Anda di halaman 1dari 7

Dokumen : Halaman:

INSTRUKSI KERJA LAB.01-IKA-PU-01.1/01


1 dari 7
Judul: Rev. :
Jl. R. Tumenggung Suryo
00
No. 21-G Malang PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Tanggal:
02 / Okt / 17

1. PELAKSANA Petugas Pelaksana Sampling

2. PRINSIP 2. 1. Melakukan Perabaan pada bagian Cubiti / Forearm untuk


mencari Vena.
2. 2. Desinfeksi kulit dengan kapas alkohol 70 % atau betadin.
2. 3. Pengambilan darah dengan jarum vacutainer/spuit sesuai
kebutuhan

3. METODE 3.1. Spuit.


3.2. Vacutainer

4. ALAT 4. 1. Jarum vacutainer/spuit


4. 2. Desinfektan (kapas alkohol 70 % atau Betadine)
4. 3. Holder
4. 4. Tabung vacutainer (tabung EDTA, NaF,Citrat, No
aditive)
4. 5. Tourniquet
4. 6. Sarung tangan
4. 7. Plester
4. 8. Label Barcode
4. 9. Tempat sampah medis dan non medis
4. 10. Kapas kering.

4. LANGKAH
KERJA

4.1. PERSIAPAN 4.1.1. Persiapan sarana dan prasarana Plebotomi.


PASIEN 4.1.2. Memberi salam kepada pasien dan mempersilahkan
duduk.
4.1.3. Meminta Kartu Kontrol Pelayanan dan melakukan
verifikasi ulang terhadap data pasien (nama, alamat,
usia, tgl. Lahir, no. telepon/HP), data dokter pengirim,
data pengantaran., dan verifikasi ulang tentang persiapan
puasa untuk pemeriksaan darah yang membutuhkan
persiapan puasa.
4.1.4. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan
dari tindakan yang akan kita lakukan.
Dokumen : Halaman:
INSTRUKSI KERJA LAB.01-IKA-PU-01.1/01
2 dari 7
Judul: Rev. :
Jl. R. Tumenggung Suryo
00
No. 21-G Malang PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Tanggal:
02 / Okt / 17

4.1.5. Apabila pasien kelihatan takut dan gelisah, petugas


harus berusaha menenangkan pasien terlebih dahulu,
jangan langsung melakukan tindakan sebelum pasien
tenang.
4.1.6. Setelah pasien tenang, pengambilan darah baru bisa
dilaksanakan sesuai prosedur pengambilan darah yang
benar dan standar.

4.2. METODE 4.2.1. Lengan pasien sebelah kiri atau sebelah kanan, dipilih
SPUIT yang lebih pasti venanya, diletakkan diatas meja
sampling atau lengan kursi dengan diberikan bantal/alas
siku apabila diperlukan.
4.2.2. Pasang tourniquet  10 cm diatas lipatan siku.
4.2.3. Lakukan perabaan terhadap lokasi vena yang akan
diambil darahnya (pilih vena median cubiti atau
chepalic). Pastikan daerah tersebut adalah vena yang
paling besar.
4.2.4. Apabila tidak yakin sebaiknya jangan langsung
melakukan penusukan, tetapi carilah vena pada lengan
yang satunya, dan apabila tetap tidak yakin sebaiknya di
alihkan kepada petugas yang lebih senior dan ahli.
4.2.5. Apabila dalam waktu 2-3 menit vena belum di temukan,
petugas harus melepas kembali torniquet yang
terpasang.
4.2.6. Apabila sudah yakin, pengambilan darah bisa dilakukan
dan daerah vena harus didesinfeksi dengan kapas
alkohol 70 % yang sudah di peras terlebih dahulu atau
kapas kering yang dibasahi dengan Betadine.
4.2.7. Pada saat pengambilan darah, jarum spuit membentuk
sudut antara 25-30 derajat.
4.2.8. Apabila saat aspirasi tampak darah yang keluar di
tabung spuit, berarti pengambilan darah vena sudah
tepat.
4.2.9. Apabila tidak ada darah yang keluar pada permukaan
tabung spuit, berarti pengambilan darah tidak tepat. Pada
kondisi ini apabila tidak yakin sebaiknya jarum spuit
langsung di cabut pelan-pelan, jangan sampai jarum di
belok-belokkan dalam usaha mencari vena yang benar.
4.2.10. Setelah darah sudah keluar sesuai dengan jumlah
pemeriksaan, torniquet dilonggarkan, tarik jarum searah
tusukan secara perlahan dan tekan kapas
Alkohol/Betadine.
4.2.11. Pasien diminta untuk meluruskan lengan dan
Dokumen : Halaman:
INSTRUKSI KERJA LAB.01-IKA-PU-01.1/01
3 dari 7
Judul: Rev. :
Jl. R. Tumenggung Suryo
00
No. 21-G Malang PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Tanggal:
02 / Okt / 17

menekan pada daerah tusukan beberapa saat (3-5 menit).


4.2.12. Lakukan pembagian sampel pada tabung yang
diperlukan dilanjutkan pelabelan sampel.
4.2.13. Luka bekas tusukan diperiksa untuk meyakinkan
bahwa perdarahan sudah berhenti. Apabila perdarahan
sulit berhenti maka pasien diminta untuk
mengelevasi/menaikkan lengannya sambil tetap
menekan kapas pada bekas tusukan.
4.2.14. Apabila perdarahan sudah berhenti, maka kapas
diganti dengan kapas kering yang baru dan diberikan
plester.
4.2.15. Tanda tangani kartu kontrol pelayanan.
4.2.16. Sampaikan ucapan terima kasih dan
mempersilahkan pasien untuk menunggu atau
melanjutkan pemeriksaan berikutnya.

