Contoh Laporan Keuangan Rs Cipto
Contoh Laporan Keuangan Rs Cipto
A PENDAPATAN
1. Pendapatan Operasional 122.626.833.768,49 95.198.449.573,00
Pendapatan Operasional Rawat Jalan 20.377.067.615,29 42.539.602.957,00
Pendapatan Operasional Rawat Inap 26.646.591.007,00 25.683.251.376,00
Pendapatan Operasional Penunjang dan Tindakan Medik 75.603.175.146,20 26.975.595.240,00
B BIAYA OPERASIONAL
1. Pelayanan 157.271.150.959,43 133.486.338.052,00
Biaya Bahan 35.209.187.670,91 31.956.004.015,00
Biaya Jasa Pelayanan 45.277.253.515,78 33.153.757.997,00
Biaya Pegawai 51.558.406.874,10 44.616.059.848,00
Biaya Penyusutan 17.605.773.479,20 18.055.941.145,00
Biaya Pemeliharaan Sarana Medis 988.933.115,00 1.169.609.650,00
Biaya Daya dan Jasa 6.631.596.304,44 4.534.965.397,00
Biaya Amortisasi - -
2. Biaya Umum dan Administrasi 45.767.155.907,14 32.038.132.355,00
Jumlah
URAIAN
(Rp)
1) UMUM
Sejarah perkembangan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dimulai sejak tanggal
19
November 1919 dengan nama Centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ). Pada tahun 1945,
CBZ diubah namanya menjadi Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON) dan selanjutnya
dirubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) pada tahun 1950. Sejak tanggal 17
Agustus
1964, RSUP diresmikan menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), sejalan
dengan perkembangan ejaan baru Bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.
Dengan diterbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 553/Menkes/SK/VI/1994
tanggal 13 Juni 1994, RSCM berubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
(RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Selanjutnya, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
ditetapkan menjadi Perusahaan Jawatan Dr. Cipto Mangunkusumo (Perjan RSCM)
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 116 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000.
Perjan RSCM didirikan dengan maksud untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan,
pendidikan, dan penelitian, serta usaha lain di bidang kesehatan yang bertujuan
meningkatkan status kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PERJAN menyelenggarakan kegiatan :
(1) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik dalam bentuk promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif secara paripurna.
(2) Pengembangan pelayanan, pendidikan dan penelitian proyek-proyek unggulan kesehatan
yang sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional.
(3) Pelayanan kesehatan lainnya.
(4) Pendidikan, penelitian dan usaha lain dalam bidang
kesehatan.
Visi Perjan RSCM masih mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No.
297/MENKES/SK/IV/1999 adalah menjadi rumah sakit bermutu ASEAN tahun 2003 dan
bermutu ASIA PASIFIK tahun 2015. Misi umumnya adalah memberikan pelayanan
kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, menjadi
tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat penelitian dan
pengembangan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Adapun misi
khusus yang ingin dicapai adalah sebagai rumah sakit rujukan nasional dalam bidang
pelayanan medis, pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan serta manajemen pelayanan kesehatan.
Susunan Dewan Pengawas Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1324/MENKES/SK/XII/2001 tanggal 7
Desember 2001 adalah:
5
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
6
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
7
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
8
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
d) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang, dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari
perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan;
e) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam c)
dan d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan
tersebut.
Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris,
direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-
perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan
perusahaan pelapor.
Kas dan bank serta semua Investasi jangka pendek yang berjangka waktu 3 (tiga) bulan
atau kurang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas.
(4) Piutang
(5) Persediaan
Penilaian persediaan adalah didasarkan pada harga perolehan dengan metode Masuk
Pertama Keluar Pertama/FIFO (First In First Out). Persediaan yang mutasinya tidak ada
(dead stock), lambat (slow moving) melebihi masa dua tahun atau usang/rusak
dipindahbukukan dari persediaan ke aktiva lain-lain.
9
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu Aktiva Tetap seperti biaya perbaikan,
pengembangan dan penggantian yang memperpanjang masa manfaat atau yang
kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam
bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan, atau peningkatan standar kinerja harus
ditambahkan pada jumlah Aktiva Tetap yang bersangkutan apabila nilai pengeluaran
tersebut Rp10.000.000,00 ke atas.
Penyusutan aktiva tetap (kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan) dihitung
berdasarkan prosentase tetap dari harga perolehan tiap jenis aktiva tetap (metode garis
lurus) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan nilai sisa
Rp1,00 sebagai berikut :
adjustment);
c) pembebasan pembayaran bagi pasien tidak mampu yang dicatat pada
perkiraan tersendiri;
d) pengurang lain-lain karena pembebasan pembayaran pada pasien tertentu seperti
karyawan rumah sakit, pasien yang diberi keringanan.
45.725.824.883,28 29.310.536.506,00
Deposito merupakan dana yang ditempatkan di bank dengan jangka waktu tidak
lebih dari 1 (satu) bulan.
Rp Rp
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan taksiran atas tagihan sisa hasil usaha
Apotik Koperasi Pegawai Republik Indonesia-Perjan RSCM yang masih harus diterima
oleh Perjan RSCM untuk bulan Oktober, November dan Desember 2003.
11
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Rp Rp
12.337.221.589,00 5.112.282.274,00
(4) PERSEDIAAN
31 Desember 2003 31 Desember 2002
Rp Rp
2.605.285.101,57 3.349.709.753,00
Persediaan medis merupakan persediaan bahan dan alat habis pakai untuk keperluan
medis sedangkan persediaan non medis mencakup bahan makanan, alat tulis kantor,
dan lain-lain.
12
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
IRNA A 17.982.735,00
1.286.780.921,51 1.169.160.129,00
Uang muka kerja adalah uang tunai yang diberikan oleh Bidang Keuangan Perjan
RSCM kepada unit-unit pelaksana pada Perjan RSCM untuk penyelenggaraan kegiatan
operasional namun sampai dengan akhir tahun buku belum dipertanggungjawabkan
oleh unit-unit dimaksud.
Rp Rp
0,00 79.221.991,00
Pajak dibayar dimuka merupakan pembayaran PPN dan PPh pasal 22 pihak ketiga
(rekanan) karena pengadaan bahan dan alat habis pakai.
Rp Rp
13
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
491.196.000,00 503.196.000,00
Nilai tanah yang disajikan adalah atas tanah yang dipergunakan RSCM sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 136/MENKES/SK/II/2002 tanggal 7 Februari
2002 tentang Penetapan Luas Tanah Yang Dipergunakan Oleh Rumah Sakit – Rumah
Sakit Perjan di Berbagai Propinsi. Nilai tanah yang disajikan sebesar
Rp21.913.297.097,00 belum termasuk tanah seluas 3.813 M2, Sertifikat Hak Pakai
Nomor 33 tanggal 9 September 1982, sebagaimana disebutkan dalam Lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan No. 136/MENKES/SK/II/2002 tanggal 7 Februari 2002.
Nilai perolehan tanah dimaksud tidak dapat disajikan karena sertifikat tanah dan
lokasinya tidak diketahui oleh pihak Perjan RSCM.
Tanah di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 3, 5, 6, dan 7 senilai Rp664.500.000,00 serta tanah
di
Jl. Kimia No. 8, 10, dan 12 , termasuk bangunan yang berdiri di atasnya,
yang
14
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Karena adanya kesulitan dalam menentukan nilai perolehan alat medis kedokteran,
inventaris kantor dan rumah tangga yang ada di unit-unit pelayanan, beberapa inventaris
tersebut yang diperoleh sebelum 2001 disajikan dalam neraca dan Daftar Aktiva Tetap
dengan nilai perolehan tahun 2001.
(9) AKTIVA LAIN-LAIN
31 Desember 2003
Rp
Jumlah 21.630.577.311,00
31 Desember 2002
Rp
Jumlah 17.102.005.784,00
Nilai Bangunan Dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2003 adalah jumlah biaya yang
telah dikeluarkan untuk membangun Gedung Central Medical Unit sesuai dengan nilai
kontrak pembangunannya sejak tahun anggaran 1995/1996 sampai dengan 2001 masih
berlanjut sampai dengan sekarang. Aktiva Tetap Lainnya adalah aktiva tetap yang
kondisinya telah rusak dan tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan operasional.
Rp Rp
15
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Saldo utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa yang telah diterima RSCM
tetapi belum dilaksanakan pembayarannya. Kenaikan saldo utang terutama berasal dari
antara lain pembelian alat kesehatan untuk unit Pelayanan Jantung Terpadu senilai
Rp1.150.000.000,00 dan pembelian labu darah dari Palang Merah Indonesia senilai
Rp1.731.307.000,00.
(11) UANG MUKA PERAWATAN
Saldo uang muka perawatan merupakan uang muka yang diterima dari pasien rawat
inap per 31 Desember 2003 masih dalam masa perawatan rumah sakit. Saldo negatif
uang muka perawatan per 31 Desember 2002 disebabkan kondisi yang dijelaskan pada
Catatan 3.(7).
Jumlah biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2003 sebesar
Rp676.175.303,00 merupakan beban yang terjadi tahun buku 2003 namun sampai
dengan akhir periode akuntansi belum dilunasi.
16
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Rp Rp
Utang pajak merupakan hutang PPh pasal 21 tahun buku 2002 dan telah disetor ke Kas
Negara pada bulan Januari 2003.
Rp Rp
(15) EKUITAS
31 Desember 2003 31 Desember 2002
Rp Rp
17
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Sesuai dengan Neraca Pembukaan Perjan RSCM, Ekuitas Awal Pemerintah RI per
1
Januari 2002 sebesar Rp177.502.439.220,00 dan selanjutnya per 31 Desember 2002
menjadi sebesar Rp183.862.764.919,00. Kenaikan nilai ekuitas awal tersebut
dikarenakan adanya aset yang belum tercatat dan kesalahan pembukuan. Nilai ekuitas
awal tersebut belum mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan RI.
Penyertaan Pemerintah Surat Keputusan Otorisasi Rutin (SKOR) merupakan bantuan
pemerintah untuk pembiayaan kegiatan operasional khususnya gaji pegawai negeri sipil
yang ditempatkan di Perjan RSCM. Sedangkan penyertaan pemerintah Daftar Isian
Proyek (DIP) merupakan bantuan pemerintah dalam bentuk pembangunan
gedung/bangunan dan/atau pembelian alat-alat kesehatan.
Donasi pihak ketiga merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta untuk membeli alat kesehatan.
Rp Rp
Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan yang diterima dari pihak ketiga
yang mengadakan kegiatan di Perjan RSCM.
18
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Rp Rp
Subsidi Pasien
Miskin/Askes/Karyawan 2.186.838.530,00 2.284.409.942,00
Biaya Pelayanan
19
Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
Adapun saldo Biaya non operasional per 31 Desember 2003 dan 31 Desember 2002
masing-masing sebesar Rp981.525.275,75 dan Rp282.012.643,00 antara lain meliputi
biaya administrasi bank, pajak bunga bank dan lain-lain.
20