Anda di halaman 1dari 26

LBM 1

FISIOLOGI SISTEM ENTEROHEPATIK


STEP 1
Sistem Enterohepatik
- Adalah suatu sitem yang menghubungkan hepar
dan intestin yang membantu sistem pencernaan
- Organ tambahan yang diluar saluran pencernaan

STEP 2

1. Sebutkan anatomi dari hepar, kandung empedu, lien, pankreas!


HEPAR
ANATOMI
MORFOLOGI
Hepar terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diafragma.
Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra, dan
hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium,
dan jantung.

Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra.


Permukaan atas hepar yang cenderung melengkung di bawah kubah
diaphragma.
Hepar juga melintasi region epigastrica dan region hipocondriaca dextra.

Hepar bertekstur lunak, lentur dan memiliki berat 1400 gr pada orang
dewasa.
Hepar tampak ventral :

Hepar tampak dorsal :

Lobuli Hepatis
Pembagian Hepar
1) Secara Struktural (Anatomis)
Fissura Sagitalis Sinistra (Lig. Falciforme dan lig. venosum)
Pembagian menjadi lobus hepatis sinister dan lobus hepatis dextra. Sehingga
lobus caudatus dan lobus quadrates termasuk ke dalam lobus hepatis dextra.
2) Secara Fungsional (Fisiologis)
Fissura Sagitalis Dextra (Fossa Biliaris dan Sulcus Vena Cava Inferior)

Pembagian ini berdasarkan perdarahan, inervasi, aliran lymphe dan distribusi


ductus hepaticus Sehingga lobus caudatus dan lobus quadratus termasuk ke
dalam lobus hepatis sinistra.

Ligamenti Hepatis
Pada hepar terdapat beberapa ligamentum yaitu :
1. Ligamentum falciformis. Menghubungkan hepar ke dinding anterior abdolmen
dan terletak di antara umbilicus dan diafragma.
2. Ligamentum teres hepatis (round ligament). Merupakan bagian bawah
ligamentum falciformis; merupakan sisa-sisa peninggalan vena umbilicalis yang telah
menetap.
4. Ligamentum Coronaria Anterior (dextra & sinistra) dan ligamentum
coronaria posterior (dextra & sinistra).
Merupakan refleksi peritoneum terbentang dari diafragma ke hepar.
5. Ligamentum triangularis (dextra & sinistra). Merupakan fusi dari
ligamentum coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
Segmentum Hepatis

FACIES
Mempunyai 2 facies :
o

Fascies Diafragmatica,terdiri dari beberapa pars :


Pars superior
Terdapat cekungan datar yng dinamakan IMPRESSIO CARDIACA.
Sebagian besar merupakan AREA NUDA.
Pars anterior
Terdapat perlekatan Lig. falciforme
Lig. falciforme membagi hepar menjadi 2 lobus yaitu LOBUS

DEXTRE & LOBUS SINISTRE.


Pars posterior
Terdapat lobus caudatus (diantara lobus dextre & sinister hepatis).
Terdapat sulcus vena cava yang ditempati oleh VCI diantara lobus
hepatis dextre & caudatus.
Ke arah kanan juga terdapat area nuda hepatis, yang berbentuk

triangular.
Pada apex hepatis disebelah kanan terdapat lig. triangulare dextre.
Pars dextre
Merupakan permukaan dari lobus dextre hepatis yang menempel

pada costa-costa dextre terbawah.


Fascies Visceralis
Terdapat 2 celah sagittal, yaitu :
Fissure Sagittalis Sinister
Pemisah lobus sinister dengan lobus caudatus & quadrates.

Ditempati oleh lig. teres hepatis dan lig. venosum.


Fossa Sagittalis Dextre
Terdiri dari FOSSA VESICA BILLIARIS & FOSSA VENA
CAVA.
Pemisah lobus dextre di sebelah kanan dengan lobus qaudatus &

qudratus di sebelah kirinya.


Terdapat celah transversal (PORTA HEPATIS)
Terletak di tengah Fissura Sagittalis Sinistre & Fossa Sagittalis
Dextre.
Bangunan-bangunan yang melewati Porta Hepatis :
Arteri Hepatica Propria
Vena Porta
Ductus Hepaticus
Nervus dan Pembuluh Limfe

Terdapat impressio-impressio :
Pada Lobus Dextre :
Impressio colica
Impressio duodenalis
Impressio renalis
Impressio suprarenalis
Pada Lobus Sinistre :
Impressio gastric
Impressio oesophagea
Pada lobus Quadratus :
Impressio duodenalis

VASKULARISASI HEPAR
Arteri Hepatica Propria cabang dari Arteri Hepatica Communis.
Vena Porta dimuarai oleh 2 cabang utama, yaitu Vena Mesenterica Superior

dan Vena Lienalis.


