Anda di halaman 1dari 9

‫‪Khutbah Jumat‬‬

‫‪Sedekah Bukti Keimanan‬‬


‫‪Oleh: Departemen Dakwah, Pendidikan dan Advokasi FKAM‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ت أَ ْع َما ِلنَا‪،‬‬ ‫ور أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َ‬


‫س ِيئَا ِ‬ ‫هلل ِم ْن ُ‬
‫ش ُر ِ‬ ‫ِإ َّن ْال َح ْمد ِ‬
‫هلل‪ ،‬ن َْح َمدُهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬ونَعُوذُ بِا ِ‬
‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َهدُ أَ ْن ال ِإلَهَ ِإ َّال هللاُ َو ْحدُهُ ال ش َِريكَ َلهُ‪،‬‬
‫ضلُ ُل فَ َال هَاد َ‬ ‫ض َّل لَهُ‪َ ،‬و ْم ْن َي ْ‬ ‫َم ْن َي ْه ِد ِه هللاُ فَال ُم ِ‬
‫س ِل ْم َعلَى نَ ِب ِينَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه َو َم ْن تَ ِب َع ُه ْم‬ ‫سولُهُ‪.‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِل َو َ‬ ‫َوأَ ْش َهد ُ أَ َّن ُم َح َّمدَا ً َع ْبدُهُ َو َر ُ‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة‪ .‬أَ َّما بَ ْعد ُ‬
‫س ٍ‬ ‫ِبإِ ْح َ‬

‫ع َّز َو َج َّل َحي ُ‬


‫ْث قَا َل‪:‬‬ ‫ِي ِبتَ ْق َوى ِ‬
‫هللا َ‬ ‫هللا‪ ،‬أ ُ ْو ِ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْفس ْ‬ ‫ِع َبادَ ِ‬

‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوت ُ َّن إِالَّ َوأَ ْنت ُ ْم ُّم ْس ِل ُم ْونَ‬

‫ص ِل ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَكُ ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع‬ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ َ‬
‫َّللا َوقُولُوا قَ ْو ًال َ‬
‫سدِيدًا يُ ْ‬
‫سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‬ ‫َّ َ‬
‫َّللا َو َر ُ‬

‫سل َم‪َ ،‬وشَر اْأل ُ ُم ْو ِر‬‫صلى هللا َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫هللا‪َ ،‬و َخي َْر ْال َهد ِ‬
‫ْى هَ ْد ُ‬
‫ى ُم َحم ٍد َ‬ ‫اب ِ‬ ‫ث ِكتَ ُ‬ ‫صدَقَ ْال َح ِد ْي ِ‬
‫فَأِن أَ ْ‬
‫ار‪ .‬أَ َّما َب ْعد‬ ‫ضالَلَةً‪َ ،‬و ُكل َ‬
‫ضالَلَ ِة فِي الن ِ‬ ‫ُم ْحدَثَات ُ َها‪َ ،‬و ُكل ُم ْحدَثَ ٍة ِب ْد َعةٌ َو ُكل ِب ْد َع ٍة َ‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah‬‬

‫‪Puji dan syukur marilah kita sama-sama panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu‬‬
‫‪wa Ta’ala. Alhamdulillah, berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, kita‬‬
‫‪masih mendapatkan nikmat iman dan nikmat Islam. Kita masih mendapatkan‬‬
‫‪nikmat sehat, nikmat panjang umur, dan nikmat kekuatan, sehingga hati kita‬‬
masih terpanggil menuruti perintah Allah, dan duduk bersimpuh di tempat yang
Insyaa Allah penuh berkah ini. Tak sedikit saudara-saudara kita yang secara fisik
terlihat sehat, namun kakinya tidak kuat dilangkahkan menuju masjid Allah.

Mudah-mudahan mereka segera mendapatkan taufik dan hidayah. Sementara kita


yang sudah mendapatkannya, semoga senantiasa dipelihara oleh Allah dan diberi
keistiqomahan hingga penghujung usia. Aamiin ya Allah.

Shalawat dan salam, semoga tercurahkan kepada pemimpin dan suri tauladan
kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dengan perjuangan beliau,
cahaya Islam ini sampai kepada kita, sehingga kita terbebas dari kejahilan dan
kehinaan. Dan semoga shalawat serta salam, juga tercurahkan kepada
keluarganya, para shahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini, tidak lupa khatib wasiatkan kepada diri khatib pribadi
dan kepada jamaah sekalian, agar kita selalu meningkatkan kualitas iman dan
taqwa kita. Karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju
kehidupan hakiki di akhirat kelak.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Sedekah merupakan bukti keimanan seorang muslim. Sedekah berasal dari kata
Ash Shidiq, artinya jujur. Seorang muslim yang bersedekah, berarti dia
membuktikan kejujurannya dalam beragama. Hal ini ditunjukkan dalam hadist
dari shahabat Al Harist Al ‘Ashim Al Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda:

– ُ ‫س ْب َحانَ هللا وال َحمد ُ هلل تَمآلن – أ َ ْو تَ ْمأل‬


ُ ‫ َو‬، َ‫ وال َحمدُ هلل تَ ْمأل ُ الميزَ ان‬، ‫اإليمان‬ ْ ‫ور ش‬
ِ ‫َط ُر‬ ُّ
ُ ‫الط ُه‬
‫صدقةُ بُرهَا ٌن‬ ٌ ُ‫صالة ُ ن‬
َّ ‫ وال‬، ‫ور‬ َّ ‫ وال‬،‫ض‬ ِ ‫َما بَينَ السَّماوات َواأل َ ْر‬
“Bersuci adalah separuh dari keimanan. Ucapan, ‘Alhamdulillah’ akan
memenuhi timbangan. ‘Subhanallah Walhamdulillah’ akan memenuhi ruangan
langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, dan sedekah itu merupakan bukti.” (HR.
Muslim).

Sedekah disebut ‘Burhan’ karena sedekah merupakan bukti kejujuran iman


seseorang. Artinya, sedekah dan pemurah identik dengan sifat seorang mukmin.
Imam Nawawi Rahimahullah menjelaskan, “Yaitu bukti kebenaran imannya.
Oleh karena itu sedekah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari
Shidqu Imanihi (kebenaran imannya).”

Hal ini karena harta adalah perkara yang dicintai oleh jiwa kita. Berat bagi diri
kita untuk melepaskannya. Sehingga, ketika seseorang merelakan hartanya
tersebut di jalan Allah, maka ini adalah bukti yang menunjukkan kecintaannya
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka semakin tinggi keimanan seseorang,
semakin banyak pula dia bersedekah.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Allah mencintai sifat dermawan. Sifat dermawan dan gemar bersedekah adalah
merupakan akhlak baik dalam Islam. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda:

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi. Dia mencintai kedermawanan


serta akhlak yang mulia dan Dia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi,
shahih).

Pahala yang berlipat ganda Allah janjikan bagi orang-orang yang bersedekah
dengan hartanya. Allah Ta’ala berfirman:

‫ف لَ ُه ْم َولَ ُه ْم أ َ ْج ٌر َك ِري ٌم‬ َ َٰ ُ‫سنًا ي‬


ُ ‫ض َع‬ ً ‫ٱَّلل قَ ْر‬
َ ‫ضا َح‬ ۟ ‫ض‬
َ َّ ‫وا‬ ِ َ‫ص ِد َٰق‬
ُ ‫ت َوأَ ْق َر‬ َّ ‫ص ِدقِينَ َو ْٱل ُم‬
َّ ‫ِإ َّن ْٱل ُم‬
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan,
dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipatgandakan balasan kebaikannya dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS.
Al-Hadid: 18).

Sebaliknya, kikir dan bakhil terhadap apa yang dimiliki identik dengan sifat orang
munafik. Untuk itulah, setelah Allah menceritakan sifat orang munafik, Allah
sambung dengan perintah agar orang yang beriman memperbanyak sedekah.

