Anda di halaman 1dari 14

FGD IV

PENYUSUNAN RIDPN/ITMP
MANADO-LIKUPANG DAN BANGKA BELITUNG

Direktur Regional I
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/ Bappenas

Jakarta, 23 November 2021


ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
WILAYAH SULAWESI DALAM RPJMN 2020-2024
Target Pembangunan Wilayah Pulau Sulawesi Tahun 2024
Arah Kebijakan Pembangunan:
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi 7,6
Share Ekonomi Regional (% per PDRB 2024) 7,0 • Memperkuat peran Sulawesi sebagai salah
Kebutuhan Investasi (Rp triliun) 110,7 satu pintu gerbang Indonesia dalam
Tingkat Kemiskinan (%) 7,2 perdagangan internasional dan pintu
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,5 gerbang Kawasan Timur Indonesia;
Pengembangan industri berbasis logistik;
Pengembangan industri berbasis kakao,
padi, jagung; serta Pengembangan industri
berbasis rotan, aspal, nikel, bijih besi dan
gas bumi.
• Percepatan pembangunan ekonomi
berbasis maritim (kelautan) melalui
pengembangan industri perikanan dan
pariwisata bahari.
• Mewujudkan hilirisasi industri berbasis
pertanian, perkebunan, perikanan dan
tambang.
• Mempertimbangkan pendekatan mitigasi
dan adaptasi bencana. 2
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH SULAWESI
BERDASARKAN RKP TAHUN 2022
Berkaitan dengan Manado-Likupang
ARAH KEBIJAKAN
1. Mempertahankan momentum pertumbuhan yang relatif tinggi melalui
diversifikasi kegiatan ekonomi.
2. Memantapkan perannya sebagai hub dan pintu gerbang perdagangan PP Pengembangan Wilayah Sulawesi
internasional di kawasan timur.
3. Mendorong transformasi perekonomian wilayah menjadi basis hilirisasi KI/KEK/KPBPB Koridor Pembangunan
komoditas unggulan wilayah. Destinasi Koridor Pertumbuhan
Pariwisata Prioritas (DPP)
4. Mendorong perannya sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Koridor Pemerataan
Wilayah Metropolitan (WM)
Kota Sedang
DPP Manado -
STRATEGI PERCEPATAN PERTUMBUHAN Likupang
KEK
Likupang
WM Manado KEK
Memperkuat pusat-pusat pertumbuhan wilayah dengan mempercepat realisasi investasi serta Bitung
optimalisasi peran kawasan industri KEK/KI Palu dan KEK Bitung, serta kawasan pariwisata unggulan
DPP Manado-Likupang/ KEK Likupang, DPP Wakatobi, dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Gorontalo
Toraja-Makassar-Selayar. KEK/
KI Palu
Meningkatkan pengembangan kawasan perkotaan, termasuk Wilayah Metropolitan Makassar dan
Wilayah Metropolitan Manado sebagai pusat layanan pendukung sektor industri dan pariwisata Palu

Mamuju

STRATEGI PEMERATAAN Palopo

Meningkatkan pengembangan produk unggulan di desa dan kawasan perdesaan, kawasan Parepare Kendari
transmigrasi, kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar, serta daerah tertinggal
Memantapkan keterkaitan antara jaringan transportasi utama Trans Sulawesi dan jaringan DPP
pengumpan (feeder) ke kawasan-kawasan perdesaan dan kota-kota kecil. WM Wakatobi
Makassar
Menguatkan upaya pengurangan risiko bencana dan menuntaskan pemulihan sosial ekonomi dampak
bencana di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan daerah lainnya di Wilayah Sulawesi.

FGD IV PENYUSUNAN RIPDN MANADO-LIKUPANG 3


ISU STRATEGIS PROVINSI SULAWESI UTARA
TERHADAP FOKUS PEMBANGUNAN RKP 2022
Ketimpangan Pelatihan
Penurunan kinerja Kurangnya fasilitas Belum optimalnya
Isu Strategis Daerah ekonomi daerah di
infrastruktur antara
mainland Sulawesi
pendukung kegiatan
Rendahnya
distribusi tenaga
pada BLK
tidak sesuai
Masih cukup
tingginya risiko
beberapa sektor jasa, nelayan, termasuk kesehatan,
Utara dengan pendapatan dengan bencana karena
adanya inflasi infrastruktur penanganan
beberapa wilayah masyarakat kebutuhan/ Sulawesi Utara
daerah,dan belum ketenagalistrikan, yang stunting, dan
kepulauan yang Sulawesi peluang pasar merupakan
dapat dikelolanya KEK mengakibatkan keterbatasan akses
mengakibatkan Utara kerja di daerah rawan
Bitung karena terkendalanya pemenuhan ke fasilitas
Tema RKP permasalahan lahan
adanya isolated
produksi sektor perikanan pendidikan
Sulawesi bencana
areas Utara
Industri

Pariwisata

Infrastruktur

Transformasi Digital

Ketahanan Pangan

Reformasi Kesehatan

Reformasi Perlindungan Sosial

UMKM

Pembangunan Rendah Karbon

Reformasi Pendidikan dan


Keterampilan

FGD IV PENYUSUNAN RIPDN MANADO-LIKUPANG 4


TELAAH MATRIKS
RENCANA AKSI RIDPN/ITMP MANADO-LIKUPANG

DPN Manado - Likupang Sebagai Pintu


VISI gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif di
Visi dan Misi dalam Dokumen RIDPN/ ITMP
Asia Pasifik yang berkelanjutan, berdaya sejalan dengan arah kebijakan Sulawesi
saing, dan mengedepankan kearifan lokal sebagai hub wilayah timur Indonesia, serta
sejalan dengan upaya memperhatikan isu
strategis pembangunan wilayah dalam
1. Memperkuat kelembagaan dan pengelolaan 139 PROGRAM RPJMD/RKPD 2022.
kepariwistaan DPN Manado - Likupang sebagai dalam RAN ITMP
gerbang pariwisata di asia pasifik yang terpadu RAN ITMP harus disinergikan dengan
MISI dan professional program/kegiatan sumber pembiayaan
2. Meningkatkan kualitas dan cakupan aksesibilitas dan lainnya: seperti dari: APBD, KPBU, Swasta,
sarana prasarana pendukung kepariwisataan Hibah, Loan.
3. Meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan pariwisata yang berkelanjutan
dan berkearifan lokal
4. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif dalam
rangka meningkatkan investasi dan pemasaran
pariwisata

Sumber: diolah dari Matriks Rencana Aksi ITMP Manado-Likupang


FGD IV PENYUSUNAN RIPDN MANADO-LIKUPANG
REKOMENDASI
FGD IV RIDPN/ITMP MANADO-LIKUPANG

Visi “…pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif di Asia Pasifik” perlu memperhatikan arah
a kebijakan RKP 2022 Wilayah Sulawesi yakni “sebagai hub pariwisata di kawasan timur”

Kepastian clean and clear lahan di di destinasi dan kawasan prioritas/KTA, termasuk penyelesaian
b lahan eks Marinsow antara Pemda dengan PT PTPN XIV agar program yang direncanakan dapat
berjalan.

Dari 2 skenario yang diusulkan, skenario S terbalik, dan pola distribusi perlu didiskusikan kembali
dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan. Manado-Bunaken, dan Likupang tepat untuk
c menjadi lokasi prioritas utama dengan tetap dipertimbangkan pemerataan pengembangan
pariwisata ke arah selatan , karena destinasi yang ada saat ini masih berpusat di utara.

Perlu dilakukannya demand and supply analysis berdasarkan tren maupun travel pattern untuk
d menyediakan kawasan pariwisata yang concern terhadap perubahan termasuk pandemik COVID-19,
sensitif terhadap isu kebencanaan, dan pelestarian lingkungan hidup.