Lobulus hati terbentuk mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke
vena hepatica
dan kemudian ke vena cava. Lobulus sendiri dibentuk terutama dari banyak lempeng sel hati yang
menyebar dari vena sentralis seperti jeruji roda. Masing masing lempeng hati tebalnya dua sel, dan
diantara sel yang berdekatan terdapat kanalikuli biliaris kecil yang mengalir ke ductus biliaris ke
dalam septum fibrosa yang memisahkan lobules hati yang berdekatan,.
Di dalam septum terdapat vena porta kecil yang menerima darah terutama dari vena
saluran pencernaan melalui vena porta. Dari venula ini darah mengalir ke sinusoid hati

gepeng dan bercabang yang terletak di antara lempeng-lempeng hati dan kemudian ke vena sentralis.
Dengan demikian, sel hepar terus-menerus terpapar dengan darah vena porta.
Arteriol hati juga ditemukan di dalam septum interlobaris. Arteriol ini menyuplai darah
arteri ke jaringan septum di antara lobulus yang berdekatan, dan banyak juga arteriol kecil yang
mengalir langsung ke sinusoid hati, paling sering berlokasi pada sepertiga jarak ke septum interlobaris

INNERVASI HEPAR
simpatis : Nervus simpaticus segment Thoracal 6-10
parasimpatis : N X

sumber : Anatomi Abdomen Oleh Dr. dr. I. Harjadi Widjaja, PA

LIEN
ANATOMI

1. anatomi
Limpa berwarna merah kecoklatan dan terletak di regio
hipochondrium sinistra, limpa merupakan massa jaringan limfoid
yang terbesar di dalam tubuh dan bentuknya oval.

Dibatasi pada bagian anterior oleh lambung, cauda pankreas,


flexura coli sinistra dan renal sinistra. Limpa dikelilingi oleh
peritonium. Pada bagian posterior diafragma, pleura sinistra.
Didarahi oleh arteri lienalis yang merupakan cabang dari A.
Coeliaca. Saraf yang mempersyarafi limpa mengikuti perjalanan a.
Lienalis dan berasal dari plexus coeliacus. Pembuluh limfe keluar
dari hilus dan berjalan melewati beberapa kelenjar limfe yg terletak
di sepanjang a. Lienalis dan mengalirkan cairan limfe ke nodi
limphatici coeliaca.2 margo :superior dan inferior.
Berfungsi sbg sistem R.E.S (organ lymphoid terbesar &
tempat merusak Hb eritrosit). Merupakan organ

Intraperitoneal .
Parenkim langsung dibungkus capsula lienalis.

Letak : Regio Hypochondrium sinistra.

Facies :
o Facies Diaphragmatica (cembung) berhadapan dg
diaphragma & costa 9 - 11 sinistra

M
Faci a
esDi r
E
g
aphr
M
ks
o
agm
a
tr
S
atica
r
e
u
g
m
p
o
it
e
I
as
ri
n
A
o
f
nt
r
e
er
ri
io
o
r
r

E
ks
tr
e
mi
ta
s
P
os
te
ri
or

o Facies Visceralis (datar) mempunyai 3


impressio :impressio renalis, gastrica, & colica

Faci
es
Li
Vis
g.
cer
G
alis,
as
Faci
tr
es
oli
Gas
en
tric
ali
as

A
.
Li
e
n
al
is

V.
Fac
Li H
ies
e Li
il
Vis
Faci
n g.
u
cer
es
S
al m
alis
Vis
pl
is
,
cere
L
Fac
alis,
n
ie
ies
Facio
n
Col
es
re
al
ica
Ren
n
is
alisal

Hilus : Merupakan pertemuan dr impressio pd facies


visceralis, tempat keluar masuknya van lienalis.

Vaskularisasi
oleha. lienalis masuk ke hilus lienalis melewati lig.
Phrenicolienalis.Cabang a. lienalis (a. gastrica brevis & a.
gastroepiploica sinistra) melalui lig.Gastrolienalis menuju ke
gaster.Vena mengikuti arterinya.
Innervasi
Simpatis : T6-T10
Parasimpatis : n. vagus

Anatomi klinik, rivhard. Snell,m.d, Ph.D. bagian 1 edisi 3

Ductus
Hepati
Ductus
cus
Cystic
Dexter
us

Ductus
Hepati
Duc
cus
tus
Siniste
Hep
Ductus
r
atic
Choled
Ductus
us
ochus
Pancre
Co
Papilla
aticus
mm
duode
niunis
Panjang : 8 cm, isinya
40-50 cc
major

- Terdiri atas :
- Fundus
- Corpus
- Collum
Posisi dpt berubah2 kecuali fundusnya stabil pd margo inferior hepar
- Proyeksi Fundus VF perpotongan tepi lateral MRA dg arcus costalis

Collum & corpus menempel pd facies inferior (visceralis) hepatis &


mencapai porta hepatis
Syntopi : facies superior VF menempel pd facies visceralis lobus
hepatis dexter (impressio biliaris)
Lapisan Dinding vesica fellea dari luar ke dalam
Tunica serosa
Tunica (sela) subserosa
Tunica muscularis
Tunica mucosa
Perdarahan :
Ateria cystica, cabang arteri hepatica dextra
Vena cystica mengalirkan darah langsung ke vena porta.
Sejumlah arteria dan venae kecil juga berjalan diantara hepar dan
vesika biliaris.
Aliran limfe:
Cairan limfe mengalir ke nodus cysticus yang terletak dekat collum
vesica biliaris. Dari sini, pembuluh limfe berjalan ke nodi hepatici
dengan berjalan sepanjang perjalanan arteria hapatica communis

dan kemudian ke nodi coelici.


Persarafan:
Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus.
Vesica biliaris berkontraksi sebagai respon terhadap hormon
kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunica mukosa duodenum karena

masuknya makanan berlemak dari gaster.


