Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Pada masa globalisasi segala sesuatu terjadi, tidak hanya masalah ekonomi tetapi juga
perubahan budaya. Karena alasan atau alasan mengapa nilai dan adat istiadat masih penting
dalam kebudayaan, globalisasi dapat mengubah nilai-nilai budaya di Indonesia.Akibat
dampak globalisasi terhadap nilai dan adat istiadat, nilai budaya di Indonesia dapat
mengalami perubahan. Salah satu tren budaya yang terjadi di India saat ini adalah masuknya
budaya asing, yaitu budaya Korea. Selain di Indonesia, budaya Korea pun menyebar ke
seluruh dunia.Belakangan ini pengaruh budaya Korea di Indonesia berkembang pesat.
Masuknya budaya Korea ke Indonesia membawa kelumpuhan bagi masyarakat, khususnya
generasi muda. Hal ini terlihat dari munculnya tren-tren baru, seperti tren pakaian, musik,
pertunjukan, gaya hidup, dan lain-lain. Actor dan aktris serta musisinya berhasil menyihir
berbagai kalangan. Budaya Kpop menjadi mendunia termasuk kuliner dan budayanya.

Gelombang Korea Indonesia (Korean Wave) adalah istilah yang mengacu pada fenomena
terus menyebarnya budaya populer Korea ke seluruh dunia ke banyak negara, termasuk
Indonesia, sejak abad ke-21. Di Tiongkok, Gelombang Korea pertama kali diperkenalkan
pada pertengahan tahun 1999 oleh seorang jurnalis yang mengamati pesatnya perkembangan
hiburan dan budaya Korea, sehingga menciptakan istilah tersebut. Dari budaya hingga ikon
fesyen, itulah Korean wave. Ini adalah pertunjukan menarik yang menunjukkan Korea
dengan cara berbeda. Kedatangan industri fashion Korea di Indonesia, khususnya di kota-
kota besar seperti Jakarta, tidak lepas dari fenomena budaya Korean wave.Jakarta bukan
hanya pusat administratif, namun juga pintu gerbang penting bagi pelaku industri seni non-
Indonesia, termasuk warga Korea, untuk berbisnis dan memamerkan budaya mereka.

Popularitas musik pop Korea atau musik Korea saat ini sedang berkembang di Asia Selatan
dan Asia Timur. Pengaruh besar dunia musik ternyata sangat bermanfaat. Dengan kata lain,
mengikuti tren internasional pada saat itu, boy band dan girl grup juga masuk ke Korea, dan
banyak orang menjadi penggemar K-pop dan mendapat untung besar di Korea. Dalam
kemajuan teknologi. Manfaat-manfaat ini tidak hanya dapat diperoleh dari segi ekonomi,
tetapi juga dalam sektor pariwisata, pendidikan, teknologi, dan militer. Negara-negara Asia
lainnya belum mampu menandingi popularitas artis K-pop dalam hal video musik dan
konsernya, sehingga menjadikannya sebuah pencapaian yang mengesankan. K-Pop adalah
sektor produksi dan distribusi musik global, dan seluruh pasar musik tidak dibagi menurut
selera musik internasional ke dalam sektor budaya yang berbeda, seperti musik klasik, pop,
musik kelas atas atau kelas bawah. Karya-karya musik yang dijual di pasaran diciptakan oleh
sistem baru yang disebut Kantor Internasional. Dengan cara ini, produsen dapat memproduksi
K-Pop dan disukai konsumen di seluruh dunia.

Pembangunan infrastruktur dan budaya menjadi alasan utama pertumbuhan K-pop, sementara
Korea telah berhasil memperbesar peran musik dalam kehidupan masyarakat.Dunia musik di
Korea dicirikan oleh beragam genre, termasuk musik tradisional, pop, rock, jazz, dan
klasik.Perjalanan panjang melambungkan K-Pop di kancah internasional bukanlah hal yang
mudah bagi Korea, namun membutuhkan kerja keras dari para penyanyi Korea untuk
menciptakan musik yang disukai anak muda.

Drama Korea telah menarik perhatian publik yang cukup besar, hal ini menyebabkan sifatnya
yang menawan di kalangan pemirsa Indonesia. Drama seperti Jewel in The Palace, Princess
Hours, Coffee Prince, Winter Sonata, Full House, My Sassy Girl Chunhyang, hingga Boys
Before Flower berhasil menarik perhatian penonton. Di masyarakat Indonesia, para pemeran
drama ini menjadi idola baru. Drama Korea yang menampilkan adegan-adegan ringan
bertemakan keluarga dan berbagai konflik di dalamnya membuat semakin nikmat untuk
ditonton. Drama Korea ‘Endless Love’ yang dirilis pada tahun 2002 menjadi awal mula
merebaknya Korean wave. Di sini kita melihat kesederhanaan budaya Korea yang menarik
perhatian orang Indonesia.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kpop bisa masuk dan diterima oleh masyarakat Indonesia?


2. Strategi apa yang digunakan oleh Pemerintah Korea Selatan dalam melakukan
pengarusutamaan budayanya di seluruh dunia?
3. Bagaimana respon anda terhadap masuknya budaya Kpop di Indonesia?

Tujuan

Tulisan ini bertujuan menggambarkan awal mula masuknya budaya Korea di Indonesia
khususnya Kpop serta menganalisis strategi yang digunakan pemerintah Korea Selatan dalam
menyebarkan budayanya ke dunia internasional
Tinjauan Pustaka

1. Definisi Korean Pop

Suatu bentuk budaya pop Korea, juga disebut Koreanpop (atau K-pop), kini semakin
lazim di seluruh dunia.Fenomena budaya populer di negeri ginseng kini sudah sangat
berbeda. Musik Korea yang unik dan pemandangan menakjubkan menciptakan kombinasi
sempurna. Musik K-pop berbentuk genre musik seperti hip-hop, electronic dance, jazz,
dan rock. K-pop dikenal dengan idola K-pop dengan bakat dan citra yang hebat.
Dominasi hiburan K-Pop merupakan faktor penting dalam pertumbuhan perekonomian
Korea, yang berkontribusi terhadap fondasi yang kuat. Dengan berkembangnya teknologi
informasi, budaya populer Korea telah berhasil mengelola industri hiburan domestik dan
internasional. Kehadiran Korean wave mulai menyaingi Amerikanisasi yang
mendominasi pasar dunia selama bertahun-tahun. Kemunculan fenomenal K-Pop tidak
lepas dari peran media massa dalam menciptakan kehidupan para penggemarnya yang
terobsesi dengan K-Pop dan menciptakan K-Pop sebagai identitas sosial.

Pada awal tahun 1990an, K-pop mendapatkan popularitas karena kebebasan media
Korea dari batasan pemerintah.Idola K-pop pertama yang berhasil memperkenalkan
K.Pop ke Korea pada tahun 1992 adalah Seo Taiji and Boys, yang merilis album debut
mereka pada bulan April 1992 dan secara efektif menyebarkan era baru di mana musik
Korea ditantang oleh tren sosial. Gaya, gaya dan tema musik ini sangat berbeda dengan
musik-musik masa lalu. Kpop meraih kesuksesan global berkat kesuksesan penyanyi
Korea Selatan Park Jae-sang (PSY), yang fokus pada industri, genre, dan pasar barat pada
tahun 2012 dengan lagu "Oppa Gangnam Style". Kesuksesan Gangnam Style berhasil
mempopulerkan genre idola remaja K-pop yang merajai belantika musik Asia Selatan
saat itu. Dengan menampilkan penampilan impresif para idola K-pop dalam sebuah grup,
patut mendapat perhatian lebih dari penggemar non-K-pop. Kesuksesan internasional
yang diraih Kpop telah menggantikan TV dan YouTube, memungkinkan penonton di
banyak negara menikmati musik secara gratis.

2. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengambil beberapa referensi sebagai bahan acuan dalam membuat
tulisan ini. Adapun sumbernya berasal dari jurnal maupun skripsi. Penelitian yang
dilakukan oleh Regina Coeli Pandeinuwu dkk (2022) yang berjudul Pengaruh Sikap,
Perilaku Dan Motivasi Dalam Menonton Korean Pop Terhadap Gaya Hidup Remaja Di
Media Sosial Kota Manado menemukan bahwa Secara spesifik, sikap, perilaku, dan
motivasi feed media sosial Kota Manado cenderung memberikan dampak yang lebih
besar terhadap kehidupan generasi muda yang menonton POP Korea.

Penelitian yang dilakukan oleh Elita Ulinnuha dkk (2022) yang berjudul Faktor-faktor
yang Memotivasi Penggemar K-pop untuk Mengunjungi Korea Selatan: K-pop,
Kedekatan Budaya, dan Keterlibatan Jangka Panjang menemukan bahwa Kehadiran K-
pop di Korea adalah salah satu alasan paling signifikan mengapa K-pop menarik
penggemarnya. Banyak K-pop yang menampilkan tempat-tempat ini dan membuat orang
ingin mengunjungi Korea. Kedekatan budaya berpengaruh positif terhadap motivasi
seseorang. Hal ini disebabkan oleh sifat situasi yang memungkinkan pengunjung
mengetahui tentang negara yang mereka kunjungi.

Penelitian yang dilakukan oleh Depi Mawatdah (2022) yang berjudul PENGARUH
BUDAYA K-POP TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA Studi Kasus
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh menemukan
bahwa eksplorasi seorang mahasiswa terhadap budaya Korea mengungkapkan
keindahannya yang menawan, dengan pemandangan yang mengesankan, gaya drama dan
tarian yang unik, serta musik dan tarian populer. Banyak siswa yang hidup sesuai dengan
budaya Korea. Mulai dari mengoleksi Hanbok, mencocokkannya berdasarkan budaya
lingkungan sekitar, membeli dan memasak makanan Korea, serta berbicara bahasa Korea.

Pembahasan

1. Fenomena Kpop Yang Menyebar di Semua Kalangan Masyarakat Indonesia

Kebebasan menerima informasi di Indonesia menjadikannya cara yang nyaman dan


efisien bagi generasi muda untuk mengenal budaya asing, termasuk budaya pop Korea.
Budaya pop Korea merupakan budaya musik yang berasal dari Korea yang menarik minat
generasi muda dari seluruh dunia, dan salah satunya adalah Indonesia. Musik K-pop unik
yang menyenangkan pecinta K-pop. Produk pop K-pop berawal dari perpaduan budaya
Timur dan Barat, serta budaya internasional dan lokal. Dalam konteks budaya populer, K-
Pop di india berawal dari boyband Amerika di Indonesia, salah satunya Backreet Boys,
salah satu bentuk budaya populer yang sangat kuat di kalangan masyarakat India.
Kebudayaan yang berlaku saat ini tidak hanya di dunia Barat, namun juga negara-negara
Asia yang telah menawarkan budaya populer sejak awal tahun 2002

Budaya populer kini menjadi kekuatan yang dominan baik di Asia maupun di dunia,
dengan budaya populer yang lazim di negara-negara Asia seperti Korea. Budaya Korea
disajikan dalam berbagai cara, antara lain film, drama, makanan, fashion, dan musik.
Penyebaran budaya Korea disebut K-Pop. Kpop mulai masuk ke Indonesia pada awal
tahun 2000-an melalui berbagai saluran, termasuk drama Korea yang ditayangkan di
televisi pemerintah. Grup musik seperti TVXQ, Super Junior, dan Girls' Generation
semakin populer di kalangan pecinta musik.

Budaya K-Pop di Korea telah diperkenalkan kembali, tidak hanya melalui program
TV tetapi juga dari beragam budaya seperti drama, musik, film, lagu, bahasa, dan
makanan. Di sisi lain, kebudayaan secara tidak langsung ditularkan melalui unsur-unsur
abstrak seperti adat istiadat, nilai-nilai, tradisi, kepercayaan, adat istiadat, dan tradisi.
Seiring berjalannya waktu, budaya Korea merasuki kehidupan sehari-hari orang yang
memujanya, termasuk fashion, tata rias, perawatan kulit Korea, makanan, tata krama, dan
bahasa. K-pop mirip ialah grup perempuan dan laki-laki di bawah manajemen atau
perusahaan hiburan. Boy and girl group Korea seperti Super Junior, Blackpink, EXO,
Twice, ITZY, NCT, TXT, dan BTS sedang populer saat ini.

Masyarakat Indonesia dan Korea mempunyai ikatan batin dan emosional yang berasal
dari budaya yang sama, khususnya nilai-nilai budaya Asia dan Timur, sehingga cocok
untuk menggabungkan praktik-praktik yang terkait dengan Negeri Ginseng di
Indonesia.Atribut budaya kecantikan, termasuk kecantikan mata dan tubuh, kulit putih,
ketampanan, kebugaran menari, dan tinggi badan tidak perlu dipertanyakan lagi.Berbagai
produk menampilkan berbagai merek yang diwakili oleh idola, aktor, dan aktris yang
dianggap sebagai individu paling menarik dan berbakat, dengan tujuan untuk
meningkatkan popularitas merek atau produk melalui ketampanan mereka, yang biasanya
menghasilkan kesuksesan langsung.

2. Strategi Pemerintah Korea Selatan Dalam Menyebarkan Budaya

Untuk memenuhi kebutuhan nasional, suatu negara dapat menggunakan indikator


yang fleksibel melalui pendekatan sosial dan budaya.Efektivitas soft diplomacy dalam
menciptakan persepsi positif masyarakat dan membangun citra positif dapat mengarah
pada terjalinnya hubungan jangka panjang dengan lingkungan yang sejalan dengan arah
kebijakan pemerintah dan kepentingan nasional. Melalui simbol-simbol sederhana, suatu
negara berusaha menarik negara lain dan orang-orang yang ada di dalamnya terhadap
budaya yang mereka miliki dan nilai-nilai yang mereka pegang. Oleh karena itu, branding
sederhana dalam konteks budaya akan menghasilkan branding yang lebih kuat.

Meski dikenal dengan budaya tradisionalnya, Korea berkembang pesat menjadi


negara yang menghasilkan adat istiadat yang diakui secara global. Korea telah berhasil
mengubah produk lama yang merupakan barang umum menjadi produk baru di seluruh
dunia dan dalam budayanya. Pemerintah Korea secara aktif mempromosikan penyebaran
Korean Wave ke komunitas global. Korea tahu bagaimana memanfaatkan budayanya
sebagai cara untuk memperkenalkan nilai-nilai baik ke negara lain, sehingga
meningkatkan minat terhadap budaya Korea di luar negeri. Korea sendiri telah
menandatangani dokumen diplomatik dengan banyak negara. Dengan demikian, berkat
pengaruh alat ini, kita bisa melihat bahwa budaya Korea sangat populer di dunia
internasional. Budaya populer merupakan ciri yang menonjol dalam masyarakat Korea.
Mereka mendapat tanggapan positif dari banyak negara lain. Korea menggunakan kpop,
k-drama, makanan, dan lain-lain sebagai alat budaya yang mempunyai pengaruh besar di
banyak negara. Berkat keberhasilan penghargaan bergengsi ini, budaya Korea dikenal di
banyak negara di dunia.

Pada tahun 1997, krisis global memicu kemerosotan ekonomi sebesar 7% dan
mempersulit pemerintah Korea untuk menemukan cara untuk menghidupkan kembali
perekonomian, yang menyebabkan dimulainya Korean Wave. Saat itu pemerintah Korea
hanya mengandalkan ekspor pada sektor pangan dan manufaktur, namun kenyataannya
kurang baik dan kurang berjalan baik. Saat ini Korean wave sedang populer di dunia
internasional, melintasi berbagai bidang seperti film, musik, makanan, dan fashion.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan Korean wave telah menjadi katalisator bagi
masyarakat. Korean wave mampu mengungguli budaya pop sebelumnya, seperti J-POP di
Jepang dan Hollywood di Amerika. Kontribusi signifikan pemerintah Korea berperan
penting dalam keberhasilan apa yang kemudian dikenal sebagai Korean Wave.
Keberadaan drama Korea mulai ditayangkan di televisi lokal, dan drama tersebut juga
menampilkan produk-produk lokal Korea, makanan Korea, dan berkali-kali dalam drama
tersebut sering dibawakan oleh artis-artis Korea, yang artinya penting. Untuk menambah
keindahan Korea itu sendiri.
Selama masa jabatan Presiden Kim Dae-jung (1998–2003), Korea memiliki industri
budaya yang aktif di bawah naungan pemerintahnya. Kim Dae-jung mendeklarasikan
dirinya sebagai 'presiden kebudayaan' dan berjanji untuk mempromosikan budaya Korea
kepada dunia. Hal ini ditegaskan dengan diberlakukannya UU Kerangka Industri Budaya
pada tahun 1999 yang mengalokasikan dana sebesar 148,5 miliar dolar. Pada tahun 2002,
anggaran untuk sektor kebudayaan meningkat menjadi 1,2815 miliar won, yaitu 1,15%
dari total anggaran pemerintah. Pemerintah Korea menggalakkan inisiatif untuk
mempromosikan industri film melalui korporasi (chaebol), perusahaan investasi, dan
pekerja industri profesional sebagai agen kreatif. Hal ini sebagai langkah mengatasi
kekurangan pendanaan awal industri film Korea. Masuknya ini membawa dampak positif,
karena pada tahun 1999, film 'Shiri' melampaui film Titanic dengan 2.448.299 penonton,
menjadikannya industri film Korea.

Di bawah kepemimpinan Presiden Roh Moo-hyun dari tahun 2003 hingga 2008,
pemerintah Korea berkonsentrasi pada pembangunan identitas nasional Korea di tingkat
global dengan memperkuat daya saing industri, yang melibatkan restrukturisasi
Kementerian Kebudayaan. Kementerian Olahraga, Olahraga dan Pariwisata
Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Presiden Lee Myung-bak (2008-2013)
mengalokasikan 1% dana APBN untuk pengembangan Korean Wave.

Pemerintahan Lee Myung-bak mempromosikan "kompleksitas lingkungan" dan


"sistem nilai" sebagai kebijakan penting untuk meningkatkan citra Korea di mata
dunia.Salah satu tujuan utama kebijakan ini adalah untuk meningkatkan aspek budaya dan
simbolik masyarakat serta memperkuat identitas nasional, termasuk mengembangkan
pandangan dunia Korea

3. Respon Terhadap Masuknya Budaya Kpop di Indonesia

Kebudayaan Korea mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan


Indonesia. Tren seperti K-Pop, drama Korea, makanan Korea, fashion, dan kosmetik
menjadi semakin populer di kalangan anak muda dan menyebar ke seluruh tanah air. K-
Pop memang mempunyai penggemar di Indonesia. Grup idola seperti BTS, Blackpink,
dan Twice berhasil mencuri hati banyak orang dengan musik dinamis dan gaya stylish
mereka. Penggemar tidak hanya mendukung grup tersebut, tetapi juga mengenakan
pakaian K-Pop serta bahasa dan ekspresi Korea. Pengaruh budaya asing ini bukanlah
suatu hal yang buruk. Budaya Korea menjadi inspirasi baru bagi masyarakat Indonesia
dan memberi warna unik pada budaya kita.

Meningkatnya minat anak muda terhadap bahasa dan budaya Korea menjadi salah
satu dampak positif dari K-Pop.Musik dan drama Korea telah mempengaruhi
pembelajaran bahasa Korea dan menarik minat banyak anak muda terhadap budaya
negara tersebut.Terbukanya peluang karir di industri penerjemahan atau hiburan. Hal ini
menghasilkan banyak prospek pekerjaan dalam domain terjemahan atau hiburan.Fakta
bahwa banyak orang Indonesia belajar bahasa Korea karena popularitas K-Pop
merupakan bukti bagaimana budaya asing membentuk pilihan belajar masyarakat. Cara
media sosial dan internet berinteraksi dengan budaya yang berbeda mempunyai dampak
besar pada pemahaman kita tentang budaya asing.Oleh karena itu, penting untuk
mempertimbangkan dampak pendidikan dan bahasa secara keseluruhan. Adat istiadat
setempat harus dijaga agar selaras dengan adat istiadat. Sementara itu, mempelajari
budaya asing memberikan peluang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berpartisipasi
dalam komunitas global.

Namun popularitas K-Pop nampaknya membawa dampak negatif, terutama dari segi
musik dan tarian lokal. Kuatnya pengaruh musik dan gaya tarian K-Pop membuat
kesenian tradisional setempat kurang dihargai. Karena generasi muda lebih tertarik pada
gaya K-Pop yang mendominasi media, budaya tari dan musik khas daerah tersebut sering
kali terabaikan. Selain itu, keinginan untuk menyerupai idola K-pop seringkali
menimbulkan kekhawatiran mengenai citra tubuh bagi para penggemar. Mereka mencoba
mengikuti standar kecantikan K-pop tanpa mengkhawatirkan kesehatan mereka sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia untuk dapat menyaring
pengaruh asing seperti fenomena K-pop agar kita dapat menerima dampak positifnya
dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari sebagai inspirasi tanpa mengorbankan nilai-
nilai budaya kita sendiri. Kehidupan

Kesimpulan

Perkembangan teknologi banyak membawa pengaruh bagi seluruhb Negara di dunia


khususnya penyebaran budaya Korea. Seperti yang kita ketahui bahwa fenomena Korean
Wave kian marak di Indonesia khususnya Kpop. Banyaknya boyband atau girlband dari
Korea menjadi daya tarik bagi anak muda khususnya. Musik serta visual artis menjadi
sasaran utama anak muda menyukai Kpop. Korea Selatan menggunakan Kpop sebagai alat
untuk mendongkrak perekonomian mereka yang dikenal sebagai soft diplomacy. Melalui
budaya sosial, Pemerintah Korea Selatan menjalin hubungan diplomasi ke seluruh dunia. Hal
ini bisa kita lihat begitu banyak penggemar Kpop di seluruh dunia. Penghasilan yang
diperoleh juga sangat besar mulai dari pelaksanaan world tour dan perilisan album.
Fenomena Kpop ini membawa pengaruh buruk dan positif di Indonesia. Penting bagi kita
untuk tetap bisa menyaring budaya luar agar tetap bisa mempertahankan identitas bangsa.

Saran

Penulisan makalah ini mungkin masih memiliki banyak kekurangan. Namun, penulis
berharap untuk penelitian selanjutnya bisa membahas fenomena Kpop dari sudut pandang
lainnya, entah itu agama, kesehatan mental dan sebagainya agar para pembaca bisa semakin
kaya akan informasi.

Daftar Pustaka

Jannah, Elita Ulinnuha Uzlifatul & Muslichah, Istykara. 2022. Faktor-faktor yang
Memotivasi Penggemar K-pop untuk Mengunjungi Korea Selatan: K-pop, Kedekatan
Budaya, dan Keterlibatan Jangka Panjang. Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis &
Manajemen, 1 (1)

Mawatdah, Depi. 2022. PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP PERUBAHAN


GAYA HIDUP MAHASISWA Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Skripsi. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM

Olivia, Helen & Hapsari, Karina Nur Eka. 2019. FENOMENA BUDAYA KOREA POP
PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA. Journal Of
Communication Sciences, 2 (1)
Pandeinuwu, Regina Coeli (dkk). 2022. Pengaruh Sikap, Perilaku Dan Motivasi Dalam
Menonton Korean Pop Terhadap Gaya Hidup Remaja Di Media Sosial Kota Manado. Jurnal
Ilmiah Society, 2 (3)

Ri’aeni, Ida (dkk). 2019. Pengaruh Budaya Korea (K-POP) Terhadap Remaja di Kota
Cirebon. Communications, 1 (1)

Sari, Diana. 2023. Budaya K-POP Semakin Merajalela di Indonesia. The Columnist

Valenciana, Catherine & Pudjibudojo, Jetie Kusmiati Kusna. 2022. Korean Wave; Fenomena
Budaya Pop Korea pada Remaja Milenial di Indonesia. Jurnal Diversita Desember, 8 (2)

Zaini. 2017. DINAMIKA PERKEMBANGAN MUSIK K-POP DALAM PERSPEKTIF


INDUSTRI BUDAYA. Seminar Nasional Budaya Urban

Anda mungkin juga menyukai