Anda di halaman 1dari 7

Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KENTANG


(Solanum tuberosum L.) TERHADAP PEMBERIAN BOKASI
PAITAN DAN PESTISIDA NABATI

Daniel Lumbantoruan1) Rolan Siregar2) Nixson Panjaitan3)


1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli
Email : daniellumbantoruan82@gmail.com
2
Dosen Program Studi Agroteknologi, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli
Email : rolan.siregar63@gmail.com
3
Dosen Program Studi Agroteknologi, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli
Email : panjaitannxson@gmail.com

Abstract - Response of Growth and Production of Potato Plants (Solanum Tuberosum L.) to the
Administration of Boka Paitan and Botanical Pesticides. The aim of the study was to determine the
effect of bokasi paitan fertilizer and vegetable pesticides and their interactions on the growth and
production of potato plants. The research was carried out in the experimental garden of the
Sisingamangaraja XII Tapanuli University (UNITA) Campus with an altitude of ± 1,400 m above
sea level (asl). Using a Factorial Randomized Block Design (RBD) with two treatment factors
Factor I: Bokasi Paitan symbol (P) 4 levels: P0 = (control), P1 = 1.5 kg/plot, P2 = 2.5 kg/plot, P3
= 3, 5 kg/plot. Factor II: Botanical Pesticide symbol (N) 4 level N0 = (control), N1 = Papaya Leaf
Botanical Pesticide, N2 = Soursop Leaf Botanical Pesticide, N3 = Lemongrass Leaf Botanical
Pesticide. Parameters observed for vegetative growth were plant height (cm), number of leaves
(strands) and generative growth, number of tubers per plot (fruit), tuber production per plot (g).
The mathematical model is: Yijk =  + i + Pj + Nk + (PN) jk + ijk. ANOVA test was carried out
if the treatment showed significant differences in the observed variables and continued with the 5%
level DMRT test and regression test using Excel Software. The results showed that the organic
fertilizer bokasi paitan 3.5 kg/plot produced the highest and best results on plant height (53.73 cm),
number of leaves (260.27 leaves) and vegetable pesticides of citronella leaves had a significant
effect on plant height (57.23 cm), number of leaves ( 266.95 strands). The interaction between the
combination of bokasi paitan treatment and vegetable pesticides had a significant effect on the
number of tubers per plot (81.33 tubers), tuber production per plot (306.60 gr) resulting from the
treatment of 3.5 kg/plot organic fertilizer bokasi paitan and citronella pesticides. The treatment of
plant pesticides with papaya leaves, soursop leaves and citronella can suppress OPT attacks on
potato plants.

Keyword: Potato Plant, Bokashi Paitan, Nabati Pesticide

17
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id
Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

PENDAHULUAN antara lain oleh masih terbatasnya penggunaan bibit


Kentang (Solanum tuberosum L.) kentang bermutu oleh petani. Salah satu upaya
merupakan jenis tanaman sayuran semusim, peningkatan produksi tanaman kentang adalah
berbentuk perdu atau semak, berumur 90-180 dengan pemenuhan unsur hara, untuk dapat
hari tergantung jenis varietasnya. Pada umumnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kentang secara optimal. Penggunaan pupuk bokasi
kentang dibudidayakan di dataran tinggi dengan
paitan menjadi salah satu solusi untuk memenuhi
ketinggian sekitar 1000-3000 meter di atas kebutuhan unsur hara pada tanaman kentang. Hal lain
permukaan laut. Tanaman kentang juga dapat yang menjadi penunjang peningkatan produksi
ditanam di lahan dataran medium kurang dari tanaman kentang adalah pemberian pestisida nabati.
700 m dpl tetapi ukuran kentang yang dihasilkan Bokasi paitan adalah pupuk organik atau
lebih kecil ukurannya (Samadi, 2018). pupuk kompos yang berasal dari tanaman paitan.
Kentang menjadi salah satu sumber Penggunaan tanaman paitan sebagai pupuk
pangan utama dunia setelah padi, gandum dan kompos dikarenakan tanaman paitan sangat
jagung sebagai sumber karbohidrat, sehingga banyak ditemukan keberadannya di daerah
berpotensi untuk dikembangkan dan Tapanuli Utara dan proses pembuatannya sangat
dibudidayakan di Indonesia (Nurchayatia., dkk, mudah dilaksanakan. Penggunaan tanaman
2019). Pusat Data dan Sistem Informasi paitan ini juga bertujuan memanfaatkan bahan
Pertanian (2015) menunjukkan data konsumsi organik di lingkungan sekitar pendudk serta
kentang di Indonesia setiap tahunnya meningkat untuk mengurangi biaya produksi.
2.294 kg/kapita/tahun. Dari data tersebut Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan
produksi tanaman kentang perlu ditingkatkan aktifnya berasal dari tanaman dan bertujuan untuk
baik kualitas maupun kuantitas agar kebutuhan mengendalikan serangan hama pada tanaman.
komsumsi dapat terpenuhi. Penggunaan pestisida nabati tidak meninggalkan
Kentang berkontribusi menunjang residu berbahaya baik pada tanaman maupun
program diversifikasi pangan non beras dan lingkungan, dan juga harganya relatif lebih murah
dapat juga dijadikan bahan baku industri olahan dari pada pestisida kimia (Samadi, 2018).
makanan. Kentang yang sudah panen dapat Penelitian Hastari (2019) menunjukkan
dimanfaatkan sebagai sayuran segar, produk bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik cair
makanan dan sebagai umbi benih untuk bahan ekstrak daun paitan 25% lebih efisien dalam
tanaman ditahun berikutnya (Sumarni dkk., meningkatkan jumlah daun, bobot buah per
2019). tanaman, berat basah dan berat kering tanaman
Permasalahan dalam budidaya tanaman pada tanaman tomat. Kondisi tersebut didukung
kentang adalah rendahnya produksi yang oleh hasil penelitian Rahmawati., dkk, (2018)
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain teknik dengan penambahan fermentasi daun paitan
budidaya, mutu benih, kesuburan tanah, 100% memberikan hasil jumlah daun, luas daun,
gangguan hama penyakit dan juga pengaruh bobot segar total tanaman dan bobot kering total
iklim dan cuaca. Kebutuhan tanaman kentang tanaman paprika meningkat.
untuk masyarakat semakin meningkat, Penelitian Astuti, (2016) mengatakan
sedangkan produksi kentang masih rendah pemberian pestisida daun papaya dapat
sehingga perlu adanya peningkatan produksi menurunkan intensitas serangan hama dan sangat
tanaman kentang. Penggunaan pupuk organik baik mengurangi serangan virus pada tanaman
maupun anorganik menjadi salah satu alternatif cabai. Pestisida daun pepaya mempunyai
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektifitas yang tinggi dan dampak spesifik
produksi tanaman kentang. terhadap organisme pengganggu. Bahan aktif
Menurut Amarullah., dkk, (2019) rendahnya daun pepaya tidaklah berbahaya bagi manusia
rata-rata produktivitas kentang nasional dipengaruhi dan hewan. Rasa pahit pada daun pepaya
18
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id
Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

