Anda di halaman 1dari 5

Nama: Moch.

Erlangga Wisnu Ramadan


Kelas: XI-6
Absen: 21
Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT

Khutbah I

، ‫ْلَحْم ُد هلل اَّلِذ ْي َأْر َسَل َر ُسْو َلُه ِباْلُهَدى َو ِد ْيِن اْلَح ـِّق ِلُيْظِهَرُه َع َلى الِّدْيِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِر َه اْلُم ْش ِر ُك ْو َن‬
‫ الّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َحَّمٍد َو َع َلى أله َو َأْص َح اِبِه‬.‫َأْش َهُد َأْن اَل اله ِإَّال هللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل هللا‬
‫ ِاَّتُقْو اَهللا َح َّق ُتَقاِته‬، ‫ أَّم ا َبْعُد َفَياِع َباَد هللا ُأْو ِص ْيُك م َو َنْفِس ي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو ن‬. ‫َأْج َم ِع ْيَن‬
‫ َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسوِل ِهَّللا‬: ‫ َفَقْد َقاَل ُهللا َتَع الَى ِفي ِكَتاِبِه اْلَك ِر ْيِم‬، ‫َو َالَتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنْـُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬
‫ُأْس َو ٌة َحَس َنٌة ِلَم ْن َك اَن َيْر ُجو َهَّللا َو اْلَيْو َم اآْل ِخَر َو َذ َك َر َهَّللا َك ِثيًرا‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena
atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam
keadaan sehat wal’afiyat tanpa kekurangan suatu apapun.

Pada hari yang mulia ini, saya tak henti-hentinya mengingatkan kepada jamaah sekalian
maupun saya sendiri untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
SWT dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.

Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,

Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang
wajib diimani oleh setiap umat Islam. Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at
yang baru kepada manusia untuk menyeru kepada-Nya. Sedangkan nabi adalah orang yang
diutus Allah SWT. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Kita
sebagai umat Islam, diwajibkan untuk mengetahui serta mengimani nabi dan rasul yang
disebutkan di dalam Al-Qur’an. Di Al-Qur’an sendiri, terdapat 25 nama nabi dan rasul yang
wajib kita imani.
Meski kita diwajibkan mengetahui dan mengimani 25 nabi dan rasul, akan tetapi ada juga
nabi dan rasul yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an, seperti yang disebutkan pada Q.S. Al-
Mukmin:78 yang berbunyi:

‫َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس اًل ِّم ن َقْبِلَك ِم ْنُهم َّم ن َقَص ْص َنا َع َلْيَك َو ِم ْنُهم َّم ن َّلْم َنْقُصْص َع َلْيَكۗ َو َم ا َك اَن ِلَر ُسوٍل‬
‫َأن َيْأِتَى ِبَٔـاَيٍة ِإاَّل ِبِإْذ ِن ٱِهَّللۚ َفِإَذ ا َج ٓاَء َأْم ُر ٱِهَّلل ُقِض َى ِبٱْلَح ِّق َو َخ ِسَر ُهَناِلَك ٱْلُم ْبِط ُلوَن‬
Wa laqad arsalnā rusulam ming qablika min-hum mang qaṣaṣnā 'alaika wa min-hum mal lam
naqṣuṣ 'alaīk, wa mā kāna lirasụlin ay ya`tiya bi`āyatin illā bi`iżnillāh, fa iżā jā`a amrullāhi
quḍiya bil-ḥaqqi wa khasira hunālikal-mubṭilụn

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan
dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara)
dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”

Sementara untuk jumlah dari nabi dan rasul yang Allah SWT turunkan ke bumi, terdapat
beberapa perbedaan tentang hal ini seperti pada H.R. Ibnu Hibban no.361, dan H.R. Ahmad
no.22342, berikut perbedaannya:

H.R. Ibnu Hibban:

‫َيا َر ُسوَل ِهَّللا َك ِم الُّر ُسُل‬: ‫ ُقْلُت‬،)‫ ( ِم اَئُة َأْلٍف َو ِع ْش ُروَن َأْلًفا‬: ‫ َيا َر ُسوَل ِهَّللا َك ِم اَأْلْنِبَياُء ؟ َقاَل‬: ‫قلت‬
)‫ (َثاَل ُث ِم اَئٍة َو َثاَل َثَة َع َش َر َج ًّم ا َغ ِفيًرا‬: ‫ِم ْن َذ ِلَك ؟ َقاَل‬

“Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada
120.000 orang. Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab:
Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ibnu Hibban no.361, didhaifkan Syaikh
Syu’aib Al Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79]).

