Anda di halaman 1dari 1

Pak Joko berniat ingin membeli mobil bekas di showroom/dealer yang mana mobil tersebut berharga

Rp150 juta. Karena Pak Joko tidak punya uang sebesar Rp150 juta, pihak showroom membantu Pak Joko
agar tetap bisa memiliki mobil, yaitu dengan menghubungi pihak leasing.

Pihak leasing mau membantu Pak Joko, asalkan Pak Joko mengikuti cara main leasing. Pertama, Pak Joko
dikenai bunga 11% per tahun. Kedua, Pak Joko wajib menyediakan DP minimal 25% dari harga mobil.
Ketiga, maksimal jangka waktu kredit (tenor) hanya 4 tahun. Pak Joko pun setuju. Lalu, bagaimana
perhitungannya?

Uang Muka (Net) = 25% x Rp150.000.000 = Rp37.500.000

Pokok Hutang (SPH) = Rp150.000.000 – Rp37.500.000 = Rp112.500.000

Beban Bunga/tahun = 11% x Rp112.500.000 = Rp12.375.000

Beban Bunga selama 4 tahun = Rp12.375.000 x 4 = Rp49.500.000

Total Utang Pak Joko plus Bunga = Rp112.500.000 + Rp49.500.000 = Rp162.000.000

Cicilan per bulan = Rp162.000.000/ 48 bulan = Rp3.375.000

Jumlah uang yang harus dibayarkan Pak Joko di awal:

Biaya Provisi 1% dari total pinjaman = 1% x Rp112.500.000 = Rp1.125.000

Biaya Asuransi (2% per tahun) = 2% x 4 tahun x Rp112.500.000 = Rp9.000.000

Biaya Administrasi = Rp850.000

Total DP (Gross) = DP Net + Biaya Provisi + Biaya Asuransi + Biaya Administrasi + Cicilan bulan ke-1

Total DP (Gross) = Rp25.000.000 + Rp1.125.000 + Rp9.000.000 + Rp850.000 + Rp3.375.000


= Rp39.350.000

Jadi, total uang yang mesti dibayarkan oleh Pak Joko di awal pengajuan kredit adalah
sebesar Rp39.350.000.

Anda mungkin juga menyukai