Anda di halaman 1dari 17

Interpretasi KOWA

Standar:
Prosedur analisis pelumas bekas &
Evaluasi analisis pelumas
Materi
 Interpretasi KOWA
 Prosedur sampling PAP menurut KOWA
 Evaluasi analisis PAP menurut KOWA
 Followup analisis PAP menurut KOWA
 Software PAP upgrade dan OSA
Prosedur Sampling
Menurut KOWA ada dua metode saja yang disarankan:
A. Sampling pump
 When  ketika oli masih hangat, contoh: beberapa saat setelah mesin mati
 How  pengambilan sampel dalam kondisi sama (kondisi= tool yang dipakai,
kebersihan, jenis botol dll)
 Where  dilakukan pada tempat dipstick atau tempat refill pelumas

Kebersihan dalam pengambil sampel harus


terjaga.

Panjang tube:
1. Lebih dari 5 cm ke dalam pelumas atau
2. Sepanjang dipstick
Prosedur Sampling
B. Inline Sampler
 What  tool inline sampler P/N:

 When  ketika oli masih hangat, contoh: beberapa saat setelah mesin mati
 How  a. pasang adapter ke quick coupler area low pressure
b. tekan check valve pada adapter
c. Oli akan mengalir ke botol

 Where  pada pressure pick up nipple di daerah low pressure(jika ada)


Prosedur Sampling
Interval sampling
Evaluasi Pada analisis Pelumas
Aturan Jempol (Rule of Thumb):
1. Jangan langsung asumsikan laju wear yang naik tibatiba sebagai indikasi
kerusakan pada mesin. Adalah penting untuk mengecek terlebih dahulu faktor-
faktor yang mempengaruhi kondisi mesin (beban kerja meningkat, major repair)
2. Konsentrasi metal yang terdeteksi sangat dipengaruhi oleh seringnya
penggantian oli dan umur mesin.
3. Evaluasi limit berdasarkan pada umur oli 250/500 hr untuk engine dan umur oli
500 hr untuk komponen lainnya. Standar limit harus ditambahkan sesuai dengan
interval penggantian oli. Pola dari laju wear juga berbeda untuk tiap elemen
yang dianalisis.
4. Analisis dari hasil lab didasarkan pada nilai konsentrasi elemen dan laju
penambahan konsentrasi elemen wear
5. Evaluasi jangan dilakukan berdasarkan pada hasil analisis per sampel tetapi
dilakukan berdasarkan pada tren yang kontinu.
Evaluasi Pada analisis Pelumas
Standard Value
 Untuk membagi konsentrasi wear metal elemen per unit waktu menjadi 3 level
yaitu normal, caution dan critical. Ada dua jenis standard value: minimum
caution range dan maximum caution range.
 Contoh: di gambar samping:
min caution range = 40 ppm
max caution range = 90 ppm

Dalam file KOWA standard:

Standard Value

Minimum caution range

Maximum caution range


Evaluasi Pada analisis Pelumas
Converted Concentration
 Hasil analisis lab (dengan metode ICP) disebut sebagai analytical value
 Untuk membandingkan analytical value dengan standard value, maka analytical
value harus diubah menjadi converted concentration value
 Unit hour merupakan nilai baku yang digunakan untuk mengubah analytical
value jadi converted concentration/converted value. Unit hour secara umum:

 Rumus:

Dalam file KOWA standard

Unit Hour
Evaluasi Pada analisis Pelumas
Contoh Converted Value:
Pada engine HD785-7. Dengan standar parameter di KOWA seperti tabel di kiri,
maka analytical dan converted valuenya seperti pada tabel kanan sebagai berikut:
Analytical value Converted value

Standard value

Problem atau
Tidak??