PANCREAS

Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran
kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di
belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil
caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.
Pankreas dapat dibagi dalam :
1. Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung
duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica
superior serta dinamakan Processus Uncinatus.
2. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan
caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena
portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari
aorta.
3. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan
melintang sedikit berbentuk segitiga.
4. Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan
mengadakan hubungan dengan hilium lienale.
1.3.1. Hubungan Pankreas dengan organ lain
1. Ke anterior : dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan mesocolon
transversum, bursa omentalis, dan gaster.
2. Ke posterior : dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatis dan vena
lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus

psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.
1.3.2. Vaskularisasi dan Limfatik
Arteriae
1. Arteri pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )
2. Arteri pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)
3. Arteri pancreatica magna dan arteri pancretica caudalis dan inferior cabang arteri
lienalis
Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.
Aliran Limfatik
Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen
akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci dan mesenterica superiores.
1.3.3. Persarafan
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
1.3.4. Ductus Pankreaticus
1. Ductus Pancreaticus Mayor (Wirsungi)
Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima
banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum
di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla
duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum
terpisah dari ductus choledochus.
2. Ductus Pancreaticus Minor (Santorini)
Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara
ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.
Sumber : Diktat Anatomi Situs Abdominis Fk Unissula
2. Sebutkan fisiologi dari hepar, kandung empedu, lien, pankreas!
VESICA FELLEA
Fungsi kandung

empedu

adalah

untuk

mengentalkan

dan

menyimpan empedu yang dibawa kepadanya dari hati melalui duktus


cysticus, diantara waktu

makan dan melepaskan empedu ke dalam

usus lewat duktus cysticus selama makan.


Dalam vesika fellea, empedu dipekatkan oleh absorpsi air dan
pengasaman empedu.
Memekatkan empedu dengan penyerapan selektif daripada air, garam
organik dan sedikit garam empedu, sehingga volumenya menjadi 1/5
1/10 daripada volume yang disekresikan oleh hati.
PANKREAS
1. Asetilkolin : dilepasnya dari n vagus saraf simpatis
2. Kolesistokinin : disekresi duodenum dan jejunum atau ketika
makanan masuk usus hlus enzim2nya
3. Sekretin : sama seperti kolesistokinin Na bikarbonat
3 fase

1. Sefalik : asetilkolin dikeuarkan karena rangsangan n vagus


enzimnya akan dilepaskan ke duct pankreatikus
2. Gastrik : rangsangansaraf ke enzim akan terus berlangsung
3. Intestinal : chymus masuk ke usus halus
LIEN
Limpa dalah organ limfoid terbesar. Fungsinya:
1.
Utamanya
menyaring
darah.
Karena
mempunyai
system
Retikuloendotelial, maka limpa sangat efektif sebagai penyaring antigen,
mikroorganisme, dan eritrosit tua atau abnormal. Materi yang terperangkap
pada anyaman reetikular kemudian dibuang dari darah oleh makrofag dan
sel reetikular fagositik.
2. Berperan dalam daur ulang besi. Makrofag menghancurkan hemoglobin
(Hb) eritrosit tua. Besi dikembalikan ke sumsum tulang untuk dipakai lagi
dalam sintesis ulang Hb baru oleh eritrosit yang sedang berkembang. Heme
dari Hb didegradasi dan diekskresi ke dalam empedu oleh hepatosit.
3. Semasa fetal, sebagai organ hemopoietik yang menghasilkan
eritrosit dan granulosit. Kemampuan ini makin menurun setelah lahir
4. Berperan juga sebagai reservoir darah yang penting sehingga banyak
darah yang bisa ditampung (karena strukturnya longgar mirip spons). Bila
diperlukan, darah simpanan itu dikembalikan ke sirkulasi umum
Corwin J. E. 19.. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Pankreas adalah campuran jaringan eksokrin dan endokrin. Pankreas adalah
kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah lambung, diatas
lengkung pertama duodenum. Pankreas merupakan kelenjar campuran yang
mengandung jaringan eksokrin dan endokrin.
Bagian eksokrin yang predominan terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik
seperti anggur yang membentuk kantung-kantung atau asinus, yang
berhubungan dengan duktus yang akhirnya bermuara ke duodenum.Bagian
endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi,
pulau-pulau langerhans (islets of langerhans), yang tersebar di seluruh pankreas.
Hormon terpenting yang disekresikan oleh sel-sel pulau langerhans adalah
insulin dan glukagon.
Eksokrin
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua
komponen, yaitu :
1. sekresi enzimatik poten dan
2. sekresi alkali encer (cair) yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO 3).

Enzim pankreas disintesis oleh retikulun endoplasma dan kompleks Golgi sel
asinus, dan kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan
melalui proses eksositosis bila diperlukan.
Sel sel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui ductus
pankreas yang bermuara ke duodenum.
Ketiga jenis enzim pankreas yaitu:1. Enzim-enzim proteolitik, yang berperan
dalam pencernaan protein.
Tiga enzim proteolitik utama yang disekresikan oleh pankreas adalah
tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang masing-masing
disekresikan dalam bentuk inaktif.Setelah disekresikan ke dalam lumen
duodenum, tripsinogen diaktifkan menjadi bentuk aktifnya, tripsin oleh
enterokinase, suatu enzim yang terbenam diatas luminal sel-sel yang melapisi
mukosa duodenum. Tripsin kemudian secara oktokatalisis mengaktikan lebih
banyak tripsinogen. Tripsinogen harus tetap inaktif dalam didalam pankreas
untuk mencegah enzim proteolitik mencerna sel-sel tempat ia terbentuk.
Kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase, enzim proteolitik pankreas lainnya,
diubah oleh tripsin masing-masing menjadi bentuk-bentuk aktif mereka,
kimotripsin dan karboksipeptidase, didalam lumen duodenum. Dengan demikian
setelah eritrokinase mengaktifkan sebagian tripsin, tripsin kemudian
bertanggung jawab untuk menyelesaikan proses pengaktifan selanjutnya.
1. Amilase pankreas, berperan penting dalam pencernaan karbohidrat
dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida. Amilase disekresikan
melalui getah pankreas dalam bentuk aktif karena amilase tidak
membahayakan sel-sel sekretorik.
2. Lipase pankreas, sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim
yang disekresikan diseluruh sistem pencernaan yang dapat menuntaskan
lemak. Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida makanan menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat
diserap. Kolesterol esterase untuk hidrolisis ester kolesterol sedangkan
fosfolipase untuk memecah asam lemak dan fosfolipid.Tiga rangsangan
dasar yang menyebabkan sekresi pankreatik :1. Asetikolin : disekresikan
ujung nervus vagus parasimpatis dan saraf-saraf kolinergenik.2.
Kolesistokinin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan
asam. 3. Sekretin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum
rangsangan asam.
Endokrin
Terdiri atas 4 sel, yaitu : sel , sel , sel , dan sel F.Fungsi endokrin kelenjar
pankreas diperankan oleh pulau langerhans.Sekresi sel sel ini berupa hormon
yang akan langsug diangkut melalui pembuluh darah.Sel Hormon Target utama
Efek Hormonal Regulasi.
1. (Glukagon) Target adalah hati, dan jaringan adiposa. Efek adalah
merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan pemecahan
glikogen di hati, menaikan kadar glukosa. Distimulasi oleh kadar glukosa
darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
2. (Insulin)Target adalah sebagian besar sel. Efek adalah membantu
pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan

penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.


Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh
somatostatin.
3. (Somatostatin)Target adalah sel langerhans lain, epitel saluran
pencernaan. Efek adalah menghambat sekresi insulin dan glukagon,
menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan. Distimulasi
oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
4. F (Polipeptida pankreas)Target adalah organ pencernaan. Efek adalah
menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim
pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed.11. EGC. Jakarta, 2007.

3. Sebutkan histologi dari hepar, kandung empedu, lien, pankreas!

4. Histology HEPAR

Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan
elastis yg disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan masuk ke dalam parenchym
hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. Massa dari
hepar seperti spons yg terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempenganlempengan/ plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang
disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di
bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari
sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih permeabel yang artinya
mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain
.Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan erat dengan
sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobulilobuli Di tengah-tengah lobuli tdp 1 vena sentralis yg merupakan cabang dari
vena-vena hepatika (vena yang menyalurkan darah keluar dari hepar).
Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang
disebut traktus portalis/ TRIAD yaitu traktus portalis yang mengandung cabangcabang v.porta, A.hepatika, ductus biliaris.Cabang dari vena porta dan A.hepatika
akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak
percabangan Sistem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg terletak di
antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel. Canaliculi akan
mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke dalam empedu yg lebih
besar , air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu.

Histology VESICA FELLEA


Lapisan Dinding Vesica Fellea

1. Tunica Mucosa
Bagian dinding ini mudah mengalami kerusakan post mortem, maka pembuatan
sediaan vesica fellea sangat sulit. Tunica mucosa melipat-lipat membentuk rugae pada
permukaan. Pada lipatan yang besar akan terdapat lipatan-lipatan yang lebih kecil.
Lipatan-lipatan tersebut akan mendatar apabila vesica fellea berisi penuh.
Epitel
Terdiri atas selapis sel silindris tanpa sel piala. Sel-selnya mempunyai inti oval
dengan butir-butir kromatin halus. Inti terdapat di bagian basal sel. Pada permukaan
sel terdapat banyak microvilli.
Lamina Propria
Sebagai jaringan pengikat di bawah pitel. Tidak diketemukan kelenjar kecuali pada
collum yang berbentuk tubulo alveolar dengan sel-sel yang berbentuk kuboid jernih,
dengan inti gelap terdesak ke basal. Kelenjar ini menghasilkan mucus
2. Tunica Muscularis
Terdiri atas anyaman serabut-serabut otot polos yang berjalan sirkuler, longitudinal
dan menyerong dengan disertai serabut-serabut elastis.
3. Tunica Perimuscularis
Merupakan jaringan pengikat agak padat yang membungkus seluruh vesica fellea dan
melanjutkan diri kedalam jaringn interlobular hepar. Di dalamnya banyak
mengandung serabut-serabut elastis dengan beberapa fibroblast, sel lemak, sel
limfoid, pembuluh darah, pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf.
4. Tunica Serosa
Bagian vesica fellea yang tidak menempel pada permukaan hepar dibungkus oleh
peritoneum yang melanjutkan diri membungkus hepar. Peritoneum yang menutupi
vesica fellea merupakan tunica serosa.

Vesicsa fellea pada collumnya melanjutkan diri sebagai ductus cysticus. Pada
permukaan dalamnya terlihat lipatan-lipatan yang disebut valvula spiralis heister yang
disebabkan karena penebalan sebagian dari tunica mucularis luarnya.

Histology LIEN

Dibungkus sebuah simpai, jaringan ikat padat yang menjulurkan trabekula jaringan
ikat yang sebagian membagi-bagi parenkim atau pulpa limpa . Limpa tidak
mempunyai bagian korteks maupun medulla. Trabekula utama masuk ke dalam hilus
yang berisi arteri dan vena trabekularis
Pada limpa terdapat sejumlah agregat limfonodulus; noduli ini membentuk pulpa
alba organ. Didalamnya terdapat pusat germinal dan arteri sentralis (cabang dari
arteri trabekularis) yang terletak eksentrik. Pada tepi limfonoduli terdapat zona perifer
yang diisi oleh (terutama) limfosit T sedangkan limfosit B terdapat di pusat germinal
Disekitar trabekula dan limfonodulus terdapat anyaman sel merata yang membentuk
bagian terbesar dari organ limpa yaitu pulpa rubra. Pulpa rubra mengandung arteri
pulpa, sinus venosus, dan korda limpa (Billroth). Arteri pulpa cabang dari arteri
sentralis yang keluar dari limfonoduli. Korda splenika adalah agregat jaringan
limfatik yang mengandung limfosit kecil, dan macam-macam sel darah.

Histology PANKREAS
Pankreas merupakan organ yang lunak, berlobus yang terletak di belakang
peritoneum. Pankreas menyilang pada bidang transpilorica. Pankreas merupakan
organ yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu sebagai kelanjar eksokrin dan
endokrin. Sekitar 85% hingga 90% pankreas adalah kelenjar eksokrin yang
terpulas lebih gelap, 10% hingga 15% substansi pankreas sisanya adalah
kelenjar endokrin yang terpulas lebih pucat. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas
mensekresikan enzim-enzim pankreas dan larutan kaya bikarbonat sedangkan
sebagai kelenjar endokrin pankreas mensekresikan berbagai macam hormon ke
sirkulasi darah. Oleh karena itu kelenjar endokrin pankreas sangat vaskular
dengan banyak pembuluh darah kapiler untuk menyalurkan hormone ke organ
target. Bagian endokrin disebut juga pulau-pulau Langerhans. Pulau Langerhans

dikelilingi sebuah simpai jaringan ikat tipis yang memisahkannya dari sel-sel
pankreas lain.

5. Bagaimana hubungan dari organ tersebut saatu sam lain?

HUBUNGAN TIAP ORGAN DALAM SISTEM ENTEROHEPATIK


Pembentukan bilirubin
Hepar + lien pemecahan eritrosit/ pembentukan bilirubin
Hepar
+
vesica
fellea hepar
membentuk
empedu,
VF
menyimpan+memekatkan, dan mengeluarkan empedu, bersama ductus
pancreas yg mengeluarkan getah pancreas
Hepar+
pancreas pancreas
untuk
pencernaan,
hepar
untuk
metabolismenya.
Hubungan antara Hepar, sistem bilier dan pankreas ditinjau dari aspek biokimia
dan patologi klinik
kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik menghubungkan hati
dengan tractus gastrointestinalis, sehingga merupakan penghubung penting
sirkulasi enterohepatik. Dengan atau tanpa melalui kandung empedu maka
empedu akan dialirkan melalui saluran empedu ini. Kandung empedu tidak vital
dalam kehidupan, tanpa alat ini manusia biasanya tidak akan mengalami
gangguan fisiologik
Patologi. FKUI
empedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke
dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan
empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan
memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung
memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus
menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika
fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk
duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila
duodenum.
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
duktus pankreas dan empedu (kadang-kadang melebar membentuk ampula,
panjang 5mm) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi
cekung duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius
bermuara ke dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah
anterosuperior papila duodeni mayor.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E.
Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
6. Jelaskan mekanisme aliran cairan empedu!

Sel hepatosit di hepar canalikuli biliaris pada lobulus hepar


canalis porta ductus hepaticus dextra et sinistra ductus
hepaticus communis ductus cysticus vesica fellea
(penyimpanan dan pemekatan) jika ada makanan berlemak di
duodenum hormon CCK (Cholesistokinin) kontraksi vesica fellea
dan relaksasi sphincter oddi ductus cysticus ductus choledocus
bergabung dengan ductus pancreaticus major ampulla vater
papilla duodeni major dinding posteromedial duodenum pars
descenden.
DIKTAT ANATOMI SITUS ABDOMINIS FK UNISSULA 2012

Fisiologis Sekresi Empedu

Empedu disekresikan dalam 2 tahap oleh hati :


1. Empedu disekresikan oleh sel-sel Hepatosit
Sekresi awal mengandung sejumlan besar asam empedu , kolestrol, dan zat organik
lain
2. Empedu dialirkan melalui kanalikuli biliaris kanalis biliaris duktulus biliaris
duktus biliaris , secara progresif masuk ke duktus yang lebih besar , akhirnya
mencapai duktus hepatikus dex. Et sin. duktus hepatikus kommunis Sfingter odi
masih tertutup, vesica fellea relaksasi , ditambah kontraksi ductus choledochus
empedu masuk ke kandung empedu
Di dalam perjalanannya melalui duktus duktus biliaris ditambahkan larutan ion
Natrium dan bikarbonat encer yang disekresikan oleh sel-sel epitel sekretoris yang
mengelilingi duktulus dan duktus .