Sumber: Diolah dari Resume Dialog Hasil Kunjungan Lapangan dan BA Pertemuan14 Oktober 2021
FGD IV PENYUSUNAN RIPDN MANADO-LIKUPANG 6
REKOMENDASI
FGD IV RIDPN/ITMP MANADO-LIKUPANG

Konsep pariwisata non mass tourism yang berbasis masyarakat dan kearifan lokal perlu direncanakan
e untuk mengembangkann ekonomi kreatif yang inklusif dan berbasis produk lokal unggulan desa, sesuai
dengan strategi pemerataan pertumbuhan PP Sulawesi.

Pada KTA Bitung-Lembeh, Pra Feasibility Study yang telah dilakukan pada 2016, perlu dikaji ulang
f melihat kesesuaian dengan kondisi eksisting, termasuk dengan adanya rencana pembangunan bandara
menunjang pariwisata dan jembatan penghubung Bitung-Lembeh.

Kebijakan dan rencana pengembangan perlu mengadopsi pendekatan THIS (Thematic, Holistic,
g Integrative, and Spatial) termasuk dengan sinergitas antar stakeholder yang perlu dikaitkan dengan
keterlibatan pokja daerah yang akan dibentuk.

Staging dan timeline rencana aksi pengembangan DPP Manado-Likupang perlu didetailkan dalam
h rencana jangka pendek, menengah, dan ultimate plan 20 tahun mendatang.

Sumber: Diolah dari Resume Dialog Hasil Kunjungan Lapangan dan BA Pertemuan14 Oktober 2021
FGD IV PENYUSUNAN RIPDN MANADO-LIKUPANG 7
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
WILAYAH SUMATERA DALAM RPJMN 2020-2024
Target Pembangunan Wilayah Pulau Sumatera Tahun 2024
Arah Kebijakan Pembangunan:
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi 6,0
Share Ekonomi Regional (% per PDRB 2024) 20,9 • Memperluas investasi, perdagangan, serta
Kebutuhan Investasi (Rp triliun) 251,1
diversifikasi pasar regional dan global melalui
kerjasama internasional, seperti: Segitiga
Tingkat Kemiskinan (%) 7,1
Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Thailand
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,6
(Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle),
integrasi kawasan (belt and road initiatives), dan
masyarakat ekonomi ASEAN
• Menjadi lumbung energi nasional dan lumbung
pangan nasional.
• Mempercepat transformasi ekonomi melalui:
✓ hilirisasi industri berbasis pertanian, perikanan
dan tambang untuk menciptakan nilai tambah
✓ mengoptimalkan manfaat pembangunan jalan
tol Trans Sumatera, bandara dan pelabuhan.
✓ pengembangan kawasan ekonomi di
sepanjang koridor pesisir timur Sumatera
untuk hilirisasi komoditas unggulan dan pusat
pertumbuhan yang berorientasi ekspor (hub
internasional di Kuala Tanjung).
8
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH SUMATERA
BERDASARKAN RKP TAHUN 2022
Berkaitan dengan Kepulauan Bangka Belitung
ARAH KEBIJAKAN
1. Mempercepat pemulihan industri, pariwisata, dan investasi pasca Pandemi
Covid-19 melalui pengembangan kawasan strategis di Pulau Sumatera.
2. Mewujudkan wilayah Sumatera menjadi pintu gerbang Indonesia dalam PP Pengembangan Wilayah Sumatera
perdagangan internasional serta menjadi lumbung energi nasional dan
lumbung pangan nasional
3. Mengoptimalkan pengembangan industri hilir berbasis komoditas unggulan,
khususnya di wilayah Pesisir Timur Sumatera.

STRATEGI PERCEPATAN PERTUMBUHAN


Memacu pengembangan kawasan pariwisata unggulan khususnya di DPP Danau Toba dan DPP
Bangka Belitung/KEK Tanjung Kelayang berbasis rencana induk pengembangan kawasan
pariwisata terpadu.
Memperkuat integrasi sistem transportasi wilayah multimoda (tol, kereta api, pelabuhan, dan
bandara) dengan pengembangan kawasan strategis
Meningkatkan kemudahan pelayanan perizinan investasi dan perluasan kerjasama dalam upaya
peningkatan daya saing antardaerah
Meningkatkan kualitas dan ketersediaan SDM untuk mendukung pengembangan kawasan
pertumbuhan

STRATEGI PEMERATAAN
Meningkatkan ekonomi lokal melalui pengembangan industri kecil dan menengah berbasis sumber
daya alam dan pariwisata
Mendorong percepatan pembangunan pada kawasan 3T (daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-
pulau terluar), transmigrasi dan pedesaan, serta daerah rawan bencana

FGD IV PENYUSUNAN RIPDN/ITMP BANGKA BELITUNG 9


ISU STRATEGIS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TERHADAP FOKUS PEMBANGUNAN RKP 2022

Isu Strategis Sektor pariwisata belum menjadi


sektor basis di Kepulauan
Ekonomi Bangka Belitung
masih mengandalkan
Adanya ancaman
degradasi lingkungan,
Masih rendahnya
kualitas SDM
Perlu adanya
pembentukan Tim Akses
Daerah Bangka Belitung produksi timah dan nilai
tambah dari produksi
akibat tambang dan
deforestasi hutan
dikarenakan banyaknya
penduduk yang
Percepatan Keuangan di
Kep. Bangka Belitung
Tema RKP timah belum optimal mangrove berpendidikan rendah
dan kesehatan rendah
(*usulan dari Bank Indonesia)

Industri

Pariwisata

Infrastruktur

Transformasi Digital

Ketahanan Pangan

Reformasi Kesehatan

Reformasi Perlindungan Sosial

UMKM

Pembangunan Rendah Karbon

Reformasi Pendidikan dan


Keterampilan

FGD IV PENYUSUNAN RIPDN/ITMP BANGKA BELITUNG 10


TELAAH MATRIKS
RENCANA AKSI RIDPN/ITMP BANGKA BELITUNG

VISI Destinasi Wisata Tingkat Dunia (World Class Tourist Destination)


Visi dan Misi dalam Dokumen
MISI RIDPN/ ITMP sejalan dengan
arah kebijakan Sumatera yaitu
1. Tahun 2021 menyelesaikan Rencana Jangka Panjang Kepariwisataaan dan Rencana Jangka
Menengah Kepariwisataan untuk Kepulauan Bangka Belitung berbasis kepada 13 Key Tourism Area mempercepat pemulihan
(KTA) yang dapat digunakan sebagai pedoman serta panduan untuk pembangunan dan pariwisata dan investasi
pengembangan kepariwisataan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasca Pandemi Covid-19
2. Tahun 2021 menyelesaikan Rencana Jangka Panjang Kepariwisataan dan Rencana Jangka
Menengah Kepariwisataan 1 KTA Prioritas berbasis 3 Destinasi Pariwisata (DP) Prioritas di Pulau 1140 melalui pengembangan
Belitung dan 1 KTA Prioritas berbasis 2 DP Prioritas di Pulau Bangka.
PROGRAM kawasan strategis, terutama
3. Dalam waktu maksimal 5 tahun menyelesaikan semua Rencana Jangka Panjang dan Rencana Geopark Belitong kini sudah
Jangka Menengah KTA yang tersisa, yaitu sejumlah 11 KTA dalam
4. Dalam waktu maksimal 5 tahun menyelesaikan semua Rencana Jangka Panjang dan Rencana ditetapkan sebagai UNESCO
Jangka Menengah DP Prioritas yang tersisa, yaitu sejumlah 18 DP
RAN ITMP Global Geopark
5. Dalam waktu maksimal 10 tahun menyelesaikan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka
Menengah semua Daya Tarik Wisata (DTW) Prioritas yang tersisa
6. Dalam waktu maksimal 10 tahun menyelesaikan DED semua Daya Tarik Wisata (DTW) Prioritas
RAN ITMP harus disinergikan
7. Para pihak penanggung jawab DTW menyediakan anggaran pemanfaatan (Operation & dengan program/kegiatan
Maintenance/ OM) sumber pembiayaan lainnya:
8. Semua DTW melaksanakan pemanfaatan dengan mematuhi program pengendalian pemanfaatan.
9. Mulai tahun 2032 kepariwisataan akan menjadi devisa ungulan kabupaten dan kota di Provinsi
seperti dari:
Kepulauan Bangka Belitung APBD, KPBU, DAK, Swasta,
10. Melakukan berbagai inovasi dan kreativitas secara terintegrasi antara pemerintah, pemda, swasta Hibah, Loan, dan sumber
dan masyarakat agar kepariwisataan di Kepulauan Bangka Belitung dapat menjadi Destinasi
Pariwisata Nasional Tingkat Internasional yang mensejahterakan masyarakat sekaligus
lainnya
meningkatkan PAD

