Anda di halaman 1dari 13

BAB I

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh …

Alhamdulliah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENULISAN KATA, UNSUR SERAPAN,
DAN TANDA BACA” dapat terselesaikan dengan baik, makalah ini disusun guna memenuhi
tugas.

Pembuatan makalah sebagai bahan untuk presentasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami menerima masukan dan kritikan demi kesempurnaan makalah ini.

Terima kasih

Pekanbaru, Oktober 2023

Penulis
1.1 Latar belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan mempunyai aturan
tertentu dalam penggunaannya baik secara lisan maupun tulis. Aturan tersebut penting
diperhatikan agar bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidahnya. Salah
satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah masalah penulisan. Penulisan yang baik dan benar
meliputi penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Ketiga hal tersebut
sangat penting diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah maupun nonilmiah agar mudah
dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir. Oleh karena itu, penulis akan membahas lebih
lanjut mengenai pedoman penuisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca
dalam bahasa Indonesia agar dapat digunakan dengan tepat dan sesuai aturan yang berlaku.
Dengan memahami ketiga hal tersebut diharapkan penulisan kita dapat lebih baik dan benar
sehingga pesan yang disampaikan melalui tulisan dapat diterima dengan mudah dan efisien oleh
pembaca

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana penulisan kata yang baik dan benar?


2. Apa yang di maksud penulisan unsur serapan?
3. Bagaimana cara penggunaan tanda baca?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana penulisan kata yang baik dan benar


2. Untuk mengetahui apa yang di maksud penulisan unsur serapan
3. Untuk bagaimana cara penggunaan tanda baca
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENULISAN KATA

KATA DASAR

Kata dasar ditulis sesuai dengan pelafalan atau sebagaimana adanya.

Misalnya :
 Meja
 Kantor
 Pagi
 Sangat

KATA TURUNAN

1.Kata berimbuhan

a. Adalah kata yang mendapat imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dari
akhiran) di tulis serangkai dangan imbuhannya.

Misalnya:

 Berjalan
 gelembung
 Seniman
 perbaikan

b. Kata yang mendapat bentuk terikat di tulis serangkai jika mengacu pada konsep keilmuan
tertentu.

Misalnya:

 Antargolongan
 Bikarbonat
 Multilateral
 Ayahnda
 Subbagian

c. kata yang di awali huruf kapital dan mendapat bentuk terikat di rangkaikan dengan tanda
hubung (-).

Misalnya :

 Non-indonesia
 Pro-barat
 Anti-PKI
 Pasca-Orba

d. kata yang di tulis dengan huruf miring dan mendapat bentuk terikat degan tanda hubung (-).

Misalnya :

 Anti-mainstream
 Pasca-reshuffle
 Pra-auklaerung
 Super-jegeg

e. bentuk terkait maha- dan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan di tulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengukhusan.

Misalnya :

 Yang maha esa


 Tuhan Yang Maha Kuasa
 Tuhan Yang Maha Pengampun

2.Bentuk ulang

a. bentuk ulan di tulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.

Misalnya :

 Anak-anak
 Biri-biri
 Hati-hati

b. Bentuk ulang gabungan kata di tulis dengan mengulang unsur pertama

Misalnya:

Kapal barang Kapal-kapal barang


Kereta api cepat Kereta-kereta api cepat
Rak buku Rak-rak buku
Surat kabar Surat-surat kabar

3.Gabungan kata

a. unsur gabungan kata, termasuk istilah khusus, di tulis terpisah.

Misalnya:

 Cendera mata
 Mata acara
 Ibu kota
 Segi empat

b. gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian di tulis dengan membubuhkan tanda
hubung (-) di antara unsur-unsurnya.

Misalnya:

Buku- sejarah buku sejarah yang baru, bukan

baru buku bekas

c. gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus di tulis serangkai.

Misalnya:

 Menggaris bawahi
 Menyebarluaskan
 Perttanggungjawaban
d. gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran di tulis terpisah.

Misalnya:

 Bertepuk tangan
 Menganak sumgai
 Garis bawahi

e. Gabungan kata berikut di tulis serangkai.

Misalnya:

 Acapkali
 Bagaiamana
 Karyawisata
 Olahraga

PEMENGGALAN KATA

1.Pemenggalan kata dasar di lakukan sebagai berikut

a. Jika di tengah kata terdapathuruf vokal yang berurutan. Pemenggalannya di lakukan di antara
kedua huruf vokal itu.

Mislalnya:

 Bu-ah
 Ma-in
 Sa-at

b. Monoftong eu tidak di penggal

Misalnya:

 Ci-leun-cang
 Seu-lu-mat

c. Diftong ai, au, ei dan oi tidak di penggal.

