Anda di halaman 1dari 36

MUSRENBANG RPJPD PROV.

SUMATRA BARAT 2025–2045


DAN MUSRENBANG RKPD PROV. SUMATRA BARAT 2025

SINKRONISASI DAN KOLABORASI


PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN DAN DAERAH
PADA PROVINSI SUMATRA BARAT

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kamis, 18 April 2024

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 1


Outline

1 Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD 2025–2045

2 Kebijakan Umum Kewilayahan Provinsi Sumatra Barat

3 Masukan terhadap RPJPD Provinsi Sumatra Barat 2025–2045

4 Rancangan RKP Tahun 2025

Rancangan Arah Kebijakan Provinsi Sumatra Barat dalam


5 Rancangan RKP Tahun 2025

6 Penutup

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 2


Kebijakan Umum
Penyusunan RPJPD
2025–2045

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 3


Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 sebagai "Negara Nusantara Berdaulat,
Maju, dan Berkelanjutan“ akan dicapai melalui 17 Arah Pembangunan Indonesia
Emas
45 Indikator Utama Pembangunan Nasional

Indikator yang digunakan/diturunkan oleh Pemerintah Daerah cukup relevan dan sesuai dengan urusan/kewenangannya

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas 5


Komponen RPJP Daerah 2025-2045 (6 Bab)
Bab I Memuat latar belakang, dasar hukum perencanaan, hubungan antar dokumen RPJPD dengan dokumen
Pendahuluan rencana pembangunan lainnya, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan

Bab II
Gambaran Umum dan Menjelaskan aspek geografi dan demografi, aspek kinerja RTRW dan rencana sektoral dalam
Kondisi Daerah Dokrenda, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah

Bab III Menguraikan tentang permasalahan utama yang menjadi faktor penghambat dan bersifat mengikat
Permasalahan dan yang apabila ditangani dapat menghidupkan potensi daerah secara signifikan serta menguraikan isu-isu
Isu Strategis strategis daerah yang berdampak luas dan memiliki konsekuensi jauh ke depan

Bab IV
Memuat visi dan sasaran misi pembangunan, arah pembangunan, dan indikator pembangunan daerah
Visi dan Misi Daerah

Bab V
Arah Kebijakan dan Memuat arah kebijakan pembangunan daerah yang berisi tahapan arah kebijakan dalam 4 periode
5 tahunan dan sasaran pokok pembangunan daerah
Sasaran Pokok

Bab VI
Memuat masa berlaku, tahapan, dan penurunan arah pembangunan jangka menengah
Penutup

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 6


Kebijakan Umum
Kewilayahan Provinsi
Sumatra Barat

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 7


Kebijakan Umum
Kewilayahan
Sumatra-Jawa dalam
Interkoneksi
RPJPN 2025-2045:
Sumatra- Sumatra-Jawa-Bali
Asia
Supercorridor

Sumatra-Jawa-Bali perlu
dipandang sebagai sebuah
koridor yang terintegrasi
dan seamless di masa depan
Tema Jawa: – bahkan terkoneksi pula
secara seamless dengan
Megalopolis yang daratan Asia.
Unggul, Inovatif,
Inklusif, Terintegrasi, Legenda
dan Berkelanjutan

Tema Sumatra:

Mata Rantai Utama Bioindustri


dan Kemaritiman yang Interkoneksi
Sumatra-
Berdaya Saing dan Jawa
Berkelanjutan

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 8


Aceh
Serambi Barat Indonesia yang mengedepankan pengembangan Tema Pembangunan
agrikultur dan agroindustri, ekonomi hijau dan syariah, serta
menjadi rujukan pendidikan Islam global Provinsi
Wilayah
Sumatra
Sumatra Utara
Pusat pengembangan bioindustri
dan pariwisata bertaraf global, serta Interkoneksi
mandala keberagaman budaya Sumatra-Asia
Kep. Riau Tema Sumatra:
yang harmonis
Beranda maritim Indonesia bagian
barat dan pusat ekonomi biru
Sumatra Mata Rantai Utama
Bioindustri dan
Sumatra Barat Riau Kemaritiman Berdaya
Mandala pengembangan agrikultur Gerbang integrasi Saing dan Berkelanjutan
bernilai tinggi, ekonomi hijau, dan ekonomi Indonesia
pariwisata kelas dunia, yang bersendi dan ASEAN dan
kearifan budaya lokal penumpu ketahanan Jambi
bioindustri Sumatra Penyangga bioindustri dan ketahanan
energi Sumatra

Bengkulu
Mandala pengembangan bioindustri
dan ekonomi hijau

Sumatra Selatan
Jantung ketahanan energi
nasional yang mengedepankan
pengembangan bioindustri,
Kep. Bangka Belitung
ekonomi hijau, dan ketahanan
Lampung Mandala pengembangan
pangan
Gerbang selatan Sumatera yang quality tourism dan ekonomi
mengedepankan pengembangan agrikultur biru
dan agroindustri

Interkoneksi
Sumatra-Jawa Kementerian PPN/Bappenas 9
Tema Pembangunan Sumatra Barat:
Mandala pengembangan agrikultur bernilai tinggi,
ekonomi hijau, dan pariwisata kelas dunia, yang Kawasan
bersendi kearifan budaya lokal Agrikultur
Utara Sumbar

Kawasan
Key Policies Pengembangan Kewilayahan Sumbar Jangka Perkotaan
Panjang s.d. 2045 (1/3): Bukittinggi-
Padangpanjang

Kawasan Agrikultur: Kawasan

• Tengah Sumbar (padi, Kawasan Perkotaan sebagai Agrikultur Kawasan


Perkotaan
hortikultura, kopi, peternakan) growth pole dan pusat Tengah
Sawahlunto
Sumbar
• Utara Sumbar (kelapa sawit, pengembangan industri
karet, coklat) berbasis keunggulan wilayah, Kawasan

• Tenggara Sumbar (kelapa sawit, serta sebagai pusat pelayanan Perkotaan

karet) regional: Padang-


Pariaman
• Padang-Pariaman Kawasan
• Bukittinggi-Padangpanjang Agrikultur
• Sawahlunto Kawasan Pariwisata Tenggara
Koridor Industri prioritas: dan Ekonomi Kreatif Sumbar
• Padang – Pariaman Minangkabau-Mentawai

Kawasan Pariwisata dan


Kawasan Afirmasi prioritas: Ekonomi Kreatif:
• Kep. Mentawai • Minangkabau – Mentawai
Kawasan Afirmasi
Kep. Mentawai

© Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas 10


Tema Pembangunan Sumatra Barat:
Mandala pengembangan agrikultur bernilai tinggi,
ekonomi hijau, dan pariwisata kelas dunia, yang
bersendi kearifan budaya lokal

Key Policies Pengembangan Kewilayahan Sumbar Jangka


Panjang s.d. 2045 (2/3):
Infrastruktur Konektivitas Jalan Backbone:
• Jalan Tol Padang – Bukittinggi – Pekanbaru
• Pembangunan/peningkatan jalan lintas untuk meningkatkan mobilitas
(seperti Jalan Lintas Selatan Jawa), pada ruas:
• Pariaman – Lubukbasung – Simpangampek – Lembah Malintang
• Lubukbasung – Danau Maninjau – Bukittinggi
• Bukittinggi – Lubuksikaping
• Padangpanjang – Batusangkar – Sawahlunto
• Padang – Solok – Sawahlunto
• Padang – Mandeh – Painan
• Solok – Lubukgadang
• Sawahlunto – Muarosijunjung – Pulaupunjung

Infrastruktur Perkeretaapian:
• Revitalisasi layanan perkeretaapian Padang – Padangpanjang –
Bukittinggi dan Padangpanjang – Solok – Sawahlunto

Infrastruktur Perhubungan Udara


• Optimalisasi Bandara Minangkabau dan Bandara Rokot
• Peningkatan Bandara Pusako Anak Nagari

©©Direktorat
Direktorat Regional Kementerian PPN/Bappenas 11
RegionalI,I,2023
2024
Tema Pembangunan Sumatra Barat:
Mandala pengembangan agrikultur bernilai tinggi,
ekonomi hijau, dan pariwisata kelas dunia, yang
bersendi kearifan budaya lokal

Key Policies Pengembangan Kewilayahan Sumbar Jangka


Panjang s.d. 2045 (3/3):

Konektivitas Laut:
• Peningkatan Pelabuhan Telukbayur
• Peningkatan Pelabuhan Teluktapang
• Peningkatan Pelabuhan Tuapeijat, Pelabuhan Maileppet/Muarasiberut,
Pelabuhan Sikakap
• Peningkatan layanan konektivitas laut angkutan orang dan logistik
bersubsidi antara Padang dan Kepulauan Mentawai, serta antarpulau di
Kepulauan Mentawai

©©Direktorat
Direktorat Regional Kementerian PPN/Bappenas 12
RegionalI,I,2023
2024
Masukan terhadap
RPJPD Provinsi
Sumatra Barat
2025–2045

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 13


Tanggapan Umum terhadap Ranwal RPJPD Provinsi Sumatra Barat 2025–2045
Secara umum, sistematika penulisan dan substansi pada dokumen Rancangan Awal (Ranwal) RPJPD Provinsi Sumatra Barat
Tahun 2025–2045 telah mengikuti dan memenuhi Buku II Surat Edaran Bersama (SEB) antara Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian PPN/Bappenas.

Setelah dilakukan pencermatan, terdapat substansi yang masih perlu dilengkapi dalam dokumen Rancangan RPJPD
Provinsi Sumatra Barat Tahun 2025–2045, antara lain:

1 Dari 45 Indikator Utama Pembangunan (IUP) Provinsi Sumatra Barat, terdapat 3 indikator yang belum
dilengkapi dengan angka baseline 2025 dan target 2045.

2 Belum termuatnya arah kebijakan Provinsi Sumatra Barat menurut 3 transformasi dan 2 landasan
transformasi Pembangunan di dalam BAB V RPJPD Provinsi Sumatra Barat.

Belum termuatnya mekanisme perubahan, komunikasi publik, serta pembiayaan pembangunan sebagai
3 enabling environment dari upaya pencapaian sasaran pembangunan daerah dalam dokumen Bab VI
RPJPD Provinsi Sumatra Barat.

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 14


Masukan Kewilayahan bagi RPJPD Provinsi
Sumatra Barat
Transformasi Sosial
Arah kebijakan perlu menyoroti:
❖ Peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat, penurunan stunting,
pengendalian penyakit dan pembudayaan hidup sehat, penguatan
pelayanan kesehatan universal.
❖ Peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan.
❖ Pelaksanaan Wajib Belajar 13 Tahun yang berfokus pada percepatan
peningkatan layanan akses PAUD (TK/RA/BA), SMA/SMK/MA/Sederajat,
dan pendidikan tinggi.
❖ Dukungan pengembangan perguruan tinggi vokasi, pusat pendidikan dan
pelatihan vokasional, dan/atau akademi komunitas terbuka guna
meningkatkan kualitas SDM setempat secara inklusif sesuai potensi
unggulan setempat.
❖ Peningkatan kualitas dan pengembangan perguruan tinggi STEAM
unggulan bertaraf internasional.
❖ Pengembangan bidang keahlian jenjang SMK yang difokuskan untuk
mendorong potensi daerah setempat.
❖ Penerapan graduasi bantuan sosial, penguatan kemandirian Masyarakat,
dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
❖ Penyediaan akses terhadap rumah layak huni guna peningkatan
kesejahteraan sosial.

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 15


Masukan Kewilayahan bagi RPJPD Provinsi
Sumatra Barat
Transformasi Ekonomi
Arah kebijakan perlu menyoroti:
❖ Pengembangan produktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan
rakyat.
❖ Pengembangan destinasi pariwisata yang atraktif, berkualitas, dan
berkelanjutan, termasuk pengembangan potensi ekonomi kreatif sesuai
local advantage.
❖ Pengembangan agroindustri dan bioindustri sirkular hilirisasi sumber daya
hayati.
❖ Perluasan akses internet menuju Sumatra Barat Zero Blank Spot.
❖ Pembangunan Jalan Tol Padang—Pekanbaru.
❖ Revitalisasi layanan perkeretaapian Padang – Padangpanjang – Bukittinggi
dan Padangpanjang – Solok – Sawahlunto.
❖ Pemenuhan infrastruktur perkotaan, peremajaan kota, pemenuhan layanan
dasar perkotaan dan amenitas perkotaan, penguatan kerjasama multipihak
dalam pembiayaan dan pembangunan perkotaan, serta pemberdayaan
ekonomi masyarakat perkotaan.
❖ Pengembangan transportasi perkotaan pada kawasan perkotaan Padang-
Pariaman.
❖ Peningkatan kemandirian kawasan perdesaan, pemenuhan infrastruktur
layanan dasar, dan pemberdayaan masyarakat perdesaan.
©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 16
Masukan Kewilayahan bagi RPJPD Provinsi Sumatra Barat
Transformasi Tata Kelola dan Supremasi Hukum, Stabilitas, dan Kepemimpinan Indonesia
Arah kebijakan perlu menyoroti:

❖ Digitalisasi pelayanan publik guna mengurangi bureaucratic cost.


❖ Harmonisasi dan kolaborasi kewenangan dan keuangan antara Pusat dan
Daerah guna mempercepat Pembangunan.
❖ Pengembangan ekonomi dan inklusivitas keuangan, khususnya dalam
mendukung pengembangan ekonomi syariah di Sumatra Barat.
❖ Penguatan tata kelola dan kelembagaan manajemen ASN, kompetensi
ASN, dan manajemen talenta dan karier ASN.

Tahapan Supremasi Hukum, Stabilitas, dan Kepemimpinan Indonesia

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 17


Masukan Kewilayahan bagi RPJPD Provinsi
Sumatra Barat
Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi
Arah kebijakan perlu menyoroti:

❖ Peningkatan pengelolaan sampah dan limbah domestik perkotaan,


termasuk melalui upaya pengurangan sampah di hulu, penuntasan
pengolahan sampah organik, implementasi EPR, dan pemanfaatan
teknologi pengolahan sampah tepat guna.
❖ Pemenuhan akses sanitasi aman universal.
❖ Pemenuhan akses air minum aman universal untuk masyarakat di Sumatra
Barat.
❖ Pengelolaan risiko bencana multiancaman, terutama banjir dan longsor.
❖ Pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang berbasis pada
penguatan nilai budaya matrilineal.
❖ Penguatan moderasi beragama guna mewujudkan toleransi dan harmoni
sosial.
❖ Penurunan ketimpangan gender melalui pemberdayaan perempuan dan
perlindungan dari kekerasan.

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 18


Ranwal RPJPD Provinsi Sumatra Barat belum mengelaborasikan enabling
environment secara memadai …

❖ Masa berlaku, tahapan, dan penurunan arah pembangunan jangka menengah

❖ Kaidah pelaksanaan yang meliputi:


• Konsistensi antara perencanaan dan pendanaan
Penutup • Akuntabilitas kinerja Pemda berdasarkan pencapaian sasaran prioritas nasional
dan • Kerangka pengendalian melalui manajemen risiko
Kaidah • Sistem insentif
Pelaksanaan • Mekanisme perubahan
• Komunikasi publik
• Mekanisme pembiayaan pembangunan daerah
• Peningkatan sistem elektronik terpadu dan tata kelola data pembangunan
• Pengembangan pembiayan inovatif termasuk KPBU dan blended finance

Bab VI / Penutup menjadi sangat penting karena bab ini menggambarkan


enabling environment dari RPJPD itu sendiri

Terwujud atau tidaknya RPJPD, sangat tergantung dengan kemampuan pemerintah daerah dalam
mendefinisikan dan mendesain enabling environment dari RPJPD

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 19


… sebagai contoh enabling environment, manajemen risiko perlu disusun
dengan baik sebagai upaya meningkatkan probabilitas pencapaian tujuan dan
mengurangi dampak merugikan …

Manajemen Risiko merupakan suatu Mitigation Plan Formulation


proses pembuatan dan pelaksanaan Penyusunan mitigation plan
keputusan untuk meningkatkan bersama dengan K/L/D terkait
probabilitas pencapaian tujuan, dan a) Risiko yang diprioritaskan
mengurangi dampak merugikan pada untuk ditangani
b) Timeline pelaksanaan
4
suatu kejadian bagi organisasi.
Monitoring & Reporting
Monev internal dan
3 melibatkan pihak eksternal

Penentuan RPJPD periode 2025-


2045 dan Gap Analysis 2
• Menentukan arah kebijakan serta
target yang akan dicapai di 2045
• Melakukan gap analysis terhadap
1 Risk Profile Analysis
• Identifikasi risiko yang
target periode RPJPD periode
menghambat pencapaian target
sebelum
• Assessment risiko (likehood vs
severity)

Manajemen risiko diperlukan untuk membantu tercapainya target RPJPD


©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 20
… juga bagaimana alternatif pendanaan/pembiayaan pembangunan Provinsi
Sumatra Barat guna mewujudkan cita-cita dalam RPJPD?

Terdapat 5 (lima) instrumen


pendanaan dari berbagai sumber
yang dapat dimanfaatkan pemerintah
daerah untuk membiayai maupun
mendanai kebutuhan pembangunan
daerah:
• TKDD (Transfer ke Daerah dan
Dana Desa)
• Belanja K/L
• PAD
• Pembiayaan Utang Daerah
• KPBU dan Non-APBN/D

Blended Finance didasarkan pada


prinsip dana publik digunakan untuk
melakukan de-risking proyek
sehingga dapat menarik partisipasi
dari pembiayaan swasta dalam proyek
tersebut.

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 21


Rancangan RKP
Tahun 2025

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 22


KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Renstra K/L Renja K/L


Dipedomani
Sasaran
Sasaran Program
Strategis/Program

Proyek Prioritas Proyek Prioritas


Dipedomani Mempercepat Pembangunan Dipedomani Mempercepat Pembangunan
Nasional Nasional

RPJP Nasional RPJM Nasional RKP


Arah (Tujuan) Pembangunan Sasaran Prioritas Sasaran Prioritas
Dipedomani Dipedomani
dan Indikator Pembangunan Nasional Pembangunan Nasional

Kerangka Regulasi, Kerangka Regulasi,


Mendukung
Dipedomani Dipedomani Kerangka Kelembagaan, Dipedomani Mendukung Kerangka Kelembagaan,
Pendanaan dan Investasi Pendanaan dan Investasi

RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah


Dipedomani Dipedomani
Arah (Tujuan) Pembangunan
dan Indikator Tujuan dan Sasaran Sasaran Program

Dipedomani

Rencana Pembangunan
Sektoral (Pusat/Daerah)

23
TEMA DAN PENEKANAN RKP TAHUN 2025

Tema RKP 2025 :


“Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”

1. SDM Berkualitas 2. Infrastruktur Berkualitas 3. Ekonomi Inklusif dan berkelanjutan

Infrastruktur untuk peningkatan Pertumbuhan Ekonomi yang Menciptakan Lapangan Kerja


SDM Berdaya Saing dan Produktif
produktivitas Berkualitas, Menurunkan Ketimpangan, dan Penciptaan Produk
Transformasi Sosial Ramah Lingkungan
• Penetapan Wajib Belajar 13 Tahun Transformasi Ekonomi:
• Restrukturisasi Tenaga Guru dan Kesehatan • Penetapan hub laut dan hub udara untuk Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
• Penetapan Pelayanan Primer dan Penuntasan Stunting. integrasi infrastruktur konektivitas dengan • Penguatan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
• Penetapan Penggunaan Regsosek dan Pemanfaatannya kawasan pertumbuhan ekonomi • Pengembangan skema graduasi bansos
untuk Perlindungan Sosial Adaptif • Penguatan infrastruktur digital • Peningkatan lingkungan inklusif terhadap anak, lansia, penyandang disabilitas,
• Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan lulusan • Pengembangan infrastruktur transisi perempuan, dan penduduk rentan lainnya
STEAM berkualitas energi • Peningkatan keterampilan bekerja dan berwirausaha sepanjang hayat
• Pendidikan dan pelatihan vokasi yang berbasis • Percepatan infrastruktur IKN • Peningkatan partisipasi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok
kebutuhan dan dual-system. rentan lainnya sebagai angkatan kerja
Ketahanan Sosial Budaya dan • Percepatan investasi dan ekspor non migas produk olahan
Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi: Ekologi: • Peningkatan produksi industri pengolahan
• Penetapan Kebijakan Penguatan Karakter dan Jati Diri • Penetapan reformasi pengelolaan • Dukungan regulasi penciptaan iklim investasi yang kondusif
Bangsa (misal: pendidikan budi pekerti) sampah dari hulu ke hilir • Penyediaan Infrastruktur untuk mendukung Transisi Energi

RPJMN merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional…. (UU SPPN No. 25 Tahun 2004)

“Sehingga sebagai penjabaran tahun pertama RPJMN 2025-2029, Rancangan Awal RKP selanjutnya akan diintegrasikan dengan Visi, Misi, Presiden Terpilih”
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

No Sasaran Pembangunan Nasional Realisasi 2023 Target 2025

1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,05 5,3 – 5,6

2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,32a) 4,5 – 5,0

3 Tingkat Kemiskinan (%) 9,36b) 7,0 – 8,0

4 Rasio Gini (nilai) 0,388b) 0,379 – 0,382

5 Indeks Modal Manusia (nilai) 0,53 0,56

6 Penurunan Intensitas Emisi GRK (%) 34,09c) 38,6

Keterangan: a) Agustus
b) Maret
c) Angka Sementara per Oktober
Rancangan Arah Kebijakan
Provinsi Sumatra Barat
dalam Rancangan RKP
Tahun 2025

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 26


ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH SUMATRA 2025

HIGHLIGHT INTERVENSI KEWILAYAHAN


RANCANGAN PETA ARAH PENGEMBANGAN DAN SARANA PRASARANA
WILAYAH SUMATRA TAHUN 2025 • Peningkatan produktivitas komoditas unggulan bioindustri Sumatra:
sawit, karet, kelapa, kopi;
• Peningkatan produktivitas padi, hortikultura, peternakan, dan tanaman
pangan lainnya guna mendukung ketahanan pangan daerah dan
nasional;
• Pengembangan industrialisasi perikanan modern;
Interkoneksi • Peningkatan investasi industri melalui penguatan tata kelola, promosi,
Sumatra-Asia
investasi, dan perluasan intensif pada kawasan-kawasan pusat
pertumbuhan (KPBPB, KEK, dan KI);
• Penurunan logistic cost guna meningkatkan comparative advantage
investasi di Sumatra, antara lain melalui: lanjutan Pembangunan Jalan
Tol Trans Sumatra dan Kereta Api Trans Sumatra, serta optimalisasi
dan peningkatan layanan pelabuhan hub utama Sumatra (Belawan,
Kualatanjung, Dumai, Batam, dan Panjang);
• Pendayagunaan sumber daya air dan panas bumi guna menghasilkan
green and cheap energy bagi pengembangan industri dan pembangunan
di Sumatra;
• Pengelolaan urban governance pada WM Medan, WM Palembang,
dan kawasan perkotaan Batam sebagai pusat pertumbuhan dan
aglomerasi di Sumatra;
Interkoneksi • Percepatan pembangunan pada daerah afirmasi/lambat tumbuh,
Sumatra-Jawa serta peningkatan resiliensi dan kemandirian masyarakat di pulau-pulau
kecil dengan vurnerability yang relatif tinggi.
ISU STRATEGIS
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2025

1| Persebaran 2| Aksesibilitas, 3| Daya saing dan 4| Daya saing dan


sumber daya konektivitas, dan produktivitas UMKM nilai tambah
manusia yang infrastruktur dan kegiatan komoditas
berkualitas baik pelayanan dasar pariwisata relatif unggulan pertanian
belum merata. belum merata dan rendah. dan perkebunan
menyeluruh serta relatif rendah.
tingginya risiko
bencana.

Sumber: Laporan Akhir Kegiatan Koordinasi Strategis Analisis Kebutuhan Provinsi di Wilayah Regional I Untuk Penyusunan RKP Tahun 2025, Direktorat Regional I, 2024
RANCANGAN HIGHLIGHT ARAH KEBIJAKAN
PROVINSI SUMATRA BARAT TAHUN 2025

Agenda Pembangunan Rancangan Highlight Indikasi Intervensi


• Percepatan penurunan dan penuntasan stunting terutama di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai,
Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Pasaman;
Sosial
• Pengembangan perguruan tinggi Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics (STEAM) unggulan bertaraf
internasional pada Universitas Andalas.

• Peningkatan produktivitas padi, kelapa, hortikultura, dan peternakan secara berkelanjutan;


• Lanjutan pembangunan Jalan Tol Padang—Pekanbaru;
Ekonomi • Peningkatan Jalan Ruas Lubuklasiah—Surian;
• Pembangunan Creative Hub di Kota Padang guna mendorong inkubasi kewirausahaan ekonomi kreatif;
• Penataan Kawasan Wisata Kandih di Kota Sawahlunto guna mendukung Ombilin Coal Mining Heritage.
• Penguatan tata kelola manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), kompetensi ASN, dan manajemen talenta dan karier ASN di
Tata Kelola
lingkungan pemerintah daerah di Sumatra Barat.
Supremasi Hukum,
• Penguatan Lantamal Padang dalam rangka pengamanan dan penegakan kedaulatan maritim Indonesia di Samudra Hindia;
Stabilitas, dan
• Pengembangan inklusi keuangan dan perbankan syariah di Sumatra Barat.
Kepemimpinan Indonesia

• Pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang berbasis pada penguatan nilai budaya matrilineal di Perkampungan Adat
Ketahanan Sosial, Budaya, Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato Nagari Sijunjung;
dan Ekologi • Pembangunan infrastruktur pengendali banjir pada Batang Agam, Batang Lembang, dan Batang Anai;
• Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Tuapeijat (Kabupaten Kepulauan Mentawai).

Sumber: Ranwal RKP Tahun 2025, Maret 2025


POTRET KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT

Rasio Kapasitas Fiskal Postur APBD TA 2023 Alokasi Dana Transfer ke Daerah
Daerah TA 2023 Dalam Miliar Rp TA 2024
Dalam Miliar Rp
25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

-
❑ Sumber pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota Agregat
Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Bagi Hasil (DBH)
(Prov/Kab/Kota) di wilayah Sumatera Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK-F) Dana Alokasi Khusus Non-Fisik (DAK-NF)
Barat masih didominasi oleh dana Hibah Dana Desa (DD)

Transfer ke Daerah (TKD) – secara Dana Insentif Fiskal (DIF) Sumber: Perpres 76/2023, diolah (2024)

Sumber: PMK 84/2023, diolah (2024) agregat mencapai 74,01% dari total ❑ Alokasi dana TKD TA 2024:
❖ Rasio Kapasitas Fiskal Pendapatan Daerah pada tahun 2023. ➢ Provinsi Sumatera Barat mencapai
Daerah (RKFD) Provinsi ❑ Belanja Daerah secara agregat Rp3.424M,
Sumatera Barat masuk didominasi oleh belanja operasional
kategori “Rendah” ➢ Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat
(74,83%) dengan komponen terbesar secara agregat mencapai Rp17.331M.
(2023).
❖ RKFD Kab/Kota di adalah Belanja Pegawai (secara ❑ Dana TKD Pemerintah Provinsi Sumatera
Provinsi Sumatera Barat agregat mencapai 43,04%) dari total Barat didominasi oleh DAU (Rp2.063M –
(2023) terbagi dalam 5 belanja daerah. Hal ini perlu menjadi 60,24%), DAK Non Fisik (Rp941M – 27,48%),
kategori, yaitu: “Sangat perhatian karena`sesuai UU HKPD, dan DAK Fisik (Rp254M – 7,41%).
Rendah” (4 daerah), belanja pegawai maksimal 30% dari
“Rendah” (12 daerah),
❑ Dana TKD seluruh Pemerintah Kab/Kota di
“Sedang” (1 daerah),
total belanja daerah. Provinsi Sumatera Barat didominasi oleh DAU
Sumber: Kementerian Keuangan (2023), diolah (2024)
“Tinggi” (1 daerah), ❑ Belanja mandatory spending fungsi (Rp11.872M – 68,5%), DAK Non Fisik
dan “Sangat Tinggi” pendidikan telah memenuhi (Rp2.915M – 16,82%), dan Dana Desa
(1 daerah). ketentuan minimum 20%. (Rp1.021M – 5,89%).
PERSEBARAN USULAN DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT
YANG PROSPEKTIF MASUK RKP 2025
USULAN DAERAH

1 Normalisasi dan Perkuatan Tebing Batang Agam

2 Normalisasi dan Perkuatan Tebing Batang Anai

3 Normalisasi dan Perkuatan Tebing Batang Lembang

1 4 Pembangunan Sea Wall dan bangunan pengaman Pantai Sikabaluan

5 Pembangunan Sea Wall dan bangunan pengaman Pantai Pokai


9
8 7
2 6 Pembangunan Creative Hub Kota Padang
3
10 5 6 7 Penataan Kawasan Wisata Kandih
z
4 13
8 Pembangunan Jalan Tol Padang—Pekanbaru
12
9 Pengembangan Kampung Minang Batusangkar

10 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Sirilanggai

11 11 Pembangunan TPA/TPST Tuapeijat

12 Pembangunan PLTS terpusat Solok Selatan

13 Pembangunan Jalan Ruas Lubuklasiah – Surian

Sumber : Hasil Rakortekrenbang 2024


HASIL KESEPAKATAN USULAN DAERAH
PROVINSI SUMATRA BARAT DALAM RAKORTEKRENBANG 2024

❖ Terdapat total 13 usulan yang


direkomendasikan dalam Rakortekrenbang
Desk Kewilayahan Provinsi Sumatra Barat

❖ Terdapat total 2 usulan yang akan dibahas


lebih lanjut dalam Forum Musrenbangnas.
Pemerintah daerah diharapkan dapat
segera melengkapi Readiness Criteria.

❖ Terdapat total 5 usulan yang tidak


direkomendasikan dalam Forum
Rekortekrenbang.

Sumber : Hasil Rakortekrenbang 2024


REKOMENDASI PRIORITAS DAERAH
PROVINSI SUMATRA BARAT
Isu Strategis Daerah Rekomendasi Prioritas Daerah

Persebaran sumber daya Penguatan Kapasitas SDM


manusia yang berkualitas baik • Pengembangan kurikulum pada pendidikan formal (sekolah kejuruan dan vokasi) dan nonformal berbasis pariwisata, ekonomi,
belum merata dan industri digital.

Peningkatan infrastruktur pelayanan dasar, fasilitas pendidikan dan kesehatan serta konektivitas untuk pemerataan
pembangunan dengan memperhatikan standar kebencanaan
• Peningkatan konektivitas antarwilayah melalui pembangunan jalan, jalan tol, pelabuhan, dan jaringan kereta api, serta
Aksesibilitas, konektivitas, dan pengembangan express-seaway dan jalur logistik khususnya antara Sumatra Barat Daratan dengan Kawasan Afirmasi Kepulauan
infrastruktur pelayanan dasar Mentawai
belum merata dan menyeluruh • Peningkatan layanan infrastruktur permukiman melalui peningkatan akses air minum dan sanitasi
serta tingginya risiko bencana • Penyediaan layanan pengelolaan sampah terpadu
• Pengembangan jaringan kereta api barang dan antarkota
• Peningkatan ketahanan dan perlindungan wilayah pesisir dari perubahan iklim dan abrasi
• Pengarusutamaan mitigasi bencana melalui peningkatan sistem peringatan dini

Peningkatan produktivitas UMKM serta peningkatan pengelolaan kawasan strategis pariwisata dan
Daya saing dan produktivitas
• Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Padang-Bukittinggi dan Kepulauan Mentawai
UMKM dan kegiatan pariwisata
• Peningkatan perekonomian kerakyatan melalui pengembangan UMKM
relatif rendah
• Pengembangan industri pengolahan terpadu ramah lingkungan

Daya saing dan nilai tambah Peningkatan produktivitas dan nilai tambah komoditas unggulan
komoditas unggulan pertanian • Optimalisasi kinerja kawasan strategis agrikultur ketahanan pangan dan peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing
dan perkebunan relatif rendah komoditas pertanian dan perikanan.
© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 33

Sumber: Laporan Akhir Kegiatan Koordinasi Strategis Analisis Kebutuhan Provinsi di Wilayah Regional I Untuk Penyusunan RKP Tahun 2025, Direktorat Regional I, 2024
Penutup

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 34


Key Takeaways

Dalam konteks pembangunan ekonomi jangka panjang, Sumatra Barat dapat berfokus untuk

1
mengembangkan potensi unggulannya secara pareto optimum pada sektor agrikultur-agroindustri, serta
terdapat sektor yang cukup aspiring adalah sektor pariwisata. Untuk mendukung kebijakan regional economy
tersebut, diperlukan industrial policy dan transformative project yang dapat diintegrasikan dalam RPJPD
Provinsi Sumatra Barat.
Pembangunan kawasan afirmasi (prioritas: Kabupaten Kepulauan Mentawai) memerlukan strategi percepatan

2 antara lain: pembangunan infrastruktur dasar, pembangunan SDM, pembangunan unique & high value
economy, pembangunan direct & express connection, dan pembangunan government-induced activities.

Secara umum, sistematika penulisan dan substansi pada dokumen ranwal RPJPD Provinsi Sumatra Barat 2025–

3 2045 telah memenuhi Buku II SEB. Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu dilengkapi kembali, seperti
angka baseline dan sasaran dari Indikator Utama Pembangunan pada Bab V, pembagian arah kebijakan
berdasarkan transformasi, serta penambahan pembiayaan pembangunan pada Bab VI.

RKPD Provinsi Sumatra Barat Tahun 2025 perlu mempertimbangkan dan meninjau kembali dokumen rencana

4 pembangunan sektoral dengan kapasitas kewenangan dan komitmen yang dapat difokuskan untuk
penyelesaian isu-isu strategis Provinsi Sumatra Barat, khususnya terkait dengan infrastruktur pelayanan dasar
dan nilai tambah komoditas unggulan.

©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 35


SUMATRA BARAT MAJU DAN BERKELANJUTAN BERLANDASKAN AGAMA DAN BUDAYA
Creating high-value agriculture, green economy, and world-class tourism, based on local
cultural wisdom

Kem enter ia n Per enca na a n Pem ba nguna n Na siona l/


Ba da n Per enca na a n Pem ba ng una n Na siona l

2024
©Direktorat Regional I, 2024 Kementerian PPN/Bappenas | 36

Anda mungkin juga menyukai