Anda di halaman 1dari 3

 Pada masa revolusi, bentuk Negara Indonesia adalah kesatuan, dengan

bentuk pemerintahan republic dan presiden berkedudukan sebagai


kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan. Sistem pemerintahan
yang di pakai adalah ssistem presidensial.
 Dalam periode ini UUD 1945 dijadikan pegangan, walaupun telah
berlaku, yang dapat dibentuk hanya presiden, wakil presiden, serta
menteri dan gubernur.
 Sebelum adanya MPR, DPR, DPA segala kekuasaan dijalankan presiden
dan dibantu oleh KNIP, ketentuan ini ada pada pasal IV Aturan
Peralihan UUD 1945. Kekuasaan yang sangat besar ini diberikan
presiden hanya untuk sementara waktu, agar penyelenggaraan Negara
dapat berjalan.
 Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 dijadikan Belanda untuk menuduh
Indonesia sebagai Negara dictator karena kekuasaaan Negara terpusat
pada presiden.
 Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia Internasional,
pemerintah RI mengeluarkan 3 buah maklumat.
 Ke 3 maklumat itu memberi pengaruh yang cukup besar, seperti
maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 tentang perubahan
pemerintahan presidensil menjadi sistem parlementer (yaitu presiden
tidak lagi mempunyai rangkap jabatan, presiden hanya kepala Negara,
kepala pemerintahan dipegang perdana menteri yang bertanggung jawab
kepada DPR yang kekuasaanya dipegang oleh KNIP.
 Akan tetapi, sistem ini membawa bangsa Indonesia ke dalam keadaan
yang tidak stabil. Kabinet parlementer mudah dijatuhkan dengan mosi
dari DPR.
 Sistem parlementer berlaku tanggal 14 November 1945 – 27 Desember
1949.
 Terjadi beberapa kali pergantian kabinet. Kabinet pertama dipimpin oleh
Sutan Syahrir dilanjut dengan Sutan Syahrir II dan Sutan Syahrir III.
Sewaktu bubarnya kabinet Sutan Syahrir III pemerintah membentuk
Kabinet Presidensial kembali (27 Juni 1947 – 3 Juli 1947). Tetapi atas
desakan beberapa partai politik, presiden soekarno kembali membentuk
Kabinet Parlementer yaitu Kabinet Amir Syarifudin I, Kabinet Amir
Syarifudin II, Kabinet Hatta I, Kabinet Darurat, dan Kabinet Hatta II.
 Karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama, kondisi
pemerintahan menjadi tidak stabil serta colonial Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia.
 Periode NKRI berakhir seiring dengan hasil kesepakatan KMB yang
mengubah bentuk Negara menjadi serikat pada tangggal 27 Desember
1949
 Periode ini ditandai dengan munculnya gerakan separatism dengan
tujuan mendirikan Negara baru untuk memisahkan diri dari NKRI
diantaranya yaitu
a. Pemberontakan PKI Madiun pada tanggal 18 september 1948 yang
dipimpin oleh Amir Syarifuddin dan Musso. Tujuan dari pemberontakan
PKI adalah ingin mengganti dasar Negara Pancasila menjadi komunis
serta ingin mendirikan negara Soviet Republik Indonesia. Pada tanggal
30 September 1948 , pemberontakan PKI berhasil ditumpas oleh TNI
dibantu oleh rakyat, dibawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto di Jawa
Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur. Akhir peristiwa Musso
dan Amir Syarifuddin berhasil ditembak mati.
b. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di daerah Jawa Barat
yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo yang memiliki
cita-cita mendirikan Negara Islam Indonesia, diwujudkan melalui
Proklamasi pada tanggal 7 Agustus 1949 di Desa Cisayong, Jawa Barat.
Untuk mengatasi pemberontakan , pasukan TNI dan rakyat
menggunakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber. Akhirnya
Kartosuwiryo berhasil ditangkap dan dijatuhi hukumana mati.

Anda mungkin juga menyukai