Anda di halaman 1dari 5

FILOSOFI PENDIDIKAN

TOPIK 2
Mulai dari Diri

Oleh

Alfiatun Nisaa’ Khirah Zaafirah


249022485279
PGSD 001

BIDANG STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
Tulisan Reflektif
“Pemikiran-Pemikiran Ki Hadjar Dewantara”

Ki Hadjar Dewantara, dikenal sebagai pionir pendidikan bagi bangsa Indonesia,


mengemukakan pemikiran yang revolusioner melalui semboyan "Tut Wuri Handayani", yang
artinya memberikan dorongan dari belakang. Pemikiran ini menekankan pentingnya peran
pendidik sebagai fasilitator yang mendorong dan mendukung peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri. Beliau percaya bahwa pendidikan haruslah membebaskan, tidak
membelenggu, sehingga setiap individu dapat berkreasi dan berinovasi tanpa batas. Ki Hadjar
Dewantara menganggap pendidikan sebagai sarana untuk mempersiapkan generasi muda yang
merdeka secara intelektual, emosional, dan sosial.
Relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat
ini dan saat saya bersekolah sangatlah signifikan. Di era digital dan globalisasi ini,
kemerdekaan belajar menjadi sangat penting. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang
pendidikan yang membebaskan dan mendorong kreativitas masih relevan. Hal ini terlihat dari
berbagai upaya pemerintah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, kurikulum yang
lebih fleksibel, dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Namun, tantangan terbesar
adalah bagaimana menjadikan pemikiran ini sebagai realitas yang konsisten di setiap lembaga
pendidikan di Indonesia.
Saat saya menjadi peserta didik, saya merasa bahwa kemerdekaan belajar belum
sepenuhnya terwujud. Kendala seperti kurikulum yang kaku dan metode pengajaran yang
monoton seringkali membuat proses belajar kurang menarik. Namun, ketika saya memilih
profesi sebagai guru, saya berusaha menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Ki Hadjar
Dewantara. Saya berusaha sebisa mungkin untuk menjadi fasilitator yang mendukung
kreativitas dan inovasi peserta didik, serta memberikan mereka ruang untuk bereksplorasi.
Tentu, ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat sistem pendidikan yang masih terus
berkembang. Namun, keyakinan terhadap pentingnya kemerdekaan belajar membuat saya terus
berusaha untuk mewujudkannya dalam praktik pendidikan.Setelah memahami kebutuhan
belajar peserta didik secara spesifik, Siti harus beradaptasi dengan mengubah atau
menyesuaikan rencana pembelajaran yang awalnya telah disusun. Penyesuaian ini bisa
mencakup pendekatan mengajar, tujuan pembelajaran, materi ajar, serta metode dan media
pembelajaran yang digunakan.
Harapan dan Ekspektasi

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang
pada diri Anda sebagai seorang pendidik Anda harapkan ada dalam topik ini?
dan pada peserta didik Anda setelah
mempelajari topik ini
Untuk diri sendiri: Untuk diri sendiri:

Sebagai seorang pendidik, harapan yang Beberapa kegiatan dan materi yang saya
ingin saya lihat pada diri saya adalah harapkan dalam mempelajari pemikiran-
kemampuan untuk menerapkan prinsip "Tut pemikiran Ki Hajar Dewantara antara lain
Wuri Handayani," yang berarti memimpin dari adalah diskusi mengenai prinsip "Tut Wuri
belakang. Ini mengajarkan saya untuk lebih Handayani", yang artinya memberi semangat
memberikan kepercayaan kepada peserta didik dan dukungan dari belakang. Prinsip ini
dalam mengeksplorasi dan menemukan ilmu menekankan pentingnya peran pendidik
pengetahuan dengan cara mereka sendiri, sebagai motivator dan fasilitator dalam proses
sambil saya mendukung dari belakang sebagai pembelajaran, bukan hanya sebagai pengajar.
fasilitator. Saya juga berharap dapat Selain itu, materi tentang pemikiran Ki
meningkatkan kemampuan dalam Hajar Dewantara juga dapat mencakup
menciptakan lingkungan belajar yang pembahasan tentang sistem pendidikan "Ing
demokratis, di mana setiap peserta didik Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun
merasa dihargai dan memiliki kesempatan Karso, Tut Wuri Handayani" yang
yang sama untuk berpartisipasi. Selain itu, menggambarkan filosofi pendidikan holistik.
saya ingin mengintegrasikan nilai-nilai Pemikiran ini relevan dengan pendidikan di
kebangsaan dan karakter dalam materi Indonesia karena menekankan pentingnya
pembelajaran untuk membentuk peserta didik keseimbangan antara transfer ilmu
yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi pengetahuan, pembentukan karakter, dan
juga memiliki integritas dan kepedulian sosial. pemberdayaan peserta didik.
Manfaat yang diharapkan dengan
mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara
adalah terciptanya sistem pendidikan yang
lebih humanis dan demokratis, di mana
peserta didik diberi ruang untuk tumbuh dan
berkembang sesuai potensi mereka. Hal ini
sangat relevan dengan tantangan pendidikan
di Indonesia saat ini yang memerlukan
pendekatan holistik dalam pendidikan, bukan
hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga
pengembangan karakter dan kreativitas
peserta didik.
Untuk peserta didik: Untuk peserta didik:

Saya berharap mereka dapat mencontoh Kegiatan yang bisa dilakukan antara lain
dan menjalankan nilai-nilai yang diajarkan adalah diskusi kelompok tentang filosofi "Tut
oleh Ki Hajar Dewantara, seperti kebebasan Wuri Handayani", yang artinya memberi
dalam bertanggung jawab, kebersamaan, dan dorongan dari belakang. Ini mengajarkan
rasa ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu peserta didik tentang pentingnya mendukung
pengetahuan. Saya ingin mereka mampu teman sejawat serta menjadi pemimpin yang
menjadi individu yang mandiri, kritis, dan mendorong kemajuan bersama, bukan
kreatif dalam memecahkan masalah, sekaligus dominasi. Selain itu, kegiatan seperti proyek
memiliki rasa cinta tanah air dan kepekaan kolaboratif yang berfokus pada
sosial yang tinggi. Selain itu, saya berharap pengembangan keterampilan dan
peserta didik dapat menumbuhkan rasa hormat pengetahuan, berbasis pada prinsip "Ing
dan empati terhadap sesama, yang merupakan ngarso sung tulodo", yang berarti di depan
dasar dari pendidikan karakter. harus memberi contoh, juga sangat relevan. Ini
mengajarkan tentang bagaimana menjadi
contoh yang baik dalam segala situasi.
Materi yang dapat diintegrasikan dalam
pembelajaran meliputi sejarah Ki Hajar
Dewantara dan latar belakang pemikirannya,
pengenalan terhadap sistem pendidikan
Taman Peserta didik yang ia dirikan, serta
studi kasus tentang implementasi filosofi
pendidikannya dalam konteks modern. Materi
ini dapat membantu peserta didik memahami
konsep pendidikan yang holistik, yang tidak
hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga
pengembangan karakter dan keterampilan
sosial.
Manfaat dari mempelajari pemikiran Ki
Hajar Dewantara sangatlah luas. Peserta didik
dapat mengembangkan sikap yang lebih
demokratis dalam interaksi sehari-hari, baik di
lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Mereka juga akan belajar tentang pentingnya
pendidikan karakter dan bagaimana
pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk
memajukan masyarakat. Lebih dari itu, dengan
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Ki
Hajar Dewantara, peserta didik dapat menjadi
individu yang lebih mandiri, kreatif, dan
memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai