DS JM Case 2 Hepatitis
DS JM Case 2 Hepatitis
Descending colon Common hepatic artery Hepatic proper artery Ascending colon
Segmen hepar
Hepar dibagi menjadi 8 segmen, yaitu :
I : Posterior caudate segment
Left Hepatic artery Right hepatic artery
II : Left posterior lateral segment
III : Left anterior lateral segment Cystic artery gall bladder
IV : Left medial segment
V : Right anterior medial segment
VI : Right anterior lateral segment
VII : Right posterior lateral segment
VIII : Right posterior medial segment
1. Vena
Pembuluh Limfa
- Pembuluh lymphatic liver :superficial lymphatics (terletak di subperitoneal
fibrous capsule of the liver)
- deep lymphatics yang terletak di jaringan ikat, yang berjalan mengiringi
percabangan portal triad dan hepatic veins.
Persarafan Liver
Liver dipersarafi oleh hepatic nerve plexus, derivate dari celiac plexus. Hepatic plexus
terdiri dari: sympathetic fibers dari celiac plexus dan parasympathetic fibers dari
anterior dan posterior vagal trunks. Nerve fibers, vessels, dan bile duct masuk ke
portal triad.
Histologi liver - Pada liver lobules terdapat:
a. Hepatosit
- organ ketika nutrisi yang diserap di saluran pencernaan diproses dan sel hati, berbentuk polyhedral.
disimpan untuk digunakan oleh bagian lain dari tubuh sitoplasma dari hepatosit berwarna eosinofilik, karena banyak
- 70%-80% darah liver berasal dari vena portal, yang berasal dari lambung, mitokondria dan beberapa RE halus.
usus, limpa permukaan tiap hepatosit berkontak dengan sinusoid melalui
- 20%-30% darah liver berasal dari hepatic artery celah disse dan dengan permukaan hepatosit lain.
b. sinusoid
Struktur liver merupakan celah antara lempeng-lempeng hepatosit yang
mengandung kapiler.
1. Liver stroma Sinusoid adalah pembuluh yang melebar secara tak teratur,
- Liver dibungkus oleh simpai tipis jaringan ikat (Glisson capsule) yang menebal terdiri atas sel-sel endotel dan sel kupffer.
di hilum. Sel kupffer
- Vessel dan duct dikelilingi oleh jaringan ikat di sepanjang origin di portal space Makrofag yang ditemukan pada permukaan
antara liver lobules luminal dari endothelial sel, dalam sinusoid
Fungsi sel kupffer:
Metabolism eritrosit tua
Mendigest Hb
Mensekresi protein yang berhubungan
dengan imunologi proses
Menghancurkan bakteri
c. Celah disse
Memisahkan antara endothelial sel yang ada di sinusoid dengan
hepatosit
Memudahkan pertukaran molekul (termasuk makromolekul) dari
sinusoidal lumen ke hepatosit
2. Liver lobule Terdapat fat-storing cell (sel ito)
- Lobus liver membentuk unit fungsional yaitu lobules, yang terdiri atas Fat-storing cell (sel ito)
kumpulan hepatosit Di dalam celah disse
- Hepatosit dikelompokkan dalam interconnected plates Mengandung vitamin A
- Pada liver lobules pada bagian perifernya terdapat portal triad (portal vein, Meningkatkan lipid inclusion
bile duct, hepatic arteries) Fungsi sel ito:
- Central dari liver lobules terdapat central vein uptake, storage, dan release dari retinoid
- Liver manusia memiliki 3-6 portal space per lobule
sintesis dan sekresi dari beberapa ECM Lobule liver seperti bentuk satu hepatosit, polygonal. Dimana central vein menjadi
protein dan proteoglycan pusatnya dan batas luarnya, garis yang menghubungkan tiap portal space di tiap
sekresi growth factor (GF) dan sitokin sudutnya.
regulasi dari diameter sinusoidal lumen b). Portal lobule
dalam merespon terhadap regulator Dimana portal space menjadi pusatnya dan garis luarnya dengan menghubungkan 3
yang berbeda (contoh: prostaglandin, central vein yang berdekatan (upper triangle).
tromboxane A2) c). Hepatic acinus (Rappaport)
d. Portal Space dan Portal Triad : Merupakan region irigasi dengan single distribusi vena (diamond shape). Hepatic
- Pada beberapa daerah lobules ini dibatasi oleh jaringan ikat yang acinus mengindikasikan pembagian daerah menjadi zona I,II, dan III.
mengandung duktus biliaris (bile duct), hepatic artery, portal vein.
- Terdapat pada sudut lobules dan dihuni oleh triad portal.
e. Kanalikuli Biliaris
- Tempat dua hepatosit saling bertemu, terbentuk celah tubular diantaranya
yang dikenal sebagai kanalikulus biliaris (bile canaliculus).
GALLBLADDER
I. Anatomi
- Gall bladder merupakan suatu kantong, yang pear-shaped, panjang 7-10 cm,
berfungsi menyimpan dan “concentrate” bile yang disekresikan oleh liver.
- Terletak pada ujung quadrate lobe pada fossa gall bladder pada permukaan
Concepts of structure-function relationships in liver. visceral, sebagian dilapisi oleh peritoneum di posterior dan di inferior.
Gall bladder memiliki 3 bagian :
a). Classic liver lobule - Fundus
- corpus
- neck
Vaskularisasi MEKANISME BILIRUBIN
Bile disekresi oleh sel hati ke dalam bile ductules menjadi bile ductules interlobular
yang bergabung untuk membentuk hepatic duct kanan dan kiri. hepatic duct kanan NADP+
menyalurkan bile dari lobus liver kanan dan hepatic duct kiri menyalurkan bile dari α – Bilirubin (unconjugated) ----- kuning
lobus liver kiri, termasuk lobus caudatus dan hampi seluruh lobus quadratus. Kedua
hepatic duct tersebut bersatu menjadi common hepatic duct. Dari sebelah kaann Circulating-bilirubin albumin complex PLASMA DARAH
cystic duct bersatu dengan common hepatic duct membentuk common bile duct yang
membawa ke dalam duodenum. Bilirubin-ligandin complex
II. Histologi
Duktus hepatikus, duktus sistikus, dan duktus biliaris komunis dilapisi oleh membran 2 UDP-glucoronis acid bilirubin
Dinding kandung empedu terdiri atas epitel mukosa selapis silindris dan lamina 2 UDP
propria, selapis otot polos, selapis jaringan ikat perimuskular yang berkembang baik,
β- dan γ- bilirubin glucuronide HEPATOCYTE
dan membran serosa
Stercobilinogen COLON
Urobilin & stercobilin Fungsi Utama dari Liver dan Hepatosit
FUNGSI PROCESS INVOLVED
1. Metabolisme Protein - Sintesis dan sekresi albumin
mewarnai urine Mewarnai FECES
Sirkulasi enterohepatik garam empedu (Sirkulasi ulang garam empedu) - Sintesis plasma protein
- Formasi urea dari ammonia
94% garam empedu diabsorpsi usus melalui 2 cara
- Deaminasi asam amino
↓ - Sintesis faktor-faktor koagulasi (
Difusi:di bagaian awal usus halus faktor V,VII,IX,X, dan prothombin
- Metabolisme polypeptide hormon
Transpor aktif:di distal ileum
2. Metabolisme Lemak - Formasi lipoprotein & asam lemak
↓ - Sintesis kolesterol
Memasuki darah portal - Konversi kolesterol ke bile salts
↓ - Konversi karbohidrat dan protein
menjadi lemak
Masuk kehati - Ketogenesis
↓ - Metabolisme & ekskresi hormone
Diabsorpsi melalui sinusoid steroid
3. Metabolisme Karbohidrat - Glukoneogenesis
↓
- Sintesis dan pemecahan glikogen
Hepatosit 4. Sekresi bile - Produksi bile salts
↓ - Eliminasi bilirubin
Kembali ke empedu 5. Fungsi penyimpanan - Menyimpan glikogen
- Menyimpan vitamin A dan B12
↓
6. Biotransformasi & Detoksifikasi - Drugs & exogenous substances
Rata-rata mengalami 18 kali sirkulasi - Gonadal hormone
↓ - Aldosterone
- Glucocorticoids
Lalu dikeluarkan bersama feces
- Nitrogenous gut toxins
↓ 7. Proteksi - Filtrasi of portal blood
Sebagian yang keluar bersama tinja akan digantikan dengan jumlah garam yang dibentuk - Removal of bakteri / antigen oleh sel
secara terus menerus oleh hati kupffer
8. Haematopoiesis - Fetal liver is the major source of
blood cell production
MICROBIOLOGY akan dikonjugasikan dengan asam glukoronat di hati, dan akan membuat bilirubin
Hepatitis A Virus menjadi lebih mudah larut air.
