Penjaga,+3 Template+Jurnal+Komunika+TRISNANI+2017
Penjaga,+3 Template+Jurnal+Komunika+TRISNANI+2017
29
Peran KIM Daerah Tertinggal dalam Memanage Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan & …
30
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 1 / April 2017
31
Peran KIM Daerah Tertinggal dalam Memanage Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan & …
Manfaat praktis penelitian ini diharapkan 2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa
memberikan sumbangan pemikiran praktis yang dapat dilakukan oleh individu dalam
tentang pemanfaatan KIM bagi kelompok masyarakat sebagai organisasi.
masyarakat daerah tertinggal untuk memenuhi 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai prilaku
kebutuhan informasi guna peningkatan individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.
kesejahteraan masyarakat daerah tertinggal. Sedangkan menurut Ahmadi (2007: 105)
Manfaat teoritis secara akademis hasil penelitian peranan adalah suatu kompleks pengharapan manusia
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat
pengembangan ilmu pengetahuan tentang dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi
informasi publik, khususnya tentang sosialnya. Misalnya: dalam lapangan perusahaan,
pembangunan Kelompok Informasi Masyarakat peranan soaial dan pemimpin perusahaan ditentukan
(KIM) daerah tertinggal dalam pemanfaatan oleh pengharapan-pengharapan yang diminta orang
teknologi informasi sebagai media tata kelola lain padanya sebagai seorang pemimpin perusahaan.
informasi masyarakat daerah tertinggal dan Di dalam masalah peranan, sering dibedakan
pengembangan KIM daerah tertinggal. dalam peranan sosial dan peranan individual.
Peranan sosial adalah pengharapan-
Landasan Teori pengharapan kemasyarakatan (sosial) tentang tingkah
Setiap peran sosial adalah seperangkat hak laku dan sikap yang dihubungkan dengan status
kewajiban, harapan, norma dan prilaku seseorang tertentu tanpa menghiraukan kekhususan orang yang
untuk menghadapi dan memenuhi. Pola ini didasarkan mendukung status itu.
pada pengamatan bahwa orang berperilaku dengan Peran serta dapat pula dikenali dari
cara yang dapat diprediksi, dan bahwa perilaku keterlibatan, bentuk kontribusi, organisasi kerja,
seseorang adalah konteks tertentu, berdasarkan posisi penetapan tujuan, dan peran. Parwoto (dalam
sosial dan faktor lainnya. Peran menurut Soekanto Soehendy, 1997:28) mengemukakan bahwa peran
(2009. 212- 213) adalah proses dinamis kedudukan serta mempunyai ciri-ciri :
(status). 1. Keterlibatan dalam keputusan: mengambil dan
Dalam sebuah organisasi setiap orang menjalankan keputusan.
memiliki berbagai macam karakteristik dalam 2. Bentuk kontribusi : seperti gagasan, tenaga,
melaksanakan tugas kewajiban atau tanggungjawab materi dan lain-lain.
yang telah diberikan oleh masing-masing organisasi 3. Organisasi kerja: bersama setara (berbagi peran).
atau lembaga. Tugas - tugas tersebut merupakan 4. Penetapan tujuan: ditetapkan kelompok bersama
batasan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan pihak lain.
yang telah diberikan berdasarkan peraturan-peraturan 5. Peran masyarakat sebagai subyek.
dari organisasi atau lembaga tersebut agar segala Menurut Abdulsyani (2007: 94) Peranan
pekerjaan dapat tertata rapi dan dapat adalah suatu perbuatan seseorang atau sekelompok
dipertanggungjawabkan oleh setiap pegawainya. orang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan
Peran memang tidak dapat di pisahkan dengan hak dan kewajiannya sesuai dengan status yang
peranan karena jika seseorang pejabat atau kelompok dimilikinya. Pelaku peranan dikatakan berperan jika
bahkan individu sudah melakukan perannya maka telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
seorang pejabat/pemimpin sudah berperanan dalam dengan status mempunyai status tertentu dalam
kelompok tersebut kehidupan masyarakat, maka selanjutnya akan ada
Levinson dalam Soekanto (2009:213) yang kecenderungan akan timbul suatu harapan-harapan
dikutip Trisnani (2014: 35) mengatakan peranan baru.
mencakup tiga hal, antara lain Berbicara masalah peran KIM disini ada
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan beberapa tugas yang dibebankan pada peran masing-
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masing pengurus karena KIM adalah kelompok
masyarakat, Peranan dalam arti ini merupakan informasi masyarakat yang sebetulnya mengemban
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing tugas sosial namun demikian memiliki peran sendiri-
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. sendiri seperti peran KIM didalam penelitian ini ada
tiga bagian yakni mencari informasi, mengumpulkan
informasi, mengelola informasi sesuai dengan
kebutuhannya.
32
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 1 / April 2017
Pengurus KIM yakni ketua, sekretaris, bagaimana untuk KIM didaerah tertinggal? Apakah
bendahara, ada petugas pencari/mengumpulkan juga mengalami hal yang sama atau sebaliknya dengan
pengelola dan penyebaran informasi di bidang demikian maka dalam penelitian ini peneliti mencoba
informasi, pengurus tersebut mempunyai peran melihat peran KIM di daerah tertinggal dengan
masing- masing. menggunakan konsep dan teori peran sebagai berikut
Peran memang tidak dapat di pisahkan dengan
peranan karena jika seseorang pejabat atau kelompok
bahkan individu sudah melakukan perannya sesuai
norma-norma yang sudah disepakati maka seorang
pejabat/pemimpin sudah dinyatakan berperanan dalam
kelompok tersebut. Seperti KIM bisa dikatakan
berperan dalam memanage informasi berarti KIM
didalam bertugas mencari, mengumpulkan, mengelola
dan mendesiminasikan informasi, bila berjalan dan
berhasil sesuai dengan peran dan kebutuhannya maka
KIM sudah berperan dalam menjalankan tugasnya.
Hasil penelitian Agus Ansori
Mudzakir dalam thesisnya yang berjudul Tingkat
Partisipasi Anggota KIM terhadap Pengetahuan dan
Inovasi di bidang usaha kecil (Home Industry) Gambar 1. Diagram Alur Pikir Peran KIM di Daerah
menyebutkan bahwa KIM yang berkembang dapat Tertinggal dalam Memanage Informasi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempunyai
jaringan kerja sama dengan institusi terkait, memiliki Apabila personal pengurus KIM baik dibidang
kegiatan usaha yang lebih luas, mempunyai lebih memanage informasi, mediasi informasi,
banyak pelaksanaan program, dan memiliki mengedukasi insan informasi, melaksanakan hak dan
kemampuan serta mempunyai akses yang mudah kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka
terhadap informasi dari berbagai sumber. Memiliki pengurus KIM sudah menjalankan suatu perannya.
kemampuan untuk mengakses informasi, Perbedaan antara kedudukan dengan peran adalah
mendiskusikan dan mengimplementasikannya dalam untuk kepentingan ilmu pengetahuan terkait bidang
berbagai macam kegaitan usaha informasi. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan
Sehingga dengan demikian dapat karena yang satu tergantung pada yang lain dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempunyai sebaliknya
jaringan kerja sama dengan institusi terkait, memiliki Memanage Informasi ada 3 kategori KIM
kegiatan usaha yang lebih luas, mempunyai lebih dikatakan berperan apabila 3 bidang/seksi
banyak pelaskanaan program, dan memiliki melaksanakan tugasnya dengan baik.
kemampuan untuk memecahkan persoalannya secara 1). Seksi mencari informasi melaksanakan tugasnya
mandiri. untuk mencari informasi sesuai dengan
Peran KIM sebagai media forum, kelompok kebutuhan
informasi masyarakat yang memiliki aktivitas 2). Seksi pengumpulan inforsai melaksanakan
mengikuti informasi dari berbagai sumber, kemudian tugasnya untuk mengumpulkan informasi sesuai
mendiskusikan hasil monitoring, dan menyalurkan kebutuhan.
informasi kepada masyarakat sekitarnya dan lebih 3). Seksi Pengelolaan informasi melaksanakan
lanjut mengimplementasikan dalam kehidupan sehari- tugasnya dengan mengelola informasi sesuai
hari. setelah ada akses infrastruktur TI, maka KIM kebutuhan
diarahkan untuk mendayagunakan TI meliputi 4). Faktor yang menjadi hambatan. Jadi di sini
diantaranya: Fasilitator informasi bagi masyarakat b. petugas mencari faktor apa saja yang menjadi
Mitra pemerintah dalam menyebarluaskan informasi hambatan .
c. Penyerap dan penyalur aspirasi masyarakat d. Adapun indikator penentuan kategori tesebut
Pelancaran arus informasi e. Faktor Pendukung dalam penelitian ini yaitu kategori berperan adalah
Kelompok Informasi Masyarkat. ( Alfando 2013 : 115) apabila jumlah rata-rata responden melaksanakan
Berdasarkan penjelasan hasil penelitian tugasnya untuk mencari informasi sesuai dengan
tersebut adalah KIM yang sudah berkembang namun kebutuhan yaitu lebih dari 50%.
33
Peran KIM Daerah Tertinggal dalam Memanage Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan & …
a. Kategori cukup berperan yaitu apabila jumlah 3. Bidang pengumpulan informasi : 1orang
rata-rata responden melaksanakan tugasnya 4. Bidang pengelolaan informas : 1 orang
untuk mencari informasi sesuai dengan 5. Bidang penyebaran informasi : 1 orang
kebutuhan sama dengan 45 s/d 50%. 6. Bidang usaha atau lainnya : 1 orang
b. Kategori tidak perperan yaitu apabila jumlah 7. Anggota KIM : 4 orang
rata-rata responden melaksanakan tugasnya Berdasar uraian tersebut di atas, maka jumlah
untuk mencari informasi sesuai dengan sampel dalam penelitian ini adalah 120 responden
kebutuhan kurang dari 45 %. dengan rincian jumlah kabupaten yang menjadi
sampel adalah 4 kabupaten dan masing-masing
METODOLOGI PENELITIAN kabupaten dipilih tiga KIM yang berada di desa
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, tertinggal dan dari masing-masing KIM tersebut
yakni berusaha menggambarkan realitas yang ada di dipilih 10 orang responden.
lapangan secara rinci dengan menggunakan Teknik pengumpulan dan analisis data
pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui lebih jauh
fenomena yang terjadi, perlu dilakukan wawancara Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
lebih dalam pada tokoh-tokoh yang dijadikan sebagai dibagi menjadi dua kelompok, yakni data primer dan
narasumber. data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara
melakukan wawancara berstruktur kepada responden
Lokasi penelitian melalui daftar pertanyaan berupa kuesioner guna
Berdasarkan Perpres No 131 Th 2015 Daerah mendapatkan data lebih valid dan rinci.
Tertinggal Tahun 2015 – 2019. Untuk propinsi Jawa Data sekunder didapat dari pengumpulan
Timur sebagai berikut (setkab.go.id/122-daerah.ini- literatur, baik buku, jurnal maupun surat keputusan
ditetapkan-pemerintah-sebagai-daerah-tertinggal- atau yang lain terkait dengan permasalahan yang akan
2015-2019) : dijawab dalam penelitian ini.
1. Kabupaten. Bondowoso; Teknik analisa data digunakan secara
2. Kabupaten Situbondo; diskriptif kuantitatif. Data diolah dengan program
3. Kabupaten Bangkalan; SPSS 18 dan setelah diolah dikategorisasikan,
4. Kabupaten Sampang. kemudian disimpulkan. Untuk mendapatkan validitas
dan reabilitas intrumen yang digunakan terlebih
Populasi dan Sampel Penelitian
dahulu dilakukan uji coba (pre-test). Untuk
Populasi penelitian ini adalah wilayah Jawa memastikan apakah intrumen merupakan alat ukur
Timur semua kabupaten, penentuan sampel dilakukan teknik pengumpulan data.
secara purposive artinya ditentukan berdasarkan KIM
yang ada di desa tertinggal, maka langkah pertama HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah mendatangi dan bertanya langsung kepada Identitas Responden
pejabat yang membawahi KIM pada Dinas
Penelitian ini mensurvei 120 responden
Perhubungan dan Informatika atau dinas lain yang
dengan berjenis kelamin laki-laki sebesar, 52,0 %.
mengurusi informatika pada masing-masing
Berjenis kelamin perempuan sebesar 43,3 % . Total
kabupaten. Setelah ditunjukkan KIM aktif di desa
sebesar 100,0 %.
tertinggal, langkah selanjutnya adalah memilih tiga
KIM dari beberapa KIM yang ada di desa tertinggal
untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini, dengan
ketentukan satu kecamatan diwakili satu desa yang ada 80 68 1 Laki-laki
KIM aktif. Dengan demikian terpilih sebanyak 30 52 56.7 2 Perempuan
60
KIM di desa tertinggal. 43.3
Setelah mendapatkan KIM yang dimaksud, 40
langkah berikutnya adalah memilih 10 orang sebagai
20
responden dari masing-masing KIM. Berdasarkan
struktur organisasi KIM, yang terdapat pada susunan 0
pengurus. Berdasar struktur organisasi tersebut, Frequency Percent
maka ke-sepuluh responden terdiri dari:
1. Ketua KIM : 1 orang Gambar 2. Diagram Jenis Kelamin
2. Sekretaris/ bendahara : 1 orang
34
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 1 / April 2017
38 Frequen…
40
35 31.7 27 Percent
50 46 Frequency 30 22.5 2520.8 24
38 38.3 25 20
40 Percent 20
31.7 15
30 10 65
2117.5 5
20 97.5 0
10 4 3.3 2
1.7
0
Frequency
60 54 Frequency
45 40
50 45 40 37
33.4 Percent
40 33 35 30.8
27.5 30
30 25 22 21
16 18.3 17.5
20 12 13.3 20
10 32.5 15
10 10.8 10.8
10
0 5
0
Intern
Radio
Tatap
muka
koran
Buku
dan
et
TV
dan
Gambar 4. Pendidikan KIM Gambar 6. Media yang digunakan untuk mencari informasi
35
Peran KIM Daerah Tertinggal dalam Memanage Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan & …
80 71 Freque
70 59.2 ncy
60
Gambar 7. Informasi Yang Dicari 50 43
40 35.8
Informasi yang dicari oleh Kelompok 30
informasi Masyarakat yakni; Berita pembangunan 20
desa sebesar 20,0 %. Informasi Pendidikan dan 6 5
10
Kebudayaan sebesar, 34,2 %. Informasi ekonomi 0
perdagangan sebesar, 25,8 %. Infomasi kesehatan Informasi informasi Informasi
sebesar, 11,7 %. Informasi pertanian dan peternakan akurat dipilah penting sebagai
sebesar, 8,3 %. Total 100,0 %. sesuai dengan disampaikan ke dokumentasi
Melihat pada gambar 7, ternyata informasi kebutuhan masyarakat
pendidikan dan kebudayaan masih menjadi informasi Gambar 9.. Peran KIM dalam Mengelola Informasi
yang sangat penting dan dibutuhkan. Menurut ketua
KIM Makmur Jaya, Moh Ridlai, bahwa informasi Peran Kelompok Informasi Masyarakat
pendidikan sangat penting karena untuk dalam mengelola informasi yakni; yang menyatakan
perkembangan anak-anak dan masa depannya sebagai Informasi yang akurat dipilah sesuai dengan
generasi penerus bangsa. kebutuhan sebesar, 59,2 %. Yang menyatakan
b. KIM dalam Mengumpulkan Informasi informasi penting disampaikan kemasyarakat sebesar
35, 8 %. Yang menyatakan informasi sebagai
47 dokumentasi sebesar 5, 0 %. Total sebesar 100,0 %.
50 39.2 Jika melihat pada grafik 8, peran KIM yang
Frequency
40 33
28 27.5 lebih dominan dalam mengelola informasi adalah
30 23.3
klasifikasi kebutuhan informasi. Informasi yang
20 12 10 penting segera disampaikan ke masyarakat, Hal ini
10 sesuai dengan pendapat Moh Jafar sekretaris KIM
0 Makmur Jaya desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kab.
Bahan diskusi Dokumentasi untuk informasi sbg
masyarakat penghubung
Bangkalan.”informasi yang sekiranya penting untuk
masyarakat segera di sampaikan” seperti informasi
pajak, informasi kebersihan, informasi kesehatan dll.
Gambar 8. Mengumpulkan Informasi
36
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 1 / April 2017
60 51 0 10 20 30 40 50
Frequency
50 42.5 Gambar 12. Faktor yang menjadi hambatan
40 Percent
Faktor yang menjadi hambatan peran KIM
30 1915.8 daerah tertinggal adalah; Minimnya anggota KIM
20 9 7.5 6 5 5 4.2 yang aktif sebesar 32, 5%. Sarana dan prasana sebesar
10
19,2 %. Anggota KIM kurang memahami penyebaran
0
informasi melalui internet mencapai sebesar 17,5 %.
Pendidikan SDM yang masih rendah sebesar 11,6 %.
Kurangnya komunikasi antar anggota sebesar 10,0 %.
Kurangnya modal sebesar 9,2 %.
Mengacu gambar 7 faktor yang dominan
menjadi hambatan peran kelompok informasi
masyarakat adalah minimnya anggota KIM yang aktif
Gambar 11. Usaha yang dikembangkan dalam kegiatan, faktor sarana dan prasarana yang
Bidang Usaha yang dimiliki dan kurang memadai, anggota KIM kurang memahami
dikembangkan yakni; yang menyatakan usaha tentang penyebaran informasi melalui internet.
makanan sebesar 42,5 %. Yang menyatakan usaha
ketrampilan sebesar 15,8 %. Yang menyatakan usaha 60 51
42.5 Frequency
jasa service sebesar 7,5 %. Yang menyatakan usaha 50 42
40 35
dibidang kesenian dan budaya sebesar 5,0 %. Yang
menyatakan usaha koperasi sebesar 4,2 %. 30
20 12 10 1512.5
Sedangkan dukungan dan bantuan dari
10
pemerintah untuk KIM antara lain: 0
Sosialisasi/pelatihan pekan KIM pernah dilakukan KIM maju Dukungan Informasi Dana cukup
oleh pemerintah sebanyak 30 kali atau 25,0 %. bekembang pemerintah akurat
Pelatiha membuat kue kering sebanyak 16 kali atau
13, 3 %. Bantuannya adalah peralatan masak
sebanyak 10 barang atau 8,3 %. perangkat komputer Gambar 13. Harapan KIM kedepan
sebanyak 10 buah atau 8,3 %. Warmasif sebanyak 10
atau 8,3 %.
37
Peran KIM Daerah Tertinggal dalam Memanage Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan & …
Harapan Kelompok Informasi Kedepan yakni; Pendidikan SDM KIM yang masih rendah.
KIM bisa maju, berkembang dan bermanfaat untuk Kurangnya komunikasi antar pengurus. dana tidak
masyarakat sebesar 42, 5 %. Dukungan moril maupun cukup untuk operasional pengembangan KIM
materiil dari pihak pemerintah sebesar 35,0 %. Bisa
menyebarkan informasi cepat dan akurat untuk
KESIMPULAN
masyarakat sebesar10,0 %. Mengharapkan dana yang 1. Peran kelompok informasi masyarakat dalam
cukup untuk operasional KIM sebesar 12,5 %. Melihat memanage informasi di daerah tertinggal
harapan yang di inginkan oleh kelompok informasi dikatakan belum berperan karena baik dalam
masyarakat kedepan sangat optimis sekali, karena mencari informasi, mengumpulkan informasi dan
kebutuhan informasi untuk kepentingan masyarakat mengelola informasi belum memenuhi sesuai
namun Kim juga mengharapkan dari bantuan dan dengan kategori berperan, karena dikatakan
dukungan dari pemerintah daerah supaya kIM bisa berperan apabila sesuai dengan parameternya
eksis dan maju dan berkembang untuk meningkatkan yakni; jumlah rata-rata KIM melaksanakan
pengetahuan dan ketrampilan sehingga masyarakat tugasnya untuk mencari informasi sesuai dengan
bisa menambah wawasan dan bisa mandiri. kebutuhan yaitu lebih dari 50 %. Jadi Peran
kelompok informasi masyarakat dalam memanage
PEMBAHASAN
informasi di daerah tertinggal dikatakan belum
Penelitian Peran Kelompok Informasi berperan sebab dalam mencari informasi,
Masyarakat dalam Memanage Informasi di Daerah mengumpulkan informasi dan mengelola
tertinggal, ada empat aspek yang akan dibahas yakni; informasi, hasilnya masih rendah dibawah rata-
1. KIM dalam mencari informasi, ternyata informasi rata yang ditentukan. (1) dikatakan masih rendah
pendidikan dan kebudayaan masih menjadi karena Petugas KIM dalam mencari informasi
informasi yang sangat penting dan dibutuhkan. belum maksimal, kategori berperan apabila diatas
Untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut rata-rata 50 % dalam mencari informasi. (2)
ketua KIM Makmur Jaya, Moh Ridlai, ‘bahwa Informasi yang terkumpul diolah, oleh Pengurus
informasi pendidikan sangat penting karena untuk KIM dengan cara informasi yang diperoleh dipilah
perkembangan anak-anak usia sekolah dan masa dan dipilih sesuai dengan kebutuhan. (3)
depannya sebagai generasi penerus bangsa. Informasi yang penting dan perlu di ketahui
2. KIM dalam mengumpulkan informasi yang kemasyarakat segera disampaikan, apalagi
dominan sebagai bahan diskusi untuk nenambah informasi tersebut dibutuhkan oleh masyarakat
wawasan, informsi yang telah diperoleh dibahas 2. Informasi yang dicari yakni; informasi
dan informasi yang kiranya perlu diketahui pendidikan dan kebudayaan, menjadi informasi
masyarakat langsung disebarkan ke masyarakat, yang penting dan dibutuhkan untuk menambah
bisa melalui selebaran atau papan pengumuman pengetahuan anak- anak usia sekolah sebagai
yang ada di desa tersebut. generasi/penerus bangsa di masyarakat daerah
3. Kelompok Informasi Masyarakat Dalam tertinggal. Dalam mengumpulkan informasi
Mengelola Informasi yang lebih dominan adalah sebagai bahan diskusi dan informsi diperoleh
klasifikasi kebutuhan informasi. Informasi yang dibahas dan kiranya perlu diketahui masyarakat
penting segera disampaikan ke masyarakat, Hal ini langsung disebarkan ke masyarakat, melalui
sesuai dengan pendapat Moh Jafar sekretaris KIM selebaran atau papan pengumuman yang ada di
Makmur Jaya desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kab. desa tersebut.
Bangkalan.”informasi yang sekiranya penting Dalam pengelolaan informasi sekiranya informasi
untuk masyarakat segera di sampaikan” seperti penting untuk masyarakat segera disampaikan ke
informasi pajak, informasi kebersihan lingkungan, masyarakat seperti informasi pajak, informasi
informasi kesehatan dll. Sekitar 50,0 % KIM tidak kebersihan lingkungan, informasi kesehatan dll.
memiliki bidang usaha. Usaha yang paling banyak Sekitar 50,0 % KIM belum memiliki usaha,
dikelola sebesar 42,5 %, usaha makanan dan selama ini usaha yang paling banyak dikelola
ketrampilan usaha makanan dan ketrampilan
4. Faktor yang menjadi hambatan peran KIM daerah 3. Faktor yang menjadi hambatan adalah
tertinggal adalah minimnya anggota KIM yang minimnya anggota KIM yang aktif dalam
aktif dalam kegiatan. Faktor sarana dan prasarana kegiatan. Faktor sarana dan prasarana yang
yang kurang memadai. Anggota KIM kurang kurang memadai. Anggota KIM kurang
memahami penyebaran informasi melalui internet.
38
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 1 / April 2017
39
Peran KIM Daerah Tertinggal dalam Memanage Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan & …
40