Bab Iii
Bab Iii
BAB III
MUATAN KURIKULUM
SDN DEWI SARTIKA CIPTA BINA MANDIRI
A. STRUKTUR KURIKULUM
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah
juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang
ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
19
20
Keterangan:
- Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
- Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
- Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
B. MUATAN NASIONAL
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran
pembelajaran tematik-terpadu.
Tabel 1
Daftar Tema Kelas I, II, dan III
KELAS I KELAS II KELAS III
Diriku Hidup rukun Perkembangbiakan Hewan
Dan Tumbuhan
Kegemaranku Bermain di lingkunganku Perkembangan Teknologi
Kegiatanku Tugasku sehari-hari Perubahan Di Alam
Keluargaku Aku dan sekolahku Peduli lingkungan Sosial
Pengalamanku Hidup bersih dan sehat Permainan Tradisional
Lingkungan bersih, sehat, Air, bumi, dan matahari Indahnya Persahabatan
dan asri
Benda, hewan, dan Merawat hewan dan Energi Dan Perubahannya
tanaman di sekitarku tumbuhan
Peristiwa alam Keselamatan di rumah Bumi Dan Alam Semesta
22
Tabel 2:
Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI
KELAS IV KELAS V KELAS VI
Indahnya kebersamaan Organ Gerak Hewan dan Selamatkan makhluk
Manusia. hidup
Selalu berhemat energi Udara Bersih Bagi Persatuan dalam
Kesehatan. perbedaan
Peduli terhadap lingkungan Makanan Sehat. Tokoh dan penemuan
hidup
Berbagai pekerjaan Sehat itu penting Globalisasi
Pahlawanku Ekosistem Wirausaha
Indahnya negeriku Benda-Benda di Kesehatan masyarakat
Lingkungan Sekitar
Cita-citaku Peristiwa Dalam Organisasi di sekitarku
Kehidupan.
Tempat tinggalku Benda – Benda di Bumiku
Sekitar Kita.
Makananku sehat dan bergizi Lingkungan sahabat kita Menjelajah angkasa luar
Matematika (mandiri) Matematika (mandiri) Matematika (mandiri)
Penjasorkes (mandiri) Penjasorkes (mandiri) Penjasorkes (mandiri)
transdisipliner.
sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.
23
- Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya,
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi
Dasarnya sendiri.
dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan
Selain itu, pembelajaran tematik terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran
dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat
memungkinkan.
dan Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua
24
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan
semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu
berdiri sendiri.
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
C. Muatan Lokal
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk
keunggulan daerah, yang materinya dipisahkan dari kelompok mata pelajaran yang
ada . Substansi muatan lokal ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan, tidak
Mata pelajaran muatan lokal wajib dan muatan lokal pilihan yang diberikan
di SDN Dewi Sartika CBM adalah menentukan sebagai berikut. Muatan lokal yang
dipilih adalah Bahasa Sunda dan diajarkan secara terpisah. Tetapi muatan lokal
25
pelajaran lain.
antisipasi perkembangan global. Mata pelajaran muatan lokal ini tiap minggu diberi
alokasi waktu 2 JP, dan diampu oleh guru yang sangat menguasai di bidang ini.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan lokal terlampir.
dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
local ditentukan oleh satuan pendidikan melalaui pemerintah daerah, dalam hal imi
diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bender, Bahasa dan Lambang
Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat (2) berbunyi sebagai
berikut.
Sastra Daerah termasuk mata apelajaran muatan local di wilayah propinsi Jawa
Barat. Oleh karena itu Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah juga diujikan dan
Bahasa Daerah pada jenjang SD/MI, SMP, MTs, S,A/SMK/MA. Kompetensi Inti
a. Pengertian
Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
b. Fungsi
Kompetensi inti dan Kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-
guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi Mata
pelajaran bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan social budaya regional Jawa
Barat, (2) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam rangka
tekologi, dan seni, (4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa
Sunda untuk berbagai keperluan, (5) sarana pengembangan penalaran, srta (6) sarana
c. Tujuan
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan sastra
Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu sebagian besar masyarakatnya.
3. Murid memahai bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta
lingkungan adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab kepada seluruh warga
Sedangkan jenis kegiatan yang bisa dilakukan oleh staf pengajar dan tata usaha
D. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian Ektrakulikuler
untuk mengembangkan bakat, minat, dan hobi siswa. Siswa memilih kegiatan ekstra
yang sesuai dengan bakat, minat, dan hobinya. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
SDN Dewi Sartika Cipta Bina Mandiri meliputi: Pramuka, Bahasa Inggris,
Komputer (TIK), serta yang merupakan pengembangan minat dan bakat khusus
meliputi Dokter Kecil, Seni Musik, Pencak Silat, Olahraga, Seni tari, Karawitan dan
peserta didik.
pelajaran.
terlampir.
1) Pendidikan Kepramukaan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
- Perindukan Siaga
- Pasukan Penggalang
- Berkemah (Camping)
- Wirausaha
- Belanegara
- Teknologi
- Komunikasi
Dinamika
32
isyarat
- Kiasan dasar
- Praktik Langsung
- Permainan
- Perjalanan
- Diskusi
- Produktif
- Lagu
33
- Gerak
- Widya Wisata
- Simulasi
- Napak Tilas
1. Bahasa Inggris
a. Latar Belakang
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu,
serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
tertentu.
kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk.
interaksi dan bersifat “here and now”. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-
hal yang ada dalam konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta
b. Tujuan
konteks sekolah.
c. Ruang Lingkup
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis.
komunikasi
6) lisan.