Penyimpanan dan Pemekatan Empedu di Kandung Empedu


Empedu disekresikan secara terus menerus oleh sel Hati
Normalnya disimpan dalam kandung empedu sampai diperlukan di duodenum
Kapasitas kandung empedu 30-60ml
Meskipun demikian sekresi selama 12 jam biasanya 450 ml dapat dsimpan di kandung
empedu karena air , Na, Cl, dan kebanyakan elektrolit secara terus menerus diabsorbsi
melalui mukosa kandung empedu.

Komposisi Empedu

Air
Garam empedu
Bilirubin
Kolestrol
Asam lemak
Lesitin
Natrium
Kalium
Kalsium
Klorida
Bikarbonat

Empedu Hati

Empedu pada Kandung

97,5 g/dl
1,1 g/dl
0,04 g/dl
0.1 g/dl
0,12 g/dl
0,04 g/dl
145,04 mEq/L
5 mEq/L
5 mEq/L
100 mEq/L
28 mEq/L

Empedu
92 g/dl
6 g/dl
0,3 g/dl
0,3-0, 9 g/dl
0,3-1,2 g/dl
0,3 g/dl
130 mEq/L
12 mEq/L
23 mEq/L
25 mEq/L
10 mEq/L

Guyton & Hall . Fisiologi Kedokteran : Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Pengosongan Kandung Empedu


Ketika makanan mulai dicerna di dalam traktus GIT atas kandung empedu mulai
dikosongkan, terutama ketika makanan berlemak mencapai duodenum skitar 30 menit
setelah makan.
Mekanisme pengosongan kandung Empedu =
Kontraksi ritmis kandung empedu + Relaksasi sfingter Oddi
Perangsangan :
Kuat oleh hormon CCK ( Cholecystokinin)
Lemah oleh sekresi Asetilkolin dari sistem sistem saraf vagus & enterik usus

Fungsi Garam Empedu pada Pencernaan dan Absorbsi Lemak


Sel hati menyintesis sekitar 6 gr garam empedu setiap harinya.

Intake
makana
Sintesis
oleh sel
hati

Prekursor :
Kolestrol

Asam
kolat

Disekre
si dalam
empedu

Glisin
dan
Taurin

Asam
empedu
terkonjuga
Garam2 dari
asam empedu
terkonjugasi

Kerja Garam Empedu :


1. Emulsifikasi / Fungsi detergen
Garam empedu mengurangi tegangan permukaan partikel lemak sehingga
memungkinkan untuk dipecah menjadi tetes-tetesan lemak yang lebih kecil
2. Fungsi Absorbsi
Garam empedu membantu absorbsi dari asam lemak, monogliserid, kolestrol, dan
lemak lain dengan cara membentuk kompleks Micel .
7. Embriologi dari sistem enterohepatik

Traktus biliaris dan hepar berkembang dari traktus


gastrointestinal primitif pada foregut distal, berupa
kantong yang dikenal sebagai divertikulum hepar atau
liver bud dan pertama kali tampak pada minggu ke-5
kehamilan atau ketika panjang embrio 3 mm (berumur
rata-rata 25 hari). Kantong ini kemudian berkembang dan
meluas ke arah ventral mesenterium dan terbagi menjadi
2 tunas yaitu cranial bud dan caudal bud.
Cranial bud merupakan bakal hepar dan duktus
intrahepatik sedangkan caudal bud berkembang menjadi
vesika fellea dan duktus sistikus. Dasar dari divertikulum
akan menjadi duktus biliaris komunis. Tunas-tunas kecil
yang lain berkembang dari bagian proksimal caudal bud
dan tumbuh ke bawah dan membentuk bagian ventral
pankreas.
Cranial bud terbagi menjadi 2 tunas kecil yang
berkembang ke atas ke arah septum transversum (bakal
diafragma), membentuk lobus kanan dan kiri hepar.
Caudal bud terbawa ke atas seiring perkembangan cranial
bud dan berhenti pada permukaan bawah dari cranial bud
dan membentuk vesika fellea dan duktus sistikus.
Selama cranial bud dan caudal bud berkembang, ventral
pancreatic bud berputas 180 derajat dari kanan ke kiri
untuk bergabung dengan dorsal pancreatic bud
membentuk pankreas. Gabungan antara kedua tunas ini
terjadi pada minggu ke-7 kehamilan. Karena ujung duktus
koledokus terletak pada ventral pancreatic bud, maka
hasil rotasi tersebut menyebabkan pertemuan antara
duktus koledokus dengan duodenum berada di dinding
posteromedial duodenum, sebelah posterior duktus
pankreatikus dorsal.