- Picornaviridae Bilirubin tak terkonyugasi akan berada dalam sirkulasi ketika hati tidak
- Single strand RNA Virus mampu mengkonjugasikan bilirubin. Bilirubin tak terkonyugasi tidak mudah larut
- Simetri Ikosahedral sehingga tidak akan diekskresikan ke dalam urin. Tetapi pembentukan
- Diameter 27-32 nm urobilinogen meningkat (akibat dari peningkatan beban bilirubin terhadap hati dan
- Tanpa Envelope peningkatan konyugasi dan ekskresi), yang selanjutnya mengakibatkan
- Masa inkubasi untuk hepatitis A, yang bervariasi antara 10 sampai 50 hari. peningkatan ekskresi dalam feses dan kemih sehingga dapat berwarna gelap.
- Kondisi akut muncul IgM Anti-HAV Ikterus yang timbul sering disebut ikterus hemolitik.
- Jika sembuh muncul IgG Anti-HAV - Hereditary spherocytosis, dan anemia hemolitik lainnya.
Hepatitis B Virus - Antibody serum, Rh incompatible, donor incompatible.
- Keluarga Hepadnaviridae - Iatrogenic
- SS/DS Virus DNA - Limfoma,
- Terdiri dari satu partikel DNA dengan envelope yang mengelilinginya. 2. Hepatic Jaundice
- 3.200-bp size a. Gilbert syndrome
- Memiliki antigen dan protein Kelainan kongenital yang disebabkan karena penurunan jumlah enzim UDP-
o HBsAg (surface antigen) glucuronosyl transferase yang akan mengkonjugasikan bilirubin dengan asa m
o HBeAg (pertanda kemampuan penyebaran infeksi) glucoronat. Ditandai oleh hiperbilirubinemia tak terkonyugasi ringan (<5
o HBcAg (pada core/inti) mg/100ml) dan ikterus.
o DNA Polymerase
b. Crigler-Najjar syndrome
- Untuk chronic diagnosis didapatkan IgG anti HBc, HBsAg
- Untuk acute diagnosis didapatkan HBsAg, Igm anti HBc.
Pada kedua tipe ini sama-sama ditemukan level bilirubin tak terkonyugasi yang
-
meningkat.
d. Rotor syndrome
JAUNDICE Adanya defek dalam intracellular binding protein for bilirubin. Di
Jaundice adalah manifestasi klinik yang muncul ketika level plasma bilirubin dalam penyakit ini tidak ada deposit pigmen.
darah lebih dari 45μmol/L akibat penimbunan pigmen empedu dalam tubuh sehingga e. Hepatocellular jaundice
mengakibatkan warna kekuningan pada kulit, sklera, dan mukosa. Adanya kerusakan di hepatosit dan intrahepatic billiary tree
Jaundice dapat diklasifikasikan menjadi : mengakibatkan peningkatan jumlah unconjugated dan conjugated bilirubin.
1. Prehepatic jaundice Terlihat juga adanya peningkatan clotting time, serum alanine aminotranferase,
Sekitar 85% bilirubin terbentuk dari pemecahan sel darah merah lalu terjadi dan serum aspartate aminotransferase.
katabolisme hemoglobin (terutama dalam limpa) sehingga heme dapat diubah Infeksi virus
menjadi biliverdin lalu membentuk biilirubin tak terkonyugasi setelah itu bilirubin Virus hepatitis A, B, C, E. Epstein-Barr virus.
Infeksi bakteri
Seperti Leptospirosis ( Weil’s disease ), Autoimun atau drug-induce hepatitis akut yang paling banyak. Ada kasus <1% keadaan pasien menjadi lebih parah
damage (fulminant) lalu menyebabkan kematian. Dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa.
3. Posthepatic jaundice Pada anak-anak biasanya asymptomatik. Sedangkan pada dewasa biasanya gejala
Pada posthepatic jaundice, saluran untuk bilirubin tak terkonyugasi sering lebih terlihat.
menuju billiary tree terblok, dan menyebabkan conjugated blirubin akan masuk ke
dalam sirkulasi. Karena bilirubin terkonyugasi ini dapat larut maka akan Etiologi, Faktor Resiko dan Transmisi
menyebabkan urine menjadi gelap. Karena bilirubin terkonyugasi tidak dapat Virus single strand RNA yaitu hepatitis A virus. Hepatitis A ini tidak berenveloped.
masuk ke duodenum menyebabkan feses tidak akan terwarnai dan feses akan Diameternya sekitar 27nm dari genus hepatovirus dan family picornavirus. Memiliki 4
terlihat pucat. capsid polypeptide (VP1-VP4). Virus dapat menjadi inaktif ketika makanan direbus
Peningkatan garam-garam empedu dalam darah menimbulkan gatal- selama 1 menit, atau bercampur dengan formaldehyde dan chlorine, atau irradiasi UV.
gatal pada ikterus. Perubahan warna berkisar dari kunin-jingga muda atau tua Memiliki masa inkubasi sekitar 4 minggu. Replikasinya terjadi di sel hepar, tapi virus
samoai kuning-hijau bila terjadi obstruksi total aliran empedu. dapat ditemukan di feses, bile atau darah. Dalam darah dapat ditemukan IgM anti HAV
- Gall Stone pada saat terjadi gejala akutnya (ikterik) < 6 bulan.
- Pancreatitis, carcinoma of pancreas
- Biliary atresia, stricture.
HEPATITIS
Definisi
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Dikatakan akut apabila
inflamasi (radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung selama kurang
dari 6 bulan, dan kronis apabila hepatitis yang tetap bertahan selama lebih dari 6
bulan.
Faktor resikonya adalah memakai peralatan makan yang sama dengan pasien yang
HEPATITIS A terkena hepatitis A. Tidak menjaga kebersihan alat-alat makan dan minum.
Definisi Berhubungan sex antara laki-laki dengan laki-laki. Karena transmisi penyakit ini
Inflamasi pada hepar yang disebabkan oleh Hepatitis A Virus. Seringnya hanya melalui fecal oral.
menyebabkan hepatitis akut (<6 bulan)
Epidemiologi
Hepatitis A menjadi penyakit endemik di Indonesia, faktor resikonya berhubungan
dengan sanitasi lingkungan. Meskipun hepatitis A jarang menjadi fatal, tapi
merupakan salah satu masalah kesehatan. Di dunia hepatitis A sebanyak 1,4 juta kasus
dengan lebih dari setengahnya terdapat di asia. Hepatitis A ini merupakan penyebab
Patgen & Patfis Fase pra-ikterik/prodromal
Etio dan Faktor Resiko
Keluhan umumnya tidak spesifik, dapat berlangsung 2-7 hari, gambaran sangat
bervariasi secara individual seperti ikterik, urin berwarna gelap, lelah/lemas, hilang
nafsu makan, nyeri & rasa tidak enak di perut, tinja berwarna pucat, mual dan muntah,
Virus RNA masuk ke saluran pencernaan
demam kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada sendi, pegal-pegal pada
otot, diare dan rasa tidak enak di tenggorokan. Dengan keluhan yang beraneka ragam
Di saluran pencernaan, virus dapat bertahan di PH 3 (asam)
ini sering menimbulkan kekeliruan pada waktu mendiagnosis, sering diduga sebagai
penderita influenza, gastritis maupun arthritis.
Virus dapat masuk ke duodenum dan masuk ke pembuluh darah
Fase Ikterik
Virus sampai di hepatosit Fase ini pada awalnya disadari oleh penderita, biasanya setelah demam turun
Gejala penderita menyadari bahwa urinnya berwarna kuning pekat seperti air teh ataupun
Melakukan replikasi di hepatosit prodomal/ flu tanpa disadari, orang lain yang melihat sclera mata dan kulitnya berwarna kekuning-
like symptom kuningan. Pada fase ini kuningnya akan meningkat, menetap, kemudian menurun
Sistem imun tubuh merespon antigen yang dikeluarkan HAV secara perlahan-lahan, hal ini bisa berlangsung sekitar 10-14 hari. Pada stadium ini
gejala klinis sudah mulai berkurang dan pasien merasa lebih baik. Pada usia lebih tua
T Cell Cytotoxic membuat sel hepar rusak
dapat terjadi gejala kolestasis dengan kuning yang nyata dan bisa berlangsung lama
Fase penyembuhan
Fungsi sel hepar terganggu
Fase penyembuhan dimulai dengan menghilangkan sisa gejala tersebut diatas, ikterus
mulai menghilang, penderita merasa segar kembali walau mungkin masih terasa cepat
capai.
Metabolisme Metabolisme nutrisi Storage dari vit B12
bilirubin terganggu tubuh terganggu menurun
Umumnya, masa penyembuhan sempurna secara klinis dan biokimia memerlukan
waktu sekitar 6 bulan.
jaundice Malaise, fatigue Produksi eritrosit
menurun
Diagnosis
Diagnosisnya adalah dengan menemukan IgM anti HAV di dalam serum atau fecalnya.
Yang merupakan tanda bahwa infeksi <6bulan. Ketika infeksinya sudah selesai,
anemia
biasanya sembuh dalam <6 bulan. Maka peran IgM di dalam pembuluh darah akan
digantikan oleh IgA anti HAV.
Sign & Symptom
Kebanyakan kasusnya adalah asmptomatic, terutama pada anak-anak. Atau bisa saja
ada gejala tapi tidak khas. Gejala awalnya seperti flu like symptom. Jika keluhan klinis
fase ikterik muncul maka biasanya akan jaundice, fatigue, dan malaise. Gejala
biasanya lebih minimal pada anak-anak dibandingkan pada dewasa.
Prognosisnya lebih baik pada pasien yang melakukan istirahat. Dan pada yang kasus
fulminant akan lebih baik prognosisnya pada pasien yang melakukan transplantasi.
Hepatitis B
Definisi
Hepatitis B adalah suatu penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B” (HBV)
Epidemiologi
Menurut WHO,
sedikitnya 350 juta penderita carrier hepatitis B terdapat di seluruh dunia, 75%-nya
berada di Asia Pasifik.
Diperkirakan setiap tahunnya terdapat 2 juta pasien meninggal karena hepatitis B.
Hepatitis B mencakup 1/3 kasus pada anak. Indonesia termasuk negara endemik
Differential Diagnosis hepatitis B dengan jumlah yang terjangkit antara 2,5% hingga 36,17% dari total
Cytomegalovirus, Hepatitis E, Herpes Simplex, Toxoplasma, Coxsakcie Virus jumlah penduduk (Rizal E.M., 2009).
- Mekanisme Pelepasan Enzim Di lain pihak, antibodi terhadap HbcAg (anti-HBc) dengan cepat terlihat dalam
o Obstructive processes: canalicular enzymes (GGT & ALP) serum dimulai dalam 1-2 minggu pertama setelah timbulnya HbsAg dan mendahului
terdeteksinya kadar anti-HBs dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Karena hanya sedikit fibrosis. Limiting plate pada hepatosit antara daerah
terdapat variasi dalam waktu timbulnya anti-HBs setelah infeksi HBV, kadang terdapat portal dan kolom-kolom hepatosit tetap utuh. Tidak terjadi
suatu tenggang waktu beberapa minggu atau lebih yang memisahkan hilangnya HbsAg piecemeal nocrosis.
