Anda di halaman 1dari 12

lOMoARcPSD|318 183 78

PERAN MAHASISWA DALAM


MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

NAMA : RISKI PRIATMA SAPUTRA


NIM :050019383
lOMoARcPSD|318 183 78

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

RISKI, November 2023

Penulis
lOMoARcPSD|318 183 78

Daftar Isi

Pendahuluan ........................................................................................ 3

Pembahasan.......................................................................................... 3

A Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju dalam Bidang


Anti Korupsi .........................................................................................3
B Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju dalam Diplomasi
Digital ................................................................................................. 6
Pentutup .............................................................................................. 9

A. Kesimpulan ................................................................................... 9

Daftar Pustaka. ................................................................................. 10


lOMoARcPSD|318 183 78

Pendahuluan

Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berjalan dengan sangatcepat,
seiring dengan perkembangan kehidupan manusia.Tuntutan kemajuan dan kebutuhan zaman
menyebabkan mau tidak mau sebuah negara harus berbenah diridalam mempersiapkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap mengahadapi persaingan diberbagai
bidang khususnya dalam memasuki era milenial 4.0. Tidak terkecuali di Indonesia, sebagai
negara berkembang tentu Indonesia masih sangat minim SDM dibandingkan negara-negara
maju di dunia.
Untuk menghadapi era milenial ini, agar dapat mempertahankan eksistensi sebuah negara
diperlukan insan bermoral, kompeten, dan unggul. Dalam hal ini, peran duniapendidikan
dianggap merupakan lembaga yang paling strategis. Melalui lembaga pendidikan dapat
terbentuk manusia yang mampu menghadapi perkembangan dan tantangan zaman. Di sisi
lain pada era yang semakin maju ini, Indonesia sebagai sebuah bangsa yang majemuk, sering
menghadapi tantangan baik dari dalam maupun dari luar, yakni mulai lunturnya karakter
kebangsaan, terjadi perpecahan, bergesernya nilai-nilai budaya sebagai anutan, lunturnya rasa
kekeluargaan dan lainsebagainya. Nilai-nilai kebudayaan sebagai unsur pembentuk karakter
dan budi pekerti cenderung terancam eksistensinya. Sebagaimana kita ketahui bersama
keberagaman dan kemajemukan yang ada dapat menjadi modal dasar persatuan dan sekaligus
dapat juga menyebabkan perpecaghan di Indonesia. Sementara itu keberagaman dihasilkan
dari budaya bangsa Indonesia dihasilkan oleh beberapa suku yang Ada Dalam kondisi seperti
tersebut di atas, generasi muda dianggap adalah generasi pertama yang harus mendapatkan
perhatian yang serius.
Pembinaan dan pendidikan karakter sangat diperlukan bagi mereka. Generasi muda adalah
generasi yang berada pada tataran usia mencari jati diri. Oleh sebab itu maka generasi muda
harus dibentuk karakter yang baik yang dengan jati diri bangsaIndonesia. Pembentukan
karaketr generasi muda merupakan tanggung jawab bersama baik keluarga, sekolah,
pemerintah maupun masyarakat. Sebagai bagian dari generasi muda terdidik, disni peran
mahasiswa sebagai pelopor sangat strategis. Pendekatan melalui pembinaan teman sebaya
dan pendekatan humanis berbasis kearifan lokal diharapkan dapat menjawab permasalahan
yang terjadi dibangsa ini. Disini peran mahasiswa

sangat diperlukan, karena mereka merupakan generasi yang menjadi ujung tombakpelopor

yang menjembatani antara masyarakat tradisional dan masyarakat global1


lOMoARcPSD|318 183 78

Pembahasan

A Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju dalam Bidang Anti Korupsi salah satu
tujuan yang hendak dicapai Negara Indonesia adalah sesuai yang tertulis dalam pembukaan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945alinea ke -empat yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta 1 Lusiana
Mardawani,

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,dan


keadilan sosial. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, negara Indonesia mengalami berbagai
jenis permasalahan sehingga tujan tersebut belum dapat tercapai secara 206 menyeluruh.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia adalah tindak pidana korupsi.

Dari berbagai pengertian korupsi dari sejumlah kajian akademis dan organisasi
internasional, Leiken merumuskannya secara minimalis namun cakupannya luas.
Menurutnya, korupsi adalah “penggunaan kekuasaan publik (public power) untuk
mendapatkan keuntungan (material) pribadi atau kemanfaatan politik” (cf. Leiken 1997:55 -
73). Syed Hussein Alatas (1990 :3 - 4) juga merumuskan pengertian minimalis. Menurut
Alatas, “corruption is the abuse of trust in the interest of private gain,” yaitu penyalahgunaan
amanah untuk kepentingan pribadi. Alatas kemudian mengembangkan beberapa tipologi
korupsi: Pertama , “korups i transaktif”, yakni korupsi yang terjadi atas kesepakatan di antara
seorang donor dan resipien untuk keuntungan kedua belah pihak. Kedua , “korupsi ekstortif”,
yang melibatkan penekanan dan pemaksaan untuk menghindari bahaya bagi mereka yang
terlibat atau orangorang yang dekat dengan pelaku korupsi. Ketiga , “korupsi investif”, yakni
korupsi yang bermula dari tawaran atau iming - iming, sebagai “investasi” untuk keuntungan
di masa datang. Keempat , “korupsi nepotistik”, yakni korupsi yang terjadi karena perlaku an
khusus baik dalam pengangkatan pada kantor publik maupun pemberian proyek - proyek
bagi keluarga dekat. Kelima , “korupsi otogenik”, yakni korupsi yang terjadi ketika seorang
individu pejabat mendapat keuntungan karena memiliki pengetahuan sebagai orang da lam
(insider’s information) tentang berbagai kebijakan publik yang semestinya dia rahasiakan.
Keenam , “korupsi suportif”, yakni perlindungan atau penguatan korupsi yang terjadi melalui
intrik kekuasaan dan bahkan kekerasan.
lOMoARcPSD|318 183 78

korupsi menjadi hal yang sudah umum dan tidak memalukan lagi jika di dengar di kalangan
masyarakat. Para pejabat seolah sangat mudah dan tidak merasa ber salah saat melakukan
korupsi. Padahal korupsi adalah hal yang sangat tak terpelajar yang seharusnya tidak
dilakukan oleh mereka sebagai orang yang terpelajar. Para pejabat seharusnya malu dan tak
akan pernah mau melakukan tindak korupsi.
Bahkan, kasus kor upsi tidak hanya terjadi pada pejabat pemerintahan pusat, bahkan saat ini
pejabat daerah pun banyak yang terkena kasus korupsi. Seperti yang dilansir Katadata.co.id,
“114 Kepala Daerah dalam jeratan KPK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah
menang ani kasus korupsi 114 kepala daerah sepanjang 2004 – 2019. Terakhir, KPK
menangkap Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun pada 10 Juli 2019. Dia diduga
menerima suap pemberian izin proyekreklamasi. 114 kepala daerah yang terjerat KPK terdiri
dari 17 gube rnur, 74 bupati, dan 23 walikota.” Seperti yang sudah kita ketahui, korupsi yang
terjadi pada pejabatdaerah membuktikan bahwa pada tidak hanya pada tingkat nasional saja
korupsi dapat terjadi.

Jika dari pejabat daerah atau aspek terendah negara ini sudah mencontohkna yangtidak baik,
para kaum milenial pun juga bias melakukannya karena mungkin saja orang terdekatnya
ataupun pejabat yang sering mereka temui merupakan orsng yang terjerat kasusu tindak
pidana korupsi. Untuk menanggulangi banyaknya tindakpidana korupsi tersebut, dapat
dimulai dari dasar. Misalnya, dapat dimulai dengan penanaman moral, serta etika dan
keimanan yang baik juga diikuti dengan pembekalan pendidikan anti korupsi sejak dini.
Salah satu cara untuk melaksanakan upaya pencegahan tindak pidana korupsi dapat
ditempuh melalui pendidikan anti korupsi.

Pendidikan anti korupsi adalah usaha untuk memberi pemahaman dan mencegahterjadinya
perbuatan korupsi yang dilakukan dalam proses pembelajaran formal dibangku
perkuliahan. Pendidikan anti korupsi haruslah bermakna bagi mahasiswa agar tetap terus
diingat, yaitu dengan metode belajar mengalami

atau experiental learning. Jadi tidak sekedar meminta para peserta didik hanyauntuk

tahu dan menghapal pelajaran saja, namun juga diberi kesempatan untuk mengambil
keputusan dan pilihan dalam suatu kondisi dan situasi untuk dirinya sendiri juga untuk
kepentingan bangsa Indonesia.Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan yang
mendalam tentang korupsi dan dampak –dampak korupsi bagi diri sendiri, lingkungan, dan
bagi bangsa Indonesia. Serta untuk memberikan penanaman karakter anti korupsi yang kuat
dan nantinya akan dibawa dalam kehidupan bermasyarakat dan diharapkan mahasiswa dapat
menjadi agent ofchangeuntuk negara Indonesia. Akan tetapi dalam pelaksanaannya,
terkadang banyak mahasiswa yang kurang mampu memahami pentingnya pendidikan anti
lOMoARcPSD|318 183 78

cara penanaman moral, etika dan keimanan yang baik sedari dini. Karena, pada awalnya
etika dan moral yang sudah tertanam kuat akan sulit dirubuhkan bahkanoleh iming – iming
korupsi. Kebiasaan tiap hari yang baik sangat berpengaruh terhadap cara pencegahan anti
korupsi. Contohnya, kejujuran dan integritas yang dimiliki mahasiswa sekarang dapat
menjadi tolak ukur integritasnya kemudian di dunia kerja. Jika dimulai dari sekarang,
mahasiswa sudah menerapkankejujuran dalam setiap tindakannya, misal kejujuran saat
melaksanakan ujian, dan kejujuran bertutur kata kepada keluarga, masyarakat, dan orang –
orang terdekat lainnya juga dapat menjadi pondasi utama kuatnya moral dan etika dalam
melawankorupsi. Selain itu, kuatnya keimanan dan pendidikan agama yang baik juga dapat
diberikan untuk menjadi dasar dari pencegahan tindak pidana korupsi,2
lOMoARcPSD|318 183 78

B. Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju dalam DiplomasiDigital

Peran pelajar/mahasiswa dalam teknologi informasi dan komunikasi semakin signifikan


terhadap pencapaian tujuan diplomasi digital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
untuk menjawab tantangan riset dalam era globalisasi. Namun, bagaimana diplomasi digital
mempengaruhi diplomasi Indonesia di kawasan nasional dan internasional. Penelitian ini
menganalisis bagaimana peran mahasiswaIndonesia di tingkat nasional/internasional telah
mendapat manfaat dari teknologi informatika dalam bentuk informasi dan komunikasi dalam
melakukan diplomasi digital ke arah permasalahan kebangsaan di kawasan nasional maupun
regional.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis berdasarkan studi kualitatif dan wawancara,
studi dokumentasi/literature dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Konsep
Diplomasi Publik. Studi menyimpulkan bahwa Indonesiatelah berusaha dan terbuka untuk
menerapkan kebijakan, merumuskan perencanaan dan melaksanakan aplikasi,

Ini berarti dalam praktik diplomasi sekarang teknologi informasi merupakan elemen penting
karena sudah menjadi bagian dari aktifitas diplomasi. Meskipun dalam arti harfiah digital itu
merupakan sesuatu yang tidak tampak nyata namun dalam interaksi diantara suatu
bangsa/negara begitu Nampak nyata dan penting. Adapun manfaat keberadaan teknologi
informatika yangmenghasilkan teknologi informasi dan komunikasi bagi bangsa Indonesia
diharapkanadalah: 1) Mendukung perbaikan keamanan dan mempercepat perkembangan
kesejahteraan sosial dan ekonomi; 2) Mengatasi berbagai kesenjangan antara pusatdan daerah
dalam mendukung suatu sistem yang lebih adil dan makmur; 3) Meningkatkan akses
informasi dan pengetahuan; 4) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (human
capacity building); 5) Mendukung proses demokrasi dan transparansi birokrasi; dan 6)
Membentuk masyarakat informasi (knowledgebased society). Pemahaman masyarakat
(publik) sebagai salah satu aktor dalam diplomasi Indonesia yaitu aktor kesembilan dalam
multi track diplomacy dalam pemanfaatan teknologi merupakan hal penting. Publik adalah
bagian dari lapisan terluar (lapisan kesembilan) dari multi track diplomacy. Publik dapat pula
mendukung pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk diplomasi yang dilakukan di
dunia informasi dan komunikasi. Mahasiswa dalam kapasitasnya tentu tidak dapat terjun
secara langsung dalam perundingan bilateral dan multilateral.
Namun pemikiran dan gagasan tidak akan lenyap manakala diperjuangkan sebagai
lOMoARcPSD|318 183 78

bagian dari diplomasi digital. Jika pelajar, mahasiswa, peneliti mendapat tantangan dengan
akses kepada dunia diplomatik, sebagai bagian dari tulisan yang kelompok intelektual di
daerah dan negaranya bisa disalurkan gagasannya dalam media sosialdan sudah ada bahkan
program aplikasi yang mendukung yang dapat dibuat dalam

waktu singkat. Kaum muda dapat juga melakukan advokasi untuk isu-isu yang dianggap
penting dalam menjaga keutuhan bangsa yang perlu diketahui public internasional. Public
disini tidak hanya mengambil kebijakan tetapi para aktifis dan media internasional dimedia
social dan hal ini banyak dilakukan oleh negara-negara berkembang dan negara-negara maju.
Dengan demikian para pemuda tidak menunggu berperan dalam membangun kawasan global
yang berkeadilan dan makmur untuk semua bangsa. Hamparan kesempatan melalui dunia
cyber ini dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Di negara Indonesia yang terbuka ini siapa
yang akan melarang gagasan brilian mengenai pembangunan dunia yang tujuannya untuk
memberikan kemakmuran bagi semua.Dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi
Informasi dan Komunikasi yang telah mendorong terjadinya arus globalisasi di segala
bidang, termasuk bidangteknologi informatika yang membawa kesan ke bidang politik dan
hubungan internasional, Kementerian Luar Negeri sejak awal Pelita VI telah meletakkan
landasan kebijaksanaan pembangunan sistem informasi dan telekomunikasi guna mendukung
pelaksanaan tugas dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad ke- 21 dimana
informasi akan memegang peran yang dominan dalam lingkup kegiatan diplomasi dan
hubungan luar negeri. Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas dan energik
sehingga merupakan modal besar bagi tercapainya hal tersebut. Adanya pemberian bantuan
dana penelitian dari berbagai Pihak/lembaga merupakan salah satu upaya menciptakan iklim
yang mendukung tumbuhnya kegiatan kajian penelitian dan memberikan kepastian dan
dukungan terhadap penggunaan hasil pembelajaran, riset yang berpotensi mempunyai nilai
pembangunan yang dapat dijadikan nilai jual di dunia internasional sebagai modal dalam
diplomasi digital dan sains. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salahsatu ujung
tombak diplomasi dalam memperjuangkan kepentingan negara di dalam negeri dan di pentas
internasional.

Pemahaman mengenai garis kebijakan politik luar negeri menjadi sangat penting untuk
dipahami sebagai suatu landasan pikir pada saat kita berinteraksi dengan warga negara lain di
samping landasan berpikir, keterampilan atau keahlian diplomasi juga harus dikuasai. Tak
kalah penting juga adalah teknik berkomunikasi, tata cara bernegosiasi, hingga bahasa
persidangan pada pertemuan bilateral dan multilateral, bahkan bagaimana menikmati jamuan
atau makan yang dikemas dalamtable manner menjadi bagian yang penting dan dikuasai,
baik secara teori maupun simulasi praktik secara langsung agar mampu terjun dalam riset
internasional.
lOMoARcPSD|318 183 78

Dosen dan mahasiswa dapat berperan sebagai diplomat digital dan sains. Mereka tidak hanya
menginvestigasi dan menawarkan solusi untuk berbagai masalah kehidupan, tetapi juga turut
mempromosikan keunggulan dari apa yang dimiliki negaranya dalam sains dan teknologi
Sehingga dapat disimpulkan Diplomasi digitaldapat dilakukan bukan hanya oleh para diplomat
profesional tetapi oleh semua elemen bangsa termasuk para pemuda dan mahasiswa.
Kemampuan mahasiswa sebagai generasi baru cukup strategis untuk mulai melakukan

diplomasi digital setidaknya ditingkat asosiasi mahasiswa atau dapat juga di tingkat individual
yang sifatnya nasional maupun internasional.

Mahasiswa dengan kemampuannya dapat bertukar pikiran dalam menciptakan kawasan


global yang harmoni, peningkatan kapasitas intelektualnya dan berpartisipasi dalam
pertukaran antar mahasiswa di tingkatglobal. Mahasiswa juga bisa memaparkan kebijakan
nasional Indonesia dalam isu tertentu secara tepat agarpublik internasiaonal mendapatkan
informasi berimbang. Diplomasi digital sudah semakin penting posisinya dan bahkan banyak
dilakukan para pemimpin negara, maka pelajar, mahasiswa, peneliti yang menjadi bagian
dari komunitas akademik dan institusi yang mampu menciptakan diplomasi digital sendiri.
Perangkat dan sarana untuk menjadikan mahasiswa perserta aktif dalam diplomasi digital
sudah tersedia. Kini saatnya bagi semuanya mulai melangkah untuk diplomasi digital di era
modern ini dengan pemanfaatan teknologi informatika yang dapat dilihat dari aspek
kebijakan, perencanaan, kelembagaan, aplikasi, dan infrastuktur dan hal ini dapat
meningkatkan citra positif Indonesia dimata negara-negara lain3
lOMoARcPSD|318 183 78

Pentutup

A.Kesimpulan

Sehingga dalam peran mahasiswa mewujudkan Indonesia maju bisa di mulai juga dari
moral etika dan kesadaran mahasiswa terhdaap korupsi dan juga di era digital zaman
sekarang generasi muda zaman sekarang bisa memanfaatkan perkembangan era sekarang
untuk kemajuan dan perkembangan kemajuan Indonesia Menurut Sarwono (1978),
mahasiswa adalah orang yang terdaftar aktif disebuah perguruan tinggi. Batas umur seorang
yang dikatakan mahasiswa adalah 18-30 tahun. Sementara Knopfemacher (dalam Sarwono,
1978) mendefinisikan mahasiswa sebagai seseorang yang sedang belajar di perguruan
tinggi)Mahasiswaadalah aset utama dari sebuah bangsa yang tidak dipisahkan dalam
apapun.
Mahasiswa merupakan generasi terdidik, diharapkan mampu membuat perubahan yang jauh
lebih baik bagi masyarakat luas. Sehingga perubahan itu dapat benar- benar terjadi dan
mampu dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman
lebih dalam tentang peran mahasiswa di masyarakat, antaralain: 1) Peran moral. Mahasiswa
dituntut mampu bertanggung jawab terhadap segala hal yang telah dilakukannya dalam
kehidupan masyarakat. 2) Peran sosial.
Mahasiswa diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap segala permasalahan
kehidupan sosial dalam masyarakat. 3) Peran intelektual. Mahasiswadituntut mampu
memberikan solusi atas banyaknya permasalahan yang terjadi dalam masyarakat melalui
penerapan ilmu pengetahuan.
lOMoARcPSD|318 183 78

Daftar Pustaka

Afnan, Dikhorir. “PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN.” Jurnal Signal 7, no. 2 (2019): 159.
HUDINI, TAUHID. “TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI
MAHASISWA DALAM PEMANFAATAN DIPLOMASI DIGITAL: NASIONAL
DANINTERNASIONAL.” Faktor Exacta 10, no. 2 (2017): 172–81.
Mardawani, Lusiana. “PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA MEMBENTUK
GENERASI MUDA BERKARAKTER MELALUI PENDEKATAN HUMANIS
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK DI DESA TELAGA II.” Jurnal
Pekan 3, no. 1 (2018): 1–2.
Mufidah, Afifah Mahdiy. “Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi.” Unes LawReview
2, no. 2 (2019): 206–8.

Anda mungkin juga menyukai