Sumber: diolah dari Bahan Paparan dan Matriks Rencana Aksi ITMP Bangka Belitung
FGD IV PENYUSUNAN RIPDN/ITMP BANGKA BELITUNG
REKOMENDASI
FGD IV RIDPN/ITMP BANGKA BELITUNG

Perlu pendekatan THIS (Thematic, Holistic, Integrative, and Spatial) supaya integrasi lintas stakeholder
a dapat terlihat siapa berbuat apa

Dari Matriks Rencana Aksi sementara, sumber pendanaan masih banyak dialokasikan untuk APBN,
b sehingga perlu adanya sinergi bersama dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, karena
sumber pendanaan tidak semuanya dibebankan ke Pemerintah Pusat. Alternatif sumber pendanaan bisa
melalui APBD, DAK, KPBU, swasta, dan lainnya
Kepastian clean and clear lahan khususnya untuk lahan yang direncanakan menjadi kawasan pariwisa,
c karena jika lokasi pariwisata berada di Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang masih aktif akan menjadi
hambatan untuk pengembangan pariwisata

Alternatif skenario yang diusulkan terpilih adalah The Modern Triassic Park, dengan konsep pengelolaan
d perjalan wisata antar KTA, khususnya untuk 2 KTA Prioritas yaitu KTA Tanjung Pandan-Tanjung Kelayang
(Pulau Belitung) dan KTA Toboali-Lepar (Pulau Bangka). KTA Tobali-Lepar di Pulau Bangka perlu
diperkuat karena di Kab. Bangka Selatan tidak ada hotel bintang dan hanya ada 5 hotel non bintang
Sumber: Diolah dari Hasil FGD Skenario Pengembanagn dan Pendetailan KTA Prioritas ITMP Bangka Belitung, 9-10 Oktober 2021
FGD IV PENYUSUNAN RIPDN/ITMP BANGKA BELITUNG 12
REKOMENDASI
FGD IV RIDPN/ITMP BANGKA BELITUNG

Perlu adanya strategi untuk Transformasi Ekonomi, karena pariwisata belum menjadi sektor basis di
e Kepulauan Bangka Belitung dan karakteristik masyarakatnya masih banyak yang mengandalkan
pertambangan sebagai sumber mata pencaharian

Perlu Pemetaan dan Analisis Rantai Nilai Pariwisata daerah untuk penciptaan nilai tambah:
f Rencana wisata, transportasi, akomodasi, destinasi dan atraksi, amenitas, makanan dan minuman
liburan, asset wisata, pasar dan pusat perbelanjaan (kriya, cinderamata dan kerajinan tangan).

Perlu adanya pertimbangan dampak Covid-19 terhadap perekonomian, khususnya untuk sektor
g pariwisata di Provinsi Kepualuan Bangka Belitung

Sumber: Diolah dari Hasil FGD Skenario Pengembanagn dan Pendetailan KTA Prioritas ITMP Bangka Belitung, 9-10 Oktober 2021
FGD IV PENYUSUNAN RIPDN/ITMP BANGKA BELITUNG 13
TERIMA KASIH
FGD IV
PENYUSUNAN RIDPN/ITMP
MANADO-LIKUPANG DAN BANGKA BELITUNG

Direktur Regional I
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/ Bappenas

Jakarta, 23 November 2021

14

Anda mungkin juga menyukai