Ukl Upl Tpa Sattoko 1 1
Ukl Upl Tpa Sattoko 1 1
RENCANA PEMBANGUNAN
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR
(TPA) SAMPAH
LOKASI :
JALAN RUAS SILA-SILA-SATTOKO
DESA SATTOKO, KECAMATAN MAPILLI
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROVINSI SULAWESI BARAT
Tahun 2022
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
KATA PENGANTAR
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar i
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar ii
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
DAFTAR TABEL
Halaman
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar iii
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar iv
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
https : //perangkatdaerah.polmankab.go.id/Dlhk
Telepon : 0428-22192
Fax : 0428-22192
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar A-1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-2
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-3
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
A. Kegiatan Utama
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-4
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
B. Kegiatan Penunjang
1) Kantor
Kantor TPA berfungsi sebagai tempat pengendali kegiatan
pembuangan akhir mulai dari penimbangan/pencatatan sampah yang
masuk (sumber, volume/berat, komposisi dan lain-lain), pengendalian
operasi, pengaturan manajemen TPA dan lain-lain
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-5
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Untuk itu perlu dipasang pipa ventilasi agar gas dapat keluar dari
timbunan sampah pada titik-titik tertentu. Pemasangan instalasi gas
perlu memperhatikan kualitas dan kondisi tanah penutup TPA. Untuk
pengamanan lingkungan diperlukan usaha pengendalian gas, berupa
pengamanan selama pengoperasian berupa saluran ventilasi. Adapun
sistem penangkap gas dapat berupa:
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-6
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
kawasan TPA dari pencemaran lingkungan. Zona hijau ini terdiri area
jalur hijau dan pagar pembatas yang mengelilingi lokasi keseluruhan
TPA Sampah di Desa Sattoko.
7) Sumur Pantau
Jalan masuk TPA Sampah di Desa Sattoko sesuai dengan kriteria SNI
No. 03-3241-1997 tentang “Persyaratan Teknis Penyediaan
Pengoperasiaan, Penutupan Atau Rehabilitasi TPA” sebagai berikut:
Dapat dilalui kendaraan truk sampah dari 2 arah.
Lebar jalan 8 m, kemiringan permukaan jalan 2-3 % kearah
saluran drainase, tipe jalan kelas 3 dan mampu menahan beban
perlintasan dengan tekanan gandar 10 ton dan kecepatan
kendaraan 30 km/jam (sesuai dengan ketentuan Ditijen. Bina
Marga).
Lapisan perkerasan jalan TPA Sampah terdiri dari:
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-7
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
a) Hidran Kebakaran
Fungsi: Prasarana mengantisipasi bahaya kebakaran
Lokasi: Terletak di dekat kantor dan fasilitas pengolahan sampah.
b) Alat Penangkal Petir
Lokasi terletak di zona bangunan penunjang sebagai daerah yang
berada di lokasi tertinggi.
c) Reservoir Penampungan Air/ tangki
Fungsi: Sebagai penampung air untuk kebutuhan air
Lokasi: Di zone bangunan penunjang
d) Sarana Penerangan
Sarana penerangan tersebar di lokasi dan mengelilingi lahan TPA
Sampah di Desa Sattoko
e) Rambu-Rambu Lalu-Lintas
Fungsi: Pengendalian dan pengarah kendaraan transportasi
pengangkut sampah di TPA Sampah di Desa Sattoko
f) Papan Nama Lokasi
Fungsi: Untuk memberikan jati diri identitas TPA Sampah
Lokasi: Terletak di pintu gerbang masuk TPA Sampah
g) Deposit Tanah Penutup
Deposit tanah penutup berfungsi sebagai tempat tanah penutup
maupun penutup antara. Deposit tanah penutup ditempatkan pada
lokasi zona tanah timbun yang terdapat dilokasi TPA Sampah
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-8
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
h) Sumber Listrik
Listrik yang dibutuhkan pada lingkungan TPA Sampah di Desa
Sattoko berasal dari PLN
i) Alat Berat
Alat berat yang dibutuhkan yaitu Backhoe Loader karena sangat
efisien dalam pemindahan tanah maupun sampah. Untuk proses
pemadatan menggunakan alat berat Bulldozer yang sangat efisien
dalam operasi pemadatan.
j) Kendaraan Operasional
Dalam operasional TPA Sampah di Desa Sattoko disediakan
kendaraan truk yang difungsikan untuk mengangkut sampah dari
sumber ke TPA dan mengangkut tanah dari deposit tanah penutup
menuju sel sampah yang diurug.
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-9
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-10
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-11
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-12
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
D. Air Tanah
- Pemeriksaan Baku Mutu Air tanah dilakukan diakukan pada 3
titik sumur bor (sebelum lokasi penimbunan sampah, lokasi
sekitar penimbunan dan lokasi setelah penimbunan) yang
berdasarkan pada Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor
34 Tahun 2015 Tentang Baku Mutu Air Kriteria Mutu Air,
pada kelas air ke III.
- Pemeriksaan terhadap parameter baku mutu air tanah
dilakukan untuk 6 (enam) parameter yaitu: pH, BOD, COD, N
Total, dan Kadmium
E. Pengelolaan Air Limbah
1) Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limba
Kapasitas instalasi pengolahan air limbah mampu mengolah
14,5 m3/jam atau 348 m3/hari yang dapat memenuhi baku
mutu air lindi yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 tentang Baku Mutu Lindi
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir
Sampah.
2) Teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah
- Sistem pengolahan air lindi yang direncanakan adalah proses
pengolahan dengan sistem activated sludge (lumpur aktif)
merupakan sistem biakan tersuspensi dengan sirkulasi lumpur
yang meliputi proses dengan pencampuran sempurna (reactor
plug flow).
- Proses lumpur aktif termasuk dalam proses biologi aerobik,
yaitu proses penguraian polutan organik dalam air limbah
dengan menggunakan mikroorganisme dan oksigen CO2 dan
H2O, NH4 dan sel biomassa baru.
3) Unit-Unit Proses Pengolahan Air Lindi
- Unit pemisah lemak dan minyak Unit berfungsi memisahkan
memisahkan padatan dan cairan yang memiliki berat jenis
lebih kecil dari pada air limbah (lindi).
- Unit ekualisasi adalah bak penampungan yang berfungsi untuk
meminimumkan dan mengendalikan fluktuasi aliran limbah
cair baik kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan
menghomogenkan konsentrasi limbah cair.
- Unit pengendapan awal (pre-sedimentation) berfungsi untuk
memisahkan partikel yang mudah mendendap seperti pasir,
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-13
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-14
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-15
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-16
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-17
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-18
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
A. Tahap Pra-konstruksi
2. Survey Lapangan
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-19
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
B. Tahap Konstruksi
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-20
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-21
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-22
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
- Pengupasan Vegetasi
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-23
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
a) Jalan Akses
Sistim jaringan jalan akses ke TPA sampah di Desa Sattoko
berfungsi sebagai penghubung antar kegiatan TPA dengan kriteria
sebagai berikut:
Kriteria umum;
Pastikan rencana jalan mampu menjadi sarana lalu lintas
angkutan truk pengangkut sampah dan alat-alat berat lain yang
beroperasi dalam lahan TPA (bulldozer, excavator dan
compactor).
Pastikan akses jalan bisa memperlancar kegiatan pembongkaran
sampah (tipping activity).
Rancang jalan bisa berfungsi untuk pencegahan masuknya aliran
permukaan dari luar lahan efektif maupun dari dalam lahan.
Pastikan rancangan jalan bisa memperindah area landfill
Kriteria khusus;
Dapat dilalui kendaraan truk sampah dari 2 arah.
Lebar jalan minimal 8 m, dengan kemiringan pemukaan jalan 2-
3% menuju arah saluran drainase,
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-24
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
b) Jalan Operasional
Jalan operasi yang dibutuhkan dalam pengoperasian TPA terdiri
dari 3 jenis (SNI no.03-3241-1994), yaitu:
1) Jalan operasi penimbunan sampah, jenis jalan bersifat temporer,
setiap saat dapat ditimbun dengan sampah.
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-25
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Jenis dampak dan sifat dampak dari kegiatan pembuatan jalan akses
dan jalan operasional berupa penurunan kualitas udara dan kebisingan,
dan dampaknya bersifat negatif.
7. Pekerjaan Lahan/Zona TPA
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-26
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-27
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-28
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-29
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Gambar B.6. Contoh Layout Proses Teknologi Pengolahan Air Limbah Lindi
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-30
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
- Pipa ventilasi dipasang dari dasar TPA secara bertahap pada setiap
lapisan sampah dan dapat dihubungkan dengan pipa pengumpul
lindi
- Pipa ventilasi gas berupa pipa HDPE atau pipa HDPE yang tahan
terhadap tekanan diameter 150 mm (diameter lubang perforasi
maksimum 1,5 cm) yang dikelilingi oleh saluran bronjong
berdiameter 400 mm dan diisi batu pecah diameter 50-100 mm
- Ketinggian pipa ventilasi tergantung pada rencana tinggi timbunan
(setiap lapisan sampah ditambah 50 cm)
- Pipa ventilasi pada akhir timbunan harus ditambah dengan pipa
besi diameter 150 mm
- Gas yang keluar dari ujung pipa besi harus dibakar atau
dimanfaatkan sebagai energi alternative
- Jarak antara pipa ventilasi gas 50-70 m
- Gas bio dialirkan ke pipa penangkap gas melalui ventilasi sistem
penangkap gas, lalu dibakar pada gas flare. Sangat dianjurkan
menangkap gas bio tersebut untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan
gas dan energi listrik
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-31
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
8. Jembatan Timbang
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-32
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-33
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
b. Bengkel/Hangar
Bengkel/garasi/hangar berfungsi untuk menyimpan dan atau
memperbaiki kendaraan atau alat besar yang rusak. Luas
bangunan yang akan direncanakan harus dapat menampung 3
kendaraan. Peralatan bengkel minimal yang harus ada di TPA
adalah peralatan untuk pemeliharaan dan kerusakan ringan.
Kegiatan perbaikan kendaraan ataupun kegiatan perawatan
kendaraan dapat menimbulkan dampak berupa limbah B3 dan
penurunan kualitas air permukaan.
c. Sumur uji
Sumur uji ini berfungsi untuk memantau kemungkinan
terjadinya pencemaran lindi terhadap air tanah disekitar TPA
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Lokasi sumur uji harus terletak pada area pos jaga (sebelum
lokasi penimbunan sampah), dilokasi sekitar penimbunan
dan pada lokasi setelah penimbunan.
- Penempatan lokasi harus tidak pada daerah yang akan
tertimbun sampah
- Kedalaman sumur 20 – 25 m dengan luas 1 m2
Jenis dampak dan sifat dampak dari pekerjaan lahan utilitas
(penunjang) adalah timbulan sampah penurunan kualitas udara dan
kebisingan, dan dampaknya bersifat negatif.
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-34
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C. Kegiatan Operasional
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-35
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar B-36
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar C-1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar C-2
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
TABEL C.2. MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL)
RENCANA PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI DESA SATTOKO, KABUPATEN POLEWALI MANDAR.
A TAHAP PRA-KONSTRUKSI
1. Survey Lapangan
Dengan Presepsi • Lahan TPA • Melakukan Kantor Satu kali • Memantau Kantor Satu kali Institusi
adanya negatif merupakan sosialisasi Desa selama tingkat Desa selama Pelaksana :
kegiatan masyarakat Hutan rencana Sattoko kegiatan partisipasi sattoko kegiatan o Dinas
pengukuran terhadap Produksi kegiatan Pertemua masyarakat Pertemuan Lingkungan
batas – rencana Terbatas pembangunan n dalam Konsultasi Hidup dan
batas lahan kegiatan. dan bukan TPA Sampah di Konsultasi kegiatan Masyarakat Kehutanan
dan patok- merupakan Desa Sattoko Masyarak PKM (PKM) Kab.
patok lahan ke semua at (PKM) • Memantau Polewali
penanda garapan pemangku masukan Mandar
batas lokasi • Persepsi kepentingan di dari Institusi
TPA negatif wilayah masyarakat Pengawas:
warga setempat
o Dinas
akibat tepatnya di
Lingkungan
ketidak kantor Desa
Hidup
tahuan Sattoko
Provinsi
rencana • Pemrakarsa Sulawesi
kegiatan (6 menjelaskan Barat
orang kepada o Badan
warga yang masyarakat Penelitian
di temui di terkait maksud Pengemban
sekitar dan tujuan, gan dan
lokasi) dampak yang Perencanaa
akan n Kab.
ditimbulkan Polman
serta solusi o Dinas
penanganan Pekerjaan
dampak Umum dan
kegiatan Penataan
C-3
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
B TAHAP KONSTRUKSI
Adanya Peluang dan • Penerimaan • Memberikan Kantor 1 (satu) • Memantau Kantor 1 (satu) kali Institusi
penerimaan Kesempatan tenaga kesempatan Desa kali pada perekrutan Desa pada saat Pelaksana :
Tenaga Kerja Kerja kerja lokal seluas-luasnya Sattoko saat tenaga sattoko dilaksanakan o Dinas
untuk sebanyak kepada dilaksanak kerja lokal kegiatan Lingkungan
pekerjaan 52 orang masyarakat an yang penerimaan Hidup dan
pembanguna akan lokal untuk kegiatan terserap tenaga kerja Kehutanan
n TPA menambah menjadi penerimaa untuk Kab.
penghasila tenaga kerja n tenaga kegiatan Polewali
n warga konstruksi. kerja pembangun Mandar
sekitar • Memprioritaska an TPA o Kontraktor
• UMK antara n masyarakat • Memantau Pelaksana
2 jt s/d 3 jt lokal yang persepsi Institusi
C-4
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-5
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-6
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
2.1 Aktifitas Timbulan • Jumlah • Menyediakan Direksi Selama Memantau Direksi Keet Selama Institusi
kegiatan Sampah timbulan tempat Keet dan kegiatan aktifitas dan kegiatan Pelaksana :
pembanguna sampah 0,3 sampah Basecamp aktifitas kegiatan Basecamp aktifitas o Dinas
n dan kg/hr domestik bagi operasional Direksi Keet operasional Lingkungan
pengoperasi (Puslitbang karyawan dan Direksi dan Direksi Keet Hidup dan
an Direksi kim dan pekerja di Keet dan Basecamp dan Kehutanan
Keet dan LPM ITB lokasi Direksi Basecamp khususnya Basecamp Kab.
basecamp 1989) Keet dan pengunaan Polewali
Basecamp. tempat Mandar
• Memasang sampah, o Kontraktor
papan keberadaan Pelaksana
peringatan lubang
Institusi
“Dilarang pembuangan
Pengawas:
Membuang akhir dan
o Dinas
Sampah petugas
Lingkungan
Sembarangan” kebersihan
Hidup
• Membuat Provinsi
lubang dengan Sulawesi
kedalaman 1 Barat
meter dan o Dinas
diameter 60 Pekerjaan
cm sebagai Umum dan
tempat Penataan
pembuangan Ruang
akhir sampah Kabupaten
organic Polewali
• Menunjuk Mandar
petugas o Camat
sebagai Mapilli
penanggungja o Kepala
Desa
C-7
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
3.2 Aktifitas Penurunan • Penurunan • Mengunakan Tapak Selama • Melakukan Tapak Selama Institusi
pengadaan/ Kualitas kualitas kendaraan kegiatan kegiatan pemantauan kegiatan kegiatan Pelaksana :
mobilisasi Udara dan udara pengangkut dan ruas mobilisasi kualitas dan ruas mobilisasi o Dinas
peralatan ke Kebisingan berupa peralatan yang jalan peralatan udara jalan peralatan Lingkungan
lokasi TPA konsentrasi layak jalan sekitar (konsentrasi sekitar Hidup dan
debu, SO2, lulus uji emisi pemukiman debu, SO2, pemukiman Kehutanan
NO2, CO terdekat NO2, CO) terdekat Kab.