disebabkan zat papain yang tinggi yang membuat dan 1% serta uji regresi menggunakan Software
hama tidak suka untuk memakan tanaman yang Excel.
disemprot daun pepaya. Daun pepaya potensial Parameter amatan pertumbuhan vegetatif
sebagai pestisida alami efektif mengendalikan tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan
hama ulat, pengisap, aphids, rayap, dan ulat bulu. pertumbuhan generatif jumlah umbi per plot
Dalam penelitian ini jenis pestisida organik yang (buah), produksi umbi per plot (g), jumlah
ingin digunakan seperti daun papaya, daun tanaman yang terserang organisme penggnggu
sirsak, dan tanaman serai merupakan pestisida tanaman (%).
yang berasal dari tumbuhan karena ramah
lingkungan. Dengan penggunaan pupuk organik
bokasi daun paitan dan pestisida nabati dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan tanaman sehat dan baik untuk Perlakuan bokasi daun paitan (P) dan
dikomsumsi. pestisida nabati (N) serta kedua interaksinya
(PxN) terhadap pertumbuhan vegetatif dan
METODE PENELITIAN produksi tanaman kentang.
Penelitian dilakukan di kampus Tabel 1. Uji Beda Rataan Tinggi Tanaman (cm),
Fakultas Pertanian Universitas Jumlah Daun (helai) Tanaman Kentang
Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) di (Solanum tuberosum. L) Terhadap Perlakuan
Silangit dengan ketinggian ± 1400 m di atas Bokasi Paitan (P) dan Pestisida Nabati (N) Umur
permukaan laut. Bahan yang digunakan bibit 11 MST
kentang varietas granola, gula merah/gula Parameter Pertumbuhan
pasir, EM-4, air, tumbuhan paitan, daun Perlakuan Vegetatif Umur 11 MST
Tinggi Tanaman Jumlah Daun
tanaman papaya, daun tanaman serai, daun
(cm) (helai)
sirsak dan air. Alat terdiri dari cangkul,
P0 (kontrol) 50.73a 257.25a
parang, babat, garu, ember, terpal plastik,
hand sprayer dan knap snack sprayer, tali P1(1.5 kg/plot) 50.97ab 259.32b
raffia, rol penggaris, timbangan, kamera P2 (2.5 kg/plot) 52.83bc 260.23c
android, label, sampel perlakuan dan P3 (3.5 kg/plot) 53.73c 260.27c
pamplet penelitian.
N0 (kontrol) 46.67a 251.42a
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial terdiri dari 2 faktor dan masing-masing N1(daun pepaya) 50.43b 256.52b
4 taraf dengan ulangan 3 kali dan data diolah N2(daun sirsak) 54.13c 262.18c
dengan ANOVA serta dilanjutkan dengan N3(daun serai) 57.23d 266.95d
DMRT taraf 5%. perlakuan Faktor I: Bokasi Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang
Paitan simbol (P) 4 taraf: P0 = (kontrol), P1 = sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak
1.5 kg/plot, P2 = 2,5 kg/ plot, P3 = 3,5 kg/ plot. nyata pada taraf uji 5 % (huruf kecil) uji jarak DMRT.
Faktor II: Pestisida Nabati simbol (N) 4 taraf N0
= (kontrol), N1 = Pestisida Nabati Daun Pepaya, Hasil penelitian pada Tabel 1,
N2 = Pestisida Nabati Daun Sirsak, N3 = menunjukkan perlakuan pupuk organik bokasi
Pestisida Nabati Daun Serei. paitan nyata hasilnya terhadap tinggi tanaman
Model matematis adalah: Yijk =  + i + dan jumlah daun. Perlakuan pupuk organik
Pj + Nk + (PN) jk + ijk, (Gomez and Gomez, bokasi paitan pemberian 3.5 kg per plot
1984). Uji ANOVA dilakukan jika perlakuan menghasilkan tinggi tanaman (53.73 cm) dan
menunjukkan perbedaan nyata terhadap peubah jumlah daun (260.27 helai) tertinggi dan terbaik
yang diamati dan dilanjutkan uji DMRT taraf 5% dari pada taraf perlakuan lainnya.

19
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id
Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

Bokasi daun paitan merupakan sumber Hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan
bahan organik untuk menyuburkan tanah, dengan grafik dan histogram pertumbuhan
sehingga penyerapan dan ketersediaan unsur vegetatif tinggi tanaman dan jumlah daunnya
hara yang dibutuhkan oleh tanaman akan seperti terlihat pada gambar berikut.
tersedia. Pemberian bokasi pahitan pada lahan
penanaman kentang menyebabkan tanah menjadi
gembur karena perbaikan sifat fisik tanah
sehingga tanah yang telah gembur akan
menyebabkan drainase dan aerasiny lebih baik
(Trisna., dkk, 2022).
Budirman (2019) bahan organik yang
telah mengalami proses dekomposisi oleh
mikroorganisme pengurai dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dan
mengandung unsur hara mineral yang
dibutuhkan oleh tanaman dan pergerakan akar Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman Kentang (cm) Pada
lebih leluasa. Pemberian Pupuk Organik Bokasi Paitan Umur 11 MST
Pestisida nabati nyata pengaruhnya
dihasilkan oleh pestisida nabati daun serei wangi
tinggi tanaman (57.23 cm) dan jumlah daunnya
(266.95 cm) tertinggi dan terbaik dari taraf
perlakuan lainnya. Pemberian pestisida nabati
daun serei wangi sangat baik bagi tanaman,
karena pestisida nabati tersebut akan
menyebabkan tanaman terhindar dari serangan
hama dan penyakit, dimana dengan terhindarnya
tanaman dari serangan hama/penyakit akan
menyebabkan tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik tanpa adanya
kerusakan yang menyebabkan terganggunya
Gambar 2. Histogram Tinggi Tanaman Kentang (cm) Pada
proses fisiologis dalam tubuh tanaman dan Perlakuan Berbagai Pestisida Nabati
apabila proses fisiologis tanaman baik maka
dapat memberikan hasil produksi tanaman
kentang meningkat.
Di dalam daun serei terkandung senyawa
minyak atsiri dan serei wangi ini mampu
menghambat perkembangan OPT bahkan
membunuh OPT target. Beberapa jenis hama
yang bisa dikendalikan dengan minyak atsiri
serei wangi adalah kutu sisik, aphids, lalat buah,
kutu kebul, thrips. Sebagai pengendali hama,
minyak atsiri serei wangi mempunyai beberapa
mekanisme dalam mengendalikan hama,
diantaranya adalah sebagai penolak atau
repellent.

20
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id
Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

Gambar 3. Grafik Jumlah Daun (helai) Tanaman Kentang P0N1 54.67c 233.53e
Pada Pemberian Pupuk Organik Bokasi Paitan Umur 11
MST P0N2 65.00f 257.67i
P0N3 76.33i 284.40l
P1N0 54.00c 221.93d
P1N1 61.33e 250.53h
P1N2 74.00h 285.60m
P1N3 83.67k 317.20p
P2N0 50.33b 215.87b
P2N1 58.00d 243.00f
P2N2 71.67g 276.73k
P2N3 79.67j 309.00o
P3N0 52.00b 217.93c
Gambar 4. Histogram Jumlah Daun (helai) Tanaman P3P1 57.00d 247.93g
Kentang Pada Perlakuan Berbagai Pestisida Nabati P3N2 72.67gh 269.00j

Pada Gambar 1 dan 3, grafik tinggi P3N3 81.33j 306.60n


tanaman linier postif (r) dengan pemberian Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang
sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak
pupuk organik bokashi paitan 3.5 kg plot dan nyata pada taraf uji 5 % (huruf kecil) uji jarak DMRT.
koefisien determinasinya (R = 93.00%) yaitu
tinggi tanaman meningkat didominasi dan Interaksi kombinasi perlakuan pemberian
dipengaruhi oleh perlakuan pemberian pupuk pupuk organik bokasi paitan 3.5 kg/plot dan
organik bokasi paitan dan 7% dipengaruhi oleh perlakuan pestisida nabati serei wangi (P3N3)
faktor lingkungan dan lainnya yang tidak dapat menghasilkan jumlah umbi terbanyak 81.33
diprediksi. Jumlah daun tanaman kentang umbi berbeda tidak nyata dengan kombinai
kuadratik positif (r2) dengan koefisien perlakuan pemberian pupuk bokasi paitan 2.5
determinasi (R = 99.90%) dipengaruhi oleh kg/plot dan pestisida nabati serei wangi (P2N3)
perlakuan pupuk organik bokasi paitan sehingga 79.67 umbi dan nyata pengaruhnya terhadap
dihasilkan jumlah daun maksimum 260.36 helai. taraf kombinasi perlakuan lainnya. Terendah
Gambar 2 dan 4, perlakuan pestisida nabati daun jumlah umbi kentang dihasilkan tanpa pemberian
serei wangi menghasilkan tinggi tanaman 57.23 pupuk organik bokasi paitan dan pestisida nabati
cm dan jumlah daun 266.95 helai. atau sebagai kontrol (P0N0) 48.33 umbi.
Produksi umbi kentang per plot tertinggi
Tabel 2. Uji Beda Rataan Jumlah Umbi Per Plot 309.00 gr justru dihasilkan oleh kombinai
(umbi), Produksi Umbi Per Plot (gr) Tanaman perlakuan pemberian pupuk bokasi paitan 2.5
Kentang (Solanum tuberosum. L) Terhadap kg/plot dan pestisida nabati serei wangi (P2N3)
Interaksi Perlakuan Pupuk Bokasi Paitan dan dan nyata pengaruhnya pada taraf kombinasi
Pestisida Nabati Umur 11 MST perlakuan lainnya. Terendah produksi umbi
Parameter Produksi kentang per plot dihasilkan oleh kombinasi
Kombinasi
Umur 11 MST (P0N0) 213.40 gr.
Perlakuan
Jumlah Umbi Produksi Umbi Pemberian bokasi daun paitan
Per Plot (buah) Per Plot (g) menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan
P0N0 48.33a 213.40a produksi tanaman kentang, yang juga

