Makalah Peradaban Kel 3
Makalah Peradaban Kel 3
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Peradaban Islam dan Islam Nusantara
Disusun Oleh :
Dini Iklillah (222101080014)
Moh. Sholehuddin (222101080026)
2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan dan sesuai dengan
harapan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
kami, bapak Bambang Mahmud Zain,S.Pd.MA, selaku dosen pengampu mata kuliah
Peradaban Islam dan Islam Nusantara. Selain itu, penulis makalah ini juga bertujuan untuk
memperluas pengetahuan pembaca , maupun penulis tentang Peradaban Islam Pada Masa
Khulafaur Rasyidin
Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengaharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Khulfaur Rasyidin.................................................................................5
B. Tipe-Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin......................................................9
C. Kontribusi Masa Khulafaur Rasyidin Dalam Peradaban Islam........................10
BAB III....................................................................................................................................13
KESIMPULAN.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah dijanjikan
oleh Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi sesama umat
manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara tidak
langsung telah memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan
permainan budaya sebaik mungkin.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya,
sehingga pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di ikuti dan rakyat
membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur kepemimpinan yang mendekati
penjelasan tersebut adalah Rasulullah beserta para sahabatnya (khulafaur Rasyidin).
Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan
persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun sebagai
penerusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Khulafaur Rasyidin
2. Bagaimana Pembentukan Khulafaur Rasyidin Dan sistem Pemerintahan nya
3. Bagaimana Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
4. Apa Saja Kontribusi Khulafaur Rasyidin Dalam Peradaban Islam
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pembentukan Dan Sistem Pemerintahan Khulafaur Rasyidin
2. Untuk Mengetahui Kontribusi Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Islam
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Adnan, Wajah Islam Periode Makkah-Madinah, Vol. 5 (Cendikia: Jurnal Study Keislaman, 2019),
Hlm. 95.
2
Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Jogjakarta: Fajar Media Pres, 2011), Hlm. 26.
5
a. Pembentukan Khulafaur Rasyidin Dan Sistem Nya
Namanya ialah Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamini. Di zaman pra islam bernama
Abdullah ibnu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk salah
seorang sahabat yang utama. Julukannya Abu Bakar (bapak Pemagi) karena dari pagi-pagi
betul memeluk agama islam, gelarnya ash-Shiddiq karena ia selalu membenarkan Nabi dalam
berbagai peristiwa, terutama Isra’ Mi’raj. Jadi nabi Muhammad sering kali menunjukkannya
untuk mendampinginya di saat penting atau jika berhalangan, dan Rasul tersebut
mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-tugas keagamaan.3
Masa awal pemerintahan Abu Bakar banyak di guncang oleh pemberontakan orang-
orang murtad yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan enggan membayar zakat, karena hal
inilah khalifah lebih memusatkan perhatiannya memerangi para pemberontak, maka
dikirimlah pasukan untuk memerangi para pemberontak ke yamamah, dalam insiden itu
banyak para khufadhil quran yang mati syahid kemudian karena khawatir hilangnya Al-
Quran sayyidina Umar mengusulkan pada khalifah untuk membukukan al-quran, kemudian
untuk merealisasikan saran tersebut diutuslah Zaid Bin Tsabit untuk mengumpulkan semua
tulisan al-quran, pola pendidikan khalifah Abu Bakar masih seperti Nabi, baik dari segi
materi maupun lembaga pendidikannya.4
Abu bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia.
Selain menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam tubuh umat islam, Abu Bakar juga
mengembangkan wilayah ke luar arab.
3
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 51.
4
Hanun Asrohah ,Sejarah Peradapan Islam , Jakarta: Wacana Ilmu, 2001. hal. 36
5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. hal. 36
6
2.Khalifah Umar Ibnu al-Khathab (13-23 H / 634-644 M)
Umar Ibnu al- Khathab Dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw.
Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatmah. Perawakannya tinggi besar dan
tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan
berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan. Beliau dibesarkan di dalam
lingkungan Bani Adi, salahsatu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan khalifah kedua
didalam islam setelah Abu Bakar As Siddiq.6
Khalifah kedua itu dinobatkan sebagai khalifah pertama yang sekaligus memangku
jabatan panglima tertinggi pasukan islam, dengan gelar khusus amir al-mukminin (panglima
orang-orang beriman.7 Umar dikenal seseorang yang pandai dalam menciptakan peraturan,
karena tidak hanya memperbaiki bahkan mengkaji ulang terhadap kebijakan yang telah ada.
Khalifah umar juga telah juga menerapkan prinsip demokratis dalam kekuasaan yaitu dengan
menjamin hak yang sama bagi setiap warga Negara.
Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha perluasan
wilayah islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada masa umar bin Khattab
meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir. Khalifah Umar
terkenal seorang yang sederhana bahkan ia membiarkan tanah dari negeri jajahan untuk
dikelola oleh pemiliknya bahkan melarang kaum muslimin memilikinya, sedangkan para
prajurit menerima tunjangan dari Baitul Mal, yaitu dihasilkan dari pajak. 8
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau ditikam
ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah,
budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi.
Umar bin Khattab dimakamkan di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat
dalam usia 63 tahun.9
6
Mufrad, Kisah hidup Umar bin khatab, Jakarta: Zaman, 2008. hlm17-18
7
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002. hal. 222
8
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 54
9
Sulton Adi, Umar bin khattab, Bandung: Fitrah, 2010. hlm 99
7
3. Khalifah Ustman ibn Affan (23-35 H / 644-656 M)
Nama lengkapnya Ustman ibn Affan ibn abdil Ash ibn Umayyah dari pihak Quraisy.
ustman Ibnu Affan memeluk islam lantaran ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang
sahabat dekat Nabi. Melalui persaingan ketat dengan ali, tim formatur yang dibentuk oleh
Umar ibnu Khaththab akhirnya member mandate kekhalifahan kepada Ustman ibn Affan.
Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman al-Khulafa’ ar-
Rasyidin yaitu 12 tahun.
Pemerintahan Ustman ibn Affan terbagi menjadi dua periode, enam tahun pertama
baik dan enam tahun terakhir buruk. 10 Banyak rakyat kecewa pada kepemimpinan Ustman
karena mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi, terutama Marwan ibn Hakam yang
sebenarnya yang menjalankan pemerintahan. Ustman hanya gelar Khalifah.
Ustman ibnu affan juga berperan penting dalam pembangunan bendungan untuk
mengendalikan banjir dan pengaturan air di kota-kota, serta memperluas masjid di Madinah. 11
1. menyatukan umat Muslim dalam satu mushaf yang ejaan tulisannya seragam.
Selain itu
2. menyatukan bacaan meskipun masih ada perbedaannya, tetapi tidak
bertentangan dengan ejaan mushaf Ustmani.
3. 3. menyatukan urutan surat-surat sesuai tertib yang terlihat dalam mushaf saat
ini.
Pada akhir pemerintahan Ustman, situasi politik semakin tidak stabil dan timbul
pemberontakan yang mengakibatkan kematian Ustman. Beliau wafat sebagai syahid pada
tanggal 17 Dzulhijjah 35 H/655 M saat membaca al-Quran di rumahnya yang diserang oleh
para pemberontak. Seperti yang telah diberitahukan oleh Rasulullah, Ustman dimakamkan di
pekuburan Baqi di Madinah.
10
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 55
11
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. hal. 39.
8
Pembunuhan Utsman menyebabkan krisis di dunia Islam. Penguasa pemberontak di
Madinah tidak punya pilihan selain mengangkat Ali Bin Abi Thalib menjadi khalifah. Ali
awalnya menolak, tetapi akhirnya menerima baiat Zubair Bin Awwam dan Thalhah bin
Ubaidillah, menjadikannya khalifah yang dipilih secara massal. Ini berbeda dengan khalifah
sebelumnya yang dipilih dengan cara yang berbeda.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut kelompok Ali pecah menjadi dua bagian, dan
kelompok yang keluar dari kelompok Ali dinamai sebagai kelompok Khawarij (orang-orang
yang keluar).
Pada 24 Januari 661, Ali terkena hantaman pedang beracun di dahinya saat menuju
masjid Kuffah. Pedang tersebut diayunkan oleh Abd al-Rahman ibn Muljam, pengikut
Khawarij yang ingin membalas dendam atas kematian wanita temannya di Nahrawan.12
9
undang-undang pajak, membuat sekretariat, menetapkan gaji tetap, dan
membagi-bagi wilayah taklukan seperti as-Sawad, Ahwaz, wilayah
pegunungan, wilayah Persia, dan lain sebagainya (Katsir, 2017)
3) Model Kepemimpinan Ustman Bin Affan yaitu Kebijakan nya mengangkat
keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting diantaranya adalah Marwan
ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan
Ustman hanya menyandang gelar Khalifah (Zainudin, 2015)
4) Model Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib memiliki karakter cerdas, teguh
mempertahankan kebenaran, dan rela berkorban. Keadaan negara yang goyah
sebagaimana yang terjadi pada masa peralihan kekuasaan dai khlaifah usman
bin affah kepada khalifah ali bin abi thalib, menimbulkan perselisihan yang
sangat tajam sehingga khalifah ali bin abi thalib, menimbulkan perselisihan
yang sangat tajam sehingga menimbulkan kekacauan politik.
BAB III
KESIMPULAN
10
Perkembangan peradaban Islam pada masa khulafaur Rasyidin mengalami kemajuan
yang pesat, hal tersebut ditandai dengan pembanguan di berbagai bidang. Misalnya:
perluasan wilayah kekuasaan, pertahanan militer, pembangunan armada angkatan laut,
pembentukan lembaga baitul mal, pembangunan sarana ibadah, pembukuan al qur’an,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Ummat islam betul-betul masih
berpegang kepada tali agama Allah yang lurus. Dalam artian ajaran Islam dijadikan
sebagai dasar negara. Apa yang diperintahkan oleh agama diyakini sebagai kebenaran
mutlak dan mereka tidak ragu terhadap ajaran islam itu sendiri. Amirul mukminin
sebagai pelopor secara langsung daripada penegakkan syariat islam itu. Ajaran Islam
menjadi ruh dari pada perjuangan mereka. Disamping perkembangan peradaban islam
yg pesat pada masa khulafaurrasyidin, juga terdapat banyak hambatan, yaitu: Muncul
nya Nabi Palsu, Muncul nya kelompok-Kelompok Pemberontakan, Terjadinya
perpecahan kaum muslimin yang dipicu oleh kelompok-kelompok tertentu yang
berkeimginan menduduki posisi kekhalifaan.
DAFTAR PUSTAKA
11
Adnan Muhammad, 2019. Wajah Islam Periode Makkah-Madinah. Vol. 5. Cendikia: Jurnal
Study Keislaman.
Badri Yatim, 2004. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, Cetakan keenambelas
Bakri Syamsul, 2011., Peta Sejarah Peradaban Islam. Jogjakarta: Fajar Media Pres
Fatah Syukur, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, cetakan
ketiga.
Katsir, I. 2017. Tartib wa tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah Terj. Abu Ihsan al-
Atsari.Jakarta: Darul Haq.
Philip K. Hitti, 2002., History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,
Zainudin, E. 2015, Januari-Juni. Peradapan Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin. Jurnal
Intelegensia, 03(01), 50-58.
12