• Membatasi
yang dinilai dengan berdasarkan dengan Polewali
kecepatan
berdasarka lokasi Peraturan lokasi Mandar
kendaraan
n Peraturan kegiatan Pemerintah kegiatan o Kontraktor
pada saat
Pemerintah pembangun RI No.22 pembangun Pelaksana
mobilisasi
RI No.22 an TPA Tahun 2021 an TPA
kendaraan Institusi
Tahun (Lampiran
max 40 Pengawas:
2021 VII) tentang
km/jam o Dinas
(Lampiran Baku Mutu
Lingkungan
VII) • Menggunakan Udara
Hidup
tentang truk Ambient
Provinsi
Baku Mutu pengangkut • Melakukan Sulawesi
Udara material yang pemantauan Barat
Ambient memiliki standar o Dinas
knalpot kebisingan
• Penilaian Perhubung
standar yang berdasarkan
standar an
tidak bising Kepmen
kebisingan Kabupaten
berdasarka • Melakukan Negara Polewali
n Kepmen kerjasama Lingkungan Mandar
Negara dalam Hidup
o Satlantas
Lingkungan penempatan Nomor:
Polres
Hidup petugas untuk 48/MENLH/
Kabupaten
Nomor: kegiatan XI/1996
Polewali
C-11
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Keadaan Hilangnya • Terganggu • Melakukan Di dalam Dilakukan Melakukan Di dalam Dilakukan Institusi
lahan Vegetasi nya flora penyiapan dan dan sekitar sejak awal pemantauan dan sekitar sekali selama Pelaksana :
setelah dan Habitat dan fauna pembersihan lokasi kegiatan keberadaan lokasi tahap o Dinas
pembersihan Fauna Darat • Tutupan lahan hanya lingkungan tahap fauna dan lingkungan konstruksi Lingkungan
dan lahan pada sebatas kegiatan konstruksi flora yang kegiatan Hidup dan
pematangan lokasi TPA keperluan pembangun dilaksanak terganggu/hil pembangun Kehutanan
70% alang- pembangunan an TPA an ang terutama an TPA Kab.
lang dan fasilitas dan Polewali
yang
30 % jalan masuk Mandar
dilindungi
pohon jati bangunan TPA o Kontraktor
(luas lahan • Diharapkan Pelaksana
yang tidak Institusi
terkupas menebang Pengawas:
±1,152 ha) seluruh pohon o Dinas
• Dampak yang ada Lingkungan
yang dalam lokasi Hidup
terjadi TPA, minimal Provinsi
disisakan
C-12
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-13
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
5.1 Aktifitas Penurunan • Penurunan • Truk wajib Tapak Selama • Melakukan Tapak Satu kali Institusi
pengadaan/ Kualitas kualitas menutup bak kegiatan kegiatan pemantauan kegiatan selama Pelaksana :
mobilisasi Udara dan udara pengangkut dan ruas mobilisasi kualitas dan ruas kegiatan o Dinas
material dari Kebisingan berupa material jalan material udara jalan mobilisasi Lingkungan
tempat konsentrasi dengan terpal sekitar (konsentrasi sekitar material Hidup dan
pengambilan debu, SO2, • Membersihkan pemukiman debu, SO2, pemukiman Kehutanan
material ke NO2, CO dan menyiram terdekat NO2, CO) terdekat Kab.
lokasi TPA yang dinilai ceceran dengan berdasarkan dengan Polewali
berdasarka material di lokasi Peraturan lokasi Mandar
n Peraturan permukaan kegiatan Pemerintah kegiatan o Kontraktor
Pemerintah jalan dan pembangun RI No.22 pembangun Pelaksana
RI No.22 lingkungan an TPA Tahun 2021 an TPA
Institusi
Tahun kerja setiap (Lampiran
Pengawas:
2021 hari VII) tentang
o Dinas
(Lampiran Baku Mutu
• Membersihkan Lingkungan
VII) Udara
tanah/lumpur Hidup
tentang Ambient
yang Provinsi
Baku Mutu • Melakukan
melengket Sulawesi
Udara pemantauan
pada ban truk Barat
Ambient standar
sebelum keluar o Dinas
• Penilaian dari tapak kebisingan Perhubung
standar kegiatan berdasarkan an
kebisingan Kepmen Kabupaten
• Menggunakan
berdasarka Negara Polewali
truk
C-14
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
5.2 Aktifitas Kemacetan Panjang • Membatasi Tapak Selama Memantau Tapak Selama Institusi
pengadaan/ lalu-lintas jalan yang muatan kegiatan kegiatan waktu dan kegiatan kegiatan Pelaksana :
mobilisasi dan berpotensi kendaraan dan ruas mobilisasi akses jalur dan ruas mobilisasi o Dinas
material dari kerusakan mengalami pengangkutan jalan material serta jalan material Lingkungan
tempat jalan kerusakan bahan material sekitar kecepatan sekitar Hidup dan
pengambilan dengan sesuai standar pemukiman kendaraan pemukiman Kehutanan
material ke adanya optimal terdekat dalam terdekat Kab.
