kekuasaan yaitu dengan
menjamin hak yang sama bagi setiap warga Negara.

Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha perluasan
wilayah islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada masa umar bin Khattab
meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir. Khalifah Umar
terkenal seorang yang sederhana bahkan ia membiarkan tanah dari negeri jajahan untuk
dikelola oleh pemiliknya bahkan melarang kaum muslimin memilikinya, sedangkan para
prajurit menerima tunjangan dari Baitul Mal, yaitu dihasilkan dari pajak. 8

Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau ditikam
ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah,
budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi.
Umar bin Khattab dimakamkan di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat
dalam usia 63 tahun.9

6
Mufrad, Kisah hidup Umar bin khatab, Jakarta: Zaman, 2008. hlm17-18
7
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002. hal. 222
8
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 54
9
Sulton Adi, Umar bin khattab, Bandung: Fitrah, 2010. hlm 99

7
3. Khalifah Ustman ibn Affan (23-35 H / 644-656 M)

Nama lengkapnya Ustman ibn Affan ibn abdil Ash ibn Umayyah dari pihak Quraisy.
ustman Ibnu Affan memeluk islam lantaran ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang
sahabat dekat Nabi. Melalui persaingan ketat dengan ali, tim formatur yang dibentuk oleh
Umar ibnu Khaththab akhirnya member mandate kekhalifahan kepada Ustman ibn Affan.
Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman al-Khulafa’ ar-
Rasyidin yaitu 12 tahun.

Pemerintahan Ustman ibn Affan terbagi menjadi dua periode, enam tahun pertama
baik dan enam tahun terakhir buruk. 10 Banyak rakyat kecewa pada kepemimpinan Ustman
karena mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi, terutama Marwan ibn Hakam yang
sebenarnya yang menjalankan pemerintahan. Ustman hanya gelar Khalifah.

Ustman ibnu affan juga berperan penting dalam pembangunan bendungan untuk
mengendalikan banjir dan pengaturan air di kota-kota, serta memperluas masjid di Madinah. 11

Prestasi utama Khalifah Ustman adalah mengembalikan penulisan Al-Quran yang


sebelumnya ditulis pada zaman Abu Bakar dan disimpan oleh Khafsoh binti Umar.
Manfaatnya Diantaranya:

1. menyatukan umat Muslim dalam satu mushaf yang ejaan tulisannya seragam.
Selain itu
2. menyatukan bacaan meskipun masih ada perbedaannya, tetapi tidak
bertentangan dengan ejaan mushaf Ustmani.
3. 3. menyatukan urutan surat-surat sesuai tertib yang terlihat dalam mushaf saat
ini.

Pada akhir pemerintahan Ustman, situasi politik semakin tidak stabil dan timbul
pemberontakan yang mengakibatkan kematian Ustman. Beliau wafat sebagai syahid pada
tanggal 17 Dzulhijjah 35 H/655 M saat membaca al-Quran di rumahnya yang diserang oleh
para pemberontak. Seperti yang telah diberitahukan oleh Rasulullah, Ustman dimakamkan di
pekuburan Baqi di Madinah.

4. Khalifah Ali ibn Abi Thalib (35-40 H / 656-661 M)

10
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 55
11
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. hal. 39.

8
Pembunuhan Utsman menyebabkan krisis di dunia Islam. Penguasa pemberontak di
Madinah tidak punya pilihan selain mengangkat Ali Bin Abi Thalib menjadi khalifah. Ali
awalnya menolak, tetapi akhirnya menerima baiat Zubair Bin Awwam dan Thalhah bin
Ubaidillah, menjadikannya khalifah yang dipilih secara massal. Ini berbeda dengan khalifah
sebelumnya yang dipilih dengan cara yang berbeda.

Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi


berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dikatakan
stabil. Peristiwa yang terkenal dalam masa Ali adalah terjadinya perang antara kubu Ali dan
kubu Muawiyah. Perang tersebut terjadi di daerah bernama Siffin, sehingga perang ini
disebut sebagai perang Siffin.

Setelah terjadinya peristiwa tersebut kelompok Ali pecah menjadi dua bagian, dan
kelompok yang keluar dari kelompok Ali dinamai sebagai kelompok Khawarij (orang-orang
yang keluar).

Pada 24 Januari 661, Ali terkena hantaman pedang beracun di dahinya saat menuju
masjid Kuffah. Pedang tersebut diayunkan oleh Abd al-Rahman ibn Muljam, pengikut
Khawarij yang ingin membalas dendam atas kematian wanita temannya di Nahrawan.12

B. Tipe-Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin


1) Model kepemimpinan Abu Bakar bersifat sentral atau terpusat, kekuasaan
legislatif, eksekutif dan yudikatif berpusat di tangan khalifah. Meskipun
demikian Abu Bakar tetap melakukan musyawarah seperti pada zaman Rasul
dalam menyelesaikan suatu masalah. Langkah politik yang ditempuh Abu-
Bakar sangat efektif dan sukses membawa dampak yang positif. Pada masa
pemerintahannya, Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil melakukan peluasan
wilayah, mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang berserakan (Rahmatullah,
2014).
2) Selama masa kepemimpinan Umar negara mengalami kemajuan pada
berbagai bidang. Alasan dibalik keberhasilannya dalam memimpin adalah
karena kecerdasannya, keluasan ilmu pengetahuannya, dan ketegasannya
(Nasution, 2018). Umar juga membentuk dan menetapkan berbagai kebijakan
yaitu: membentuk tentara baru, menetapkan para hakim (qadhi), membuat
12
Philip K. Hitti, History Of The Arabs. hal. 227

9
undang-undang pajak, membuat sekretariat, menetapkan gaji tetap, dan
membagi-bagi wilayah taklukan seperti as-Sawad, Ahwaz, wilayah
pegunungan, wilayah Persia, dan lain sebagainya (Katsir, 2017)
3) Model Kepemimpinan Ustman Bin Affan yaitu Kebijakan nya mengangkat
keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting diantaranya adalah Marwan
ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan
Ustman hanya menyandang gelar Khalifah (Zainudin, 2015)
4) Model Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib memiliki karakter cerdas, teguh
mempertahankan kebenaran, dan rela berkorban. Keadaan negara yang goyah
sebagaimana yang terjadi pada masa peralihan kekuasaan dai khlaifah usman
bin affah kepada khalifah ali bin abi thalib, menimbulkan perselisihan yang
sangat tajam sehingga khalifah ali bin abi thalib, menimbulkan perselisihan
yang sangat tajam sehingga menimbulkan kekacauan politik.

C. Kontribusi Masa Khulafaur Rasyidin Dalam Peradaban Islam


Islam pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Dari segi antropologi para al-Khulafa’ ar-Rasyidin juga bisa memasukkan budaya
bangsa luar arab ke bangsa arab dengan prinsip tidak ada pertentangan dan perbedaan
antar mereka. Dilihat dari segi sosiologis bahwa pemimpin-pemimpin pada masa al-
Khulafa’ ar-Rasyidinadalah bukan pemimpin yang otoritas, melainkan masyarakat
yang menghimbau bukan kekuasaan untuk memerintah. Masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin
adalah masa yang sangat pantas ditiru dalam pribadinya, karena mereka adalah
seorang pemimpin yang adil, bijaksana, sederhana dan sebagainya. Mereka juga
seorang pemimpin pemerintahan yang ideal dan sejati yang harus dijadikan contoh.

BAB III
KESIMPULAN

10
Perkembangan peradaban Islam pada masa khulafaur Rasyidin mengalami kemajuan
yang pesat, hal tersebut ditandai dengan pembanguan di berbagai bidang. Misalnya:
perluasan wilayah kekuasaan, pertahanan militer, pembangunan armada angkatan laut,
pembentukan lembaga baitul mal, pembangunan sarana ibadah, pembukuan al qur’an,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Ummat islam betul-betul masih
berpegang kepada tali agama Allah yang lurus. Dalam artian ajaran Islam dijadikan
sebagai dasar negara. Apa yang diperintahkan oleh agama diyakini sebagai kebenaran
mutlak dan mereka tidak ragu terhadap ajaran islam itu sendiri. Amirul mukminin
sebagai pelopor secara langsung daripada penegakkan syariat islam itu. Ajaran Islam
menjadi ruh dari pada perjuangan mereka. Disamping perkembangan peradaban islam
yg pesat pada masa khulafaurrasyidin, juga terdapat banyak hambatan, yaitu: Muncul
nya Nabi Palsu, Muncul nya kelompok-Kelompok Pemberontakan, Terjadinya
perpecahan kaum muslimin yang dipicu oleh kelompok-kelompok tertentu yang
berkeimginan menduduki posisi kekhalifaan.

DAFTAR PUSTAKA

11
Adnan Muhammad, 2019. Wajah Islam Periode Makkah-Madinah. Vol. 5. Cendikia: Jurnal
Study Keislaman.

Badri Yatim, 2004. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, Cetakan keenambelas

Bakri Syamsul, 2011., Peta Sejarah Peradaban Islam. Jogjakarta: Fajar Media Pres

Fatah Syukur, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, cetakan
ketiga.

Hanun Asrohah , 2001, Sejarah Peradapan Islam, Jakarta: Wacana Ilmu

Katsir, I. 2017. Tartib wa tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah Terj. Abu Ihsan al-
Atsari.Jakarta: Darul Haq.

Mufrad, 2008., Kisah Zaman hidup Umar bin khatab, Jakarta:

Nasution, R. 2018. Karakteristik Kepemimpinan Umar bin Khatab. Al-Ashlah, 238-251.

Philip K. Hitti, 2002., History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,

Rahmatullah, M. 2014. Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq. Jurnal Khatulistiwa,


197-204.

Sulton, Umar bin khattab, Bandung: Fitrah.

Zainudin, E. 2015, Januari-Juni. Peradapan Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin. Jurnal
Intelegensia, 03(01), 50-58.

12

Anda mungkin juga menyukai