Penilaian.
2. Komputer/TIK
a. Latar Belakang
berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa
aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung
didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri
dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat.
secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-
b. Tujuan
komunikasi.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi aspek-
Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya.
untuk membangun masyarakat agar menjadi manusia cerdas, kritis, terampil, disiplin,
dan berperilaku baik, dengan merefleksikan diri dalam bentuk kebiasaan berfikir dan
a. Tujuan
38
jalan.
b. Ruang Lingkup
1) Berjalan kaki.
2) Menyeberang.
3) Bersepeda.
mengikatnya.
c. Kompetensi Dasar
SD antara lain:
E. Beban Belajar
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
- Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran.
- Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit
minggu efektif.
minggu efektif.
Minggu
Waktu
Satu Jam Pelajaran Jumlah jam Efektif
Kelas Pembelajaran
Tatap Muka / menit Pembelajaran/ Minggu Per Tahun
Jam/Tahun
Ajaran
1 35 30 37 1.110
2 35 32 37 999
3 35 34 37 1.036
4 35 36 37 1.332
5 35 36 37 1.406
6 35 36 37
40
Selain beban belajar dalam bentuk tatap muka ( pertemuan di kelas ) yang
disajikan dalam bentuk tabel, beban belajar diberikan juga dalam bentuk tugas
Contoh :
Tugas mandiri tidak terstruktur diberikan sebagai pengayaan dalam bentuk antara
lain:
Beban belajar tambahan di SDN Dewi Sartika Cipta Bina Mandiri sebanyak 2
(dua) jam pelajaran untuk semua kelas dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Beban belajar tambahan tersebut untuk muatan lokal yang sudah ditentukan oleh
Selain itu berdasarkan analisis kebutuhan maka SDN Dewi Sartika Cipta
Bina Mandiri, juga memberikan beban belajar tambahan kepada siswa yang memiliki
41
bakat khusus, sebagai upaya untuk meraih prestasi siswa di bidang Pentas PAI,
MTQ, Tahfiz Qur’an, Calistung, IPA, Matematika, KSN, FLS2N, KOSN, LCC.
G. Ketuntasan Belajar
SDN Dewi Sartika CBM pada tahun pelajaran ini akan melaksanakan KKM
predikat Sangat Baik (SB), Baik(B), Cukup (C), dan Kurang (K) . Dengan cara
100−kkm
Rentang Predikat =
3
100−70
=
3
= 10
Rentang Predikat
90 – 100 A
80 – 89 B
70 – 79 C
< 70 D
42
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat
Baik (B).
Bila siswa belum mencapai KKM , guru kelas/ mata pelajaran melaksanakan
kegiatan remedial berbentuk pengulangan materi yang belum dikuasai oleh siswa
individual atau berbentuk klasikal untuk siswa yang telah mencapai KKM lebih
H. Kenaikan kelas
43
dahulu mengadakan penilaian kenaikan kelas ( PKK ). Penilaian kenaikan kelas yaitu
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik dari setiap mata pelajaran. Cakupan Penilaian
dasar pada setiap semester. Materi yang diberikan dalam Penilaian kenaikan kelas
%. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
peraturan yang sudah ditentukan oleh direktorat yang terkait melalui rapat dewan
guru.
2) Memperoleh nilai minimal dari setiap mata pelajaran yang sudah ditentukan
2) Memperoleh nilai minimal dari setiap mata pelajaran yang sudah ditentukan
2) Memperoleh nilai minimal dari setiap mata pelajaran yang sudah ditentukan
2) Memperoleh nilai minimal dari setiap mata pelajaran yang sudah ditentukan
Catatan : Apabila siswa tidak mencapai KKM, maka guru harus terus berupaya agar
I. Kelulusan
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan
atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian
nasional ,serta aspek kognitif dan / atau psikomotorik kelompok mata pelajaran
45
agama dan akhlak mulia juga mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang
akan diatur oleh prosedur operasi standar (POS) ujian sekolah/ madrasah.
1) Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :
3) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
berprinsip pada upaya peningkatan hasil belajar dan mutu sekolah secara
2) telah mengikuti ujian sekolah baik praktik maupun tertulis dan memiliki nilai
c.Penentuan Kelulusan
nilai raport, nilai ujian sekolah, dan sikap / perilaku / budi pekerti peserta
Catatan : Apabila ada siswa salah satu mata pelajarannya mendapat nilai yang
baik , maka sekolah melaui rapat dewan guru akan memberikan pertimbangan
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama;
(b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e)
akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
3. Bergotong royong
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
4. Mandiri
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
6. Kreatif
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri
dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinal.
49
diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai
tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pengembangan nilai-nilai itu dalam
1. Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi
(SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;
ke dalam silabus;
yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang.
Pembiasaan sholat sunah Duha, Kuliah duha setiap hari Jum’at, Peringatan Hari
Besar Islam misalnya : Pondok Ramadhan, Halal Bihalal, Maulid Nabi, Idul Adha,
terhadap orang tua dan guru, membaca doa harian, makan dan minum tidak sambil
berdiri, menjaga kebersihan pribadi dan berdoa bersama sebelum dan sesudah
lagu wajib nasional setiap memulai pembelajaran, Membaca buku non pelajaran
a. Kegiatan keagamaan
a. Memberi salam