Anda di halaman 1dari 26

MUSIK K-POP SEBAGAI ALAT DIPLOMASI DALAM

SOFT POWER KOREA SELATAN

Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun


Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Satya Negara Indonesia
Jl. Arteri Pondok Indah No. 11, Jakarta Selatan 12240
syafril.alam@usni.ac.id
jansgrasia@yahoo.co.id

Abstrak

Korean Pop (K-Pop) adalah salah satu pesan verbal melalui media hiburan, yaitu musik.
Pada awalnya, K-Pop hanya populer di kawasan Asia, namun kemudian semakin
berkembang dan menjamur di seluruh penjuru dunia. Di negara asalnya, yaitu Korea
Selatan, K-Pop merupakan suatu fenomena yang sangat biasa dan menjadi gaya hidup
anak-anak muda. Jika berbicara musik, idealnya pembahasannya adalah mengenai
industri musik atau hiburan, tetapi dalam hal ini penulis ingin melihatnya dari sisi lain.
Terkait soft power, penulis melihat musik K-Pop sebagai alat diplomasi Korea Selatan
karena musik K-Pop saat ini sudah semakin maju dan berkembang di seluruh penjuru
dunia sehingga dapat diterima oleh masyarakat dunia. Dalam perkembangannya, banyak
unsur budaya yang dibawa oleh musik K-Pop ke seluruh dunia. Dalam penelitian ini,
penulis akan membahas bagaimana pengaruh dijadikannya musik K-Pop sebagai alat
diplomasi Korea Selatan terhadap negara tersebut, di mana pengaruh tersebut berupa
keuntungan yang didapatkan oleh pemerintah Korea Selatan dengan berkembangnya
musik K-Pop saat ini. Penulis juga melihat bahwa kemajuan musik K-Pop saat ini bisa
terwujud karena dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Korea Selatan itu
sendiri. Oleh karena itu, penulis ingin melihat bagaimana peran pemerintah serta pihak-
pihak lainnya dalam mendukung kemajuan musik K-Pop sehingga dapat menjadi alat
diplomasi dalam soft power Korea Selatan.

Kata kunci: K-Pop, diplomasi, diplomasi budaya, soft power, Korea Selatan

Abstract

Korean Pop (K-Pop) is one of the verbal messages through entertainment media, which is
music. Initially, K-Pop was only popular in Asia, but it grew and developed all over the
world. In its home country, South Korea, K-Pop is a very ordinary phenomenon and it
has become a lifestyle of young people. Speaking of music, ideally the discussion is about
the music or entertainment industry, but in this case the authors want to see it from the
other side. Regarding soft power, the authors see K-Pop music as a South Korean tool of
diplomacy because K-Pop music is now more developed and grew all over the world so it
can be accepted by the world community. In its development, many cultural elements
brought by K-Pop music to the world. In this research, the authors will discuss the
influence of K-Pop music as South Korean tool of diplomacy to the country, where the
influence is the advantage gained by the South Korean government with the development
of K-Pop music today. The authors also saw that the progress of K-Pop music today can

International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 75


Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

be realized because of the support of various parties, including the South Korean
Government itself. Therefore, the authors want to see how the role of government and
other parties in supporting the progress of K-Pop music so it can be a tool of diplomacy
in South Korean soft power.

Keywords: K-Pop, diplomacy, cultural diplomacy, soft power, South Korea

Pendahuluan saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-


Korean Pop (K-Pop) merupakan an, musik pop Barat mulai masuk ke
produk budaya populer dari Korea Korea. Hal ini ditandai dengan
Selatan yang sangat terkenal hingga ke banyaknya pertunjukkan musik yang
mancanegara. Produk ini berupa musik diadakan di pangkalan militer Amerika
berjenis pop. K-Pop muncul pada sekitar Serikat di Korea Selatan.
tahun 1960-an bersama Japanese Pop (J- Pada awalnya, musik K-Pop
Pop), yang lebih dulu dikenal oleh terbagi dalam genre atau jenis yang
publik Indonesia. berbeda-beda. Pertama, genre oldies.
Industri musik Korea Selatan Genre oldies ini populer di tahun 1960-
menciptakan boyband dan girlband an. Kedua, genre rock. Genre rock ini
karena ingin budaya mereka diakui oleh diperkenalkan oleh Cho Yong-pil di
seluruh dunia. K-Pop memiliki dua unsur tahun 1970-an. Kemudian, ada pula
utama, yaitu fashion dan musik. genre lain yang cukup digemari, yaitu
Musiknya sendiri, walaupun bernama genre trot. Genre ini dipengaruhi oleh
pop, kini terbagi ke dalam berbagai jenis gaya musik enka dari Jepang (Neverens,
genre, di antaranya hip hop, dance, dan 2011).
rhythm and blues (R&B) yang Pada tahun 1990-an, musik K-
dipadukan dengan koreografi dan Pop cenderung bergenre dance dan hip
kostum yang menarik (Adi, t.thn.). hop. Genre ini pertama kali ditampilkan
Pada tahun 1930-an, K-Pop pra- oleh Seo Taiji and Boys di tahun 1992,
modern muncul untuk pertama kalinya. dan menandai awal musik K-Pop
Penyebabnya adalah masuknya musik J- modern di Korea Selatan. Musik K-Pop
Pop yang ikut mempengaruhi unsur- modern memberikan suasana dan warna
unsur awal musik pop di Korea. Karena baru dengan aliran musik rap, rock, dan
saat itu adalah masa penjajahan Jepang, techno Amerika. Pada tahun 2000-an
musik K-Pop tidak terlalu berkembang mulai bermunculan para pendatang baru
dan hanya mengikuti budaya J-Pop pada yang berbakat. Hingga kini, musik K-

76 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)


Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

Pop terus berkembang hingga ke Asia kali muncul dikenal dengan sebutan trot.
Tenggara, bahkan ke berbagai penjuru Trot merupakan sebuah musik yang
dunia (Neverens, 2011). terinspirasi dari musik enka ketika
Dalam wawancara yang penulis Jepang menduduki Semenanjung Korea
lakukan dengan Duta Besar Korea pada tahun 1910-1945. Musik pop di
Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-young, Korea Selatan mulai berubah seiring
pada tanggal 8 Oktober 2016 di acara K- dengan perkembangan zaman. Dewasa
Content Expo Indonesia 2016, Cho ini, musik pop di Korea Selatan
mengatakan fenomena K-Pop ini terpengaruh oleh musik-musik dari
merupakan bagian dari Korean Wave Amerika Serikat, seperti musik R&B,
yang terdiri dari berbagai macam produk rap, dan hip hop.
budaya, di antaranya K-Music (K-Pop), Pengaruh musik K-Pop sendiri
K-Drama, K-Food, K-Television, K- sudah menyebar ke berbagai negara,
Game, K-Make-up (Nyarimun, 2016). khususnya negara-negara di Asia. Hal
Dari pernyataan beliau, terlihat bahwa tersebut dapat dibuktikan dengan
musik merupakan salah satu aspek yang menjamurnya para penggemar boyband
ada dalam Korean Wave. dan girlband Korea Selatan, tidak
Tulisan ini akan lebih terkecuali di Indonesia. Dewasa ini,
memfokuskan pada Indonesia dan generasi muda sudah sangat banyak yang
negara-negara lain, seperti Jepang dan mencintai dan menggemari musik Korea
Amerika Serikat yang dijadikan Selatan tersebut sehingga tidak heran
pembanding, untuk menunjukan jika banyak sekali toko-toko yang
bagaimana besarnya peredaran musik K- menjual pernak-pernik dari musisi-
Pop di dunia internasional yang musisi Korea Selatan (Ikhsan dan Pinem,
kemudian dikaitkan sebagai alat t.thn.).
diplomasi dalam soft power Korea Salah satu contoh dari
Selatan. berkembangnya musik K-Pop di dunia
Industri musik di Korea Selatan dapat dilihat di Indonesia di mana
merupakan salah satu faktor semakin banyak dijumpai remaja yang meniru
menyebarnya Korean Wave. Musik di gaya pop Korea Selatan, mulai dari gaya
Korea sudah ada sejak Korea Selatan dan rambut, model pakaian, aksesori, pola
Korea Utara masih merupakan satu hidup, dan cara berinteraksi dengan
negara. Korean Pop, atau yang lebih teman-teman sebayanya. Globalisasi
terkenal dengan sebutan K-Pop, pertama budaya K-Pop atau Korean Wave
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 77
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

