Esai Akuntansi Pemerintahan (Studi Kasus Di Universitas Sriwijaya)
Esai Akuntansi Pemerintahan (Studi Kasus Di Universitas Sriwijaya)
I. Pendahuluan
Pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel merupakan salah satu
pilar utama dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Di Indonesia,
pengelolaan keuangan negara diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, yang menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam
pengelolaan keuangan negara. Akuntansi pemerintahan berperan penting dalam menyajikan
informasi keuangan yang relevan, andal, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Melalui laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku,
informasi keuangan pemerintah dapat diakses dan dipahami oleh publik, sehingga
menciptakan keterbukaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan
negara.
Informasi keuangan yang disajikan melalui akuntansi pemerintahan memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan negara. Pemerintah dapat
menggunakan data keuangan yang akurat untuk merencanakan, mengalokasikan, dan
mengevaluasi penggunaan anggaran secara efektif. Menurut Kusuma & Arief (2021), kualitas
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan anggaran dan kebijakan fiskal pemerintah.
Universitas Sriwijaya secara rutin menyusun laporan keuangan tahunan yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku di Indonesia.
Melalui penyusunan laporan keuangan yang sesuai standar, Universitas Sriwijaya dapat
menyajikan informasi keuangan yang relevan, andal, dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada pemangku kepentingan, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), serta masyarakat umum.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang terintegrasi, Universitas Sriwijaya dapat
memantau penggunaan anggaran secara lebih efektif, serta meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, sistem ini juga memudahkan proses
konsolidasi data keuangan dari berbagai unit kerja di lingkungan Universitas Sriwijaya.
Universitas Sriwijaya menyadari pentingnya sumber daya manusia yang kompeten dalam
menerapkan akuntansi pemerintahan. Oleh karena itu, Universitas Sriwijaya secara rutin
mengadakan pelatihan dan workshop bagi staf keuangan untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang standar dan praktik akuntansi pemerintahan terkini.
Salah satu program peningkatan kapasitas yang dilakukan adalah kerjasama dengan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengadakan sertifikasi bagi staf
keuangan di bidang akuntansi pemerintahan. Dengan adanya sumber daya manusia yang
berkualitas, Universitas Sriwijaya dapat memastikan kualitas dan keandalan informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangannya.
Dalam upaya menjamin keandalan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, Universitas Sriwijaya telah menerapkan sistem pengendalian internal yang
kuat. Hal ini dilakukan melalui pemisahan tugas yang jelas, pengawasan yang memadai, dan
audit internal yang efektif.
Universitas Sriwijaya memiliki Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang bertanggung jawab
untuk melakukan penilaian risiko, mengembangkan kebijakan dan prosedur pengendalian
internal, serta melakukan pemantauan berkelanjutan atas efektivitas pengendalian internal.
Dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik, Universitas Sriwijaya dapat
memitigasi risiko kelemahan pengendalian dan penyimpangan dalam pelaporan keuangan.
Melalui contoh-contoh studi kasus tersebut, dapat dilihat bahwa Universitas Sriwijaya telah
berupaya menerapkan praktik akuntansi pemerintahan yang baik dalam pengelolaan
keuangannya. Namun, tentunya masih terdapat ruang untuk perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan dalam upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara di lingkungan Universitas Sriwijaya.
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) merupakan proses integral yang dilakukan
oleh pemerintah untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi,
salah satunya adalah keandalan pelaporan keuangan (Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008). SPIP menjadi faktor penting dalam menjamin kualitas dan keandalan informasi
keuangan yang disajikan dalam akuntansi pemerintahan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam akuntansi pemerintahan telah menjadi tren dalam
beberapa tahun terakhir. Sistem informasi akuntansi pemerintahan yang terintegrasi dapat
meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara
(Firmansyah & Amin, 2021). Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi, proses pencatatan, pengolahan, dan pelaporan keuangan dapat dilakukan secara
real-time dan terpusat. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk memantau dan
mengendalikan penggunaan anggaran secara lebih efektif, serta meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Sistem pengendalian internal yang kuat perlu diterapkan di setiap instansi pemerintah
untuk memastikan keandalan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku. Hal ini dapat dicapai melalui pemisahan tugas yang jelas, pengawasan yang
memadai, dan audit internal yang efektif. Rani & Triyuwono (2020) menekankan
pentingnya pengendalian internal yang efektif dalam memitigasi risiko kelemahan
pengendalian dan penyimpangan dalam pelaporan keuangan pemerintah.
Pemerintah dapat membentuk satuan tugas khusus atau unit audit internal yang
bertanggung jawab untuk melakukan penilaian risiko, mengembangkan kebijakan dan
prosedur pengendalian internal, serta melakukan pemantauan berkelanjutan atas
efektivitas pengendalian internal. Unit ini harus memiliki sumber daya yang memadai dan
bersifat independen agar dapat menjalankan fungsinya secara objektif.
Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
akurasi dalam pengelolaan keuangan negara. Sistem informasi akuntansi yang terintegrasi
dan terpusat dapat memudahkan pencatatan, pengolahan, dan pelaporan keuangan secara
real-time. Firmansyah & Amin (2021) mengungkapkan bahwa implementasi sistem
informasi akuntansi pemerintahan yang terintegrasi dapat meningkatkan kualitas laporan
keuangan dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Pemerintah dapat mengembangkan sistem informasi akuntansi pemerintahan yang
terintegrasi dan terpusat, baik pada tingkat nasional maupun daerah. Sistem ini harus
mampu mengintegrasikan data keuangan dari berbagai instansi pemerintah, sehingga
memudahkan konsolidasi dan pelaporan keuangan secara komprehensif. Selain itu, sistem
informasi akuntansi ini juga harus dilengkapi dengan fitur keamanan dan pengendalian
akses yang memadai untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data keuangan.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi publik, pemerintah juga perlu melakukan edukasi
dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya akuntansi pemerintahan dan
transparansi keuangan negara. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye publik,
workshop, atau program-program pendidikan bagi masyarakat.
Proses harmonisasi SAP dengan IPSAS melibatkan kajian mendalam terhadap perbedaan
antara kedua standar, serta penyesuaian terhadap regulasi dan praktik akuntansi
pemerintahan di Indonesia. Pemerintah dapat membentuk tim khusus yang terdiri dari
akademisi, praktisi, dan regulator untuk melakukan kajian dan menyusun roadmap
harmonisasi SAP dengan IPSAS.
Kesimpulan
Dengan upaya-upaya tersebut, pengelolaan keuangan negara dapat semakin transparan dan
akuntabel, sehingga menciptakan kepercayaan publik yang lebih besar terhadap pemerintah.
Selain itu, akuntansi pemerintahan yang baik juga akan mendukung pengambilan keputusan
yang tepat dalam perencanaan dan alokasi anggaran negara, serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam pengelolaan keuangan negara secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, I. W., & Arief, S. (2021). The Effect of the Implementation of Government
Accounting Standards on the Quality of Government Financial Statements. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 18(1), 1-18.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Rani, P., & Triyuwono, I. (2020). Akuntansi Pemerintahan: Tinjauan dari Perspektif Agency
Theory. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 11(2), 277-292.
Uddin, S., Siddiqui, J., & Islam, M. A. (2019). Corporate Governance and Accountability in
the Public Sector of Bangladesh: Roles of the Accounting Profession. Public
Organization Review, 19(3), 287-302.
Halim, A., & Kusufi, M. S. (2014). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah.
Salemba Empat.
Harun, H., Peursem, K. V., & Eggleton, I. R. (2015). Indonesian Public Sector Accounting
Reforms: Dialogic Aspirations a Step Too Far?. Accounting, Auditing & Accountability
Journal, 28(5), 706-738.
Sari, N., & Ghozali, I. (2016). Factors Affecting the Implementation of Accrual-based
Government Accounting Standards: An Empirical Study from Indonesia. International
Journal of Public Sector Performance Management, 2(3), 262-284.