Misalnya:
 Pan-dai
 Sau-da-ra
 Am-boi

d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan (termasuk gabungan huruf knsonan) di
antara dua hruf vokal, pemenggalannya di lakukan sabelum huruf konsonan itu.

 Ba-pak
 De-ngan
 Ke-nyang
 La-wan

e. jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan, pemengglanya di
lakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

Misalnya:

 Ap-ril
 Som-bong

f. jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing
melambangkan satu bunyi, pemenggalanya di lakukan di antara huruf konsonan yang pertama
dan huruf konsonan yang kedua.

 Am-bruk
 Ben-trok

g. gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak di penggal.

Misalnya:

 Ba-nyak
 Masy-hur
2.Pemenggalan kata berimbuhan di lakukan di antara bentuk dasar dan unsur
pembentukannya

a. Pemenggalan kata berimbuhan di lakukan di antara bentuk dasar dan unsur pembentukannya

 Ber-jalan
 di-ambil
 Di-per-jual-beli-kan
 Non-aktif

b. Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti
pemenggalan pada kata dasar

Misalnya:

 Me-ma-kai
 Me-nu-tup

c. Pemenggalan kata yang mendapat sisipan dilakukan seperti pada kata dasar

Misalnya:

 Ge-lem-bung
 Ge-ri-gi

d. Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir baris tidak
dilakukan.

Misalnya:

Penggunaan kata yang salah

 Beberapa pendapat mengenai masalah i-

tu telah disampaikan

Penggunaan kata yang benar

 Beberapa pendapat mengenai masalah


Itu telah disampaikan
3. Jika kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satunya unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu

Misalnya:

biogfrafi bio-grafi

biodata bio-data

fotografi foto-grafi

4. Nama orang yang terdiri atas dua kata atau lebih pada akhir baris di penggal di antara
kata tersebut.

Misalnya:

 Lagu “Indonesia Raya” dikumandangkan pada kongres pemuda II oleh Wage


Rudolf Supratman

5. Singkatan tidak di penggal

Misalnya:

Penulisan kata yang salah

 Ia telah mengabdi selama sepuluh tahun di BKK-


BN
 Semua pengguna kendaraan bermotor wajib membawa ST-
NK

Penulisan kata yang benar

 Ia telah mengabdi selama sepuluh tahun di


BKKN
 Semua pengguna kendaraan bermotor wajib membawa
STNK
KATA DEPAN

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

Misalnya:

 Di mana sekarang
 Mereka ada di mana-mana
 Mari, berangkat ke kantor
 Saya pergi ke luar kota
 Ia keluar dari rumah
 Cincin itu terbuat dari emas

PARTIKEL

a. partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

 Bacalah buku itu baik-baik!


 Apakah yang tersirat dalam surat itu?
 Apatah gunanya besedih hati?

b. Partikel pun di tulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

 Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana
 Jika hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia

c. Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut di tulis serangkai.

Adapun

Andaipun

Ataupun
Biarpun

Sekalipun

Walaupun

Misalnya:

Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat waktu

Adapun penyebab kemacetan itu belum di ketahui

d. partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, ‘mulai’, atau ‘melalui’ di tulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.

Misalnya:

 Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu


 Harga kain itu Rp50.000,00 per meter
 Karyawan itu mendapat kanaikan gaji per 1 januari.
 Dia menghubungiku pertelpon

SINGKATAN

Merupakan sebuah huruf atau sekumpulan huruf sebagai bentuk pendek dari sebuah atau
beberapa kata.

a. Singkatan nama orang, gelar, serapan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di setiap unsur
singkatan.

Misalnya:

A.H. Nasution Abdul Haris Nasution

M.B.A master of business administration

S.E. sarjana ekonomi

Sdr. Lukman saudara Lukman


b. Singkatan nama orang dalam bentuk inisial di tullis tanpa tanda titik.

Misalnya:

LS Lilis Suryaningsih

STA Sutan Takdir Alisjahbana

c. Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.

Misalnya:

 KTP kartu tanda pendudu


k

 KUH Kitab Undang-


P Undang Hukum Pid
ana

d. Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen atau
surat-menyurat diikuti dengan tanda titik.

Misalnya:

 dk dan kaw
k. an-
kawan

 dll. dan lain


-lain
 dsb dan seb
. againya

e. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen atau surat-menyurat
diikuti tanda titik pada setiap huruf.

Misalnya:

 atas na
a.n ma

 dengan
d.a alamat

 sampai
s.d dengan

f. Singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan alamat dapat ditulis dengan dua huruf atau
lebih dan diakhiri tanda titik.

Misalnya:

Anda mungkin juga menyukai