(hallyu) ini berhasil mempengaruhi digolongkan dalam spektrum perilaku


kehidupan masyarakat dunia. Gaya command power, yakni kemampuan
pakaian masyarakat, terutama remaja, untuk mengubah apa yang pihak lain
kini lebih menyukai dan menggandrungi lakukan (what others do). Kedua, soft
pakaian ala Korea karena style Korea power dalam spektrum perilaku co-
dinilai menarik, ceria, keren, dan tidak optive power, yakni kemampuan untuk
membosankan (Darmista, 2015). dapat mempengaruhi dan membentuk
apa yang pihak lain inginkan (what
Power others want) (Nye, 2005).
Couloumbis dan Wolfe (dalam Co-optive power dapat diperoleh
Mas’oed, 1994: 118-119) menyatakan melalui agenda setting (memanipulasi
bahwa power memiliki tiga unsur agenda pilihan politik sehingga pihak
penting. Pertama, daya paksa (force), lain gagal mengekspresikan suatu
yang bisa didefinisikan sebagai ancaman preferensi politik tertentu karena merasa
eksplisit atau penggunaan kekuatan preferensi tersebut terlihat tidak realistis
militer, ekonomi, atau sarana pemaksaan yang bersumber pada institusi) atau
lainnya oleh aktor A terhadap aktor B melalui attraction (daya tarik yang
demi mencapai tujuan politik A. Kedua, bersumber pada budaya, nilai-nilai dan
pengaruh (influence), yang bisa kebijakan yang dimiliki) (Nye, 2005).
didefinisikan sebagai penggunaan alat-
alat persuasi (tanpa kekerasan) oleh Soft Power
aktor A demi menjamin agar perilaku Kecenderungan yang terjadi saat
aktor B sesuai dengan keinginan aktor A. ini, penggunaan hard power, khususnya
Ketiga, wewenang (authority), yaitu kekuatan militer, semakin tidak populer
sikap tunduk sukarela aktor B pada bahkan cenderung dicemooh karena
arahan (nasehat, perintah) yang bertentangan dengan semangat
diberikan oleh aktor A. penegakan hak asasi manusia yang
Menurut Joseph S. Nye, Jr. semakin menguat. Hard power
(2008: 94), power adalah kekuatan atau kemudian semakin tergeser oleh
kemampuan mempengaruhi pihak lain penggunaan soft power sebagai
untuk mendapatkan hasil yang instrumen politik luar negeri. Soft power
diinginkan. Nye menggolongkan power terbukti lebih mudah, murah, dan efektif
dalam dua spektrum perilaku yang dalam mencapai kepentingan
berbeda. Pertama, hard power yang nasionalnya (Ramadhan, 2009: 54).
78 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

Dalam Soft Power: The Means to perkembangan hubungan antarnegara


Success in World Politics, Nye (2004: 3) dan agar lebih ringkat, surat jalan itu
mendefinisikan soft power sebagai kemudian diubah menggunakan kertas,
kemampuan untuk mendapatkan apa begitupun dengan surat yang
yang diinginkan melalui atraksi berhubungan dengan urusan penting
ketimbang melalui koersi ataupun antar negara. Karenanya, segala hal yang
kekuatan finansial. Soft power berkaitan dengan hubungan antarnegara
merupakan suatu cara untuk menjadikan kemudian disebut sebagai hubungan
negara-negara lain memiliki keinginan diplomasi (PorosIlmu.com, 2015).
sesuai dengan keinginan negara tersebut Mohammad Shoelhi (2011: 79),
melalui kebudayaan dan ideologi yang dalam Diplomasi: Praktik Komunikasi
dimiliki serta untuk mempromosikan Internasional, menyimpulkan berbagai
citra positif dan pembentukan opini pendapat para ahli bahwa diplomasi
publik (Pamungkas, 2013: 118). adalah perpaduan antara ilmu dan seni
Soft power kemudian perundingan guna mencapai tujuan dan
didefinisikan oleh Nye (2008: 94-109) kepentingan negara yang menyangkut
sebagai kekuatan atau kemampuan bidang politik, ekonomi, perdagangan,
mempengaruhi pihak lain untuk sosial, budaya, pertahanan, militer, dan
mendapatkan hasil yang diinginkan berbagai kepentingan lain dalam bingkai
(power) tersebut melalui penggunaan hubungan internasional.
daya tarik daripada penggunaan Dalam Diplomasi, S.L. Roy
kekerasan (coercion) atau imbalan (1991: 3-4) menuliskan pengertian
(payment). diplomasi dari beberapa ahli, di
antaranya, K.M. Panikkar dalam The
Diplomasi Principle and Practice of Diplomacy
Kata diplomasi (diplomacy) yang menyatakan “Diplomasi, dalam
secara terminologi berasal dari bahasa hubungannya dengan politik
Yunani diploun yang berarti “melipat”. internasional, adalah seni
Sejarah perkembangan diplomasi mengedepankan kepentingan suatu
berawal pada masa Romawi Kuno yang negara dalam hubungannya dengan
menggunakan “surat jalan” sebagai negara lain”. Svarlien telah
paspor untuk ke luar negeri dalam mendefinisikan diplomasi sebagai “seni
bentuk lempengan logam yang dilipat dan ilmu perwakilan negara dan
yang dinamakan diplomas. Seiring perundingan”. Sementara, Ivo D.
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 79
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

Duchacek berpendapat, “Diplomasi pertukaran dua arah, seperti ketika suatu


biasanya didefinisikan sebagai praktek negara fokus pada upayanya untuk
pelaksanaan politik luar negeri suatu mempromosikan bahasa nasionalnya,
negara dengan cara negosiasi dengan menjelaskan kebijakan dan
negara lain”. pandangannya terhadap satu hal, atau
Diplomasi saat ini sudah menceritakan sejarahnya kepada negara-
berkembang menjadi diplomasi modern negara di dunia (Cummings, 2003: 1).
di mana aktor dalam kegiatan diplomasi Diplomasi budaya membentuk
bukan lagi pemerintah, melainkan NGO komponen penting dari diplomasi publik
(non-governmental organization), orga- dan dapat menjadi salah satu alat yang
nisasi internasional, bahkan individu. efektif dalam berdiplomasi (Schneider,
Bagi penulis, diplomasi modern 2005: 147). Dalam penelitian ini, penulis
merupakan cara yang dilakukan melihat bahwa K-Pop yang merupakan
pemerintah Korea Selatan dalam budaya modern Korea Selatan menjadi
memperkenalkan K-Pop sebagai alat komponen diplomasi yang sangat efektif
diplomasi mereka karena K-Pop sendiri bagi peningkatan citra dan perekonomian
lebih menunjukkan perannya sebagai alat Korea Selatan.
diplomasi dengan aktor-aktor yang Diplomasi budaya adalah usaha-
terlibat dalam penyebarannya bukan usaha suatu negara dalam upaya
hanya negara, melainkan juga aktor non- memperjuangkan kepentingan
negara seperti manajemen artis K-Pop, nasionalnya melalui dimensi
industri pertelevisian, dunia usaha, dan kebudayaan, termasuk di dalamnya
individu berupa artis K-Pop itu sendiri. adalah pemanfaatan bidang-bidang
ideologi, teknologi, politik, ekonomi,
Diplomasi Budaya militer, sosial, kesenian dalam
Diplomasi budaya (cultural pencaturan masyarakat internasional
diplomacy) menurut definisinya adalah (Sajow, 2016). Di dunia modern delegasi
pertukaran ide, informasi, seni, dan kebudayaan sering dikirim untuk
aspek kebudayaan lainnya antara satu membina hubungan baik dengan negara-
negara dengan negara lainnya maupun negara lain. Mereka bertindak sebagai
antarmasyarakatnya dengan tujuan duta semangat kebaikan.
memelihara sikap saling pengertian Oleh karena itu, pertukaran
(mutual understanding), yang mana kebudayaan memungkinkan rakyat
lebih mirip kegiatan satu arah daripada masing-masing untuk mengetahui
80 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