4.3.METODE 4.3.1. Lakukan pemasangan jarum vacutainer pada holder.


VACUTAINER 4.3.2. Lengan pasien sebelah kiri atau sebelah kanan, dipilih
yang lebih pasti venanya, diletakkan diatas meja
sampling atau lengan kursi dengan diberikan bantal/alas
siku
4.3.3. Pasang tourniquet  10 cm diatas lipatan siku.
4.3.4. Lakukan perabaan terhadap lokasi vena yang akan
diambil darahnya.(pilih vena median cubiti atau
chepalic). Pastikan daerah tersebut adalah vena yang
paling besar.
4.3.5. Apabila petugas tidak yakin sebaiknya jangan langsung
melakukan penusukan, tetapi carilah terlebih dahulu
vena pada lengan yang satunya, dan apabila tetap tidak
yakin sebaiknya di alihkan kepada petugas yang lebih
senior dan ahli.
4.3.6. Apabila dalam waktu 2-3 menit vena belum di temukan,
petugas harus melepas kembali torniquet yang
terpasang.
4.3.7. Apabila sudah yakin, pengambilan darah bisa dilakukan
dan daerah vena harus didesinfeksi dengan kapas
alkohol 70 % yang sudah di peras terlebih dahulu atau
kapas kering yang dibasahi dengan Betadine.
4.3.8. Pada saat pengambilan darah, jarum spuit membentuk
sudut antara 25-30 derajat.
4.3.9. Penusukan dilakukan dengan jarum Vacutainer dan
dilanjutkan dengan pemasangan tabung darah sesuai
kebutuhan pada holder secara hati hati.
Dokumen : Halaman:
INSTRUKSI KERJA LAB.01-IKA-PU-01.1/01
4 dari 7
Judul: Rev. :
Jl. R. Tumenggung Suryo
00
No. 21-G Malang PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Tanggal:
02 / Okt / 17

4.3.10. Setelah darah masuk kedalam tabung vacutainer,


lakukan penampungan darah sampai didapatkan sampel
darah yang diperlukan.
4.3.11. Apabila terjadi kegagalan aspirasi, berarti
pengambilan darah vena tidak tepat, pada kondisi ini
harus dilakukan prosedur pencabutan jarum dengan
benar, jangan sampai jarum dibelok-belokkan dalam
usaha mencari vena yang benar.
4.3.12. Setelah darah sudah keluar sesuai dengan jumlah
pemeriksaan, torniquet dilonggarkan, tarik jarum searah
tusukan secara perlahan dan tekan kapas
Alkohol/Betadine.
4.3.13. Pasien diminta untuk meluruskan lengan dan
menekan pada daerah tusukan beberapa saat (3-5 menit).
4.3.14. Luka bekas tusukan diperiksa untuk meyakinkan
bahwa perdarahan sudah berhenti. Apabila perdarahan
sulit berhenti maka pasien diminta untuk mengelevasi/
menaikkan lenganya sambil tetap menekan kapas pada
bekas tusukan.
4.3.15. Apabila perdarahan sudah berhenti, maka kapas
diganti dengan kapas kering yang baru dan diberikan
plester.
4.3.16. Tanda tangani Kartu kontrol pelayanan.
4.2.17. Sampaikan ucapan terima kasih dan
mempersilahkan pasien untuk menunggu atau
melanjutkan pemeriksaan berikutnya.

5. HASIL Sampel Darah yang siap untuk diproses oleh bagian


pengelolaan sampel.

6. CATATAN Pengambilan darah dengan metode spuit dilakukan apabila vena


kecil, pada pasien anak-anak.
Pengambilan darah dengan metode vacutainer dilakukan apabila
vena besar, jumlah darah yang diambil banyak.
Dokumen : Halaman:
INSTRUKSI KERJA LAB.01-IKA-PU-01.1/01
5 dari 7
Judul: Rev. :
Jl. R. Tumenggung Suryo
00
No. 21-G Malang PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Tanggal:
02 / Okt / 17

Dibuat oleh : Disetujui oleh :


Kepala
Jabatan : LABORATORIUM PENANGGUNG JAWAB

Tanda Tangan :

Mursinah. dr.Yoavita,SpPK
Tanggal : 02 Oktober 2017 02 Oktober 2017
DAFTAR RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

Jl. R. Tumenggung Suryo


No. 21-G Malang

JUDUL : LAB.01-IKA-PU-01.1/01 IK PENGAMBILAN SAMPEL DARAH


NO.DOK.& NO.
NO. DISTRIBUSI REV.
NO TANGGAL NO. DOKUMEN
REV
JUDUL DOKUMEN
KE KADALUARSA
KETERANGAN
(DITARIK)
Dokumen : Halaman:
INSTRUKSI KERJA LAB.01-IKA-PU-01.1/01
7 dari 7
Judul: Rev. :
Jl. R. Tumenggung Suryo
00
No. 21-G Malang PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Tanggal:
02 / Okt / 17

Anda mungkin juga menyukai