lokasi TPA kegiatan • Membatasi dengan pelaksanaan dengan Polewali
mobilisasi kecepatan lokasi mobilisasi lokasi Mandar
material ± 8 kendaraan kegiatan material kegiatan o Kontraktor
KM pada saat pembangun Memantau pembangun Pelaksana
mobilisasi an TPA ketersediaan an TPA
Institusi
C-15
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-16
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Adanya Penurunan • Penurunan • Menggunakan Tapak Selama • Melakukan Tapak Satu kali Institusi
aktifitas Kualitas kualitas peralatan dan kegiatan kegiatan pemantauan kegiatan selama Pelaksana :
Pembanguna Udara dan udara mesin dan ruas pembang kualitas dan ruas kegiatan o Dinas
n akses jalan Kebisingan berupa konstruksi jalan unan udara jalan pembangun Lingkungan
TPA (gas konsentrasi yang sekitar akses (konsentrasi sekitar an jalan Hidup dan
emisi debu, SO2, kondisinya laik lokasi jalan TPA debu, SO2, lokasi masuk Kehutanan
buangan NO2, CO pakai dan lulus kegiatan NO2, CO) kegiatan lokasi TPA Kab.
kendaraan, yang dinilai tes emisi pembangun berdasarkan pembangun Polewali
kadar debu berdasarka berkala. an TPA Peraturan an TPA Mandar
pada lokasi) n Peraturan • Untuk Pemerintah o Kontraktor
Pemerintah meminalisir RI No.22 Pelaksana
RI No.22 tingkat Tahun 2021
Institusi
Tahun kebisingan (Lampiran
Pengawas:
2021 tidak VII) tentang
o Dinas
(Lampiran melakukan Baku Mutu
Lingkungan
VII) kegiatan Udara
Hidup
tentang konstruksi di Ambient
Provinsi
Baku Mutu luar jam • Melakukan Sulawesi
Udara istirahat dan pemantauan Barat
Ambien waktu sholat standar o Dinas
• Penilaian kebisingan Perhubung
standar berdasarkan an
kebisingan Kepmen Kabupaten
berdasarka Negara Polewali
n Kepmen Lingkungan Mandar
Negara Hidup o Dinas
Lingkungan Nomor: Pekerjaan
Hidup 48/MENLH/ Umum dan
Nomor: XI/1996 Penataan
48/MENLH/ tentang Ruang
XI/1996 Baku Mutu Kabupaten
tentang Tingkat Polewali
Baku Mutu
C-17
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
Buangan gas Penurunan • Penurunan • Menggunakan Dalam Selama • Melakukan Dalam Pemantauan Institusi
emisi Kualitas kualitas peralatan dan lokasi kegiatan pemantauan lokasi dilakukan 1 Pelaksana :
kendaraan Udara dan udara mesin pembangu pembang kualitas pembangu (satu) kali o Dinas
berat, dan Kebisingan berupa konstruksi nan TPA unan udara nan TPA setiap Lingkungan
truk konsentrasi yang lahan TPA (konsentrasi periode Hidup dan
debu, SO2, kondisinya laik debu, SO2, tahap Kehutanan
NO2, CO pakai dan lulus NO2, CO) konstruksi Kab.
yang dinilai tes emisi berdasarkan lahan Polewali
berdasarka berkala. Peraturan pembanguna Mandar
n Peraturan Pemerintah n TPA o Kontraktor
• Melakukan
Pemerintah RI No.22 Pelaksana
pengalian dan
RI No.22 Tahun 2021
penimbunan Institusi
Tahun (Lampiran
memperhatika Pengawas:
2021 VII) tentang
n arah dan o Dinas
(Lampiran Baku Mutu
kecepatan Lingkungan
VII) Udara
angin guna Hidup
tentang Ambient
meminalisir Provinsi
Baku Mutu • Melakukan
peningkatan Sulawesi
C-18
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-19
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-20
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C. TAHAP OPERASIONAL
Tidak Penurunan • Penurunan • Menggunakan Dalam Selama • Melakukan Dalam Dilakukan Institusi
primanya Kualitas kualitas armada truk lokasi dan kegiatan pemantauan lokasi dan secara Pelaksana :
kondisi Udara udara pengangkut sekitar operasional dan sekitar periodik o Dinas
armada truk berupa sampah yang wilayah TPA armada pengecekan wilayah TPA sekali dalam Lingkungan
penganggut konsentrasi kondisinya laik truk armada kurun waktu Hidup dan
sampah debu, SO2, pakai dan lulus sampah yang layak 6 (enam) Kehutanan
NO2, CO tes emisi pakai, bulan Kab.
yang dinilai pengunaan Polewali
• Melengkapi selama
berdasarka penutup Mandar
truk sampah tahap
n Peraturan armada dan
dengan operasional Institusi
Pemerintah kesadaran
penutup berlangsung Pengawas:
RI No.22 sopir
berupa jaring- o Dinas
Tahun menjalanka
jaring dan Lingkungan
2021 n SOP
terpal yang Hidup
(Lampiran dalam
baik pada Provinsi
VII) mengangkut
pengangkutan Sulawesi
tentang sampah
sampah Barat
Baku Mutu
• Melakukan o Camat
Udara • Supir truk
pemantauan Mapilli
Ambien dalam hal
kualitas o Kepala
pengangkutan
C-22
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-23
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-27
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-28
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-31
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
1. Penutupan TPA
1.1 Kualitas air Penurunan • Penurunan Melanjutkan Pada efluen Dilakukan Melakukan Pada efluen Dilakukan Institusi
tanah pada Kualitas Air kualitas air operasional IPL dan sejak awal pengujian IPL dan secara Pelaksana :
sumur Tanah permukaan IPAL lindi saluran air kegiatan kualitas air saluran air periodik o Dinas
pantau (pH, TSS, sampai aliran dekat TPA tahap tanah dekat TPA sekali dalam Lingkungan
TDS, COD, air lindi tidak serta sumur pasca Melakukan serta sumur kurun waktu Hidup dan
BOD,DO mengalir lagi ke pantau operasional pemantauan pantau 6 (enam) Kehutanan
dan Total IPL lindi Lingkungan dilaksana kualitas air Lingkungan bulan Kab.
Coliform) Melakukan TPA kan tanah TPA sampah Polewali
selama
di nilai pemeliharaan berdasarkan Sattoko Mandar
tahap
berdasarka dan monitoring Peraturan
penutupan Institusi
n Peraturan terhadap lindi Gubernur
berlangsung Pengawas:
Gubernur dari TPA yang Sulawesi
o Dinas
Sulawesi ditutup dengan Barat Nomor
Lingkungan
C-32
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-34
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
C-35
PEMERINTAHKABUPATENPOLEWALIMANDAR
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Jl. RA. Kartini Pekkabata Polewali, Kode Pos 91315
Telepon. 0428- 22192 Faks 0428-22192
Website: https://perangkatdaerah.polmankab.go.id/Dlhk
rl1
Kepala Dinas DLHK Kab. Polman
�
. ;�Glj
I ..
:l :tm,
TGL 211
£ I ME
TEM
� .80AJX791141f /
UKL UPL - Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar D-1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
E. DAFTAR PUSTAKA
UKL-UPL Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar E-1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
F. LAMPIRAN-LAMPIRAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar F-1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
LAMPIRAN 1
PERIZINAN DAN REKOMENDASI
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
LAMPIRAN 2
PERSETUJUAN TEKNIS
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
Surat Nomor :
Tanggal : 21 April 2022
PERSETUJUAN TEKNIS
PEMANFAATAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE TANAH
(MEMANFAATKAN AIR LIMBAH UNTUK PENYIRAMAN DAN
PENCUCIAN)
TPA SAMPAH DESA SATTOKO, KECAMATAN MAPILLI
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
1. Deskripsi Kegiatan
a. Jenis dan Kapasitas Kegiatan
Kabupaten Polewali Mandar termasuk dalam kategori kota kecil
dan sedang sehingga kegiatan TPA yang dibangun minimal dapat
menggunakan metode Control Landfil (metode lahan urug
terkendali) sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Metode ini dilakukan pengurugan di areal pengurugan sampah,
dengan cara dipadatkan dan ditutup dengan tanah penutup
sekurang-kurangnya setiap tujuh hari.
TPA Sattoko berada di Desa Sattoko Kecamatan Mapilli dan
direncanakan menggunakan metode Control Landfil yaitu :
1. Melakukan penutupan timbunan sampah dengan tanah
penutup secara periodik
2. mengolah lindi yang dihasilkan sehingga effluen yang keluar
sesuai baku mutu
3. mengelola gas bio yang dihasilkan sesuai persyaratan teknis
yang berlaku
4. membangun area tanaman penyangga di sekeliling lokasi TPA
Umur pakai selama 10 tahun dengan luas untuk pembangunan
TPA sebesar 3,84 Ha dan luas lahan belum terbangun 1,14 Ha
sehingga total luas lahan TPA Sattoko sebesar 4,99 Ha.
Timbulan sampah yang diangkut ke TPA Sattoko berdasarkan
jumlah masyarakat terlayani yang diproyeksikan untuk 10 tahun
mendatang berjumlah 397,309 m³/hari atau ± 100 ton/hari
sehingga dalam menentukan luas bangunan TPA Sattoko dan
fasilitas yang dibutuhkan disesuiakan dengan proyeksi timbulan
sampah untuk 10 tahun mendatang.
b. Proses Kegiatan
Proses Kegiatan yang direncanakan dan berpotensi menghasilkan
limbah, sebagai berikut:
- Proses utama
Pengurukan Sampah kedalam Tanah terutama sampak organik
akan lebih mudah terurai dan air eksternal yang masuk
kedalam urugan akan melarutkan dan membilas materi
terlarut dan materi organik dari hasil dekomposisi biologis
sehingga dapat menghasilkan air limbah atau disebut air lindi.
Banyaknya jumlah air lindi yang dihasilkan tergantung dari
jumlah air eksternal yang masuk kedalam lahan urugan dan
jumlah air eksternal ini dapat bersumber dari curah hujan,
sehingga dalam menentukan debit air lindi yang dihasilkan
dengan menggunankan data curah hujan tertinggi 8 (delapan)
tahun terakhiryang diasumsikan akan terinfiltrasi kedalam
lahan urug.