dalam timbulnya anti-HBs. Selama periode ‘gap’ atau ‘window period’ ini anti-HBc
dapat menjadi bukti serologik pada infeksi HBV yang sedang berlangsung, dan darah 2. Hepatitis kronik lobular sering pula disebut hepatitis akut
yang mengandung anti-HBc tanpa adanya HbsAg dan anti-HBs telah terlibat pada pada berkepanjangan karena perjalanan penyakit lebih dari 3 bulan.
perkembangan hepatitis B akibat transfusi. IgM Anti-Hbc terdeteksi kira-kira selama Pada tipe ini ditemukan adanya tanda peradangan dan daerah-
6 bulan pertama setelah infeksi akut, sedangkan IgG anti-HBc setelah 6 bulan. Oleh daerah nekrosis di dalam lobulus hati.
karena itu, pasien yang menderita hepatitis B akut memiliki IgM anti-HBc dalam
serumnya. 3. Hepatitis kronik aktif ditandai dengan adanya sebutan sel-sel
radang bulat terutama limfosit dan sel plasma di daerah portal yang
menyebar dan mengadakan infiltrasi ke dalam lobulus hati sehingga
menyebabkan erosi limiting plate dan menimbulkan piecemeal
nerosis.
Dikenal dua tipe hepatitis kronik aktif yaitu:
Kriteria Diagnosis
Keadaan Definisi Kriteria Diagnostik
- Evaluasi radiographic Hepatitis B Proses nekro-inflamasi 1.HBsAg + > 6 bulan
USG paling baik digunakan sebagai alat penapis untuk memperlihatkan dilatasi kronis kronis hati disebabkan 2.HBV DNA serum > 105 copies/ml
percabangan-percabangan saluran empedu dan memperlihatkan batu empedu. oleh infeksi persisten 3.Peningkatan kadar
Alat ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit parenkim. virus hepatitis B. ALT/AST secara
Dapat dibagi menjadi berkala/persisten
- Histopatologis hepatitis B kronis 4.Biopsi hati menunjukkan hepatitis kronis
1. Hepatitis kronik persisten ditandai dengan sebutan sel-sel radang
dengan HBeAg + dan (skor nekroinflamasi > 4)
HBeAg -
bulat di daerah portal. Arsitektur lobular tetap normal, tidak atau
Carrier HBsAg Infeksi virus hepatitis B 1.HBsAg + > 6 bulan - Terapi definitive : Transplatasi liver
inaktif persisten tanpa disertai 2.HBeAg - , anti HBe + c. Fulminant
proses nekro-inflamasi 3.HBV DNA serum < 105 copies/ml - Mortalitas menurun dengan penatalaksanaan pada ICU.
yang signifikan 4.Kadar ALT/AST normal - Protein intake harus dikurangi
5.Biopsi hati menunjukkan tidak adanya - Lactulose dan rifaximin per oral
hepatitis yang signifikan (skor nekro - Terapi suportif cairan dan elektrolit.
inflamasi < 4) - Terapi definitive : transplatasi liver
(Suharjo J.B., 2006) Komplikasi
Jaringan parut hati (sirosis). Infeksi hepatitis B dapat menyebabkan
Manajemen peradangan yang menyebabkan jaringan parut yang luas dari hati (sirosis).
Treatment Hepatitis Secara Umum Jaringan parut di hati dapat mengganggu kemampuan hati untuk
- Secara umum terapi hepatitis akut adalah terapi suportif, di titik beratkan berfungsi.
kepada pemberian nutrisi adekuat,hidrasi, dan monitoring terhadap Kanker hati (Carcinoma Hepatic). Orang dengan infeksi hepatitis B kronis
kemungkinan berkembangnya fulminant hepatitis. memiliki peningkatan risiko kanker hati.
- Bed rest dan hindari aktivitas berlebihan yang melelahkan. Gagal hati (Hepatic Falure). Kegagalan hati akut adalah suatu kondisi di
- Tidak ada diet spesifik,hanya pembatasan protein pada pasien hepatic mana fungsi-fungsi vital dari hati ditutup. Ketika itu terjadi, transplantasi hati
encephalopathy. Pada masa pemulihan diet tinggi protein dapat membantu diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
penyembuhan. Infeksi hepatitis D. Siapapun yang terinfeksi HBV kronis juga rentan
- Hindari obat-obatan yang utamanya dimetabolisme liver dan alcohol. terhadap infeksi dengan yang lain strain virus hepatitis - hepatitis D. Anda
a. Akut tidak dapat terinfeksi dengan hepatitis D kecuali Anda sudah terinfeksi
- Prevensi dengan HBV. Setelah kedua hepatitis B dan hepatitis D membuatnya lebih
Skrining darah , pemberian HBIG besar kemungkinan Anda akan mengembangkan komplikasi hepatitis.
Masalah ginjal. (HRS : Hepatorenal Syndrome) Infeksi hepatitis B dapat
- Terapi Hepatitis B akut sama seperti terapi hepatitis akut secara umum.
menyebabkan masalah ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan
b. Kronik
gagal ginjal. Terjadi karena terdapat vasokontriksi renal yang dipicu oleh
Tujuan : menghambat replikasi dan mengurangi kerusakan hepar.
gangguan hemodinamik akibat terjadinya gangguan hepar kronis. Anak-
- Interferon alfa . Injeksi 10 ribu unit 3 kali per minggu / 5 ribu unit setiap hari anak lebih mungkin untuk pulih dari masalah ginjal dibandingkan orang
untuk 16-24 minggu. dewasa, yang mungkin mengalami gagal ginjal.
- PEG IFN alfa (meningkatkan efek dari interferon)
- Lamivudine Prognosis
Menghambat sintesis DNA virus. (100 mg daily) 5 tahun survival rate pada pasien hepatitis kronis B dengan kelainan hati ringan
- Adefovir dipivaxil (menghambat DNA transcriptase dan polymerase) (10 mg adalah 97%, untuk kronik aktif 86% dan 55% untuk kronik aktif hepatitis denga sirosis.
daily) Imunisasi massal pada bayi yang baru lahir, anak di bawah umur 1,5 tahun adalah cara
- Entecavir (menghambat transcriptase,DNA polymerase, dan sintesis positive yang terbaik untuk mencegah hepatitis akut, kronis, sirosis hati, KHP.
strand DNA)
Patomekanisme peningkatan massive infection in hepar
Mr komeng, 30 yo
peningkatan infiltrasi MN Alkalosis gangguan stimulate hepatomegali
Faktor resiko: enzim hepar phospat naik metabolisme simpatic nerve
- Ibu dan saudara kandung memiliki hepatitis kronis
- Tidak melakukan immunisasi saat bayi SGOT, SGPT Lymphosit naik kh, protein billirubin pengosongan menekan
, lemak lambung lebih lama lambung
Hbv masuk via darah atau body fluids
Fatigue malaise hcl meningkat
Menginfeksi sel host (hepatocyte) -- >replikasi DNA virus -->HBV DNA (+), HbsAg (+)
Nausea
Pengeluaran cytocin (adaptive immune)-->IFN gama, IFN alfa, TNF alfa Billirubin total meningkat
Meningkatnya billirubin direct Meningkatnya billirubin indirect
Aktifasi APC (macrofag) --> dihepar kuppfer cell
Billirubin in billirubin bebas meningkat terdeposit di jaringan
APC berikatan dengan reseptor virus, lalu dikenal kan ke T helper
urine positive (urobilinogen)
sclera mata
T Helper teraktifasi dan menyuruh B cell menghasilkan antibody
urobilin meningkat
yellow tint
Antibody menyerang dari antigen virus yang merupakan ekspresi
dark urine
Dari necleocapsid (HbsAg)
recovery
IIMC
adanya faktor pencetus : climbing + camping (immune sistem menurun) 4 days ago “ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.
(Q.S- Al-baqarah ayat 286)
peningkatan massive infection in hepar