Oil Oil Oil Oil


Change Change Change Change

Grafik trend yang sangat berbeda antara menggunakan analytical value dengan converted value
Evaluasi Pada analisis Pelumas
Oil Change dan Pengaruhnya:
 Ketika oli diganti, ada elemen metal yang masih terkandung di oli bekas yang
tersisa di dalam komponen. Sehingga walau oli baru diganti, jika diambil
sampelnya maka nilai analytical valuenya tidak ”0”
 Perlu diketahui nilai analytical value pada oli yang baru diganti, ada dua cara:
a. Ambil sampel oli dan dianalisis  didapat nilai elemen metal pada oli baru
b. Menggunakan nilai terhitung elemen metal pada oli baru (calculated value)
 Rumus calculated value :

 Contoh perhitungan pada komponen hydraulic:

 Sehingga perhitungan converted concentration (ppm) yang baru adalah:


Evaluasi Pada analisis Pelumas
Level Normal, Caution, Abnormal
Untuk konsistensi, akan disamakan penamaan level monitoringnya dengan VHMS:
Normal & Caution tidak berubah. Abnormal  Critical

Dalam KOWA diatur sbg berikut:


Evaluasi Pada analisis Pelumas
Contoh evaluasi pada nilai converted value Fe di engine HD785-7:

Pelabelan level monitoring tidak hanya mempertimbangkan nilai


converted value terhadap standard value saja, tetapi juga
mempertimbangkan perubahan trend dari converted value, yang dinilai
secara kuantitatif dari data-data sebelumnya.
Kelengkapan data historikal PAP sebelumnya sangat PENTING!!!
Perbandingan converted value fe dengan rata2(mean) 3 data Fe sebelumnya
Followup Analisis Pelumas
Persepsi Untuk Normal, Caution, Abnormal
Mari seragamkan pemaham tentang label level monitoring diatas.
Setujukah anda jika:

1. Normal
 Lanjutkan kegiatan maintenance seperti biasa, Daily, PS, PAP, PPM periodik dll
2. Caution
 Lakukan monitoring tambahan
 Kumpulkan data pendukung lainnya (VHMS, PLM, engine load, enviro)
 Jika ada temuan “defect” pada saat monitoring agar bisa di followup
3. Critical
 Sebagai pertanda problem sudah terjadi atau sedang terjadi di komponen
 Kondisi yang harus dicegah. Unit sebaiknya tidak diperbolehkan beroperasi
dalam kondisi ini.
Followup Analisis Pelumas
Membaca Grafik Tren:
Kowa menyarankan untuk menyusun grafik sesuai urutan Si, Al, Cr, Fe, Pb,
Cu, dari atas kebawah.
Khusus komponen engine ada tambahan analisis Na (yang bisa berdiri sendiri)

Si, Al diletak diatas karena umumnya menjadi penyebab


naiknya wear (kontaminasi dari luar)
Cek kemungkinan tempat masuknya debu

Cr Fe diletak ditengah karena merupakan indikasi


abnormal wear pada piston ring dan liner sebagai
lanjutan cerita dari kontaminasi debu dari air system
Cek korelasi dengan data lain seperti blowby, volume
topup oli dll

Pb, Cu diletak dibawah karena merupakan indikasi


abnormal wear pada bearing.
Secara umum jika Pb terdeteksi di atas min caution
range dan diikuti kenaikan Cu. Maka kemungkinan
tersebut makin besar.
Followup Analisis Pelumas
Tabel KOWA followup secara umum:
OSA Software Upgrade
Akan mengakomodasi hal berikut:
1. Mengakomodasi data perolab agar bisa bergabung dengan database OSA
terutama untuk analytical value wear metalnya
2. Menyediakan menu untuk analisis tren berdasarkan analytical value atau
converted concentrations value
3. Menghitung converted concentrations value dan otomatis membuat plot pada
trend graph analysis
4. Memberikan pilihan untuk memberikan label level monitoring normal – caution –
critical sesuai dengan aturan KOWA

Untuk mendukung hal diatas, maka perlu dukungan dari lapangan berupa:
1. Konsistensi pengambilan sampel dan pengisian informasi oli yang tepat
(terutama HM oli dan penggantian oli yes/no)
2. Konsistensi analisis sampel baik di OSA maupun lab luar(petrolab)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai