Makalah - Aktualisasi
Makalah - Aktualisasi
Disusun Oleh:
ILHAM AWALUDIN
membina persatuan bangsa) yang dipandang sebagai sumber demokrasi yang baik di
masa depan dan yang lahir dari sejarah kebangsaan Indonesia. Visi kebangsaan dan
dan etika untuk melandasi dan mengawal perubahan politik dan pemerintahan yang
sedang terjadi dari model sentralistik (otoriter yang birokratis dan executive-heavy)
Latarbelakang seperti itu didorong pula oleh realita penerapan Pancasila selama ini
yang dipersepsi publik sebagai untuk kepentingan (alat) penguasa, yang ditantang
oleh globalisasi ideologi asing (terutama Liberalisme), yang gagal dalam mengatasi
penyakit korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagai akibat adanya salah-urus
dirumuskan dalam (Pembukaan) UUD 1945 dan yang kelahirannya ditempa dalam
Pancasila dasar negara. Melalui UUD 1945 sebagai payung hukum, Pancasila perlu
diaktualisasikan agar dalam praktek berdemokrasinya tidak kehilangan arah dan
Sumber :
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/06/01/aktualisasi-nilai-nilai-pancasila-makin-
relevan-di-tengah-pandemi-covid-19
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menyampaikan Hari Lahir
Pancasila di tengah pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk mengamalkan nilai-nilai
Pancasila secara sungguh-sungguh dan konsekuen.
Menurutnya, sebagai platform berbangsa dan bernegara nilai-nilai Pancasila semakin relevan
dengan situasi dan kondisi saat ini di mana bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi yang
berdampak pada sektor ekonomi, sosial, politik, hingga pertahanan keamanan.
"Keseluruhan nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila memberi landasan berpikir dan
bertindak bagaimana negara dan warga negara bersikap dan bertindak dalam menghadapi
pandemi covid-19," kata Jazuli kepada wartawan, Senin (1/6/2020).
Pertama, sila pertama mengajarkan nilai keimanan kepada takdir Tuhan, manusia boleh
berencana tapi hasil akhir di tangan Tuhan Yang Maha Esa.
"Wabah Covid-19 adalah bagian dari ujian dalam kehidupan yang harus semakin menyadarkan
kita tentang kekuatan di luar kekuatan manusia. Religiositas kita harus semakin kuat di masa-
masa seperti ini," ucap Jazuli.
Kedua, di saat pandemi empati dan tanggung jawab kemanusiaan benar-benar diuji
membentuk
satu kesadaran bahwa kita tidak hidup sendiri dan berkewajiban untuk saling menjaga agar
wabah tidak menyebar.
"Disiplin ptotokol kesehatan menjadi tanggung jawab kolektif. Dan itulah makna kontekstual
sila kedua Pancasila," ujarnya.
Ketiga, empati kemanusiaan haruslah melahirkan persatuan dan gotong royong untuk
menyelesaikan masalah.
Menurutnya, kebersamaan dan kolaborasi ini yang akan mempercepat penanganan pandemi.
"Saling membantu, berbagai, dan berkolaborasi tanpa melihat ras, suku dan agama adalah
esesnsi sila ketiga Pancasila," kata dia.
Keempat, kebijaksaan pemimpin dan elite politik dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan
negara yang benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat dalam menangani pandemi dan
dampaknya pada keberlangsungan penghidupan.
"Tidak ada yang boleh mengambil untung, moral hazard, menyalahgunakan kekuasaan, serta
otoriter di tengah kesulitan rakyat," ucap Jazuli.
Kelima, maka dari itu orientasi mewujudkan kesejahteraan sosial harus menjadi panglima dari
setiap komponen negara.
"Dalam hal ini kita bisa mengevaluasi dan mengkritisi agar prioritas kebijakan penanganan
pandemi lebih besar kepada rakyat kecil dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),"
pungkasnya.
C. Tindaklanjut
serta Seminar dan Lokakarya Pancasila (di tingkat nasional) secara sosial-
dan sebagainya.
penentu kebijakan negara (DPD, DPR, Presiden, dan MPR). Yang dalam
agar tetap berkomitmen dan berkonsisten terhadap Pembukaan UUD 1945,keutuhan NKRI,
serta kebhinekatunggalikaan Nusantara, dan keadaban
Indonesia.
didik dari tingkat pendidikan dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi.
beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia
sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal
pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial,