Anda di halaman 1dari 10

Pentingnya Pembelajaran Akidah Akhlak di Sekolah Dalam Membentuk

Karakter Siswa Yang Unggul

Oleh : Stevia Reynata

Abstrak
Artikel ilmiah ini membahas pentingnya pembelajaran akidah akhlak di
lingkungan sekolah untuk membentuk karakter siswa. Penelitian dilakukan dengan
metode studi kepustakaan yang melibatkan pengumpulan, evaluasi, analisis, dan
sintesis informasi dari berbagai sumber yang relevan. Pembelajaran akidah akhlak
memiliki dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari siswa, dan sejalan
dengan prinsip-prinsip dasar Islam. Penerapan nilai-nilai Aqidah Akhlak dalam
pembentukan karakter siswa melibatkan disiplin serta aturan yang telah ditetapkan
dalam kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, sekolah juga memiliki peran penting
dalam membentuk karakter siswa, dan guru perlu menerapkan metode
pembelajaran yang efektif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Aqidah Akhlak


bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa yang bertanggung jawab dan
berkualitas. Pembelajaran karakter memainkan peran penting dalam membentuk
generasi yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Dalam
kesimpulan, artikel ini menggarisbawahi pentingnya pembelajaran akidah akhlak
dalam pembentukan karakter siswa dan peran metode pembelajaran yang efektif
dalam mencapai tujuan tersebut.

Kata Kunci : Pembelajaran Akidah Akhlak, Penerapan, Karakter

Pendahuluan

Pendidikan adalah salah satu fondasi utama dalam upaya memajukan suatu
negara. Dengan bantuan pendidikan, para generasi muda disiapkan untuk
menghadapi berbagai permasalahan yang rumit dalam era kontemporer. Namun,
pendidikan tidak hanya tentang akuisisi pengetahuan akademis semata, melainkan
juga tentang pembentukan karakter yang kuat dan bermoral. Dalam konteks ini,
pentingnya pembelajaran akidah akhlak di sekolah tidak dapat diabaikan.

Pembelajaran akidah akhlak memiliki kedalaman nilai dalam ajaran Islam.


Islam bukan hanya agama yang memberikan panduan beribadah, tetapi juga sistem
etika dan moral yang kuat. Ajaran Islam mengajarkan kepada umatnya untuk hidup
dengan prinsip-prinsip kejujuran, toleransi, empati, integritas, dan kepedulian
sosial. Ini adalah nilai-nilai yang mendasari karakter Islam yang baik, karakter yang
diharapkan menjadi panduan dalam semua aspek kehidupan.

Di sekolah, para siswa berinteraksi dengan berbagai konsep dan nilai dalam
kurikulum yang diberikan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka menghadapi
pelajaran akademis, berbagai peluang sosial, dan tantangan yang datang. Oleh
sebab itu, pendidikan bukan hanya tentang peningkatan pengetahuan, tetapi juga
tentang perkembangan karakter siswa.

Pendidikan akidah akhlak di sekolah akan menciptakan fondasi moral yang


kuat bagi siswa. Ini membantu mereka memahami makna kebaikan, mengenal
perbedaan antara benar dan salah, dan mengembangkan kemampuan untuk
membuat keputusan etis. Selain itu, pembelajaran akidah akhlak juga membantu
siswa untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan yang universal, sehingga mereka
dapat bersikap toleran, menghormati perbedaan, dan menjadi warga yang bermoral
dalam masyarakat yang semakin multikultural.

Metode Penelitian

Di dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode analisis


literatur atau studi kepustakaan untuk mengeksplorasi sumber-sumber yang terkait
dengan topik yang dibahas, yaitu signifikansi pembelajaran akidah akhlak di
lingkungan sekolah dalam membentuk karakter siswa. Metode studi kepustakaan
ini melibatkan pengumpulan, evaluasi, analisis, dan sintesis informasi dari beragam
sumber seperti buku, jurnal, dan referensi lain yang dianggap relevan. Tujuan dari
kajian ini adalah untuk menggambarkan tingkat pentingnya pembelajaran akidah
akhlak dalam membentuk karakter unggul siswa
Pembelajaran akidah Akhlak

Seperti halnya dalam berbagai disiplin ilmu lainnya, penelitian tentang


akidah akhlak juga memiliki dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana yang diajarkan dalam hadits Jibril, yang mencakup pertanyaan-
pertanyaan mengenai iman, Islam, dan Ihsan. Hal ini menunjukkan bahwa dasar-
dasar Islam terdiri dari pertama, keyakinan (akidah), kedua, hukum Islam (syariah),
dan ketiga, etika dan perilaku (akhlak).1 Pelaksanaan pembelajaran mengenai
Aqidah Akhlak mengacu pada ketaatan terhadap aturan dan pedoman yang telah
ditegakkan dalam setiap tahap atau proses pendidikan di lembaga Pendidikan. Hal
ini mencakup proses pembelajaran yang mengikuti kurikulum dan silabus yang
telah ditentukan oleh pemerintah untuk setiap mata Pelajaran. Pendidikan karakter
melibatkan proses mengubah dan memperkaya nilai-nilai yang berkembang dalam
diri individu sehingga nilai-nilai tersebut menjadi satu kesatuan yang terlihat dalam
semua tindakan dan perilaku mereka. Pembangunan karakter bangsa dapat dicapai
dengan mendukung siswa dalam pengembangan karakter positif melalui berbagai
program yang bertujuan untuk mengkomunikasikan nilai-nilai karakter bangsa
yang diharapkan bisa diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.2

Oleh sebab itu, sebenarnya sekolah hanya perlu untuk mengelola,


merancang program, atau perencanaan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
membentuk karakter siswa, bukan hanya dalam hal kecerdasan intelektual, tetapi
juga dalam hal karakter atau kepribadian siswa. Oleh karenanya, dalam kegiatan
prakteknya, guru harus mampu memberikan pembelajaran yang memiliki dampak
penting selama pelaksanaan proses belajar-mengajar berlangsung. Guru
menggunakan beragam sumber belajar dan mengaitkannya dengan materi yang
sedang diajarkan. Selain itu, dalam proses pembelajaran keterlibatan siswa juga

1
Hidayat Ginanjar and Nia Kurniawati, ‘Pembelajaran Akidah Akhlak Dan Korelasinya Dengan
Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik’, QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama,
4.2 (2020), 133–40.
2
Septi Nurjanah, Nurilatul Rahma Yahdiyani, and Sri Wahyuni, ‘Analisis Metode Pembelajaran
Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Pemahaman Dan Karakter Peserta Didik’, EduPsyCouns, 2.1
(2020), 366–77.
termasuk hal yang perlu diberi perhatian karena hal ini dapat digunakan untuk
mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi Aqidah Akhlak.3

Dalam rangka menciptakan generasi yang beretika, berintegritas, dan


mampu berkontribusi positif pada masyarakat, penting bagi lembaga pendidikan
untuk menanamkan pembelajaran akidah akhlak sebagai bagian integral dari
kurikulum mereka. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi suatu alternatif yang
efektif guna mencetak karakter generasi bangsa yang unggul, yang pada gilirannya
akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan bangsa.

Metode Pembelajaran Yang Efektif

Dalam kegiatan pembelajaran Akidah akhlak, metode merupakan suatu hal


yang sangat perlu diperhatikan. Dengan metode pembelajaran yang tepat,
pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih berhasil dan semangat belajar siswa
meningkat selama proses belajar mengajar. Suprahatiningrum (2013: 153)
menggambarkan bahwa metode pembelajaran pada dasarnya merupakan
perencanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode ini
memastikan bahwa setiap siswa dapat berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk menerapkan metode yang telah direncanakan, aktivitas praktis harus
dilakukan sehingga tujuan yang telah dipersiapkan bisa tercapai secara efisien,
termasuk pedoman dan peralatan yang digunakan untuk mendukung terlaksananya
strategi pembelajaran.

Sebagai seorang guru mata Pelajaran Akidah Akhlak harus memiliki strategi
tertentu untuk meningkatkan disiplin belajar siswa. Strategi ini melibatkan guru
memberikan arahan tentang pentingnya disiplin kepada siswa, menunjukkan contoh

3
Purniadi Adi Putra, ‘Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak’, Al-
Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 9.2 (2018), 37
<https://doi.org/10.14421/jpdi.2017.0902-04>.
perilaku yang baik, memberikan nasihat agar bersikap dengan baik dan memberikan
sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib .4

Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, berbagai teknik


pembelajaran digunakan, seperti ceramah, sesi tanya jawab, demonstrasi, dan
latihan berulang. Teknik pembelajaran dipilih sesuai dengan konten yang akan
diajarkan kepada siswa di hari itu. Dalam kegiatan pembelajaran penggunaan media
melibatkan elemen suara dan visual, termasuk peralatan seperti proyektor LCD dan
materi yang telah disiapkan oleh guru yang dipotong menjadi bagian-bagian kecil
dan dipajang di papan tulis dengan tujuan untuk menjaga minat siswa selama
pembelajaran.

Pendekatan ini sesuai dengan pandangan Sumantri (2016: 115) mengenai


kebutuhan pemahaman yang memadai terkait media pembelajaran dalam proses
pengajaran di kelas. Ini mencakup berbagai aspek seperti: (a) Kesadaran tentang
media pembelajaran sebagai alat komunikasi yang dapat meningkatkan efisiensi
proses pembelajaran di kelas, (b) Peran media dalam mencapai tujuan Pendidikan,
(c) Proses pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, (d) Ragam peralatan
dan teknik media pembelajaran yang berbeda di kelas, (e) Pemanfaatan media
pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan di kelas, (f)
Penyelenggaraan inovasi dalam penggunaan media pembelajaran.

Dengan demikian, dapat dipahami betapa esensialnya variasi dalam metode


pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks dan situasi tertentu untuk
memastikan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik dalam proses pembelajaran. Tiap
metode pembelajaran memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu, tugas
seorang guru adalah menerapkan metode yang sekiranya akan cocok dengan
keperluan pembelajaran guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang efisien,
efektif, dan menarik. Hal ini mencakup pilihan metode seperti ceramah, diskusi,

4
Eka Nurjannah and others, ‘Strategi Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Belajar Siswa’, Journal of Education and Instruction (JOEAI), 3.2 (2020), 159–71
<https://doi.org/10.31539/joeai.v3i2.1381>.
demonstrasi, pembelajaran lapangan, dan metode lain yang selaras dengan tujuan
tujuan awal pembelajaran 5

Menerapkan nilai-nilai Aqidah Akhlak dalam rangka membentuk karakter


siswa adalah tindakan yang sangat positif. Dengan menerapkan nilai-nilai Aqidah
Akhlak, diharapkan siswa akan secara perlahan-lahan dapat memahami dan
mengadopsi nilai-nilai tersebut di kehidupan keseharian nya. Langkah ini bertujuan
agar mereka dapat menjadi individu yang lebih baik, dan melalui pendidikan
Aqidah Akhlak, diharapkan siswa akan didorong untuk mengembangkan karakter
yang lebih baik dan bertanggung jawab. 6

Pentingnya Pembelajaran Akidah Akhlak di Sekolah

Pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah sebuah proses yang diselenggarakan


dengan penuh kesadaran dan perencanaan, bertujuan untuk mempersiapkan peserta
didik agar mereka dapat mengenali, memahami, menghayati, dan mempercayai
Allah SWT, serta menerapkan nilai-nilai perilaku akhlak yang baik dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Guru memainkan peran penting dalam mencapai
tujuan ini melalui berbagai kegiatan seperti bimbingan, pengajaran, latihan,
pengalaman, memberikan teladan, dan pembiasaan kepada siswa. Dengan
pendekatan ini, siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami nilai-nilai akidah
yang memiliki signifikansi besar. Mata pelajaran Aqidah Akhlak yang diajarkan dan
diterapkan di sekolah yang termasuk bagian integral dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam kurikulum sekolah formal. Mata pelajaran ini fokus pada isu-
isu keimanan dan perilaku baik yang berperan penting dalam pengembangan
karakter siswa. Aqidah Akhlak juga erat kaitannya dengan meningkatkan keimanan
siswa dan membentuk perilaku yang baik.

5
fernanda rahmadika putra, Ali Imron, and Djum Djum Noor Benty, ‘Implementasi Pendidikan
Karakter Sopan Santun Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak’, Jurnal Administrasi Dan Manajemen
Pendidikan, 3.3 (2020), 182–91 <https://doi.org/10.17977/um027v3i22020p182>.
6
A Adriantoni and Y Yandrizal, ‘Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembinaan Karakter Peserta
Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam’, Murabby: Jurnal Pendidikan Islam, 1.2
(2021), 2019–22 <https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/murabby/article/view/2821/0>.
Adapun tujuan dari adanya pembelajaran akidah akhlak di sekolah adalah
sebagai berikut. Pertama, tujuannya adalah meningkatkan ketakwaan siswa
terhadap Allah SWT, sehingga diharapkan siswa dapat meresapi dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari mereka,
baik dalam ranah individu maupun dalam interaksi sosial di masyarakat. Kedua,
tujuan lainnya adalah membentuk siswa menjadi warga negara Indonesia yang
berakhlak mulia, menunjukkan perilaku yang baik, indah, mulia, dan terpuji, serta
menjauhi perilaku yang buruk, jelek, dan tercela. Hal ini bertujuan untuk menjaga
hubungan harmonis siswa dengan Allah SWT dan sesama manusia. Ketiga, tujuan
penting lainnya adalah mengembangkan dan memperkuat keyakinan siswa, yang
akan tercermin dalam perilaku mereka yang baik. Di samping itu, diharapkan
bahwa siswa mampu memiliki karakter akhlak yang luhur dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam hal pribadi, sosial, dalam berkomunitas,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pembelajaran Aqidah Akhlak juga
bertujuan memberi siswa dasar yang kukuh untuk melanjutkan pendidikan mereka
ke tahap selanjutnya.7

Akidah akhlak semestinya menjadi pedoman bagi setiap muslim. Yang


berarti bahwa, setiap muslim harus meyakini prinsip-prinsip dasar dalam akidah
akhlak ini. Tujuan dari pendidikan akidah akhlak, menurut tingkatannya, adalah
sebagai berikut:
1. Memupuk dan mengembangkan pemahaman tentang ketuhanan yang dimiliki
peserta didik sejak lahir.
2. Memberikan pemahaman yang benar kepada peserta didik tentang apa yang
harus mereka imani.
3. Mendorong peserta didik untuk memiliki pengetahuan, pemahaman, dan

7
Rubini Rubini, ‘Efektivitas Pembelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga
Gunungkidul Yogyakarta’, Humanika, 21.1 (2021), 83–98
<https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.32303>.
keinginan yang kuat untuk menerapkan prinsip-prinsip akhlak yang baik.
4. Membentuk pribadi Muslim yang memiliki karakter luhur dan mulia. 8

Jika melihat dari tujuan umum dari adanya pendidikan Akidah Akhlak, hal
tersebut sejalan dengan tujuan umum pendidikan Agama Islam secara keseluruhan.
Tujuan tersebut adalah membentuk pribadi siswa sebagai khalifah Allah yang
beriman kepada Allah dan tunduk patuh kepada-Nya secara keseluruhan. Sementara
itu, tujuan khusus dari mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah mengembangkan dan
memperkuat iman siswa, yang tercermin dalam perilaku terpuji mereka. Perilaku
terpuji ini meliputi tingkah laku yang baik dalam aspek pribadi serta tingkah laku
yang baik dalam konteks sosial.

Kesimpulan

Pembelajaran Akidah Akhlak memiliki aplikasi yang kuat dalam kehidupan


sehari-hari, sejalan dengan dasar-dasar Islam yang mencakup akidah (keyakinan),
syariah (hukum Islam), dan akhlak (etika dan perilaku). Pentingnya pembelajaran
Akidah Akhlak terkait dengan pembentukan karakter siswa dan bukan hanya aspek
kecerdasan intelektual. Guru memiliki peran kunci dalam pembentukan karakter
siswa dengan menerapkan strategi yang mencakup arahan, teladan, nasehat, dan
sanksi terhadap kedisiplinan siswa. Pemilihan metode pembelajaran yang berhasil
merupakan unsur kunci dalam pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak. Guru
perlu memilih metode yang cocok dengan materi yang disampaikan dan
memanfaatkan berbagai jenis media agar dapat menjaga keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Variasi dalam metode pembelajaran membantu
menciptakan lingkungan pembelajaran yang efisien, efektif, dan menarik.

Penerapan nilai-nilai Aqidah Akhlak dalam membentuk karakter siswa


bertujuan untuk memberikan siswa pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
tersebut dan mendorong mereka untuk menjadi individu yang lebih baik dan
bertanggung jawab. Dalam konteks ini, pendidikan karakter memiliki peran sentral

8
S Hidayat, R Wulandari, and ..., ‘Analisis Materi Pembelajaran Aqidah Dalam Penguatan Aqidah
Anak Pada Anak Usia Sd’, Al-Urwatul Wutsqa …, 2.2 (2022), 110–18
<https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/8187>.
dalam membentuk generasi yang memiliki karakter yang kuat sesuai dengan nilai-
nilai bangsa. Secara keseluruhan, pembelajaran Akidah Akhlak di sekolah adalah
bagian integral dari pendidikan Agama Islam, dengan tujuan meningkatkan
ketakwaan siswa, membentuk warga negara yang baik, dan mengembangkan
karakter akhlak yang mulia. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar akidah akhlak
dalam Islam yang mengarah pada pemahaman yang benar tentang Allah, iman yang
kuat, dan perilaku yang baik dalam berbagai konteks kehidupan.

Daftar Pustaka

Adriantoni, A, and Y Yandrizal, ‘Implementasi Kurikulum 2013 Dalam


Pembinaan Karakter Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam’, Murabby: Jurnal Pendidikan Islam, 1.2 (2021), 2019–22
<https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/murabby/article/view/2821/0>

Ginanjar, Hidayat, and Nia Kurniawati, ‘Pembelajaran Akidah Akhlak Dan


Korelasinya Dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik’,
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 4.2 (2020), 133–40

Hidayat, S, R Wulandari, and ..., ‘Analisis Materi Pembelajaran Aqidah Dalam


Penguatan Aqidah Anak Pada Anak Usia Sd’, Al-Urwatul Wutsqa …, 2.2
(2022), 110–18
<https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/8187>

Nurjanah, Septi, Nurilatul Rahma Yahdiyani, and Sri Wahyuni, ‘Analisis Metode
Pembelajaran Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Pemahaman Dan
Karakter Peserta Didik’, EduPsyCouns, 2.1 (2020), 366–77

Nurjannah, Eka, Masudi Masudi, Baryanto Baryanto, Deriwanto Deriwanto, and


Asri Karolina, ‘Strategi Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak Dalam
Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa’, Journal of Education and
Instruction (JOEAI), 3.2 (2020), 159–71
<https://doi.org/10.31539/joeai.v3i2.1381>

putra, fernanda rahmadika, Ali Imron, and Djum Djum Noor Benty,
‘Implementasi Pendidikan Karakter Sopan Santun Melalui Pembelajaran
Akidah Akhlak’, Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 3.3
(2020), 182–91 <https://doi.org/10.17977/um027v3i22020p182>

Putra, Purniadi Adi, ‘Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran


Aqidah Akhlak’, Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 9.2 (2018),
37 <https://doi.org/10.14421/jpdi.2017.0902-04>

Rubini, Rubini, ‘Efektivitas Pembelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah


Tsanawiyah Sunan Kalijaga Gunungkidul Yogyakarta’, Humanika, 21.1
(2021), 83–98 <https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.32303>

Anda mungkin juga menyukai