Allah berfirman:

ٍ ‫ال أ َ َّخ ْرتَنِ ٓى ِإلَ َٰ ٓى أ َ َج ٍل قَ ِري‬ ِ ‫ى أَ َحدَ ُك ُم ْٱل َم ْوتُ فَيَقُو َل َر‬ ْ َٰ ۟
‫ب‬ ٓ َ ‫ب لَ ْو‬ َ ِ‫َوأَن ِفقُوا ِمن َّما َرزَ ْقنَ ُكم ِمن قَ ْب ِل أَن يَأت‬
َّ َٰ ‫صدَّقَ َوأَ ُكن ِمنَ ٱل‬
َ‫ص ِل ِحين‬ َّ َ ‫َفأ‬

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata
(menyesali), ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku
sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-
orang yang shalih’.” (QS. Al-Munafiqun: 10).

Allah menyebutkan di antara sifat orang munafik di dalam Al-Qur’an:

َ‫َو َال يُن ِفقُونَ ِإ َّال َوهُ ْم َٰ َك ِرهُون‬

“ … Dan tidak pula menginfakkan harta mereka melainkan dengan rasa enggan
karena terpaksa.” (QS. At-Taubah: 54).

‫ۚ َويَ ْق ِبضُونَ أَ ْي ِديَ ُه ْم‬

“ … Dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir).” (At-Taubah : 67).

Bahkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


“Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-
lamanya.” (Al-Musnad, karya Ahmad 14/202, No. 8512 dan Shahih Ibni Hiban
8/43, No. 3251. Seorang muhaqqiq mengatakan, “Hadits shahih lighairihi.”).

Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan dalam


sabdanya:

‫الظ ْل َم‬
ُّ ‫الظ ْل َم فَإِ َّن‬
ُّ ‫ ((اتَّقُ ْوا‬:َ‫َو َع ْن َجا ِب ٍر رضى هللا عنه أَ َّن َرسُ ْو َل هللاِ صلى هللا عليه وسلم قَال‬

َ ‫ش َّح أَ ْهلَكَ َم ْن َكانَ َق ْبلَ ُك ْم َح َملَ ُه ْم َعلَى أَ ْن‬


‫س َف ُكوا ِد َما َءهُ ْم‬ ُّ ‫ َواتَّقُ ْوا ال‬،‫ظلُ َماتٌ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬
ُّ ‫ش َّح َفإِ َّن ال‬ ُ

ِ ‫َوا ْستَ َحلُّوا َم َح‬


‫ار َم ُه ْم)) رواه مسلم‬

Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu


‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jauhilah (takutlah) oleh kalian perbuatan dzalim,
karena kedzaliman itu merupakan kegelapan pada hari kiamat. Dan jauhilah oleh
kalian sifat kikir, karena kikir telah mencelakakan umat sebelum kalian, yang
mendorong mereka untuk menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang
diharamkan bagi mereka.” (HR. Muslim).

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Begitu utama dan istimewanya sedekah, sehingga orang yang sudah meninggal
pun akan bercita cita bisa ‘bersedekah’ jika ia bisa kembali hidup ke Dunia.
Sebagaimana firman Allah:

َّ َٰ ‫صدَّقَ َوأَ ُكن ِمنَ ٱل‬


َ‫ص ِل ِحين‬ َّ َ ‫ب فَأ‬
ٍ ‫ال أ َ َّخ ْرتَنِ ٓى ِإلَ َٰ ٓى أ َ َج ٍل قَ ِري‬
ٓ َ ‫ب لَ ْو‬
ِ ‫َر‬

“Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu


yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-
orang yang shalih?” (QS. At-Taubah: 10).
Kenapa dia mengatakan seperti itu? Kenapa dia tidak mengatakan, “Maka aku
dapat melaksanakan umroh.” “Maka aku dapat melakukan shalat atau puasa,” dan
lain-lain? Berkata para ulama, “Tidaklah seorang mayit menyebutkan ‘sedekah’
kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan akibat baiknya setelah dia
meninggal...” Di antaranya:

Pertama: Sedekah dapat membebaskan pelakunya dari siksa kubur.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور‬

“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di


shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873).

Dari ‘Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi
pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di
bawah naungan sedekahnya.” (Silsilah As-Shahihah, No. 3484).

Yazid – salah seorang perawi yang membawakan hadis ini – menceritakan, “Dulu
si Martsad, setiap kali melakukan satu dosa di hari itu, maka dia akan bersedekah
dengan apa yang dia miliki, meskipun hanya dengan secuil kue atau bawang.”
(As-Silsilah As-Shahihah, No. 872).

Kedua: Pahala sedekah yang dikeluarkan seseorang akan terus mengalir


kepadanya, walau ia sudah berada di liang kuburnya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila anak Adam


meninggal dunia, maka terputuslah pahala amalnya kecuali tiga perkara; salah
satunya sedekah jariyah.” (HR. Muslim).
Ketiga: Sedekah juga bisa menyelamatkan pelakunya dari jilatan api
Neraka.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabada:

َ ‫ِق تَ ْم َرةٍ فَإِ ْن لَ ْم ت َ ِج ْد فَبِ َك ِل َم ٍة‬


‫طيِبَ ٍة‬ ِ ‫ار َولَ ْو بِش‬
َ َّ‫اتَّقُوا الن‬

“Hindarkan dirimu dari Neraka walaupun hanya dengan separuh butir kurma. Jika
tidak ada, maka dengan tutur kata yang baik.” (Muttafaq 'alaih).

Dalam riwayat Ahmad, dari hadits Ibnu Mas'ud dengan sanad shahih,
“Hendaknya salah seorang kalian menjaga wajahnya dari Neraka walau dengan
separuh butir kurma.” Dan dari hadits Aisyah dengan sanad hasan, “Wahai
Aisyah, hindarkan dirimu dari Neraka walau dengan separuh butir kurma.” (HR.
Ahmad).

Hadits di atas menganjurkan untuk bersedekah walaupun hanya sedikit. Jangan


malu karena hanya punya harta sedikit. Jangan pula meremehkan sedekah yang
sedikit. Sesungguhnya sedikitnya sedekah bisa menjadi sebab seseorang
diselamatkan dari jilatan api Neraka.

Sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api
Neraka. Semakin banyak sedekah, semakin jauh kita darinya.

Dalam hadits lain:

“Setiap orang di bawah naungan sedekahnya hingga diputuskan hukum di antara


manusia.” (HR. Ahmad dan Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Maka perbanyaklah bersedekah. Karena sedekah menjadi salah satu sebab utama
yang bisa menyelamatkannya di akhirat. Dan bersedekahlah atas nama orang
yang sudah meninggal di antara kalian. Karena sesungguhnya mereka sangat
‫‪berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih. Maka,‬‬
‫‪wujudkanlah harapan mereka.‬‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah‬‬

‫‪Mudah-mudahan kita semua termasuk golongan hamba-hamba Allah yang‬‬


‫‪senantiasa dimudahkan mengerjakan amalan kebaikan, termasuk di dalamnya‬‬
‫…‪bersedekah. Aamiin ya Rabbal alamiin‬‬

‫ب‪ ،‬فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوهُ إِنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر‬


‫سائِ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ِم ْن ُك ِل ذَ ْن ٍ‬
‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي هذا َوأ َ ْستَ ْغ ِف ُر هللاَ ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل َ‬
‫الر ِح ْي ُم‪.‬‬
‫َّ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ص ْحبِ ِه َو َم ْن َواالَهُ‬
‫لى آ ِل ِه َو َ‬
‫س ْو ِل هلل َو َع َ‬ ‫سالَ ُم َع َ‬
‫لى َر ُ‬ ‫ْال َح ْمد ُ هللِ َوال َّ‬
‫صالَة ُ َوال َّ‬