Secara umum Air Lindi memiliki karakteristik sebagai berikut :
♦ Konsentrasi BOD dan COD tinggi
♦ Memiliki Kandungan Nitrogen yang tinggi
♦ Daya Hantar tinggi
♦ Kandungan logam berat kadang tinggi
♦ Memiliki PH Netral sampai asam
♦ Warna yang sulit dihilangkan (coklat muda sampai hitam)
- Fasilitas Penunjang
Pembangunan fasilitas penunjang seperti tempat pencucian
alat angkut, alat berat, dan air limbah dari bekas bekas
pencucian tangan dari petugas dan akan dialirkan untuk di
olah kedalam instalasi pengolahan lindi. Pencucian kendaraan
pengangkut sampah dilakukan setiap hari setelah selesai
melakukan pengangkutan sampah. Hal ini dilakukan supaya
masyarakat tidak terganggu oleh cairan dan bau sampah yang
masih tersisa di kendaraan. Proses ini juga menghasilkan air
limbah. Karakteristik Air limbah yang dihasilkan :
♦ Air keruh
♦ Jumah Zat padat terlarut (TDS)
♦ Terdapat minyak dan lemak
♦ Mengandung deterjen dan bahan limbah lain yang
berbahaya bagi lingkungan
c. Neraca Air
- Air Lindi
Jumlah air lindi yang dihasilkan tergantung dari jumlah air
eksternal yang masuk kedalam lahan urugan dan jumlah air
eksternal ini dapat bersumber dari curah hujan, sehingga
dalam menentukan debit air lindi yang dihasilkan dengan
menggunankan data curah hujan tertinggi.
Jumlah Curah Hujan Kec. Mapilli Tahun 2012-2020 (mm)
Pemeriksaan terhadap parameter baku mutu lindi hanya dilakukan untuk 6 (enam)
parameter yaitu: pH, BOD, COD, N Total, dan Kadmium.
b. Air Tanah
Pemeriksaan Baku Mutu Air tanah dilakukan diakukan pada 3
titik sumur bor (sebelum lokasi penimbunan sampah, lokasi
sekitar penimbunan dan lokasi setelah penimbunan) dengan
parameter sebagai berikut :
c. Unit Proses/Operasi
Unit-unit yang digunakan dalam pengolahan air lindi sebagai
berikut :
- Unit pemisah lemak dan minyak
Unit yang berfungsi memisahkan memisahkan padatan dan
cairan yang memiliki berat jenis lebih kecil dari pada air limbah
(lindi). Pemisahan dalam unit ini terjadi secara alamiah tanpa
bantuan flotasi (aided flotation).
Bak direnacanakan dengan sistem sederhana yang terdiri dari 4
buah ruangan, maka kriteria perencanaan:
- Unit ekualisasi
Bak ekualisasi adalah bak penampungan yang berfungsi untuk
meminimumkan dan mengendalikan fluktuasi aliran limbah cair
baik kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan
menghomogenkan konsentrasi limbah cair.
Kriteria Desain :
- Pompa Dosing
Pompa dosing digunakan mengalirkan larutan bahan kimia
NaOH kedalam bak tempat NaOH dialirkan, sebelum kolam
pengendapan terakhir untuk menghilangkan kandungan
kadmium (Cd) yang terkandung dalam air lindi. Jumlah pompa
dosing yang dibutuhkan 1 (satu) pompa.
- Blower udara
Blower udara digunakan untuk mengijeksikan O2 kedalam air
lindi supaya tetap dalam kondisi aerob. Jumlah blower yang
dibutuhkan berjumlah 2 buah dengan jenis jet aerators.
7. Frekwensi Pemantauan
1. Struktur Organisasi
f. Pengelola Lingkungan
Pengelola Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
1. Mengidentifkasi sumber pencemar dari aktivitas UPTD TPA
sattoko;
2. Menyusun sistem pengendalian pencemaran terhadap
lingkungan;
3. Melaksanakan pengendalian sumber pencemaran terhadap
lingkungan;
4. Melaksankan koordinasi dengan pihak terkait dalam melakukan
pengendalian pencemaran terhadap lingkungan;
5. Melaporkan hasil pengendalian pencemaran.
a. Perencanaan (Plan)
Lingkup penerapan SML di TPA Sattoko dilakukan pada tempat
atau sumber penghasil limbah yang berpotensi mencemari
lingkungan yaitu penanganan air limbah dari hasil dekomposisi di
lahan urugan yang menghasilkan air lindi, air limbah yang
bersumber dari pencucian alat kendaraan pengankut sampah,
pembangunan instalasi pengolahan air lindi, dan penanganan gas
aktivitas mikroorganisme di lahan urugan serta pengendalian pencemara air
disekitar lokasi TPA Sattoko.
4. Penanganan Gas
a. Gas yang dihasilkan selama proses dekomposisi di TPA
tidak diperkenankan dialirkan ke udara terbuka; dan
menggunakan perpipaan gas vertikal dan/atau horizontal
yang berfungsi mengalirkan gas yang terkumpul untuk
kemudian dibakar atau dimanfaatkan sebagai sumber
energi.
b. Timbulan gas harus dimonitor dan dikontrol secara berkala
b. Longsor
Dalam hal terjadi kelongsoran TPA penanganan
berdasarkan pada:
1. Skala kelongsoran;
2. Korban kelongsoran; dan
3. Kerusakan fasilitas.
4. Dalam hal penanganan evakuasi korban bencana perlu
melakukan koordinasi dengan instasi terkait
penanganan bencana di kabupaten kota terkait.
b. Pelaksanaan (DO)
1. Persyaratan Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan pengendalian pencemaran terhadap
lingkungan, TPA Sattoko menetapkan dan merekrut sumber
daya yang memiliki kompetensi keahlian dibidang lingkungan
khususnya yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran
air.