pandangan satu sama lain dengan cara rangka menimbulkan kesadaran


yang baik. Tujuan diplomatik dengan (awareness) atau membentuk citra
mengirimkan delegasi kebudayaan positif tentang diri atau lembaga yang
adalah untuk memamerkan keagungan menaunginya dengan menggunakan
kebudayaan suatu negara dan apabila cara-cara yang menyenangkan dan dapat
mungkin untuk mempengaruhi opini diterima (Shoelhi, 2011: 79).
publik negara yang didatangi (Roy, Diplomasi publik didefinisikan
1991: 12). sebagai upaya mencapai kepentingan
Apabila suatu negara bisa nasional suatu negara melalui
mengesankan negara lain dengan understanding, informing, and
warisan kebudayaannya dan influencing foreign audiences. Dengan
mengekspornya ke bagian dunia lain, hal kata lain, jika proses diplomasi
itu bisa memudahkan pembangunan tradisional dikembangkan melalui
basis yang kuat untuk memperoleh mekanisme government to government
dukungan atas masalah-masalah lain. relations maka diplomasi publik lebih
Ekshibisi kebudayaan sering ditekankan pada government to people
lebih berguna daripada pameran relations atau bahkan people to people
kekuatan militer. Inilah mengapa J.W. relations. Tujuannya, agar masyarakat
Fulbright berkomentar “Bentuk dunia, internasional mempunyai persepsi baik
satu generasi sesudah ini akan lebih tentang suatu negara, sebagai landasan
dipengaruhi oleh seberapa baik kita sosial bagi hubungan dan pencapaian
mengkomunikasikan nilai-nilai masya- kepentingan yang lebih luas (Susetyo,
rakat kita kepada negara lain. Masalah 2008).
besar tentang bagaimana aspirasi umat Menurut Nancy Snow, diplomasi
manusia bisa dipenuhi sebaik-baiknya publik adalah sesuatu yang tidak
akan diputuskan… dipikirkan manusia, terhindarkan yang berhubungan dengan
tidak di medan tempur atau di meja kekuasaan, terutama yang bersifat soft
konferensi.” (Roy, 1991: 12). power yang tidak langsung
mempengaruhi seperti budaya, nilai, dan
Diplomasi Publik ideologi. Diplomasi publik juga sangat
Diplomasi publik adalah berhubungan dengan pembentukan citra
diplomasi yang dilancarkan tokoh atau suatu negara. Aktor yang melaksanakan
kelompok masyarakat untuk diplomasi publik tidak hanya aktor
mempengaruhi opini publik dalam
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 81
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

negara, tetapi juga aktor-aktor non- “The age of information with the
superiority of capital,
negara (Ma’mun, 2014: 3).
technology, and knowledge has
Jay Wang melihat diplomasi changed to the age of sensitivity
with the importance of fine arts
publik sebagai suatu usaha untuk
and culture. Reflecting this
mempertinggi mutu komunikasi antara changing trend, the importance
of hard power with military
negara dengan masyarakat. Dampak
might has been replaced by the
yang ditimbulkan meliputi bidang importance of soft power with the
focus on culture and sensitivity”
politik, ekonomi, sosial, dan dalam
pelaksanaannya tidak lagi dimonopoli
Penulis melihat bahwa hal yang
oleh pemerintah. Jan Mellisen
dilakukan oleh Korea Selatan melalui
mendefinisikan diplomasi publik sebagai
musik K-Pop merupakan bagian dari soft
usaha untuk mempengaruhi orang atau
power yang kemudian memberikan
organisasi lain di luar negaranya dengan
keuntungan berupa peningkatan citra dan
cara positif sehingga mengubah cara
ekonomi Korea Selatan.
pandang orang tersebut terhadap suatu
Dijadikannya musik K-Pop
negara (Hennida, 2009: 2). Dari
sebagai alat diplomasi dalam soft power
pengertian tersebut, penulis menyimpul-
Korea Selatan memberikan keuntungan
kan bahwa diplomasi publik digunakan
bagi Korea Selatan berupa keuntungan
untuk meningkatkan citra yang
dari segi perekonomian dan citra positif
mempengaruhi politik, ekonomi, dan
Korea Selatan di mata internasional.
sosial suatu negara
Dalam wawancara yang penulis
lakukan dengan Duta Besar Korea
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi
Selatan untuk ASEAN, Suh Jeong-in,
dalam Soft Power Korea Selatan
dalam seminar Human Development and
Dalam penelitian ini, penulis
the Role of Dialogue Partners in the
melihat bahwa ada peran yang dilakukan
ASEAN Community (2016), Suh setuju
oleh musik K-Pop dalam kegiatan
bahwa musik K-Pop, yang merupakan
diplomasi untuk meningkatkan soft
bagian dari Korean Wave, memberikan
power Korea Selatan di mana menurut
pengaruh kepada Korea Selatan berupa
penulis soft power itu berupa
pengaruh ekonomi.
peningkatan ekonomi dan citra Korea
Suh menyatakan tidak tahu persis
Selatan seperti yang ditulis oleh Joseph
seberapa besar keuntungan yang
Nye (2004):
diperoleh, tetapi K-Pop memang

82 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)


Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

mempengaruhi Korea Selatan dari sisi Kedua, konsumen, yaitu


perekonomian. Beliau mengatakan penggemar yang menikmati dan
bahwa dengan banyaknya masyarakat menyukai musik K-Pop. Ketiga, konten,
yang tertarik dengan musik K-Pop di mana konten-konten K-Pop identik
kemudian datang berkunjung ke Korea dengan konten-konten yang selalu
Selatan, itu menjadi keuntungan bagi berkualitas. Keempat, distribusi. Social
Korea Selatan. Selain itu, banyaknya media adalah distributor yang berperan
para penggemar K-Pop yang sangat besar dalam penyebaran K-Pop
mempelajari Korea Selatan dan mencari secara internasional.
tahu tentang idolanya melalui internet itu
akan menambah citra Korea Selatan 1. Pemerintah Korea Selatan
(Nyarimun, 2016b). Pemerintah Korea Selatan
berperan dalam penyebaran musik K-
Aktor-aktor yang Terlibat dalam Pop di seluruh dunia, di mana dalam
Penyebaran Musik K-Pop penyebarannya, dukungan yang
Keberhasilan musik K-Pop yang diberikan oleh pemerintah bukan hanya
saat ini terkenal di seluruh dunia tentu melalui kegiatan dan acara, melainkan
tidak lepas dari peran aktor-aktor yang juga melalui dukungan finansial.
terlibat di dalamnya. Dari penelitian Pemerintah Korea Selatan mengubah
yang penulis lakukan, penulis melihat fokusnya dengan mengalokasikan 1%
bahwa banyak aktor yang terlibat dalam dari anggaran nasional untuk belanja
perkembangan musik K-Pop hingga subsidi dan pinjaman berbunga rendah
dapat menjadi alat diplomasi dalam soft untuk industri budaya, meluncurkan
power Korea Selatan. Menurut Seo Min- lembaga untuk mempromosikan dan
soo (Korean Culture and Information memperluas ekspor K-Pop, dan
Service, 2011: 18-19), kesuksesan K-Pop mendirikan departemen budaya di
saat ini merupakan gabungan dari berbagai universitas. Pada tahun 2014,
beberapa faktor. Pertama, pencipta. Pemerintah Korea Selatan memiliki dana
Pencipta di sini adalah perusahaan investasi sebesar $1 miliar AS untuk
industri hiburan yang mengaudisi dan memelihara budaya populer (Leong,
melatih bakat baru, memproduksi, serta 2014).
mempromosikan hasil akhir dari sebuah Investasi yang dikeluarkan oleh
proses pembentukan idol K-Pop Pemerintah Korea Selatan untuk hal ini
(boyband, girlband, atau solo). sangatlah besar. Seperti negara-negara
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 83
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

