PEKAN 14. Tugas PAPER Individu Kuliah Interaktif-PARADIGMA
PEKAN 14. Tugas PAPER Individu Kuliah Interaktif-PARADIGMA
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan
bebas dan monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan
UUD 1945 menyatakan: “Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi,
produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan
anggota-anggota masyarakat.” Oleh sebab itu sistem perekonomian negara harus
mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut andil dalam kegiatan
pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan
pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha.1
1
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.168.
2
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-paradigma.html. Diakses pada
tanggal 23 Mei 2021. Pukul 15.48.
menganut sistem politik demokrasi dimana kekuasaannya dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
3
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, vol. 4
no. 1, 2008.
4
https://osf.io/bp2uz/download/?format=pdf. Diakses pada 23 Mei 2021. Pukul 16.00. hlm.6.
berkembang dalam ruang lingkupnya dan mereka lebih memilih budaya-budaya
bangsa barat yang bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat biadab, contohnya
seperti gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai macam tarian-tarian
bangsa barat yang mengandung unsur pornografi, dan lain sebagainya. Sudah
menjadi tugas pemerintah untuk mengingatkan serta mengarahkan masyarakat untuk
kembali menerapkan aspek budaya yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai
ketuhanan, dan nilai keberadaban.5
5
Ibid., hlm.7.
6
https://www.academia.edu/34739837/Makalah_Pancasila_sebagai_paradigma_pembangunan_Poleksosbudh
ankam_1. Diakses pada 23 Mei 2021. Pukul 16.43. hlm.7.
disandarkan kepada partisipasi, semangat dan tekat rakyat yang diwujudkan dengan
kemampuan bela negara yang dapat diandalkan. Kesemestaan harus dibina sehingga
seluruh kemampuan nasional dimungkinkan untuk dilibatkan guna menanggulangi
setiap bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. 7
Meskipun MPR telah dapat menetapkan peran TNI, maka masih diperlukan
payung hukum yang menjadi dasar dari perubahan fungsi dan organisasi.
Sebagaimana diketahui Tap MPR merupakan aturan dasar yang melalui undang-
undang dapat berwujud Verbindliche Rechtsnormen yang disertai paksaan dan
hukuman. Tingkat pertama undang-undang merupakan tempat selain untuk merinci
aturan dasar yang terdapat dapam Tap MPR, juga untuk menjadikan aturan dasar itu
mempunyai kekuatan memaksa hukum bagi pelanggar-pelanggarnya.8
7
Ibid., hlm.7-8.
8
Ibid., hlm.8.
DAFTAR PUSTAKA