Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
KATA PENGANTAR
Alhamdulliah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENULISAN KATA, UNSUR SERAPAN,
DAN TANDA BACA” dapat terselesaikan dengan baik, makalah ini disusun guna memenuhi
tugas.
Pembuatan makalah sebagai bahan untuk presentasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami menerima masukan dan kritikan demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih
Penulis
1.1 Latar belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan mempunyai aturan
tertentu dalam penggunaannya baik secara lisan maupun tulis. Aturan tersebut penting
diperhatikan agar bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidahnya. Salah
satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah masalah penulisan. Penulisan yang baik dan benar
meliputi penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Ketiga hal tersebut
sangat penting diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah maupun nonilmiah agar mudah
dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir. Oleh karena itu, penulis akan membahas lebih
lanjut mengenai pedoman penuisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca
dalam bahasa Indonesia agar dapat digunakan dengan tepat dan sesuai aturan yang berlaku.
Dengan memahami ketiga hal tersebut diharapkan penulisan kita dapat lebih baik dan benar
sehingga pesan yang disampaikan melalui tulisan dapat diterima dengan mudah dan efisien oleh
pembaca
PEMBAHASAN
A.PENULISAN KATA
KATA DASAR
Misalnya :
Meja
Kantor
Pagi
Sangat
KATA TURUNAN
1.Kata berimbuhan
a. Adalah kata yang mendapat imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dari
akhiran) di tulis serangkai dangan imbuhannya.
Misalnya:
Berjalan
gelembung
Seniman
perbaikan
b. Kata yang mendapat bentuk terikat di tulis serangkai jika mengacu pada konsep keilmuan
tertentu.
Misalnya:
Antargolongan
Bikarbonat
Multilateral
Ayahnda
Subbagian
c. kata yang di awali huruf kapital dan mendapat bentuk terikat di rangkaikan dengan tanda
hubung (-).
Misalnya :
Non-indonesia
Pro-barat
Anti-PKI
Pasca-Orba
d. kata yang di tulis dengan huruf miring dan mendapat bentuk terikat degan tanda hubung (-).
Misalnya :
Anti-mainstream
Pasca-reshuffle
Pra-auklaerung
Super-jegeg
e. bentuk terkait maha- dan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan di tulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengukhusan.
Misalnya :
2.Bentuk ulang
a. bentuk ulan di tulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya :
Anak-anak
Biri-biri
Hati-hati
Misalnya:
3.Gabungan kata
Misalnya:
Cendera mata
Mata acara
Ibu kota
Segi empat
b. gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian di tulis dengan membubuhkan tanda
hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
c. gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus di tulis serangkai.
Misalnya:
Menggaris bawahi
Menyebarluaskan
Perttanggungjawaban
d. gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran di tulis terpisah.
Misalnya:
Bertepuk tangan
Menganak sumgai
Garis bawahi
Misalnya:
Acapkali
Bagaiamana
Karyawisata
Olahraga
PEMENGGALAN KATA
a. Jika di tengah kata terdapathuruf vokal yang berurutan. Pemenggalannya di lakukan di antara
kedua huruf vokal itu.
Mislalnya:
Bu-ah
Ma-in
Sa-at
Misalnya:
Ci-leun-cang
Seu-lu-mat
Misalnya:
Pan-dai
Sau-da-ra
Am-boi
d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan (termasuk gabungan huruf knsonan) di
antara dua hruf vokal, pemenggalannya di lakukan sabelum huruf konsonan itu.
Ba-pak
De-ngan
Ke-nyang
La-wan
e. jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan, pemengglanya di
lakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya:
Ap-ril
Som-bong
f. jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing
melambangkan satu bunyi, pemenggalanya di lakukan di antara huruf konsonan yang pertama
dan huruf konsonan yang kedua.
Am-bruk
Ben-trok
Misalnya:
Ba-nyak
Masy-hur
2.Pemenggalan kata berimbuhan di lakukan di antara bentuk dasar dan unsur
pembentukannya
a. Pemenggalan kata berimbuhan di lakukan di antara bentuk dasar dan unsur pembentukannya
Ber-jalan
di-ambil
Di-per-jual-beli-kan
Non-aktif
b. Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti
pemenggalan pada kata dasar
Misalnya:
Me-ma-kai
Me-nu-tup
c. Pemenggalan kata yang mendapat sisipan dilakukan seperti pada kata dasar
Misalnya:
Ge-lem-bung
Ge-ri-gi
d. Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir baris tidak
dilakukan.
Misalnya:
tu telah disampaikan
Misalnya:
biogfrafi bio-grafi
biodata bio-data
fotografi foto-grafi
4. Nama orang yang terdiri atas dua kata atau lebih pada akhir baris di penggal di antara
kata tersebut.
Misalnya:
Misalnya:
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Misalnya:
Di mana sekarang
Mereka ada di mana-mana
Mari, berangkat ke kantor
Saya pergi ke luar kota
Ia keluar dari rumah
Cincin itu terbuat dari emas
PARTIKEL
a. partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana
Jika hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia
c. Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut di tulis serangkai.
Adapun
Andaipun
Ataupun
Biarpun
Sekalipun
Walaupun
Misalnya:
d. partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, ‘mulai’, atau ‘melalui’ di tulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
SINGKATAN
Merupakan sebuah huruf atau sekumpulan huruf sebagai bentuk pendek dari sebuah atau
beberapa kata.
a. Singkatan nama orang, gelar, serapan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di setiap unsur
singkatan.
Misalnya:
Misalnya:
LS Lilis Suryaningsih
c. Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
d. Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen atau
surat-menyurat diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
dk dan kaw
k. an-
kawan
e. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen atau surat-menyurat
diikuti tanda titik pada setiap huruf.
Misalnya:
atas na
a.n ma
dengan
d.a alamat
sampai
s.d dengan
f. Singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan alamat dapat ditulis dengan dua huruf atau
lebih dan diakhiri tanda titik.
Misalnya: