Anda di halaman 1dari 5

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)

PANCASILA SEBAGAI PRADIGMA PEMBANGUNAN

Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi

Pancasila dalam pradigma pembangunan ekonomi artinya, sistem ekonomi


harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan
untuk mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus
mampu menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan
memberikan keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi.
Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya sistem
persaingan bebas dalam perekonomian.

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan
bebas dan monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan
UUD 1945 menyatakan: “Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi,
produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan
anggota-anggota masyarakat.” Oleh sebab itu sistem perekonomian negara harus
mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut andil dalam kegiatan
pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan
pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha.1

Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Politik

Yang dimaksud Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik adalah


meletakkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sumber nilai politik.
Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai pancasila terutama sila ke-4
dimana semua praktik-praktik politik harus berkembang atas asas kerakyatan.2 Hal ini
dikarenakan warga negara merupakan pelaku politik sehingga masyarakat harus
mampu menempatkan kekuasaan tertingginya sebagai warga negara Indonesia yang

1
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.168.
2
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-paradigma.html. Diakses pada
tanggal 23 Mei 2021. Pukul 15.48.
menganut sistem politik demokrasi dimana kekuasaannya dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.

Warga indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai subejek


atau pelaku politik bukan sekedar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari
kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat
martabat manusia.3 Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai
subyek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasan yang
dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat danuntuk rakyat. Sistem politik
Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi
bukan otoriter.

Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas


asas kerakyatan yaiyu terletak pada sila keempat pancasila. Pengembangan
selanjutnya adalah sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila
pada pancasila.

Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya yaitu


mendasarkan pembangunan sosial budaya berdasarkan nilai-nilai yang telah ada
dalam masyarakat. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat pada hakikatnya merupakan
dasar dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam rangka pembangunan
social budaya, Pancasila merupakan sumber normatif yang bertujuan untuk
meningkatkan harkat, martabat manusia dan menjadikan warga negara menjadi
masyarakat yang beradab dan berbudaya.4

Pada era globalisasi, nilai-nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat


sudah mulai tertimbun oleh budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia. Nyaris
semua penduduk Indonesia terpengaruh oleh budaya-budaya tersebut baik itu budaya
yang bersifat positif maupun budaya yang negatif. Dengan masuknya berbagai
budaya-budaya baru, masyarakat mulai meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah

3
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, vol. 4
no. 1, 2008.
4
https://osf.io/bp2uz/download/?format=pdf. Diakses pada 23 Mei 2021. Pukul 16.00. hlm.6.
berkembang dalam ruang lingkupnya dan mereka lebih memilih budaya-budaya
bangsa barat yang bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat biadab, contohnya
seperti gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai macam tarian-tarian
bangsa barat yang mengandung unsur pornografi, dan lain sebagainya. Sudah
menjadi tugas pemerintah untuk mengingatkan serta mengarahkan masyarakat untuk
kembali menerapkan aspek budaya yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai
ketuhanan, dan nilai keberadaban.5

Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Hankam

Salah satu tujuan dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia adalah


“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Untuk
itu, pemerintah berkewajiban membangun system pertahanan dan keamanan yang
mampu mewujudkan tujuan atau cita-cita tersebut. Namun, para pendiri negara
menyadari bahwa tugas tersebut bukan pekerjaan yang ringan. Oleh karena itu, tugas
ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sekelompok orang saja,
melainkn menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.6

Atas pemikiran tersebut, pemerintah menyusun dan memperkenalkan sistem


“pertahanan dan keamanan rakyat semesta” (hankamrata). System ini pada
dasarnyasesuai dengan nilai nilai Pancasila, dimana pemerintah dan rakyat (baik
perseorangan maupun kelompok) memiliki hak dn kewajiban yang sama dalam usaha
bela negara. Pancasila juga menganjurkan agar bangsa Indonesia dapat hidu
berdampingan secara damai : saling membantu, menolong, menjaga perasaan orang
atau kelompok lain, mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati
sehingga terbentuk kebersamaan dalam kesatuan dan persatuan. Pengembangan
Hankam negara tetap bertumpu dan berpegang pada pendekatan historis
Sishankamrata. Sishankamrata yang kita anut selama ini adalah sistem pertahanan
dan keamanan negara yuang hakikatnya adalah perlawanan rakyat semesta. Dalam
arti bahwa kemampuan penangkalan yang diwujudkan oleh sistem ini, sepenuhnya

5
Ibid., hlm.7.
6
https://www.academia.edu/34739837/Makalah_Pancasila_sebagai_paradigma_pembangunan_Poleksosbudh
ankam_1. Diakses pada 23 Mei 2021. Pukul 16.43. hlm.7.
disandarkan kepada partisipasi, semangat dan tekat rakyat yang diwujudkan dengan
kemampuan bela negara yang dapat diandalkan. Kesemestaan harus dibina sehingga
seluruh kemampuan nasional dimungkinkan untuk dilibatkan guna menanggulangi
setiap bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. 7

Seluruh wilayah merupakan tumpuan perlawanan dan segenap lingkungan


harus dapat didayagunakan untuk mendukung setiap bentuk dan kesemestaan,
memang menuntut pemanduan upaya lintas sektoral serta pemahaman dari semua
pihak, baik yang berada di suprastruktur politik maupun di infrastruktur politik. Corak
perlawanan rakyat semesta tersebut dengan sendirinya merupakan kebutuhan, baik
konteks kesiapan menghadapi kontinjensi sosial yang setiap saat bisa terjadi, maupun
menghadapi kontijensi bidang hankam. Disamping itu TNI juga mendapat embanan
tugas bantuan yang meliputi: Pertama, membantu penyelenggaraan kegiatan
kemanusiaan. Kedua, memberikan bantuan kepada kepolisian atas permintaan.
Ketiga, membantu tugas pemeliharaan perdamaian dunia.

Meskipun MPR telah dapat menetapkan peran TNI, maka masih diperlukan
payung hukum yang menjadi dasar dari perubahan fungsi dan organisasi.
Sebagaimana diketahui Tap MPR merupakan aturan dasar yang melalui undang-
undang dapat berwujud Verbindliche Rechtsnormen yang disertai paksaan dan
hukuman. Tingkat pertama undang-undang merupakan tempat selain untuk merinci
aturan dasar yang terdapat dapam Tap MPR, juga untuk menjadikan aturan dasar itu
mempunyai kekuatan memaksa hukum bagi pelanggar-pelanggarnya.8

7
Ibid., hlm.7-8.
8
Ibid., hlm.8.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam danSobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan


bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.

Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk PerguruanTinggi , Bandung:Alfabeta, 2012.

Diakses melalui. http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-


sebagai-paradigma.html. Diakses pada 23 Mei 2021. Pukul 16.43 WITA.

Diakses melalui. https://osf.io/bp2uz/download/?format=pdf. Pada 23 Mei 2021 Pukul


16.00 WITA.

Gates, Synyster. 2021. Diakses melalui


https://www.academia.edu/34739837/Makalah_Pancasila_sebagai_paradigm
a_ pembangunan_Poleksosbudhankam_1. Pada 23 Mei 2021 pukul 16.43
WITA.

Anda mungkin juga menyukai