Beberapa disiplin ilmu yang diperlukan yaitu teknik
penyehatan/teknik lingkungan/sanitasi/persampahan, ilmu
lingkungan, dan rumpun ilmu pengetahuan alam yang sejenis
dan berhubungan dalam pengendalian pencemaran air serta
mampu mengaplikasikannya dan sudah tersetifikasi.
TPA Sattoko akan merekrut SDM yang sudah memiliki
pengalaman dibidang lingkungan dan mampu memahami
peraturan-peraturan yang berkaitan dalam pengelolaan
lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, K3
lingkungan, dan baku mutu yang diberlakukan dalam
pengendalian pencemaran lingungan serta sudah tersetifikasi.
2. Komunikasi Internal-Eksternal
TPA Sattoko membangun komunikasi baik di dalam lingkungan
yang satu organisasi maupun di luar organisasi, supaya dalam
pengendalian penncemaran terhadap lingkunga lebih terbuka
dan dapat dipertanggungjawabkan. TPA Sattoko akan
bekerjasama dengan laboratorium-laboratorium lingkungan
terakreditasi dan alat dan bahan yang menyediakan
pendukung pengendalian pencemaran lingkungan yang sudah
terakreditasi, serta pihak yang dilibatkan adalah yang sudah
mengerti cara pengendalian pencemaran lingkungan.
c. Pemeriksaan (Chek)
1. Pemeriksaan laporan volume dan jumlah timbulan,
karakteristik sampah
sampling kualitas effluen instalasi pengolahan lindi, sumur
pantau dan udara
2. Pemantauan, pengukuran, analisa, dan mengevaluasi kinerja
dalam menetapkan kebijakan pengendalian
3. Mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan
menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air
4. Melakukan internal audit secara berkala
5. Mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait
menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air, untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.
d. Tindakan (Act)
- TPA Sampah Sattoko melakukan tindakan yang diiperlukan
dalam rangka usaha pengendalian pencemaran lingkungan
khususnya pencemaran dari air lindi (limbah) sebagai berikut:
1. Sumber daya untuk penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen lingkungan terkait pengendalian ppencemaran
air limbah;
2. Sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi
pengendalian pencemaran air;
3. Pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi kinerja
pengendalian pencemaran air;
4. Pemantauan air limbah yang dilakukan terhadap niilai baku
mutu air lindi yang di tetapkan dalam dokumen lingkungan
atau peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang baku mutu air limbah
Perencanaan TPA Sampah Sattoko berada di Desa Sattoko Kecamatan Mapilli dan
direncanakan menggunakan metode control landfil dengan umur pakai selama 10 tahun. Luas
untuk nmcana pembangw:i.an TPA sampah Sat.t:.0:ko sebesar 3 ,.84 Ha -dan lu.as J.ahan .bel:um
terbangun 1,14 Ha sehingga total luas lahan TPA Sattoko sebesar 4,99 Ha.
1. Rencana Kegiatan TPA Sampah Sattoko tidak berlokasi di Wilayah Perlindungan dan
Pengelolaan Mutu Udara (WPPMU) Kelas I, tidak termasuk dalam daftar usaha dan/atau
kegiatan dengan dampak emisi tinggi, dan tidak memiliki baku mutu emisi spesifik,
sehingga berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan
Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Rencana
Kegiatan TPA Sampah Sattoko tidak wajib Kajian Teknis Pemenuhan Baku Mutu
Emisi.
2. Mesin genset beroperasi secara kwnulatif < 1.000 (kurang dari seribu) jam per tahun
dan digunakan sebagai swnber energi listrik cadangan apabila terjadi pemadaman PLN,
penggerak pedal pencacah sampah, sumber energi listrik untuk alat-alat perbaikan mobil
dan alat berat, sehingga berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 tentang Baku Mutu Emisi Mesin
Dengan Pembakaran Dalam pasal 8 angka 1 huruf b dan d pemantauan terhadap sumber
emisi tersebut dikecualikan dan sekaligus dengan dikeluarkannya Peraturan ini Rencana
Kegiatan TPA Sampah Sattoko tidak wajib Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu
Emisi.
Penapisan mandiri ini dibuat sebagai keterangan dalam dokumen UKL-UPL untuk
mendapatkan PersetuJuan Lingkungan yang dikeluarkan oieh Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Barat.
LAMPIRAN 3
PERTEMUAN KONSULTASI MASYARAKAT
(PKM)
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
LAMPIRAN 4
KELENGKAPAN PETA DAN GAMBAR
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
LAMPIRAN 5
HASIL UJI LABORATORIUM
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
LAMPIRAN 6
DOKUMENTASI KEGIATAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
LAMPIRAN 7
PENYUSUN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KAB. POLMAN
UKL UPL – Rencana Pembangunan TPA Sampah di Desa Sattoko Kab. Polewali Mandar