Anda di halaman 1dari 4

Kisah Nabi Nuh

Disusun oleh:
A.Mu'ammar

Asal sekolah
Man 3 Bone
Lappariaja Kab Bone
Nabi Nuh a.s adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk
mengajak kaumnya kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan
penyembahan berhala. Nabi Nuh a.s juga termasuk dalam golongan
ulul azmi, yaitu nabi-nabi yang memiliki keteguhan dan kesabaran
dalam berdakwah. Kisah Nabi Nuh a.s banyak diceritakan dalam Al-
Quran dan hadis, serta kitab-kitab tafsir dan sejarah. Berikut adalah
beberapa sub judul yang mengangkat kisah lengkap Nabi Nuh a.s:

Silsilah dan Masa Diutusnya Nabi Nuh A.S


Nabi Nuh a.s adalah keturunan kesembilan dari Nabi Adam a.s, dan
merupakan nabi ketiga setelah Nabi Adam a.s dan Nabi Idris a.s.
Menurut riwayat, jarak antara masa Nabi Adam a.s dan Nabi Nuh a.s
adalah sekitar 10 abad atau 1000 tahun. Nabi Nuh a.s diutus oleh Allah
SWT ketika kaumnya telah tersesat dan menyembah berhala-berhala
yang sebenarnya adalah representasi dari orang-orang saleh terdahulu
yang merupakan pewaris dari ajaran Nabi Idris a.s . Berhala-berhala itu
dinamai Wadd, Shuwa, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. Allah SWT
menamakan Nabi Nuh a.s sebagai hamba yang bersyukur, dan
memberinya umur yang panjang, yaitu sekitar 950 tahun. Namun, baru
pada usia 480 tahun, Nabi Nuh a.s diangkat sebagai utusan Allah SWT
untuk berdakwah kepada kaumnya.

Dakwah dan Cobaan yang Dihadapi oleh


Nabi Nuh A.S
Nabi Nuh a.s berdakwah kepada kaumnya dengan penuh hikmah dan
sabar. Ia mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT saja, dan
meninggalkan berhala-berhala yang tidak dapat memberi manfaat atau
mudarat kepada mereka. Ia juga mengingatkan mereka tentang akibat
buruk jika mereka mendustakan nabi-nabi Allah SWT dan mengingkari
perintah-Nya. Namun, kaumnya tidak mau mendengarkan seruan Nabi
Nuh a.s. Mereka malah mengejek, mencela, mengancam, dan
memboikot dakwahnya. Mereka juga mengikuti pemimpin-pemimpin
mereka yang sombong dan kafir. Hanya sedikit orang yang beriman
kepada Nabi Nuh a.s, yaitu sekitar 80 orang saja. Nabi Nuh a.s tidak
putus asa dalam berdakwah. Ia terus menyampaikan risalah Allah SWT
dengan berbagai cara, baik secara rahasia maupun terang-terangan,
baik siang maupun malam, baik dengan peringatan maupun dengan
bujukan. Ia juga berdoa kepada Allah SWT agar memberi petunjuk
kepada kaumnya. Namun, setelah berdakwah selama 950 tahun,
kaumnya tetap keras hati dan tidak mau beriman. Bahkan, mereka
semakin bertambah kekufuran dan kesesatan mereka.

Pembuatan Kapal dan Banjir Besar yang


Menimpa Kaum Nabi Nuh A.S
Ketika Allah SWT telah menetapkan azab bagi kaum Nabi Nuh a.s,
Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh a.s untuk membuat kapal besar
yang dapat menampung dirinya, keluarganya (kecuali istrinya yang
kafir), pengikut-pengikutnya yang beriman, dan sepasang dari setiap
jenis binatang . Allah SWT juga memberitahu bahwa azab yang akan
menimpa kaumnya adalah banjir besar yang akan menggenangi
seluruh bumi.

Nabi Nuh a.s pun mematuhi perintah Allah SWT dan mulai membuat
kapal di tempat yang jauh dari laut. Kaumnya yang melihat hal itu
semakin menertawakan dan mencemoohnya. Mereka mengira bahwa
Nabi Nuh a.s telah gila atau terkena sihir. Namun, Nabi Nuh a.s tetap
sabar dan tidak membalas ejekan mereka. Ia hanya berkata bahwa
mereka akan mengetahui siapa yang akan mendapat azab yang
menghinakan dari Allah SWT. Setelah kapal selesai dibuat, Allah SWT
memerintahkan kepada bumi untuk memuntahkan airnya, dan kepada
langit untuk menurunkan hujan dengan deras. Air pun meluap-luap
dari segala penjuru dan menenggelamkan semua makhluk hidup di
bumi kecuali yang ada di dalam kapal bersama Nabi Nuh a.s. Kaum
Nabi Nuh a.s yang tidak percaya kepada peringatan Allah SWT pun
binasa dalam banjir besar itu. Hanya sedikit orang yang selamat
bersama dengan nabi nuh di atas kapal itu.

Keselamatan dan Keturunan Nabi Nuh A.S


Setelah banjir besar itu berlangsung selama enam bulan lebih sepuluh
hari, Allah SWT memerintahkan kepada bumi untuk menyerap airnya
kembali, dan kepada langit untuk menghentikan hujannya. Kapal pun
berlabuh di atas bukit Judi, yaitu sebuah bukit di wilayah Mesopotamia
(Irak) saat ini. Allah SWT memberkahi bumi lagi setelah azab itu, dan
menjadikan keturunan nabi nuh sebagai penghuni bumi selanjutnya.

Nabi nuh memiliki empat orang anak laki-laki, yaitu Sam (Shem), Ham
(Ham), Yafits (Japheth), dan Kan’an (Canaan). Dari keturunan Sam
berasal bangsa Arab, Persia, Yahudi, Romawi, Yunani, dll. Dari
keturunan Ham berasal bangsa Kush (Ethiopia), Misraim (Mesir), Put
(Libya), dll. Dari keturunan Yafits berasal bangsa Turki, Rusia, Jerman,
dll. Dari keturunan Kan’an berasal bangsa Kanaan (Palestina), dll. Nabi
nuh wafat pada usia 1050 tahun atau 100 tahun setelah banjir besar itu
terjadi. Makam nabi nuh diyakini berada di beberapa tempat seperti
Najaf (Irak), Karak (Yordania), atau Sirnak (Turki).

Kesimpulan
Kisah lengkap nabi nuh a.s adalah kisah tentang kesabaran, keteguhan,
dan keimanan seorang nabi dalam berdakwah kepada kaumnya yang
durhaka dan menyembah berhala. Kisah ini juga mengajarkan kita
tentang keadilan dan kekuasaan Allah SWT yang memberikan azab
kepada orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang beriman.
Kisah ini juga menunjukkan bahwa semua manusia adalah bersaudara
karena berasal dari keturunan nabi nuh a.s.

Anda mungkin juga menyukai