lainnya, Korea Selatan ingin dapat aktor Son Ho Jun, dan penyanyi solo
bersaing di dunia. Negara ini memiliki Shannon. Pendapatan yang didapat
populasi yang relatif kecil dibandingkan oleh MBK lebih dari 100 miliar won
dengan negara raksasa terdekat seperti atau sekitar 1,2 triliun rupiah.
Jepang, Rusia, atau China, tetapi Korea • JYP Entertainment. Artis yang
Selatan menyadari bahwa apa yang dapat berada di dalamnya adalah 2PM,
mempengaruhi masyarakat negara lain Miss A, Wonder Girls, GOT7, 15&,
yang memiliki populasi lebih banyak penyanyi solo Sunmi, Baek Ah
adalah dengan menyebarkan budaya dan Yeon, aktris Min Hyo Rin, aktor
cara Korea melalui musik dan televisi Choi Woo Shik, dan lain-lain.
(Leong, 2014). Penghasilan total JYP adalah 178,7
miliar won atau sekitar 2,1 triliun
2. Perusahaan atau Manajemen Artis rupiah.
K-Pop • Next World Entertainment.
Dalam perkembangan musik K- Perusahaan ini lebih berkonsentrasi
Pop, faktor utama yang menjadi penentu pada distribusi musik dan film. Artis
kesuksesan mereka adalah perusahaan andalan mereka penyanyi solo Lyn,
atau manajemen artis itu sendiri yang MC The Max, dan Sweet Sorrow.
memberikan dan menciptakan konsep Pendapatan mereka berjumlah 321
dan ide-ide kreatif dalam perkembangan miliar won atau 3,87 triliun rupiah.
musik K-Pop. Di Korea Selatan, banyak • SM Entertainment. Perusahaan ini
manajemen artis K-Pop yang terbentuk, bisa dikatakan merupakan
tetapi berikut ini penulis hanya akan manajemen K-Pop terbesar di Korea
mengulas manajemen yang memiliki Selatan karena mereka yang
pendapatan tertinggi untuk menunjukan menggawangi K-Pop terkenal di luar
bahwa manajemen dan perusahaan ini Korea Selatan. Penyanyi-penyanyi
memiliki pengaruh yang besar dalam yang berada di bawah naungan
perekonomian. mereka adalah TVXQ, Super Junior,
Manajemen-manajemen artis Girls Generation, EXO, SHINee, fx,
yang memiliki pendapatan besar di Red Velvet, BoA, aktris Go Ara, Lee
antaranya adalah (Safitri, 2015): Yeon Hee, dan lain-lain. Pendapatan
• MBK Entertainment. Artis yang mereka adalah 640 miliar won atau
berada dalam manajemen mereka sekitar 7,7 triliun rupiah. Manajemen
adalah T-Ara, aktor Ha Seok Jin,
84 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

ini bahkan memiliki anak ini dapat memperluas lapangan


perusahaan, yaitu SM C&C yang pekerjaan di Korea Selatan dan
pendapatannya mencapai 2,33 triliun. membantu pemerintah dalam
• YG Entertainment. Manajemen ini pengembangan lapangan pekerjaan.
terkenal dengan artis utamanya yaitu
Big Bang yang menjadi artis K-Pop 3. Artis K-Pop
yang sangat terkenal didunia. Selain Tidak dapat dipungkiri bahwa
Big Bang, artis mereka adalah 2NE1, manajemen musik K-Pop memang
WINNER, PSY, Epik High, Akdong merupakan aktor yang paling berperan
Musician, Lee Hi, aktris Choi Ji dalam terbentuknya dan berhasilnya K-
Woo, Goo Hye Sun, Yoo In Na, Pop menembus pasar internasional,
aktor Cha Seung Won, dan lain-lain. dengan berbagai konsep unik yang
Pendapatan mereka berkisar 680 ditampilkan hingga menarik masyarakat
miliar won atau sekitar 8,2 triliun negara lain untuk mengetahui musik K-
rupiah. Pop. Akan tetapi, dalam hal ini penuliis
• LOEN Entertainment. Ini adalah melihat bahwa artis K-Pop itu sendiri
label rekaman di Korea. Artis merupakan aktor dalam perkembangan
andalan mereka di antaranya IU, musik K-Pop dan turut menyebarkan
Sistar, K.Will, Boyfriend, dan lain- pengaruh soft power Korea Selatan
lain. Penghasilan mereka mencapai melalui musiknya.
1,4 triliun won atau sekitar 16 triliun Artis K-Pop yang saat ini
rupiah. terkenal di dunia internasional sangatlah
Manajemen yang penulis banyak, di antaranya DBSK, Super
jabarkan hanya sebagian manajemen Junior, SNSD, Shinee, Big Bang, 2PM,
yang ada di Korea Selatan mengingat FX, EXO, Red Velvet, Icon, Winner,
industri hiburan di Korea Selatan Black Pink, Twice, BTS, NCT, Rain,
sangatlah besar maka ada banyak BOA, dan masih banyak lainnya.
manajemen lainnya. Dari pendapatan Mereka menjadi aktor dalam diplomasi
yang didapat oleh perusahan manajemen budaya Korea Selatan dengan
tersebut terlihat bahwa keuntungan yang menyebarkan musik K-Pop ke seluruh
mereka terima begitu besar hal ini sangat dunia.
baik bagi peningkatan ekonomi di Korea Ketika artis K-Pop menjadi tokoh
Selatan. Selain itu, adanya manajemen musik internasional yang berhasil
menembus industri musik internasional
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 85
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

dan menarik perhatian masyarakat dunia, bagaimana penyebaran musik K-Pop


mereka akan dengan mudah hingga terkenal di seluruh dunia dan
mempromosikan kebudayaan Korea menarik minat masyarakat internasional.
Selatan, di antaranya mempromosikan Salah satu faktor pendukungnya adalah
Bahasa Korea dengan lagu yang mereka internet. Dalam penelitian yang
nyayikan. Ketika banyak yang tertarik dilakukan oleh Rizky Ramanda Gustam
akan bahasa Korea Selatan maka citra (2015: 224-242), karakteristik media
positiflah yang akan didapatkan oleh sosial dalam membentuk budaya populer
Pemerintah Korea Selatan. K-Pop mencakup lima indikator.
Fashion atau pakaian yang Pertama, partisipasi. Partisipasi
dikenakan oleh para artis K-Pop pun merupakan umpan balik yang di mana
begitu unik sehingga menciptakan trend setiap orang akan tertarik untuk
fashion baru. Selain itu, mereka dapat menggunakannya sehingga mereka
mempromosikan produk-produk asal saling terhubung satu sama lain dengan
Korea Selatan hingga meningkatkan minat yang sama.
penjualan dan meningkatkan Kedua, keterbukaan. Dengan
perekonomian. Bahkan mereka dapat kemudahan-kemudahan yang tercipta
mempromosikan pariwisata mereka dari smartphone yang dilengkapi dengan
dengan festival musik K-Pop yang aplikasi twitter serta software yang ada
diadakan di Korea Selatan sehingga untuk layanan twitter, contohnya melalui
menarik wisatawan asing untuk datang. fitur hashtag di twitter, akan
Banyaknya artis K-Pop dengan memudahkan pencarian informasi
berbagai ciri khas musik dan gaya mengenai artis yang disukai.
penampilannya juga membuat pasar Ketiga, perbincangan. Twitter
musik K-Pop semakin besar, unik, dan merupakan sistem media yang
variatif. Di samping itu, musik K-Pop menyampaikan informasi mengenai
yang terkenal dengan fans yang kompak budaya populer K-Pop dengan
dan memiliki warna yang berbeda dalam pengendalian perangkat kepada
identitas tiap artisnya juga menjadi pengguna yang tidak hanya menulis,
keunikan sendiri bagi musik K-Pop. tetapi juga memberikan respon yang
aktif dan respon itu yang menentukan
4. Internet atau Media Sosial terbentuknya budaya populer.
Perkembangan K-Pop di dunia Keempat, komunitas. Sebuah
saat ini tentu tidak terlepas dari komunitas atau kelompok terbentuk atas
86 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

kehendak pengguna twitter untuk 1. Ekonomi


memudahkan visi dan misinya dalam Salah satu pengaruh yang dibawa
mengembangkan budaya populer K-Pop. oleh musik K-Pop sebagai alat diplomasi
Kelima, keterhubungan. Hubu- dalam soft power Korea Selatan adalah
ngan yang terjalin dapat membuat dalam bidang ekonomi. Diplomasi
sebuah kelompok dapat bertahan jika budaya melalui musik K-Pop dan
informasi yang didapat selalu diplomasi publik mereka bertujuan untuk
diperbaharui terutama artis-artis dari mengumpulkan dan menarik massa yang
budaya populer K-Pop tersebut. banyak guna memenuhi kepentingan
Media lain dalam internet yang ekonomi mereka. Hal ini dapat kita lihat
sangat membantu penyebaran musik K- dari beberapa sektor.
Pop adalah YouTube. Ini terlihat dari
jumlah penonton video K-Pop di 1.1. Pariwisata
YouTube. Salah satu contohnya adalah Dalam kaitannya dengan
video milik PSY, yaitu Gangnam Style, diplomasi budaya dan soft power yang
yang sudah ditonton lebih dari 2 miliar dilakukan oleh Korea Selatan melalui
penonton dan menjadi video yang paling musik K-Pop, penulis melihat bahwa
banyak ditonton di YouTube (PSY, musik tersebut dapat meningkatkan
2016). jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Korea Selatan. Penulis bahkan melihat
Pengaruh Musik K-Pop sebagai Alat bahwa musik K-Pop dijadikan sebagai
Diplomasi dalam Soft Power Korea salah satu destinasi wisata bagi para
Selatan penggemar musik K-Pop di seluruh
Dijadikannya musik K-Pop dunia agar datang dan berwisata ke
sebagai alat diplomasi bagi Korea Korea Selatan. Penulis melihat hal ini
Selatan menjadi keuntungan bagi Korea dimanfaatkan oleh Pemerintah Korea
Selatan dalam memenuhi soft power Selatan dengan menunjukkan destinasi
negara mereka. Hal ini dapat terjadi khusus musik K-Pop sebagai lokasi
karena musik K-Pop digunakan sebagai pariwisata dalam promosinya. Melalui
soft power untuk menyebarkan pengaruh Korean Tourism Organization (KTO),
negara mereka, tepatnya berupa mereka menawarkan Feeling the Vivid
penyebaran kebudayaan, yang juga “Korean Wave”: Feel the Vividness of
memberikan keuntungan bagi Korea K-Pop (Korea Tourism Organization,
Selatan. t.thn.: 4). Terlihat bahwa Pemerintah
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 87
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

Korea Selatan tetap menggunakan K-Pop ‘Gangnam Style’ terkenal turis yang
sebagai daya tarik wisatawan agar datang ke Gangnam meningkat pesat”.
datang ke Korea Selatan sembari Mereka seperti ingin menjadi bagian dari
mempromosikan pariwisata lainnya. gemerlap kota Seoul dan lagu hip hop
Karena kepopuleran K-Pop, PSY (Herdiawan, 2013: 90-91).
banyak penggemar K-Pop yang ingin Gangnam yang berarti “bagian selatan
berkunjung dan melihat secara langsung sungai” adalah salah satu bagian Seoul
kantor-kantor manajemen artis K-Pop. yang tidak pernah tidur. Bahkan banyak
Tempat-tempat tersebut dijadikan yang menyebut Gangnam sebagai
destinasi wisata, sebagaimana yang “Beverly Hills à la Seoul” karena selera
tercantum dalam SeoulVivor (Andriana yang tinggi terhadap fashion, makanan,
dan Tatz, 2011: 141-147), di mana dan benda bermerk (Yustitia, 2012).
kunjungan tersebut dilakukan ke kantor- Kawasan ini sangat terkenal sejak
kantor manajemen artis K-Pop, seperti fenomena lagu Gangnam Style.
SM Entertainment, YG Entertainment, Dalam data yang dikeluarkan
dan JYP Entertainment. Buku perjalanan oleh KTO, terlihat bahwa terjadi
wisata ini memperlihatkan tempat- peningkatan jumlah wisatawan tiap
tempat tersebut sebagai destinasi wisata tahunnya meskipun dalam data ada saat
bagi para penggemar K-Pop. di mana jumlah wisatawan turun pada
Salah satu fenomena yang paling bulan tertentu, namun secara
terkenal dari K-Pop adalah lagu keseluruhan terlihat bahwa terjadi
Gangnam Style yang dibawakan oleh peningkatan wisatawan terutama pada
PSY. Lagu tersebut sangat unik dan lucu tahun 2016. Terlihat banyak sekali
dengan gerak tari yang begitu mudah masyarakat internasional yang tertarik
ditiru sehingga menjadi viral dan dengan Korea Selatan hingga datang dan
terkenal sampai saat ini. Hal ini berwisata di Korea Selatan. Hal ini
berdampak terhadap pariwisata Korea merupakan suatu keberhasilan yang
Selatan di mana Gangnam sendiri adalah dilakukan oleh Pemerntah Korea Selatan
salah satu distrik elite yang gemerlap di dalam menarik minat masyarakat asing
selatan kota Seoul. yang kemudian dapat menumbuhkan
Dalam Shocking Korea, Junanto sektor perekonomian.
Herdiawan melakukan wawancara Menurut Korean Statistical
dengan salah satu warga Gangnam. Information Services (KOSIS), melalui
Warga tersebut mengatakan “sejak lagu data yang penulis terima dari KTO,
88 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

jumlah wisatawan asal Indonesia selalu yang merupakan bagian dari Korean
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Wave, dalam peningkatan atau
Dengan peningkatan yang terjadi setiap pencapaian perekonomian Korea
tahunnya, Korea Selatan berhasil Selatan. Dengan banyaknya pertunjukan
menarik minat masyarakat Indonesia konser atau festival musik K-Pop di
untuk datang dan berwisata ke Korea Korea Selatan, tentu akan menarik
Selatan. Menurut data tersebut, pada jumlah wisatawan asing yang datang ke
tahun 2016 terjadi peningkatan jumlah Korea Selatan.
wisatawan Indonesia yang datang ke
Korea Selatan, yaitu sebanyak 1.481.139 1.2. Merchandise Musik K-Pop
orang. Salah satu yang menjadi ciri khas
Peningkatan yang luar biasa ini artis K-Pop adalah banyaknya
tentu akan meningkatkan perekonomian merchandise atau barang-barang yang
Korea Selatan dan ini tentu sangat berhubungan dengan idola atau artis
menguntungkan bagi pemerintah Korea tertentu, di antaranya adalah lightstick.
Selatan. Lightstick merupakan barang wajib bagi
Dalam data yang dirilis oleh The para pencinta musik K-Pop yang biasa
Economist, Korean Wave direncanakan dibawa ketika mereka menonton konser
sebagai suatu potensi soft power, atau acara dari idola atau artis yang
terutama sejak kejatuhan ekonomi Korea mereka sukai. Biasanya warna lightstick
Selatan ketika krisis finansial Asia setiap artis berbeda-beda. Ini menjadi
berlangsung pada tahun 1998 di mana ciri khas dari budaya K-Pop. Banyaknya
GDP Korea Selatan turun drastis hingga jumlah penggemar musik K-Pop di
7% (The Economist, 2010). Indonesia dan negara lainnya tentu
Pemerintah Korea Selatan mulai menambah pesat penjualan lightstick.
melihat Korean Wave (hallyu) sebagai Lightstick EXO, contohnya, dijual
instrumen soft power dengan harapan seharga Rp.749.600. Jika jumlah fans
ekspansi profil Korea Selatan ke luar EXO di seluruh dunia mencapai
negeri melalui Korean Wave akan diikuti 3.885.484 orang (EXO-L – Official
oleh permintaan terhadap ekspor produk Global Fanclub, 2017) maka pendapatan
budaya dan pariwisata Korea Selatan yang diterima dari penjualan lightstick
(The Economist, 2010). ini tentu begitu besar.
Hal ini terbukti dengan semakin Menurut United Nations
pesatnya perkembangan musik K-Pop, Development Programme (UNDP),
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 89
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