H.R. Ahmad:

‫ الُّر ُسُل ِم ن ذلك‬،‫ ِم ئُة أْلٍف وأربعٌة وعشروَن أْلًفا‬:‫ كم َو َّفى ِع َّد ُة األنبياِء ؟ قال‬،‫ يا رسوَل ِهللا‬: ‫ُقلُت‬
‫ثالُث ِم ئٍة وَخمسَة َع َش َر َج ًّم ا َغفيًرا‬

“Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada
124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak”
(HR. Ahmad no.22342, didhaifkan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah [2/140]).
Dari kedua hadist tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah nabi dan rasul yang
diturunkan oleh Allah SWT banyak sekali. adapun berapa jumlah pasti dari nabi dan rasul yang
Allah SWT turunkan ke bumi, wallahua'lam, hanya Allah SWT yang tahu.
Jika kita membandingkan jumlah nabi dan rasul yang tertera pada hadist di atas, dengan
jumlah nabi dan rasul yang wajib kita hafalkan dan imani, maka jumlah 25 bukanlah apa-apa.
Meski kita sebagai umat Islam hanya diwajibkan menghafal dan mengimani 25 nabi dan
rasul saja, namun kini banyak dari kita yang tidak menghafal dan bahkan melupakan nama-nama
nabi dan rasul tersebut. Hal ini tentu menjadi suatu permasalahan yang harus segera diatasi
karena hal ini juga mengancam generasi-generasi muda Islam yang ada di negeri ini,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nisa :36 yang berbunyi:

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ٰا ِم ُنْو ا ِباِهّٰلل َو َر ُسْو ِلٖه َو اْلِكٰت ِب اَّلِذ ْي َنَّز َل َع ٰل ى َر ُسْو ِلٖه َو اْلِكٰت ِب اَّلِذ ْٓي َاْنَز َل ِم ْن َقْبُل‬
‫ٰۤل‬
‫َۗو َم ْن َّيْكُفْر ِباِهّٰلل َو َم ِٕىَك ِتٖه َو ُكُتِبٖه َو ُرُس ِلٖه َو اْلَيْو ِم اٰاْل ِخ ِر َفَقْد َض َّل َض ٰل اًل ۢ َبِع ْيًدا‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh."

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa siapapun yang tidak beriman kepada rasul-
rasul Allah yang wajib kita imani, maka kita termasuk golongan orang yang tersesat.
Naudzubillah Min Dzalik.
Iman kepada rasul bukan semata-mata hanya menghafal nama-nama mereka, akan tetapi
juga memenuhi hati kita dengan kecintaan kepada mereka, selalu merindukan mereka, dan juga
bershalawat kepada mereka.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-An’am: 90:
‫َٰٓل‬
‫ُأ۟و ِئَك ٱَّلِذ يَن َهَدى ٱُهَّللۖ َفِبُهَد ٰى ُهُم ٱْقَتِدْهۗ ُقل ٓاَّل َأْس َٔـُلُك ْم َع َلْيِه َأْج ًراۖ ِإْن ُهَو ِإاَّل ِذ ْك َر ٰى ِلْلَٰع َلِم يَن‬
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-
Quran)". Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.”
Maka dari itu, kita tidak hanya harus menghafal nama-nama nabi dan rasul yang wajib
kita ketahui,tetapi kita juga harus beriman kepada nabi dan rasul yang dapat kita lakukan dengan
cara melantunkan sholawat kepada mereka, serta meneladani sifat-sifat mulia yang mereka
miliki dan menerapkannya sebisa mungkin dalam kehidupan kita sehari-hari.
Para nabi dan rasul diturunkan oleh Allah SWT ke dunia sebagai panutan dan suri
tauladan bagi kita para umat Islam, serta sebagai penjelas kebenaran yang akan mengantarkan
kita pada kebahagiaan dan ketentraman, baik di dunia maupun di akhirat.
Tidak ada jalan untuk mengenal, menaati, dan beribadah kepada Allah SWT kecuali
dengan jalan para rasul dan nabi. Semoga kita semua dapat menjadi orang yang beriman kepada
Allah SWT dan rasulnya.
Demikian khotbah singkat yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat.
Khutbah II

‫ ِإَّنَك َسِم ْيٌع‬،‫ َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ْاَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِت‬،‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‬
‫َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الّد َع َو اِت‬.
‫َر ّبَنا َالُتَؤ اِخ ْذ َنا ِإْن َنِس ْيَنا َأْو َأْخ َطْأَنا َر ّبَنا َو َال َتْح ِم ْل َع َلْيَنا ِإْص ًرا َك َم ا َح َم ْلَتُه َع ََلى ّالِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلَنا‬
‫َر ّبَنا َو َال ًتَحّم ْلَنا َم اَال َطاَقَة َلَنا ِبِه َو اْعُف َع ّنا َو اْغ ِفْر َلَنا َو اْر َحْم َنا َأْنَت َم ْو َالَنا َفاْنُصْر َنا َع َلى اْلَقْو ِم‬
‫اْلَك اِفِر ْيَن‬.
‫ والحمد هلل رب العالمين‬. ‫َرَبَنا َء اِتَنا ِفي الّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي ْاَألِخَرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الّناِر‬.
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I
minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.

Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron
kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.

Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war
hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina. Robbana ‘aatinaa fiddunyaa
hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar.

Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

Anda mungkin juga menyukai