21
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id
Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

dipengaruhi oleh jenis pestisida nabati yang Gambar 5. Grafik Jumlah Umbi Per Plot (umbi) Tanaman
diberikan. Dalam hal ini kandungan bokasi daun Kentang Pada Interaksi Perlakuan Pupuk Organik Bokasi
Paitan dan Berbagai Pestisida Nabati
paitan dan pestisida nabati saling mendukung
untuk pertumbuhan dan produksi tanaman
kentang.
Hasil analisis unsur hara tanah lahan
percobaan menunjukan ketersediaan unsur hara
makro dan mikro beserta unsur hara lainnya
yang dominan di butuhkan tanaman baik dalam
jumlah banyak maupun sedikit antara lain N
(0,5%), K-d (0,45%), Ca-dd (1.40%), Mg-dd
(0,35), Na (0,11%), Mn (2344,92%), Zn
(27.84%), Cu (4,23%), Fe (2.21%), B (0,87%),
Ph tanah (5.59%) C organik (6.63%) (Asian Agri
Research and Development Centre, 2021).
Hasil analisis kadar hara bokasi daun
paitan menunjukan ketersediaan unsur hara Gambar 6. Grafik Produksi Umbi Per Plot (gr) Tanaman
Kentang Pada Interaksi Perlakuan Pupuk Organik Bokasi
antara lain N (0,84%), P2O5 (0,67%), K2O Paitan dan Berbagai Pestisida Nabati
(1,99%), Mg0 (1,03%), Ca (2,32%). Ph (7,40) C
organic (13,04%) (Asian Agri Research and Pada Gambar 5 dan 6, interaksi
Development Centre, 2021). kombinasi perlakuan pupuk organik bokasi
Hasil analisis unsur hara pupuk organik paitan dan pestisida nabati dari masing-masing
bokasi paitan dengan pemberian 3,5 kg/plot dan taraf kombinasi perlakuan grafiknya
kandungan unsur hara pada lahan lokasi menunjukkan kuadratik positif dengan koefisien
penelitian disertai perlakuan pestisida nabati determinasinya rendah 77.60% mempengaruhi
daun serei wangi menghasilkan jumlah dan kombinasi perlakuan terhadap jumlah umbi per
produksi umbi per plot tertinggi, seperti terlihat plot yang dihasilkan dan 22.40% cendrung
pada gambar grafik dibawah. dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor
lainnya. Produksi umbi per plot tertinggi
dihasilkan oleh kombinasi (P2N3) dan (P3N3)
dengan masing koefisien determainasinya
(82.90%) dan (81.40%) pengaruh kombinasi
perlakuan pemberian pupuk organik bokasi
paitan 2.5-3.5 kg/plot dengan pestisida nabati
sere wangi.

KESIMPULAN
1. Pupuk organik bokasi paitan 3.5 kg/plot
memberikan hasil terbaik terhadap tinggi
tanaman (cm) dan jumlah daun (helai)
2. Pestisida nabati sere wangi menghasilkan
tinggi tanaman tertinggi (cm) dan jumlah
daun terbanyak (helai)

22
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id
Volume 2 Issue 1 | February - August 2023 | AGRONITA | ISSN : 2337-6600

3. Interaksi perlakuan pemberian pupuk organik esculentum Mill.). Skripsi. Pekanbaru. Hal
bokasi paitan 2.50 - 3.25 kg/plot dan pestisida 33.
nabati sere wangi menghasilkan jumlah umbi Nurchayatia,Y., Setiaria, N., Dewia,N.K.,
dan produksi umbi per plot terbanyak. Meinaswatia, F.S, 2019. Karakterisasi
4. Pemberian pestisida nabati daun papaya, daun Morfologi dan Fisiologi Dari Tiga
sirsak dan serei wangi dapat menekan Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.
serangan OPT pada tanaman kentang. ) di Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
NICHE Journal of Tropical Biology.
DAFTAR PUSTAKA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Amarullah, M. R., Sudarsono., Amarillis, S. 2015. Statistik Konsumsi Pangan. 2015.
2019. Produksi dan Budidaya Umbi Bibit www.epublikasi.setjen.pertanian.go.id.
Kentang (Solanum tuberosum L.) di Diakses 25 Maret 2021
Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Rahmawati, F., K. P. Wicaksono dan N. Aini,
Departemen Agronomi dan Hortikultura, 2018. Pengaruh Fermentasi Urin Kelinci
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian dan Fermentasi Paitan Terhadap
Bogor. Bul. Agrohorti 7(1) : 93-99 Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Paprika
(2019). (Capsicum annum var Grossum) dengan
Asian Agri Research and Development Centre, Sistem Hidroponik Substrat. Jurnal
2021. Hasil Analisa Bokashi Jerami Padi. Produksi Tanaman. 6 (2):194-202.
PT.Nusa Pusaka Kencana Analytical and Samadi. B, 2018. Sukses Budidaya Kentang di
OC Laboratory. Bahilang Estate, Tebing Dataran Tinggi dan Dataran Medium.
Tinggi Deli. North Sumatera Indonesia. Pustaka Kemang, Jakarta.
Astuti, R.B. 2016. Pengaruh Pemberian Pestisida Sumarni, E., Rifan, M., Farid, N., Soesanto. L,
Organik dari Daun Mindi (Melia 2019. Aeroponik Benih Kentang,
azedarach L.), Daun Pepaya (Carica Penerbit Swadaya, Jakarta.
papaya L.), dan Campuran Daun Pepaya Trisna, E.A., Sopandi, T., Andriani. V, 2022.
(Carica papaya L.) dan Daun Mindi Aplikasi Kompos Daun Paitan (Tithonia
(Melia azadarach L.) Terhadap Hama dan diversifolia) Terfermentasi Ragi Tape
Penyakit Tanaman Cabai Merah Sebagai Pupuk Cair Terhadap
(Capsicum annuum L.). Skripsi. Pertumbuhan dan Hasil Panen Bawang
Yogyakarta. Dayak (Eleutherine Bulbosa). Stigma 15
Budirman, B dan Hamka. A, 2019. Analisis (1): 15-27
Kandungan Hara Kompos Johar Cassia
siamea Dengan Penambahan Aktivator
Promi. Jurnal Biologi Makassar, 4(1): 68-
76.
Gomez, K.A dan A.A. Gomez, 1984. Statistical
Procedures For Agricultural Research 2 nd
Edition, Wiley. Pp. 100-104.
Hastari, R.P. Dwi, 2019. Pemberian Beberapa
Konsentrasi Ekstrak Tithonia diversifolia
(Hemsley) A. Gray Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa
Varietas Tomat (Lycopersicum

23
Homepage : http://agronita.usxiitapanuli.ac.id

Anda mungkin juga menyukai