Human Development Index (HDI) atau antaranya The Face Shop. Merk ini
indeks pertumbuhan manusia mengalami menggunakan Suzy, salah satu member
kenaikan akibat pertumbuhan investasi Miss A, untuk menjadi model
dan perkembangan sumber daya manusia produknya. Sejak kehadirannya pertama
yang merupakan pemegang kunci di kali di tanah air pada tahun 2005, omset
sektor industri kreatif. HDI adalah The Face Shop di Indonesia per
gabungan statistik harapan hidup, tahunnya ditengarai senantiasa tumbuh
pendidikan, dan indeks pendapatan yang 19%. Sementara itu, jumlah gerainya di
digunakan untuk mengurutkan negara- seluruh Indonesia kini mencapai 64
negara ke dalam empat tingkat gerai. Banyaknya gerai The Face Shop
pertumbuhan manusia. Data ini yang dibuka di Indonesia
menunjukkan bahwa keuntungan terjadi memperlihatkan bahwa pasar Indonesia
dengan pertumbuhan manusia yang menjadi pasar yang penting bagi
semakin tinggi dengan adanya penjualan kosmetik merk ini (Wulandari,
perkembangan industri kreatif, salah 2016).
satunya adalah peningkatan konten K- Kemudian, pada tahun 2008,
Pop di Korea Selatan. Etude House, bekerja sama dengan PT
Interkos Jaya Bhakti sebagai distributor
1.3. Produk-produk Korea Selatan tunggal, membuka gerai pertamanya di
Melihat begitu besarnya Indonesia, tepatnya di Jakarta. Hingga
pengaruh K-Pop, banyak brand Korea akhir Desember 2015, sudah terdapat 38
Selatan yang menjadikan artis K-Pop gerai Etude House di seluruh Indonesia.
sebagai ambassador produk mereka Dalam data yang ada, Etude House
untuk meningkatkan penjualan produk menjadi produk yang paling digemari
mereka. Salah satu produk yang paling oleh masyarakat Indonesia. Produk
banyak dijual adalah produk kosmetik. Etude House menggunakan artis K-Pop
Produk kosmetik Korea Selatan yang ada sebagai model dalam mempromosikan
di Indonesia di antaranya adalah Etude produknya, mulai dari Shinee, Dara
House, Skin Food, The Face Shop, Tony 2NE1, dan saat ini Krystal yang
Moly, Sulwhasoo, The History of Who merupakan member f(x). Digunakannya
(Seputar Penuaan Dini, 2014). artis K-Pop sebagai model tentu
Dari banyaknya kosmetik Korea bertujuan untuk meningkatkan penjualan
Selatan yang ada di Indonesia, ada dua dan menarik minat pembeli untuk
merk yang menjadi unggulan, di membeli produk mereka.
90 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

Artis K-Pop terkenal dengan meniru gaya pop Korea tersebut, mulai
parasnya yang cantik dan tampan serta dari gaya rambut, model pakaian,
memiliki kulit yang bagus. Oleh sebab aksesori, pola hidup, dan cara
itu, banyak sekali produk kosmetik asal berinteraksi dengan teman-teman
Korea Selatan yang menggunakan artis sebayanya. Globalisasi budaya K-Pop
K-Pop sebagai bintang iklannya. atau Korean Wave (hallyu) ini berhasil
Berikut adalah artis K-Pop yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
menjadi brand ambassador untuk dunia. Gaya pakaian masyarakat,
produk-produk asal Korea Selatan terutama remaja masa kini, lebih
(Chalimi, t.thn.): menyukai dan menggandrungi pakaian à
• Etude House: Krystal f(x) la Korea karena fashion style Korea
• Nature Republic: EXO, Taeyon dinilai menarik, ceria, keren, dan tidak
(SNSD) membosankan (Darmista, 2015).
• Innisfree: Yoona (SNSD) Penulis melihat bahwa Korea

• The Face Shop: Suzy Miss A, Shara Selatan dapat meningkatkan citra negara

Shara (L Infinite), Vinistyle (l- mereka terhadap masyarakat dari negara

Infinite) lain. Peningkatan citra Korea Selatan

• TonyMoly: Hyuna dapat dilihat dari jumlah wisatawan

• IPKN New York: Tiffany (SNSD) asing yang berkunjung ke Korea Selatan.
Dari tabel berikut, terjadi peningkatan
• Holika Holika: Dasom Sistar
jumlah wisatawan asing yang datang ke
• Missha: BOA
Korea Selatan dalam kurun waktu 2012-
• A’PIEU: AOA
2016 tiap tahunnya.
• Mamonde: Yuri (SNSD)
Dengan banyaknya masyarakat
• Llang: Sooyoung (SNSD)
asing yang berkunjung ke Korea Selatan
• Banila Co: Jessica
maka pemerintah Korea Selatan telah
berhasil menunjukan citra positif di mata
2. Citra Korea Selatan
internasional hingga berhasil menarik
Terkait peningkatan citra Korea
minat wisatawan dunia untuk berkunjung
Selatan melalui musik K-Pop di
ke negaranya. Peningkatan citra Korea
Indonesia, dapat dilihat dari banyaknya
Selatan juga dapat dilihat dari dibukanya
masyarakat Indonesia yang mengikuti
Program Sarjana Bahasa Korea di
gaya berbusana para artis K-Pop. Di
Universitas Indonesia dan Universitas
Indonesia banyak dijumpai remaja yang
Gadjah Mada.
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 91
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

Dalam pembentukan Program lagu yang didengarkan oleh para


Sarjana Bahasa Korea di Universitas penggemar K-Pop menggunakan Bahasa
Gadjah Mada, contohnya, mereka Korea sehingga dengan mendengarkan
membukanya dengan tujuan musik K-Pop, mereka akan tertarik pula
menghasilkan sebanyak mungkin lulusan untuk mempelajari Bahasa Korea. Hal
yang terampil berbahasa Korea, baik ini meningkatkan citra positif Korea
secara lisan maupun tulisan; ahli di Selatan.
bidang bahasa, sastra, dan budaya Korea; Dari survei yang dilakukan
dan mampu melakukan penelitian di terhadap konten hallyu, hasil survei
bidang bahasa, sastra, dan budaya Korea tersebut menyatakan bahwa konten
(Fakultas Ilmu Budaya Universitas hallyu yang paling menarik adalah musik
Gadjah Mada, 2014). pop Korea atau K-Pop yang dikenal
Pemerintah Korea Selatan sangat sebagai musik yang dinamis, enerjik,
serius membangun dan membentuk citra menarik dan kerap disertai dengan
positif bagi negaranya. Hal ini dapat dance. KTO melakukan survei online
dicermati dengan dibentuknya komite tentang Korean Wave terhadap 12.085
Brand Image, Presidential Council on orang asing dari 102 negara dengan
Nation Branding yang dibentuk pada persebaran sebagai berikut: 9.253 orang
masa pemerintahan Lee Myung-bak di berasal dari Asia, 2.158 orang dari
tahun 2009. Pembentukan ini dilanjutkan Eropa, 502 orang dari Amerika, 112
dengan pembuatan Brand Index yang orang dari Afrika, dan 60 orang dari
dinamakan Nation Brand Dual Octagon Oceania (Korean Culture and
(NBDO) (Yulia, 2013: 43). Information Service, 2013: 27).
Komitmen pemerintah Korea Direktur Studi Hallyu Center di
Selatan yang begitu serius dalam Korea University, Seoul, Oh In-gyu,
meningkatkan citra negaranya sangatlah menyatakan telah terjadi peningkatan
luar biasa. Di sini penulis melihat bahwa tajam terhadap respon positif terhadap
pemerintah Korea Selatan menyadari citra Korea dalam survei di kalangan
pentingnya peningkatan citra mereka anak muda luar negeri. Sebagai
dalam meningkatkan kepentingan tanggapannya, Pemerintah Korea Selatan
lainnya. telah mengurangi hambatan visa untuk
Pengaruh musik K-Pop yang wisatawan yang masuk. Demikian pula,
begitu besar memperluas pula Korea University yang menawarkan
penyebaran Bahasa Korea karena lagu-
92 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