Kantong di bagian ventral yang merupakan bakal traktus


biliaris mula-mula hanya berbentuk tali padat dari sel
endoderm dan tidak terdapat lumen. Pada permulaan
minggu ke-7 kehamilan, mulai terjadi vakuolisasi dan
pembentukan lumen dalam vesika fellea, duktus sistikus,
duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis.
Pada 3 bulan kehamilan, tampak aliran empedu dari
kanalis traktus biliaris ke dalam duodenum.
DAFTAR PUSTAKA
Simeone DM; Gallbladder and Biliary Tract : Anatomy and Structural
Anomalies in Textbook of Gastroenterology, 4th edition,
Philadelphia,Lippincott Williams & Wilkins,2003,pg. 2166-2173
8. Apa fungsi lien sebagai RES?
9. Fungsi pankreas sebagai kelenjar eksokrin!

Step 3
1. Sebutkan anatomi dari hepar, kandung empedu, lien, pankreas!
HEPAR
Letaknya di cavum abdomen regio hipochondriaca dextra, epigastrium
dan
Morfologi : 2 fascies (diaphragmatica : lobus dextra hepatis dan lobus
sinistra hepatis dipisahkan sebuah ligamentum falciforme hepatis ke
arah cranial hepar dekstra membentuk lig coronarium selanjutnya
melanjut lig triangular dextrum sedangkan sinistra dia akan
membnetuk lig trinagular sinistrum , visceral : terdapat 4 lobus, hepatis
dextra dan sinistra tambahan lobus caudatus dan quadratus yang
dipisahkan celah transversal yang terdapat porta hepatis atau hilus
hepatis yang merupakn tempat keluar masuk bangunan2 seperti
a.hepatica propria v.porta hepatica nervus pembuluh life dan dudctud
hepaticus komunis, dapat dibagi menjadi anatomis dan fisiologis.
Anatomis dibagi fissura sagitalis sinitra, sehingga lobus caudatus dan
quadtarus masuk ke lobus dextra, fisiologis dibagi oleh fosssa sagitalis
dextra sehingga caudatus dan quadtratus masuk lobus sinistra )
KANDUNG EMPEDU
Letaknya di hipochondriaca dextra bisa ke epigastrium
Bagian :
Fundus
Corpus penyimpanan empedunya, ada ductus
Collum penghubung antara corpus vesica fellea dan ductus cysticus,
ductus cysticus akan bertemu dengan ductus hepaticus communis
kemudian mereka akan bersatu membentuk ductus choledochus, duct

choledochus akan bertemu dengan duct pancreaticus mayor dan akan


bertemu di ampulla vater.
Vascularisasi : a.cystica dan v cystica
Penggantung : omentum minus
LIEN
Salah satu sitem RES di regio hypochondriaca sinistra, memiliki 2 facies
: diaphragmatica dan visceral. Di facies visceral dibagi 3 (renalis,
gastrica, colica). Pertemuan antar facies ada hilus yg terdapat kleuar
masuknya bangunan (vasa, nervus, limfe), margo (sup inf), ext (ant
post).
V : a.lienalis masuk ke hilus lienalis, v. Lienalis
Penggantung : lig gastrolienalis, lig.lienorenalis
I : nerv symphaticus t VI-X
PANKREAS
Letak di regio epigastrium, dinding posterior abdomen (retro kec.
caudal)
Caput : bag cekungan duodenum
Collum : mengecil dan menghub caput dan corpus
Corpus : berjalan diatas ke kiri menyilang linea transpylorica
Cauda : berjalan dari depan ke lig.lienorenalis
Margo (Sup Inf ant)
Facies (anterosuperior : bentuknya sedikit konkaf menghadap oentum
mayus,anteroinferior : tertutup peritoneum,posterior : tdk tertutup
peritoneum)
V :a. Pancraticoduodenalis sup dan inf (rami pancratici)
I : parasimpatis n.vagus simp nerv t VI-X
2. Sebutkan fisiologi dari hepar, kandung empedu, lien, pankreas!
HEPAR
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Spons yang mengatur volume darah
Metabolisme : KH, apolipoprotein, as lemak, as amino transaminase,
simpanan vitamin larut lemak
Sintesis : urea, albumin, faktor pembekuan, komplemen c3 c4, fertin
transferin, alfa 1 antitripsin
Ekskresi : sintesis empedu dan metabolit obat
Endokrin : sintesis 25 hidroksilase vit d
Immunologi : perkembangan limf B fetus, fagositosis antigen, transport
immunoglobulin A
Lainlain : kemampuan regenerasi sel sel hepar itu sendiri, pengaturan
angiogenesis
Filter
Sel hepar pusat metabolisme bilirubin yang merupakan produk
terakhir darah,
Bilirubin : sumber, transportasi, metabolisme, tahap intestinal
Metabolisme di hati : hepatic uptake (B. Konjugasi terikat albumin
dan akan masuk sel hati dan akan mengalami disosiasi yang dibantu
membran ..., B. tak konjugasi tidak terikat albumin tidak larut dalam air
dan harus diubah ke bentuk yang arut kmd dieks ke empedu kmd

mengubah bilirubin ke b glukoronit), kon, ekskresi ( dieks dalam bentuk


konjugasi, dari sel hati ke aliran darah tidak ke glomerulus)
Intestinal : setelah di eks ke lumen usus menjadi urubilinogen
membutuhkan bantuan bacteri (tidak konjugasi), urobilin direabsorpsi
di usus halus ke sist porta lalu masuk ke sit enterohepatik lalu bilirubin
di eks ke urine (konjugasi)
beda yang terkonjugasi dan tidak terkonjugasi?
Konjugasi : terikat albumin akan terjadi difusi non ionik, lebih larutnya
dengan as glukoronat
Tak terkonjugasi : tidak larut dalam air (hidrofobik), maka dari itu ia
buth zat yang dapat larutharus terikat albumin.
Kesimpulan : tak terkonjugasi merupakan bentuk sebelum terkonjugasi
VESICA FELLEA
Memekatkan empedu dengan menarik cairan dr empedu itu sendiri.
Ada 2 mekanisme :
1. Mengubah lemak besar jadi lebih simpel
2. Membantu transport dan absorbsi dari produk akhir lemaknya
PANKREAS
4. Asetilkolin : dilepasnya dari n vagus saraf simpatis
5. Kolesistokinin : disekresi duodenum dan jejunum atau ketika
makanan masuk usus hlus enzim2nya
6. Sekretin : sama seperti kolesistokinin Na bikarbonat
3 fase
4. Sefalik : asetilkolin dikeuarkan karena rangsangan n vagus
enzimnya akan dilepaskan ke duct pankreatikus
5. Gastrik : rangsangansaraf ke enzim akan terus berlangsung
6. Intestinal : chymus masuk ke usus halus
LIEN
Dibagi jadi 2 bag
3. Sebutkan histologi dari hepar, kandung empedu, lien, pankreas!
HEPAR
Terdiri dari lobulus lobulus terdapt sekat ( septum
interlobularis),penyusun utama sel hepatosit bis amenghasilkan
empedu. Dlam 1 lobulus dalam setiap sudutnya ad trias porta
(trigonum kiernan). Selain itu terdapat vena sentralis merupakan
muara vena perifer yg kemudian ke sinusoid vena sentralis v
porta hepatis VCI
Mikros hepatosit : bentuk macam2, nukleus besar, sitopasma asidofilik
Sinusoid sel kupffer merupakan makrofag
Pada sinusoid dan hepatosit terdapat space of disse atau spatium
parisinusoideum. Space of disse isinya mikrovili hepatosit, serat
retikuler untuk mempertahankan sinusoidnya, serat kolagen halus,
nervus yang non myelin. Di sisi lain ada 3 cells : stellata cells atau sel
ito menyimpan lemak dan vit a, pitt cells : tidak ada di manusia sbg sel
NK pada hewan pengerat, fibroblas.

Regenerasi : mudah dan lambat. Yang dibutuhkan adalah


norepinephrine, T3, insulin, EGF.
VESICA FELLEA
Tunika mucosa (kolumner simpleks) ada sel clear : menghasilkan
mukus dan sel brush : mikrovili epitel, menghasilkam mukus dan
ekskresi elektrolit. Akan membentuk kripte
Tunika muscularis
Tunika serosa
PANCREAS
Merupakan eksokrin dan endokrin
Endokrin : alfa, beta, delta, F
Eksokrin : sel sentroasinar merupakan kelenjar tubuloasinar kompleks,
ada duktus sekretorius yang berepitel kuboid
LIEN
Organ limfoid
Pulpa alba : ruangan berisi limfosit, sel B, pada perifernya ad a.
sentralis
Pulpa rubra : juluran a sentralis a. penicili
4. Bagaimana hubungan dari organ tersebut satu sama lain?
Dari sitem portanya yg terdapat anastomosis dari ke 4 organ
Anastomosis portosistemik
1/3 distal oesophagus
Porta : R oesophgealis, v gastrica sinistra
Sistemik : v .oesophagealis
Anorectal
Porta : a. Rectali sup
Sistemik : a. rectalis med inf
Paraumbilicalis
Porta : cabang persisten dari v. Sinistra yang terletak di lig teres
hepatis
Sistemik : v.periumbilikalis
Retroperitoneal (2 anastmosis)
1
Porta : v interparenkim letaknya bag lobus hepatis dektra ( area nuda )
Sistemik : v retroperitoneal
2
Porta : v omentalis, v colica
Sistemik : v retroperitoneal
5. Jelaskan mekanisme aliran cairan empedu!
Hepatosit kanalikuli biliaris ductus hepativ=cus dext et sin d.
Hepaticus communis d. Cysticus vesic afellea disimpan dan
dipekatkan ramgsangan makanan berlemak hormon cck keluar
kontraksi vesic afellea relaksasi sphincter oddi d. Cysticus
d.choledochus ampulla vater papilla duodeni mayor pars
descenden duodenum
6. Embriologi dari sistem enterohepatik
Tractus biliaris dan hepar. Berkembang dari foregut, bermula dari
divertikulum hepatis atau liver bud pada minggu ke 5 kehamilan, si
divertikulum akan berkembang ke ventral mesenterium dan terbagi
menjadi 2 tunas ada cranial bud yg merupakan cikal bakal hepar dan

ductus intrahepatica, caudal bud vesica fellea dan d cysticus, caudal


bud tumbuh ke bawah jadi ventral dari pankreas.
7. Apa fungsi lien sebagai RES?
Sebagai organ limfosit terbesar
tempat perombakan eritrosit
penghancur bahan infeksius, bakteri, parasit, dll
selain di lien ada dimana lagi?
8. Fungsi Pankreas sebagai eksokrin?

Anda mungkin juga menyukai