‫هلل ِمنَ‬ ‫اركَ َوتَ َعالَى‪ ،‬أَ ُ‬


‫ع ْوذ ُ ِبا ِ‬ ‫ع َّز َو َج َّل َحي ُ‬
‫ْث قَا َل تَ َب َ‬ ‫ِي ِبتَ ْق َوى ِ‬
‫هللا َ‬ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْفس ْ‬ ‫هللا‪ ،‬أ ُ ْو ِ‬
‫ِع َبادَ ِ‬
‫الر ِجي ِْم‪:‬‬
‫ان َّ‬ ‫ط ِ‬‫ش ْي َ‬
‫ال َّ‬

‫هللا َح َّق تُقَا ِت ِه َوالَ تَ ُم ْوت ُ َّن ِإالَّ َوأَ ْنت ُ ْم ُّم ْس ِل ُم ْونَ‬
‫َيا أَ ُّي َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُوا اتَّقُوا َ‬

‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َ‬
‫س ِل ُموا ت َ ْس ِلي ًما‬ ‫علَى النَّبِيِ‪ ،‬يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا َ‬
‫صلُّونَ َ‬
‫َّللا َو َم َالئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫ِإ َّن َّ َ‬

‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َع َلى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‪ِ ،‬إ َّنكَ َح ِم ْيد ٌ‬
‫ص ِل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‪ِ ،‬إ َّنكَ‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َب َ‬
‫َم ِج ْيدٌ‪َ .‬و َب ِ‬
‫َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ‪.‬‬

‫اء ِم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ِ‬


‫ت ِإنَّكَ َ‬
‫س ِم ْي ٌع‬ ‫ت األ َ ْحيَ ِ‬ ‫الل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوالم ْس ِل َما ِ‬
‫ت َوالمؤْ ِمنِيْنَ َوالمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ْب الدَّع َْوةِ‬ ‫ْب ُم ِجي ُ‬ ‫قَ ِري ٌ‬
‫ض ِليْنَ‪ ،‬اَللَّ ُه َّم ا ْست ُ ْر َع ْو َراتِنَا َو َء ِام ْن َر ْو َعاتِنَا َوا ْك ِفنَا‬ ‫اجعَ ْلنَا هُدَاةً ُم ْهتَ ِديْنَ َغي َْر َ‬
‫ضا ِليْنَ َو َال ُم ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫َما أَ َه َّمنَا َوقِنَا ش ََّر َما قَ َ‬
‫ض ْيتَنَا‬

‫سنَةً َوقِنَا َعذَ َ‬


‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوفِي ْاْل ِخ َرةِ َح َ‬
‫َربَّنَا َءاتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح َ‬

‫ان ِإلَى َي ْو ِم الديْن‬


‫س ٍ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَ ِب ِينَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه و َ َم ْن تَ ِب َع ُه ْم ِبإِ ْح َ‬ ‫َو َ‬

‫ب ْالعَالَ ِميْنَ‬
‫آخ ُر دَع َْوانَا أَ ِن ْال َح ْمد ُ هلل َر ِ‬
‫َو ِ‬

‫اء ذِي القُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ِن الفَ ْحش ِ‬


‫َاء َوال ُم ْن َك ِر‬ ‫ان َو ِإيتَ ِ‬
‫س ِ‬ ‫ِعبَادَ هللاِ‪ِ ،‬إ َّن هللاَ يَأْ ُم ُر بِالعَ ْد ِل َو ِ‬
‫اإل ْح َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرونَ‬
‫َوالبَ ْغي ِ يَ ِع ُ‬

‫هللا ْال َع ِظي َْم ْال َج ِل ْي َل َي ْذ ُك ْر ُك ْم‪َ ،‬وأَقِ ِم ال َّ‬


‫ص َالة‬ ‫َوا ْذ ُك ُر ْوا َ‬

Anda mungkin juga menyukai