lebih banyak program untuk mahasiswa triliun rupiah, dan YG Entertainment


asing (Leong, 2014). yang memperoleh 8,2 triliun rupiah.
Selain itu, kita juga dapat
Kesimpulan melihatnya dari pengaruh industri musik
Dengan perkembangan teknologi K-Pop terhadap perekonomian Korea
informasi dan kemajuan teknologi saat Selatan. Jumlah konser artis-artis K-Pop
ini, tidak dapat dipungkiri bahwa peran di seluruh dunia sampai November 2016
budaya sebagai identitas bangsa atau mencapai jumlah 3.079. Kemudian,
negara dapat mempengaruhi negara produk-produk asal Korea Selatan yang
tersebut. Jika idealnya suatu budaya dipromosikan oleh artis-artis K-Pop
merupakan suatu identitas, jati diri, atau banyak beredar di pasaran, contohnya
ciri khas dari suatu negara, maka saat ini kosmetik. Di Indonesia, banyak dibuka
budaya bukan hanya sebatas hal tersebut, outlet kosmetik Korea Selatan yang
melainkan juga dapat memberikan kemudian menarik minat masyarakat,
keuntungan bagi pemerintah dan negara. seperti Etude House dan The Face Shop.
Hal ini dibuktikan dengan perkembangan Merk kosmetik Etude House membuka
budaya musik K-Pop atau Korean Pop 38 gerai tokonya di seluruh Indonesia
yang merupakan aliran musik yang dan The Face Shop bahkan mengalami
berasal dari Korea Selatan. peningkatan pendapatan sebesar 19%
Perkembangan musik K-Pop yang begitu dari penjualannya di Indonesia.
luas di seluruh dunia, termasuk di Pengaruh terhadap citra Korea
Indonesia, memberikan dampak positif Selatan dapat dilihat dari banyaknya
bagi Korea Selatan, di antaranya wisatawan asing yang berkunjung ke
keuntungan ekonomi dan peningkatan Korea Selatan, di mana jumlah
citra Korea Selatan. Keuntungan wisatawan asal Indonesia mengalami
ekonomi yang berasal dari musik K-Pop peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun
dapat dilihat dari pendapatan tahunan 2016, ada 1.481.130 wisatawan yang
manajemen artis yang berasal dari berkunjung, meningkat 279.990
industri musik K-Pop, seperti MBK wisatawan dari tahun sebelumnya. Selain
Entertaiment yang memperoleh 1,2 itu, peningkatan wisatawan juga
triliun rupiah, SM Entertaiment yang menambah pendapatan negara. Produk-
mengeruk keuntungan 10 triliun rupiah, produk asal Korea Selatan seperti
JYP Entertaiment yang mendapatkan 2,1 kosmetik yang banyak beredar di
pasaran bahkan menjadi produk favorit.
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 93
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

Di samping itu, peningkatan citra para artis K-Pop ini menyebarkan


Korea Selatan juga dapat dilihat dari budaya mereka melalui bahasa, lagu, dan
banyaknya masyarakat Indonesia yang tarian yang mereka tampilkan. Selain itu,
mengikuti gaya busana dan riasan para mereka menyebarkan pula budaya lain
artis K-Pop ataupun ikut menari dan seperti gaya berbusana yang unik dan
menyayikan lagu-lagu berbahasa Korea. menjadi ciri khas mereka. Artis K-Pop
Hal ini menunjukkan bahwa diplomasi yang terkenal dengan kecantikan dan
yang dilakukan Korea Selatan melalui ketampanannya juga menjadi faktor yang
musik K-Pop berhasil menarik minat menarik masyarakat negara lain
masyarakat negara lain, salah satunya menyukai K-Pop. Hal-hal tersebut dapat
Indonesia. menarik masyarakat negara lain untuk
Musik K-Pop yang awalnya datang dan melihat pertunjukan artis K-
hanya sebatas produk industri hiburan Pop di Korea Selatan sekaligus
ternyata dijadikan sebagai alat diplomasi mempromosikan kebudayaan Korea
dalam mencapai kepentingan soft power Selatan. Hal ini terbukti dengan
bagi Korea Selatan. Peran aktor-aktor meningkatnya antusiasme masyarakat
yang mendukung perkembangan musik dalam menonton pertunjukan atau konser
K-Pop menjadi salah faktor yang sangat artis K-Pop.
membantu perkembangan musik K-Pop. Penulis mengakui bahwa cara
Aktor-aktor yang terlibat bukan hanya yang ditempuh oleh pemerintah Korea
manajemen artis dan para artisnya, Selatan dalam mengembangkan industri
melainkan juga pemerintah dan chaebol kreatifnya sangatlah luar biasa di mana
(konglomerasi) yang memberikan dalam perkembangannya terjadi
bantuan finansial atau saham kepada sinergisitas antara pemerintah dan
manajemen artis K-Pop untuk pengusaha dalam mengembangkan
mendukung perkembangan musik K- industri kreatif tersebut. Hasilnya, semua
Pop. Pemerintah Korea Selatan juga pihak, baik pemerintah Korea Selatan
memberikan alokasi khusus, yaitu 1% sendiri maupun perusahaan atau
dari pendapatan negara, untuk promosi manajemen, artis K-Pop, dan masyarakat
dan bantuan pinjaman dana bagi Korea Selatan, memperoleh keuntungan.
perkembangan industri musik K-Pop. Dengan meningkatnya perekonomian
Bentuk diplomasi yang dilakukan Korea Selatan maka akan meningkat
melalui musik K-Pop adalah diplomasi pula kesejahteraan masyarakatnya.
budaya di mana dalam peredarannya,
94 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

Penulis berharap agar Pemerintah Internasional. Yogyakarta:


Indonesia dapat lebih mendukung Pustaka Pelajar, 2005.
industri kreatif di Indonesia, apalagi Kementerian Budaya, Olahraga, dan
Indonesia adalah negara yang memiliki Pariwisata Korea Selatan. Korea:
keanekaragaman suku dan budaya yang Dulu dan Sekarang. Seoul:
dapat ditampilkan sebagai identitas dan Layanan Informasi dan
jati diri bangsa. Selain itu, penulis Kebudayaan Korea Kementerian
berharap agar generasi muda Indonesia Budaya, Olahraga, dan
dapat menciptakan ide dan suatu karya Pariwisata Korea Selatan, 2012.
yang dapat membawa nama baik bangsa Korean Culture and Information Service.
di dunia internasional, seperti budaya K- K-Pop: A New Force in Pop
Pop dari Korea Selatan. Music. Seoul: Korean Culture
and Information Service, 2013.
Daftar Pustaka Korean Culture and Information Service.
Buku The Korean Wave: A New Pop
Andriana, Lia Indra dan Tatz. Culture Phenomenon. Seoul:
SeoulVivor: Serunya Jalan-jalan Korean Culture and Information
ke Korea ala K-Popers. Jakarta: Service, 2011.
Penerbit Haru, 2011. Mas’oed, Mohtar. Ilmu Hubungan
Burchill, Scott dan Andrew Linklater. Internasional: Disiplin dan
Theories of International Metodologi. Jakarta: Pustaka
Relations. New York: St. LP3ES, 1994.
Martin’s Press, 1996. Nye, Joseph S., Jr. Soft Power: The
Cummings, Milton C., Jr. Cultural Means to Success in World
Diplomacy and the United States Politics. New York:
Government: A Survey. PublicAffairs, 2004.
Washington: Center for Arts and Pamungkas, Raka Tantra. “Sosial
Culture, 2003. Budaya: Strategi Efektif dalam
Herdiawan, Junanto. Shocking Korea: Diplomasi Terkini”, dalam
Sisi Lain Korea yang Sekolah Dinas Luar Negeri
Mengejutkan. Yogyakarta: B- Angkatan 37 Kementerian Luar
First, 2013. Negeri Republik Indonesia.
Jackson, Robert dan Georg Sørensen. Refleksi Diplomasi Indonesia
Pengantar Studi Hubungan pada Abad Ke-21. Jakarta:
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 95
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

Kementerian Luar Negeri Internasional. Bandung:


Republik Indonesia, 2013. Simbiosa Rekatama Media, 2011.
Papp, Daniel S. Contemporary
International Relations: Jurnal
Framework for Understanding. Gustam, Rizky Ramanda. “Karakteristik
Second Edition. New York: Media Sosial dalam Membentuk
Macmillan Publishing Company, Budaya Populer Korean Pop di
1988. Kalangan Komunitas Samarinda
Perwita, Anak Agung Banyu dan dan Balikpapan”. eJournal Ilmu
Yanyan Mochamad Yani. Komunikasi, Vol. 3, No. 2
Pengantar Ilmu Hubungan (2015), hal. 224-242.
Internasional. Bandung: PT Hennida, Citra. “Diplomasi Publik dalam
Remaja Rosdakarya, 2011. Politik Luar Negeri”.
Ramadhan, Arief Ilham. Diplomasi Masyarakat, Kebudayaan dan
Indonesia dalam Dinamika Politik, Vol. 22, No. 1 (2009),
Internasional: Film sebagai Alat hal. 17-23.
Diplomasi RI (Peluang dan Jin, Dal Yong. “Hallyu 2.0: The New
Tantangannya). Jakarta: Pusat Korean Wave in the Creative
Pendikan dan Pelatihan Industry”. The Journal of
Departemen Luar Negeri International Institute, Vol. 2,
Republik Indonesia, 2009. No. 1 (Fall 2012), hal. 3-7.
Roy, S.L. Diplomasi. Jakarta: Rajawali Ma’mun, Asep Saefudin. “Diplomasi
Pers, 1991. Publik dalam Membangun Citra
Schneider, Cynthia P. “Culture Negara”. Komunikologi, Vol. 9,
Communicates: US Diplomacy No. 2 (2012), hal. 1-12.
That Works”, dalam Jan Nye, Joseph S., Jr. “Public Diplomacy
Melissen (ed.). The New Public and Soft Power”. The Annals of
Diplomacy: Soft Power in the American Academy of
International Relations. Political and Social Science, Vol.
Basingstoke: Palgrave 616 (Maret 2008), hal. 94-109.
Macmillan, 2005. Sajow, Tirza Angel Priskila. “Diplomasi
Shoelhi, Mohammad. Diplomasi: Kebudayaan Pemerintah
Praktik Komunikasi Indonesia Melalui Program
Kemendikbud di Perancis”.
96 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

eJournal Ilmu Hubungan Juwono Sudarsono, FISIP


Internasional, Vol. 4, No. 1 Universitas Indonesia, Depok.
(2016), hal. 63-74. Nye, Joseph S., Jr. “Soft Power and
Higher Education”. Forum for
Dokumen Lain the Future of Higher Education
Dwirezanti, Adina. Budaya Populer (2005).
sebagai Alat Diplomasi Publik: Yulia, Noor Rahmah. Diplomasi
Analisa Peran Korean Wave Kebudayaan Republic of Korea
dalam Diplomasi Publik Korea Melalui Film dan Drama:
Periode 2005-2010. Skripsi Pencapaian Kepentingan Citra
Universitas Indonesia (2012). dan Ekonomi Republic of Korea
Korea Tourism Organization. School di Indonesia. Skripsi Universitas
Excursion Guide Korea (t.thn.). Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Margaretha, Judika. Trifecta of Korean Jakarta (2013).
Wave: Pemerintah, Media, dan
Budaya. Makalah Non Seminar Internet
Universitas Indonesia (2014). Adi, Bagas. “Pengertian dan Pengaruh
Nyarimun, Ansgrasia Jenifer. dari Korean-Pop”. Academia,
Wawancara dengan Duta Besar t.thn.
Korea Selatan untuk Indonesia, http://www.academia.edu/121102
Mr. Cho Tai-young. 8 Oktober 00/Pengertian_dan_Pengaruh_dar
2016 pada K-Content Expo i_Korean-Pop (diakses pada
Indonesia 2016 di Indonesia tanggal 28 Januari 2017 pukul
Convention Exhibition, Bumi 19.44 WIB).
Serpong Damai, Tangerang. Chalimi. “Korean Makeup Brands”.
Nyarimun, Ansgrasia Jenifer. Chalimi, t.thn.
Wawancara dengan Duta Besar http://www.chalimi.com/k-
Korea Selatan untuk ASEAN, beauty/korean-makeup-brands/
Mr. Suh Jeong-in. 24 November (diakses pada tanggal 31 Januari
2016 pada International Public 2017 pukul 16.42 WIB).
Lecture “Human Development Darmista, Ajeng. “Agresi Budaya Korea
and the Role of Dialogue Melalui K-Pop di Indonesia”.
Partners in the ASEAN Kompasiana, 24 Januari 2015.
Community” di Auditorium https://www.kompasiana.com/aje
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 97
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

nkoya/agresi-budaya-korea- _ETITLE&parmTabId=M_01_0
melalui-k-pop-di- 1#SubCont (diakses pada tanggal
indonesia_54f90928a33311b918 16 Januari 2017 pukul 19.54
8b4bcf (diakses pada tanggal 21 WIB).
Februari 2017 pukul 19.10 WIB). Leong, Melissa. “How Korea became the
EXO-L – Official Global Fanclub. 2017. world’s coolest brand”. Financial
https://exo-l.smtown.com/ Post, 2 Agustus 2014.
(diakses pada tanggal 18 Januari http://business.financialpost.com/
2017 pukul 17.24 WIB). news/retail-marketing/how-
Fakultas Ilmu Budaya Universitas korea-became-the-worlds-
Gadjah Mada. “Program Sarjana coolest-brand (diakses pada
Bahasa Korea”. Fakultas Ilmu tanggal 31 Januari 2017 pukul
Budaya Universitas Gadjah 17.28 WIB).
Mada, 2 Maret 2014. Neverens. “Sejarah K-Pop (Musik Pop
http://fib.ugm.ac.id/main/akadem Korea)”. Korean Showtime!, 8
ik/program-sarjana/bahasa-korea Juli 2011.
(diakses pada tanggal 22 Januari https://koreanshowtime.wordpres
2017 pkl 18.00 WIB). s.com/2011/07/08/sejarah-k-pop-
Ikhsan, Mochammad dan Walter D.T. musik-pop-korea/ (diakses pada
Pinem. “Korean Wave dan tanggal 28 Januari 2017 pukul
Peningkatan Perekonomian 20.04 WIB).
Korea Selatan”. Seni Berpikir, PorosIlmu.com. “Memahami Diplomasi
t.thn. (Perkembangan dan
https://www.seniberpikir.com/kor Definisinya)”. PorosIlmu.com,
ean-wave-dan-peningkatan- 2015.
perekonomian-korea-selatan/ http://www.porosilmu.com/2015/
(diakses pada tanggal 7 Oktober 02/memahami-diplomasi-
2016 pukul 12.02 WIB). perkembangan-dan.html (diakses
Korean Statistical Information Service. pada tanggal 31 Januari 2017
“Statistical Database”. Korean pukul 11.58 WIB).
Statistical Information Service, PSY. “Gangnam Style”. YouTube, 17
t.thn. Oktober 2016.
http://kosis.kr/eng/statisticsList/st https://www.youtube.com/watch?
atisticsList_01List.jsp?vwcd=MT v=9bZkp7q19f0 (diakses pada
98 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Musik K-Pop sebagai Alat Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan

tanggal 21 Januari 2017 pukul Yeah!”. The Economist, 25


20.55 WIB). Januari 2010.
Safitri, Rahmi. “Inilah 11 Perusahaan http://www.economist.com/node/
Entertainment Paling Kaya di 15385735 (diakses pada tanggal
Korea”. KapanLagi.com, 18 Mei 18 Januari 2017 pukul 14.39
2015. WIB).
http://www.kapanlagi.com/foto/b Wulandari, Dwi. “Ramai Brand Korea
erita-foto/asian-star/inilah-11- Bertarung di Pasar Kosmetik,
perusahaan-entertainment-paling- Siapa Menang?”. MIX Online
kaya-di-korea.html (diakses pada Magazine, 5 Agustus 2016.
tanggal 22 Januari 2017 pukul http://mix.co.id/news-
18.12 WIB). trend/ramai-brand-korea-
Seputar Penuaan Dini. “Produk bertarung-di-pasar-kosmetik-
Kosmetik Korea yang Populer di siapa-menang (diakses pada
Indonesia”. Seputar Penuaan tanggal 22 Januari 2017 pukul
Dini, 2014. 19.50 WIB).
http://seputarpenuaandini.co.id/2 Yustitia. “Mengenal Distrik Gangnam
014/05/produk-kosmetik-korea- yang Mendadak Populer Karena
yang-populer-di-indonesia.html ‘Gangnam Style’”.
(diakses pada tanggal 22 Januari PanduanWisata.id, 18 September
2017 pukul 19.38 WIB). 2012.
Susetyo, Benny, Pr. “Peranan Diplomasi http://korea.panduanwisata.id/kor
Publik”. Direktorat Politik dan ea-selatan-wisata-
Komunikasi Bappenas, 18 asia/seoul/nightlife/mengenal-
Desember 2008. distrik-gangnam-yang-
http://ditpolkom.bappenas.go.id/b mendadak-populer-karena-
asedir/Artikel/062.%20Peranan% %E2%80%9Cgangnam-
20Diplomasi%20Publik%20(18 style%E2%80%9D/ (diakses
%20Desember%202008).pdf pada tanggal 22 Januari 2017
(diakses pada tanggal 16 pukul 18.35 WIB).
Desember 2016 pukul 16.28
WIB).
The Economist. “South Korea’s Pop-
Cultural Exports: Hallyu,
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 99
Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer Nyarimun

100 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)

Anda mungkin juga menyukai